Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA GIZI INSTITUSI

KETENAGAAN DI INSTALASI GIZI RS “X”


Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah : Praktik Kerja Gizi Institusi

Dosen Pembimbing : Farohatus Sholichah, S.KM, M.Gizi dan Fitria,

Disusun oleh :

1. Elva Novalina (1807026010)


2. Destania Putri R (1807026025)
3. Kinasih Rusydah (1807026034)
4. Pratiwi (1807026045)
5. Rara Maghfiroh (1807026056)
6. Haikal Fawaid (1807026110)

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2021
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK KERJA GIZI (PKG) INSTITUSI

1. Judul : Laporan Praktik Kerja Gizi Institusi Ketenagaan Di


Instalasi Gizi RS “X”
2. Penyusun :
Nama/NIM : 1. Elva Novalina (1807026010)
2. Destania Putri Rahmatunnisa (1807026025)
3. Kinasih Rusydah (1807026034)
4. Pratiwi (1807026045)
5. Rara Maghfiroh (1807026056)
6. Haikal Fawaid (1807026110)
Semester/Tahun : VII/2021
3. Program Studi : Gizi
4. Nama Mata Kuliah/SKS : Praktik Kerja Gizi (PKG) Institusi /2 SKS
5. Waktu Kegiatan : 06 September - 02 Oktober 2021

Telah didiskusikan dengan dosen pembimbing Praktik Kerja Gizi (PKG) Program
Studi Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang untuk memenuhi tugas Praktik Kerja Gizi Institusi.

Semarang, 06 September 2021


Mengetahui,

Ahli Gizi RS Dosen Pembimbing Lapangan

Fitria, Farohatus Sholichah, S.KM, M.Gizi

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabatnya. Serta para pengikutnya sampai pada hari
kiamat nantinya. Pada kesempatan ini, kami telah menyelesaikan laporan Praktik Kerja Gizi
Institusi yang berjudul “Laporan Praktik Kerja Gizi Institusi Ketenagaan Di Instalasi Gizi RS X”
Untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Kerja Gizi (PKG) Institusi 2021.

Penyusun tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk laporan ini. Pembuatan laporan ini juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami ingin menghaturkan hormat dan rasa terimakasih kepada:

1. Seluruh Dosen FPK UIN Walisongo, yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Gizi (PKG) Institusi dan Memberikan arahan selama
proses Praktik Kerja Gizi (PKG) berlangsung.

2. Dosen pembimbing, ibu Farohatus Sholichah, S.KM, M.Gizi dan Ahli Gizi Rumah Sakit, ibu
Fitria, yang telah membimbing dan memberikan dukungan selama proses Praktik Kerja Gizi
(PKG) Institusi berlangsung.

3. Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih atas dukungan moral dari keluarga dan teman-teman
yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Untuk itu, semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan semua pembaca
pada umumnya. Kritik dan saran dari Ibu Dosen dan Penguji serta teman-teman sangat
diperlukan untuk perbaikan laporan selanjutnya.

Semarang, 06 September 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1


1.2 Tujuan................................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus...........................................................................................2

II. GAMBARAN UMUM................................................................................................3

2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit.........................................................................3

2.2 Gambaran Umum Instalasi Gizi .......................................................................3

III. HASIL..........................................................................................................................5

IV. PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH...............................................7

4.1 Ketenagaan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit “X”...............................................7

