Penulis:
Syaikh Ahmad al-Qaththan
Judul Asli:
Ad-Da’iyah an-Najihah
Penerbit:
Darud Da’wah Kuwait
1409 H – 1989 M
Penerjemah:
Nabhani Idris
Penerbit:
Robbani Press Jakarta
Cet. 1 Mei 1991/Syawal 1411 H
PERHATIAN
Ebook ini ditujukan untuk kepentingan penyebaran ilmu dan da'wah semata,
bukan untuk diperjualbelikan atau tujuan komersial lainnya.
Pustaka Lingkar Studi Islam ad-Difaa', Bandung.
E-mail: ibnu_mahmud1424@yahoo.com
١٤٢٨ ، ﺫﻭ ﺍﳊﺠﺔ١٦ ،ﺍﻟﺜﻼﺛﺎﺀ
Da’iyah yang Sukses - syaikh Ahmad al-Qaththan
Kata Pengantar
JASIM BIN MUHAMMAD MUHALHIL YASIIN
S egala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga
dicurahkan kepada makhlukNya yang paling mulia, pribadi teladan,
Muhammad bin Abdillah, Rasul al-Amin. Juga kepada segenap keluarga dan
para shahabatnya.
Wa ba’du…
Risalah ini kecil ukurannya, mudah dibawa-bawa, namun sarat isi dan
maknanya. Ia padat dengan berbagai taujihat, bimbingan serta wasiat da’wah yang
dipetik dari samudra pengalaman duka dan derita, yang akan memantapkan dan
meneguhkan posisi akhawat dalam da’wah kepada Allah.
Betapa tidak? Wanita di dalam Islam adalah saudara laki-laki. Disini mereka
mendapat perhatian khusus, karena kelebihan mereka dari segi hak, kewajiban dan
tugas, baik dalam mentarbiyah, mentakwin maupun membina, dimana hal ini tidak
lain bermuara dari satu manhaj ilmiah yang paripurna dan syamil, cocok dengan fitrah
manusia, sejalan dengan elemen-elemen kehidupan.
$uΚåκ÷]ÏΒ £]t/uρ $yγy_÷ρy— $pκ÷]ÏΒ t,n=yzuρ ;οy‰Ïn≡uρ <§ø¯Ρ ÏiΒ /ä3s)n=s{ “Ï%©!$# ãΝä3−/u‘ (#θà)®?$# â¨$¨Ζ9$# $pκš‰r'¯≈tƒ
$Y6ŠÏ%u‘ öΝä3ø‹n=tæ tβ%x. ©!$# ¨βÎ) 4 tΠ%tnö‘F{$#uρ ϵÎ/ tβθä9u!$|¡s? “Ï%©!$# ©!$# (#θà)¨?$#uρ 4 [!$|¡ÎΣuρ #ZÏWx. Zω%y`Í‘
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisaa’: 1)
Manhaj yang pantang surut dalam arus perjalanan ummat sesuai tujuan, bahkan
ia membimbing dan mengarahkan kehidupan ini dan kemajuan peradaban agar
mengarah kepada kemanusiaan dan memenuhi kebutuhannya. Jadi manhaj ini adalah
pemandu dan pemberi petunjuk. Dari manhaj inilah lahir wanita-wanita mujahidah,
sebagai ibu dan murabbiyah. Wanita yang berilmu dan menghormati
kemanusiaannya, tampil merubah wajah ummat. Maka ia merupakan madrasah pada
suatu saat akan melahirkan sosok-sosok laki-laki yang gagah berani dan melahirkan
pribadi-pribadi tangguh yang menguasai dunia.
Demi perkara agung ini dan peranan kaum wanita yang penting seperti inilah,
risalah ini disajikan untuk melengkapi perpustakaan muslimah…
Ya, ketika kesadaran telah lenyap dan ketika kaum wanita mengabaikan peran
pentingnya berupa mentarbiyah dan mentakwin, maka masyarakat akan hidup dengan
ruh jahiliyah, hati menjadi busuk, jiwapun kotor, sementara nilai-nilai luhur
kehidupan pun terkubur dan merajalela kedzaliman. Contohnya cukup banyak, baik
yang terjadi pada zaman dahulu maupun kini1. Sehingga datanglah pencegahan dari
Allah :
߉Éf≈|¡tΒuρ ÔN≡uθn=|¹uρ Óìu‹Î/uρ ßìÏΒ≡uθ|¹ ôMtΒÏd‰çλ°; <Ù÷èt7Î/ Νåκ|Õ÷èt/ }¨$¨Ζ9$# «!$# ßìøùyŠ 3Ÿωöθs9uρ
̓tã :”Èθs)s9 ©!$# χÎ) 3 ÿ…çνçÝÇΨtƒ tΒ ª!$# χuÝÇΖuŠs9uρ 3 #ZÏVŸ2 «!$# ãΝó™$# $pκÏù ãŸ2õ‹ãƒ
Maka, agar cahaya al-Haq memancar menyapu setiap penjuru bumi, tidak bisa
tidak, para da’i harus tampil ke gelanggang membimbing dan memberikan taujihat
kepada wanita muslimah agar tertarbiyah, menjadi pribadi yang berilmu, mengerti
tentang Islam, cakap dan faqiih fiddiin dan kritis, menjadi murabbiyah dan da’iyah.
Hal itu adalah diatas pemandangan dan pendengaran dari ahli ‘ilmi dan amal.
Saudaraku, syaikh Ahmad Qaththan yang terhormat tampil dengan lisan dan
tulisan dalam rangka turut andil merealisasikan tujuan diatas. Menyebarluaskan
cahaya itu ke kalangan kaum wanita, sehingga tidak sedikit kaset-kasetnya tersebar.
Juga tulisan-tulisannya yang memadati rak-rak buku dan perpustakaan yang semuanya
amat bermanfaat, berkat karunia dan nikmat Allah .
Dan kini, di risalah ini, ia menulis prinsip dan kaidah-kaidah serta pesan-pesan
yang cukup baik, sebagai pedoman para akhawat yang hendak berlomba-lomba
menempuh jalan da’wah. Suatu risalah berupa percikan-percikan pemikiran yang
perlu dijelaskan sehingga lebih gamblang maknanya. Tetapi syaikh kita ini sengaja
meringkaskannya agar risalah ini menjadi sebuah matan (buku berisi pokok-pokok
dan prinsip dasar) da’wah sehingga mudah dihafal. Dan barangsiapa yang hafal
matannya, ia akan memperoleh cabangnya. Sehubungan dengan itu, kami anjurkan
agar anda meruju kepada maraji’ (referensi) berupa buku-buku induk, baik tafsir
maupun syarah-syarah hadits, guna mengkaji lebih jauh isi risalah ini, lalu
mengajarkannya kepada akhawatnya.
Akhirnya, kami memohon semoga Allah memberikan balasan dan pahala bagi
siapa saja yang turut andil menjalankan roda da’wah. Kami juga patut menjelaskan
disini, bahwa apa yang tercantum di dalam risalah ini berupa kaidah dan prinsip-
prinsip da’wah adalah hasil ijtihad dan tadabbur. Bila benar itu dari Allah , dan
bilan salah, maka penyusunnya tetap mendapat pahala dan janganlah anda ambil
(kekeliruannya).
Walhamdulillah…
21 Rajab 1409
1
Lihat al-Milal wan Nihal (1/861), Tarikh Thabary (2/88)
Muqaddimah
S egala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada
Rasulullah keluarga, para shahabat serta semua pendukungnya.
Da’wah kepada Allah Ta’ala merupakan kewajiban setiap muslim, kecuali
mereka yang tak kena taklif. Setiap muslim dituntut untuk berda’wah sebatas
kemampuannya dan sesuai dengan ilmu yang dianugerahkan Allah kepadanya.
Tidak diragukan, setiap manusia mempunyai keahlian berbeda-beda. Juga dalam
status sosial dan kemampuannya. Sedangkan keberhasilan dan kegagalan da’wah
berkaitan erat dengan kepribadian para da’i. Hal ini karena dienul Islam punya tabiat
akan bangkit dengan kesungguhan dan perjuangan ummatnya. Sejauhmana
pengorbanan dan perhatian mereka terhadapnya, sejauh itu pulalah perkembangannya.
Sesungguhnya Allah telah mentakdirkan Islam berkarakter seperti itu, karena ia
gama untuk hidup dan kehidupan, dimana hidup dan kehidupan itu adalah amal dan
pengorbanan yang tak mungkin diraih oleh orang yang culas dan lalai.
Bertolak dari sinilah, dengan penuh kesungguhan, kami datang menjelaskan
kehadapan anda beberapa wasiat berupa karakteristik dan prinsip-prinsip seorang
da’iyah yang sukses, yang kami petik dari kitabullah dan sunnah Rasulullah . Dan
kami ketengahkan tulisan ini untuk para pembaca sebagai da’i dan da’iyah, dengan
penuh harapan agar bendera Islam tetap berkibar dan kafilah Islam tetap berjalan
maju, serta da’wah terus menembus lapisan kehidupan kendati penuh kendala dan
hambatan.
Kami juga mengharap dari sidang pembaca sekalian untuk memberikan catatan,
koreksi dan saran-saran yang bermanfaat untuk penerbitan selanjutnya, karena yang
kami sajikan ini tak lebih dari sekedar hasil usaha dan ijtihad yang tak luput dari
kekurangan dan alpa.
Semoga Allah merahmati anda yang menunjuki kami kepada apa-apa yang
bermanfaat dan berguna untuk kelangsungan da’wah kami. Walhamdulillahi Rabbil
‘alaamiin…
Ahmad Qaththan
#´‰ymr& öΝà6Î/ ¨βtÏèô±ç„ Ÿωuρ ô#©Ün=tGuŠø9uρ çµ÷ΨÏiΒ 5−ø—ÌÎ/ Νà6Ï?ù'uŠù=sù $YΒ$yèsÛ 4‘x.ø—r& !$pκš‰r& öÝàΖuŠù=sù
“Dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka hendaklah ia
membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia Berlaku lemah-lembut dan
janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.” (QS. Al-Kahfi: 19)
4 â!$t±o„ $yϑÏj9 ×#‹ÏÜs9 ’În1u‘ ¨βÎ) 4 þ†ÎAuθ÷zÎ) t÷t/uρ Í_ø‹t/ ß≈sÜø‹¤±9$# søt“¯Ρ βr& ω÷èt/ .ÏΒ
“Setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha lembut terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Yusuf:
100)
3 Wanita da’iyah yang sukses tahu bahwa jembatan untuk menuju mahligai
kemenangan adalah amal jama’i bukan secara individual (sendiri-sendiri).
