Rafika Ulfa. B
ii
BAB I
A. Latar belakang
Gizi kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tingkat Kesehatan dan produktivitas pekerja. Secara khusus, gizi
adalah zat yang terkandung dalam makanan yang bersumber dari
bahan makanan yang diperlukan oleh pekerja untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan gizi kerja ialah untuk
meningkatkan dan mempertahankan ketehanan tubuh serta
menyeimbangkan kebutuhan gizi dan kalori terhadap tuntunan tugas
kerja.
Prestasi pekerja dapat ditentukan oleh status gizi pekerja.
Kecukupan dan distribusi kalori yang seimbanng selama bekerja
dapat membuat pekerja lebih berenergi selama bekerja dan melakukan
pekerjaan dengan baik. Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak
mungkin mampu bekerja dengan hasil yang maksimal karena prestasi
kerja dipengaruhi oleh derajat Kesehatan seseorang. Pekerja yang
sehat akan bekerja lebih giat, produktif, dan teliti sehingga dapat
mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi pada saat bekerja.
1
Pada zaman prasejarah tercatat upaya manusia melindungi
kesehatannya dalam bekerja, dilakukan oleh orang mesir yang
mengenal mangaat cadar bagi perlindungan saat menambang sinabar
(red mercury oxide). Kemudian, pada tahun 1753 james lind
menemukan cara mengobati dan mencegah penyakit gusi berdarah
dengan menggunakan lemon dan jeruk. Hal ini merupakan salah satu
bukti bahwa zat gizi dalam makanan dimanfaatkan sebagai upaya
pencegahan. Pada era ini pula banyak penemuan zat-zat gizi bagi
Kesehatan tubuh. Sebelumnya, james Lancaster pada tahun 1601
mencatat upaya pencegahan skorbut dengan minum air jeruk.
Kemudian, secara empiris james lind pada tahun 1747 membuktikan
khasiat air jeruk untuk penyembuhan skorbut. Namun, baru pada abad
ke-20 ditemukan zat antiskorbut kemudian dikenal dengan nama
vitamin C.
Rudolf Virchow pada tahun 1848 meneliti adanya kejadian luar
biasa (KLB) penyakit tifus pada pekerja tambang di Silesia. Dari
kejadian tersebut ditemukan beberapa faktor resikonya, yaitu
kemiskinan, rendahnya asupan nutrisi, dan pekerjaan yang terlalu
berat. Upaya yang dilakukan ialah memperbaiki kondisi secara medis
dan menurunkan jam kerja untuk buruh yang bekerja tanpa
menggunakan mesin. Hal tersebut merupakan beberapa catatan
sejarah Kesehatan kerja yang telah lebih dulu berkembang di dunia
barat tentang apa, mengapa, dan bagaimana melaksanakan upaya
perlindungan Kesehatan bagi pekerja.
Program Kesehatan kerja mulai popular pada tahun 1990-an dan
sebagai peningkatan momentum bahwa pengusaha menyadari
manfaat dari pekerja yang lebih sehat. Program-program Kesehatan
kerja ini berfokus pada Kesehatan secara keseluruhan dengan insentif
untuk Latihan, pemeriksaan medis rutin, berhenti merokok, dan makan
lebih baik. Hasilnya positif. Dari studi kasus yang telah di lakukan
selama enam tahun kepada staf dan pensiunan di Distrik Nevada,
2
diketahui bahwa program promosi Kesehatan menghemat perbaikan
Kesehatan dan tingkat asuransi yang lebih rendah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
makanan yang mengandung zat gizi yang lengkap. Oleh karena itu,
konsumsi makanan harus beraneka ragam sehingga antara makanan
satu dan yang lain saling melengkapi. Manusia memerlukan jumlah
energi dan zat gizi yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat
aktivitas, jenis kelamin, usia, dan penyakit yang di alami.
