OLEH:
EKA DARMAYANTI PUTRI SIREGAR
P07524517045
OLEH:
EKA DARMAYANTI PUTRI SIREGAR
P07524517045
Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswa D-III
Kebidanan Tingkat I Di Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2018
Abstrak
Abstract
The results of Riskesdas (Basic Health Research) in 2013 showed that the
prevalence of anemia in Indonesia was 21.7%, in which 18.4% of the sufferers
aged from 15-24 where female adolescents were the most risky subjects.
Insufficient body mass index is one anemia cause. The purpose of this study was
to determine the relation of body mass index with anemia prvalence in students
of Midwifery Associate Program of Medan Health Polytechnic Of Ministry Of
Health 2018.
This research was an observational study with cross sectional design and
the samples were taken with saturated sampling method, all populations were
used as the samples. The data collection instruments were microtoise scales and
digital Hb check tools. Bivariate analysis was tested with the correlation of
kendall's tau.
Through the research, the following data were found: 3 people (100.0%)
with insufficient BMI had anemia, 70 people with normal BMI, 64 people (91.4%)
did not experience anemia and 6 people (8.6%) experienced anemia and no
students with excessive BMI and obese experienced anemia. The results of
Kendall's tau analysis showed that there was a correlation between body mass
index and the prevalence of anemia (ρ value = 0.001) <0.05.
The campus is advised to provide motivation and counseling to students
about a balanced nutritious diet and recommend consuming iron tablets once a
week, once a day during menstruation, and make extracurricular programs for
students with excessive BMI to gain the normal BMI.
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmatNya sehingga dapat terselesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan
Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswa D-III
Kebidanan Tingkat I Di Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2018”, sebagai
salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana Sains Terapan Kebidanan
pada Program Studi D-IV Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes RI Medan.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI
Medan yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb, selaku Tugas Ketua Jurusan Poltekkes
Kemenkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan menyusun
skripsi ini.
3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV
Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Medan yang telah memberikan
kesempatan menyusun skripsi ini.
4. Arihta Sembiring, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-III
Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Medan dan Dosen Ketua Penguji
yang telah memberikan kesempatan dan masukan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik
5. Hj. Idau Ginting, SST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
6. Eva Mahayani Nasution, SST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing
Pendamping yang telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
7. Bebaskita Br Ginting, SSiT, MPH, selaku Dosen Pembimbing
Akademik (PA) yang telah memberikan semangat dan dukungan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis yang sangat terkasih yaitu
Ayahanda tercinta Supratman Siregar dan Ibunda tercinta Mahdalena
i
serta adik tersayang Jimmy N.R Siregar yang selalu memberikan cinta,
semangat, doa dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
9. Rekan seangkatan dan satu bimbingan skripsi serta pihak terkait yang
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas
segala amal baik yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi
semua pihak yang memanfaatkan.
i
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH...............................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................4
C. Tujuan Penelitian................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..............................................................................5
D.1 Manfaat Teoritis...........................................................................5
D.2 Manfaat Praktis............................................................................5
E. Keaslian Penelitian.............................................................................6
B.2 Penelitian.....................................................................................20
i
C. Populasi dan Sampel..........................................................................20
C.1 Populasi.......................................................................................20
C.2 Sampel.........................................................................................20
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data....................................................21
D.1 Jenis Data....................................................................................21
D.2 Cara Pengumpulan Data..............................................................21
E. Alat Ukur/Instrumen Penelitian............................................................21
F. Prosedur Penelitian.............................................................................21
G. Pengolahan dan Analisis Data............................................................22
G.1 Pengolahan Data.........................................................................22
G.2 Analisis Data................................................................................22
H. Etika Penelitian...................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
DAFTAR
Halam
Tabel 2.1: Batas Kadar Normal Hemoglobin Menurut Kelompok Usia..............12
v
DAFTAR
Halam
Gambar 2.1: Kerangka Teori........................................................................18
Gambar 2.2: Kerangka Konsep....................................................................18
v
DAFTAR SINGKATAN DAN
v
DAFTAR
vi
BA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan generasi penerus sekaligus aset bangsa untuk
terciptanya generasi muda mendatang yang baik. Masa remaja menurut para
tokoh psikologis dapat dibagi menjadi dua periode yaitu periode masa puber
usia12-18 tahun dan remaja adolence usia 19-21 tahun. Masa remaja (adolence)
merupakan masa terjadinya perubahan yang berlangsung cepat meliputi
pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial dan perkembangan segala aspek
atau fungsi untuk memasuki masa dewasa (Andriani dan Bambang, 2014).
