Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RS
PROSEDUR TETAP
Penyusunan standart makanan pasien adalah kegiatan menyusun kebutuhan makan pasien
berdasarkan jumlah, jenis, nilai gizi serta pembagian waktu makan.
PENGERTIAN
Memberikan petunjuk pemberian makan pada pasien sesuai dengan kondisi dan penyakit
TUJUAN pasien.
Adanya system pengawasan dalam pemberian makanan pada pasien sesuai dengan usia, dan
KEBIJAKAN jenis diet pasien.
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Bidang Keuangan
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RS
PROSEDUR TETAP
Penyusunan Menu adalah suatu kegiatan merangkai hidangan yang dipersiapkan dalam
pemberian makan. Penyusunan menu dilakukan dalam siklus 5 hari ditambah 1 hari
PENGERTIAN istimewa.
Tersedia menu yang bervariasi sesuai siklus menu, pedoman kelas perawatan dan kebutuhan
TUJUAN diet pasien.
Adanya system pengawasan dalam menyusun siklus menu dan pedoman menu sesuai dengan
kebutuhan zat gizi yang berpedoman pada Buku Penuntun Diet
KEBIJAKAN
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RS
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Perencanaan anggaran adalah suatu kegiatan penyusunan anggaran belanja yang diperlukan
PENGERTIAN
untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien.
Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan selama satu tahun, yang diperlukan untuk
TUJUAN
memenuhi macam, jumlah bahan makanan bagi pasien sesuai dengan standar kecukupan gizi
Sebagai system pengendalian dan pengawasan dalam pemakaian anggaran belanja makan
KEBIJAKAN
dan minum pasien.
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Pengadaan bahan makanan adalah kegiatan pemesanan dan Pembelian bahan makanan guna
PENGERTIAN
memenuhi kebutuhan makanan pasien
Memenuhi kebutuhan bahan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan dalam
TUJUAN
waktu tertentu
KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam dalam pemesanan bahan makanan sesuai dengan kebutuhan
1. Menentukan jumlah pasien yang akan dilayani
2. Menghitung kebutuhan bahan makanan harian, dan mengisi form permintaan bahan
makanan sebanyak rangkap 2 yaitu rangkap 1 untuk diserahkan ke rekanan dan
rangkap 1 sebagai arsip gizi saat penerimaan bahan makanan
PROSEDUR 3. Mengirimkan bahan makanan oleh rekanan sesuai dengan spesifikasi dan jumlah
yang diminta pada waktu yang telah ditetapkan, yaitu pukul 09.00 WIB setiap hari
4. Menghubungi petugas penerima barang dan menyerahkan nota / faktur dari rekanan
ke bagian penerima barang
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Penerimaan bahan makanan adalah kegiatan memeriksa, meneliti, mencatat dan melaporkan
PENGERTIAN kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan
Tersedianya bahan makanan untuk disalurkan sesuai dengan spesifikasi yang di tetapkan,
TUJUAN
aman untuk digunakan, tidak mudah rusak (tahan lama) dan siap pakai sesuai permintaan
KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan penerimaan bahan makanan di Instalasi Gizi
1. Menyiapkan alat dan prasarana penerimaan bahan makanan (timbangan bahan
makanan, bon permintaan bahan makanan).
2. Menerima bahan makanan sesuai waktu yang telah ditentukan
3. Memeriksa bahan makanan apakah sesuai dengan daftar pesanan dan spesifikasi
yang ditetapkan
4. Melakukan penerimaan bahan makanan berdasarkan kualitas dan kuantitas bahan
makanan. Dilakukan dengan cara menimbang, serta pemeriksaan fisik bahan
makanan dan menulis kuantitas bahan makanan yang datang di kolom penerimaan
pada bon permintaan
5. Pengembalian bahan makanan kepada rekanan apabila jumlah dan kualitas bahan
PROSEDUR makanan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan
6. Menyalurkan bahan makanan basah yang diterima kepada petugas pelaksana
produksi dan distribusi
7. Menyalurkan bahan makanan kering kepada pelaksana penyimpanan bahan
makanan
8. Melakukan tambahan pesanan bahan makanan bila ada kebutuhan bahan makanan
yang belum tersedia pada hari itu. Penambahan pesanan bahan makanan dilakukan
maksimal 1 (satu) jam setelah proses penerimaan
9. Melakukan pencatatan serah terima bahan makanan dalam buku serah terima bahan
makanan yang ditandatangani oleh rekanan dan petugas penerimaan sebagai bukti
pelaksanaan penerimaan bahan makanan
1. Daftar pesanan bahan makanan
DOKUMEN TERKAIT
2. Tanda terima bahan makanan
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Rekanan
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Penyimpanan bahan makanan adalah proses kegiatan penyimpanan bahan makanan setelah
PENGERTIAN
melakukan pemesanan, penerimaan dan pemeriksaan dari rekanan.
