Anda di halaman 1dari 27

PENYUSUNAN STANDAR MAKANAN PASIEN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
001/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RS

PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Penyusunan standart makanan pasien adalah kegiatan menyusun kebutuhan makan pasien
berdasarkan jumlah, jenis, nilai gizi serta pembagian waktu makan.
PENGERTIAN

Memberikan petunjuk pemberian makan pada pasien sesuai dengan kondisi dan penyakit
TUJUAN pasien.

Adanya system pengawasan dalam pemberian makanan pada pasien sesuai dengan usia, dan
KEBIJAKAN jenis diet pasien.

1. Mempersiapkan berbagai macam standar yang hendak disusun


2. Membagi makanan sehari berdasarkan standar diet yang ada, serta berdasarkan kelas
PROSEDUR perawatan
3. Melakukan uji coba standar apakah bisa diterima pasien ataukah perlu dikaji ulang
4. Membakukan standar makanan yang telah disusun
1. Standar diet
DOKUMEN TERKAIT 2. Standar menu

1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Bidang Keuangan

SPO UNIT GIZI 1


PENYUSUNAN MENU

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
002/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RS

PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Penyusunan Menu adalah suatu kegiatan merangkai hidangan yang dipersiapkan dalam
pemberian makan. Penyusunan menu dilakukan dalam siklus 5 hari ditambah 1 hari
PENGERTIAN istimewa.

Tersedia menu yang bervariasi sesuai siklus menu, pedoman kelas perawatan dan kebutuhan
TUJUAN diet pasien.

Adanya system pengawasan dalam menyusun siklus menu dan pedoman menu sesuai dengan
kebutuhan zat gizi yang berpedoman pada Buku Penuntun Diet
KEBIJAKAN

1. Membentuk Tim Penyusun Menu


2. Melakukan penyusunan menu dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Mengumpulkan berbagai jenis hidangan
b. Mengelompokkan jenis-jenis hidangan berdasarkan jenis lauk hewani, lauk
nabati, sayur, buah serta makanan &minuman selingan.
c. Membuat menu berdasarkan jenis makanan biasa, makanan lunak, dan
PROSEDUR
makanan cincang
3. Melakukan penyusunan menu dengan memperhatikan standar pemberian makanan
rumah sakit, ketersediaan sarana, prasarana, tenaga dan biaya yang tersedia.
4. Melakukan evaluasi menu melalui kuesioner penilaian kepuasan dan kesukaan
makan pasien
5. Menetapkan menu yang dibuat dalam siklus menu
1. Standar Porsi
DOKUMEN TERKAIT
2. Biaya makan per kelas perawatan
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Ruang Rawat Inap

SPO UNIT GIZI 2


PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
003/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RS

PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah suatu kegiatan merencanakan dan


PENGERTIAN menghitung kebutuhan bahan makanan sehari berdasarkan jumlah pasien, jenis diet dan kelas
perawatan, serta berdasarkan menu yang berlaku pada hari tersebut.
TUJUAN Memenuhi kebutuhan bahan makanan yang digunakan untuk pengolahan makanan.
Sebagai pedoman dalam penyusunan kebutuhan bahan makanan pasien dalam satu tahun
KEBIJAKAN
anggaran.
1. Petugas penyaji makanan mengambil daftar permintaan makanan / bon makan
dari masing-masing ruang rawat inap. Daftar permintaan makanan (diet) pasien
dari ruang rawat inap untuk makan siang diterima oleh petugas distribusi pada
pukul 10.00 WIB lalu diserahkan kepada petugas administrasi produksi.
2. Petugas administrasi produksi merekap daftar diet masing masing ruang rawat
inap ke dalam buku rekap makanan pasien di bagian produksi dan buku diet di
ruang perawatan. Buku diet ruang perawatan digunakan sebagai pedoman
PROSEDUR
pelaksanaan distribusi makanan pasien di ruang rawat inap.
3. Bila ada perubahan diet atau penambahan pasien baru dilakukan sebelum pukul
11.30 WIB
4. Petugas administrasi produksi menghitung kebutuhan bahan makanan
berdasarkan jumlah pasien dengan penambahan 10% sebagai cadangan.
5. Membuat daftar pesanan bahan makanan untuk rekanan setiap hari disesuaikan
dengan stok bahan yang ada
1. Standart Menu
DOKUMEN TERKAIT
2. Laporan Jumlah Pasien
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap

SPO UNIT GIZI 3


PERENCANAAN ANGGARAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
004/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Perencanaan anggaran adalah suatu kegiatan penyusunan anggaran belanja yang diperlukan
PENGERTIAN
untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien.

Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan selama satu tahun, yang diperlukan untuk
TUJUAN
memenuhi macam, jumlah bahan makanan bagi pasien sesuai dengan standar kecukupan gizi

Sebagai system pengendalian dan pengawasan dalam pemakaian anggaran belanja makan
KEBIJAKAN
dan minum pasien.