Gizi adalah segala sesuatu yang dikonsumsi dan mengandung unsur gizi
yang dipergunakan untuk mempertahankan kehidupan, mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh. Bila dikelompokkan
manfaat zat gizi bagi wanita sepanjang daur kehidupannya meliputi sebagai
pemberi energi, pendukung pertumbuhan, pemeliharaan jaringan tubuh serta
pengatur proses tubuh sehingga pada masa remaja sangat dibutuhkan asupan
gizi yang baik dan optimal (Mitayani dan Wiwi, 2013).
Remaja putri membutuhkan asupan gizi yang lebih besar dikarenakan adanya
peningkatan fisik dan perkembangan, berubahnya gaya hidup, kebiasaan makan,
aktifitas olahraga, dan kehilangan darah tiap bulan (Adriani dan Bambang, 2014).
Remaja putri membutuhkan lebih banyak asupan gizi terutama zat besi
dikarenakan setiap bulannya mengalami haid yang berdampak pada kurangnya
asupan zat besi dalam darah, sehingga bila tidak terpenuhi akan menyebabkan
defisensi zat besi. Defesiensi ini akan menjadi faktor penyebab anemia sehingga
mempengaruhi aktifitas dan sistem reproduksi, dan menyebabkan mudah
keletihan, sulit berkonsentrasi dan berkurangnya produktivitas (Sibagariang,
2014; Istiany dan Rusilanti, 2013).
Salah satu masalah gizi yang dialami para remaja adalah kelebihan dan
kekurangan Berat badan (BB). Kemenkes menyebutkan dalam Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, salah satu indikator penilaian status gizi pada
remaja usia >18 tahun yaitu dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Nilai IMT dapat
1
2
diperoleh dari hasil BB dalam satuan kilogram dibagi dengan tinggi badan (TB)
kuadrat dalam satuan meter sehingga kita dapat menggolongkan status gizi ke
dalam beberapa kategori yaitu kurus, normal, BB lebih, atau obesitas
(Kemenkes, 2013).
Data World Health Organinization (WHO) mencatat prevalensi BB kurang
pada wanita usia >18 tahun secara global adalah 9,4% dan 12,6% di Indonesia,
prevalensi BB lebih secara global sebesar 39,2% dan di Indonesia sebesar
31,2%. Prevalensi obesitas secara global 15,1% dan 8,9% di Indonesia
(WHO, 2016). Di Sumatera Utara persentase gizi wanita usia >18 tahun dengan
status gizi kurus sebesar 6,1%, normal 57,3%, BB lebih 13,7%, dan obesitas
22,9% selanjutnya untuk Kota Medan status gizi kurus 6,3%, normal 48,6%,
BB lebih 14,9% dan obesitas 30,2% (Kemenkes, 2013).
Anemia merupakan masalah gizi yang mempengaruhi jutaan orang di penjuru
dunia dan tetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan manusia. Anemia
Defisiensi Besi (ADB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama di
negara-negara berkembang dan prevalensinya masih sangat tinggi. Prevalensi
anemia diperkirakan 30 % dari populasi dunia dan sekitar 500 juta orang diyakini
menderita ADB. Estimasi prevalensi anemia adalah 47,5% pada anak berusia <5
tahun, 41,8% pada wanita hamil dan 30,2% pada wanita yang tidak hamil
(Webster dkk, 2016) .
Prevalensi anemia yang tinggi menjadikan masalah ini sebagai masalah
sorotan dunia. Berdasarkan pedoman diagnosis anemia menurut WHO, anemia
dikategorikan sebagai masalah kesehatan masyarakat yang berat (severe) bila
prevalensi >40%. Bila kejadian anemia mencapai >20-39,9% maka anemia
merupakan masalah kesehatan derajat sedang (WHO,2016).
