DISUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF MIKROBA
PADA BAHAN PANGAN” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Mikrobiologi Pangan. Dan kami berterima kasih kepada Ibu
Ruqayah Yunus, SKM, M.Gz yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
mohon maaf bila ada salah kata dalam pengetikan yang tidak di sengaja. Dan kami
juga menerima kritik dan saran yang akan membangun kami untuk jauh lebih baik
kedepannya.
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................................5
1. Latar Belakang.............................................................................................................5
2. Rumusan Masalah........................................................................................................5
3. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................................7
A. Pengertian....................................................................................................................7
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif............................................................................8
B. Tujuan Teknik Analisa Kualitatif Mikroba Pangan......................................................9
C. Tahapan Analisa Kualitatif Mikroba dalam Pangan...................................................10
D. Jenis Analisa Kualitatif Mikroba dalam Pangan.........................................................14
1. Uji Katalase............................................................................................................14
2. Kit Diagnostik........................................................................................................16
3. Analisis Fotometrik terhadap Perubahan Biokimia................................................17
4. Metode MUG (4 Metibumbeliferil Beta D Glukoronida).......................................17
5. Metode Elektroforesis............................................................................................17
6. Metode Filtrasi Membrane.....................................................................................18
7. Metode Radioimunoasai (RIA)..............................................................................18
8. Metode Hibridasi DNA..........................................................................................18
E. Analisa Kuantitatif Mikroorganisme dan Teknik Pengenceran..................................18
a. Analisa Jumlah Mikroba pada Bahan Pangan berfungsi untuk :.............................18
b. Teknik Pengenceran...............................................................................................19
F. Metode Hitungan Cawan............................................................................................20
a. Prinsip....................................................................................................................20
b. Cara Menghitung Koloni........................................................................................22
c. Standar Perhitungan...............................................................................................23
G. Metode Most Probable Number (MPN).....................................................................24
a. Definisi...................................................................................................................24
b. Perhitungan MPN...................................................................................................25
BAB III..................................................................................................................................27
PENUTUP.............................................................................................................................27
A. Kesimpulan................................................................................................................27
B. Saran..........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Mikroorganisme ada yang berupa bakteri, protozoa, virus ataupun cendawan,
sebagian diantaranya bermanfaat dan sebagian pula bersifat merugikan.
Mikroorganisme yang bermanfaat antara lain yang termasuk dalam kelompok
flora nirmal dan mikroorganisme yang terlibat dalam proses fermentasi
makanan, seperti pembuatan keju, anggur, yoghurt, tempe atau oncom, kecap,
produksi penisilin, sebagai agens biokontrol, serta yang berkaitan dengan
pengolahan limbah.
Mikroorganisme yang merugikan, antara lain yang menyebabkan
berbagai penyakit pada mahluk hidup, seperti mikroorganisme yang
menimbulkan berbagai macam penyakit pada manusia, hewan piaraan dan
tanaman budidaya atau disebut sebagai mikroorganisme patogenik. Hal itu
tampak pada infeksi yang ditimbulkannya. Infeksi merupakan penyakit yang
dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. Infeksi terjadi bila
parasite sanggup menyusup atau melalui batas pertahanan inang dan hidup
didalamnya.
2. Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian analisa kualitatif mikroba dalam bahan pangan?
2) Apa saja tujuan teknik analisa kualitatif mikroba bahan pangan?
3) Apa saja tahapan analisa kualitatif mikroba dalam bahan pangan?
4) Apa saja jenis analisa kualitatif mikroba dalam bahan pangan?
5) Apa yang dimaksud dengan uji kuantitatif pada mikroba dan teknik
pengenceran?
6) Bagaimana pengenceran dan uji kuantitatif dengan metode hitungan
cawan pada sampel?
7) Bagaimana pengenceran dan uji kuantitatif dengan metode Most Probable
Number pada sample?
3. Tujuan Pembahasan
1) Mengetahui pengertian analisa kualitatif mikroba dalam bahan pangan.
2) Mengetahui teknik serta tahapan dalam analisa kuantitatif mikroba bahan
pangan.
3) Mengetahui jenis analisa kualitatif mikroba dalam bahan pangan.
4) Mengetahui uji kuantitatif pada mikroba dan teknik pengenceran.
5) Mengetahui pengenceran dan uji kuantitatif dengan metode hitungan
cawan pada sampel.
6) Mengetahui pengenceran dan uji kuantitatif dengan metode Most Probable
Number pada sampel.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Mikrobiologi pangan adalah salah satu cabang mikrobiologi yang
mempelajari bentuk, sifat, dan peranan mikroorganisme dalam rantai produksi
pangan baik yang menguntungkan maupun yang merugikan seperti kerusakan
pangan dan penyebab penyakit bawaan pangan. Rantai produksi pangan yang
dimaksud adalah sejak pemanenan, penangkapan, penyembelihan, penanganan,
penyimpanan, pengolahan, distribusi, pemasaran, penghidangan hingga pangan
siap untuk dikonsumsi. Bidang mikrobiologi pangan sebelum tahun 1970 dikenal
sebagai suatu aplikasi ilmu yang terlibat dalam control kualitas mikrobiologis
pangan. Bidang mikrobiologi pangan tidak hanya menyangkut aspek
mikrobiologi kerusakan, penyakit bawaan, dan control efektif pengolahan pangan,
tetapi juga menyangkut informasi dasar ekologi, fisiologi, metabolism dan
genetika mikroba.