1. Menentukan harga rata-rata bahan makanan (survey pasar)


2. Mengumpulkan data jumlah pasien pada tahun sebelumnya sesuai dengan kelas
perawatan
3. Menetapkan pola pemberian makanan berdasarkan kelas perawatan
4. Menghitung kebutuhan bahan makanan sesuai standart porsi dari siklus menu ke
dalam berat kotor
PROSEDUR
5. Menghitung jumlah kebutuhan bahan makanan per orang per hari sesuai dengan
kelas perawatan pasien
6. Menghitung jumlah kebutuhan bahan makanan pasien sebulan
7. Menghitung anggaran belanja makan dan minum pasien setahun
8. Mengajukan hasil perhitungan kepada bagian keuangan untuk diteruskan dalam
perhitungan perencanaan anggaran kebutuhan bahan makanan (RAB)
1. Laporan jumlah pasien
2. Biaya makan per kelas perawatan
DOKUMEN TERKAIT
3. Siklus menu
4. Standart porsi
1. Instalasi gizi
2. Bidang pelayanan
UNIT TERKAIT
3. Bidang perencanaan
4. Bidang keuangan

SPO UNIT GIZI 4


PENGADAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


005/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022 1/1

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Pengadaan bahan makanan adalah kegiatan pemesanan dan Pembelian bahan makanan guna
PENGERTIAN
memenuhi kebutuhan makanan pasien
Memenuhi kebutuhan bahan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan dalam
TUJUAN
waktu tertentu
KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam dalam pemesanan bahan makanan sesuai dengan kebutuhan
1. Menentukan jumlah pasien yang akan dilayani
2. Menghitung kebutuhan bahan makanan harian, dan mengisi form permintaan bahan
makanan sebanyak rangkap 2 yaitu rangkap 1 untuk diserahkan ke rekanan dan
rangkap 1 sebagai arsip gizi saat penerimaan bahan makanan
PROSEDUR 3. Mengirimkan bahan makanan oleh rekanan sesuai dengan spesifikasi dan jumlah
yang diminta pada waktu yang telah ditetapkan, yaitu pukul 09.00 WIB setiap hari
4. Menghubungi petugas penerima barang dan menyerahkan nota / faktur dari rekanan
ke bagian penerima barang

1. Laporan jumlah pasien


DOKUMEN TERKAIT 2. Spesifikasi bahan makanan
3. Harga bahan makanan
1. Instalasi Gizi
2. Petugas Penerima Parang / Petugas Gudang
UNIT TERKAIT
3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
4. Rekanan

SPO UNIT GIZI 5


PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
006/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Penerimaan bahan makanan adalah kegiatan memeriksa, meneliti, mencatat dan melaporkan
PENGERTIAN kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan
Tersedianya bahan makanan untuk disalurkan sesuai dengan spesifikasi yang di tetapkan,
TUJUAN
aman untuk digunakan, tidak mudah rusak (tahan lama) dan siap pakai sesuai permintaan
KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan penerimaan bahan makanan di Instalasi Gizi
1. Menyiapkan alat dan prasarana penerimaan bahan makanan (timbangan bahan
makanan, bon permintaan bahan makanan).
2. Menerima bahan makanan sesuai waktu yang telah ditentukan
3. Memeriksa bahan makanan apakah sesuai dengan daftar pesanan dan spesifikasi
yang ditetapkan
4. Melakukan penerimaan bahan makanan berdasarkan kualitas dan kuantitas bahan
makanan. Dilakukan dengan cara menimbang, serta pemeriksaan fisik bahan
makanan dan menulis kuantitas bahan makanan yang datang di kolom penerimaan
pada bon permintaan
5. Pengembalian bahan makanan kepada rekanan apabila jumlah dan kualitas bahan
PROSEDUR makanan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan
6. Menyalurkan bahan makanan basah yang diterima kepada petugas pelaksana
produksi dan distribusi
7. Menyalurkan bahan makanan kering kepada pelaksana penyimpanan bahan
makanan
8. Melakukan tambahan pesanan bahan makanan bila ada kebutuhan bahan makanan
yang belum tersedia pada hari itu. Penambahan pesanan bahan makanan dilakukan
maksimal 1 (satu) jam setelah proses penerimaan
9. Melakukan pencatatan serah terima bahan makanan dalam buku serah terima bahan
makanan yang ditandatangani oleh rekanan dan petugas penerimaan sebagai bukti
pelaksanaan penerimaan bahan makanan
1. Daftar pesanan bahan makanan
DOKUMEN TERKAIT
2. Tanda terima bahan makanan
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Rekanan

SPO UNIT GIZI 6


PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
007/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Penyimpanan bahan makanan adalah proses kegiatan penyimpanan bahan makanan setelah
PENGERTIAN
melakukan pemesanan, penerimaan dan pemeriksaan dari rekanan.
1. Memenuhi ketersediaan bahan makanan dalam jangka waktu tertentu
2. Mempertahankan kondisi bahan makanan yang disimpan supaya tidak menimbulkan
TUJUAN kerusakan
3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan kualitas dan waktu
yang sesuai untuk unit yang memerlukan
KEBIJAKAN Berdasarkan Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit / PGRS
1. Melakukan penyimpanan bahan makanan basah di ruang penyimpanan basah
(refrigerator dan chiller) dan bahan makanan kering dalam gudang bahan makanan.
2. Menyimpan bahan makanan dalam ruang penyimpanan sesuai dengan sifat bahan
makanan
a. Suhu ruang penyimpanan bahan makanan kering ± 20oC
b. Suhu ruang penyimpanan lauk hewani -5 s/d 0oC
c. Suhu penyimpanan lauk nabati, sayur dan buah : 10 s/d 15oC
3. Mencuci bahan makanan basah (daging/ikan/ayam) dan memotong sesuai standart
porsi, meletakkan dalam plastic tertutup rapat sejumlah 10 potong / plastik.
4. Menyimpan bahan makanan sesuai dengan macam/jenis, sifat dan kemasan bahan
PROSEDUR
makanan
5. Penyimpanan beras dan gula pasir diletakkan dalam karung tertutup di atas rak.
Penyimpanan telur diletakkan pada tray telur dan di dalam lemari. Penyimpanan
minyak dalam wadah jerigen diletakkan dalam rak penyimpanan bahan makanan.
6. Mencatat waktu (jam dan tanggal) masing-masing barang yang diterima dengan
menggunakan system FIFO (First In First Out) dan pengeluaran bahan makanan
dalam buku pengeluaran bahan makanan kering
7. Mencatat bahan makanan yang diterima, dan yang disalurkan dalam kartu stock
bahan makanan