1. Memenuhi ketersediaan bahan makanan dalam jangka waktu tertentu
2. Mempertahankan kondisi bahan makanan yang disimpan supaya tidak menimbulkan
TUJUAN kerusakan
3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan kualitas dan waktu
yang sesuai untuk unit yang memerlukan
KEBIJAKAN Berdasarkan Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit / PGRS
1. Melakukan penyimpanan bahan makanan basah di ruang penyimpanan basah
(refrigerator dan chiller) dan bahan makanan kering dalam gudang bahan makanan.
2. Menyimpan bahan makanan dalam ruang penyimpanan sesuai dengan sifat bahan
makanan
a. Suhu ruang penyimpanan bahan makanan kering ± 20oC
b. Suhu ruang penyimpanan lauk hewani -5 s/d 0oC
c. Suhu penyimpanan lauk nabati, sayur dan buah : 10 s/d 15oC
3. Mencuci bahan makanan basah (daging/ikan/ayam) dan memotong sesuai standart
porsi, meletakkan dalam plastic tertutup rapat sejumlah 10 potong / plastik.
4. Menyimpan bahan makanan sesuai dengan macam/jenis, sifat dan kemasan bahan
PROSEDUR
makanan
5. Penyimpanan beras dan gula pasir diletakkan dalam karung tertutup di atas rak.
Penyimpanan telur diletakkan pada tray telur dan di dalam lemari. Penyimpanan
minyak dalam wadah jerigen diletakkan dalam rak penyimpanan bahan makanan.
6. Mencatat waktu (jam dan tanggal) masing-masing barang yang diterima dengan
menggunakan system FIFO (First In First Out) dan pengeluaran bahan makanan
dalam buku pengeluaran bahan makanan kering
7. Mencatat bahan makanan yang diterima, dan yang disalurkan dalam kartu stock
bahan makanan
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Tersedianya bahan makanan yang siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai
TUJUAN
perencanaan
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
TUJUAN Ketersediaan bahan makanan dalam bentuk dan ukuran sesuai menu dan porsi makanan
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Pengolahan bahan makanan adalah kegiatan merubah bahan makanan mentah menjadi
makanan matang yang berkualitas tinggi dengan menggunakan media air, minyak, uap atau
PENGERTIAN kombinasi ketiganya
Sebagai pedoman dalam mengolah bahan makanan menjadi bahan makanan yang
KEBIJAKAN
berkualitas, aman, dan siap dikonsumsi serta mencegah terjadinya kontaminasi
Standar resep
DOKUMEN TERKAIT Standar menu
Buku Penghubung Shift
UNIT TERKAIT Instalasi gizi
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Penyajian makanan dan minuman di ruang produksi adalah serangkaian kegiatan membagi
PENGERTIAN
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan pasien yang dilayani
Sebagai pedoman dalam menyajikan makanan pasien sehingga aman untuk dikonsumsi, tepat
KEBIJAKAN
waktu dan sesuai dengan kebutuhan siswa
1. Petugas menyiapkan alat pelindung diri seperti : tutup kepala, sarung tangan,
celemek, masker
2. Mempersiapkan kartu diet pasien
3. Mempersiapkan alat-alat penyajian (nampan, piring makan, mangkok sayur, piring
lauk, sendok makan, plastic penutup / cling wrap) sesuai dengan kelas perawatan :
4. Membagi makanan ke dalam alat saji berdasarkan kartu diet pasien dan standart diet
yang telah ditetapkan:
a. Menyajikan makanan pokok (nasi/nasi tim/bubur/bubur saring)
b. Menyajikan lauk pauk
c. Menyajikan sayur
d. Menyajikan buah dan air minum
e. Menutup masing-masing jenis makanan dengan cling wrap
PROSEDUR f. Mengatur semua makanan pada nampan dan dilengkapi dengan sendok makan
yang ditutup dengan tissue makan serta air mineral gelas