4 Wanita da’iyah yang sukses lebih senang menderita bermandikan debu-debu dan
kotoran jalanan karena pergi berda’wah, jihad dan berjuang daripada hidup
bergelimang kemilau materi dan kemewahan.
Rasulullah melukiskan:
ﻣَﺎﺁ ﹾﻏﱠﺒﺮَﺕ ﹶﻗ ْﺪ ﻣَﺎ َﻋْﺒ ٍﺪ ﻓِﻲ َﺳِﺒْﻴ ِﻞ ﺍﷲ ِِﺇﻟﱠﺎ َﺣ ﱠﺮ َﻡ ﺍﷲ ُ َﻋﹶﻠْﻴ ِﻪ ﺍﻟﻨﱠﺎ َﺭ
“Tidaklah seorang hamba penuh debu kakinya dalam sabilillah melainkan Allah
mengharamkannya masuk neraka”.2
5 Wanita da’iyah yang sukses tahu belas kasih, suka memberi nasihat dan
peringatan,melengkapi ilmunya dengan sifat santun dan relevan antara ucapan
dan perbuatan.
8 Wanita da’iyah yang sukses tidak lari untuk cuci tangan dari suatu perkara dan
melepaskan tanggung-jawab ketika lalai. Hanya kejujuran yang menyelamatkan
seorang shahabat bernama Ka’ab bin Malik .
9 Wanita da’iyah yang sukses bagaikan lebah, tidak makan dan memberi kecuali
yang baik-baik. Bila singgah di suatu tempat, ia tidak membuat kerusakan. Ia
punya senjata, tetapi hanya untuk musuhnya.
12 Wanita da’iyah yang sukses jika berada bersama orang-orang yang lalai, ia
tetap berdzikrullah, dan bila berada ditengah orang-orang yang selalu
berdzikrullah, ia tidak termasuk orang-orang yang lalai.
14 Wanita da’iyah yang sukses bagi akhawatnya ia laksana bumi, pasrah mau
menanggung beban yang besar dan yang kecil. Ia pun bagaikan awan,
menaungi yang jauh dan dekat. Ia pun ibarat hujan, mengairi yang dicintai dan yang
dibenci.
?Yym «!$# y‰ôãuρ χr& zΟn=÷ètGÏ9uρ šχt“óss? Ÿωuρ $yγãΨøŠtã §s)s? ö’s1 ϵÏiΒé& #’n<Î) çµ≈tΡ÷ŠyŠtsù
“Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak
berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar”. (QS. Al-
Qashshash: 13)
16 Wanita da’iyah yang sukses tidak berijtihad dan berinisiatif sendiri atas suatu
perkara yang telah disepakati, dan ia akan selalu ingat peristiwa malam
Khandaq, bagaimana shahabat Khudzhaifah bin Yaman enggan membunuh Abu
Sufyan.
17 Wanita da’iyah yang sukses tahu bahwa yang slah itu tidak benar, walaupun
niatnya baik.
18 Wanita da’iyah yang sukses tahu bahwa tujuannya ialah tujuan syari’ah, jalan
serta caranya juga syar’i, sehingga tujuan tidak menghalalkan semua cara.
22 Wanita da’iyah yang sukses selalu aktif bekerja dikala orang lain istirahat.
Kerjanya lebih banyak dari waktunya. Slogannya adalah:
23 Wanita da’iyah yang sukses menjadi tumpuan harapan bagi segala kebaikan,
terhindar dari keburukan, amat sabar menghadapi cobaan, tenang dalam
menghadapi goncangan.
25 Wanita da’iyah yang sukses bekerja dengan tenang dan datang ke tempat kerja
lebih dahulu dari orang lain. “Bagiku, tidak ada orang yang berjalan seperti
jalanmu yang manja! Engkau berjalan lembut, tenang tetapi diawal waktu engkau
datang!” Allah berfirman:
26 Wanita da’iyah yang sukses lebih memilih mati daripada harus keluar dari
gelanggang da’wah, bagaikan ikan yang mati bila keluar dari air.
27 Wanita da’iyah yang sukses punya keinginan yang kuat, ia tidak puas
mencapai suatu kedudukan, tetapi berupaya untuk meraih yang lebih tinggi
hingga mencapai syurga firdaus dan melihat Allah kelak.
29 Wanita da’iyah yang sukses menjadi ibu bagi akhawatnya, memberikan kasih
sayang, menjadi putri dalam ketaatan, menjadi bapak dalam usaha dan
menjadi saudara kandung dalam berteman.
30 Wanita da’iyah yang sukses jika tidak menyumbangkan sesuatu untuk da’wah
maka ia pandang dirinya sampah di dunia.
31 Wanita da’iyah yang sukses harus menjadi anggota suatu jama’ah, karena
“Serigala itu hanya memangsa kambing yang terpisah sendirian”3
33 Wanita da’iyah yang sukses luwes, lembut, pemurah dan selalu dekat dengan
jama’ahnya. Ia tahu bagaimana bertutur kepada akhawatnya: “Sesungguhnya
aku mencitai kalian karena Allah!
34 Wanita da’iyah yang sukses bergumul dengan setumpuk tugas dan kewajiban,
sehingga tidak sempat melakukan pekerjaan lain yang bersifat sambilan. Maka
Allah menganugerahinya dengan segala sesuatu:
tÏΖÅ¡ósçRùQ$# =Ïtä† ª!$#uρ 3 ÍοtÅzFψ$# É>#uθrO zó¡ãmuρ $u‹÷Ρ‘‰9$# z>#uθrO ª!$# ãΝßγ9s?$t↔sù
“Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang
baik di akhirat. dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali
Imran: 148)
35 Wanita da’iyah
Semboyannya:
yang sukses tidak pernah menggunjing (ghibah).
ﺖ
ْ ﺼ ُﻤ
ْ ﷲ ﻭَﺍﹾﻟَﻴ ْﻮ ِﻡ ﺍ َﻷ ِﺧ ِﺮ ﹶﻓ ﹾﻠَﻴ ﹸﻘ ﹾﻞ َﺧْﻴﺮًﺍ ﹶﺃ ْﻭ ِﻟَﻴ
ِ َﻣ ْﻦ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻳُ ْﺆ ِﻣﻦُ ﺑِﺎ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia berkata baik
atau diam”. (HR Bukhari dan Muslim)
36 Wanita da’iyah yang sukses hatinya bersih, pandai menyimpan rahasia, tidak
pelit dengan ilmunya dan kata-katanya mudah difahami.
38 Wanita da’iyah yang sukses lumbung emasnya berypa aqidah dan keyakinan
yang baik, niat yang ikhlas, amal yang shaleh, keimanan yang memancarkan
cahaya, manisnya keimanan, sejuknya rasa ridha, betahnya berdzikir, barakah dalam
berda’wah dan berhiaskan do’a.
42 Wanita da’iyah yang sukses pada dirinya tumbuh berkembang 3 aspek: iman,
tsaqafah dan da’wah secara proporsional.
tβθßϑn=ôètƒ Ÿω tÏ%©!$# u!#uθ÷δr& ôìÎ7®Ks? Ÿωuρ $yγ÷èÎ7¨?$$sù ÌøΒF{$# zÏiΒ 7πyèƒÎŸ° 4’n?tã y7≈oΨù=yèy_ ¢ΟèO
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari
urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu
orang-orang yang tidak mengetahui.” (QS. Al-Jatsiyah: 18)
48 Wanita da’iyah yang sukses mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah
Asiyah, isteri Fir’aun. Asiyah artinya dokter dan anda adalah dokter ruhani.
Memilih tetangga sebelum membuat rumah untuk ditempati.
49 Wanita da’iyah yang sukses ketika di rumah, ia punya keinginan seperti apa
yang ia inginkan saat memberikan anjuran dan da’wah.
50 Wanita da’iyah yang sukses memakai jilbab dan berhijab sebagai ibadah,
bukan adat kebiasaan. Berapa banyak wanita menutup mukanya, tapi menurut
kacamata syari’ah, tubuhnya terpampang.
51 Wanita da’iyah yang sukses melihat dirinya merancang berbagai program dan
rencana, sementara hatinya thawaf di baitullah al-Haram.
52 Wanita da’iyah yang sukses menjadi telinga bagi yang tulis, menjadi mata
bagi si buta, menjadi tangan bagi yang lumpuh tangannya dan menjadi kaki
bagi yang tidak dapat berjalan. Ia menjadi kekuatan dan tenaga bagi si lemah. Jauh
dari sorotan matahari, mendatangi para janda, menyantuni para yatim, menolong fakir
miskin dan berteduh dibawah naungan pohon da’wah. Ia akan berkata:
53 Wanita da’iyah yang sukses menjadi pembimbing bagi kaum wanita untuk
mendekati Allah dan menjadi tempat berlindungnya da’wah sejak awal
pertemuannya dengan saudaranya yang ia da’wahi.
#´‰ystGù=ãΒ ÏµÏΡρߊ ÏΒ y‰É`r& ôs9uρ Ó‰tnr& «!$# zÏΒ ’ÎΤuÅgä† s9 ’ÎoΤÎ) ö≅è%
“Katakanlah: "Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun dapat
melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat
berlindung selain daripada-Nya". (QS. Jin: 22)
55 Wanita da’iyah yang sukses tak pernah menghina makhluk Allah walaupun
yang terjelek seperti monyet misalnya, karena Penciptanya satu, apalagi
58 Wanita da’iyah yang sukses tidak pernah mengharapkan jasa orang lain dan
sebaliknya tak pernah mengakui berjasa kepada mereka, sesungguhnya
kelebihan dan keutamaan hanya milik Allah yang membukakan baginya pintu pahala.