4.2 Kualifikasi Pendidikan Petugas Instalasi Gizi Rumah Sakit “X”....................10

4.3 Pehitungan Kebutuhan Ketenagaan Instalasi Gizi RS “X”.............................12

4.4 Rekapitulasi Analisis Ketenagaan Instalasi Gizi RS “X”................................15

V. KESIMPULAN .........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyaknya industri jasa makanan dan gizi yang berkembang menyebabkan adanya
persaingan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (konsumen) agar memperoleh
kepuasan, termasuk dalam hal melakukan penyelenggaraan makanan baik komersial
maupun non-komersial. Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen
dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan
yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi. Salah satu
penyelenggaraan makanan institusi adalah Rumah Sakit (Wulansari et al., 2014).
Salah satu komponen penting pada penyelenggaraan makanan institusi (PMI) adalah
sumber daya manusia (SDM). Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
SDM yang terlibat dalam PMI sehingga diperlukan manusia yang berkualitas, sehat,
cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif (Kemenkes RI, 2018).
Instalasi gizi adalah wadah yang mengelola kegiatan pelayanan gizi secara berdaya
guna dan berhasil guna serta terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lain di rumah sakit,
meliputi kegiatan pelayanan makanan, pelayanan gizi ruang rawat inap,
penyuluhan/konsultasi gizi dan rujukan gizi serta penelitian dan pengembangan gizi
terapan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada (Riqi Ratna, 2009).
Pelayanan makanan merupakan rangkaian kegiatan mulai dari penetapan peraturan
pemberian makan rumah sakit, perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada pasien dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui
pemberian diet yang tepat. Tujuan kegiatan pelayanan makanan adalah untuk
menyediakan makanan dengan kualitas baik jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pasien
serta pelayanan yang layak dan memadai bagi pasien/konsumen yang membutuhkan
(Riqi Ratna, 2009).
Layanan jasa Rumah Sakit (RS), merupakan suatu layanan masyarakat yang penting
dan dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan Kesehatan. Banyak unsur yang
berperan dan mendukung berfungsinya operasional RS. Salah satu unsur utama

1
pendukung tersebut adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang padat karya dan
berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan penghayatan pengabdian kepada kepentingan
masyarakat khususnya dalam pemenuhan kebutuhan layanan Kesehatan. Unit Layanan
Gizi RS yang merupakan salah satu penunjang umum, juga memerlukan SDM yang
berkualitas untuk menjamin produksi layanan yang bermutu tinggi, perencanaan SDM
atau menurut beberapa referensi disebutkan sebagai manajemen personalia dikaitkan
dengan rencana strategis RS, sehingga kajian terhadap jumlah personil pendukung yang
diperlukan sejalan dengan arah perencanaan pengembangan bisnis satuan kerja unit
layanan gizi. Hasil kajian akan didapatkan kuantitas, kualitas, dan alokasi penempatan
personil yang diperlukan. Perencanaan ketenagaan tersebut juga menganalisis job title,
job description, job specification yang tetap dan optimal (Handoko, 1996)

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan
serta pemahaman mahasiswa tentang analisa ketenagaan di Instalasi Gizi Rumah
Sakit.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan Khususnya diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi Analisis Ketenagaan Di Instalasi Gizi Pada Rumah Sakit
“X”

2
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit

RS “X”merupakan RS Tipe B Pendidikan. Instalasi gizinya dipimpin oleh seorang


kepala instalasi. Dalam pelaksanaan tugasnya, kepala instalasi gizi berkoordinasi dengan
Kepala Bidang Medik melalui Kepala Seksi penunjang Medik. Kepala Instalasi Gizi RS
“X”dibantu oleh 4 orang Kepala Unit yakni unit pengadaan atau asset, unit
penyelenggaraan gizi rawat inap, unit penyuluhan, unit konsultasi dan rujukan gizi, serta
unit penelitian dan pengembangan gizi terapan.

2.2 Gambaran Umum Instalasi Gizi

Unit pengadaan atau asset bertugas sebagai pelaksana yang mengkoordinasikan


kegiatan pengadaan bahan makanan di instalasi gizi. Unit penyelenggaraan gizi rawat
inap bertugas sebagai pelaksana yang mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan
makana atau diit bagi pasien di instalasi gizi. Unit penyuluhan, konsultasi dan rujukan
bertugas sebagai pelaksana yang mengkoordinasi kegiatan penyelenggaraan penyuluhan,
konsultasi dan rujukan gizi di instalasi gizi. Unit penelitian dan pengembangan gizi
terapan bertugas sebagai pelaksana yang mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan
pengembangan gizi di instalasi gizi.

 Visi :
Visi instalasi gizi adalah memberikan pelayanan yang bermutu dan paripurna.
 Misi :
- Menyelenggarakan dan mengembangkan system pelayanan gizi sesuai
kebutuhan strategik
- Meningkatkan system pengadaan, pengolahan, da distribusi makanan yang
efisien dan berkualitas

3
- Menyelenggarakan dan mengembangkan asuhan gizi klinik bagi pasien
rawat jalan dan rawat inap serta konsumen lain.
- Mengikuti Pendidikan, pelatihan dan peningkatan mutu Sumber Daya
Manusia

 Tujuan
- Memberikan pelayanan gizi, sesuai kebutuhan pasien yang terintegrasi
dengan pelayanan Kesehatan lain
- Meningkatkan sistem pengadaan, pengolahan dan distribusi makanan yang
efisien dan berkualitas
- Menyelenggarakan dan mengembangkan asuhan gizi klinik bagi pasien
rawat jalan dan rawat inap
- Mengikuti Pendidikan, pelatihan dan peningkatan mutu sumber daya
manusia

4
 Struktur Organisasi

5
BAB III

HASIL

Berdasarkan data-data yang diberikan oleh pihak RS “X”, diperoleh data sebagai
mengenai ketenagaan RS “X”sebagai berikut:

Tabel 1. Data Ketenagaan di RS “X”

Jenis ketenagaan Jumlah

Ahli gizi 15

Pramusaji 28

Pramumasak 10

Total 53 orang

Sumber: data sekunder dari pihak Instalasi gizi RS “X”

Tabel 2. Jadwal Dinas pada Instalasi Gizi RS “X”

Jenis ketenagaan Unit Gizi Klinis Unit Distribusi Unit Produksi

Subuh 05.00 – 12.00

Pagi 07.00 – 14.00 Pagi 06.00 – 13.00 Pagi 07.00 – 14.00


Waktu
Sor 13.00 – 19.00 Sore 13.00 – 19.00
e

Total 7 jam 13 jam 14 jam

Sumber: data sekunder dari pihak Instalasi gizi RS “X”

Keterangan Jadwal Kerja Instalasi RS “X”


- Hari Kerja = 6 hari dalam seminggu
- Cuti Tahunan = 12 hari
- Pendidikan dan Pelatihan = 0 hari
- Hari Libur Nasional = 12 hari
- Ketidakhadiran Kerja = 0 hari

6
- Waktu Kerja = 7 jam/hari

RS “X”merupakan jenis Rumah Sakit Tipe B yang memiliki rata-rata jumlah


pasien dalam satu hari sebesar 300 pasien. Instalasi Gizi RS “X”mempunyai ketenagaan
sebagai berikut : Ahli Gizi sebanyak 15 orang, Pramusaji sebanyak 28 orang, dan
Pramumasak 10 orang.

BAB IV

7
PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH

4.1 Ketenagaan di Instalasi Gizi Rumah Sakit “X”


1. Kepala Instalasi Gizi
Kepala instalasi gizi bertugas melaksanakan empat pokok kegiatan pelayanan gizi
(pelayanan gizi rawat jalan, pelayanan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan
rawat inap dan penelitian dan pengembangan gizi) dan bertanggung jawab pada
Wakil Direktur Pelayanan melelui Ka. Bidang Pelayanan Penunjang dan
berkoordinasi dengan Kasi Penunjang Klinis.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut seseorang kepala Instalasi Gizi harus
berpendidikan minimal S1 Gizi dengan pendidikan dasar Diploma III Gizi/Akzi,
berpengalaman kerja lebih dari 10 tahun di instalasi Gizi, memiliki STR dan memiliki
kemampuan kepemimpinan dan pengalaman organisasi.