1. Energi
Energi merupakan bahan bakar yang digunakan manusia
supaya dapat bekerja. Selain untuk menjalankan aktivitas sehari-
hari energi juga diperlukan untuk menjalankan metabolisme basal
dalam organ vital dan mencerna makanan. Energi dapat diperoleh
dari makanan yang kita konsumsi, sedangkan yang tidak diubah
menjadi energi akan disimpan dalam tubuh. Oleh karena, energi
dalam jumlah berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan.
Kekurangan energi akan menyebabkan penurunan berat badan,
letih, penurunan produktivitas, dan peningkatan resiko kecelakaan
kerja. Salah satu bentuk gangguan bila asupan tidak baik adalah
malnutrisi energi dan protein.
2. Protein
Protein merupakan bagian besar tubuh setelah air. Separuh
protein tubuh terdapat pada otot dan sisanya terdapat pada tulang,
kulit, jaringan, dan carian tubuh. Fungsi khas yang tak tergantikan
dari protein adalah membangun dan memelihara sel-sel dan
jaringan tubuh. Asam-asam amino penyusun protein juga membantu
proses pembentukan enzim, hormon, dan antibody. Selain itu
protein berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh atau
mencegah edema, dan mengangkut zat gizi.
3. Lemak
Lemak seringkali dianggap sebagai zat gizi yang tidak baik
bagi Kesehatan. Walaupun demikian lemak dalam jumlah tertentu
sangat diperlukan supaya tubuh dapat menjalankan fungsinya
dengan baik.
5
Lemak sangat penting dikonsumsi oleh para pekerja. Ketika
beraktivitas, manusia menggunakan karbohidrat sebagai sumber
energi pada 20 menit pertama. Kemudian, setelah 20 menit, lemak
akan digunakan sebagai energi. Orang dewasa yang aktif dan tidak
mengalami obesitas menggunakan hingga 35 % energi dari lemak.
Sementara itu, orang dewasa dengan aktivitas rendah
menggunakan hingga 35% energi dari lemak. WHO
merekomendasikan komsumsi lemak 15-30% dari total kebutuhan
energi dalam sehari. Konsumsi lemak jenuh maksimal 10% dari
kebutuhan lemak dalam sehari dalam konsumsi lemak tak jenuh
ganda 3-7%. Sementara itu, sementara itu konsumsi bahan
makanan sumber kolestrol sebaiknya juga dibatasi dengan jumlah
maksimal asupan kolestrol sebanyak 300 mg.Lemak tersusun atas
asam lemak dan gliserol. Asam lemak dapat dibedakan asam lemak
esensial dan nonesensial.
4. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang terdapat
pada makanan yang kita konsumsi. Karbohidrat memiliki 4 kkal per
gram. Karbohidrat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
a. Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana dapat dibedakan menjadi monosakarida,
disakarida, gula alcohol, danoligosakarida.
b. Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks mengandung hingga 3000 unit gula
sederhana dalam bentuk rantai lurus maupun cabang.
Karbohidrat kompleks seperti pati dan serat memerlukan waktu
yang lama untuk dicerna menjadi molekul yang sederhana.
5. Asesmen gizi
Status gizi dapat mempengaruhi status Kesehatan secara
umum. Malnutrisi yang terjadi pada seorang pekerja dapat
mengakibatkan perubahan metabolic dan fisiologis, penurunan
6
fungsi organ dan jaringan, dan kehilangan massa tubuh. Dalam
jangka Panjang, hal ini dapat berujung pada penurunan
produktivitas dan kerugian di tempat kerja.
