Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK

RENTAN GIZI
Faiz nur Hanum, S.Gz., M.Kes.
Pengertian

■ Kelompok rentan gizi  kelompok di dalam masyarakat yang paling mudah menderita
gangguan kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi
■ kelompok rentan gizi berhubungan dengan proses kehidupan manusia,  terdiri dari
kelompok umur tertentu dalam siklus kehidupan manusia.
■ kelompok-kelompok umur tersebut berada pada siklus pertumbuhan
atau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang
lebih besar dari kelompok umur yang lain sehingga jika kekurangan dapat
menyebabkan terjadinya gangguan gizi dan kesehatan
Kelompok rentan gizi

■ Kelompok bayi : 0-1 tahun 


■ Kelompok dibawah 5 tahun (balita) : 1-5 tahun
■ Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun
■ Kelompok remaja : 13-20 tahun
■ Kelompok ibu hamil dan menyusui.
■ Kelompok usia lanjut
Kelompok bayi : 0-1 tahun 

■ Pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat terjadi pada saat bayi
■ Kecilnya tubuh dan pertumbuhan yang cepat merupakan faktor utama yang mempengaruhi
kebutuhan energi dan zat gizi bagi bayi.
■ Imaturitas dari fisiologi dan perkembangan menyebabkan bayi membutuhkan bentuk makanan
yang berbeda
■ Bayi yang dilahirkan dengan sehat, pada umur 6 bulan akan mencapai BB 2 kali lipat dari berat
lahir
■ Zat gizi yang dibutuhkan bayi semua terkandung dalam ASI
■ ASI juga mengandung immunoglobulin yang memberi daya tahan tubuh pada bayi, yang berasal
dari tubuh ibu dan Immunoglobulin ini dapat bertahan pada anak sampai dengan bayi berumur 6
bulan.
■ Pada usia 6 bulan sudah diberikan makanan pendamping ASI /PMT yang disesuaikan
dengan kondisi pencernaan bayi
Kelompok dibawah 5 tahun (balita) : 1-5
tahun
■ Balita merupakan kelompok yang rawan terkena masalah gizi dan penyakit
■ Anak balita berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa. 
■ Biasanya sudah mempunyai adik atau ibunya bekerja penuhsehingga perhatian ibu
sudah berkurang.
■ Anak balita mulai main di tanah dan sudah dapat main diluar rumahnya sendiri sehingga
lebih terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi yang memungkinkan untuk
terinfeksi dengan berbagai macam penyakit.
■ Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih
makanan.Dipihak lain ibunya sudah tidak begitu memperhatikan lagi makanan anak
balita karena dianggap sudah dapat makan sendiri.
Masalah yang umum terjadi pada anak
balita
■ Penolakan makan
■ Rewel dan bertingkah
■ Fanatik terhadap makanan tertentu, Misal : permen, ice cream, dll
■ Tidak suka sayuran
■ Makanan lengkap sering tidak dihabiskan
■ Lebih suka makanan jajanan
Cara mengatasi masalah

■ Timbulkan suasana makan yang menyenangkan


■ Biarkan anak untuk makan sendiri
■ Biasakan makan dengan keluarga, anak akan meniru apa yang dimakan dan cara makan
orangtua
■ Disediakan alat makan khusus anak sesuai dengan ukurannya
■ Jangan mengancam atau menjanjikan hadiah supaya anak mau makan, nanti akan
menjadi kebiasaan
Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun

■ kelompok umur ini mempunyai kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan
kesehatan anak balita.
■ Masalah-masalah yang timbul antara lain : berat badan rendah, defisiensi Fe (kurang
darah) dan defisiensi vitamin E.
■ Disebabkan karena pada umur-umur ini anak sangat aktif bermain dan banyak
kegiatan, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah tangganya, namun kadang-
kadang nafsu makanan menurun sehingga konsumsi makanan tidak seimbang dengan
kalori yang diperlukan
Kelompok remaja : 13-20 tahun

■ Remaja adalah individu baik perempuan maupun lakilakilaki yang berada pada masa atau usia antara
anakanakanak dan dewasa. dewasa.
■ Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan
menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24
tahun dan belum menikah
■ Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.
■ Adanya fase pertumbuhan yang pesat yang disebut adolescence growth spurt sehingga memerlukan zat
zat gizi yang relative besar jumlahnya. jumlahnya.
■ Sifat energik pada usia remaja menyebabkan aktivitas tubuh meningkat sehingga kebutuhan energi
juga akan meningkat.
Masalah gizi yang umumnya terjadi pada
remaja
■ Anoreksia nervosa
■ Bulimia
■ Obesitas
■ Anemia defisiensi besi
Kelompok ibu hamil dan menyusui.

■ Pada saat hamil terjadi proses pertumbuhan janin dan organ pendukung proses
kehamilan seperti kelenjar mammae
■ Kondisi gizi dan konsumsi ibu hamil akan berpengaruh pada kondisi fetus dan neonatus
setelah lahir.
■ Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan
kandungan zat-zat zatgizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan
perkembangan janin.
Trimester 1

■ masa penyesuaian tubuh ibu terhadap awal kehamilannya.


