PEDOMAN PELAYANAN
UNIT ..........................................
11/1/2018
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
NOMOR : ....... / ....... / PER.DIR / ....... / 2018
TANGGAL : ..........................................
PERIHAL : ............................................................................. PADA RUMAH SAKIT
UMUM FANDIKA
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan standar pelayanan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien RSU
dr SUYUDI yang bermutu dan berkualitas, maka diperlukan suatu pedoman sehingga
pelayanan gizi yang dilaksanakan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI sebagai salah satu penunjang pelayanan di rumah sakit ini
membutuhkan tenaga terampil yang dapat berkerja efektif, efisien dan berkualitas.
Buku pedoman pelayanan instalasi gizi RSU dr SUYUDI ini merupakan standar dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit sesuai dengan SDM yang dimiliki
dimana diuraikan tentang standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksanakan, pelayanan,
logistic, sanitasi makanan dan keselamatan kerja hingga pengawasan dan pengendalian
mutu.
Dengan adanya buku pedoman pelayanan instalasi gizi RSU dr SUYUDI ini, semoga
tercapainya pelayanan kesehatan terutama pelayanan di instalasi gizi terus meningkat dan
berkembang.
1
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
C. Batasan Operasional
D. Landasan Hukum
BAB V LOGISTIK
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Pelaksana
D. Penentuan Kebutuhan
E. Pemesanan Bahan Makanan
F. Penerimaan Bahan Makanan
G. Penyimpanan Bahan Makanan
H. Penyaluran Bahan Makanan
2
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB VI SANITASI MAKANAN DAN KESELAMATAN KERJA
A. Sanitasi Makanan
B. Keselamatan Kerja
Lampiran
3
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB I
PENDAHULUAN
A) LATAR BELAKANG
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada berbagai
aspek diperlukan berbagai manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing
dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena seara langsung
berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan melalui
pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan
yang tinggi hanya dapat dicapai orang yang sehat dan berstatus gizi baik. Untuk itu
diperlukan upaya perbaikan gizi dalam keluarga maupun pelayanan gizi pada individu yang
karena satu hal mereka harus tinggal di suatu institusi kesehatan, diantaranya rumah sakit.
Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai satu sistem
rujukan. Dalam rumah sakit terdapat berbagai upaya yang ditujukan guna pemulihan
penderita. Instalasi gizi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit
yang saling munjang dan tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan lainnya. Instalasi gizi di
rumah sakit merupakan salah satu pelayanan non medik rumah sakit yang berfungsi untuk
mengolah dan mengatur makanan dan minuman pasien setiap hari dan juga sebagai ruang
konsultasi gizi.
Oleh karena itu pelayanan gizi di rumah sakit yang merupakan hak setiap orang,
memerlukan adanya sebuah pedoman agar diperolah hasil pelayanan yang bermutu.
Pelayanan gizi yang bermutu di rumah sakit akan membantu mempercepat proses
penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapat
menghemat biaya pengobatan. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka
dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarga. Hal ini sejalan dengan
perkembangan IPTEK di bidang kesehatan, dimana telah berkembang terapi gizi medis yang
merupakan kesatuan dari asuhan medis, asuhan keperawatan dan asuhan gizi.
Pelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di Intitusi
Kesehatan (Rumah Sakit), Puskesmas dan Institusi Kesehatan lainnya yang memenuhi
kebutuhan gizi klien/ pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan klien/ pasien.
4
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan cara pelayanan/ distribusi
makanannya. Sedangkan Ouput melipui kualitas makanan serta tingkat kepuasan pasien.
Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Instalasi gizinya menggunakan Sistem outsourcing
dalam penyelenggaraan makanan untuk pasien, untuk keluarga pasien.
Makanan yang disediakan di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah ini adalah sistem
outsourcing dan menurut standar yang ditetapkan oleh Depkes serta yang berpedoman
kepada kebijakan pihak manajemen rumah sakit.
B) RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pokok pelayanan gizi di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah ini terdiri dari :
1. Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat Inap
2. Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap
3. Konsultasi Gizi Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan
Untuk meningkatkan pelayanan paripurna kepada pasien, maka perlu dibentuk Tim
Asuhan Gizi yang bertugas menyelenggarakan pelayanan rawat inap dan rawat jalan,
termasuk pelayanan klinik gizi yang merupakan bagian dari Instalasi Rawat Jalan, tapi untuk
sementara ini Panitia Asuhan dan Klinik Gizi di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah belum
berjalan dan masih dalam proses.