Kartu stock bahan makanan


DOKUMEN TERKAIT
Buku pengeluaran bahan makanan kering
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Bagian Gudang Besar

SPO UNIT GIZI 7


PENYALURAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
008/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Penyaluran bahan makanan adalah kegiatan menyalurkan bahan makanan berdasarkan


PENGERTIAN
permintaan harian

Tersedianya bahan makanan yang siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai
TUJUAN
perencanaan

Sebagai pedoman dalam mendistribusikan / menyalurkan bahan makanan sesuai dengan


KEBIJAKAN
keperluan sehari

1. Bagian produksi memesan bahan makanan kepada petugas penyimpanan bahan


makanan dengan mengisi bon permintaan / Buku Permintaan bahan makanan setiap
hari sesuai dengan kebutuhan berdasarkan jumlah pasien
2. Bagian gudang mengeluarkan bahan makanan sesuai dengan permintaan bagian
produksi
PROSEDUR 3. Petugas penyimpanan bahan makanan mencatat keluar masuknya bahan makanan di
kartu stok / buku catatan setiap hari.

DOKUMEN TERKAIT Kartu stok bahan makanan

UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

SPO UNIT GIZI 8


PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/2
009/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Persiapan bahan makanan adalah kegiatan membersihkan / menyiangi bahan makanan,


PENGERTIAN
mencuci dan memotong bahan makanan sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ditetapkan

TUJUAN Ketersediaan bahan makanan dalam bentuk dan ukuran sesuai menu dan porsi makanan

KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam persiapan bahan makanan sebelum diolah


1. Mempersiapkan peralatan dalam keadaan bersih
2. Mengumpulkan bahan makanan yang akan digunakan
3. Menyiangi / membersihkan / mengupas bahan makanan dari akar, daun berwarna
kuning, batang yang tidak terpakai, kulit bahan.
4. Memotong bahan makanan sesuai dengan bentuk, porsi, dan menu yang berlaku
5. Mencuci bahan makanan sebelum disalurkan di unit produksi bahan makanan
6. Merendam bahan makanan bila diperlukan proses perendaman
7. Mengiris / menggiling bahan makanan sebelum digunakan untuk proses pengolahan
8. Melakukan penyimpanan bahan yang telah dipersiapkan ke dalam lemari pendingin
bila akan digunakan untuk pengolahan esok hari.
9. Menyalurkan bahan makanan ke unit produksi untuk dilakukan pengolahan pada
hari itu.

A. PROSEDUR PERSIAPAN SAYUR JENIS DAUN


PROSEDUR 1. Membersihkan / menyiangi bahan makanan
2. Memotong / memetik sayuran dengan ukuran ± 5 cm
3. Mencuci sayuran minimal 3 x pencucian
4. Meniriskan sayuran yang telah dicuci
5. Menyalurkan bahan makanan ke unit produksi

B. PROSEDUR PERSIAPAN SAYUR JENIS BUAH


1. Mengupas bersih kulit sayur jenis buah
2. Memotong dengan bentuk sesuai menu
3. Melakukan pencucian sayur
4. Meniriskan
5. Menyalurkan bahan makanan ke unit produksi

PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

SPO UNIT GIZI 9


No. Dokumen No . Revisi Halaman
2/2
09/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

C. PROSEDUR PERSIAPAN SAYUR JENIS KACANG-KACANGAN


1. Membersihkan bagian ujung yang tidak terpakai dan dibuang seratnya
2. Memotong sayuran dalam bentuk sesuai menu
3. Mencuci sayuran
4. Meniriskan sayuran
5. Menyalurkan ke unit produksi

D. PROSEDUR PERSIAPAN SAYUR JENIS BUNGA


1. Membersihkan sayuran dari bagian bagian yang tidak digunakan
2. Melakukan pemotongan sesuai bentuk dalam menu
3. Melakukan pencucian
4. Meniriskan sayuran yang telah dicuci
5. Menyalurkan bahan makanan ke unit produksi

E. PROSEDUR PERSIAPAN BUAH


1. Mencuci kulit buah sebelum dikupas
2. Melakukan pengupasan serta membersihkan biji buah
PROSEDUR TETAP 3. Melakukan pemotongan buah sesuai standart porsi
4. Melakukan pengemasan buah
5. Memotong ujung dan pangkal buah untuk persiapan buah pisang
6. Menyalurkan buah ke bagian distribusi

F. PROSEDUR PERSIAPAN LAUK HEWANI DAN NABATI


1. Melakukan pemotongan bahan makanan sesuai dengan standar porsi yaitu tahu 50
gram, tempe 35 gram, ayam 75 gram, daging 50 gram, ikan laut 75 gram.
2. Melakukan pencucian bahan makanan
3. Menyiapkan bahan sesuai dengan kebutuhan pada standart resep
4. Menyalurkan bahan ke bagian produksi makanan

G. PROSEDUR PERSIAPAN BUMBU


1. Membersihkan bahan bumbu yang akan digunakan
2. Memotong, mengiris, mengeprak, atau menghaluskan bahan bumbu yang akan
digunakan
3. Mencampur bahan bumbu sesuai dengan standar bumbu dan menu yang telah
disiapkan.
4. Menyalurkan bahan bumbu ke bagian pengolahan makanan
Standar Menu
DOKUMEN TERKAIT Standar Resep
Standart Porsi
UNIT TERKAIT Instalasi gizi