Asesmen gizi adalah proses menilai keadaan atau status gizi
seseorang. Asesmen gizi pada pekerja bermanfaat untuk
mendeteksi permasalahan-permasalahan gizi yang ada sehingga
dapat dilakukan intervensi gizi secara cepat dan tepat. Proses ini
dilakukan berdasarkan empat parameter, yaitu secara antropometri/
pengukuran tubuh, status biokimia, penilaian fisik klinis, dan riwayat
makan seseorang.
a. Antropometri
Salah satu parameter antropometri yang digunakan untuk
menentukan status gizi seseorang ialah mengukur berat badan.
b. Biokimia
Pemeriksaan biokimia adalah salah satu metode asesmen
gizi dengan melakukan pengujian terhadap spesimen di
laboratorium
c. Fisik Klinis
Pemeriksaan fisik klinis umumnya digunakan untuk
mengetahui status dan survei secara cepat. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan melihat kondisi pada jaringan epitel/ jaringan
paling luar tubuh, terkait dengan defisiensi zar gizi.
d. Riwayat makanan
7
C. Tempat Kerja Sebagai Sasaran Intervensi Gizi
1. Pengaruh terhadap Produktivitas, Penyakit Akibat Kerja, dan
Penyakit Kerja
Bekerja dapat menimbulkan gangguan Kesehatan maupun
penyakit akibat kerja. Data International Labour Organization (ILO)
tahun 2013 menunjukkan bahwa satu pekerja didunia meninggal
setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja
mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnyaa ILO mencatat
angka kematian karena kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(PAK) sebanyak dua juta kasus setiap tahun.
Tempat kerja merupakan sarana yang dapat digunakan
untuk mengubah kesadaran, sikap, dan keterampilan terhadap
makan sehat. Strategi global World Health Organization (WHO)
juga mendukung kesadaran ditempat kerjadengan pendekatan
pada diet untuk mempromosikan makan sehat, aktivitas fisik, dan
Kesehatan.
Mempromosikan makan sehat ditempat kerja dapat memiliki
banyak manfaat. Manfaat yang didapat antara lain dapat
mencegah kerugian yang berkaitan dengan penurunan kehadiran,
penurunan produktivitas, peningkatan premi asuransi, biaya medis,
biaya resep obat dan kompensasi kerja. Manfaat lainnya ialah
dapat menurunkan tingkat resiko cedera, cacat dan pension dini.
Selain itu, perubahan ditempat kerja yang mendukung makan
sehat dapat meningkatkan produktivitas dan membantu pekerja
yang memiliki penyakit kronis untuk mengelola kondisi
kesehatannya.
8
dan tidak sehat serta mengatur tentang makanan merupakan
aspek yang sama pentingnya denganperlindungan dari bahan
kimia atau kebisingan ditempat kerja.
Banyak kasus di duniaakibat kerja dari makanan yang tidak
aman atau berbahaya, yang meyebabkan penyakit hingga
kematian. Di seluruh dunia, satu dari tiga orang setiap tahunnya
menderita penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dalam
makanan. Sebanyak 1,8 juta anak meninggal akibat makanan yang
berbahaya dan diare yang ditularkan melalui air.
9
h. Tidak ada tempat dan anggaran terbatas: Street food
i. Tidak ada tempat dan tidak tersedia anggaran: Vendor local
10
2) Membentuk sebuah komite Kesehatan
3) Mengatasi bias berat badan ditempat kerja
4) Terlibat dalam masyarakat
b. Lingkungan makan social yang mendukung
Lingkungan makan sosial yang mendukung merupakan
salah satu bentuk interaksi harian ditempat kerja dalam
mendukung perilaku makan yang sehat dan mencegah
peningkatan konsumsi makanan yang kurang sehat. Elemen ini
dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1) Penjadwalan waktu istirahat yang tepat
2) Tidak menggunakan makanan sebagai insentif atau hadiah
3) Memastikan area umum tidak digunakan sebagai tempat
untuk menempatkan makanan
4) Perayaan ditempat kerja
5) Memastikan bahwan penggalangan dana mendukung
makan sehat
11
bahwa pekerja akan memilih makanan sehat. Elemen ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara:
1) Memastikan akses terhadap makanan dalam pengaturan
ritel (makanan yang dijual di kafetarian, kantin, dan mesin
penjual/Vending machine
2) Selama pertemuaan dan acara khusus
12
mengenai jumlah kondisi Kesehatan dan gizi. Saat ini ada bukti
yang baik bahwa konseling ahli gizi intensif untuk orang
dewasa dengan kondisi tertentu dapat meningkatkan resiko
terkait gizi, terutama bila di kombinasikan dengan aktivitas fisik.