Prevalensi anemia di kawasan Asia Tenggara pada Wanita Usia Subur
(WUS) menduduki peringkat pertama yaitu sebesar 45,8%. WUS dengan
penggolongan 48,1% pada wanita hamil dan 45,6% pada wanita tidak hamil.
Angka ini menduduki peringkat pertama kejadian anemia pada wanita tidak hamil
dibandingkan 5 kawasan lain seperti Afrika 38,5%, wilayah Mediterania Timur
39,8%, Eropa 22,5%, Pasifik Barat 25,1% dan Amerika 18,8%. Data WHO
menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam kategori anemia sedang dengan
prevalensi 28,8% pada wanita usia reproduksi dan 28,2% pada wanita tidak
hamil (WHO, 2016).
3
dosis 1 tablet seminggu sekali minimal selama 16 minggu, dan dianjurkan minum
1 tablet setiap hari selama haid (Ani, 2015; Kemenkes, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Indartanti (2016) dengan menggunakan uji chi
square menunjukkan tidak ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia
pada pada remaja putri di SMP 9 Semarang dengan ρ=0,289 sama halnya
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mariana dan Nur Khafidhoh (2013)
dengan menggunakan uji continuity correction menunjukkan tidak ada hubungan
status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMK Swadaya Wilayah
Kerja Puskesmas Karangdoro Kota Semarang dengan ρ value = 0,089 dan
<α=0,05 (Indartanti, 2016; Mariana dan Nur Khafidhoh, 2013).
Poltekkes Kemenkes Medan merupakan salah satu kampus negeri di
Nusantara yang berwujud Politeknik, dikelola oleh Kementrian Kesehatan, dan
beralamat di Jln. Jamin Ginting KM 13,5 Kel. Lau Cih Kec. Medan Tuntungan.
Salah satu Jurusan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Medan adalah Jurusan
Kebidanan yang terdiri dari dua Program Studi (Prodi) yaitu Prodi D-III dan D-IV
Kebidanan. Jumlah mahasiswa kebidanan tingkat I seluruhnya adalah 206 orang
dengan rincian mahasiswi Prodi D-III sebanyak 90 orang dan D-IV 116 orang.
Penulis memilih mahasiswa Prodi D-III Kebidanan Medan sebagai subjek
penelitian dengan beberapa alasan yaitu seluruh mahasiswa prodi D-III tingkat I
tinggal di asrama sehingga akan lebih memudahkan penulis dalam melakukan
penelitian. Alasan lain yaitu dari segi jumlah mahasiswa Prodi D-III tingkat I telah
mencukupi kriteria untuk jumlah sampel penelitian dan alasan terakhir yaitu
mahasiswa D-III Kebidanan belum pernah dijadikan subjek penelitian ilmiah
mengenai IMT dan anemia.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang “Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Anemia
Pada Mahasiswa D-III Kebidanan Tingkat I di Poltekkes Kemenkes Medan Tahun
2018”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
C.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian
Anemia Pada Mahasiswa D-III Kebidanan Tingkat I di Poltekkes Kemenkes
Medan Tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian
D.1 Manfaat Teoritis
Data atau informasi hasil penelitian ini dapat menjadi penambah wawasan
dan pengetahuan serta pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
selama mengikuti perkuliahan khususnya metodologi penelitian dan menambah
pengetahuan tentang cara berfikir secara ilmiah.
E. Keaslian Penulisan
A. Anemia
A.1 Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah,
atau konsentrasi Hb turun di bawah batas normal yang ditetapkan, sehingga
mengakibatkan terganggunya kapasitas darah untuk mengangkut oksigen di
sekitar tubuh. Anemia merupakan indikator gizi kesehatan yang buruk
(WHO, 2017). Anemia pada remaja putri merupakan suatu keadaan ketika kadar
Hb dalam darah kurang dari nilai normal yaitu ≤12 g/dl (Kemenkes, 2013).
Prevalensi anemia dapat digolongkan dalam empat bagian masalah
kesehatan masyarakat yaitu bila prevalensinya ≤4,9% maka tidak dianggap
sebagai suatu masalah kesehatan masyarakat, 5,0-19,9% sebagai masalah
kesehatan masyarakat tingkat ringan, 20,0-39,9% sebagai masalah tingkat
sedang, dan ≥40,0% sebagai masalah tingkat berat (De Benoist, 2008).