SPO UNIT GIZI 10


PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

NO DOKUMEN No . Revisi Halaman


010/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022 1/1

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Pengolahan bahan makanan adalah kegiatan merubah bahan makanan mentah menjadi
makanan matang yang berkualitas tinggi dengan menggunakan media air, minyak, uap atau
PENGERTIAN kombinasi ketiganya

1. Meningkatkan / mempertahankan nilai gizi makanan


2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, bau, rasa, tekstur dan penampilan
TUJUAN
makanan
4. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya bagi tubuh

Sebagai pedoman dalam mengolah bahan makanan menjadi bahan makanan yang
KEBIJAKAN
berkualitas, aman, dan siap dikonsumsi serta mencegah terjadinya kontaminasi

1. Menyiapkan peralatan dan bahan makanan dalam kondisi bersih


2. Melakukan pengolahan bahan makanan, sesuai Jenis bahan makanan dan cara
pemasakan
3. Melakukan pengolahan makanan sesuai dengan menu yang telah ditetapkan dalam
siklus menu :
- Merebus : memasak dengan banyak air
- Mengukus : memasak dengan uap air
- Mengetim : memasak dengan alat tim menggunakan uap air
- Memanggang : memasak dengan oven / alat panggang
PROSEDUR - Menggoreng : memasak dengan minyak panas
- Menumis : memasak dengan minyak sedikit
4. Melakukan pengolahan makanan biasa, lunak, saring, dan diet khusus berdasarkan
standart resep
5. Melaporkan hasil pemasakan dan menempatkan makanan pada wadah yang telah
disediakan
6. Melakukan pengecekan terhadap citarasa makanan yang dihasilkan
7. Menyalurkan makanan yang telah matang ke unit distribusi untuk dilakukan
pengemasan

Standar resep
DOKUMEN TERKAIT Standar menu
Buku Penghubung Shift
UNIT TERKAIT Instalasi gizi

SPO UNIT GIZI 11


PENYAJIAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RUANG PRODUKSI

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
011/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Penyajian makanan dan minuman di ruang produksi adalah serangkaian kegiatan membagi
PENGERTIAN
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan pasien yang dilayani

TUJUAN Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan kebutuhan

Sebagai pedoman dalam menyajikan makanan pasien sehingga aman untuk dikonsumsi, tepat
KEBIJAKAN
waktu dan sesuai dengan kebutuhan siswa
1. Petugas menyiapkan alat pelindung diri seperti : tutup kepala, sarung tangan,
celemek, masker
2. Mempersiapkan kartu diet pasien
3. Mempersiapkan alat-alat penyajian (nampan, piring makan, mangkok sayur, piring
lauk, sendok makan, plastic penutup / cling wrap) sesuai dengan kelas perawatan :
4. Membagi makanan ke dalam alat saji berdasarkan kartu diet pasien dan standart diet
yang telah ditetapkan:
a. Menyajikan makanan pokok (nasi/nasi tim/bubur/bubur saring)
b. Menyajikan lauk pauk
c. Menyajikan sayur
d. Menyajikan buah dan air minum
e. Menutup masing-masing jenis makanan dengan cling wrap
PROSEDUR f. Mengatur semua makanan pada nampan dan dilengkapi dengan sendok makan
yang ditutup dengan tissue makan serta air mineral gelas
g. Khusus untuk makanan cair disajikan dalam gelas plastic dan tertutup
5. Mengecek kembali makanan yang telah disajikan, sesuai jumlah pasien
6. Mengisi Buku Kontrol Alat sebagai control alat makan di masing-masing ruangan
pasien
7. System pendistribusian dilakukan secara sentralisasi
8. Waktu pendistribusian makanan pasien :
Makan pagi : pukul 06.00 – 07.00 WITA
Makan siang : pukul 11.30 – 12.30 WITA
Makan malam : pukul 17.00 – 18.00 WITA
Snack dan minum pagi : pukul 08.00 – 09.00 WITA

Buku Penghubung Shift


DOKUMEN TERKAIT Buku Kontrol Alat
Buku Rekap Makanan Pasien
UNIT TERKAIT Instalasi gizi

DISTRIBUSI MAKANAN DAN MINUMAN DI RUANG RAWAT PASIEN

SPO UNIT GIZI 12


No. Dokumen No . Revisi Halaman
1/1
012/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Distribusi makanan dan minuman di ruang rawat pasien adalah proses pembagian makanan,
PENGERTIAN
snack dan minuman dari ruang produksi ke ruang rawat pasien
TUJUAN Pasien mendapat makanan sesuai dengan kebutuhan dan tepat waktu
Adanya system pengawasan dan pengendalian persediaan makanan, pemesanan makanan,
KEBIJAKAN
dan menghindari terjadinya kekeliruan dalam menyajikan makanan
1. Memeriksa makanan yang telah disajikan di unit produksi sesuai jumlah pasien,
jenis diet dan ruang perawatan
2. Membawa makanan menggunakan kereta makan tertutup ke masing-masing ruang
perawatan sesuai waktunya yaitu:
Makan pagi : pukul 06.00 – 07.00 WIB
Makan siang : pukul 11.00 – 12.00 WIB
PROSEDUR Makan malam : pukul 16.00 – 17.00 WIB
Snack dan minum pagi : pukul 09.00 – 10.00 WIB
3. Menyajikan makanan ke pasien berdasarkan buku diet ruangan
4. Mempersilahkan pasien untuk menghabiskan makanan dengan sikap ramah dan
sopan
5. Mengambil alat makan pasien dalam waktu 1 – 2 jam setelah penyajian ke ruangan