59 Wanita da’iyah yang sukses selalu menjadi “orang baru” bagi kehidupan
suaminya dan merupakan orang lama dalam keteguhan da’wahnya.
60 Wanita da’iyah yang sukses membedakan tugas pokok dan tambahan, tahu
mana yang terlebih dahulu harus dikerjakan, mana yang penting dan mana
yang lebih penting. Rasulullah bersabda:
61 Wanita da’iyah yang sukses harinya yang sekarang lebih baik dari kemarin
dan hari esoknya lebih baik dari sekarang. Ia mengusahakan diri selalu menuju
ridha Allah .
63 Wanita da’iyah yang sukses mencatat apa yang ia pelajari dan apa yang
ajarkan.
∩⊂∪ ãΠtø.F{$# y7š/u‘uρ ù&tø%$# ∩⊄∪ @,n=tã ôÏΒ z≈|¡ΣM}$# t,n=y{ ∩⊇∪ t,n=y{ “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉΟó™$$Î/ ù&tø%$#
∩∈∪ ÷Λs>÷ètƒ óΟs9 $tΒ z≈|¡ΣM}$# zΟ¯=tæ ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9$$Î/ zΟ¯=tæ “Ï%©!$#
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)
64 Wanita da’iyah yang sukses punya tugas ganda, yaitu tugas khusus serta tugas
umum. Tugas khusus yakni mentabiyah dirinyda dan mengetahui marhalah
da’wah. Sedangkan tugas umumnya yakni menda’wahi orang lain dan
mentarbiyahnya.
3“tø.ÏŒ y7Ï9≡sŒ 4 ÏN$t↔ÍhŠ¡¡9$# t÷Ïδõ‹ãƒ ÏM≈uΖ|¡ptø:$# ¨βÎ) 4 È≅øŠ©9$# zÏiΒ $Zs9ã—uρ Í‘$pκ¨]9$# Ç’nûtsÛ nο4θn=¢Á9$# ÉΟÏ%r&uρ
WξŠÎ=s% ωÎ) ÇÚö‘F{$# ’Îû ÏŠ$|¡xø9$# Çtã šχöθpκ÷]tƒ 7π¨ŠÉ)t/ (#θä9'ρé& ôΜä3Î=ö6s% ÏΒ Èβρãà)ø9$# zÏΒ tβ%x. Ÿωöθn=sù
šÏΒÌøgèΧ (#θçΡ%x.uρ ϵ‹Ïù (#θèùÌø?é& !$tΒ (#θßϑn=sß šÏ%©!$# yìt7¨?$#uρ 3 óΟßγ÷ΨÏΒ $uΖøŠpgΥr& ô£ϑÏiΒ
“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang
yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di
muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami
selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan
kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang
yang berdosa.” (QS. Hud: 116)
65 Wanita da’iyah yang sukses tidak membabi buta karena musibah, ia tabah dan
tidak menyebut-nyebut cela, tidak disakiti oleh tetangga dan tidak menyia-
nyiakan orang-orang yang ada di rumah.
66 Wanita da’iyah yang sukses menganggap baik yang baik, bersemangat untuk
melakukan kebaikan. Menganggap buruk yang buruk dan mencelanya, serta
berupaya untuk menjauhinya.
∩∇∪ …çνttƒ #vx© ;六sŒ tΑ$s)÷WÏΒ ö≅yϑ÷ètƒ tΒuρ ∩∠∪ …çνttƒ #\ø‹yz >六sŒ tΑ$s)÷WÏΒ ö≅yϑ÷ètƒ yϑsù
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia
akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al-Zilzal: 7-8)
69
lain.
Wanita da’iyah yang sukses menguasai fiqhud da’wah sehingga jika sesuatu
dapat dicapai cukup hanya dengan isyarat, maka ia tidak menggunakan cara
ﻚ
َ ﻚ ِﻣْﻨ
َ ﺃﹶﻧﹶﺎ ﹶﺃ ْﻋﹶﻠﻢُ ﺑِﺪْﻳِﻨ
“Aku lebih tahu tentang agamamu daripadamu”
71 Wanita da’iyah yang sukses tidak malu mencari haq dan kebenaran serta ilmu
yang bermanfaat.
72 Wanita da’iyah yang sukses fasih lidahnya, teguh pendiriannya dan kokoh
imannya.
ûÍ_è%Ïd‰|Áム#[÷ŠÍ‘ zÉëtΒ ã&ù#Å™ö‘r'sù $ZΡ$|¡Ï9 Íh_ÏΒ ßx|Áøùr& uθèδ Üχρã≈yδ År&uρ
“Dan saudaraku Harun Dia lebih fasih lidahnya daripadaku, Maka utuslah Dia
bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkata- an)ku” (QS. Al-
Qashshah: 34)
73 Wanita da’iyah yang sukses berda’wah kepada Rabb yang nama-nama Asma
dan sifat-sifatNya sudah sangat dikenal.
74 Wanita da’iyah yang sukses menuntut ilmu dari sumbernya yang asli.
75 Wanita da’iyah yang sukses haus dan tamak untuk mengkaji al-Qur’an,
mempelajari sunnah Rasul dan mengetahui sirah nabawiah.
77 Wanita da’iyah yang sukses menonjol dalam studinya, bagaikan tahi lalat yang
nampak diantara para akhwatnya. Ia memilih spesialisasi ilmu yang cocok dan
bermanfaat untuk kaumnya.
81 Wanita da’iyah yang sukses akhlak dan adab lebih berharga dan lebih baik
baginya daripada emas dan perak.
82 Wanita da’iyah yang sukses bersifat qana’ah, menerima apa yang ada
sehingga menutup mata terhadap harta yang dimiliki orang lain.
83 Wanita da’iyah yang sukses memanfaatkan waktu dengan efisien dan efektif,
karena waktu dan kesempatan itu tak mungkin kembali.
86 Wanita da’iyah yang sukses bergaul dengan para akhawat dan bersabar atas
cacian dan gangguan adalah jauh lebih baik daripada hidup menyendiri.
87
abadi.
Wanita da’iyah yang sukses membuat masyarakat senang dan lega karena
akhlaqnya, bukan karena hartanya, karena harta itu sirna sedang akhlaq kekal
88 Wanita da’iyah yang sukses beramal dengan ikhlas dan benar sesuai dengan
teladan sunnah.
90 Wanita da’iyah yang sukses mencintai setiap da’i yang berjalan diatas
bashirah dan hidayah. Beriltizam dengan jama’ah yang paling dekat dengan
kebaikan dan yang bertutur dengan kata-kata yang paling baik.
91 Wanita da’iyah yang sukses dalam berda’wah tidak ceroboh dan melampaui
batas serta tidak lalai dan culas.
92 Wanita da’iyah yang sukses tidak mencaci maki, tidak mengajukan tuntutan-
tuntutan dan tidak mengadakan permusuhan serta tidak mengutuk dan
menghina.
94 Wanita da’iyah yang sukses tidak sombong dan takabbur kepada murbabiyah
dan pembimbingnya sekalipun ia lebih pintar darinya.
95 Wanita da’iyah yang sukses menghindarkan diri dari memuji dan tunduk
kepada thaghut, kendatipun mereka memperlihatkan beberapa kebaikan.
96 Wanita da’iyah yang sukses tali imannya yang paling kuat dan menjadi
pegangan ialah cinta dan benci karena Allah.
97 Wanita da’iyah yang sukses tidak menoleh kepada awal langkah perjalanan
da’wahnya sehingga menimbulkan rasa pesimis, tetapi senantiasa melihat jauh
ke depan penuh optimisme.
100 Wanita da’iyah yang sukses memperbanyak istighfar setiap kali selesai
berda’wah, bersikap baik kepada Allah sejak awal agar dikaruniai Allah
husnu’l khatimah.
ﺼ َﻌﺐُ ِﺇﻥﱠ
ْ ﺏ ِﻣ َﻦ ﺍ َﻷﺫﹶﻯ ﹶﻓ ُﺮ ُﺟ ْﻮﻫَﺎ َﺑ ْﻌ َﺪ ﺍﻟﱠﺘﻨَﺎ ﻓﹸ ِﺮَﻳ
ِ ُﻆ ﺍﻟﻘﹸﻠﻮ ِ ﺹ ﻋَﻠ َﻰ ِﺣ ﹾﻔ ْ ِﺇ ْﺣ ِﺮ
ُﺸ َﻌﺐْ ُﺴ ُﺮﻫَﺎ ﹶﻻﻳ ْ ﺏ ِﺇﺫﹶﺍ َﺗﻨَﺎ ﹶﻓ َﺮ ُﻭ ﱡﺩ ْﻭﻫَﺎ ِﻣﹾﺜ ﹶﻞ ﺍﻟ ﱡﺰﺟَﺎ َﺟ ِﺔ ﹶﻛ
َ ﺍﻟﻘﹸﻠﹸ ْﻮ
“Bersungguh-sungguhlah menjaga hati yang terluka, karena bila telah lari menjauhi
sulit untuk kembali. Sungguh, jika cinta dan simpati telah menghilang, laksana kaca
pecah berantakan, tak mudah disatukan!”
102
berfirman:
Wanita da’iyah yang sukses setiap berjumpa dengan akhawatnya, ia
dianggap dan dirasakan sebagai orang yang paling dicintai. Allah
Aρ߉tãuρ ’Ík< Aρ߉tã çνõ‹è{ù'tƒ È≅Ïm$¡¡9$$Î/ Οu‹ø9$# ϵÉ)ù=ã‹ù=sù ÉdΟu‹ø9$# ’Îû ϵ‹ÏùÉ‹ø%$$sù ÏNθç/$−G9$# ’Îû ϵŠÏùÉ‹ø%$# Èβr&
103 Wanita da’iyah yang sukses tahu kebenaran dan para pendukungnya,
walaupun mereka tak pernah ditayangkan di layar TV atau dilayar film dan
tidak pernah disebut-sebut atau diperkenalkan oleh para penulis. Allah berfirman:
ÌrOr& ôÏiΒ ΟÎγÏδθã_ãρ ’Îû öΝèδ$yϑ‹Å™ ( $ZΡ≡uθôÊÍ‘uρ «!$# zÏiΒ WξôÒsù tβθäótGö6tƒ #Y‰£∨ß™ $Yè©.â‘ öΝßγ1ts?
