NIM 10821015
KEDIRI
2023
1
Abstrak
Abstract
2
Daftar Isi
Daftar Isi....................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................5
A. Pendahuluan.............................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................7
ISI................................................................................................................................................7
A. Instalasi Gizi.............................................................................................................7
1. Pengertian Instalasi Gizi........................................................................................7
2. Pelayanan Gizi Rumah Sakit.................................................................................7
B. Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit......................................................9
1) Alur Penyelenggaraan Makanan..........................................................................9
a) Sistem Swakelola...................................................................................................10
b) Sistem Diborongkan Ke Jasa Boga (out-sourcing).......................................10
c) Sistem Kombinasi.................................................................................................10
2) Manajemen Pengadaan Bahan Makanan.........................................................11
3) Penerimaan Bahan Makanan..................................................................................13
4. Pengadaan Bahan Makanan...................................................................................15
5. Spesifikasi Bahan Makanan........................................................................................16
B. Pengertian Penyimpanan Bahan Makanan......................................................18
1) Persyaratan Penyimpanan Bahan Makanan...................................................19
2) Fungsi Penyimpanan............................................................................................20
3) Tujuan penyimpanan bahan makanan.............................................................20
4) Prinsip Penyimpanan Bahan makanan............................................................20
5) Faktor-faktor dalam Penyimpanan Bahan Makanan.....................................21
6) Langkah-langkah Penyimpanan Bahan Makanan..........................................22
BAB III......................................................................................................................................24
Kesimpulan.............................................................................................................................24
Daftar Pustaka........................................................................................................................25
3
BAB I
A. Pendahuluan
Makanan merupakan bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur ikatan kimia yang bisa diubah menjadi zat-zat gizi oleh tubuh, yang
berguna bila di konsumsi dan masuk ke dalam tubuh. Makanan yang baik berasal dari
bahan makanan yang berkualitas baik. (Almatsier, 2001). Dalam kegiatan
penyelenggaraan makan, makanan yang berkualitas baik bisa di dapat ketika
perencanaan kebutuhan bahan makanan telah terlaksana dengan baik. (Mukrie, 1990).
Standar makanan rumah sakit adalah standar makanan khusus yang diberikan
oleh rumah sakit pada pasien sesuai dengan kebutuhan dan penyakit pasien, sehingga
diharapkan mampu memperbaiki kondisi pasien dan membantu didalam proses
penyembuhan pasien (Wahyuningsih, 2013). Menurut Kemenkes RI No. 78 Tahun
2013, Perencanaan Menu adalah serangkaian kegiatan menyusun dan memadukan
hidangan dalam variasi yang serasi, harmonis yang memenuhi kecukupan gizi, cita
rasa yang sesuai dengan selera konsumen/pasien, dan kebijakan institusi
4
Dalam peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
715/Menkes/SK/V/2003 tentang Prasyarat Kesehatan Jasa Boga menyatakan bahwa
salah satu prinsip dan sanitasi makanan yaitu penyimpanan bahan
makanan.Penyimpanan bahan makanan dirumah sakit dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai,agar bahan makanan tetap baik dari penerima bahan makanan hingga
berada ditangan pasien.maka dari itu,peugas harus mengetahui bahwa penyimpanan
bahan makanan adalah suatu tata cara menata,menyimpan,,memlihara jumlah,
kualitas dan keamanan bahan makanan kering dan segar di gudang bahan makanan
kering dan dingin/beku.Terdapat beberapa syarat dalam penyimpanan bahan
makanannkering dan bahan makanan segar,Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan
bahan makanan sesuai peraturan. Tersedianya kartu stok bahan makanan/buku
catatatn keluar masuknya bahan makanan (Kemenkes, 2013).
5
BAB II
ISI
A. Instalasi Gizi
1. Pengertian Instalasi Gizi
Instalasi gizi rumah sakit adalah unit yang mengelola kegiatan pelayanan gizi di
rumah sakit (Sabarguna dkk, 2011). Instalasi gizi bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan seluruh kegiatan penyelenggaraan makanan termasuk sumber daya
manusia yang diperlukan disediakan oleh pihak rumah sakit dengan pelaksanaannya
sesuai fungsi manajemen dan mengacu pada pedoaman pelayanan gizi rumah sakit
yang berlaku serta menerapkan standar prosedur yang digunakan. Instalasi Gizi/dapur
juga memiliki fungsi untuk mengolah, mengatur makanan pasien setiap harinya, serta
konsultasi gizi (Depkes RI, 2007). Pada pelaksanaannya instalasi gizi atau unit gizi
mengelola kegiatan gizi sesuai fungsi manajemen yang dianut yang mengacu pada
pedoman pelayanan gizi rumah sakit yang berlaku dan menerapkan standar prosedur
yang ditetapkan (Kemenkes RI, 2013).
Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit meliputi asuhan gizi rawat jalan, asuhan
gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan pengembangan.
Asuhan gizi rawat jalan merupakan serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang
6
dimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi dan monitoring
evaluasi kepada pasien rawat jalan yang pada umumnya meliputi kegiatan konseling
gizi dan dietetik atau edukasi/ penyuluhan gizi, sedangkan asuhan gizi rawat inap pada
intervensi gizi meliputi perencanaan dan penyediaan makanan Kegiatan pelayanan gizi
rumah sakit yang lain yaitu penelitian dan pengembangan gizi terapan yang dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan guna menghadapi tantangan dan masalah gizi
terapan yang kompleks.
7
B. Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit
Penyelenggaraan makanan adalah kegiatan yang telah di rangkai dan
bertujuan untuk mencapai status Kesehatan yang optimal melalui pemberian makan
yang tepat mulai dari perencanaan menu hingga pendistribusian makanan kepada
konsumen, termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi (Wirakusumah,
1991 : 89). Penyelenggaraan makanan di rumah sakit merupakan suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan,
pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan
makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi ( Kemenkes, 2013).
8
Alur penyelenggaraan makanan telah diatur dalam Kemenkes RI (2013)
mengenai pedoman pelayanan gizi rumah sakit (PGRS). Beberapa bentuk
penyelenggaraan makanan di rumah sakit berdasarkan (Kemenkes RI, 2013), yaitu :
a) Sistem Swakelola
Pada penyelenggaraan makanan rumah sakit dengan sistem
swakelola,instalasi gizi/unit gizi bertanggung jawab terhadap pemeriksaan
seluruhkegiatan penyelenggaraan makanan. Dalam sistem swakelola ini,
seluruhsumber daya yang diperlukan (tenaga, dana, metode, sarana dan
prasarana)disediakan oleh pihak rumah sakit
c) Sistem Kombinasi
Sistem kombinasi adalah bentuk sistem penyelenggaraan makanan yang
merupakan kombinasi dari sistem swakelola dan sistem diborongkan
sebagaiupaya memaksimalkan sumberdaya yang ada.
9
dan proses penyediaan bahan makanan diawali dari pembelian, penerimaan, dan
penyimpanan bahan makanan. Fungsi logistik 3 adalah program, anggaran, dan
pendapatan. Pembelian bahan makanan adalah suatu rangkaian kegiatan dalam
penyediaan macam dan jumlah serta spesifikasi bahan makanan tertentu dalam kurun
waktu tertentu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di institusi. Fungsi pembelian
bahan makan di pengaruhi oleh kebijakan, syarat, dan prosedur kerja yang di terapkan.
10
1. Dapat dipercaya.
2. Bonafide.
4. Harga pantas.
11
Sebelum acara pembelian
dimulai pihak institusi yang
bertugas pada bagian
pembelian bahan makanan
harus telah mempersiapkan
ketentuan-ketentuan yang
jelas mengenai :
Prosedur pelelangan
o Pihak institusi
mengundang rekanan/
penjual tentang adanya
acara
12
pelelangan resmi melalui
media massa antara lain
surat kabar, Koran,
radio,dll.
o Bagi rekanan yang
berminat dapat
menghubungi pihak
institusi dan
menyelesaikan administrasi
keikut sertaan bagi pemasok
bahan makanan
di institusi tersebut.
13
o Melakukan wawancara
dengan rekanan mengenai
standar bahan
makanan, harga,
kelengkapan badan usaha.
Misalnya : izin perusahaan,
wajib pajak, jaminan pajak,
refrensi.
o Dari wawancara pihak
institusi menentukan
pemenagnya dengan
mempertimbangkan kualitas
bahan makanan yang baik
dengan harga tak
14
terlalu tinggi.
o Apabila antara pembeli
dan penjual telah se[akat
dengan ketentuan yang
berlaku maka dibuatlah
perjajian jual beli dengan
sistem kontrak dengan
jangka waktu tertentu.