Rumah Sakit Islam Siti Rahmah merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang
melaksanakan pelayanan kesehatan secara paripurna dan merupakan Rumah Sakit swasta
dengna peralatan medis terlengkap di Wilayan Sumatera Barat.
Dengan didukung oleh Tim Dokter dan spesialis yang berpengalaman, RSU dr SUYUDI
sebagai salah satu fasilitas pelayanan eksehatan yang ada di Kota Padang khususnya terus
melakukan peningkatan dan pengembangan baik pada sisi pelayanan maupun peralatan
medis dan penunjang medis disertai pembangunan fasiltias gedung baru.
C) BATASAN OPERASIONAL
5
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Batasan operasional di bawah ini merupakan batasan istilah, yang dipandang sesuai
dengan kerangka konsep pelayanan gizi.
2. Pelayanan Gizi
adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di Institusi Kesehatan (rumah
sakit), untuk memenuhi kebutuhan gizi klien/ pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan
klien/ pasien.
7. Terapi Gizi
6
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
adalah pelayanan gizi yang telah diberikan kepada klien/ pasien untuk penyembuhan
penyakit sesuai dengan hasil diagnosis, termasuk konseling, baik sebelum perawatan
dalam dan sesudah perawatan.
8. Terapi Diet
adalah pelayanan dietetik yang merupakan bagian dari terapi gizi.
11. Nutrionist
adakag seseorang yang diberikan tugas, tangung jawab dan wewenang secara penuh oleh
pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan
gizi, makanan dan dietetik, baik di masyarakat maupun rumah sakit, dan unit
pelaksanaan kesehatan lainnya, berpendidikan dasar akademi gizi.
12. Dietisien
adalah seseorang nutritionist yang telah mendalami pengetahuan dan keterampilan
dietetic, baik melalui lembaga pendidikan formal maupun pengelaman bekerja dengan
masa kerja minimal 1 tahun atau yang mendapat sertifikasi dari Persatuan Ahli Gizi
(PERSAGI) dan bekerja di unit pelayan yang menyelenggarakan terapi dietetic.
14. Klien
adalah pengunjung poliklinik rumah sakit, dan atau pasien rumah sakit yang sudah berstatus
rawat jalan.
7
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi dan dalam tindakan serta
pengobatan memerlukan terapi gizi.
D) LANDASAN HUKUM
8
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB II
STANDART KETENAGAAN
2. Sub PJ Sekretariat
a) Tugas Pokok : bertanggung jawab atas semua laporan jumlah pasien, menulis
pola makan pasien dan alat tulis serta mekanan pasien dan makanan cair.
b) Wewenang : dalam menjalankan tugas Sub PJ Sekretariat mempunyai wewenang
sebagai berikut :
1) Mendapat/ meminta informasi dan pengarahan dari PJ Gizi
2) Mengkoordinasikan dengan PJ mengenai stock makanan cair
c) Uraian Tugas :
1) Melengkapi stock makanan cair
2) Membuat laporan biaya makan pasien
3) Membuat laporan biaya catering setiap minggu
4) Membuat laporan bulanan jumlah pasien
5) Membuat laporan bulanan jumlah diet pasien
9
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
d) Pendidikan Sub PJ Sekretariat yaitu S1 Gizi
e) Masa kerja di RSU dr SUYUDI selama …..................
f) Pengalaman kerja di Rumah Sakit selama 11 tahun
10
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
ruangan
5) Mengawasi pencucian dan inventaris alat-alat makan
6) Membuat laporan harian
c) Pendidikan Sub PJ Pelayanan Gizi Pengadaan Makanan D3 Gizi
d) Masa kerja di RSU dr SUYUDI selama 2 tahun
e) Pengalaman kerja di Rumah Sakit 2 tahun
B) DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Kuantitas SDM Gizi
Pengaturan tenaga kerja di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI ini berdasarkan shift dan non shift.
Tenaga kerja di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI saat ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari 2
shift yaitu pagi dan siang dengan komposisi sebagai berikut :
a) Shift Pagi
Yang bertugas minimal 10 orang tenaga kerja.