Namun, konseling gizi tidak efektif mempromosikan makan
sehat diantara orang dewasa tanpa identifikasi resiko gizi.
13
2. Monitoring dan evaluasi program gizi
a. Sistem surveilans gizi
Surveilans didefensikan sebagai Langkah pengumpulan
atau pemrosesan data personal, baik yang teridentifikasi
maupun tidak untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Menurut WHO tahun 2013 suveilans gizi
didefenisikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mengubah
data gizi menjadi Tindakan atau program melalui formulasi,
modifikasi, dan aplikasi kebijakan gizi yang diterapkan dalam
suatu wilayah. Karakteristik surveilans adanya data hasil survei
yang diperoleh secara berkala sehingga dapat menggambarkan
perubahan musiman atau tren yang terjadi dalam kurun waktu
tersebut.
14
4) Sumber data
5) Berkelanjutan dana
6) Kepemilikan system surveilans
a. Islam
15
Agama islam menjelaskan makanan dan pola makan yang
benar dengan gambling. Islam menjelaskan berbagai petunjuk
makanan yang halal, tatacara makan, serta pengaruh makanan
terhadap moral dan psikologi manusia. Berdasarkan Alquran
dan Hadist, tubuh manusia membutuhkan makanan yang baik.
Dalam Alquran juga dijelaskan urgensi gizi bagi jiwa manusia.
Islam menjelaskan bahwa makanan yang benar merupakan
sebuah proses memberi kekuatan pada tubuh untuk bisa
menggerakan sekaligus melindunginya dari segala macam
gejala penyakit. Sementara itu, makanan dan minuman yang
haram adalah semua makanan dan minuman yang dilarang
oleh Allah SWT. Melalui Alquran dan Hadist Nabi Muhammad
SAW. Berikut ini beberapa kategori makanan yang diharamkan:
1) Bangkai
2) Darah yang mengalir
3) Hewan ternak yang disembelih tanpa menyebut nama Allah
4) Minuman yang memabukkan
5) Haram makan keledai, hewan buas, dan bertaring
6) Pengaturan makanan saat puasa Ramadan
b. Kristen
Salah satu pokok ajaran Kristen ialah bahwa yesus
dikorbankan untuk membawa pembebasan bagi manusia dan
bahwa tuhan (dalam injil) adalah tuhan yang hidup. Dengan
demikian, selama makanan itu membawa Kesehatan dan
kebaikan bagi manusia, hal tersebut diizinkan dan dianggap
dapat mendekatkan diri kepada tuhan dan sebagai wujud iman.
16
upacara keagamaan/ekaristi diantaranya roti/hosti yang
diletakan dilidah atau tangan umat sebagai lambang tubuh
kristus dan anggur yang diminum sebagai lambang darah
kristus.
c. Hindu
Ajaran hindu telah berlangsung salama puluhan tahun.
Berbeda dari ajaran agama lain, agama ini tidak ditemukan dan
tidak berpusat pada seseorang. Umat hindu memiliki kitab suci
berupa kumpulan naskah-naskah kuno yang berisi ajaran-ajaran
agama. Kitab ini disebut dengan Weda. Dimasa sekarang,
selain mempertahankan kekhasannya sendiri, agama ini banyak
mengadopsi unsur-unsur agama lain. Pokok ajaran agamai ini
ialah kepercayaan kepada banyak dewa, reinkarnasi, dan
karma/Tindakan seseorang sebelum ia meninggal akan
berpengaruh terhadap kehidupan setelah ia dilahirkan Kembali.
