DAFTAR ISI................................................................................................................................. i
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat Nya, sehingga tesusunlah
Laporan bulanan Intalasi Gizi ini. Laporan bulanan ini di susun sebagai salah satu bagian dari
tugas pekerjaan sebagai kepala instalasi. Laporan ini di maksudkan untuk memberikan
informasi tentang kegiatan di Instalasi Gizi dalam jangka waktu satu bulan. Laporan ini dapat
di gunakan sebagai alat atau bahan evaluasi bagi atasan langsung unit penunjang medis
maupun pimpinan teratas rumah sakit.
Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemempuan yang dimiliki , disadari bahwa
laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kami akan menerima
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih dan semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) merupakan bagian integral dari Pelayanan
Kesehatan Paripurna Rumah Sakit dengan beberapa kegiatan, antara lain pelayanan
Gizi. Pelayanan gizi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan memenuhi kebutuhan
gizi pasien melalui makanan sesuai penyakit yang diderita. Tim asuhan gizi
terdapat pada setiap ruang rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit. Kegiatan
pelayanan gizi di rumah sakit merupakan kegiatan penunjang disamping kegiatan
medis dan perawatan. Secara bersama-sama, pelayanan gizi, perawatan, dan medis
membantu meningkatkan derajat kesehatan pasien.
Penyelenggaraan makanan di RS sebagai bagian dari kegiatan pelayanan gizi
memiliki beberapa rangkaian kegiatan, yaitu perencanaan menu, perencanaan
kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja makanan, pengadaan bahan
makanan, penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pemasakan,
distribusi makanan, serta pencatatan, pelaporan, dan evaluasi untuk semua kegiatan
tersebut. Semua kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan makanan berkualitas,
sesuai biayanya, dapat diterima, aman, dan kebutuhan gizi masing-masing pasien
tercapai sehingga tercapai status gizi yang optimal (Kemenkes, 2013).
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah kunjungan pasien rawat inap selama satu bulan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jumlah Kunjungan Pasien
Berikut adalah rekapan diet pasien berdasarkan jenis diet pasien per hari selama satu bulan ;
Berdasarkan data rekapan diet diatas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan (jumlah porsi makan yang disajikan) selama satu bulan sebesar 4454 porsi
makan. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (SEPTEMBER 2022) mengalami PENINGKATAN sebesar 1028 porsi makan.
2
2.2 Indikator Mutu Pelayanan
Standar pelayanan gizi berdasarkan standar pelayanan minimal rumah skait (SPM RS)
terdiri dari ketepatan waktu pemberian makan rumah sakit (≥90%) , ketepatan pemberian diet
(100%), dan sisa makanan pasien (≤20%).
Berikut hasil evaluasi satu bulan ;
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa instalasi gizi telah memenuhi indikator mutu
pelayanan seharusnya yakni ketepatan waktu pemberian makan sebesar 100%, ketepatan diet
100%
3
2.5 Masalah Fasilitas dan Sarana
Jumlah alat makan saat ini telah mencukupi karena pada bulan september 20221 telah
dilakukan pengadaan alat makan pasien untuk kelas 3,dan kelas 2. Berikut inventaris dan harga
alat makan :
4
centong sayur besar 2
centong sayur kecil 2
centong sayur sedang 4
plato putih 21
nampan prasmanan 6
plato anak 3
piring ikan orange 2
gelas dr gede 1
garpu 4
sendok kecil 3
garpu kue 1
sendok 15
Pengadaan alat makan tersebut hanya terdiri dari plato, mangkuk, dan sendok plastik.
5
2.7 Kuesioner Penilaian Makanan
Ketepatan Jam
100 Makan
%
80
%
60
%
40 PAG SIANG SOR
% I E
RAMAH 79% 79% 92%
TIDAK 21% 21% 8%
RAMAH
6
SIKAP PENYAJI
MAKANAN
4 4
% %
RAMAH
TIDAK
RAMAH
92
%
4%
46%
50%
3. Aroma Masakan
Aroma makanan yang disebarkan oleh makanan mempunyai daya tarik yang sangat
kuat dan meampu merangsang indera penciuman untuk membangkitkan selera
makan. Dari hasil kuesioner penilaian makanan dari 24 responden diketahui bahwa
aroma masakan RS Pelengkap 38% sedap, 8% kurang sedap, 54% cukup sedap dan
0% tidak sedap. Sehingga dapat dikatakan bahwa aroma masakan RS Pelengkap
sudah bagus.
7
AROMA
SEDA
MASAKAN
P
KURANG SEDAP CUKUP SEDAP TIDAK
SEDAP
38
%
54
%
8
%
4. Penampilan Makanan
Penampilan makanan saat penting karena berpengaruh dengan selera makan pasien
dan merupakan faktor utama yang memepengaruhi seseorang untuk mencicipi
makanan. Dari 24 responden didapatkan hasil sebanyak 75% mengatakan baik, 25%
mengatakan cukup baik, 0% kurang baik dan 0% tidak baik. Sehingga dapat
dikatakan bahwa penampilan makanan RS Pelengkap sudah baik.