Bon permintaan makanan ruangan


DOKUMEN TERKAIT
Buku makan pasien
Instalasi gizi
UNIT TERKAIT
Ruang rawat pasien

SPO UNIT GIZI 13


PENANGANAN MAKANAN DAN ALAT MAKAN UNTUK PASIEN PENYAKIT
MENULAR

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
013/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Penanganan makanan dan alat makan untuk pasien penyakit menular adalah kegiatan
PENGERTIAN
perlakuan khusus terhadap makanan dan alat makan sebelum dan setelah digunakan pasien

TUJUAN Menghindari penularan penyakit melalui alat makan terhadap petugas maupun pasien lain

Sebagai pengawasan untuk mencegah penularan penyakit melalui makanan / alat makan
KEBIJAKAN
pasien
1. Menerima informasi tentang pasien penyakit menular dari bagian keperawatan.
Informasi disampaikan melalui ahli gizi ruangan maupun penyaji makanan
2. Menyiapkan alat makan sekali pakai (kotak nasi) khusus untuk pasien penyakit
menular
3. Membagikan makanan ke dalam alat makan kemudian ditutup rapat dan diberi label
sesuai nama dan kelas perawatan pasien
4. Menyerahkan makanan kepada penyaji makanan untuk diberikan kepada pasien
PROSEDUR 5. Membuang sisa makanan dan alat makan ke dalam plastic sampah infeksius

DOKUMEN TERKAIT Buku Makan Pasien

Instalasi gizi
UNIT TERKAIT
Instalasi rawat inap

SPO UNIT GIZI 14


PELAYANAN GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No . Revisi Halaman


014/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022 1/1

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
dr. Ahmad Choir, MARS

Pelayanan gizi di ruang rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang
PENGERTIAN meliputi Assessment, Diagnosa gizi, Intervensi Gizi, serta Monitoring dan Evaluasi secara
berkesinambungan.

Memberikan pelayanan gizi kepada pasien sesuai dengan kondisi penyakit, dalam upaya
TUJUAN
mempercepat proses penyembuhan.

Adanya pedoman dalam pelaksanaan asuhan gizi pasien rawat inap sesuai dengan Pedoman
KEBIJAKAN
Gizi Rumah Sakit (PGRS)
1. Ahli gizi ruangan mempersiapkan Form Asuhan Gizi Anak / Dewasa.
2. Mengisi data dasar pasien dari Laporan Rekam Medis di ruang rawat inap.
3. Melakukan pengukuran antropometri yaitu Berat Badan dan Tinggi Badan (bagi pasien
yang dapat berdiri), Lingkar Lengan Atas dan Tinggi Lutut (bagi pasien yang tidak dapat
berdiri).
4. Melakukan pemeriksaan fisik/klinis seperti kurus, gemuk, tampak pucat, dsb
5. Mengumpulkan data laboratorium yang berhubungan dengan gizi misalnya Albumin, kadar
Hb, Glukosa darah, dsb
6. Melakukan anamnese gizi pasien sebelum MRS meliputi jadwal makan, alergi makanan,
kesukaan makanan, pernah/tidak mendapat konseling gizi sebelumnya, serta recall makanan
1x24 jam
7. Menanyakan data personal terkait dengan factor yang berhubungan dengan penyediaan
makanan misalnya pekerjaan, tinggal bersama siapa dan siapa yang memasak makanan di
PROSEDUR rumah
8. Melakukan identifikasi masalah dari data yang telah dikumpulkan
9. Menentukan Diagnosa Gizi sesuai PAGT (Prosedur Asuhan Gizi Terpadu)
10. Merencanakan dan menentukan intervensi diit yang akan diberikan kepada pasien sesuai
dengan etiologi / penyebab masalah yang telah ditemukan
11. Konsultasi gizi atas permintaan dokter dilakukan dengan menuliskan permintaan konsultasi
dalam buku rekam medis
12. Ahli gizi menjawab konsultasi gizi tersebut di lembar konsultasi gizi dan dimasukkan ke
dalam rekam medis pasien
13. Menentukan rencana Monitoring dan Evaluasi sesuai dengan tanda/gejala yang ditemukan
14. Ahli gizi / perawat menuliskan nama pasien dan macam diet pasien di dalam Buku Makan
Ruangan dan Bon Permintaan Makanan untuk unit produksi / administrasi gizi
15. Penentuan dan perubahan diet pasien diinformasikan kepada perawat jaga dan dilakukan
pemesanan makanan ke Unit Produksi Instalasi Gizi dapat melalui airphone.
Rekam Medis Pasien
DOKUMEN TERKAIT Lembar Asuhan Gizi Dewasa / Anak
Bon Permintaan Makanan
Instalasi gizi
UNIT TERKAIT
Ruang rawat pasien
PENGUKURAN ANTROPOMETRI

SPO UNIT GIZI 15


No. Dokumen No . Revisi Halaman
1/2
015/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Pengukuran antropometri adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan berhubungan


dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
PENGERTIAN
tingkatan usia dan status gizi, yaitu Berat badan, tinggi badan / panjang badan, lingkar lengan
atas, tinggi lutut

1. Memperkecil kesalahan pada hasil pengukuranAntropometri


TUJUAN
2. Memberikan data akurat dalam penentuan Status gizi dan perhitungan kebutuhan zat gizi.