Kelompok mikroorganisme dalam pangan terdiri atas beberapa spesies
dan strain bakteri, khamir, kapang dan virus yang berperan penting dalam pangan
karena kemampuannya. Kemampuan terebut menyebabkan krusakan dan penyakit
bawaan pangan, serta digunakan untuk produksi pangan dan aditif pangan.
Diantara 4 kelompok mikroorganisme pangan, bakteri merupakan kelompok
terbesar. Hal itu disebabkan karena bakteri dapat berada hampir semua jenis
pangan dengan laju pertumbuhan yang tinggi, bahkan pangan tidak dapat
ditumbuhi oleh khamir dan kapang. Bakteri juga merupakan kelompok
mikroorganisme paling penting yang menyebabkan kerusakan pangan dan
menimbulkan kerusakan pangan dan menimbulkan penyakit bawaan pangan.
Bahan makanan merupakan medium pertumbuhan yang baik bagi
berbagai macam mikroba. Mikroba dapat membusukan protein,
memfermentasikan karbohidrat dan menjadi lemak atau minyak berbau tengik.
Keberadaan mikroba pada makanan ada yang tidak berbahaya bagi manusia,
beberapa mikroba mengakibatkan kerusakan pangan menimbulkan penyakit dan
menghasilkan racun.
Faktor Pengenceran
= 62 x 1/ 10-4 = 6,2 x 10-5
c. Standar Perhitungan
Untuk melaporkan suatu hasil analisa mikrobiologi digunakan suatu
standar yang disebut Standar Palte Count (SPC) yang menjelaskan mengenai
cara menghitung koloni pada cawan serta cara memilih data yang ada untuk
menghitung jumlah koloni di dalam suatu contoh.
Cara menghitung koloni adalah sebagai berikut.
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah
koloni antara 30-300.
2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu
kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan,
dapat dihitung sebagai satu koloni.
3. Suatu deretan (rantai) koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal
dihitung sebagai satu koloni.
4. Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka yaitu angka
pertama (satuan) dan angka kedua (desimal). Jika angka yang ketiga
sama dengan atau lebih besar dari lima, harus dibulatkan satu angka
lebih tinggi pada angka kedua.
5. Jika pada semua pengenceran dihasilkan kurang dari 30 koloni
mikroba pada cawan petri, berarti pengenceran yang dilakukan terlalu
tinggi. Oleh karena itu jumlah koloni pada pengenceran yang terendah
yang diukur/dihitung. Selanjutnya hasil yang kurang dari 30 dikalikan
dengan besarnya pengenceran, tetapi jumlah yang sebenarnya harus
dicantumkan di dalam tanda kurung.
6. Jika pada semua pengenceran dihasilkan lebih dari 300 koloni pada
medium, berarti pengeceran yang dilakukan terlalu rendah. Oleh
karena itu jumlah koloni pada pengenceran yang tertinggi yang
dihitung. Hasilnya dilaporkan kemudian dikalikan dengan faktor
pengencernya, tetapi jumlah yang sebenarnya harus dicantumkan di
dalam tanda kurung.
7. Jika digunakan dua cawan petri per pengenceran, data yang diambil
harus dari kedua cawan tersebut, tidak boleh diambil salah satu.
8. Jika cawan dari dua tingkat pengenceran dihasilkan koloni dengan
jumlah 30 - 300, dan perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah
> 2, maka yang dilaporkan hasil yang terkecil. Jika perbandingan
antara hasil tertinggi dan terendah ≤ 2, yang dilaporkan rata-rata dari
kedua nilai tersebut.
G. Metode Most Probable Number (MPN)
a. Definisi
Berbeda dengan metode cawan dimana digunakan medium padat
(Agar), dalam metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi,
dimana perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif, yaitu
yang ditumbuhi oleh mikroorganisme setelah inkubasi pada suhu dan waktu
tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati
timbulnya kekeruhan, atau terbentuknya gas di dalam tabung Durham untuk
mikroorganisme pembentuk gas. Pada umumnya untuk setiap pengenceran
digunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan
menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi tetapi alat gelas yang digunakan
juga lebih banyak.
Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakuakn sedemikian rupa
sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang diokulasikan dengan
larutan hasil pengenceran tersebut mengandung sel mikroorganismr, beberapa
tabung mungkin mengandung lebih dari satu sel sedangkan tabung lainnya
tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi diharapkan terjadi
pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif
sedangkan tabung lainnya negatif. Untuk mendapatkan beberapa tabung
positif, pengenceran dilakukan dalam metode MPN harus lebih tinggi
dibandingkan dengan metode cawan.