2. Penanggungjawab Pengadaan dan Aset


Penanggungjawab Pengadaan + Aset mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
dalam hal penyimpanan, penyaluran bahan makanan basah dan kering serta
menginventaris peralatan yang ada di instalasi gizi. Penanggungjawab Pengadaan +
Aset bertanggungjawab langsung kepala Instalasi Gizi.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut Penanggungjawab Pengadaan + Aset
harus berpendidikan minimal Diploma III Gizi/Akzi dan berpengalaman kerja di
instalasi gizi Rumah Sakit lebih dari 5 tahun.

3. Penanggungjawab Logistik dan Administrasi Bahan


Penanggungjawab Logistik dan Administrasi Bahan Makanan mempunyai tugas
pokok yaitu membantu melaksanakan kegiatan dalam hal pengadaan, penyimpanan,
penyaluran bahan makanan basah dan kering yang ada di instalasi gizi. Biasanya
Penanggungjawab Logistik dan Administrasi Bahan Makanan bertanggungjawab
secara langsung kepada kepala Instalasi Gizi melalui koordinator unit pengadaan.

8
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut maka Penanggungjawab Logistik dan
Administrasi Bahan Makanan harus minimal berpendidikan Diploma III Gizi/Akzi
dan mempunyai penggalaman kerja lebih dari 1 tahun.

4. Penanggungjawab Gudang Alat


Penanggung Jawab Gudang Alat mempunyai tugas pokok yaitu membantu
melakanakan kegiatan dalam hal infentaris alat dan perencanaan kebutuhan sarana
prasarana bulanan di Instalasi Gizi dan bertanggung jawab secara langsung kepada
kepala Instalasi Gizi melalui Koordinator unit pengadaan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Penanggung Jawab Gudang Alat harus
minimal berpendidikan Diploma III Gizi/Akzi dan mempunyai pengalaman kerja di
Instalasi GiziRumah Sakit lebih dari 1 tahun.

5. Koordinator Penyelenggaraan Makanan Gizi Rawat Inap


Koordinator Penyelenggaraan Makanan Gizi Rawat Inap mempunyai tugas pokok
yaitu melaksanakan dan mengkoordinir dalam bidang penyelenggaraan makanan dan
mempunyai fungsi membantu kepala Instalasi Gizi dalam mengkoordinir
penyelenggaraan makanan gizi rawat inap di Instalasi Gizi serta bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Instalasi Gizi.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Koordinator Penyelenggaraan Makanan Gizi
Rawat Inap harus berpendidikan minimal Diploma III Gizi/Akzi dan mempunyai
pengalaman kerja di Instalasi Gizi Rumah Sakit selamalebih dari 5 tahun.

6. Penanggungjawab Pramumasak
Penanggung Jawab Pramumasak adalah seseorang yang bisa dianggap sebagai
penanggungjawab gudang makanan karena mereka bertugas pada unit penyimpanan
bahan makanan untuk menjamin ketersediaan dan kesiapan bahan makanan sesuai
dengan menu harian, serta kondisi fisik bahan makanan yang bermutu sesuai dengan
spesifikasi (standar ) yang telah ditentukan.

9
Untuk melakukan tugas tersebut Penanggung Jawab Pramumasak harus
berpendidikan minimal Diploma III Gizi/Akzi dan mempunyai pengalaman kerja di
Instalasi Gizi Rumah Sakit lebih dari 3 tahun.

7. Penanggungjawab Pramusaji
Penanggung Jawab Pramusaji adalah sesorang yang mempunyai tigas pokok yaitu
melaksanakan pengawasan terhadap distribusi dan penyajian makanan di rawat inap
dan bertanggungjawab secara langsung kepada Kepala Instalasi Gizi melalui
koordinator Penyelenggaraan Makanan Rawat Inap.
Untuk melakukan tugas tersebut Penanggung Jawab Pramusaji harus
berpendidikan minimal Diploma III Gizi/Akzi dan mempunyai pengalaman kerja di
Instalasi Gizi Rumah Sakit lebih dari 3 tahun.