d. Buddha
Buddhaisme merupakan ajaran yang disebarkan oleh
sidartha Gautama yang dipanggil buddha. Ajaran buddha mulai
berkembang di india mulai tahun 566-486 SM. Buddha memiliki
arti ‘mereka yang telah mencapai pencerahan’. Salah satu
ajaran utama dari buddha ialah tidak membunuh atau melukai
mahluk hidup lain akan tetapi, pandangan mengenai
vegetarianisme atau dilarang mengkonsumsi daging sangat
beragam diberbagai aliran agama buddha.
e. Konghucu
Agama konghucu merupakan istilah yang muncul sebagai
dari keadaan politik diindonesia. Agama konghucu banyak
dianut oleh rakyat tiongkok atau bangsa tionghoa. Agama
konghucu berarti agama orang-orang yang lembut hati,
terpelajar, dan berbudi luhur. Konghucu merupakan
penyempurnaan agama yang sudah ada. Dalam agama
17
konghucu, kebutuhan akan makanan merupakan kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Tubuh memerlukan
pasokan makanan berupa makanan dan minuman.
f. Yahudi
Bagi orang yahudi, makan merupakan cara untuk aktif
membangun hubungan dengan tuhan. Sebagai agama islam
yang menetapkan syarat halal bagi pengambilan suatu
makanan, yahudi menuntut supaya memilih makanan yang
telah ditetapkan dalam kitab perjanjian lama, yaitu kosher.
Undangan-undangan pemakaman yahudi ialah berdasar kitab
suci yang membedakan antara makanan kosher/yang
dibenarkan dan makanan therifah/yang dilarang.
g. Vegetarian
Diet vegetarian saat ini sedang menjadi tren dikota-kota
besar untuk menjaga Kesehatan tubuh. Vegetarian secara
umum didefenisikan sebagai orang yang menghindari konsumsi
daging, terutama daging merah. Kelompok vegetarian hanya
focus mengkonsumsi makanan yang bersumber dari tumbuh-
tumbuhan/nabati seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-
kacangan, biji-bijian, maupun bahan nabati lainnya. Penerapan
pola hidup sehat dengan vegetarian merupakan solusi tetap
dalam mengatasi dan mencegah berbagai penyakit. Kondisi fisik
dan mental seseorang dapat dipengaruhi oleh makanan yang
dikonsumsi.
2. Fisiologis
Kebutuhan gizi pekerja dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Menurut Tarwaka, kebutuha gizi setiap orang berbeda satu sama
lain tergantung beberapa faktor, seperti ukuran tubuh/tinggi dan
berat badan, usia, jenis kelamin, beban kerja sehari-hari/ringan,
sedang, berat, iklim dan suhu lingkungan tempat kerja, serta
18
kondisi fisiologis tertentu seperti Wanita hamil yang menyusui yang
membutuhkan kalori dan zat gizi yang lebih besar daripada
keadaan biasa.
a. Anemia pada Wanita usia subur (WUS)
Anemia merupakan salah satu masalah Kesehatan
didunia dan memiliki prevalensi yang tinggi diberbagai negara
diseluruh dunia. Anemia didefenisikan sebagai suatu keadaan
kadar hemoglobin didalam darah yang lebih rendah daripada
nilai normal untuk kelompok orang berdasarkan umur dan jenis
kelamin. Terdapat dua tipe anemia yaitu: anemia gizi dan
anemia non gizi.
Anemia defesiensi besi merupakan isu utama secara
langsung terkait dengan masalah Kesehatan, produktivitas, dan
kinerja pekerja. Setiap orang dapa beresiko mengalami anemia
dan salah satu kelompok yang memiliki resiko tinggi mengalami
anemia adalah Wanita usia subur.
b. Ibu hamil dan menyusui
Ibu hamil dan menyusui merupakan salah satu kelompok
populasi yang rentan mengalami malnutrisi. Ibu hamil dan
menyusui mengalami peningkatan kebutuhan zat gizi
dibandingkan Wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui.