Metode MPN biasnya dilakukan untuk menghitung jumlah
mikroorganisme di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat
digunakan untuk contoh berbentuk pasat dengan terlebih dahulu dibuat
suspensi 1:10 dari contoh tsb. Kelompok mikroorganisme dapat dihitung
dengan metode MPN juga bervariasi tergantung medium yang digunakan
untuk pertumbuhan.
b. Perhitungan MPN
Sebagai contoh misalnya terdapat suatu bahan pangan dilakukan
pengenceran secara desimal, kemudian masing-masing pengenceran
dimasukkan 1 ml ke dalam tabung yang berisi Nutrient Broth. Untuk tahap
pengenceran digunakan 3 seri tabung. Setelah inkubasi suhu dan waktu
tertentu, dilihat tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi mikroorganisme
yang dapat ditandai dengan timbulnya kekeruhan. Misalnya pada pengenceran
10-2 ketiga tabung menghasilkan pertumbuhan positif, pada pengenceran 10 -3
dua tabung positif, pada pengenceran 10-4 satu tabung positif dan pada
pengenceran 10-5 tidak ada tabung positif. Kombinasinya menjadi 3,2,1,0 dan
jika diambil tiga pengenceran yang pertama kombinasinya adalah 3,2,1.
Setelah dicocokkan dengan tabel yang menunjukkan nilai MPN, hasilnya
sebagai berikut:
Kombinasi 3,2,1
Nilai MPN dari tabel MPN (3 tabung) = 1,5
MPN Count = Nilai MPN X 1/ Pengenceran tabung yg ditengah
= 1,5 x 1/10-3 = 1,5 x 10-3
Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah
mikroorganisme jenis tertentu yang terdapat di antara mikroorganisme-
mikroorganisme lainnya. Sebagai contoh jika digunakan Lactose Broth maka
adanya bakteri yang dapat memfermentasi laktosa ditunjukkan dengan
terbentuknya gas di dalam tabung Durham. Cara ini biasanya digunakan untuk
menentukan MPN coliform terhadap air atau minuman karena bakteri
coliform termasuk bakteri yang dapat memfermentasi laktosa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme.
Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal, secara individual
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme hanya dapat
dilihat dengan bantuan mikroskop. Mereka tersebar luas di alam dan dijumpai
pula pada pangan. Bahan makanan merupakan medium pertumbuhan yang
baik bagi berbagai macam mikroba. Mikroba dapat membusukkan protein,
memfermentasikan karbohidrat dan menjadikan lemak atau minyak berbau
tengik.
Analisis kualitatif yaitu metode analisis yang responya berupa
presence atau absence (ada atau tidak ada) yang di deteksi baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap sejumlah sampel. Analisa kualitatif
mikroba dalam pangan adalah analisa untuk melihat atau mengetahui adanya
pertumbuhan mikroba pada media yang diamati dari adanya aktivitas
hidrolisis, pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak; aktivitas enzim; serta
reaksi biokimiawi lainnya yag ditimbulkan dari keberadaan mikroba tersebut.
Pada uji kualitatif tidak diketahui jumlah mikroba yang tumbuh, tetapi dapat
diperkirakan sifat dari mikroba tersebut.
Analisis kuantitatif yaitu menggunakan penghitungan jumlah
mikroorganisme dan interpretasi hasil berupa koloni per ml/g atau koloni per
100 ml. metode ini digunakan untu mengetahui jumlah mikroorganisme yang
ada pada suatu sampel, umumnya dikenal dengan Angka Lempeng Total atau
Total Plate Count (ALT/TPC) dan Angka Paling Mungkin atau Most Probable
Number (AMP/MPN). Uji Angka lempeng total (ALT) dan lebih tepatnya
ALT aerob mesofil atau anaerob mesifol menggunakan media padat dengan
hasil akhir berupa koloni yang dapat diamati secara visual dan dihitung,
interpretasi hasil berupa angka dalam koloni (cfu) per ml/g atau koloni/100ml.
cara yang digunakan anatara lain dengan cara tuang, cara tetes, dan cara sebar.
B. Saran
Untuk menentukan jumlah mikroorganisme dapat digunakan dengan
cara Hitungan cawan (plate count) atau metode most probable number.
Metode dipilih berdasarkan media dan sampel yang digunakan. Masing-
masing cara memiliki keuntungan dan kerugian, namun ketelitian dalam
perlakuan dapat meminimalisir kesalahan.
Untuk para pembaca, penulis harapkan makalah ini bisa memiliki
manfaat yang sebaik-baiknya. Ada baiknya jika ada kekurangan pada makalah
ini bisa diperbaiki selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sandy M. 2016. Naskah Publikasi : Fakultas Kedokteran. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta