Anda di halaman 1dari 55

PENGALAMAN KREDENSIAL

AHLI GIZI DI RUMAH SAKIT


DAN RANCANGAN KREDENSIAL DI
PUSKESMAS

Tim Kredensial DPD PERSAGI DIY


Pokok bahasan

Latar Belakang

Tujuan dan manfaat kredensial

Pengertian

Mekanisme Kredensial Tenaga Gizi RS

Mekanisme Kredensial Tenaga Gizi Puskesmas


Pelaksanaan Kredensial oleh DPD Persagi DIY
2013
– Juli 2019
Latar Belakang
Profesional
Pemberi Asuhan CE PA
NT TI
ER EN
DPJP ED T
CA
RE
Perawat/
Bidan Apoteker

Psikologi Pasien, Nutrisionis


Klinis Keluarga Dietisien

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi
PPA
Profesional Pemberi Asuhan : Lainnya Tugas Mandiri,
mereka yg secara langsung Tugas Kolaboratif,
memberikan asuhan kepada pasien, Sumber :KARS Dr.Nico
Tugas Delegatif
Lumenta
Patient Centered Care

■ Asuhan yang menghormati dan responsif terhadap pilihan,


kebutuhan dan nilai –nilai pribadi pasien.
■ Serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien menjadi
panduan bagi semua keputusan klinis
■ PPA :
■ 1. Berpartner dengan pasien
■ 2. Tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional
■ 3. DPJP adalah clinical leader
■ 4. Asuhan pasien terintegrasi
Undang Undang N0 44 Tentang Rumah Sakit
Pasal 13
setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rs harus bekerja
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rs,
standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan
pasien

Pasal 46
Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap
semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.
PMK 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
■Pasal 17 (1) Tenaga kesehatan di Puskesmas
harus bekerja sesuai standar profesi, standar
pelayanan, standar prosedur operasional, etika
profesi, menghormati hak pasien serta
mengutamakan kepentingan dan keselamatan
pasien dengan memperhatikan keselamatan dan
kesehatan dirinya selama bekerja
■Pasal 17 (2) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja
di Puskesmas harus memiliki surat ijin praktik
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Akreditasi Rumah Sakit
AP 3

■ Rumah sakit menetapkan regulasi tentang PPA yang kompeten dan


diberi kewenangan melakukan asesmen awal dan asesmen ulang
■ Asesmen awal dan asesmen ulang pasien adalah proses
penting / kritikal memerlukan pendidikan khusus, pelatihan,
pengetahuan dan keahlian bagi PPA dan telah mendapatkan
SPK dan RKK termasuk asesmen gawat darurat.
■ Asesmen dilakukan oleh setiap individu PPA dalam lingkup
praktek, izin , peraturan perundangan dan sertifikasi
Akreditasi RS
Standar Kompetensi dan Kewenangan Staf 16
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, verifikasi dan mengevaluasi kredensial
profesional pemberi asuhan lainnya dan staf klinis lainnya
( pendidikan, registrasi, izin, kewenangan, pelatihan dan
pengalaman )

Standar Kompetensi dan Kewenangan Staf 17


RS melaksanakan identifikasi tanggung jawab pekerjaan dan
penugasan klinis berdasar atas kredensial profesional
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya sesuai
dengan peraturan perundang- undangan
Akreditasi Puskesmas
■ 7.2.1. EP2 Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang
kompeten untuk melakukan kajian
■ 7.2.1. EP3 Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada
standar profesi dan standar asuhan
■ 7.3.1. EP1 Kajian dilakukan oleh nakes yang
profesional dan kompeten
■ 7.3.1. EP 2 Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika diperlukan
penanganan secara tim
Manajemen Sumber Daya
Manusia
■ Kriteria :
8.7.1.
Penilaian dan evaluasi kompetensi tenaga klinis dilakukan
melalui proses kredensial tenaga yang efektif
■ Pokok Pikiran
■ Untuk menjamin pelayanan klinis dilakukan oleh tenaga yang
kompeten, maka perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur
kredensial yang meliputi penilaian kompetensi petugas klinis,
termasuk persyaratan sertifikasi, lisensi dari petugas klinis
tersebut, dan upaya untuk peningkatan kompetensi, untuk
memenuhi kecukupan kebutuhan tenaga klinis.
Tujuan dan Manfaat Kredensial
Tujuan

1. Melindungi keselamatan pasien


2. Memenuhi syarat untuk memberikan
pelayanan gizi
3. Memelihara mutu profesi tenaga gizi
4. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi
tenaga gizi
Manfaat kredensial

Memberikan jaminan keselamatan kepada


pasien bahwa tenaga gizi bekerja sesuai
standar prosedur dan keahliannya.
PENGERTIAN
TENAGA GIZI