ÏŠθàf¡9$#
“Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”. (QS. Al-Fath: 29)
104 Wanita da’iyah yang sukses jika rumahnya didatangi seorang fakir, ia
mengingatkan akan kafakiran dan kebutuhannya kepada Allah sehingga
ia berbuat ihsan kepadanya. Allah berfirman:
߉‹Ïϑysø9$# Í_tóø9$# uθèδ ª!$#uρ ( «!$# ’n<Î) â!#ts)àø9$# ÞΟçFΡr& â¨$¨Ζ9$# $pκš‰r'¯≈tƒ *
15. Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
105 Wanita da’iyah yang sukses tahu bahwa ia hidup bersama akhawatnya, dan
bila ia tidak bersama mereka, ia sekali-kali tak akan bersama “selain
mereka”. Allah berfirman tentang Musa :
106 Wanita da’iyah yang sukses tak pernah mengharap pujian siapapun dalam
beramal. Ia hanya melihat adakah amalnya itu cocok untuk kemaslahatan
akhirat atau tidak?
107 Wanita da’iyah yang sukses tidak mengejek dan memperolok-olok seorang
akhawatnya jika dia terkena fitnah. Allah berfirman:
îΛÎ=tæ ììŠÏÿxœ ª!$#uρ 3 ÉΑ$tFÉ)ù=Ï9 y‰Ïè≈s)tΒ tÏΖÏΒ÷σßϑø9$# ä—Èhθt7è? šÎ=÷δr& ôÏΒ |N÷ρy‰xî øŒÎ)uρ
“Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah)
keluargamu akan menempatkan Para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang
dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (QS. Ali Imran: 121)
110 Wanita da’iyah yang sukses memenuhi hak suaminya, disamping tidak
melupoakan hak da’wahnya sehingga ia menjadi seperti sayyidah Khadijah
yang dilukiskan oleh Rasulullah : “Ia membenarkan aku dikala orang lain tidak
mempercayaiku. Ia memberi tempat kepadaku saat manusia mengusirku. Ia
mendukungku dengan raga dan hartanya. Darinya Allah menganugerahi putra-putri.
Dan Allah tidak memberi ganti kepadaku isteri yang lebih baik darinya”.
111 Wanita da’iyah yang sukses mengenal waktu-waktu kerja dan waktu-waktu
senggang akhawatnya, sehingga ia memanfaatkannya sesuai dengan
haknya. Jam kerja, ia manfaatkan sebaik-baiknya, sedangkan waktu senggang
digunakannya untuk menebar kasih sayang dan mendekati mereka.
“Setiap pekerjaan memiliki kesemangatan dan setiap kesemangatan ada
batasnya…”4
112 Wanita da’iyah yang sukses kaya dengan tugas da’wah sehingga tidak
menampakkan kebutuhannya kepada orang lain, baik secara terang-
terangan maupun sembunyi-sembunyi.
$]ù$ysø9Î)
“Orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari
minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak”. (QS. Al-Baqarah: 273)
Sebuah sya’ir berbunyi: “Aku kaya, tak butuh manusia semuanya, walau tanpa
harta, sesungguhnya… kaya ialah tidak terikat oleh harta, bukan karena punya
harta”.
4
Shahihul jamiush shaghir 2148.
113 Wanita da’iyah yang sukses tahu bahwa harta suatu kekuatan, maka ia
tidak boros membeli barang rumah tangga yang mewah. Allah
menyatakan:
$YΒ#uθs% šÏ9≡sŒ š÷t/ tβ%Ÿ2uρ (#ρçäIø)tƒ öΝs9uρ (#θèùÌó¡ç„ öΝs9 (#θà)xΡr& !#sŒÎ) tÏ%©!$#uρ
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah
antara yang demikian.” (QS. Al-Furqan: 67)
#·‘θÝ¡øt¤Χ $YΒθè=tΒ y‰ãèø)tFsù ÅÝó¡t6ø9$# ¨≅ä. $yγôÜÝ¡ö6s? Ÿωuρ y7É)ãΖãã 4’n<Î) »'s!θè=øótΒ x8y‰tƒ ö≅yèøgrB Ÿωuρ
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan
menyesal.”. (QS. Al-Isra: 29)
114 Wanita da’iyah yang sukses senantiasa mendo’akan orang lainb, bukan
mengutuknya, karena hati yang besar itu tidak banyak jumlahnya. “Ya
Allah berilah hidayah kepada kaumku, karena mereka tidak mengetahui…”
tÏΒtõ3ßϑø9$# zÏΒ Í_n=yèy_uρ ’În1u‘ ’Í< txxî $yϑÎ/ tβθßϑn=ôètƒ ’ÍΓöθs% |Mø‹n=≈tƒ tΑ$s% ( sπ¨Ψpgø:$# È≅äz÷Š$# Ÿ≅ŠÏ%
“Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke syurga" ia berkata: "Alangkah baiknya
sekiranya kamumku mengetahui apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun
kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan". (QS. Yaasin:
26-27)
115 Wanita da’iyah yang sukses bila tidur, lebih banyak mimpi tentang da’wah,
dan manakala bangun, impian itu direalisasikannya.
116 Wanita da’iyah yang sukses menghiasi hidupnya dengan iman dan amal
shalih, bukan karena materi dan kesenangan duniawi. Allah berfirman:
óΟßγ¨ΨtƒÌ“ôfuΖs9uρ ( Zπt6ÍhŠsÛ Zο4θu‹ym …絨ΖtÍ‹ósãΖn=sù ÖÏΒ÷σãΒ uθèδuρ 4s\Ρé& ÷ρr& @Ÿ2sŒ ÏiΒ $[sÎ=≈|¹ Ÿ≅Ïϑtã ôtΒ
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-
Nahl: 97)
117 Wanita da’iyah yang sukses mengenal Allah dan denganNya ia merasa
tenang dan sejuk, sehingga menjadi sejuklah setiap mata karenanya. Ia
mencintai setiap orang yang baik. Ia membawa kepada mereka warisan para Nabi.
118 Wanita da’iyah yang sukses tidak berdalih dengan kebathilan demi amal
yang haq, dan apakah orang yang berjihad fi sabilillah menyesal dan
berduka cita?
( CÚ$s% |MΡr& !$tΒ ÇÙø%$$sù ( $tΡtsÜsù “Ï%©!$#uρ ÏM≈uΖÉit7ø9$# š∅ÏΒ $tΡu!%y` $tΒ 4’n?tã x8tÏO÷σœΡ s9 (#θä9$s%
“Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada
bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada Kami dan daripada
Tuhan yang telah menciptakan kami; Maka putuskanlah apa yang hendak kamu
putuskan.” (QS. Thaha: 72)
120 Wanita da’iyah yang sukses tidak menyesali masa lampau dan tidak lupa
diri karena dianugerahi kekayaan. Seandainya dikarunia kerajaan Nabi
Sulaiman sekalipun, ia tetap tak bergeming dalam berda’wah kepada Allah, walau
sejenak.
A‘θã‚sù 5Α$tFøƒèΧ ¨≅ä. =Ïtä† Ÿω ª!$#uρ 3 öΝà69s?#u !$yϑÎ/ (#θãmtøs? Ÿωuρ öΝä3s?$sù $tΒ 4’n?tã (#öθy™ù's? ŸξøŠs3Ïj9
“(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap
apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa
yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong
lagi membanggakan diri”. (QS. At-Taubah: 119)
121 Wanita da’iyah yang sukses raganya di dunia, sedang hatinya berada di
akhirat. Ia berda’wah ditengah makhluk, namun hatinya berada bersama
Allah. Ia hidup bergaul dengan putri-putri akhirat dan menjauhi putri-putri dunia. Ia
hidup bergaul dengan putri-putri akhirat dan menjauhi putri-putri dunia. Ia selalu
bersama Allah dengan menaati hukum-hukumNya, menjauhi manusia karena hal-hal
yang menyalahiNya.
Allah berfirman:
ÿ B]ƒÏ‰tn ’Îû (#θàÊθèƒs† 4®Lym óΟßγyètΒ (#ρ߉ãèø)s? Ÿξsù $pκÍ5 é&t“öκtJó¡ç„uρ $pκÍ5 ãxõ3ム«!$# ÏM≈tƒ#u ÷Λä÷èÏÿxœ #sŒÎ)
ÍνÎöxî
“Apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan
(oleh orang-orang kafir), Maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga
mereka memasuki pembicaraan yang lain.” (QS. An-Nisaa’: 140)
ÈötFö;tΡ Ÿω öΝä3ø‹n=tæ íΝ≈n=y™ ö/ä3è=≈uΗùår& öΝä3s9uρ $oΨè=≈uΗùår& !$uΖs9 (#θä9$s%uρ çµ÷Ζtã (#θàÊtôãr& uθøó¯=9$# (#θãèÏϑy™ #sŒÎ)uρ
tÎ=Îγ≈pgø:$#
“Dan apabila mereka mendengar Perkataan yang tidak bermanfaat, mereka
berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi Kami amal-amal Kami dan
bagimu amal-amalmu, Kesejahteraan atas dirimu, Kami tidak ingin bergaul dengan
orang-orang jahil". (QS. Al-Qashash: 55)
122 Wanita da’iyah yang sukses tahu bahwa dirinya selalu berada dalam posisi
ihsan dan muraqabatullah.
5
Petikan hadits Jibril yang panjang dan masyhur. Diriwayatkan oleh Muslim.
