DEFINISI
A. Terapi gizi adalah pelayanan gizi yang diberikan kepada klien berdasarkan pengkajian gizi, yang meliputi
terapi diet, konseling gizi dan atau pemberian makanan khusus dalam rangka penyembuhan penyakit
pasien. (PGRS, 2014)
Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian dari perawatan penyakut atau kondisi klinis yang harus
diperhatikan agar pemberiannya tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi
metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan dengan perubahan fungsi organ. Pemberian diet pasien
harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan
labolatorium, baik pasien ranap ataupun rajal. Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat
baik di dalam maupun di luar rumah sakit, merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan,
terutama tenaga gizi.
BAB II
Ruang Lingkup Pelayanan
1. Rumah sakit menetapkan penyediaan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien termasuk proses
pemesanan makanan pasien sesuai dengan status gizi pasien dan kebutuhan pasien serta dicatat di rekam
medis pasien.
2. Rumah sakit menetapkan tentang penyiapan makanan serta penyimpanan makanan dengan mengurangi
risiko kontaminasi dan pembusukan
3. Distribusi makanan dilaksanakan tepat waktu sesuia dengan kebutuhan pasien.
4. Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait dengan terapi diit pasien dan risiko
kontaminasi serta pembusukan bila keluarga membawa makanan dari luar rumah sakit bagi pasien
5. Rumah sakit tidak menyediakan tempat khusus makan untuk keluarga yang mebawa makanan dari luar
rumah sakit
6. Rumah sakit menetapkan asuhan dan terapi gizi di Rumah Sakit Misi lebak yang terintegrasi pada pasien
maupun pasien risiko nutrisi
7. Asuhan dan terapi gizi di Rumah sakit Misi Lebak meliputi rencana, pemberian asuhan dan terapi gizi,
monitoring dan evaluasi serta di catat di rekam medis pasien seusai kebutuhan pasien.
BAB III
Tata Laksanana
A. Kegiatan Penyelenggaraan Makanan/ Produksi Dan Distribusi Makanan
Penyelenggaraan Rumah Sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai
dengan pendistribusian makanan kepada konsumen/pasien, dalam rangka pencapaian status kesehatan
yang optimal melalui pemberian diet yang tepat. Dalam hal ini termasuk kegiatan pencatatan,
pelaporan dan evaluasi.
B. Perencanaan Menu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk
memenuhi selera konsumen/pasien dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi
seimbang.Siklus tersedia dalam siklus 10+1 dalam periode satu tahun.
Prasyarat :
1. Peraturan pemberian makanan rumah sakit
2. Standar porsi dan standar resep
3. Standar bumbu
Dalam perencanaan menu yang harus diperhatikan adalah :
a. Kebutuhan gizi, dengan acuan yang dipakai :
1) AKG (Angka Kecukupan Gizi) di Indonesia oleh Direktorat Departemen Kesehatan RI
2) Buku penuntun Diet, RSCM dan Persagi, Depkes RI
b. Peraturan dan macam rumah sakit
c. Kebiasaan makan
d. Macam dan jumlah orang yang dilayani
e. Peralatan dan perlengkapan dapur
f. Macam dan jumlah pegawai
g. Macam dan pelayanan yang diberikan
h. Musim/iklim dan keadaan pasar
i. Keuangan yang tersedia
Langkah-langkah
a. Bentuk Tim
b. Kumpulkan tanggapan-tanggapan menu yang lalu
c. Catat jumlah pemasak, alat dapur yang tersedia
d. Buat rincian dan jumlah konsumen
e. Lihat peraturan pemberian makanan di rumah sakit
f. Tetapkan suatu siklus menu
g. Tetapkan besar porsi untuk setiap hidangan menu
h. Membuat menu khusus hari raya atau hari tertentu
i. Susun menu yang diinginkan
Langkah-langkah menyusun dan membuat menu:
a. Mengumpulkan berbagai jenis hidangan, kelompokan berdasarkan jenis makanan (hewani,
nabati, sayuran, buah dan snack) sehingga memungkinkan variasi yang lebih banyak
b. Buat master menu berdasarkan siklus menu yang berlaku
Prasyarat :
1. Tersedianya siklus menu
2. Tersedianya bahan makanan yang akan diolah
3. Tersedianya peralatan pengolahan bahan makanan
4. Tersedianya aturan penilaian
5. Tersedianya prosedur tetap pengolahan.
H. Pendistribusian Makanan
Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan
jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa maupun makanan khusus)
agar konsumen/pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku.
Prasyarat :
1. Tersedianya standar pemberian makanan rumah sakit, menyangkut standar penyediaan
energi dan zat gizi lainnya serta dietetika.
2. Tersedianya standar porsi yang disediakan rumah sakit.
3. Adanya peraturan pengambilan makanan
4. Tersedianya makanan sesuai ketentuan diet pasien/kebutuhan konsumen
5. Tersedianya peralatan makan
6. Tersedianya sarana pendistribusian makanan
7. Tersedianya tenaga penyaji makanan
8. Adanya jadwal pendistribusian makanan di dapur utama.
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Dokumen medik
2. Form annamesa skrining gizi
3. Form fodd recall
4. Daftar penukar
5. Form asupan makanan
6. Form permintaan makanan pasien
7. Buki intake makanan pasien