Terdiri dari :
1 orang Kepala Instalasi Gizi
1 orang Sub PJ Sekretaris
1 orang Sub PJ Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap & Poli Gizi
1 orang Sub PJ Pengadaan Makanan
3 orang penyaji pasien
3 orang distribusi
b) Shift Siang
Yang bertugas 6 orang Tenaga kerja
Terdiri dari :
2 orang penyaji pasien
11
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
3 orang distribusi
Diantara tenaga kerja shift terdapat tenaga kerja non shift yang bertugas pada pagi
hari yaitu Kepala Instalasi Gizi.
12
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Perubahan sikap dan perilaku yang positif terhadap pekerjaan
Jenis pendidikan dan pelatihan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI ini hanya
mencakup pendidikan dan pelatihan non formal (internal maupun eksternal)
saja, yaitu sebagai berikut :
Orientasi Karyawan baru
Tujuan :
Mempersiapkan calon karyawan gizi dalam mengenal lingkungan tempat
bekerja, sistem yang ada di pelayanan gizi, serta tugas yang akan
diembannya sehingga diharapkan calon karyawan gizi dapat menghayati
hal-hal yang akan dihadapi termasuk yang berkaitan dengan tugasnya dan
tujuan unit pelayanan gizi.
Seminar
Tujuan :
Meningkatkan kapasitas dan wawasan keilmuan karyawan gizi agar menjadi
tenaga yang lebih profesional sehingga mampu meningkatkan kinerja
pelayanan gizi di tempatnya bekerja. Selain itu juga akan mempengaruhi
jenjang karier yang sesuai dengan keprofesiannya.
Pelatihan
Pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga gizi yang
dilaksanakan melalui pelatihan internal dan eksternal bagi karyawan gizi
RSU dr SUYUDI
BAB III
STANDAR FASILITAS
13
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
A) DENAH RUANGAN (denah terlampir)
B) STANDAR FASILITAS
Agar kegiatan penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI dapat
berjalan optimal, maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan perlengkapan yang
memadai baik untuk Ruang Konsutasi Gizi maupun Ruang Penyelenggaraan Makanan di
Instalasi Gizi.
14
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Air Pemanas
4) Ruang Pengawas
Selain ruangan untuk mengawasi semua kegiatan di daput gizi,
ruangna ini juga dipergunakan sebagai tempat untuk membahas masalah-
masalah serta tempat unuk administrasi.
Macam peralatan dan perlengkapan :
Meja
Kursi
Komputer
Lemari
Jam Dinding
Komputer
Printer
15
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Alat tulis menulis
16
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
c) Arus Kerja Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI
PENERIMAAN MAKANAN
DARI CATERING
SESUAI PERMINTAAN
DISTRIBUSI MAKANAN DI
MENGGUNAKAN BAKI
DISTRIBUSI MAKANAN
MENGGUNAKAN KERETA
MAKANAN SESUAI
RUANGANNYA
MENGUMPULKAN
PEMBUANGAN
ALAT-ALAT MAKAN
SAMPAH
DENGAN MENGGUNAKAN
SEMENTARA
KERETA MAKAN
17
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA SESUAI RUANGAN
PEMBUANGAN PENCUCIAN ALAT
SAMPAH MAKAN
AKHIR
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A) Pendahuluan
Pelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di institusi
kesehatan (Rumah Sakit), Puskesman dan institusi kesehatan lainnya yang memenuhi
kebutuhan gizi klien/ pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan klien/ pasien.
18
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit melibatkan input, proses dan output.
Input meliputi dana/ biaya, sarana prasarana, tenaga kerja, metode yang dipakai
serta peralatan. Proses meliputi perencanaan anggaran belanja bahan makanan,
perencanaan menu, perhitungan kebutuhan bahan makanan, pembelian bahan
makanan, teknik persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan cara
pelayanan/ distribusi makanannya. Sedangkan Output meliputi kualitas makanan
serta tingkat kepuasan pasien.