123 Wanita da’iyah yang sukses tahu kapan berkunjung dan kapan dikunjungi,
kapan berbicara dan diam mendengarkan? Putra-putrinya tak suka
membuat kegaduhan dan keonaran yang mengganggu ketentraman. Allah
berfirman:
ﻚ َﺑْﻴﺘُﻚ
َ ﺴ ْﻌ
َ ﻚ َﻭ ﹾﻟَﻴ
َ ﻚ ِﻟﺴَﺎَﻧ
َ ﻚ ﻋَﻠَﻴ
ْ ﹶﺃ ْﻣِﻠ
“Tahanlah lisanmu jangan sampai mencelakakanmu dan lapangkanlah
rumahmu”.6
124 Wanita da’iyah yang sukses aktif dalam setiap bentuk ibadah dan
memperoleh bagian harta rampasan perang setiap kali didapatkan.
125 Wanita da’iyah yang sukses tidak menyimpang dari prinsip dan strategi
da’wah serta taktik menggunakannya kecuali lupa atau keliru.
126 Wanita da’iyah yang sukses bila melihat seorang ukhti yang lebih tua, ia
berkata, “Ia lebih banyak ibadahnya daripada aku” dan manakala melihat
ukhti yang lebih kecil, ia berkata, “Ia lebih sedikit maksiatnya daripadaku”. Dengan
demikian, ia kecil dimata sendiri dan besar dimata masyarakat. Allah berfirman
tentang RasulNya:
6
Shahih jami’ush shaghier: 1388
¥’n<Î) #yrθム$tΒ ωÎ) ßìÎ7¨?r& ÷βÎ) ( ö/ä3Î/ Ÿωuρ ’Î1 ã≅yèøム$tΒ “Í‘÷Šr& !$tΒuρ È≅ß™”9$# zÏiΒ %Yæô‰Î/ àMΖä. $tΒ ö≅è%
127 Wanita da’iyah yang sukses bila sedang memerlukan, ia bersadaqah. Bila
sedang lapar, ia memberi makan, dan bila letih, ia shalat. Rasulullah
bertutur kepada Bilal : “Hai Bilal, hiburlah aku dengan shalat!” Akhlaknya
senantiasa mendahulukan orang lain, walaupun ia sedang butuh. Semboyannya:
128 Wanita da’iyah yang sukses perbuatan dan amalnya lebih menggugah dan
menarik daripada ucapannya, sehingga para akhawatnya simpati dan
terpengaruh olehnya sebelum ia bertutur.
129 Wanita da’iyah yang sukses menjaga dirinya di dalam majlis kaum wanita
dengan memelihara sopan santun dan menampilkan akhlak yang jujur.
Seorang penyair, Zuhair bin Abi Sulam, mengatakan: “Betapapun seseorang
menyembunyikan tabiatnya, namun pada akhirnya akan terungkap juga”.
130 Wanita da’iyah yang sukses tidak mendengar lagu-lagu dan musik apalagi
menyanyikannya, cukuplah al-Qur’an, sya’ir-sya’ir keimanan, nasyid-
nasyid Islami sebagai penghibur dan pengiring jihad yang diperbolehkan oleh
Rasulullah .
131 Wanita da’iyah yang sukses tekun belajar bahasa Arab dan
mempraktekkannya, tanpa dibuat-buat dan pura-pura pintar, karena ia
132 Wanita da’iyah yang sukses jika membeli barang yang mahal, ia tak
menceritakannya di depan para akhwatnya, karena takut menyinggung
ukhtinya yang fakir. “Rasulullah melarang memakai baju yang terlalu mewah”.
133 Wanita da’iyah yang sukses tidak membebani ukhtinya yang baru dengan
tugas-tugas diluar kemampuannya, karena akan membuatnya lari menjauh.
Allah berfirman:
134 Wanita da’iyah yang sukses tidak menganggap isteri seorang ulama atau
ustadzah pasti pintar, juga putra atau saudaranya, karena ilmu adalah
nikmat dan anugerah Allah bagi siapa saja yang Ia kehendaki, dengan demikian ia
tidak menjatuhkan nama mereka di depan akhawat.
135 Wanita da’iyah yang sukses tahu manhaj dan konsep kita, merupakan
kalimat-kalimat mati tiada berfungsi jika tidak dihidupkan dan diamalkan
oleh raga, ruh, kejujuran, dan akhlaq serta kesungguhannya yang berkesinambungan.
136 Wanita da’iyah yang sukses membuat manhaj tarbiyah dari realita da’wah
dan keadaan para akhawatnya, sehingga manhaj tidak lahir begitu saja
(tidak realistis).
137 Wanita da’iyah yang sukses jika salah seorang akhawatnya tergelincir
dalam berjuang di jalan Allah, maka ia berkata kepadanya: “Ukhtiku,
ulurkanlah tanganmu kepadaku. Bila ia menolak, katakan kepadanya: “Ini dia
tanganku, peganglah!
138 Wanita da’iyah yang sukses tidak membiarkan putra-putri para tokoh da’i
dan mujahidin yang telah meninggal. Ia hibur dan datangi mereka pada
saat-saat tertentu, terutama ketika hari raya dan acara-acara penuh gembira.
Rasulullah bersabda:
ﺴِﻠ ٍﻢ
ْ ُﷲ ِﺇ ْﺩﺧَﺎ ﹸﻝ ُﺳ ُﺮ ْﻭ ٍﺭﻋَﻠ َﻰ ﻣ
ِ ﱃﺍ
ﺐ ﺍ َﻷ ْﻋﻤَﺎ ِﻝ ِﺇ ﹶ
ﹶﺃ َﺣ ﱡ
“Amal yang paling dicintai Allah ialah menghibur dan menggembirakan hati
seorang muslim”.7
Allah berfirman:
141 Wanita da’iyah yang sukses mencari cara-cara da’wah baru yang menarik
tanpa keluar dari batas syari’ah, dan akan datang suatu masa dimana
muncul fenomena dan penemuan baru yang dituangkan dan dituliskan di buku-buku
untuk kamu ambil sebagai pelajaran dan ilmu.
142 Wanita da’iyah yang sukses tahu peperangan kita ialah perang informasi
dan ghazwul fikri. Jika ukhti mampu terjun ke kancah peperangan ini
7
Shahih Jami’ush Shaghiir, 174
8
HR Thabrani, mukhtarul hadits, 40.
9
Muttafaq alaih.
143 Wanita da’iyah yang sukses aktif menulis di majalah dan koran-koran
Islam serta menjadi langganan untuk kemudian menyebarkannya kepada
para akhawat dan membimbing serta menunjuki mereka topik paling penting untuk
ditelaah, dan tulisan yang pendek namun terbaca semua adalah jauh lebih baik
daripada tulisan tak terbaca.
144 Wanita da’iyah yang sukses sabar menanti suami yang sedang pergi
berjihad atau mencari ilmu maupun mencari nafkah. Penantiannya ia
niatkan semata-mata dalam rangka mencari ridha Allah. Ia tidak merasa bahwa
kepergian suami membuat dirinya bebas dan senang.
(#θßϑ‹É)ã‹Ï9 $uΖ−/u‘ ÇΠ§ysßϑø9$# y7ÏF÷t/ y‰ΨÏã ?íö‘y— “ÏŒ Îöxî >Š#uθÎ/ ÉL−ƒÍh‘èŒ ÏΒ àMΖs3ó™r& þ’ÎoΤÎ) !$uΖ−/§‘
nο4θn=¢Á9$#
“Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian
keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah
Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka
mendirikan shala”. (QS. Ibrahim: 37)
145 Wanita da’iyah yang sukses berusaha mencari pasangan ukhtinya yang
seiman juga pasangan ukhtinya yang ditinggal mati suami atau dithalaq,
sehingga mereka tidak hidup menyendiri kesepian penuh dengan kesedihan, dan sang
da’iyah belum terasa tenang sebelum masalah ini terselesaikan. Allah berfirman:
10
Muttafaq ‘alaih
11
Muttafaq ‘alaih
ãΝÎγÏΨøóムu!#ts)èù (#θçΡθä3tƒ βÎ) 4 öΝà6Í←!$tΒÎ)uρ ö/ä.ÏŠ$t6Ïã ôÏΒ tÅsÎ=≈¢Á9$#uρ óΟä3ΖÏΒ 4‘yϑ≈tƒF{$# (#θßsÅ3Ρr&uρ
146 Wanita da’iyah yang sukses jika diminta oleh laki-laki mu’min yang
shalih, ia tidak menolak dengan alasan menanti seorang da’i atau mujahid
besar atau tokoh yang beriltizam dengan tali da’wah, karena menikah dengan orang-
orang shalih zaman sekarang ini sulit, sebab wanita lebih banyak dari pria, sementara
mentarbiyah dan mentakwin keluarga menjadi shalih jauh lebih baik daripada
menunggu (yang belum pasti). Rasulullah menyatakan:
147 Wanita da’iyah yang sukses tidak menolak menikah karena alasan ingin
bebas berda’wah, karena Islam melarang kependetaan, keluarga shalihah
adalah madrasah da’wah paling utama.
$oΨù=yèô_$#uρ &ãôãr& nο§è% $oΨÏG≈−ƒÍh‘èŒuρ $uΖÅ_≡uρø—r& ôÏΒ $oΨs9 ó=yδ $oΨ−/u‘ šχθä9θà)tƒ tÏ%©!$#uρ
$·Β$tΒÎ) šÉ)−Fßϑù=Ï9
“Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada
Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan
Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Furqan: 74)
148 Wanita da’iyah yang sukses menaruh perhatian penuh terhadap anak-anak
Islam dengan menyediakan pekan dan acara khusus yang cocok buat
mereka sebagai media hiburan yang tidak bertentangan dengan syari’ah, yang
bermanfaat menyenangkan hati mereka disamping mentarbiyah dan mengkadernya
demi kehidupan yang mulia, sebab ia anak hari ini akan menjadi pemimpin esok hari.