■ Karena pada tiga bulan pertama ini pertumbuhan janin masih lambat, penambahan kebutuhan zat-zat
gizinya zatpun masih relatif kecil (penambahan energi 180 Kal/hari ).
■ Pada tahap ini ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak
banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester
berikutnya.
■ Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah, dan tidak berselera makan,
muntah sehingga asupan makanan perlu diatur.
■ Makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk kering, porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang sering.
■ Jika sering. diperlukan, bisa juga mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral untuk menunjang
pertumbuhan janin.
Trimester 2

■ Janin mulai tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. sebelumnya.


■ Kecepatan pertumbuhan itu mencapai 10 gram per hari.
■ Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan
mulai berfungsinya rahim serta plasenta  peningkatan kualitas gizi sangat penting
karena pada tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan
sebagai bahan pembentuk ASI (air susu ibu) saat menyusui nanti
■ penambahan energi 300 Kal/hari
Trimester 3

■ Dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan
pembentukan otak.
■ Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap
sebelumnya ( penambahan energi 300 Kal/hari ).
■ Wanita hamil cenderung terkena anemia pada tiga bulan terakhir kehamilannya karena
pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai
persediaan bulan pertama sesudah lahir
Kelompok ibu menyusui

■ Menyusui membutuhkan gizi yang cukup banyak


■ Air susu ibu(ASI) adalah makanan utama bayi oleh sebab itu maka untuk menjamin
kecukupan ASI bagi bayi, makanan ibu yang sedang menyusui harus diperhatikan. 
■ Sekresi ASI rata-rata 800-850 mililiter per hari dan mengandung kalori 60-65 kalori,
protein 1,0-1,2 gram dan lemak 2,5-3,5 gram setiap 100 mililiter
■ Penambahan kalori yang dibutuhkan pada saat menyusui yaitu 330 kal/ semester 1 dan
400 kal pada semester 2
Masalah gizi pada saat menyusui

■ Adanya pantangan di masyarakat tentang ibu menyusui yang merugikan (contoh : ibu
hamil tidak boleh makan ikan)
■ Tidak adanya perbedaan antara kebutuhan gizi wanita menyusui dan wanita dalam
kondisi tidak menyusui tidak menyusui
■ Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu ‘ faddisme’ akibatnya tubuh
tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan
■ Keterbatasan penghasilan keluarga, sehingga tidak bisa mencukupi makanan dengan
nilai gizi tinggi
■ Jarak kelahiran yang terlalu rapat, sehingga anak yang disusui kurang gizi dan kurang
anak yang disusui kurang gizi dan kurang terawat
Kelompok usia lanjut

■ Secara alami, fungsi fisiologis dalam tubuh lansia menurun seiring pertambahan usianya
 menurunkan kemampuan dalam menanggapi rangsangan dari dalam maupun dari
luar tubuh
■ Perubahan fungsi fisiologis yang terjadi pada lansia yaitu penurunan kemampuan sistem
saraf, yaitu pada indera penglihatan, pendengaran peraba, perasa dan penciuman,
penurunan fungsi
sistem pencernaan, sistem saraf, sistem pernapasan, sistem endokrin, sistem kardiovask
uler, hingga kemampuan muskoloskeletal
■ Pada lansia kurang gizi lebih diakibatkan karena kemampuan indera rasa lidah yang menurun,
depresi dan pengaruh lingkungan sekitar yang menyebabkan konsumsi makanan rendah dan
kurang mencukupi kebutuhan.
■ Gigi-geligi lansia mungkin sudah banyak yang rusak bahkan copot, sehingga memberikan
kesulitan dalam mengunyah makanan. makanan.
■ Fungsi alat pencernaan dan kelenjarnya juga sudah menurun, sehingga makanan harus yang
mudah cerna dan tidak memberatkan kelenjar pencernaan
■ Konsumsi energi yang rendah pada Manula menyebabkan protein tubuh digunakan sebagai
energi
■ pada lansia pembakaran protein tubuh untuk energi sangat mudah terjadi, walaupun dalam
tubuh masih tersedia lemak
■ Faktor lain yang mengganggu kondisi gizi Manula secara tidak langsung adalah kondisi
psychis yang labil dan menjadi sangat sensitive.
■ Kondisi ini akan memberikan kesulitan kepada mereka yang mengurusnya.
■ Manula akan banyak rewel mengenai makanan yang disediakan dan bahkan mungkin
tidak mau makan karena apa yang dihidangkannya tidak berkenan di hatinya.
■ kegemukan pada lansia disebabkan oleh konsumsi energi yang relatif tetap, sedangkan
kebutuhannya menurun akibat menurunnya metabolisme basal dan aktivitas tetap.
■ Kebutuhan energi sudah mulai menurun sejak usia 40 -59 tahun, metabolisme basal
menurun 5 %
■ Kegemukan pada lansia akan mengakibatkan timbulnya obesitas dan penyakit
degenerative.

Anda mungkin juga menyukai