Adanya kekurangan zat gizi dapat menyebabkan ibu mengalami
malnutrisi yang berdampak pada resiko kehamilan, baik lahir
tidak optimal, dan kualitas ASI kurang baik. Ada beberapa
kondisi kehamilan memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan
yang lain. Yaitu:
1) Anemia
2) Vegetarian
3) Hipertensi
a) Landasan hukum
19
Pada tahun 2008, gabungan beberapa kementerian
seperti kementerian pemberdayaan perempuan,
kementerian tenaga kerja dan transmigrasi, dan
kementerian Kesehatan mengeluarakan peraturan No.
48/Men.PP/XII/2008, No. PER.27/Men.XII/2008, dan
No.1117/Menkes/PB/XII/2008 tentang peningkatan
pemberian air susu ibu selama waktu bekerja ditempat
kerja.
b) Manfaat menyusui
Menyusui dapat memberikan nutrisi yang optimal,
membantu perkembangan fisik dan emosional, menurukan
insiden dan keparahan penyakit menular masa kanak-
kanak, menurunkan kematian bayi dan rawat inap, serta
menurunkan resiko penyakit kronis. Bagi ibu yang menyusui
didapatkan manfaat seperti membantu ibu Kembali ke berat
badan sebelum kehamilan, mengurangi resiko kanker pra-
menopouse, mengurangi resiko kanker ovarium,
mengurangi resiko osteoporosis dan masalah pinggul, dan
dapat menginspirasi pilihan gaya hidup sehat lainnya untuk
ibu seperti berhenti merokok.
c) Keuntungan bagi tempat kerja
Mendukung ibu menyusui di tempat kerja juga
memberikan keuntungan tersendiri bagi tempat kerja.
20
c. Kelompok difabel
Kelompok difabel atau penyandang disabilitas adalah
setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual,
mental, dan /atau sensoris dalam jangka waktu yang lama
yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat
mengakibatkan hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi
secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak seperti tertera dalam Undang-
Undang No.8 2006.
3. Patologis
a. Obesitas
Obesitas merupakan penumpukan lemak tubuh yang
berlebihan sehingga berat badan seseorang menjadi jauh diatas
normal. Hal ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara
energi yang masuk dan energi yang keluar. Obesitas dibedakan
menjadi 2 golongan yaitu :
1) Obesitas sentral (tipe apel)
Kondisi berlebihan lemak dibawah kulit dibagian perut
sehingga memiliki bentuk tubuh yang mirip seperti buah
apel. Obesitas tipe ini seringkali terjadi pada laki-laki.
2) Obesitas perifer (tipe pir)
Obesitass perifer merupakan kondisi Ketika lemak
tubuh disimpan didaerah pinggul sehingga bentuk tubuhnya
menyerupai buah pir. Obesitas jenis ini umum terjadi pada
wanita
b. Diabetes melitus
Diabetes melitus merupakan kumpulan gejala yang
dialami karena adanya peningkatan kadar gula darah, baik
relatif maupun absolut. Para penyandang diabetes memilki
gejala yang khas yang dikenal dengan tiga P, yaitu poliuri
(banyak buang air kecil), polidipsi (banyak minum), polifagi
21
(banyak makan). Menurut penyebabnya, diabetes melitus
diklasifikasikan menjadi :
1) Diabetes melitus tipe 1(tergantung insulin)
2) Diabetes melitus tipe 2 (tidak tergantung insulin)
3) Diabetes melitus saat kehamilan
c. Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi merupakan keadaan Ketika
tekanan darah melebihi normal. Hipertensi termasuk dalam
penyakit mematikan karena dapat meningkatkan resiko
terjadinya penyakit-penyakit lain tanpa adanya gejala awal
terlebih dahulu.
d. Dislipdemia
Dislipidema adalah kelainan metabolisme lipid yang
ditandai dengan peningkatan atsu penurunan fraksi lipid dalam
plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama ialah kenaikan kadar
kolesterol total, kolesterol low density lipoprotein, trigliserida,
serta penurunan kadar kolesterol high density lipoprotein.