8. Ahli Gizi
Ahli gizi bertugas melakukan asuhan gizi pasien rawat inap dan rawat jalan
sedangkan untuk ahli gizi yang bertugas dalam proses penyelenggarakan makanan di
Instalasi Gizi mulai dan perencanaan sampai dengan pendistribusian makanan.
Pendidikan yang memenuhi kriteria ini adalah lulusan S2 gizi atau S1 gizi dengan
pendidikan dasar D4 gizi atau serendah-rendahnya lulusan D3 gizi.

9. Pramusaji
Seorang Pramusaji mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Mengambil pesanan diet pasien di ruang rawat inap
b. Memperdiapkan alat makan dan membuat minuman pasien
c. Membersihkan dan mempersiapkan trolly makanan
d. Menerimamakanan pasien dari pemorsian food servive trolly
e. Membagi makan pagi, snack dan sisa makanan pasien
f. Membantu persiapan sayur untuk menu makan siang
g. Mencuci, mengeringkan dan memberikan alat makan pasien ke pemorsian
h. Menulis dan melaporkan Comstock dan membuat laporan Comstock
i. Melakukan inventaris alat makan

10
j. Mengikuti pertemuan rutin bulanan

10. Pramumasak
Seorang Pramu Masak atau Juru Masak mempunyai tugas pokok yaitu sebagai
tenaga pengolah bahan makanan yang bertugas dari mulai persiapan memasak,
mengolah masakan, hingga pendistribusian atau pemorsian makanan.
Untuk melakukan tugas tersebut pramumasak RS kelas A dan B lulusan SMK
Tataboga/SMU + kursus masak.

4.2 Kualifikasi Pendidikan Petugas Instalasi Gizi Rumah Sakit “X”

Tabel 3. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


No Jabatan Pendidikan Sertifikasi
1. Kepala Instalasi Gizi S1 gizi dengan pendidikan - Pengalaman kerja > 10
dasar D III Gizi/Akzi tahun di Instalasi Gizi
- STR
- Memiliki kemampuan
kepemimpinan dan
pengalaman organisasi
2. Penanggungjawab D III Gizi/Akzi - Pengalaman kerja di
Pengadaan + Aset Instalasi Gizi Rumah Sakit
> 5 tahun
3. Penanggungjawab D III Gizi/Akzi - Pengalaman kerja > 1
Logistik dan tahun
Administrasi Bahan
Makanan
4. Penananggungjawab D III Gizi/Akzi - Pengalaman kerja di
Gudang dan Alat Instalasi Gizi Rumah Sakit
> 1 tahun
5. Koordinator D III Gizi/Akzi - Pengalaman kerja di
Penyelenggaraan Instalasi Gizi Rumah Sakit
Makanan Gizi Rawat > 5 tahun
Inap
6. Penanggungjawab D III Gizi/Akzi - Pengalaman kerja di
Pramumasak Instalasi Gizi Rumah Sakit
> 3 tahun
7. Penanggungjawab D III Gizi/Akzi - Pengalaman kerja di
Pramusaji Instalasi Gizi Rumah Sakit
> 3 tahun

11
8. Ahli Gizi S2/S1 Gizi dengan -
pendidikan dasar D IV
atau lulusan D III
9. Pramusaji - -
10. Pramumasak SMK Tataboga/SMU + -
kursus masak
Sumber data : Data Sekunder dari Pihak Instalasi Gizi RS “X”