g. Khusus untuk makanan cair disajikan dalam gelas plastic dan tertutup
5. Mengecek kembali makanan yang telah disajikan, sesuai jumlah pasien
6. Mengisi Buku Kontrol Alat sebagai control alat makan di masing-masing ruangan
pasien
7. System pendistribusian dilakukan secara sentralisasi
8. Waktu pendistribusian makanan pasien :
Makan pagi : pukul 06.00 – 07.00 WITA
Makan siang : pukul 11.30 – 12.30 WITA
Makan malam : pukul 17.00 – 18.00 WITA
Snack dan minum pagi : pukul 08.00 – 09.00 WITA
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Distribusi makanan dan minuman di ruang rawat pasien adalah proses pembagian makanan,
PENGERTIAN
snack dan minuman dari ruang produksi ke ruang rawat pasien
TUJUAN Pasien mendapat makanan sesuai dengan kebutuhan dan tepat waktu
Adanya system pengawasan dan pengendalian persediaan makanan, pemesanan makanan,
KEBIJAKAN
dan menghindari terjadinya kekeliruan dalam menyajikan makanan
1. Memeriksa makanan yang telah disajikan di unit produksi sesuai jumlah pasien,
jenis diet dan ruang perawatan
2. Membawa makanan menggunakan kereta makan tertutup ke masing-masing ruang
perawatan sesuai waktunya yaitu:
Makan pagi : pukul 06.00 – 07.00 WIB
Makan siang : pukul 11.00 – 12.00 WIB
PROSEDUR Makan malam : pukul 16.00 – 17.00 WIB
Snack dan minum pagi : pukul 09.00 – 10.00 WIB
3. Menyajikan makanan ke pasien berdasarkan buku diet ruangan
4. Mempersilahkan pasien untuk menghabiskan makanan dengan sikap ramah dan
sopan
5. Mengambil alat makan pasien dalam waktu 1 – 2 jam setelah penyajian ke ruangan
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Penanganan makanan dan alat makan untuk pasien penyakit menular adalah kegiatan
PENGERTIAN
perlakuan khusus terhadap makanan dan alat makan sebelum dan setelah digunakan pasien
TUJUAN Menghindari penularan penyakit melalui alat makan terhadap petugas maupun pasien lain
Sebagai pengawasan untuk mencegah penularan penyakit melalui makanan / alat makan
KEBIJAKAN
pasien
1. Menerima informasi tentang pasien penyakit menular dari bagian keperawatan.
Informasi disampaikan melalui ahli gizi ruangan maupun penyaji makanan
2. Menyiapkan alat makan sekali pakai (kotak nasi) khusus untuk pasien penyakit
menular
3. Membagikan makanan ke dalam alat makan kemudian ditutup rapat dan diberi label
sesuai nama dan kelas perawatan pasien
4. Menyerahkan makanan kepada penyaji makanan untuk diberikan kepada pasien
PROSEDUR 5. Membuang sisa makanan dan alat makan ke dalam plastic sampah infeksius
Instalasi gizi
UNIT TERKAIT
Instalasi rawat inap
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
dr. Ahmad Choir, MARS
Pelayanan gizi di ruang rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang
PENGERTIAN meliputi Assessment, Diagnosa gizi, Intervensi Gizi, serta Monitoring dan Evaluasi secara
berkesinambungan.
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien sesuai dengan kondisi penyakit, dalam upaya
TUJUAN
mempercepat proses penyembuhan.
Adanya pedoman dalam pelaksanaan asuhan gizi pasien rawat inap sesuai dengan Pedoman
KEBIJAKAN
Gizi Rumah Sakit (PGRS)
1. Ahli gizi ruangan mempersiapkan Form Asuhan Gizi Anak / Dewasa.
2. Mengisi data dasar pasien dari Laporan Rekam Medis di ruang rawat inap.
3. Melakukan pengukuran antropometri yaitu Berat Badan dan Tinggi Badan (bagi pasien
yang dapat berdiri), Lingkar Lengan Atas dan Tinggi Lutut (bagi pasien yang tidak dapat
berdiri).