8
9
B. Hemoglobin
B.1 Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan zat warna yang terdiri dari gabungan suatu protein
yang kompleks dan zat besi, yang berguna sebagai pengangkut oksigen dan zat
gizi lainnya ke jaringan tubuh yang memerlukan (Par’i, 2016). Hb adalah
parameter yang paling mudah digunakan untuk menetapkan prevalensi anemia
secara luas. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah.
Kandungan hemoglobin yang rendah mengindikasikan anemia (Adriani dan
Bambang, 2013).
Tabel 2.1
Batas Kadar Normal Hemoglobin Menurut Kelompok Usia
C. Status Gizi
C.1 Pengertian
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan
metabolisme dan penyerapan zat-zat yang digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ serta menghasilkan energi
(Sibagariang, 2014). Status gizi merupakan suatu tampilan keadaan
keseimbangan nutrisi dengan variabel spesifik (Supariasa dkk, 2012).
untuk mengetahui status gizi bagi seseorang berusia >18 tahun. Cara untuk
menentukan status gizi dengan menghitung IMT dari pengukuran berat badan
dalam satuan kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter
(Morris, 2014). Rumus menghitung IMT dapat dilihat di bawah ini
Klasifikasi status gizi berdasarkan IMT dapat dilihat pada tabel 2.2 di
bawah ini:
Tabel 2.2
Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT
E. Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1
di bawah ini:
Penyakit kronis
Hb turun
Anemia
Infeksi cacing
Keterangan : Diteliti
Tidak diteliti
F. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah hubungan indeks massa tubuh
dengan kejadian anemia
G. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini:
Tabel 2.3
Definisi Operasional
H. Hipotesis Penelitian
C.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh. Sampel penelitian
adalah seluruh mahasiswa D-III Kebidanan Tingkat I sebanyak 90 mahasiswa.
20
2
F. Prosedur Penelitian
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen dengan tabel silang.
Uji bivariat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau.
Berikut rumus uji korelasi Kendall’s Tau:
Keterangan
T = Koefisien korelasi Kendall’s Tau
S = Selisih jumlah rank X dan Y
N = Banyaknya sampel
H. Etika Penelitian
3. Prinsip keadilan
Prinsip ini bertujuan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan
menghargai hak- hak memberikan perawatan secara adil, dan hak untuk
menjaga privasi. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam hal ini antara
lain:
a. Dalam mengambil karya orang lain selalu mencantumkan nama dan
sumbernya.
b. Mengaplikasikan informed consent dan tidak mencantumkan nama
responden namun kode saja pada lembar observasi data.
c. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh
peneliti.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa D-III
Kebidanan Tingkat I Tahun 2018
F Total %
No Indeks Massa Tubuh
1 Kurang/kurus 3 3,3
2 Normal 70 77,8
3 Berlebih 13 14,4
4 Obesitas 4 4,4
Total 90 100,00
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia Pada Mahasiswa D-III Kebidanan Tingkat I
Tahun 2018
F Total %
No Kejadian Anemia
1 Anemia 9 10,00
2 Tidak Anemia 81 90,00
Total 90 100,00
25
2
Tabel 4.3
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswa D-III
Kebidanan Tingkat I Tahun 2018
Distribusi frekuensi berdasarkan IMT dan kejadian anemia dalam tabel 4.3 di
atas menunjukkan bahwa dari 3 orang mahasiswa dengan IMT kurang/kurus
seluruhnya mengalami anemia (100,0%), 70 mahasiswa dengan IMT normal
mayoritas tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 64 orang (91,4%) sedangkan
tiada satupun mahasiswa dengan IMT berlebih dan obesitas yang mengalami
anemia.
Hasil uji korelasi antara IMT dan kejadian anemia menggunakan uji korelasi
Kendalls tau, didapatkan nilai signifikansi atau ρ value = 0,001. Nilai ρ<0,05
menyebabkan Ho ditolak sehingga kesimpulannya Ada Hubungan Indeks Massa
Tubuh Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswa D-III Kebidanan Tingkat I di
Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2018.