Adanya system pengawasan dalam melaksanakan pengukuran antropometri dalam proses


KEBIJAKAN
asuhan gizi

1. Pengukuran Berat Badan


a. Mempersiapkan timbangan berat badan
b. Mengkalibrasi alat hingga jarum menunjukkan angka nol sebelum digunakan
c. Mempersiapkan pasien yang akan ditimbang yaitu melepaskan alas kaki dan pakaian
sewajarnya
d. Pasien naik di atas timbangan
e. Membaca hasil timbangan sejajar dengan pasien
f. Mencatat hasil timbangan

2. Pengukuran Tinggi Badan


a. Mempersiapkan microtoise dan pastikan tertempel di tembok dengan jarak antara
lantai dan alat 2 meter (jarum mikrotoise dalam posisi nol)
b. Mempersiapkan pasien yang akan diukur yaitu dengan melepaskan alas kaki
PROSEDUR c. Pasien berdiri menghadap pemeriksa dengan posisi tumit dan kepala belakang
menempel ke tembok dan pandangan lurus ke depan.
d. Menarik mikrotoise hingga bersentukan dengan kepala bagian atas pasien dan sisi
belakang mikrotoise menempel di tembok.
e. Membaca hasil pengukuran
f. Mencatat hasil pengukuran

3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas


a. Mempersiapkan peralatan berupa pita ukur lila atau meteran kain
b. Mempersiapkan pasien yang akan diukur yaitu seminimal mungkin pakaian yang
menutupi lengan yang akan diukur
c. Meminta pasien untuk menekuk lengan hingga membentuk sudut 90o
d. Menentukan titik tengah dari lengan dengan cara mengukur panjang lengan dari
tulang atas lengan hingga tulang siku dan membagi dua

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

SPO UNIT GIZI 16


No. Dokumen No . Revisi Halaman
2/2
015/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

hasil pengukuran tersebut


e. Meminta pasien untuk meluruskan kembali lengannya
f. Melingkarkan pita LILA atau meteran kain pada bagian tengah lengan pasien
g. Membaca hasil pengukuran
h. Mencatat hasil pengukuran

4. Pengukuran Tinggi Lutut


a. Mempersiapkan alat pengukur tinggi lutut, bisa menggunakan papan segiempat dan
meteran kain
b. Mempersiapkan pasien yang akan diukur yaitu dengan posisi terlentang menghadap
atas
c. Menekuk lutut pasien hingga membentuk sudut 90 o dengan dibantu papan
segiempat
d. Melakukan pengukuran dengan menarik meteran mulai dari tulang lutut bagian
samping luar hingga ke tumit sejajar dengan kaki pasien
e. Membaca hasil pengukuran
f. Mencatat hasil pengukuran

DOKUMEN TERKAIT
Form Asuhan Gizi Dewasa/Anak
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Ruang Rawat Inap

SPO UNIT GIZI 17


PRODUKSI FORMULA ENTERAL / MAKANAN CAIR

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/2
016/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Produksi formula enteral / makanan cair adalah serangkaian kegiatan dimulai dari persiapan
PENGERTIAN bahan, pengolahan hingga penyajian formula enteral/ makanan cair sesuai dengan kebutuhan
zat gizi dan kondisi pasien

Memberikan formula enteral/makanan cair yang sesuai dari segi kandungan zat gizi, volume
TUJUAN pemberian, maupun tingkat kekentalan cairan kepada pasien

KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam proses produksi formula enteral/makanan cair

1. Persiapan Formula Enteral / Makanan Cair :


a. Mendata pasien yang mendapat Formula Enteral
b. Mempersiapkan alat pelindung diri seperti masker, celemek, sarung tangan dan
penutup kepala
c. Mempersiapkan bahan-bahan dan alat yang diperlukan seperti sendok takar bersih
dan kering, plastic kemasan pembungkus
d. Mempersiapkan standart formula enteral
e. Menakar setiap bahan sesuai dengan standart dan mengemas dalam plastic ¼ kg,
membungkusnya dengan rapat.
f. Memberikan label pada kemasan berupa nama pasien, ruang rawat, waktu pemberian
dan jenis formula enteral.
PROSEDUR g. Menginformasikan kepada petugas pengolahan

2. Pengolahan Formula Enteral / Makanan Cair :


a. Mencuci tangan sebelum mengolah Formula Enteral
b. Mempersiapkan alat-alat seperti panci, sendok pengaduk, gelas ukur, blender, dalam
kondisi bersih
c. Mencampur Bahan kering dengan air matang sesuai volume yang ditetapkan
d. Merebus campuran di atas api kecil hingga setengah matang
e. Mengocok kuning telur dalam wadah terpisah
f. Ambil setengah larutan, masukkan ke dalam blender, masukkan kuning telur.
Blender hingga larutan tercampur/homogen.