Analisa ketenagakerjaan berfungsi agar setiap tenaga kerja dapat memberikan pelayanan
yang optimal kepada konsumen. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di rumah sakit harus
disesuaikan dengan kebutuhan, baik secara kualifikasi, jenis, jumlah, dan pengadaan. Apabila
tenaga kesehatan tersebut tidak sesuai maka dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam
bekerja.
Dalam menganalisa ketenagakerjaan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu cara lain,
WISN, dan ISN. Penggunaan tersebut didasarkan pada ketersediaan data yang diperoleh. Dalam
laporan ini, analisa ketenagakerjaan menggunakan rumus ISN (Indicator Staffing Need). Alasan
pemilihan rumus ISN ini didasarkan pada data yang diperoleh lebih mengarah ke rumus ISN
daripada rumus WISN dan cara lain. Hal tersebut dikarenakan pada data yang diperoleh tidak
terdapat rata-rata waktu kerja perkegiatan pada tiap tenaga kerja.
Sebelum menghitung kebutuhan ketenagaan, yang perlu dilakukan adalah menghitung
waktu kerja tersedia.
a. Menetapkan waktu kerja tersedia
Untuk menghitung waktu kerja tersedia dibutuhkan 5 langkah, sebagai berikut:
1) Cuti tahunan (A) sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit ‘X” petugas memiliki
hak cuti 12 hari/tahun.
2) Hari Libur Nasional (B), petugas Rumah Sakit “X” memiliki hari libur nasional yaitu
12 hari.
3) Hari libur perminggu dalam satu tahun (C), sesuai dengn ketentuan yang berlaku di
Rumah Sakit “X” bahwasannya hari kerja dalam 1 minggu adalah 6 hari, maka dalam
1 tahun hari libur perminggu yaitu 52 hari.
4) Ketidakhadiran kerja (D), yaitu 0 hari

12
5) Waktu kerja (E) sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit “X” dalam satu hari
adalah 7 jam untuk unit Gizi Klinis, 13 jam untuk unit Distribusi dan 14 jam untuk
unit Produksi.
Berdasarkan data tersebut, kemudian dilakukan perhitungan untuk menetapkan waktu
kerja tersedia dengan rumus sebagai berikut:

Waktu Kerja Tersedia = [364-(A+B+C+D)]xE jam

Contoh Unit Gizi Klinis:

Waktu Kerja Tersedia = [364-(A+B+C+D)]xE jam


= [364-(12+12+52+0)]x7 jam
= [364-76]x7
= 288 x 7
= 2016 jam/tahun
= 120690 menit/tahun

4.3 Pehitungan Kebutuhan Ketenagaan Instalasi Gizi RS “X”

1) Ahli Gizi

Rumus ISN (Indicator Staffing Need) (Kemenkes, 2018)

Waktu Kerja Tersedia = [364-(A+B+C+D)] x E jam

Ket: A = Cuti Tahunan 12 hari

B = Hari libur nasional 12 hari

C = Libur hari minggu dalam setahun 52 hari

D = Ketidakhadiran kerja 0 hari

E = Waktu Kerja 7 jam/hari

Waktu Kerja Tersedia = [364-(A+B+C+D)] x E jam

= [364-(12+12+52+0)] x 7 jam

= 288 x 7 jam

= 2016 jam

13
Jumlah tenaga : Ahli gizi saat ini 15 orang

Beban Kerja (1 tahun)


Kapasitas =
Waktu kerja tersedia(1 tahun)

Jumlah tenaga kerja saat ini x 364 hari


=
2016 jam

15 x 7 x 364 38.220
= = = 18,95 = 19 orang
2016 2016

Kesimpulan : Tenaga Ahli gizi saat ini 15 orang, sedangkan jumlah ahli gizi yang
dibutuhkan 19 orang sehingga belum tercukupi 4 orang.

2) Pramusaji

Rumus ISN (Indicator Staffing Need) (Kemenkes, 2018)

Waktu Kerja Tersedia = [364-(A+B+C+D)] x E jam

Keterangan : A = Cuti Tahunan 12 hari

B = Hari libur nasional 12 hari

C = Libur hari minggu dalam setahun 52 hari

D = Ketidakhadiran kerja 0 hari

E = Waktu Kerja 13 jam/hari

Waktu Kerja Tersedia = [364-(A+B+C+D)] x E jam

= [364-(12+12+52+0)] x 7 jam

= 288 x 13 jam

= 3744 jam

Jumlah pramusaji saat ini yaitu 28 orang.

Beban Kerja (1 tahun)


Kapasitas =
Waktu kerja tersedia(1 tahun)

Jumlah tenaga kerja saat ini ×364 hari


=
3744 jam

28× 13 ×364
=
3744

14
132,496
=
3744

= 35,4 → 35

Kesimpulan : Pramusaji saat ini ada 28 orang, sehingga belum terpenuhi 7 orang.