B. Pembahasan
B.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Medan Prodi D-III
Kebidanan Medan pada mahasiswa D-III tingkat I. Alamat tempat penelitian
terletak di Jl. Jamin Ginting KM. 13,5 Kel. Lau Cih Kec. Medan Tuntungan.
2
seorang ibu sehingga kejadian anemia dapat dicegah sedini mungkin. Intervensi
yang dapat dilakukan untuk wanita usia subur khusunya remaja perempuan
adalah dengan mengonsumsi tablet zat besi sebanyak satu kali seminggu dan
satu kali sehari selama menstruasi (Kemenkes, 2014).
sampel darah, responden sedang menstruasi serta bisa jadi responden memiliki
IMT normal berdasarkan pengukuran, namun zat gizi terutama zat besi tidak
terpenuhi dengan baik. Asumsi ini juga didukung oleh Fikawati (2017) yang
menyatakan bahwa penyebab anemia pada remaja putri diantaranya karena
mengalami menstruasi setiap bulannya, kebiasaan makan yang tak teratur,
penyakit infeksi dan infeksi parasit.
Responden yang memiliki IMT kurang/kurus dan mengalami anemia
sebanyak 3 orang (100,0%). Hal ini disebabkan karena asupan gizi dalam tubuh
kurang sehingga kebutuhan gizi dalam tubuh tidak terpenuhi misalnya zat besi.
Zat besi merupakan salah satu komponen terpenting dalam pembentukan Hb,
dengan kurangnya asupan zat besi dalam tubuh akan menyebabkan
berkurangnya bahan pembentuk sel darah merah, sehingga sel darah merah
tidak dapat melakukan fungsinya dalam mensuplai oksigen yang akan
mengakibatkan anemia. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Permaesih dan Herman (2005), menyatakan bahwa remaja dengan IMT yang
kurang mempunyai risiko mengalami anemia 1,5 kali dibandingkan remaja
dengan IMT normal.
Responden yang memiliki IMT berlebih dan obesitas tidak ada yang
mengalami anemia, yaitu sebanyak 17 orang (100,0%). Hal ini berarti bahwa,
IMT menunjukkan cukup atau tidaknya nutrisi dalam tubuh pada remaja dengan
IMT berlebih dan obesitas dapat diartikan bahwa asupan nutrisi terpenuhi
dengan baik. Hal ini didukung oleh Thompson (2010) yang menyatakan bahwa
status gizi mempunyai korelasi positif dengan kadar Hb artinya semakin buruk
status gizi seseorang makan semakin rendah kadar Hbnya. Perlu juga
diwaspadai gizi yang lebih menurut Par’i (2016) dapat menyebabkan kegemukan
atau obesitas dan kelebihan energi ini akan disimpan dalam jaringan dalam
bentuk lemak, dan kegemukan merupakan faktor risiko terjadinya penyakit
degeneratif .
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Institusi
Diharapkan institusi dapat menambah referensi bacaan dan pustaka
terbaru mengenai hal – hal yang berhubungan dengan indkes massa tubuh
dan anemia.
2. Bagi Prodi D-III Kebidanan Medan
Diharapkan Prodi D-III Kebidanan dapat memotivasi dan memberikan
penyuluhan pada mahasiswa tentang pola makan bergizi seimbang dan
menganjurkan mahasiswa mengonsumsi tablet zat besi sekali dalam
seminggu dan satu kali sehari selama haid serta membuat program
ekstrakurikuler bagi mahasiswa dengan IMT berlebih dan obesitas agar
memiliki IMT normal.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat memperluas dan menambah
variabel lain yang mungkin terkait dengan indeks massa tubuh dan anemia
misalnya menstruasi, pola makan, pola istirahat dan lain sebagainya.
3
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Merryana dan Bambang Wirjatmadi. 2014. Peranan Gizi Dalam Silkus
Kehidupan. Jakarta: KENCANA
Ani, Luh Seri. 2015. Anemia Defesiensi Besi Masa Prahamil & Hamil. Jakarta:
EGC
Fikawati, dkk. 2017. Gizi Anak Dan Remaja. Depok: Rajawali Pers.