B) Latar Belakang
Bentuk penyelenggaraan makanan dirumah sakit bisa secara Sistem Outsourcing
atau Sistem Swakelola. Pada sistem outsourcing, pengusaha jasa boga catering
selaku penyelenggara makanan dimana ahli gizi rumah sakit merencanakan menu,
menentukan standart prosi dan memesan makanan serta mengawasi mutu dan
jumlah makanan yang dipesan sesuai dengan spesifikasi standart hidangan yang
telah ditetapkan oleh rumah sakiti dalam lembar kontrak kerja. Rumah Sakit Islam
Siti Rahmah ini, Instalasi Gizinya menggunakan sistem outsourcing dalam
penyelenggaraan makanan untuk pasien.
C) Pengertian
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen
dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet
yang tepat, dalam hal ini termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi.
D) Tujuan
Umum
Meningkatkan pelayanan gizi yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
Khusus
Menyediakan makanan yang kualitasnya baik dan jumlah yang sesuai kebutuhan
serta pelayanan gizi yang layak dan memadai bagi konsumen yang membutuhkannya
sehingga tercapainya status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet/
makanan yang tepat.
E) Sasaran
Sasaran penyelenggaraan makanan di RSU dr SUYUDI adalah pasien.
19
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makanan mulai dari pelaksanaan distribusi,
penyajian ke pasien sampai pada evaluasi.
20
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan tertutup
dengan tujuan : makanan tidak terkontaminasi silang, bila saru jenis
makanan tercemar yang lainnya dapat diamankan.
(2) PRINSIP KADAR AIR
Penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi seperti kuah atau
susu. Makanan yang mengandung kadar air tinggi dicampur pada saat
menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak/ basi.
(3) PRINSIP EDIBLE PART
Setiap bahan makanan/ makanan yang disajikan dalam penyajian adalah
bahan makanan/ makanan yang dapat dimakan termasuk garnis.
(4) PRINSIP PEMISAHAN
Makanan yang ditempatkan dalam wadah, harus dipisahkan menurut jenis
makanannya masing-masing tidak dicampur agari tidak terjadi kontaminasi
silang.
(5) PRINSIP PANAS
Setiap penyajian yang disedian panas diusahakan tetap dalam keadaan
panas seperti sup.
(6) PRINSIP ALAT BERSIH
Setiap peralatan yang digunakan harus bersih sudah dicuci dengan cara
hygienis dan dalam kondisi baik, utuh, tidak rusah, tidak cacat atau bekas
dipakai dengan tujuan untuk mencegah penularan penyakit dan
memberikan penampilan yang rapi.
(7) PRINSIP HANDLING
Setiap penanganan makanan tidak kontak langsung dengan anggota tubuh
dengan menggunakan sarung tangan sekali pakai bertujuan mencegah
pencemaran dari tubuh serta memberi penampilan yang sopan, baik dan
rapi.
21
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI :
Buku laporan pergantian rotasi berisi pesan-pesan penting, adanya
pasien baru (nama, kamar, dietnya), perubahan diet
Pencatatan inventaris peralatan makan pasien, karyawan.
Pencatatan pemasukan dan pemakaian bahan makanan dalam kartu
stock untuk bahan makanan selanjutnya.
Formulir modifikasi diet, jumlah pasien sesuai dengan diet masing-
masing.
Pencatatan bulanan rekapitulasi makan pasien rawat inap.
Pencatatan laporan tagihan makan mingguan.
Pencatatan rekapitulasi pengeluaran Instalasi gizi bulanan
A) Pendahuluan
Pelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di
institusi kesehatan (Rumah Sakit), Puskesmas dan institusi kesehatan lainnya yang
memenuhi kebutuhan gizi klien/ pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan klien/
pasien.
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan
keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme
tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan
penyakti, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap
keadaan gizi pasin.
B) Latar Belakang
Sering terjadi kondiis pasien semakin buruk karena tidak diperhatikan
keadaan gizinya. Pengaruh tersebut bisa berjalan timbal balik. Hal tersebut
diakibatkan karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi tubuh untuk perbaikan
organ tubuh. Fungsi organ yang terganggu akan lebih terganggu lagi dengan adanya
penyakit dan kekurangan gizi.
Disamping itu, masalah gizi lebih obesitas yang erat hubungannya dengan
penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, darah
tinggi dan penyakit kanker memerlukan terapi gizi medis untuk membantu
penyembuhannya.
22
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Terapi gizi yang menjadi salah satu faktor penunjang utama penyembuhan
tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ
tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme.