3) Pramumasak

Rumus ISN (Indicator Staffing Need) (Kemenkes, 2018)

Waktu Kerja Tersedia = [364-(A+B+C+D)] x E jam

Ket: A = Cuti Tahunan 12 hari

B = Hari libur nasional 12 hari

C = Libur hari minggu dalam setahun 52 hari

D = Ketidakhadiran kerja 0 hari

E = Waktu Kerja 14 jam/hari

Waktu Kerja Tersedia = [364-(A+B+C+D)] x E jam

= [364-(12+12+52+0)] x 14 jam

= 288 x 14 jam

= 4032 jam

Jumlah tenaga : Pramumasak saat ini 10 orang


Beban Kerja (1 tahun)
Kapasitas =
Waktu kerja tersedia(1 tahun)

Jumlah tenaga kerja saat ini x 364 hari


=
4032 jam

10 x 14 x 364 7 1.3 44
= = = 17,69 = 18 orang
4032 4032

Kesimpulan : Pramumasak saat ini ada 10 orang, sedangkan jumlah pramumasak


yang dibutuhkan 18 orang sehingga belum tercukupi 8 orang.

15
4.4 Rekapitulasi Analisis Ketenagaan Instalasi Gizi RS “X”

Tabel 4. Hasil Analisis Ketenagaan di Instalasi Gizi RS “X”

Jenis ketenagaan Jumlah Hasil Keterangan


Perhitungan

Ahli gizi 15 19 Kurang 4 orang

Pramusaji 28 35 Kurang 7 orang

Pramumasak 10 18 Kurang 8 orang

Total 53 orang 72 orang Kurang 19 orang

Setelah di analisis menggunakan perhitungan ketenagaan dengan rumus ISN


(Indicator Staffing Need) (Kemenkes, 2018) didapatkan hasil analisa ketenagaan di
RS “X” mengalami kekurangan tenaga sebanyak 19 orang dengan jumlah tenaga saat
ini 53 orang sedangkan perhitungan ketenagaan didapatkan hasil toal 72 orang.
Dengan rincian ketenagaan yaitu Ahli Gizi kurang 4 orang, Pramusaji kurang 7 orang,
dan Pramumasak kurang 8 orang.

16
BAB V

KESIMPULAN

1) Rumah Sakit “X”merupakan jenis Rumah Sakit Tipe B yang memiliki rata-rata
jumlah pasien dalam satu hari sebesar 300 pasien. Instalasi Gizi Rumah Sakit
“X”mempunyai ketenagaan yaitu Ahli Gizi sebanyak 15 orang, Pramusaji sebanyak
28 orang, dan Pramumasak 10 orang.
2) Analisis ketenagaan dengan menggunakan rumus ISN (Indicator Staffing Need)
(Kemenkes, 2018) cara tersebut digunakan karena berdasarkan data yang diperoleh
lebih mengarah ke rumus ISN daripada rumus WISN atau cara lain.
3) Setelah di analisis menggunakan perhitungan ketenagaan dengan rumus ISN
(Indicator Staffing Need) (Kemenkes, 2018) didapatkan hasil analisa ketenagaan di
RS “X” mengalami kekurangan tenaga Ahli Gizi kurang 4 orang, Pramusaji kurang 7
orang, dan Pramumasak kurang 8 orang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, H. (1996). Manjemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia.

Kemenkes RI. (2018). Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.

Riqi Ratna, M. (2009). Evaluasi Manajemen Penyelenggaraan Makanan Institusi Di Rumah Sakit
Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Karya Tulis Ilmiah, 96.

Wulansari, A., Setiawan, B., & Sinaga, T. (2014). Penyelenggaraan Makanan Dan Tingkat
Kepuasan Konsumen Di Kantin Zea Mays Institut Pertanian Bogor. Jurnal Gizi Dan
Pangan, 8(2), 151. https://doi.org/10.25182/jgp.2013.8.2.151-158

18

Anda mungkin juga menyukai