PRODUKSI FORMULA ENTERAL / MAKANAN CAIR

SPO UNIT GIZI 18


No. Dokumen No . Revisi Halaman
2/2
016/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

g. Masukkan kembali larutan ke dalam panci, naikkan ke atas kompor dengan api kecil
dan rebus hingga suhu 70oC, pertahankan selama 15 detik sambil diaduk perlahan

3. Penyajian Formula Enteral / Makanan Cair


a. Persiapkan gelas plastic, label stiker.
b. Tempelkan label pada tutup gelas plastic
PROSEDUR
Formula enteral dituang ke dalam plastic ukuran ½ kg sesuai volumeyang ditetapkan,
masukkan ke dalam wadah gelas plastic dan tutup sesuai dengan label dietnya.
c. Distribusi formula enteral diberikan kepada perawat di ruang rawat pasien oleh
petugas penyaji / pramusaji dan untuk segera diberikan kepada pasien
d. Menginformasikan kepada perawat/pasien dan keluarganya bahwa formula komersial
jangan diberikan setelah 3 jam penyajian dalam suhu ruang
DOKUMEN TERKAIT Standart Formula Enteral / Makanan Cair
Buku rekap makanan pasien
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Unit Gawat Darurat

SPO UNIT GIZI 19


PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI INSTALASI GIZI

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/2
017/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Alat pelindung diri adalah alat yang dipakai untuk melindungi diri dari
PENGERTIAN benda/bahan-bahan/mesin yang dapat mencederai anggota badan dalam melaksanakan
pekerjaan serta mencegah kontaminasi agen ke makanan melalui host / manusia

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi diri dari bahaya terbentur benda
TUJUAN keras atau tajam, panas/percikan bahan korosif, dan mencegah kontaminasi penyakit melalui
makanan

Sebagai pedoman kepada karyawan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai
KEBIJAKAN
kebutuhan pada proses penyelenggaraan makanan

1. Pilih Alat Pelindung Diri sesuai dengan situasi dan tempat yang membutuhkan.
a. Petugas Penerima, Penyimpanan dan pengeluaran barang, pengolah makanan, APD
yang digunakan :
- Celemek terbuat dari kain
- Penutup kepala / korpus, menutupi seluruh rambut, terbuat dari kain yang tidak
panas dan dapat dicuci
- Sandal jepit/ sepatu dinas harian terbuat dari karet
b. Petugas penyajian makanan, APD yang digunakan :
- Celemek
PROSEDUR - Penutup kepala/korpus
- Sarung tangan plastic sekali pakai
- Sandal jepit/sepatu dinas harian
c. Petugas Pramusaji makanan
- Pakaian dinas harian
- Masker penutup hidung (pada ruangan isolasi)
- Sepatu dinas harian
d. Petugas pencuci alat makan pasien
- Celemek terbuat dari bahan anti air
- Penutup kepala / korpus.

SPO UNIT GIZI 20


PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI INSTALASI GIZI

No. Dokumen No . Revisi Halaman


2/2
017/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

- Sarung tangan plastic tebal bahan karet


- Sepatu boot

PROSEDUR 2. Setelah melaksanakan tugas, APD dilepas dan petugas mencuci tangan dengan sabun
menggunakan air yang mengalir
3. APD dibersihkan dan diletakkan pada tempatnya sehingga dapat dipakai kembali saat
melaksanakan tugas

DOKUMEN TERKAIT Inventaris Instalasi Gizi

1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Bagian Gudang
3. IPSRS

SANITASI KERETA MAKAN (FOOD TROLLEY)

SPO UNIT GIZI 21


No. Dokumen No . Revisi Halaman
1/1
018/SPO/GIZI/ RSBun /I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Pembersihan kereta makan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam upaya mencapai
PENGERTIAN
sanitasi kereta makanan sebagai penunjang proses distribusi makanan ke ruangan pasien

Tersedianya kereta makan yang bersih dan memadai untuk mencegah kontaminasi
TUJUAN fisik/kimia/mikrobiologi ke dalam makanan pasien selama proses distribusi ke ruangan
pasien

KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam menjaga kebersihan fisik peralatan di Instalasi Gizi

1. Sebelum memulai pendistribusian makanan, semua kereta makan diperiksa


kebersihannya oleh petugas yang akan mendistribusikan makanan ke ruangan
2. Setiap selesai mendistribusikan makanan, kereta makan yang sudah selesai digunakan
dibersihkan dengan menggunakan lap basah
PROSEDUR
3. Pada bagian dalam kereta makan dibersihkan dengan menggunakan cairan disinfektan,
sedangkan untuk bagian luar dibersihkan dengan menggunakan lap basah yang bersih,
kemudian di keringkan dengan menggunakan lap kering yang bersih

DOKUMEN TERKAIT Inventaris Gizi Ruangan

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
IPSRS

SPO UNIT GIZI 22


SANITASI ALAT MAKAN PASIEN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
019/SPO/GIZI/ RSBun/I/2022

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Sanitasi alat makan pasien yang adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya mencapai
PENGERTIAN
sanitasi peralatan distribusi makanan pada pasien

Tersedianya peralatan yang bersih dan memadai sebagai sarana penunjang dalam
TUJUAN
penyelenggaraan makanan pasien

KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam menjaga kebersihan peralatan distribusi makanan di Instalasi Gizi

1. Peralatan makan pasien diambil dan dikumpulkan dari masing-masing ruangan rawat
pasien setelah 1-2 jam proses distribusi makanan
2. Peralatan makan dibawa ke lokasi tempat cuci alat, petugas mempersiapkan alat
pelindung diri
3. Peralatan makan dibersihkan dari sisa-sisa makanan
4. Membilas peralatan makan dengan air mengalir untuk membersihkan sisa makanan yang
masih menempel
5. Membersihkan peralatan dengan spon dan cairan pencuci piring
PROSEDUR 6. Membilas peralatan dengan menggunakan air yang mengalir
7. Merendam peralatan di dalam Waskom yang berisi air panas selama 15 menit
8. Meniriskan peralatan pada rak piring yang tersedia, hingga kering (tanpa di lap), setelah
kering kemudian menyusun peralatan di rak alat sesuai dengan jenisnya
9. Setelah pencucian selesai dilakukan, bersihkan spon / sabut dan membuang sisa sabun
pencuci piring
10. Setiap kali pencucian menggunakan cairan pencuci piring yang baru dilarutkan dan spon
yang bersih
11. Bersihkan wastafel / tempat cuci piring dari sisa-sisa makanan