Indartanti, Dea. 2014. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri di SMP Negeri 9 Semarang. Jurnal of Nutrition Collage 3(2):
33-39.
Irianto, Koes. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular & Tidak Menular Panduan
Klinis. Bandung: CV. Alfabeta.
Mariana, Wina dan Nur Khafidhoh. 2013. Hubungan Antara Status Gizi Dengan
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMK Swadaya Wilayah Kerja
Puskesmas Karangdoro Kota Semarang Tahun 2013. Jurnal Kebidanan
2(4): 35-42.
Mitayani dan Wiwi Sartika. 2013. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: TIM
3
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Patimah, Sitti. 2017. Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sari, Reni Yulina. 2017. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri Di Smk Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta.
Skripsi. Universitas Aisyiyah. Yogyakarta.
Tarwoto dan Wasnidar. 2014. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil Konsep dan
Penatalaksanaan. Jakarta: TIM.
Wibowo. 2013. Hubungan Antara Status Gizi dengan Anemia pada Remaja Putri
di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Semarang. Skripsi.
Program sarjana fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah.
Semarang.
3
. 2016b. Prevalence Of Anaemia In Women - Estimates By Country
http://apps.who.int/gho/data/view.main.GSWCAH28v. 04 Maret 2018.
3
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Poltekkes Kemenkes MEDAN, saya yang
bertanda tangan dibawah ini:
Beserta Perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Poltekkes Kemenkes Medan berhak menyimpan mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
3
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
3
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI
3
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI
( )
3
3
4
4
4
4
4
LEMBAR OBSERVASI
Hasil Pengukuran BB, TB, IMT, dan Kadar Hb pada Mahasiswa D-III Kebidanan
Tingkat I Poltekkes Kemnkes Medan Tahun 2018
Hasil Pengkuran
No BB
TB (cm) IMT (kg/m2) Hb (g/dl)
1 65 154,0 27,4 15,0
2 50 154,5 20,9 12,8
3 54 154 22,8 14,5
4 59 156 24,2 12,4
5 55 151 24,1 13,6
6 60 150 26,7 13,7
7 45 152 19,5 12,9
8 56 154 23,6 13,8
9 60 157,5 24,2 13,5
10 58 155 24,1 14,7
11 66 156 27,1 16,7
12 55 157,4 22,2 13,2
13 51 150,5 22,5 14,7
14 54 157,5 21,8 12,1
15 50 153 21,4 15,0
16 54 150 24,0 12,5
17 52 151 22,8 13,3
18 50 154 21,1 13,5
19 53 156 21,8 13,8
20 48 154 20,2 13,6
21 56 155 23,3 12,5
22 50 155,5 20,7 12,6
23 63 157 25,6 12,3
24 55 153 23,5 12,4
25 54 154,5 22,6 11,8
26 53 163 19,9 12,3
27 49 150,5 21,6 13,7
28 53 156,5 21,6 15,4
29 49 150,5 21,6 13,7
30 44 155 18,3 9,9
31 56 155 23,3 13,3
32 75 154 31,6 15,5
33 44 156 18,1 10,5
34 62 156 25,5 12,1
4
35 80 160 31,3 15,7
36 46 152 19,9 13,8
37 59 150 26,2 14,0
38 68 154 28,7 13,6
39 55 158 22,0 13,1
40 52 157 21,1 12,2
41 48 157 19,5 11,1