PENAMPILAN
MAKANAN
25 BAIK
%
CUKUP
BAIK
TIDAK
75 BAIK
%
8
5. Penampilan Makanan
Penampilan makanan saat penting karena berpengaruh dengan selera makan pasien
dan merupakan faktor utama yang memepengaruhi seseorang untuk mencicipi
makanan. Dari 24 responden didapatkan hasil sebanyak 75% mengatakan baik, 25%
mengatakan cukup baik, 0% kurang baik dan 0% tidak baik. Sehingga dapat
dikatakan bahwa penampilan makanan RS Pelengkap sudah baik.
PENAMPILAN
MAKANAN
25 BAIK
%
CUKUP
BAIK
TIDAK
75 BAIK
%
6. Komposisi Warna
Warna makanan adalah warna hidangan yang disajikan. Warna makanan akan
memberikan penampilan makanan yang lebih menarik terhadap makanan yang
disajikan. Kombinasi warna merupakan faktor penting yang mempengaruhi indera
penglihatan yang berpengaruh pada selera makan seseorang. Berdasarkan hasil dari
24 responden didapatkan sebanyak 38% menarik, 13% kurang menarik, 49% cukup
menarik dan 0% tidak menarik. Jika dilihat terdapat 13% responden yang
mengatakan kurang menarik tersebut terdapat pada kelas 3 yaitu sebnayak 67% dan
33% terdapat pada kelas 1.
KOMPOSISI
WARNA
MENARIK
38
49 % KURANG
% MENARIK
CUKUP
13
%
9
7. Besar Porsi Makanan
Pada penyajian makanan, makanan yang disajaikan harus sesuai dengan jumlah
atau porsi yang telah ditentukan. Besar porsi makanan menjadi sangat penting
terutama pada penyelenggaraan makanan bagi orang sakit yang sedang melakukan
diet makanan tertentu. Lain halnya pada penyelenggaraan makanan institusi bukan
rumah sakit, besar porsi makanan yang disajikan harus sesuai dengan kebutuhan
makan bagi konsumen (porsi yang terlalu kecil akan mengecewakan konsumen).
Besar porsi makanan yang disajikan sebagian besar responden mengatakan sudah
cukup yaitu sebanyak 88%, sedangkan yang lainnya (4%) mengatakan kurang, dan
8% mengatakan sedang. Sehingga dapat dikatakan bahwa besar porsi makanan telah
sesuai dengan standar porsi yang ditetapkan (dalam artian sesuai dengan kebutuhan
pasien).
BESAR
PORSI
4
% 8
%
CUKUP
KURANG
SEDANG
KEBANYAK
88
%
8. Variasi Masakan
Instalasi gizi RS Pelengkap telah memiliki standar menu dengan siklus menu 10 hari
dan 11 hari untuk tgl 31. Menu tersebut dievaluasi selama 6 bulan sekali.
Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa sebanyak 88% mengatakan cukup
bervariasi, 8% mengatakan kurang bervariasi, 4% mengatakan terlalus sering lauk
yang tetap dan 0% itu-itu saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa variasi masakan
sudah bagus namun perlu dilakukan evaluasi standar menu agar pasien tidak bosan.
10
VARIASI MASAKAN
4% 0%
ITU-ITU SAJA
8%
CUKUP
BERVARIASI
KURANG
BERVARIASI
88 TERLALU
% SERING
LAUK YANG
TINGKAT KEMATANGAN
MASAKAN
0%
KURANG
29 MATANG
%
CUKUP
MATANG
67 TIDAK
% MATANG
11
BAB III
PENUTUP
Jumlah kunjungan pasien rawat inap berdasarkan rekapan diet pasien perhari selama
satu bulan sebesar 4.454 porsi makan (mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan
sebelumnya).
Hasil evaluasi indikator mutu pelayanan gizi berdasarkan standar pelayanan minimal
instalasi gizi yaitu ketepatan waktu pemberian makan sebesar 100%, dan ketepatan pemberian
diet sebesar 100% .%.
Tidak ada Insiden report bulan ini. Jumlah tenaga pelaksana gizi saat ini sudah
mencukupi. Sedangkan jumlah tenaga Ahli Gizi masih kurang. Jumlah alat makan pasien sudah
mencukupi namun belum punya sendok sehingga masih menggunakan sendok plastik.
Hasil kuesioner penilaian makanan yaitu 79% jam makan pagi dan siang tepat, 92% jam
makan sore tepat. Sedangkan sikap petugas penyaji makanan 92% ramah saat memberikan
makanan. aroma masakan 54% sedap dan tidak ada yang mengatakan tidak sedap. Penampilan
makanan 75% sudah baik dengan komposisi warna 49% cukup menarik. Besar porsi makanan
88% sudah cukup. Sedangkan variasi masakan 88% mengatakan sudah bervariasi. Dan tingkat
kematangan 67% sudah matang.
12
13