Prosedur pelelangan
o Pihak institusi mengundang rekanan/ penjual tentang adanya acara
pelelangan resmi melalui media massa antara lain surat kabar,
Koran,radio,dll.
o Bagi rekanan yang berminat dapat menghubungi pihak institusi dan
menyelesaikan administrasi keikut sertaan bagi pemasok bahan
makanandi institusi tersebut.
o Melakukan wawancara dengan rekanan mengenai standar bahan
makanan, harga, kelengkapan badan usaha. Misalnya : izin
perusahaan,wajib pajak, jaminan pajak, refrensi.
o Dari wawancara pihak institusi menentukan pemenagnya
denganmempertimbangkan kualitas bahan makanan yang baik dengan
harga tak terlalu tinggi.
o Apabila antara pembeli dan penjual telah sepakat dengan ketentuan
yang berlaku maka dibuatlah perjajian jual beli dengan sistem kontrak
15
dengan jangka waktu tertentu.
3) Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan merupakan kegiatan yang meliputi pemeriksaan,
pencatatan dan pelaporan tentang macam, jenis, jumlah, kualitas dan kuantitas bahan
makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan
dalam surat kontrak jual beli (Permenkes, 2013). Syarat penerimaan bahan makanan
antara lain: tersedianya rincian pesanan bahan makanan harian berupa macam dan
jumlah bahan makanan yang akan diterima dan tersedianya spesifikasi bahan
makanan yang telah ditetapkan.
16
makanan, sarana dan prasarana, serta dokumen penerimaan bahan makanan di
instalasi gizi rumah sakit. Input dalam penerimaan bahan makanan adalah sebagai
berikut:
1. Tim Penerimaan Bahan Makanan
Tugas pokok dari unit penerimaan bahan makanan adalah
a) Cek bahan makanan segera meliputi pemeriksaan faktur
permintaan, tanggal pengiriman, jumlah, berat, panjang, tanggal
kadaluwarsa, satuan ukuran.
b) Membubuhkan tanda pada bahan makanan yang sudah
diperiksa dan tanggal bahan makanan tersebut diterima
sehingga memudahkan dalam penerapan sistem FIFO.
c) Menanda tangani faktur pembelian bahan makanan sesuai
dengan yang bahan makanan yang diterima.
d) Mengisi formulir penerimaan, membuat laporan penerimaan
dan membuat berita acara penerimaan bahan makanan.
e) Membuat laporan bahan makanan yang dikembalikan
(didiskualifikasi) karena tidak sesuai spesifikasi.
f) Mengirim bahan makanan yang diterima ke bagian
penyimpanan kering dan segar/basah untuk yang perlu disimpan
dan ke bagian persiapan untuk bahan makanan yang langsung
akan diolah.
2. Sarana dan Prasarana Penerimaan Bahan Makanan
Syarat ruang penerimaan bahan makanan adalah dapat dicapai oleh
kendaraan pengantar bahan makanan, dekat dengan ruang penyimpanan
bahan makanan, serta ruangan cukup luas untuk memeriksa bahan makanan
dan dilengkapi dengan timbangan, alat pengangkut bahan makanan, meja kerja
dan beberapa peralatan untuk menempatkan bahan makanan yang diterima
sesuai kebutuhan.
3. Dokumen Penerimaan Bahan Makanan
a. Lembar/formulir purchase order yang sudah disetujui, sebagai
pedoman dalam menerima barang dari berbagai supplier yang
akan datang pada hari yang sudah ditentukan.
17
b. Lembar/formulir memorandum invoice, yaitu formulir yang di
pakai untuk mencatat kembali nota-nota sesuai dengan barang
yang diterima pada hari itu.
c. Lembar/formulir daily receiving report, yaitu formulir yang dipakai
untuk membuat rekap barang-barang yang diterima pada hari
itu, sesuai dengan nota dan memorandum voice untuk
dilaporkan kepada bagian pembayaran.
d. Lembar atau spesifikasi barang/bahan yang akan diterima sesuai
dengan standar yang ditetapkan perusahaan dan daftar harga
yang berlaku.
4. Pengadaan Bahan Makanan
Kegiatan pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi bahan
makanan, perhitungan harga makanan, pemesanan dan pembelian bahan
makanan dan melakukan survei pasar.
18
porsi dengan jumlah konsumen/pasien kali kurun waktu pemesanan.