149 Wanita da’iyah yang sukses menyediakan pekan khusus buat ukhtinya,
seluruh akhawatnya kumpul bersama dalam suatu pertemuan wanita
muslimah. Disitu berlangsunglah ta’aruf penuh kekeluargaan dan penuh rasa
ukhuwah, dan acaranya hendaklah cocok dengan prinsip da’wah.
£Å6≈s9uρ óΟÎγÎ/θè=è% š÷t/ |Mø©9r& !$¨Β $YèŠÏΗsd ÇÚö‘F{$# ’Îû $tΒ |Mø)xΡr& öθs9 4 öΝÍκÍ5θè=è% š÷t/ y#©9r&uρ
150 Wanita da’iyah yang sukses menerima akhawat yang datang sebagai tamu
dari negeri lain untuk bertukar pikiran dan informasi serta bermusyawarah.
#Y‰ô©â‘ |MôϑÏk=ãã $£ϑÏΒ ÇyϑÏk=yèè? βr& #’n?tã y7ãèÎ7¨?r& ö≅yδ 4y›θãΒ …çµs9 tΑ$s%
"Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang
benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" (QS. Al-Kahfi: 66)
152 Wanita da’iyah yang sukses tak pernah menyerah terhadap berbagai
problema dan kendala. Ia tidak mengurangi semangat dan keaktifannya
karena banyak anak. Juga umurnya yang bertambah tua tidak mengendorkan
semangat dan ketekunannya dalam berda’wah. Malah ia tambah semangat, semakin
teguh seperti ummul mukminin Khadijah. Rasulullah telah menyatakan:
ﺐ
َ ﺼ
َ ﺐ ﻓِﻴ ِﻪ َﻭ ﹶﻻ َﻧ
َ ﺨ
َﺻَ ﺐ ﹶﻻ
ٍ ﺼ
َ ﺠﱠﻨ ِﺔ ِﻣ ْﻦ ﹶﻗ
َ ﺖ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ
ٍ ﺸ َﺮ َﺧ ِﺪﳚَﺔَ ِﺑَﺒْﻴ
َﺑ ﱠ
“Berbahagialah Khadijah dengan istana di surga terbuat dari intan permata
indah yang tak ada keletihan dan kebisingan”.12
153 Wanita da’iyah yang sukses hadir di shalat Jum’at bersama kaum ibu
sehingga dapat ta’aruf dengan mereka dan mengambil manfaat khutbah si
khatib untuk da’wahnya. Usai shalat, ia bersama akhawatnya berpencar untuk
mencatat nama dan alamat akhawat yang baru.
#ZÏWx. ©!$# (#ρãä.øŒ$#uρ «!$# È≅ôÒsù ÏΒ (#θäótGö/$#uρ ÇÚö‘F{$# ’Îû (#ρãϱtFΡ$$sù äο4θn=¢Á9$# ÏMuŠÅÒè% #sŒÎ*sù
tβθßsÎ=øè? ö/ä3¯=yè©9
“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
(QS. Al-Jumu’ah: 10)
12
Muttafaq ‘alaih.
155 Wanita da’iyah yang sukses menghapus gaya hidup dan fenomena
jahiliyah dengan gaya hidup dan fenomena Islam. Allah berfirman:
156 Wanita da’iyah yang sukses hanya punya dua hari raya, yaitu iedul fitri dan
iedul adha, selain keduanya adalah bid’ah.
( !$oΨø‹n=tã ó=è?uρ $oΨs3Å™$uΖtΒ $tΡÍ‘r&uρ y7©9 ZπyϑÎ=ó¡•Β Zπ¨Βé& !$uΖÏF−ƒÍh‘èŒ ÏΒuρ y7s9 È÷yϑÎ=ó¡ãΒ $uΖù=yèô_$#uρ $uΖ−/u‘
157 Wanita da’iyah yang sukses selalu shaum sunnah dan berqiyamullail
dengan izin suaminya, dan shalatnya di rumah adalah lebih afdhal. Allah
berfirman:
158 Wanita da’iyah yang sukses da’wahnya di tempat tidur ialah melayani
suami dengan baik, dan terhadap akhawatnya ia baik dalam berteman dan
bermuamalah, sedang terhadap karib kerabat dan keluarga ia menjalin silaturahmi dan
penuh toleransi dan welas asih. Rasulullah bersabda:
“Kaum perempuan yang termasuk penghuni surga ialah yang amat berwelas
asih, yang banyak anak dan sangat berbakti kepada suaminya. Apabila dimarahi oleh
suaminya, ia datang kepadanya untuk bertaubat dan meminta maaf seraya berkata:
Mataku tak dapat terpejam sampai engkau meridhai”.
159
berfirman:
Wanita da’iyah yang sukses bila belum ditakdirkan Allah mendapatkan
suami, maka ia jadikan da’wahnya sebagai hiburan yang terbaik. Allah
160 Wanita da’iyah yang sukses tidak sedih karena tidak dianugerahi anak,
karena pilihan Allah itu yang terbaik.
#\øà2uρ $YΖ≈u‹øóèÛ $yϑßγs)Ïδöムβr& !$uΖŠÏ±y‚sù È÷uΖÏΒ÷σãΒ çν#uθt/r& tβ%s3sù ÞΟ≈n=äóø9$# $¨Βr&uρ
“Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan
Kami khawatir bahwa ia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan
dan kekafiran”. (QS. Al-Kahfi: 80)
ª!$#uρ 3 öΝä3©9 @Ÿ° uθèδuρ $\↔ø‹x© (#θ™6Åsè? βr& #|¤tãuρ ( öΝà6©9 ×öyz uθèδuρ $\↔ø‹x© (#θèδtõ3s? βr& #|¤tãuρ
161 Wanita da’iyah yang sukses acapkali pengaruh da’wahnya bertambah besar
dan namanya semakin dikenal, maka semakin banyak pencintanya karena
Allah, tetapi tidak sedikit pula yang hasad kepadanya, dan bertambah pula isu-isu dan
fitnah tersebar tentang dirinya. Ini adalah sunnatullah bagi juru da’wah.
<Ù÷èt/ 4’n<Î) öΝßγàÒ÷èt/ ÇrθムÇdÉfø9$#uρ ħΡM}$# tÏÜ≈u‹x© #xρ߉tã @cÉ<tΡ Èe≅ä3Ï9 $oΨù=yèy_ y7Ï9≡x‹x.uρ
šχρçtIøtƒ $tΒuρ öΝèδö‘x‹sù ( çνθè=yèsù $tΒ y7•/u‘ u!$x© öθs9uρ 4 #Y‘ρáäî ÉΑöθs)ø9$# t∃ã÷zã—
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-
syaitan (dari jenis) manusia dan (jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,
Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan”. (QS. Al-An’am:
112)
’Îû #Y‘$¬7y_ tβθä3s? βr& HωÎ) ߉ƒÌè? βÎ) ( ħøΒF{$$Î/ $G¡øtΡ |Mù=tGs% $yϑx. Í_n=çGø)s? βr& ߉ƒÌè?r& #y›θßϑ≈tƒ
163 Wanita da’iyah yang sukses manakala dimusuhi dan dibenci oleh sebagian
da’i dan da’iyah lantaran perbedaan faham dan orientasi, atau karena
sentimen pribadi dan iri, ia tetap tak bergeming dan tak surut dari da’wahnya bahkan
ia sebarkan maaf kepada mereka. Allah berfirman:
šχθèδÌ≈Ÿ2 öΝèδuρ «!$# âö∆r& tyγsßuρ ‘,ysø9$# u!$y_ 4®Lym u‘θãΒW{$# šs9 (#θç7¯=s%uρ
“Dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk (merusakkan)mu,
hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah) dan menanglah agama Allah,
padahal mereka tidak menyukainya”. (QS. At-Taubah: 48)
tugas dan kelangsungan da’wahnya. Dan terkadang seorang akhawat yang masih
muda memiliki banyak kebaikan untuk kaumnya, terutama akhawat yang hidupnya
ditempa dalam kawah kesedihan.
Ÿω öΝà6uΖÅ3≈|¡tΒ (#θè=äz÷Š$# ã≅ôϑ¨Ψ9$# $y㕃r'¯≈tƒ ×'s#ôϑtΡ ôMs9$s% È≅ôϑ¨Ψ9$# ÏŠ#uρ 4’n?tã (#öθs?r& !#sŒÎ) #¨Lym
tΑ$s%uρ $yγÏ9öθs% ÏiΒ %Z3Ïm$|Ê zΟ¡¡t6tGsù ∩⊇∇∪ tβρããèô±o„ Ÿω óΟèδuρ …çνߊθãΖã_uρ ß≈yϑøŠn=ß™ öΝä3¨ΖyϑÏÜøts†
$[sÎ=≈|¹ Ÿ≅uΗùår& ÷βr&uρ ”t$Î!≡uρ 4’n?tãuρ ¥’n?tã |Môϑyè÷Ρr& ûÉL©9$# štFyϑ÷èÏΡ tä3ô©r& ÷βr& ûÍ_ôãΗ÷ρr& Éb>u‘
Rasulullah bersabda:
“Cintailah saudaramu sebagaimana mencintai dirimu sendiri”.
( ûÍ_è%Ïd‰|Áム#[÷ŠÍ‘ zÉëtΒ ã&ù#Å™ö‘r'sù $ZΡ$|¡Ï9 Íh_ÏΒ ßx|Áøùr& uθèδ Üχρã≈yδ År&uρ
“Dan saudaraku Harun Dia lebih fasih lidahnya daripadaku, Maka utuslah Dia
bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku”. (QS. Al-
Qashash: 34)
165 Wanita da’iyah yang sukses tak merasa sempit dada dan terganggu
manakala akhawatnya datang tiba-tiba di saat ia istirahat atau di saat
berkhalwat di mihrab, karena orang yang punya kebutuhan itu tidak terlihat kecuali
kebutuhannya.
