DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga tugas ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami
menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam
hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala
hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan
saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan tugas-tugas kami dilain
waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman,
serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil
manfaat, sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
BAB III.................................................................................................................. 7
PENUTUP ............................................................................................................. 7
3.1.Kesimpulan .............................................................................................. 7
3.2.Saran ......................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Sifat Penyelenggaraan Makanan Institusi
Sifat penyelenggaraan makanan kelompok dapat dibedakan sebagai berikut :
1.) Penyelengaraan makanan yang bersifat komersial. Pada
penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial, penyelenggaraan
makanan bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Usaha jasa boga
kantin, kafetarian, restoran dan warung makan tergolong
penyelenggaraan mkanan yang bersifat komersial.
2.) Penyelenggaraan makanan yang bersifat nonkomersial.
Penyelenggaraan makanan nonkomersial tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan. Penyelenggaraan makanan untuk orang sakit di rumah
sakit, penghuni asrama, panti asuhan, barak militer, pengungsi dan
narapidana tergolong penyelenggraan makanan bersifat nonkomersial.
C. Penyelenggaran Makanan Institusi Komersial
Penyelenggaraan makanan Komersial adalah penyelenggaraan
makanan dengan macam dan variasi yang tidak terikat dengan peraturan,
melayani kebutuhan. catering di luar rumah yang berorientasi pada
keuntungan, mempertimbangkan aspek pelayanankebutuhan dan kepuasan
konsumen. Penyelenggaraan makanan komersial yaitu penyelenggaraan
makanan yang dilaksanakan untuk mendapatkan. Keuntungan sebesar-
besarnya. Seperti pada restaurant, snack barscafeteria, dan catering.
Penyelenggaraan makanan komersial meliputi semua bentuk penyelenggaraan
makanan yang dilaksanakan untuk mendapatkan keuntungan. (profit), seperti
restoran, snack bar, dan fast food, baik yang berada di lokasi resort atau di
dalam kota. Adapun yang termasuk dalam kategori ini yaitu catering. catering
komersial yang mengoperasikan penyelenggaran makanan untuk institusi lain,
seperti flight catering, catering Kaparty catering, shooting catering, offshores
catering (Bakri, Intiyati & Widartika, 2018)
4
D. Tujuan Penyelenggaran Makanan Institusi Komersial
Tujuan penyelenggaraan makanan institusi adalah menyediakan
makanan berkualitas baik, bervariasi, memenuhi kecukupan gizi, dapat
diterima dan menyenangkan konsumen dengan memperhatikan standar
hygiene dan sanitasi yang tinggi termasuk macam peralatan dan saran yang
digunakan. Sedangkan menurut, Kemenkes RI (2013), tujuan penyelenggaraan
makanan adalah menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan
gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi
yang optimal. Tujuan penyelenggaraan komersial makanan lainnya yaitu
sebagai berikut:
a. Memperoleh keuntungan maksimal
b. Memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen, yaitu makanan
yang mengutamakan cita rasa yang menarik dengan harga yang sesuai
dengan harapan konsumen.
c. Menyenangkan atau memberi hiburan kepada konsumen dan menarik
konsumen baru
E. Karakteristik Penyelenggaraan Makanan Institusi Komersial
Penyelenggaraan makanan pada institusi komersial merupakan
penyelenggaraan makanan untuk melayani kebutuhan masyarakat yang makan
di luar rumah, dengan mempertimbangkan aspek pelayanan, dan kebutuhan
konsumen. Penyelenggaraan makanan pada institusi komersial memiliki
beberapa karakteristik, diantaranya :
1. Pengelola adalah masyarakat umum ataupun kadang-kadang di bawah
naungan pemerintah.
2. Manajemen pengelolaannya sudah jelas menurut kesepakatan
pemiliknya.
3. Penyediaan makanan, macam dan frekuensinya tidak harus
kontinyu.Konsumen heterogen, dan menuntut tanggung jawab
kesehatan yang lebih luas.
4. Makanan yang disajikan, macam, dan variasinya tidak terikat oleh suatu
peraturan termasuk mutu gizinya.
5
5. Konsumen bebas memilih macam dan jumlah hidangannya dengan
harga yang bervariasi.