5. Spesifikasi Bahan Makanan
Makanan yang memenuhi standar kecukupan gizi dan keamanan makanan
adalah halyang penting kita perlukan untuk menjaga kesehatan kita. Karena dari
makananlah kitadapat memperoleh berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita
untuk menunjangaktifitas kita sehari- sehari seperti Karbohidrat, Lemak, Protein,
Vitamin dan Mineral.
Sedikitnya ada empat faktor yang mempengaruhi makanan sehat dan tidak
sehat, yaitufaktor lokasi (bangunan dan tempat) pengelolaan makanan, peralatan
pengolahanmakanan, penjamah makanan dan bahan makanan itu sendiri. Ke-empat
faktor tersebutdikenal dengan istilah prinsip higiene sanitasi makanan. Terdapat 6
(enam) prinsiphigiene sanitasi makanan dan minuman untuk menghasilkan makanan
sehat dan aman.Enam prinsip higiene sanitasi makanan dan minuman tersebut adalah:
1. pemilihan bahan
makanan
2. penyimpanan bahan
makanan
3. pengolahan makanan
4. penyimpanan makanan
jadi
5. pengangkutan makanan
19
6. penyajian makanan.
1. pemilihan bahan makanan
2. penyimpanan bahan
makanan
3. pengolahan makanan
4. penyimpanan makanan
jadi
5. pengangkutan makanan
6. penyajian makanan.
a. pemilihan bahan makanan
b. penyimpanan bahan makanan
c. pengolahan makanan
d. penyimpanan makanan jadi
e. pengangkutan makanan
f. penyajian makanan.
Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan
mutunya dalamhal bentuk, warna, kesegaran, bau dan lainnya. Bahan makanan yang
baik terbebas darikerusakan dan pencemaran baik cemaran fisik, kimia termasuk
pestisida, biologis danradioaktif. Bahan makanan yang digunakan dalam proses
produksi makanan baik sebagaibahan baku maupun tambahan dan penolong, harus
disimpan dengan cara yang baik.Karena kesalahan dalam cara penyimpanan bahan
dapat menurunkan mutu dan keamananmakanan. Untuk jaminan penyediaan nutrisi
20
bagi pasien dan seluruh customer rumahsakit yang memenuhi syarat gizi dan
keamanan makanan, proses yang dijalankan dimulaidari pemilihan bahan makanan
yang tepat.
21
petugas kesehatan
(tertentu). Jika bahan
makanan yang diterima
tidak sesuai dengan
spesifikasi yang telah
ditentukan sebelumnya maka
Instalasi Gizi berhak
menolak bahan
makanan tersebut dan
rekanan wajib mengirimkan
kembali bahan makanan
yang sesuai
dengan spesifikasi tersebut.
Setiap bahan makanan
22
memiliki spesifikasi masing-
masing,
hal ini berlaku untuk bahan
makanan basah dan bahan
makanan kering. Adapun
bahan
basah meliputi ikan, ayam,
sayuran, buah-buahan,
bumbu, daging sapi, telur.
Sedangkan
bahan kering meliputi beras,
minyak goreng, tepung
terigu, gula pasir, kecap dan
lain-
23
lain. Pengadaan bahan makanan di Instalasi Gizi dibantu oleh rekanan. Pemilihan
rekanan punmelalui proses seleksi yang telah ditentukan. Instalasi Gizi melakukan
pemesanan bahanmakanan kepada rekanan yang telah disesuaikan dengan jumlah
pasien dan jumlahpetugas kesehatan (tertentu). Jika bahan makanan yang diterima
tidak sesuai denganspesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya maka Instalasi Gizi
berhak menolak bahanmakanan tersebut dan rekanan wajib mengirimkan kembali
bahan makanan yang sesuaidengan spesifikasi tersebut. Setiap bahan makanan
memiliki spesifikasi masing-masing,hal ini berlaku untuk bahan makanan basah dan
bahan makanan kering. Adapun bahan basah meliputi ikan, ayam, sayuran, buah-
buahan, bumbu, daging sapi, telur. Sedangkan bahan kering meliputi beras, minyak
goreng, tepung terigu, gula pasir, kecap dan lain-lain.