öΝåκ÷]ÏΒ tíÌ“xsù yŠ…ãρ#yŠ 4’n?tã (#θè=yzyŠ øŒÎ) ∩⊄⊇∪ z>#tósÏϑø9$# (#ρ⑧θ|¡n@ øŒÎ) ÄΝóÁy‚ø9$# (#àσt7tΡ y79s?r& ö≅yδuρ *
ñÝÏÜô±è@ Ÿωuρ Èd,ysø9$$Î/ $uΖoΨ÷t/ /ä3÷n$$sù <Ù÷èt/ 4’n?tã $uΖàÒ÷èt/ 4xöt/ Èβ$yϑóÁyz ( ô#y‚s? Ÿω (#θä9$s% (
kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah Kami ke jalan yang lurus”. (QS.
Shaad: 21-22)
Begitulah kehidupan para Nabi dan para da’i sesudah mereka, hingga di
mihrabnya pun tak sempat istirahat atau berkhalwat. Selalu sibuk dan mendapatkan
cobaan.
166 Wanita da’iyah yang sukses membagi pekerjaan kepada para akhawatnya
dengan baik, sehingga bebannya tidak terlalu berat, semua memikul tugas
dan tanggung-jawab. Bagaimana suatu bangunan, satu sama lain saling menguatkan.
tΑ$s%
167 Wanita da’iyah yang sukses bila mengalami benturan dan kegagalan dalam
pekerjaan atau tugas, ia harus tahu bahwa itu tidak lain karena kesalahan
dan dosa yang telah ia lakukan, maka ia harus banyak beristighfar. Ya Allah, aku
memohon ampun dan maghfirah dariMu atas dosa-dosa dan kesalahan yang
mengakibatkan amalku gagal dan sia-sia…”
( (#θç7|¡x. $tΒ ÇÙ÷èt7Î/ ß≈sÜø‹¤±9$# ãΝßγ©9u”tIó™$# $yϑ¯ΡÎ) Èβ$yèôϑpgø:$# ‘s)tGø9$# tΠöθtƒ öΝä3ΖÏΒ (#öθ©9uθs? tÏ%©!$# ¨βÎ)
168 Wanita da’iyah yang sukses tahu bahwa akhawat punya tabi’at dan
temperamen yang berbeda serta kepribadian yang berlaianan, maka ia
harus memelihara dan memperhatikannya dengan cermat dalam memberi tugas.
Rasulullah berkata kepada Asyaj bin Abdul Qais: “Hai Asyaj, kau punya dua sifat
yang dicintai Allah, santun dan hati-hati (kalem)”.13
169 Wanita da’iyah yang sukses hanya memberi petunjuk dengan apa yang
disebut “hidayah dalalah” sedang yang memberi petunjuk berupa
“hidayah taufiq” hanyalah Allah, maka dalam berda’wah ia tidak menuntut seperti
menuntutnya orang yang meminta dengan merengek-rengek dan terus-menerus agar
orang menerima dan mengabulkannya, karena sikap seperti itu akan menjatuhkan
wibawanya. Bacalah firman Allah berikut ini:
šÏ‰tFôγßϑø9$$Î/ ãΝn=÷ær& uθèδuρ 4 â!$t±o„ tΒ “ωöκu‰ ©!$# £Å3≈s9uρ |Mö6t7ômr& ôtΒ “ωöκsE Ÿω y7¨ΡÎ)
13
HR Bukhari
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang
kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan
Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (QS. Al-
Qashash: 56)
170 Wanita da’iyah yang sukses sangat menekankan kejujuran dan kebenaran
dalam amalnya, terutama terhadap para akhawat yang baru, karena yang
baru bertaqlid pada hari ini dan menjadi pintar di esok hari. Oleh karena itu,
hindarkan dirimu dari kemungkinan “serangan” atas dirimu, apabila melakukan
sesuatu yang tidak didukung oleh dalil yang benar dan jelas.
171 Wanita da’iyah yang sukses sabar menghadapi ukhitnya dalam rangka
memperbaiki aib dan kekurangannya, ia tidak cepat-cepat memutuskan
bahwa ukhtinya tidak patut berda’wah, karena membangun tiu sulit dan tidak sebentar
sedangkan merusak itu mudah dan cepat. “Setiap orang itu dimudahkan Allah untuk
mencapai apa yang diciptakan buatnya”.
172 Wanita da’iyah yang sukses jika memberi tugas kepada salah seorang
akhawatnya, ia tidak membiarkannya dan melepaskan tanpa memberi
bimbingan sehingga mengalami kegagalan dan sia-sia, tapi justru ia membimbing dan
memberikan serta memotivasi dengan lemah lembut dan sabar disamping
mengawasinya dengan penuh perhatian.
tβθãèÅ_ötƒ #sŒ$tΒ öÝàΡ$$sù öΝåκ÷]tã ¤Αuθs? §ΝèO öΝÍκös9Î) ÷µÉ)ø9r'sù #x‹≈yδ É<≈tFÅ3În/ =yδøŒ$#
“Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka,
kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan".
(QS. An-Naml: 28)
173 Wanita da’iyah yang sukses bersama para akhawatnya mendaki tangga-
tangga (maqamat) yang dilalui oleh orang-orang yang menempuh jalan
untuk mencapai satu manzilah (tingkatan) yang disebut manzilah dengan tanpa
tergesa-gesa. Ingatlah, persiapan Musa untuk meruntuhkan kursi kerajaan Fir’aun
memakan waktu yang panjang, yakni sejak ia masih berupa nuthfah (air mani) hingga
ia berkata:
174 Wanita da’iyah yang sukses menasehati akhawatnya bahwa mereka tetap
masih butuh bimbingan dan pengarahan da’wah, karena ini merupakan
14
Muttafaq ‘alaih.
ibadah dan perkara dien, sehingga betapapun mereka hidup dan dibesarkan dalam
asuhan da’wah bahkan telah menjadi pembimbing dan murabbiyah, mereka tetap
punya semboyan:
175 Wanita da’iyah yang sukses mengikis habis segala bentuk syirik, baik
syirik asghar (kecil) maupun syirik akbar (besar) dan juga meluruskan
aqidah akhawatnya. Setiap makhluk yang menjadi tempat bergantung, baik dianggap
mampu menolak bencana atau mendatangkan manfaat dan kebaikan. Juga azimat-
azimat, jampi-jampi, batu cincin, kain yang diikatkan berisi jimat, wafaq dan isim,
tulang-tulang yang dijadikan kalung sebagai penangkal penyakit, susuk untuk
menimbulkan daya tarik, santet dan segala praktek perdukunan, termasuk percaya
kepada hari baik, hari sial dan yang sejenisnya, semuanya adalah syirik. Termasuk
misalnya kepada makhluk yang seharusnya meminta kepada Allah, menjadikan para
wali dan orang-orang shalih yang telah meninggal dunia sebagai perantara, datang ke
kubur untuk meminta karamah dan sebagainya. Semua itu akan menyeret anda ke
neraka. Mencabut keberkahan dan memecah belah barisan dan persatuan,
menghanguskan aqidah dan menyebabkan tertundanya pertolongan Allah .
176 Wanita da’iyah yang sukses selalu menyerukan berkibarnya bendera jihad
fi sabilillah demi tegaknya kalimatullah, melawan penjajah dan orang-
orang kafir. Ia mentarbiayh putra-putrinya dan mendoktrin mereka dengan ajaran
jihad dan tidak menakut-nakuti mereka dengan makhluk yang mengakibnatkan
mereka takut kepadanya tapi tidak takut kepada Allah. Akibatnya mereka takut
kepada musuh.
(#þθè=ÏG≈s)sù ÏNθäó≈©Ü9$# È≅‹Î6y™ ’Îû tβθè=ÏG≈s)ム(#ρãxx. tÏ%©!$#uρ ( «!$# È≅‹Î6y™ ’Îû tβθè=ÏG≈s)ム(#θãΨtΒ#u tÏ%©!$#
177 Wanita da’iyah yang sukses memanfaatkan hari-hari senang dan sehatnya
untuk menghadapi hari-hari penuh cobaan dan fitnah. Bekal keimanan
akan menjadikan siksa sebagai sesuatu yang menyenangkan, penjara sebagai khalwat
dan ibadah, pembuangan sebagai wisata dan jalan-jalan, sedang mati adalah syahid.
Dalam tarikh disebutkan: “Wahai bilal, bagaimana engkau dapat tahap menghadapi
siksaan dan ujian?” Ia menjawab, “Kuaduk manisnya iman dan pahitnya siksa,
178 Wanita da’iyah yang sukses punya buku catatan untuk menulis liku-liku
pengalaman dalam perjalanan da’wah, sehingga ia terhindar dari hal-hal
yang menimbulkan fitnah. Seorang penyair berkata: “Kukenal keburukan bukan untuk
kuterjang, namun agar aku terjauhkan! Barangsiapa yang tak tahu mana yang baik dan
yang buruk, ke dalamnya ia jatuh dan tersaruk!”
179 Wanita da’iyah yang sukses mempelajari berbagai masalah da’wah dan
para da’i serta berupaya untuk mengatasinya. Ia menyiapkan obatr sebelum
datang penyakit.
180 Wanita da’iyah yang sukses tak henti-hentinya memikirkan program dan
proyek kebaikan buat kepentingan kaum muslimin baik di alam maupun di
luar negeri. Allah berfirman:
öΝà6¯=yès9 uöy‚ø9$# (#θè=yèøù$#uρ öΝä3−/u‘ (#ρ߉ç6ôã$#uρ (#ρ߉àfó™$#uρ (#θãèŸ2ö‘$# (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ
šχθßsÎ=øè?
“Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-
Hajj: 77)
181 Wanita da’iyah yang sukses tidak menganggap juru da’wah yang telah tua
tak perlu lagi berda’wah karena tanggung-jawab itu telah pindah kepada
akhawat baru yang masih muda, sehingga ia tidak mempedulikan mereka. Namun
justru ia dan akhawatnya membuat dan merancang program yang relevan dan cocok
dengan kondisi dan usia mereka, dengan persetujuan mereka. Dengan demikian,
mereka merasa terlibat dalam tugas da’wah dan merasa sebagai anggota yang hidup,
aktif dan kreatif. Hadits menyebutkan: “Sesungguhnya baik dan konsekwen dalam
perjanjian (ikatan) itu sebagian dari iman”.15
182 Wanita da’iyah yang sukses tidak bangga manakala menjadi pemimpin
kaumnya, tidak kecewa jika tidak mendapat kesempatan menduduki
jabatan tersebut, karena jabatan adalah beban disamping kehormatan, bahkan
merupakan amanah yang berat di dunia dan di akhirat.
