DI SUSUN OLEH :
VANESSA OLAD
711341120004
MANADO
Tingkat 2 Semester 4
2022
1
KATA PENGANTAR
Syalom…
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan tuntunanya
sehingga, makalah ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat berarti. Tanpa
pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari kata sempurna, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran, baik dari dosen mata kuliah maupun
teman-teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................6
3.1 Kesimpulan...............................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
machine (peralatan), method Sistem Penyelenggara Makanan Institusi 5 (prosedur
kerja, peraturan-peraturan, standar-standar dan kebijakan institusi) dan markets
(konsumen). Elemen process adalah sistem pengadaan (mulai dari perencanaan
menu sampai penyimpanan), produksi atau pengolahan (mulai dari persiapan
sampai pemasakan), dan sistem distribusi makanan, penerapan higiene sanitasi dan
keselamatan kerja. Elemen output (goal) adalah hasil akhir dari penyelenggaraan
makanan yaitu makanan yang bermutu dan sistem pelayanan atau penyajian
makanan yang tepat dan efisien dan sesuai dengan kondisi dan harapan dari
konsumennya. Selain itu sistem informasi (feedback) untuk pengawasan dan
pengendalian serta kondisi lingkungan kerja sangat menentukan seluruh
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan makanan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk dapat menyediakan makanan yang baik bagi konsumen tersebut maka dalam
pelayanan makanan, pihak penyelenggara harus menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Makanan harus memenuhi kebutuhan gizi konsumen.
7
5. Harga makanan dapat dijangkau konsumen.
Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari sub sistem-sub sistem. Sub
sistem tersebut tidak dapat berdiri sendiri melainkan saling tergantung satu dengan yang
lainnya dalam mencapai tujuan institusi yang telah ditetapkan. Perubahan yang terjadi pada
salah satu sub sistem akan mempengaruhi sub sistem yang lainnya dan pada akhirnya akan
berpengaruh pada tujuan institusi. Untuk itu diperlukan suatu keahlian dalam mengkoordinasi
sub sistem tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Penyelenggaraan makanan (food service) adalah sebuah sistem, tetapi juga dapat
menjadi sub sistem dari sistem yang lebih besar. Contohnya sebuah restoran atau rumah
makan atau jasa boga/katering adalah sebuah sistem yang berdiri sendiri, sedangkan instalasi
gizi adalah bagian (sub sistem) dari rumah sakit secara keseluruhan.
Food service sebagai sebuah sistem terdiri dari sub sistem-sub sistem yang secara
skematis dapat diilustrasikan.
Sebagai suatu sistem, penyelenggaraan makanan terdiri dari sekelompok sub sistem
atau komponen-komponen yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yaitu
menyajikan makanan yang berkualitas bagi konsumennya.
bahwa Sub sistem tersebut terdiri dari 6 (enam) elemen meliputi: input (resourcess),
thruput (process), output (goal), control, feed back dan environtment (Perdigon, 2005).
Apabila terjadi perubahan pada salah satu sub sistem akan berpengaruh terhadap sub sistem
lainnya pada food service tersebut. Oleh karena itu, maka penyelenggaraan makanan antara
satu tempat dengan di tempat yang lainnya tidak ada yang sama, karena masing-masing
memiliki karakteristik yang berbeda antar sub sistemnya, sehingga akan berpengaruh
terhadap sub sistem lainnya. Misalnya apabila suatu penyelenggaraan makanan di satu tempat
8
tertentu memiliki jumlah tenaga kerja (resourcess) yang berbeda dengan di tempat lainnya,
akan mempengaruhi terhadap subsistem process, control (pengawasan) dan bahkan terhadap
out put (mutu makanan yang dihasilkan dan cara pelayanan yang diberikan).
Elemen process adalah sistem pengadaan (mulai dari perencanaan menu sampai
penyimpanan), produksi atau pengolahan (mulai dari persiapan sampai pemasakan), dan
sistem distribusi makanan, penerapan higiene sanitasi dan keselamatan kerja.
Elemen output (goal) adalah hasil akhir dari penyelenggaraan makanan yaitu
makanan yang bermutu dan sistem pelayanan atau penyajian makanan yang tepat dan efisien
dan sesuai dengan kondisi dan harapan dari konsumennya. Selain itu sistem informasi
(feedback) untuk pengawasan dan pengendalian serta kondisi lingkungan kerja sangat
menentukan seluruh pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan makanan.
Pada dasarnya institusi khusus ini hampir sama karakteristiknya dengan asrama,
namun perbedaannya adalah, konsumennya tidak selalu tinggal di institusi/lembaga tersebut,
sehingga penyelenggaraan makanan tersebut tidak selalu sepenuhnya sebagai tempat yang
menyediakan kebutuhan gizi sehari bagi kliennya. Kecuali untuk asrama haji, klien tinggal
untuk beberapa hari saja di asrama tersebut.
1. Tujuan penyelenggaraan makanan khusus Mengatur menu yang tepat agar dapat
diciptakan makanan yang memenuhi kecukupan gizi klien untuk mencapai
stamina kesehatan maksimal dalam batas waktu yang ditetapkan.
2. Karakteristik penyelenggaraan makanan khusus
a. Bersifat sementara atau periodik, sesuai kebutuhan klien.
9
b. Kecukupan gizi berbeda untuk setiap golongan masyarakat sesuai dengan
tujuan penyelenggaraannya.
c. Memerlukan pengawasan dengan mutu tinggi.
d. Makanan diusahakan sesuai dengan kondisi yang ada dan dapat diterima
konsumen dengan baik.