24
lain:nama bahan
makanan,warna bahan
makanan,bentuk bahan
makanan,kualitas bahan
Standard mutu yang ditetapkan terhadap bahan makanan yang akan
diadakanmemenuhi kebutuhan. Kriteria untuk menentukan spesifisikasi bahan
makanan antaralain:nama bahan makanan,warna bahan makanan,bentuk bahan
makanan,kualitas bahan makanan, jumlah produk (dalam1kg=..buah), ukuran,
keterangan khusus (levering ,identitas pabrik/produsen Karena bahan makanan
banyak jumlahnya, maka dilakukanpenggolongan spesifikasi bahan makanan, ada
sekitar 16 kelompok pangan.
a) Spesifikasi Teknik
Bahan makanan dapat diukur secara obyektif dengan menggunakan instrument
b) Spesifikasi Penampilan
Spesifikasi sederhana lengkap dan jelas isinya meliputi : nama bahan
makanan,ukuran/tipe,tingkat kualitas, umur bahan makanan, warna bahan
makanan,identifikasi produk, kandungan produk, satuan bahan makanan.
c) Spesifikasi Pabrik
Diaplikasikan pada kualitas yang dikeluarkan pabrik
Dalam pemesanan dan penerimaan bahan makanan selalu disertai dengan
daftarspesifikasi bahan makanan tersebut hal ini bertujuan agar bahan yang
diterimasudah sesuai dengan spesifikasi.
Pemilihan bahan makanan yang tepat juga merupakan faktor penting untuk
langkah penyimpanan selanjutnya, karena bahan makanan yang kualitasnya kurang
bagus dantidak sesuai spesifikasi ketika disimpan akan memiliki kualitas yang tidak
25
bagus.Dengan pemilihan dan penyimpanan bahan makanan yang tepat dan sesuai
standar, diharapkan Instalasi Gizi dapat memberikan pelayanan gizi yang baik dan
paripurna guna memberikan kesembuhan untuk pasien serta untuk menunjang asupan
gizi yang baik untuk petugas kesehatan.
26
1) Persyaratan Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan bahan makanan dapat berjalan dengan baik jika sudah
memiliki/memenuhi persyaratan penyimpanan yaitu:
27
2) Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan
pengelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan. Penyimpanan
berfungsi untuk 7 menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi
sebelumnya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-
rendahnya.
28
e. Tepat nilai: akibat penyimpanan tidak terjadi penurunan nilai
harga bahan makanan.
29
bersihkan.
j. Temperatur ruangan untuk bahan makanan kering sebaiknya 19-
20°C dan penyimpanan bahan makanan segar 0-10℃.
k. Hindari ruangan gelap dan lembab karena kondisi demikian
memudahkan timbulnya organisme perusak terutama tepung-
tepungan dan rempah-rempah.
l. Jendela ruang penyimpanan sebaik nya dibuat tipe dorong, serta
bertirai yang tidak tembus pandang, sehingga dapat melindungi
bahan makanan dari sinar matahari.
6) Langkah-langkah Penyimpanan Bahan Makanan
Adapun langkah-langkah penyimpanan bahan makanan, yaitu:
30
c. Membuang barang yang telah mencapai tanggal kadaluwarsa.
d. Membuat jadwal pengecekan barang. Untuk memastikan bahwa
makanan yang telah mencapai tanggal kadaluarsa harus
dikosongkan dari kontainer kemudian membersihkan dan
mengisi ulang dengan bahan makanan yang baru.
e. Memindahkan makanan antar kontainer dengan cara yang
benar.
f. Hindari bahan makanan dari temperatur danger zone
(temperatur dimana bakteri dapat hidup dan berkembang biak
dengan cepat).
g. Mengecek temperatur bahan makanan yang disimpan dan area
tempat penyimpanan.
h. Simpan bahan makanan di tempat yang didesain untuk
penyimpanan bahan makanan.
i. Menjaga semua area penyimpanan kering dan bersih.
31
BAB III
Kesimpulan
32
Daftar Pustaka
Aritonang, I. (2012). Penyelenggaraan Makanan. Yogyakarta: Jurusan Gizi
Poltekkes.
Arisman. 2013. Ilmu Gizi Dalam Daur Kehidupan. Rineka Cipta. Jakarta.
Bakri, B., Ani, I., & Widartika (2018). Sistem Penyelenggaraan Makanan
Institusi. Jakarta.
33
Pedoman PGRS Pelayanan Gizi Rumah Sakit.2006. Kementerian Kesehatan
RI. Nurcahyani Icha Dian.2019. Buku penuntun magang gizi klinik. STIKes
Salewangang Maros.
34