Terapi gizi harus selalu disesuaikan seiring dengan perubahan fungsi organ
tubuh selama proses penyembuhan, oleh karena itu pemberian diet pasien harus
dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan laboratorium, baik pasien rawat inap maupun rawat jalan.
C) Pengertian
Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi dimulai dari perencanaan diet
hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat inap.
D) Sasaran
Sasaran pelayanan gizi di ruang rawat inap adalah Pasien yang rawat inap di
RSU dr SUYUDI dan keluarganya
E) Tujuan
Umum
Mencapai pelayanan kesehatan paripurna di rumah sakit melalui pelayanan
dengan terapi gizi yang optimal kepada pasien untuk menunjang fungsi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam upaya peningkatan kualitas hidup pasien.
Khusus
Tercapainya pelayanan gizi yang optimal sebagai bagian terapi dalam
pelayanan paripurna kepada pasien sehingga dapat memperpendek masa rawat
23
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Pasien Memerlukan Terapi Nutrisi
1) Setiap pasien baru rawat inap dilakukan anamnesis riwayat nutrisi, perubahan
berat badan dan asupan malan beberapa hari sebelum masuk rumah sakit yang
akan digunakan untuk penilaian status gizi awal.
2) Anamnesis gizi dilakukan pada hari pertama pasien masuk rawat inap atau paling
lambat 24 jam setelah pasien masuk rawat inap.
Distirbusikan makanan sesuai dengan status gizi dan kebutuhan pasien yang
tertuan dalam etiket makan masing-masing pasien yang berisi nama jelas, kamar,
diet serta permintaan khusus pasien sesuai dengan diet pesanan dan pola
kebiasaan makannya.
24
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
hasil pelayanan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu akan membantu proses
penyembuhan pasien.
B) Latar Belakang
Pelayanan gizi rawat jalan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi
penentuan diagnosis gizi pasien, macam/ jenis diet, cara pemberian serta kosneling
gizi.
Bertujuan memberi pelayanan gizi kepada pasien rawat jalan yang dirujuk
dari dokter yang bertanggungjawab mengenai pasien tersebut. Selain itu pelayanan
gizi rawat jalan atas permintaan pasien agar memperoleh gizi yang sesuai dengan
penyakitnya guna mencapai status gizi yang optimal untuk mempercepat
penyembuhan tetapi tetap harus menjalan pemeriksaan oleh dokter yang
bertanggungjawab terhadap pasien tersebut, baru kemudian membuat surat
rujukan ke bagian gizi.
C) Pengertian
Suatu kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua) arah untuk menanmkan
dan meningkatkan pengertian, sikap dan prilaku sehingga membantu pasien
mengatasi masalah gizinya.
D) Tujuan
Memberikan informasi tentang gizi khususnya tentang pola makan serta
porsinya yang sesuai dengan penyakitnya sehingga pasien memiliki kebiasaan makan
yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
25
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
B) Tujuan
Mengembangkan dan menerapkan standar dan tata laksana baru.
C) Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI meliputi :
1) Daya Terima Makanan Pasien Rawat Inap
2) Daya Terima Makanan Karyawan RSU dr SUYUDI
3) Asupan Makanan Pasien Rawat Inap
D) Langkah-langkah
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan gizi terapan :
1) Membuat proposal penelitian
2) Melaksanakan penelitian
3) Menganalisa data yang diperoleh
4) Membuat pelaporan penelitian dan dokumen hasil penelitian
5) Sosialisasi penelitian
26
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
ALUR PELAYANAN GIZI
PASIEN
KONSULTASI ANTROPOMETRI
RAWAT JALAN
PERHITUNGAN
ZAT GIZI
PEMESANAN DIET
KE UNIT GIZI
PENYAJIAN DAN
PENDISTRIBUSIAN
PENCATATAN DATA
(SESUAI KEBUTUHAN)
KONSULTASI GIZI
KONTROL GIZI
RAWAT JALAN
27
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB V
SANITASI MAKANAN DAN KESELAMATAN KERJA
A) SANITASI MAKANAN
1. Pengertian
Sanitasi makanan merupakan salah satu upaya pencehagan yang menitikberatkan pada
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari
seagal bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan mulai dari sebelum
makanan diproduksi, selama proses pengolahan, penyiapan, pendistribusian sampai
pada saat makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsi.
