Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN RS

Dosen Pengampu :

Sylvi Nezi Azwita,S.Kep.,MM

Disusun Oleh :

1. Elsa Yustika Adzkia (20190009)

2. Yunita Ruliya (20190021)

3. Dola Riadi Sasmin (20190031)

4. Lathifa Fajriati Ariska (20190043)

PROGRAM STUDI D-III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
karuniaNya kepada kita semua sehingga Makalah Sistem Penyelenggaraan makanan RS ini
dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa penulis kirimkan salam serta salawat kepada
junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap gulita
menuju alam yang terang benderang seperti saat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tak luput dari bantuan dan
tuntunan Allah Yang Maha Esa. Penulis menghaturkan rasa syukur dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak dan terutama Allah SWT dalam pengerjaan makalah
ini.

Dengan ini penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimilikki sehingga makalah ini
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati menerima
masukan, saran, dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya tata penulis berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh
pembacanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahii Wabarakatuh.

Bukittinggi, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................I


DAFTAR ISI ...................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Tujuan Penyelenggaran makanan............................................................3
B. Sasaran dan Ruang Lingkup.....................................................................3
C. Alur Penyelenggaraan Makanan...............................................................3
D. Bentuk Penyelenggaraan Makanan di RS................................................3
E. Kegiatan Penyelenggaraan Makanan........................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................6

A. Kesimpulan..............................................................................................6
B. Saran........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam rangka
pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diit yang tepat (Depkes RI,
2003). Penyelenggaraan makanan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan agar penderita
yang dirawat dapat memperoleh makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya dan dapat
mempercepat penyembuhan penyakit. Biaya yang telah disiapkan untuk penyelenggaraan
makanan rumah sakit dapat digunakan setepat-tepatnya sehingga diperoleh daya guna dan
hasil guna yang maksimal (Moehyi, 2002).

Penyelenggaraan makanan sebagai salah satu sarana penunjang dalam pelayanan


kesehatan yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pasien terhadap gizi seimbang. Sekitar
20-40 % anggaran rumah sakit digunakan untuk makan. Keberhasilan suatu penyelenggaraan
makanan dapat dipakai sebagai indikator untuk mengevaluasi kegiatan penyelenggaraan
makanan di rumah sakit. Ada berbagai aspek yang harus diperhatikan dalam proses
penyelenggaraan makanan, antara lain perencanaan menu, pengorganisasian pelayanan
makanan, higienitas makanan dan peralatan yang merupakan satu kesatuan bentuk pelayanan
sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.

Pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan salah satu bagian penting dari
perawatan pasien. Dikenal istilah asuhan nutrisi (nutrititional care) di samping asuhan medis
(medical care), dan asuhan keperawatan (nursing 2 care) yang paling mengisi untuk
kesembuhan pasien. Kerjasama antar profesi di ruang rawat inap juga diperlukan untuk dapat
menjamin terselenggaranya asuhan nutrisi secara adekuat (Prawirohartono, 2009).

Menurut Hartwell (2006), komponen penting dalam kesuksesan penyelenggaraan


makanan rumah sakit adalah berorientasi pada kepuasan pasien. Kepuasan pasien terhadap
penyelenggaran makanan dapat diidentifikasi dari ekspektasi produk dan persepsi pasien
terhadap kualitas pelayanan. Kekurangan nutrisi atau gizi pada pasien dapat menjadi suatu
faktor yang dapat meningkatkan morbiditas, panjangnya hari rawat dan biaya. Karenanya
secara spesifik pada pelaksanaan praktek penyelenggaraan makanan rumah sakit dapat
terukur, salah satunya melalui sisa makanan pasien.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan persepsi pasien tentang penyajian makanan dengan kepuasan
pasien rawat inap?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan Penyelenggaraan Makanan


Tujuan penyelenggaraan makanan adalah menyediakan makanan berkualitas baik,
bervariasi, memenuhi kecukupan gizi, dapat diterima dan menyenangkan konsumen dengan
memperhatikan standar hygiene dan sanitasi yang tinggi termasuk macam peralatan dan saran
yang digunakan.

Sedangkan menurut Kemenkes RI (2013), tujuan penyelenggaraan makanan adalah


menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat
diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal.