183 Wanita da’iyah yang sukses tak pernah meminta jabatan apapun dalam
da’wahnya, dan tidak pernah merasa terdzalimi bila tugas da’wahnya tak
memberinya kesempatan menduduki suatu jabatan, karena ia tahu bahwa da’wah
hanya memilih orang yang cocok untuk memikul tanggung-jawabnya, maka
barangsiapa yang meminta jabatan ia akan diserahinya, tetapi barangsiapa tidak
menuntutnya namun ia mendapatkannya maka Allah akan menolongnya.
15
Shahih Jami’ush Shaghiir, 2052
184 Wanita da’iyah yang sukses selalu mengajak akhawatnya untuk bersegera
menuju ridha Allah. Pindah dari mendekati makhluk kepada Khaliq, dan
selalu meningkat dan maju, tidak seperti jarum jam yang pindah berputar dari itu ke
itu saja. Malah ia merasa bersama akhawatnya selalu maju menuju ridhaNya.
tβθè=Ï≈xî ö/ãφ ÍοtÅzFψ$# Çtã öΝèδuρ $u‹÷Ρ‘‰9$# Íο4θuŠptø:$# zÏiΒ #\Îγ≈sß tβθßϑn=ôètƒ
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang
mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai”. (QS. Ar-Rum: 7)
186 Wanita da’iyah yang sukses sadar bahwa ia tak lebih hanyalah sebuah batu
bata suatu gedung besar, jadi dia bukan gedung itu. Rasulullah
menggambarkan dirinya, “Dan akulah sebuah batu bata itu yang mengisi kekosongan
tembok tersebut”.16 Dengan demikian, wahai ukhti… anda keliru dan salah besar bila
ingin menggarap dan berambisi menangani seluruh bidang!
188 Wanita da’iyah yang sukses menghargai jasa-jasa orang yang telah
mendahuluinya. Ia tahu mereka telah memenuhi tugasnya dan baginya ada
jasa yang besar yang mempengaruhi tarbiyahnya, sehingga ia selalu berdo’a:
tÏ%©#Ïj9 yξÏî $uΖÎ/θè=è% ’Îû ö≅yèøgrB Ÿωuρ Ç≈yϑƒM}$$Î/ $tΡθà)t7y™ šÏ%©!$# $oΨÏΡ≡uθ÷z\}uρ $oΨs9 öÏøî$# $uΖ−/u‘
§s)s? ö’s1 y7ÏiΒé& #’n<Î) y7≈uΖ÷èy_tsù ( …ã&é#àõ3tƒ tΒ 4’n?tã ö/ä3—9ߊr& ö≅yδ ãΑθà)tGsù šçG÷zé& ûÅ´ôϑs? øŒÎ)
“ÌøΒr& þ’Îû çµø.Îõ°r&uρ “Í‘ø—r& ÿϵÎ/ ÷Šß‰ô©$# År& tβρã≈yδ ’Í?÷δr& ôÏiΒ #\ƒÎ—uρ ’Ík< ≅yèô_$#uρ
“Dan Jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun,
saudaraku, teguhkanlah dengan Dia kekuatanku, dan jadikankanlah Dia sekutu
dalam urusanku”. (QS. Thaha 29-32)
191 Wanita da’iyah yang sukses tidak membeli dan membaca buku-buku yang
memecah belah persatuan dan jama’ah. Ia tidak membeli dan membaca
buku-buku yang akan merusak hubungan kaum muslimin, karena tak ada kesempatan
baginya untuk menyatukan hati mereka. Allah berfirman:
tÏΖÏΒ÷σ•Β ΟçFΖä. βÎ) ÿ…ã&s!θß™u‘uρ ©!$# (#θãè‹ÏÛr&uρ ( öΝà6ÏΖ÷t/ |N#sŒ (#θßsÎ=ô¹r&uρ ©!$# (#θà)¨?$$sù
“Oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di
antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-
orang yang beriman." (QS. Al-Anfaal: 1)
192 Wanita da’iyah yang sukses memelihara dan menyimpan baik-baik berkas-
berkas, dokumen-dokumen serta catatan khususnya, agar tidak bertebaran
dan dibaca orang lain yang akan membahayakan dirinya dan da’wahnya, ia tidak
membawa-bawanya bersama sesuatu yang tidak perlu. Ingatlah , tidak sedikit gunting
memotong leher orang-orang yang tidak berdosa.
193 Wanita da’iyah yang sukses tahu bahwa tidak semua yang ia ingat dan
ketahui bisa diceritakan, dan tidak semua yang ia dengar, disebarluaskan.
Ia harus berhati-hati memelihara lidah, agar jangan sampai tergelincir, karena setiap
majlis itu punya amanah yang harus diperlihara. Allah berfirman:
195 Wanita da’iyah yang sukses menanamkan dasar-dasar Islam, iman dan
rukun-rukunnya dihati para akhawatnya, setelah itu ia membina dan
mentarbiyahnya, sebab bangunan tak akan kuat dan kokoh jika dasar dan fondasinya
rapuh. Betapa banyak kita saksikan istana megah indah yang runtuh. Allah
berfirman:
4’n?tã …çµuΖ≈u‹ø⊥ç/ }§¢™r& ô¨Β Πr& îöyz Aβ≡uθôÊÍ‘uρ «!$# š∅ÏΒ 3“uθø)s? 4’n?tã …çµuΖ≈u‹ø⊥ç/ š[¢™r& ôyϑsùr&
196 Wanita da’iyah yang sukses selalu berdo’a kepada Allah agar hidupnya
berhiaskan amal-amal da’wah, dan mendapat keridhaanNya.
Sesungguhnya Allah memiliki kemampuan untuk menggemarkan para hamba
terhadap amal-amal seperti itu.
Tiadakah kamu lihat wahai ukhtiku, bagaimana para pelaut riang bernyanyi-
nyanyi diantara belahan ombak samudra yang bergulung-gulung?
Tiadakah kau amati para petani dan tukang-tukang bangunan. Mereka asyik
bekerja, satu sama lain melempar batu dan memanggul kayu, sementara mereka
berada dipuncak kegembiraan. Itulah keindahan Ilahiyah.
Allah berfirman:
197 Wanita da’iyah yang sukses banyak menghafal ayat-ayat al-Qur’an dan
hadits-hadits Rasulullah serta kata-kata hikmah, syair-syair dan ucapan
para ulama serta peribahasa, dan ia tahu saat kapan digunakannya. Ini tidak lain untuk
memperkuat dan mempercantik kata-katanya.
198 Wanita da’iyah yang sukses tidak masuk ke perkumpulan dan organisasi
yang penuh syubhat dan diragukan keislamannya, walaupun pada awalnya
nampak tidak dikotori oleh debu-debu syubhat dan motivasi seperti itu, tetapi orang
yang berpengalaman dan faham tentang hal itu tahu apa yang tidak anda ketahui. Oleh
karena itu, janganlah anda wahai ukhti masuk ke dalam perangkapnya, walaupun
hanya sekedar masuk dan ikut, bukan menjadi anggota aktif. Tahukah kamu wahai
ukhti, berapa banyak agama dijadikan alat untuk menghancurkan agama itu sendiri…
18
Shahihul Jami’ush shaghir 2211.
öΝåκ¨ΞÎ) ߉pκô¶tƒ ª!$#uρ ( 4o_ó¡ßsø9$# ωÎ) !$tΡ÷Šu‘r& ÷βÎ) £àÎ=ósuŠs9uρ 4 ã≅ö6s% ÏΒ …ã&s!θß™u‘uρ ©!$# šUu‘%tn ôyϑÏj9
šχθç/É‹≈s3s9
“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan
masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk
kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu
kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak
dahulu[660]. mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain
kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta
(dalam sumpahnya).” (QS. At-Taubah: 107)
199 Wanita da’iyah yang sukses tahu bahwa orang Islam diganjar dalam segala
sesuatu kecuali bangunan rumah, oleh sebab itu ia harus sungguh-sungguh
saat membangun rumah mereka untuk mengingatkan suaminya agar membuat
ruangan yang luas sebagai madrasah tempat mentarbiyah para akhawat, sehingga
seperti rumah al-Arqam bin Abil Arqam yang menjadi temapt kegiatan da’wah di
Makkah Mukarramah.
Penutup
Sifat ujub merusak jiwa, sedang takabbur menghapus amal. Setiap mu’min
berada diantara dua kekhawatiran:
- antara kehidupan dunia yang telah dilewatinya, dimana ia tidak tahu apa yang
akan diperbuatr Allah terhadapnya
- kehidupan akhirat yang pasti, dimana ia pun tidak tahu apa yang Allah
putuskan nanti.
Tameng pelindung semuanya itu ialah ikhlas. Ikhlas, baik dalam ucapan,
perbuatan, motivasi maupun tujuan adalah bunga mawar perbuatan.
4 nο4θx.¨“9$# (#θè?÷σãƒuρ nο4θn=¢Á9$# (#θßϑ‹É)ãƒuρ u!$xuΖãm tÏe$!$# ã&s! tÅÁÎ=øƒèΧ ©!$# (#ρ߉ç6÷èu‹Ï9 ωÎ) (#ÿρâÉ∆é& !$tΒuρ
Ó‰‹Îγx© uθèδuρ yìôϑ¡¡9$# ’s+ø9r& ÷ρr& ë=ù=s% …çµs9 tβ%x. yϑÏ9 3“tò2Ï%s! y7Ï9≡sŒ ’Îû ¨βÎ)
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi
orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang
Dia menyaksikannya”. (QS. Qaaf: 37)