2. Tujuan
28
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Kegiatan penyehatan makanan dan minuman di Rumah Sakit bertujuan untuk :
a) Tersediannya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehatan konsumen
b) Menurunnya kejadian resiko penularan penyakit atau gangguan kesehatan
melalui makanan
c) Terwujudnya prilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan
29
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Peralatan Makan untuk VIP dan Kelas I, II
Terbuat dari forcelen sehingga mudah dibersihkan
Peralatan Makan menggunakan Platp Plastek tertutup
Kebersihan harian peralatan makan dan minuman selalu dipantau secara
fisik dari hasil pencucian peralatan dilihat apakah ada kotoran atau noda
dan tidak berbau.
Cangkir, mangkuk, gelas dan sejenisnya cara penyimpanannya dengan
cara dibalik
Semua peralatan yang kontak dengan makanan selalu dipantau
penyimpanannya apakah sudah dalam keadaan kering dan bersih.
30
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
mengorek, menjilat atau meludah
(f) Tidak makan atua mengunyah dalam bekerja
(g) Pergunakanlah masker/ tutup hidung dan muka bila diperlukan
(h) Pengolahan makanan dilakukan menurut proses dan standart yang
ditetapkan, sesuai dengan peralatan masak, waktu dan suhu ataupun
tingkat pemasakan
(i) Pergunakanlah sendok, garpu atau alat lainnya bila menjamah makanan
yang sudah masak
(j) Semua karyawan makan di ruang makan yang telah disediakan
(k) Tidak diperbolehkan merokok di dalam maupun di lingkungan RSU dr
SUYUDI
(l) Tempat kerja, ruang ganti pakaian, peralatan makanan selalu dijaga akan
kebersihannya
(m)Pergunakanlah sarung tangan bila menjamah makanan
(n) Pakaian kerja harus bersih, kuku selalu potong dan tidak memakai
perhiasan selama bekerja
(o) Selalu menggunakan penutup rambut untuk mencegah jatuhnya rambut
ke dalam makanan dan mencegah kebiasaan mengusap atua menggaruk
rambut.
b) Prosedur Kerja
Prilaku penjamah makanan yang tidak menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan
prosedur kerja, bisa mengakibatkan terjadinya kontaminasi terhadap makanan.
Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya hal tersebut, maka tiap-tiap
kegiatan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI terdapat prosedur kerja :
1) Mencuci tangan dengan air
2) mencuci tangan dengan handrub
3) Pencucian peralatan makan
4) Pencucian peralatan makan pada pasien dengan penyakit menular
5) Kebersihan bak pencucian
6) Kebersihan dinding
7) Kebersihan lingkungan dapur
8) Kebersihan saluran pembuangan air kotor
9) Kebersihan lantai
10) Kebersihan almari kaca
11) Kebsersihan kereta makan
12) Kebersihan lemari penyimpanan makanan basah
13) Bongkar besar dapur gizi
14) Pembersihan langit-langit dan lubang angin
15) Pembersihan pintu dan jendela
16) Pembersihan kaca
31
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
c) Upaya Pengendalian
1) Proses Penyimpanan
Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kontaminasi maka di Instalasi Gizi
RSU dr SUYUDI :
a) Penyimpanan bahan makanan cair di Instalasi RSU dr SUYUDI di lemari
tertutup dan kering
b) Bahan makanan mentah (buah) disimpan dalam lemari es.
B) KESELAMATAN KERJA
32
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat
dengan kejadian yang disebabkan akibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan
kontaminasi bakteri terhadap makanan
Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjadinya kecelakaan dalam proses
penyelenggaraan makanan yaitu dikarenakan pekerjaan yang terorganisir dengan baik,
dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya
serta istirahat yang cukup.
Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya, biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan tidak
direncanakan sehingga menyebabkan kerusakan pada peralatan, makanan maupun
dapat melukai petugas.
1. Pengertian
Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan
dalam rangka menghindari kecelakana yang terjadi akibat keselahan kerja petugas
ataupun kelalaian dan kesengajaan.