42 70 154 29,5 13,3
43 58 153 24,8 14,0
44 58 161 22,4 13,8
45 54 164 20,1 12,6
46 60 151,5 26,1 13,4
47 67 158 26,8 15,4
48 51 156,5 20,8 16,6
49 55 163 20,7 13,6
50 51 158,5 20,3 15,4
51 47 150 20,9 11,4
52 51 157 20,7 15,6
53 70 150 31,1 14,8
54 43 155 17,9 11,7
55 52 156 21,4 13,3
56 52 158 20,8 14,4
57 54 150 24,0 12,9
58 55 155 22,9 13,7
59 48 151 21,1 14,5
60 54 157 21,9 11,6
61 55 164 20,4 14,3
62 55 162 21,0 11,9
63 50 164 18,6 13,8
64 48 153,5 20,4 17,5
65 50 158 20,0 13,9
66 56 153 23,9 12,5
67 78 156 32,1 12,4
68 48 158 19,2 14,1
69 52 157 21,1 14,6
70 58 162,5 22,0 12,4
71 58 157,4 23,4 14,0
72 56 152 24,2 16,9
73 45 152 19,5 12,9
74 52 156 21,4 16,7
75 67 155 27,9 14,7
4
76 65 151 28,5 13,5
77 47 152,5 20,2 13,8
78 62 157 25,2 13,0
79 52,5 153 22,4 12,8
80 52 153 22,2 14,4
81 54 158 21,6 12,6
82 53 153 22,6 11,8
83 46 153 19,7 12,1
84 60 155 25,0 15,7
85 59 164 21,9 13,8
86 49 155 20,4 14,1
87 54 152 23,4 14,2
88 55 151 24,1 17,1
89 57 157 23,1 13,6
90 45 152 19,5 13,3
4
MASTER TABEL
Hasil Pengukuran BB, TB, IMT, dan Kadar Hb pada Mahasiswa D-III Kebidanan
Tingkat I Poltekkes Kemnkes Medan Tahun 2018
Hasil Pengkuran
No
BB (kg) TB (cm) Kode IMT Kode Hb
1 65 154,0 2 1
2 50 154,5 1 1
3 54 154 1 1
4 59 156 1 1
5 55 151 1 1
6 60 150 2 1
7 45 152 1 1
8 56 154 1 1
9 60 157,5 1 1
10 58 155 1 1
11 66 156 2 1
12 55 157,4 1 1
13 51 150,5 1 1
14 54 157,5 1 1
15 50 153 1 1
16 54 150 1 1
17 52 151 1 1
18 50 154 1 1
19 53 156 1 1
20 48 154 1 1
21 56 155 1 1
22 50 155,5 1 1
23 63 157 2 1
24 55 153 1 1
25 54 154,5 1 0
26 53 163 1 1
27 49 150,5 1 1
28 53 156,5 1 1
29 49 150,5 1 1
30 44 155 0 0
31 56 155 1 1
32 75 154 3 1
33 44 156 0 0
34 62 156 2 1
4
35 80 160 3 1
36 46 152 1 1
37 59 150 2 1
38 68 154 2 1
39 55 158 1 1
40 52 157 1 1
41 48 157 1 0
42 70 154 2 1
43 58 153 1 1
44 58 161 1 1
45 54 164 1 1
46 60 151,5 2 1
47 67 158 2 1
48 51 156,5 1 1
49 55 163 1 1
50 51 158,5 1 1
51 47 150 1 0
52 51 157 1 1
53 70 150 3 1
54 43 155 0 0
55 52 156 1 1
56 52 158 1 1
57 54 150 1 1
58 55 155 1 1
59 48 151 1 1
60 54 157 1 0
61 55 164 1 1
62 55 162 1 0
63 50 164 1 1
64 48 153,5 1 1
65 50 158 1 1
66 56 153 1 1
67 78 156 3 1
68 48 158 1 1
69 52 157 1 1
70 58 162,5 1 1
71 58 157,4 1 1
72 56 152 1 1
73 45 152 1 1
74 52 156 1 1
75 67 155 2 1
4
76 65 151 2 1
77 47 152,5 1 1
78 62 157 2 1
79 52,5 153 1 1
80 52 153 1 1
81 54 158 1 1
82 53 153 1 0
83 46 153 1 1
84 60 155 1 1
85 59 164 1 1
86 49 155 1 1
87 54 152 1 1
88 55 151 1 1
89 57 157 1 1
90 45 152 1 1
Keterangan
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
NAMA : EKA DARMAYANTI PUTRI SIREGAR
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : SIREGAR, 06 JULI 1996
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : KATOLIK
ANAK KE : 1 DARI 2 BERSAUDARA
TELEPON 082166077579
EMAIL : ekadarmayanti96@gmail.com
ALAMAT : DUSUN II DESA SIALANG BUAH KEC.
TELUK MENGKUDU KAB.SERDANG
BEDAGAI