2.4 HUBUNGAN ANTARA SUBSISTEM DALAM SISTEM PENYELENGGARAAN
MAKANAN
Penyelenggaraan makanan sebagai suatu sub system terdiri dari 6 komponen yaitu
input (masukan), transformasi (proses), output (luaran), control (pengawaan), memori,
dan timbal balik (feedback) :
1. Input
Input adalah sumber daya operasional untuk mencapai tujuan dari system. Input dari
kegiatan penyelenggaraan makanan adalah :
a. Manusia
1. Tenaga kerja
2. Keterampilan
b. Bahan-bahan
1. Makanan
2. Alat/bahan kebersihan
c. Fasilitas
1. Ruangan
2. Peralatan
d. Operasional
1. Laporan keungan
2. Waktu
3. Keperluan
4. Informasi
2. Proses
Tindakan atau aktivitas yang dilakukan dalam mengubah input dan output. Proses
penyelenggaraan makana meliputi :
1. Fungsi manajemen
Sebuah komponen dari unsur perubahan yang tak terpisahkan , yang dilakukan
oleh para manajer untuk berkoordinasi dengan tujuan subsistem. Manajemen
fungsional terdiri dari, perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan staf (pekerja),
10
pengarahan dan pengawasan. Fungsi-fungsi ini digunakan untuk mengatur
pengoperasian yang termasuk sumber daya manusia, keuangan dan pemasaran.
2. Subsistem fungsional
Subsistem fungional dari sebuah sistem penyelenggaraan terklasifikasi
berdasarkan tujuan mereka masing-masing, yang terdiri atas pembelian, produksi,
distribusi dan penyajian, sanitasi dan pemeliharaan. Tergantung dari jenis sistem
penyelenggaraan makanan, subsistem dalam sistem dapat bervariasi.
3. Keterkaitan antara proses
Keterkaitan antara proses terdiri dari pembuatan keputusan, komunikasi, dan
keseimbangan yang dibutuhkan untuk mengkoordinasi karakteristik dari sistem di
dalam pengubahan input menjadi output.
a. Pembuatan keputusan didefinisikan sebagai sebuah seleksi oleh manajemen
dari berbagai macam alterntaif yang ada.
b. Komunikasi dapat disebut sebagai kendaraan untuk mentransmisi
(menyalurkan) keputusan dan informasi lainnya, baik informasi tertulis maupun
informasi lisan.
c. Keseimbangan mengacu pada kemampuan manajemen untuk mengatur
stabilitas organisasi dibawah kondisi perubahan teknologi, ekonomi, politik dan
sosial.
3. Output
Hasil akhir dari perubahan (taransformasi) input ke pencapaian tujuan sistem.Output
adalah penyelenggaraan makanan meliputi :
a. Makanan
1. Kualitas
2. Kuantitas
b. Kepuasan pelanggan
c. Kepuasan kariawan
d. Akuntabiltas keuangan
4. Kontrol
Pengawasan memastikan sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan organisasi. Pengawasan juga memastikan bahwa organisasi berfungsi
secara resmi tanpa kendala hukum. Terdiri dari pengawasan internal dan pengawasan
eksternal
11
a. Pengawasan internal, terdiri dari perencanaan tujuan, tujuan organisasi, sasaran
organisasi, standar-standar, kebijakan-kebijakan dan prosedur.
b. Pengawasan eksternal, berasal dari lokal, negara, undang-undang pemerintah, dan
kontrak dengan organisasi atau perusahaan lain.
5. Memori
Memori adalah semua penyimpanan dan pembaharuan informasi yang
memberikan catatan-catatan sejarah dari pengoperasian sistem. Analisa dari catatan
sejarah dapat membantu pimpinan organisasi untuk mengambil perencanaan dan
dapat menghindari pengulangan kesalahan.
6. Factor lingkunagan
Faktor lingkungan adalah hal-hal yang terjadi di luar sistem penyelenggaraan
makanan yang akan berdampak pada komponen dalam sistem. Faktor lingkungan
terdiri dari inovasi teknologi, globalisasi, kompetisi, perubahan demografi dan
perubahan politik.
7. Timbal balik
Timbal balik adalah proses-proses dimana sistem secara berkelanjutan menerima
informasi dari lingkungan internal dan eksternal. Timbal balik membantu sistem
dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibutuhkan. Contoh timbal balik
adalah komentar dari konsumen yang dapat menjadi informasi yang berharga.
Organisasi tanpa mekanisme timbal balik yang efektif dapat menjadi sistem yang
tertutup dan akan gulung tikar.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyelenggaran makanan institusi Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh yang
terdiri dari sub sistem-sub sistem. Sub sistem tersebut tidak dapat berdiri sendiri melainkan
saling tergantung satu dengan yang lainnya dalam mencapai tujuan institusi yang telah
ditetapkan. Perubahan yang terjadi pada salah satu sub sistem akan mempengaruhi sub sistem
yang lainnya dan pada akhirnya akan berpengaruh pada tujuan institusi.
3.2 Saran
Saya berharap setelah membaca makalah ini, pembaca apat memahami bagaimana
sistem penyelenggaraan makanan intitusi serta permasalahan yang sering terjadi dalam
penyelenggaraan makanan institusi.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Sistem-
Penyelenggaraan-Makanan-Institusi_SC.pdf
http://tsalitsade.blogspot.com/2015/10/mspm-penyelenggaraan-makanan-institusi.html
14