2. Tujuan
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, syarat-syarat keselamatan
kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan :
a) Mencegah dan menurangi kecelakana kerja
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c) Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atua kejadian lain yang berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi perlindungan pada pekerja
g) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara
dan getaran
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/ psikis,
keracunan, infeksi dan penularan
i) Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
j) Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
k) Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
3. Prinsip
Prinsip keselamtan kerja dalam proses penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSU dr
SUYUDI
33
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
a) Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggungjawab dan
terciptanya kebiasan kerja yang baik oleh pegawai
b) Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan kerja dari
pegawai
c) Volume kerja yang dibebankan sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan
d) Perawatan pada peralatan dilakukan secara kontinyu sehingga peralatan tetap
dalam kondisi yang layak
e) Adanya pelatihan mengenai keselamatan kerja bagi pegawai
f) Adanya fasilitas pelindung dan peraltana pertolongan pertama yang cukup
g) Adanya petunjuk penggunaan peralatan keselamatan kerja
4. Prosedur
a) Ruang Pendistribusian Makanan di Instalasi Gizi
Keamanan kerja di ruang pendistribusian makanan RSU dr SUYUDI ini terlaksana
sesuai prosedur kerja sebagai berikut :
1) Tidak mengisi panci/ piring terlalu penuh
2) Tidak mengisi kereta makan melebihi kapasitas
3) Meletakan alat dengan teratur dan rapi
4) Bila membawa air panas, tutuplah dengan rapat atau tidak mengisi tempat
tersebut sampai penuh
34
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB VI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN GIZI
A) PENGERTIAN
1. Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana
sesuai dengan standart, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta hasil yang
telah ditetapkan sebelumnya agar mencapai tujuan yang diharapkan
2. Pengendalian
Pengendalian yaitu perbaikan pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana dan
kebijakan yang telah ditetapkan
3. Evaluasi
Evaluasi yaitu sistem penilaian dan tindak lajut dari hasil pelaksanaan kegiatan
B) TUJUAN
Agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan
dapat mencapai sasaran yang dikehendaki
Kegiatan pencatatan dan pelaporan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI ini terdiri dari :
a) Pengadaan Makanan
35
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
1) Formulit daftar diet dan permulaan makanan
b) Penyelenggaraan Makanan
1) Buku laporan harian
2) Buku laporan pasien baru, pasien pulang dan perubahan diet
3) Buku laporan jumlah pasien, jumlah pasien pulang, jumlah pasien baru, t.t
dinas pati dan sore
c) Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Inap
1) Formulir pasien tentang catatan makanan sisa yang tidak dihabiskan
2) Formulir permintaan makanan pasien baru dan perubahan diet
2. Tujuan
Agar pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
3. Nama Indikator
a) Indikator Mutu
1) Angka keterlambatan penyediaan makanan pagi pasien rawat inap > 30 menit
2) Angka keterlambatan penyediaan makanan siang pasien rawat inap > 30
menit
3) Angka keterlambatan penyediaan makanan sore pasien rawat inap waktu > 15
36
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
menit
37
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
BAB VII
PENUTUP
Pelayanan gizi rumah sakit merupakan kegiatan pelayanan dalam rangka memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat rumah sakit termasuk karyawan dan pengunjung rumah sakit.
Pelayanan gizi yang bermutu akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien
sehingga memperpendek lama hari rawat dan penghematan biaya pengobatan.
Rumah Sakit Islam Siti Rahmah merupakan rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan
menu kepada pasien, dimana penyelenggaraan makanannya menggunakan sistem
outsourcing untuk pasien.
Pedoman pelayanan gizi RSU dr SUYUDI ini bermanfaat bagi pengelola rumah sakit dalam
mengevaluasi kemajuan perkembangan pelayanan gizi. Pedoman ini dilengkapi dengan
lampiran tentang format pencatatan, pelaporan dan formulir lain yang diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan makan.
Dengan mengacu kepada buku PGRS tahun 2003, kami berharap penyelenggaraan makan
bagi pasien di RSU dr SUYUDI sudah sesuai dengan standart yang ada di Pedoman Gizi
Rumah Sakit.
38
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
39
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
LAMPIRAN
40
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
DENAH INSTALAGI GIZI RSU DR SUYUDI
2m
R. Cuci Alat 2m
R. Distribusi
2.5 m
41
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
R. Pengolahan 3 m Meja Distribusi 1m
Snack
42
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
STANDAR DIET
RSU DR SUYUDI
43
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
MAKANAN BIASA
Diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan makanan khusus karena penyakitnya.