Peningkatan kadar kolesterol, utama LDL atau trigliserida darah
perlu mendapatkan perhatian karena merupakan predisposisi
terhadap terjadinya aterosklerosis atau penyakit jantung
koroner.
Penyebab utama peningkatan kolesterol dalam darah
ialah faktor keturunan dan asupan lemak yang tinggi. Asupan
lemak total berhubungan dengan kegemukan yang merupakan
faktor resiko utama untuk terserang arteroklerosis. Pengaruh
lemak makan pada penyakit jantung coroner berhubungan
dengan pengaruh komponen akan lemak dan kolesterol
terhadap kolesterol darah, terutama kolseterol LDL.
e. Penyakit jantung
22
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan,
yakni jantung akan kehilangan kemampuannya untuk
melakukan fungsi secara normal secara bertahap. Seseorang
dengan penyakit jantung pada awalnya masih mampu
mengompensasi ketidakefisienan fungsinya dan
mempertahankan fungsi darah normal melalui pembesaran dan
peningkatan denyut nadi. Dalam keadaan tidak terkompensasi,
sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak nafas,
rasa Lelah, dan rasa sakit didaerah jantung.
23
Ruang kuliner merupakan program pengadaan tempat makan
diperusahaan dengan memanfaatkan lahan yang ada secara efektif
dalam keterbatasan dana. Pengadaan tempat ini mengadopsi jenis
on site food, yakni perusahaan bekerjasama dengan
pengusaha/penjual makanan untuk mendirikan stand atau food van
dilingkup area perusahaan. Perusahaan hanya menyewakan lahan
dan menyediakan bangku untuk duduk, sedangkan pengusaha
makanan yang menyewa lahan memiliki kewajiban untuk menjual
makanan yang aman, bersih, dan bergizi.
2. Edukasi gizi bagi pekerja dan penjual
Edukasi gizi dilakukan dengan poster. Poster di tempelkan di
tempat strategis seperti ditempat makan dan kamar mandi. Poster
yang telah di tempel akan diganti setiap tahun atau Ketika sudah
rusak.
Selain dengan media poster, edukasi terhadap penjual
makanan dilakukan melalui penyuluhan yang dilaksanakan setiap 6
bulan. Penyuluhan berfungsi untuk selalu menyegarkan
pengetahuan para penjual makanan mengenai pentingnya menjaga
keamanan makanan yang dijual.
3. Makanan Surveilans gizi
Sistem suveilans gizi di tempat kerja perlu dibangun. Sistem ini
berfungsi untuk terus memantau keberlangsungan dan
keberhasilan program gizi yang telah dilaksanakan dan
mengidentifikasi perlunya pengadaan program baru. Surveilans gizi
diharapkan dapat membantu meningkatkan situasi gizi para
pekerja. Surveilans gizi dapat dilaksanakan dalam skala kecil
maupun besar. Survei skala kecil dapat dilaksanakan beberapa
kali dalam setahun tergantung dengan program yang dijalankan.
Sementara itu, survei skala besar dapat dilaksanakan satu kali
setiap tahun. Survei secara rutin sangat diperlukan untuk
mengetahui perkembangan program yang dijalankan dan situasi
gizi para pekerja.
24
BAB III
KESIMPULAN
25
beragam jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi. Kandungan
gizi yang diperlukan oleh tubuh dan sebagai sumber energi antara lain
yaitu seperti protein, karbohidrat dan lemak. Secara umum status gizi
sangat mempengaruhi status Kesehatan. Ketika asupan gizi tidak
seimbang dengan energi yang dikeluarkan maka terjadi malnutrisi.
Malnutrisi dapat menyebabkan penyakit dan penyakit dapat
memperburuk status gizi.
26
mempengaruhi pemilihan makanan, misalnya kelangkaan waktu
karena jam kerja yang Panjang.
Tempat kerja yang sehat dilengkapi dengan dukungan
Kesehatan dan kesejahteraan pekerja. Tempat kerja yang sehat
mengimplemantasikan program kebijakan Kesehatan dan keselamatan
kerja untuk menciptakan budaya dan lingkungan fisik yang mendorong
gaya hidup sehat.
27
c. Survelans gizi
Sistem ini berfungsi untuk terus memantau keberlangsungan
dan keberhasilan program gizi yang telah dilaksanakan dan
mengidentifikasi perlunya situasi pekerja.
28
4. siapa yang menemukan cara mengobati dan mencegah gusi
berdarah dengan menggunakan lemon dan jeruk.
a. James Lancaster
b. Rudolf virchow
c. Jemes lind
d. wanjek
Jawaban C
5. Manejemen gizi kerja menurut (kurwaniawiidjaja, 2010) antara lain,
keucali
a. Kegiatan perhitungan kebutuhan gizi dan penyelenggaraan
makanan
b. Aksesbilitas dalam membuat intervensi makan ditempat kerja
c. Surveilens gizi makanan
d. Monitoring dan evaluasi gizi kerja
Jawaban B
29
3. Sebutkan pasal dan ayat berapa dalam UUD 1945 yang
menyatakan bahwa setiap warga negara berhak atas pelayanan
Kesehatan.
a. Pasal 27 ayat 1
b. Pasal 27 ayat 2
c. Pasal 28 H ayat 1
d. Pasal 28 H ayat 2
Jawaban D
30
Bab III Prinsip Dasar Ilmu Gizi
1. Salah satu bentuk gangguan bila asupan energi tidak baik ialah
a. obesitas
b. Malnutrisi energi dan protein
c. cacat
d. gangguan kognitif
jawaban B
31
b. fast food
c. food frequencies questionnaire (FFQ)
d. Visual Comstock
Jawaban B
32
4. Sebutkan apa saja yang termasuk lima kunci untuk makanan lebih
aman menurut WHO tahun 2002, kecuali;
a. jaga makanan pada suhu aman
b. masak secara menyeluruh (misalnya, didihkan, panaskan)
c. hindari kontak antara makanan mentah dan makanan yang
telah dimasak
d. jaga agar tetap bersih (termasuk tangan permukaan , peralatan
dan makanan).
Jawaban c
33
b. penjadwalan waktu istirahat yang tepat
c. membentuk sebuah komitmen Kesehatan
d. terlibat dalam masyarakat
jawaban b
34
Bab VI Kebutuhan Makanan Kelompok Khusus
1. Dalam islam makanan dikatakan halal bila memenuhi tiga kriteria
sebagai berikut, kecuali:
a. Berasal dari bahan baku yang dihalalkan serta tidak
mengandung bahan yang diharamkan
b. Makanan diperoleh dari hasil kerja yang halal
c. Diolah dengan cara yang halal
d. makanan yang berasal dari hewan tanpa melakukan kosher
jawaban D
35
5. obesitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor kecuali,
a. faktor genetic
b. faktor lingkungan
c. faktor kehamilan
d. faktor psikis
jawaban C
36
4. monitoring yang dilakukan pada pengadaan ruang kuliner ialah
a. ahli gizi dan tim yang ditunjuk melakukan survei kepuasan
pegawai terhadap makanan yang dijual setiap 6 bulan
b. ahli gizi mengontrol makanan yang dijual antara lain jenis bahan
makanan yang digunakan, kebersihan proses pemasakan, dan
porsi makanan yang disajikan.
c. A dan B benar
d. A dan B salah
Jawaban C
37