B. Sasaran dan Ruang Lingkup


Sasaran penyelenggaraan makanan di rumah sakit terutama pasien rawat inap. Sesuai
dengan kondisi rumah sakit dapat juga dilakukan penyelenggaraan makanan bagi karyawan.
Ruang lingkup penyelenggaraan makanan rumah sakit meliputi produksi dan distribusi
makanan.

C. Alur Penyelenggaran Makanan

Pelayanan Penerimaan &


Perencanaan Pengadaan
makanan Penyimpanan
Menu (1) Bahan (2)
pasien (7) Bahan (3)

Penyajian Persiapan &


makanan di ruang Distribusi Makanan (5) Pengolahan
(6) Makanan (4)

D. Bentuk Penyelenggaraan Makanan Di RS


Bentuk penyelenggaraan makanan di rumah sakit meliputi:
1. Sistem Swakelola
Pada penyelenggaraan makanan rumah sakit dengan sistem swakelola, instalasi
gizi/unit gizi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan
penyelenggaraan makanan. Dalam sistem swakelola ini, seluruh sumber daya
yang diperlukan (tenaga, dana, metoda, sarana dan prasarana) disediakan oleh
pihak RS.
Pada pelaksanaannya Instalasi Gizi/Unit Gizi mengelola kegiatan gizi sesuai
fungsi manajemen yang dianut dan mengacu pada Pedoman Pelayanan Gizi
Rumah Sakit yang berlaku dan menerapkan Standar Prosedur yang ditetapkan.
2. Sistem Diborongkan ke Jasa Boga (Out-sourcing)
Sistem diborongkan yaitu penyelengaraan makanan dengan memanfaatkan
perusahaan jasa boga atau cateringuntuk penyediaan makanan RS. Sistem
diborongkan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu diborongkan secara penuh
(full out-sourching) dan diborongkan hanya sebagian (semi out-sourcing).
Pada sistem diborongkan sebagian, pengusaha jasa boga selaku penyelenggara
makanan menggunakan sarana dan prasarana atau tenaga milik RS. Pada sistem
diborongkan penuh,makanan disediakan oleh pengusaha jasa boga yang ditunjuk
tanpa menggunakan sarana dan prasarana atau tenaga dari rumah sakit.
Dalam penyelenggaraan makanan dengan sistem diborongkan penuh atau
sebagian, fungsi Dietisien rumah sakit adalah sebagai perencana menu, penentu
standar porsi, pemesanan makanan, penilai kualitas dan kuantitas makanan yang
diterima sesuai dengan spesifikasi hidangan yang ditetapkan dalam kontrak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
715/Menkes/SK/V/2003 tentang Prasyarat Kesehatan Jasa Boga disebutkan bahwa
prasyarat yang dimiliki jasa boga untuk golongan B termasuk Rumah Sakit yaitu :
a.Telah terdaftar pada Dinas Kesehatan Propinsi setempat
b.Telah mendapat ijin Penyehatan Makanan Golongan B dan memiliki tenaga
Ahli Gizi/Dietisien
c. Pengusaha telah memiliki sertifikat kursus Penyehatan Makanan
d.Semua karyawan memiliki sertifikat kursus Penyehatan Makanan
e . Semua karyawan bebas penyakit menular dan bersih.
3. Sistem Kombinasi
Sistem kombinasi adalah bentuk sistem penyelenggaraan makanan yang merupakan
kombinasi dari sistem swakelola dan sistem diborongkan sebagai upaya
memaksimalkan sumber daya yang ada.

E. Kegiatan Penyelenggaraan Makanan


Penyelenggaraan makanan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan
menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam rangka
pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat.
Termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyelenggaraan makanan sebagai salah satu sarana penunjang dalam pelayanan kesehatan
yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pasien terhadap gizi seimbang.

Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam rangka
pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diit yang tepat.

B. Saran
Diharapkan pada ruang penyimpanan bahan makanan yang kering dan basah dipisah dan
disusun secara rapi agar tidak terjadi kontaminasi silang.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 1992. Persepsi Pasien Terhadap Makanan Di Rumah Sakit. Gizi Indonesia.

http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id

http;//eprints.poltekkesjogja.ac.id

Anda mungkin juga menyukai