6. Pelayanan makan dapat dilakukan dengan melayani makanan sendiri
(self service), dilayani dimeja, dilayani dengan kereta makanan dan
cara-cara lainnya yang telah ditetapkan pengelola atau pemilik institusi
tersebut.
7. Dipersiapkan dengan standar sanitasi yang tinggi serta pelayanan yang
maksimal menurut kemapuan institusi tersebut.
F. Permasalahan Yang Sering Ada Dalam Penyelenggaraan Makanan
Institusi Komersial
1. Kualitas bahan makanan sering diabaikan karena adanya keterbatasan
dana
2. Cita rasa diabaikan karena tidak memikirkan tentang untung rugi
3. Apabila makanan yang direncanakan kurang bervariasi, maka dapat
menyebabkan kebosanan pada konsumen sehingga sisa makanan
cenderung tinggi
4. Porsi maknanan tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen
5. Manajemen waktu pemasakan dan penyajian yang buruk sehingga
konsumen menunggu lama
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyelenggaraan makanan merupakan suatu keharusan dalam rangka
memenuhi asupan gizi setiap hari. Menurut Almatsier (2002) konsumsi pangan
yang mengandung cukup energi dan zat gizi yang dibutuhkan tubuh akan
berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Sifat penyelengaraan makanan
dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu penyelenggaraan makanan yang
bersifat komersial dan non komersial (Moehyi, 1992).
Penyelenggaraan makanan Komersial adalah penyelenggaraan makanan
dengan macam dan variasi yang tidak terikat dengan peraturan, melayani
kebutuhan. Penyelenggaraan makanan komersial yaitu penyelenggaraan
makanan yang dilaksanakan untuk mendapatkan. Keuntungan sebesar-
besarnya. Seperti pada restaurant, snack barscafeteria, dan catering.
Tujuan penyelenggaraan makanan institusi adalah menyediakan
makanan berkualitas baik, bervariasi, memenuhi kecukupan gizi, dapat
diterima dan menyenangkan konsumen dengan memperhatikan standar
hygiene dan sanitasi yang tinggi termasuk macam peralatan dan saran yang
digunakan. Tujuan penyelenggaraan komersial makanan lainnya yaitu sebagai
berikut:
a. Memperoleh keuntungan maksimal
d. Memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen, yaitu makanan
yang mengutamakan cita rasa yang menarik dengan harga yang sesuai
dengan harapan konsumen.
e. Menyenangkan atau memberi hiburan kepada konsumen dan menarik
konsumen baru
Penyelenggaraan makanan pada institusi komersial memiliki beberapa
karakteristik, diantaranya :
1. Pengelola adalah masyarakat umum ataupun kadang-kadang di bawah
naungan pemerintah.
2. Manajemen pengelolaannya sudah jelas menurut kesepakatan
pemiliknya.
7
3. Penyediaan makanan, macam dan frekuensinya tidak harus
kontinyu.Konsumen heterogen, dan menuntut tanggung jawab
kesehatan yang lebih luas.
4. Makanan yang disajikan, macam, dan variasinya tidak terikat oleh suatu
peraturan termasuk mutu gizinya.
5. Konsumen bebas memilih macam dan jumlah hidangannya dengan
harga yang bervariasi.
6. Pelayanan makan dapat dilakukan dengan melayani makanan sendiri
(self service), dilayani dimeja, dilayani dengan kereta makanan dan
cara-cara lainnya yang telah ditetapkan pengelola atau pemilik institusi
tersebut.
7. Dipersiapkan dengan standar sanitasi yang tinggi serta pelayanan yang
maksimal menurut kemapuan institusi tersebut.
3.2 Saran
Makalah ini membahas tentang system penyelenggaraan makanan komersial
yang merupakan salah satu materi dari system penyelenggaraan makanan
institusi (SPMI). Kami berharap setelah membaca makalah ini, pembaca dapat
memahami bagaimana system penyelenggaraan manakann komersial serta
permasalahan yang dalam makanan komersial.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, B., Intiyati, A., dan Widartika. 2018. Sistem Penyelenggaraan Makanan
Institusi. Bahan Ajar Gizi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.