■Tenaga gizi adalah seorang yang telah


mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
akademik dalam bidang gizi sesuai dengan
aturan yang berlaku, mempunyai tugas,
tanggungjawab dan wewenang secara penuh
untuk melakukan kegiatan fungsional dalam
bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik
KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL

■Kredensial (credentialing) adalah


proses evaluasi terhadap tenaga gizi
untuk menentukan kelayakan diberikan
kewenangan klinis (clinical privilege).
■Rekredensial(re-credentialing)
adalah proses re-evaluasi terhadap
tenaga gizi yang telah bekerja dan telah
memiliki penugasan klinis untuk
menetapkan apakah yang bersangkutan
KEWENANGAN KLINIS DAN PENUGASAN
KLINIS
■ Kewenangan klinis (clinical privilege) adalah kewenangan
yang diberikan oleh kepala/direktur rumah sakit (atau
kepala puskesmas ) kepada tenaga gizi untuk melakukan
asuhan gizi dalam lingkungan rumah sakit ( atau puskesmas )
untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan
berdasarkan penugasan klinis.
■ Penugasan klinis (clinical appointment) adalah penugasan
kepala/direktur rumah sakit (atau kepala puskesmas)
kepada seorang tenaga gizi untuk melakukan sekelompok
pelayanan gizi di rumah sakit (atau puskesmas) tersebut
berdasarkan daftar kewenangan asuhan gizi yang telah
MITRA BESTARI

■Mitra bestari (peer group) adalah sekelompok


orang dengan reputasi tinggi yang memiliki
kesamaan profesi dengan tenaga gizi yang
sedang menjalani kredensial dan atau dianggap
dapat menilai kompetensi untuk melakukan
pelayanan gizi tertentu
Buku putih
■Buku putih (white book / whitepaper ) yang dijadikan
dasar panduan dalam melakukan kredensial dan
rekredensial. Buku putih ini berisi tentang ketentuan
dokumen persyaratan terkait kompetensi seperti
ijazah, STR, sertifikat kompetensi, log book, surat
orientasi di rumah sakit (atau puskesmas), surat
keterangan sehat dan dokumen lain yang
diperlukan. Isi utama dari Buku Putih ini adalah
Rincian Kewenangan Klinis.
KOMPETENSI KEWENANGAN
■ Diperoleh secara ■ Kewenangan yang diberikan
pribadi melalui oleh “penguasa” kepada
pendidikan, pelatihan, nakes untuk melakukan
pelayanan kesehatan
pengalaman kerja
ditempat (RS) tertentu
■ Kemampuan yang ■ Dapat dicabut (dilarang
dimiliki seorang NAKES melakukan dalam
untuk melakukan tindakan pelayanan tertentu) oleh
dibidangnya pemberi kewenangan
(“penguasa”)
■ Karakteristik yang
melekat pada pribadi
Sertifikasi Registrasi Lisensi Kewenangan

• Pengakuan • Pencatatan • Ijin legal yg • Pemberian


kompetensi resmi ahli diberikan kewenangan
ahli gizi gizi yang kepada ahli melakukan
• Sertifikat memiliki gizi untuk praktek
kompetensi serkom dan melakukan kegizian di
• Oleh Instipen kualifikasi ttt praktek RS/Puskesma
+PERSAGI untuk kegizian s
menjalankan • SIP • SPK
praktek • Oleh • Oleh Direktur
kegizian Pemda/Dinke RS/Ka Pusk
• STR s Kabupaten
• Oleh MTKI Kota
rekomendasi
■Pemohon kredensial ■Pemohon rekredensial
(baru) yang disampaikan yang disampaikan
berupa persetujuan berupa :
kewenangan klinis yang
bersangkutan dengan
■1) kewenangan klinis
kriteria: yang bersangkutan
■Mandiri Penuh, dilanjutkan
■Mandiri dengan ■2) kewenangan klinis
supervisi, yang bersangkutan
■Belum Kompeten ditambah
■3) kewenangan klinis
TIGA PROSES INTI KREDENSIAL
Rekomendasi
Mitra Bestari Clinical
Appointment