Makanan harus cukup energi, protein, dan zat-zat gizi lain. Salah satu standar makanan
biasa yang mengandung antara 1100 – 2500 kilokalori sehari dapat diberikan.
Makanan yang tidak boleh diberikan adalah makanan yang terlalu merangsang saluran
pencernaan seperti makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu berbumbu, dan
minuman yang mengandung alkohol.
44
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
MAKANAN LUNAK
Diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu dan pasien dengan suhu badan meninggi.
Makanan harus cukup energi, protein, dan zat gizi lain. Salah satu standar makanan lunak
yang mengandung 900 – 1900 kilokalori sehari dapat diberikan. Syarat-syarat makanan
lunak adalah mudah cerna, tidak banyak mengandung serat, tidak menimbulkan gas, tidak
mengandung bumbu yang merangsang, tidak digoreng, dan diberikan dalam porsi kecil dan
sering.
Diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, menderita infeksi akut,
45
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
seperti gastronteritis, tifus abdominalis; kurang kalori protein (KKP) dengan nafsu makan
yang sudah membaik, tetanus dan sukar menelan.
Makanan diberikan untuk jangka waktu pendek karena tidak memenuhi kebutuhan gizi,
terutama energi dan tiamin. Salah satu standar makanan saring yang mengandung 900-1700
kilikalori sehari dapat diberikan.
Syarat makanan saring adalah mudah dicerna, rendah serat, tidak menimbulkan gas, tidak
merangsang saluran pencernaan, dan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
46
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
kraker; tepung-tepungan dibuat bubur, bubur havermout, puding; kentang rebus
dihaluskan atau dipure; gula, sirop; mentega atau margarin dalam jumlah terbatas
dioleskan atau dicampur ke dalam makanan.
b. Daging giling dihaluskan, dikukus, dipanggang; telur rebus ½ masak, dicep-lok air, ditim,
diorak arik, dicampur dalam makanan atau minuman;tempe dan tahu digiling atau
dihalus-kan kacang hijau saring, sari kedele, ikan tanpa duri ditim, disetup, dipangg-ang,
susu.
c. Sayuran rendah serat di-rebus, disetup dan disari-ng atau dihaluskan: bayam, wortel,
labu siam, labu kuning, dan sebagai nya.
d. Buah-buahan rendah serat di-haluskan atau disaring: pepaya, pisang, jeruk, dan
sebagainya
e. Bumbu-bumbu tidak merang-sang dalam jumlah terbatas.
f. Susu, teh encer, coklat
MAKANAN CAIR
Diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, dalam keadaan mual dan
muntah, dengan kesadaran menurun, suhu badan sangat tinggi, tetanus dengan keadaan
belum dapat membuka mulut cukup lebar, tifus abdominalis dan Kurang Kalori Protein (KKP)
berat dengan berat badan lebih dari 7 kg dan umur lebih dari 1 tahun. Makanan ini
mengandung cukup energi dan protein tapi rendah zat besi, tiamin, dan vitamin. Makanan
cair standar mengandung 1000 kilokalori tiap 1000ml tapi atas permintaan khusus dapat
dibuat makanan cair yang mengandung 1200 kilikalori tiap 1000ml.
Syarat-syarat makanan cair:
a. Jumlah makanan cair yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan cairan dan energi;
b. Makanan tidak merangsang;
c. Bila diberikan lewat pipa, konsistensi sedemikian rupa hingga dapat melalui pipa karet
yang digunakan untuk bayi dan anak;
d. Bila tidak melalui pipa karet, perhatikan variasi makanan dalam rupa dan rasa; dan
e. Diberikan dalam porsi kecil dan sering (6-8 kali sehari).
47
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA
Makanan Yang Boleh Diberikan
a. Maizena, tepung beras, tepung terigu, tepung sagu, hunkwe, tepung kanji, gula,
margarin, minyak kelapa, dan minyak kacang.
b. Susu sapi, sari kedele, telur dicampur dalam makanan, bubur kacang hijau saring.
c. Sari buah dari jeruk, tomat, pepaya, sirsak, apel; sari sayur dari bayam, labu kuning, dan
wortel.
48
RUMAH SAKIT UMUM FANDIKA