1. Inventaris Instalasi Gizi


DOKUMEN TERKAIT

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
ISPRS

SPO UNIT GIZI 23


PERSIAPAN PELAKSANAAN PRODUKSI DISTRIBUSI SEBELUM MASUK
RUANG KERJA

No. Dokumen No . Revisi Halaman


020/SPO/GIZI/ RSBun/I/2022 1/1

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

Persiapan yang dilakukan oleh tenaga produksi distribusi sebelum melakukan kegiatan
PENGERTIAN
produksi dan distribusi

Dengan persiapan yang dilakukan, diharapkan hygiene dan sanitasi makanan tetap
TUJUAN
terjaga

KEBIJAKAN Dilaksanakan oleh tenaga produksi dan distribusi makanan

1. Tenaga produksi dan distribusi datang 10 menit sebelum jadwal yang telah
ditetapkan
2. Tenaga produksi dan distribusi dating dalam keadaan rapid an bersih.
Meliputi :
a. Pastikan personal hygiene ( kuku, tangan, rambut, pakaian, dan lain-lain)
dalam keadaan rapi
b. Gunakan alat keengkapan masak :
PROSEDUR -Tutup kepala
-celemek
-masker
-alas kaki
3. siap kerja
4. setelah selesai lepaskan semua atribut/kelengkapan masak
5. cuci celemek, masker, tutup kepala dsb
6. keringkan
7. siap digunakan untuk besok
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
ISPRS

PENENENTUAN DIIT PASIEN

SPO UNIT GIZI 24


No. Dokumen No . Revisi Halaman
021/SPO/GIZI/ RSBun/I/2022 1/1

Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

dr. Ahmad Choir, MARS

PENGERTIAN Suatu kegiatan untuk menentukan jenis diet pasien selama dirawat di rumah sakit

TUJUAN Memberikan makanan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gizi pasien

KEBIJAKAN Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan

1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat bahwa ada pasien rawat inap baru
2. Ahli gizi mencari keterangan yang terkait melalui perawat dan dokter
3. Melakukan skrining gizi awal dengan membaca status pasien yang meliputi
PROSEDUR hasil laboratorium, pemeriksaan fisik klinis dan diagnose penyakit pasien.
4. Mengkonsulkan dengan dokiter dan perawat tentang bentuk makanan dan
jenis diit pasien.
5. Mencatat di buku diit pasien mengenai bentuk makanan dan jenis diit pasien.

UNIT TERKAIT Ahli gizi, Dokter, Perawat

PEMBERSIHAN RUANG DAPUR

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
022/SPO/GIZI/ RSBun/I/2022

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS

SPO UNIT GIZI 25


dr. Ahmad Choir, MARS

PENGERTIAN Kegiatan membersihkan dapur yang dilakukan satu bulan sekali pada minggu pertama

TUJUAN Menjaga kebersihan dan kerapihan dapur

KEBIJAKAN Dapur selalu dalam keadaan rapih dan bersih

1. Membersihkan alat-alat masak yang lama terpakai maupun yang sering


terpakai
2. Membersihkan kompor, tempat pencucian piring dan tempat pencucian bahan
makanan
PROSEDUR 3. Membersihkan bagian plafon (sawang)
4. Membersihkan kulkas dan tempat penyimpanan bahan makanan kering, bahan
makanan yang sudah tidak layak digunakan dikeluarkan dari tempat
penyimpanan
5. Membersihkan meja persiapan, meja penyajian, dan lantai.

UNIT TERKAIT Ahli gizi, petugas produksi, dan distribusi

SKRINING RISIKO GIZI PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman

Ditetapkan,
Direktur RS
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Ahmad Choir, MARS

SPO UNIT GIZI 26


Pengertian Skrining risiko gizi merupakan proses identifikasi karakteristik pasien yang
berhubungan dengan masalah gizi. Dilakukan dengan cara sederhana seperti
misalnya informasi perubahan berat badan, informasi perubahan asupan
makan dan kondisi khusus pasien.
Tujuan Untuk menemukan kondisi pasien yang berisiko atau bermasalah gizi untuk
dilakukan skrining gizi oleh dietisien.

Kebijakan SK DIREKTUR
Prosedur 1. Pasien baru yang masuk melalui instalasi gawat darurat maupun di
instalasi rawat jalan dilakukan skrining risiko gizi awal oleh perawat yang
melakukan pengkajian awal dengan mengisi skor pada format yang telah
disiapkan.
2. Bila total skor ≥ 2, atau pasien dengan kondisi khusus, misalnya: diabetes
mellitus, kemoterapi, penyakit ginjal, geriatric, hipertensi, penurunan
imunitas, penyakit jantung, infeksi dan penyakit lainnya yang
memerlukan penanganan gizi, maka perawat mengkoordinasikan ke ahli
gizi ruangan/dietisien untuk dilakukan pengkajian gizi.
3. Selanjutnya ahli gizi/dietisien melakukan pengkajian gizi dengan mengisi
format yang sudah disediakan.
4. Untuk pasien rawat jalan bila skor ≥ 2 atau dengan kondisi khusus maka
dikonsul ke poliklinik gizi.
5. Dietisien membaca hasil skor yang ditulis oleh perawat dan
membubuhkan nama, tanda tangan dan jam pelaksanaan.

Unit terkait 1. Instalasi Gizi


2. IGD
3. Intalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat jalan

SPO UNIT GIZI 27

Anda mungkin juga menyukai