Tenaga gizi ~

Aplikasi Buku
Putih
Critical Critical
Privilage Privilage

Herkutanto & Susilo, 2009


Persyaratan
■ Surat permohonan
■ Formulir isian/biodata pemohon.
■ Fotokopi ijazah terakhir yang dilegalisir.
■ Fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR) yang dilegalisir.
■ Fotokopi Surat Ijin Praktek (SIP).
■ Fotokopi Surat Penugasan Kerja Klinis (bagi pemohon rekredensial).
■ Logbook yang berisi uraian capaian kinerja.
■ Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau
orientasi di unit tertentu bagi tenaga gizi baru.
■ Surat keterangan sehat dari dokter/lembaga berwenang (surat dikeluarkan
sebulan terakhir). 
■ Daftar kegiatan pendidikan/pelatihan keprofesian (dilampiri fotokopi sertifikat).
■ Penilaian pribadi (self assesment)kompetensi pada kewenangan klinis yang
dimiliki pemohon.
Mekanisme kredensial ahli gizi
rumah sakit
Asesmen kompetensi (Pedoman Kredensial
Tenaga Gizi Rumah Sakit, DPD DIY, 2018)
■ Penyusunan standar makanan
■ Perencanaan menu
■ Menyelia proses pengolahan dan distribusi makanan
■ Menyelia keamanan pangan
■ Melakukan skrining gizi
■ Pengkajian gizi
■ Penentuan diagnosis gizi, intervensi dan monitoring gizi
■ Konseling gizi
■ Pendokumentasian asuhan gizi
■ Pendidikan/penyuluhan gizi
– Atau sesuai white paper RS/Puskesmas
Pemohon Pemohon
Asesmen
ajukan mengisi self
kredensial
permohonan asesmen

Asesor
Komite nakes melakukan DPD PERSAGI
menerima apersepsi memberikan
dokumen dengan komte rekomendasi
permohonan nakes

Direktur DPD Persagi


Direktur RS
mengajukan menunjuk
menerbitkan
permohonan asesor
SPK
mitra bestari sebagai mitra
Pemohon kredensial
Membuat surat permohonan dan melengkapi
persyaratan

Menerima penjelasan awal dan mengisi


informed consent

Mengisi self assesment

Mengikuti kredensial dan menerima umpan


balik

Setelah proses kredensial selesai, akan


menerima SPK dari Direktur RS
Direktur rumah sakit
Menerima surat permohonan kredensial

Membuat surat kepada DPD Persagi DIY ttg


permohonan mitra bestari/asesor

Menerima surat balasan dari DPD Persagi DIY


dan menetapkan panitia ad hoc/tim kredensial

Menerima surat rekomendasi hasil kredensial

Menerbitkan SPK
Komite tenaga kesehatan lain /tim
kredensial/ sub komite kredensial
Menerima surat permohonan,memeriksa kelengkapan

Meneruskan surat permohonan ke Direktur

Menerima disposisi Direktur tentang pembentukan panitia


ad hoc/tim kredensial dengan DPD Persagi sebagai mitra
bestari

Melakukan apersepsi

Melakukan proses kredensial


DPD PERSAGI DIY
Menerima surat permohonan dari Direktur RS ttg
permohonan asesor kredensial (mitra bestari)

Menunjuk asesor dan membuat surat tugas

Mengirim surat balasan kepada Direktur RS ttg


penunjukkan asesor/mitra bestari

Setelah kredensial,menerima usulan rekomendasi


dari asesor kredensial/panitia ad hoc /tim kredensial

Membuat rekomendasi hasil kredensial kepada


direktur RS
Mekanisme kredensial ahli gizi
puskesmas
Asesmen kompetensi (Pedoman Kredensial
Tenaga Gizi Puskesmas, DPD DIY, 2018)
■ Penyusunan standar makanan
■ Perencanaan menu
■ Menyelia proses pengolahan dan distribusi makanan
■ Menyelia keamanan pangan
■ Melakukan penapisan gizi ( nutritional screening) pada individu,
populasi dan atau kelompok masyarakat
■ Pengkajian gizi
■ Penentuan diagnosis gizi, intervensi dan monitoring gizi
■ Konseling gizi
■ Pendokumentasian asuhan gizi
■ Pendidikan/penyuluhan gizi
Atau sesuai white paper RS/Puskesmas
Asesor melakukan
Pemohon ajukan Pemohon mngisi
apersepsi dengan
permohonan self asesmen
komte nakes

Ka Pusk DPD PERSAGI DIY


meneruskan menunjuk asesor Asesmen
permohonan ke sebagai mitra kredensial
Dinkes Kab/Kota bestari

Kadinkes Kab/Kota
Kadinkes Kab/Kota mengajukan surat DPD PERSAGI
membentuk permohonan mitra memberikan
Komite Nakes bestari ke DPD rekomendasi
PERSAGI
Kadinkes
Kadinkes
menerima
meneruskan
rekomendasi
rekomendasi
hasil
ke Ka Pusk
kredensial

Ka Pusk
menerbitkan
SPK
Pemohon kredensial
Membuat surat permohonan dan melengkapi
persyaratan, ditujukan kepada Kepala Puskesmas

Menerima penjelasan awal dari tim kredensial


dan mengisi informed consent

Mengisi self assesment

Mengikuti kredensial dan menerima umpan balik

Setelah proses kredensial selesai, akan


menerima SPK dari Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas
Menerima surat permohonan kredensial

Membuat surat kepada Ka Dinkes Kab/Kota ttg


permohonan kredensial

Menerima surat rekomendasi hasil kredensial dari


DPD PERSAGI DIY melalui Kadinkes Kab/Kota

Menerbitkan SPK
Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
Menerima surat permohonan kredensial
dari ka Puskesmas

Membuat surat kepada DPD Persagi DIY ttg


permohonan mitra bestari/asesor

Menerima surat balasan dari DPD Persagi DIY


dan menetapkan panitia ad hoc/tim kredensial

Menerima surat rekomendasi hasil kredensial

Meneruskan surat rekomendasi hasil kredensial


kepada Ka Puskesmas
Komite tenaga kesehatan lain dinkes kabupaten
kota/tim kredensial/ sub komite kredensial

Menerima surat permohonan,memeriksa kelengkapan

Meneruskan surat permohonan ke Ka Dinkes kab/kota

Menerima disposisi Ka Dinkes Kab/Kota tentang pembentukan


panitia ad hoc/tim kredensial dengan DPD Persagi sebagai
mitra bestari

Melakukan apersepsi

Melakukan proses kredensial


DPD PERSAGI DIY

Menerima surat permohonan dari Ka Dinkes Kab/Kota


ttg permohonan asesor kredensial (mitra bestari)

Menunjuk asesor dan membuat surat tugas

Mengirim surat balasan kepada Ka Dinkes Kab /Kota


ttg penunjukkan asesor/mitra bestari

Setelah kredensial,menerima usulan rekomendasi dari


asesor kredensial/panitia ad hoc /tim kredensial

Membuat rekomendasi hasil kredensial kepada Ka


Dinkes Kab/Kota
Pelaksanaan Kredensial
oleh DPD Persagi DIY 2013 – Juli 2019
Periode 2013 – 2017 ( sebelum ada Pedoman
Kredensial Tenaga Gizi Rumah Sakit )

■ Telah dilaksanakan kredensial ahli gizi RS


sebanyak 63 orang
Jumlah
■ Dari 14 RS
60

3
Laki -l aki Perempuan
Periode 2018 – Juli 2019 ( Setelah ada Pedoman
Kredensial Tenaga Gizi RS )
■ Telah dilaksanakan kredensial terhadap 61 tenaga gizi RS
■ Yang terdiri dari 7 pria, dan 54 wanita
■ Dari 17 RS Jumlah

54

7
Laki -l aki Perempuan
Hasil Kredensial Tahun 2018 – Juli 2019
No. Jenis Kompetensi Hasil

MP MS BK TD Jumlah

n % n % n % n % n %

1 Penyusunan Standar Makanan 58 95,08 3 4,92 0 0 0 0 61 100

2 Perencanaan Menu 58 95,08 3 4,92 0 0 0 0 61 100

3 Menyelia Proses Pengolahan dan Distribusi Makanan 60 98,36 1 1,64 0 0 0 0 61 100

4 Menyelia Keamanan pangan 61 100,00 0 - 0 0 0 0 61 100

5 Melakukan Skrining Gizi 60 98,36 1 1,64 0 0 0 0 61 100

6 Pengkajian Gizi 61 100,00 0 - 0 0 0 0 61 100

7 Penentuan Diagnosis Gizi, intervensi dan monev gizi 52 85,25 9 14,75 0 0 0 0 61 100

8 Konseling gizi 59 96,72 2 3,28 0 0 0 0 61 100

9 Pendokumentasian Asuhan Gizi 55 90,16 6 9,84 0 0 0 0 61 100

10 Pendidikan/penyuluhan gizi 55 90,16 6 9,84 0 0 0 0 61 100


Hasil Kredensial
MP MS
100 100

90

95 80

70

90 60

50

85 40

30

80 20

10

75 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
REFERENSI
■Amalia, T. dkk. 2017. Pedoman Kredensial Rumah Sakit. Jakarta: CV. Infomedika.
■DPD PERSAGI DIY. 2018. Pedoman Kredensial Ahli Gizi di Rumah Sakit
■DPD PERSAGI DIY. 2018. Pedoman Kredensial Ahli Gizi Puskesmas
■Depkes RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi.Jakarta: Depkes RI.
■Kemenkes RI. 2009. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
■Kemenkes RI. 2009. Undang Undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); Jakarta: Kemenkes RI.
■Kemenkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 26 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktek Tenaga Gizi. Jakarta: Kemenkes
RI.
REFERENSI

■ Kemenkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 78 tahun


2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes
RI.
■ Kemenkes RI. 2014. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5607). Jakarta: Kemenkes RI
■ Kemenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Kemenkes RI
■ Buku SNARS edisi 1 tahun 2018
■ Survey Akreditasi Puskesmas
TERIMA KASIH
Salam PERSAGI

Anda mungkin juga menyukai