4. Melakukan pemeriksaan fisik/klinis seperti kurus, gemuk, tampak pucat, dsb
5. Mengumpulkan data laboratorium yang berhubungan dengan gizi misalnya Albumin, kadar
Hb, Glukosa darah, dsb
6. Melakukan anamnese gizi pasien sebelum MRS meliputi jadwal makan, alergi makanan,
kesukaan makanan, pernah/tidak mendapat konseling gizi sebelumnya, serta recall makanan
1x24 jam
7. Menanyakan data personal terkait dengan factor yang berhubungan dengan penyediaan
makanan misalnya pekerjaan, tinggal bersama siapa dan siapa yang memasak makanan di
PROSEDUR rumah
8. Melakukan identifikasi masalah dari data yang telah dikumpulkan
9. Menentukan Diagnosa Gizi sesuai PAGT (Prosedur Asuhan Gizi Terpadu)
10. Merencanakan dan menentukan intervensi diit yang akan diberikan kepada pasien sesuai
dengan etiologi / penyebab masalah yang telah ditemukan
11. Konsultasi gizi atas permintaan dokter dilakukan dengan menuliskan permintaan konsultasi
dalam buku rekam medis
12. Ahli gizi menjawab konsultasi gizi tersebut di lembar konsultasi gizi dan dimasukkan ke
dalam rekam medis pasien
13. Menentukan rencana Monitoring dan Evaluasi sesuai dengan tanda/gejala yang ditemukan
14. Ahli gizi / perawat menuliskan nama pasien dan macam diet pasien di dalam Buku Makan
Ruangan dan Bon Permintaan Makanan untuk unit produksi / administrasi gizi
15. Penentuan dan perubahan diet pasien diinformasikan kepada perawat jaga dan dilakukan
pemesanan makanan ke Unit Produksi Instalasi Gizi dapat melalui airphone.
Rekam Medis Pasien
DOKUMEN TERKAIT Lembar Asuhan Gizi Dewasa / Anak
Bon Permintaan Makanan
Instalasi gizi
UNIT TERKAIT
Ruang rawat pasien
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
DOKUMEN TERKAIT
Form Asuhan Gizi Dewasa/Anak
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Ruang Rawat Inap
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Produksi formula enteral / makanan cair adalah serangkaian kegiatan dimulai dari persiapan
PENGERTIAN bahan, pengolahan hingga penyajian formula enteral/ makanan cair sesuai dengan kebutuhan
zat gizi dan kondisi pasien
Memberikan formula enteral/makanan cair yang sesuai dari segi kandungan zat gizi, volume
TUJUAN pemberian, maupun tingkat kekentalan cairan kepada pasien
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
g. Masukkan kembali larutan ke dalam panci, naikkan ke atas kompor dengan api kecil
dan rebus hingga suhu 70oC, pertahankan selama 15 detik sambil diaduk perlahan
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Alat pelindung diri adalah alat yang dipakai untuk melindungi diri dari
PENGERTIAN benda/bahan-bahan/mesin yang dapat mencederai anggota badan dalam melaksanakan
pekerjaan serta mencegah kontaminasi agen ke makanan melalui host / manusia
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi diri dari bahaya terbentur benda
TUJUAN keras atau tajam, panas/percikan bahan korosif, dan mencegah kontaminasi penyakit melalui
makanan
Sebagai pedoman kepada karyawan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai
KEBIJAKAN
kebutuhan pada proses penyelenggaraan makanan
1. Pilih Alat Pelindung Diri sesuai dengan situasi dan tempat yang membutuhkan.
a. Petugas Penerima, Penyimpanan dan pengeluaran barang, pengolah makanan, APD
yang digunakan :
- Celemek terbuat dari kain
- Penutup kepala / korpus, menutupi seluruh rambut, terbuat dari kain yang tidak
panas dan dapat dicuci
- Sandal jepit/ sepatu dinas harian terbuat dari karet
b. Petugas penyajian makanan, APD yang digunakan :
- Celemek
PROSEDUR - Penutup kepala/korpus
- Sarung tangan plastic sekali pakai
- Sandal jepit/sepatu dinas harian
c. Petugas Pramusaji makanan
- Pakaian dinas harian
- Masker penutup hidung (pada ruangan isolasi)
- Sepatu dinas harian
d. Petugas pencuci alat makan pasien
- Celemek terbuat dari bahan anti air
- Penutup kepala / korpus.
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR 2. Setelah melaksanakan tugas, APD dilepas dan petugas mencuci tangan dengan sabun
menggunakan air yang mengalir
3. APD dibersihkan dan diletakkan pada tempatnya sehingga dapat dipakai kembali saat
melaksanakan tugas
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Bagian Gudang
3. IPSRS
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Pembersihan kereta makan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam upaya mencapai
PENGERTIAN
sanitasi kereta makanan sebagai penunjang proses distribusi makanan ke ruangan pasien
Tersedianya kereta makan yang bersih dan memadai untuk mencegah kontaminasi
TUJUAN fisik/kimia/mikrobiologi ke dalam makanan pasien selama proses distribusi ke ruangan
pasien
KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam menjaga kebersihan fisik peralatan di Instalasi Gizi
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
IPSRS
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Sanitasi alat makan pasien yang adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya mencapai
PENGERTIAN
sanitasi peralatan distribusi makanan pada pasien
Tersedianya peralatan yang bersih dan memadai sebagai sarana penunjang dalam
TUJUAN
penyelenggaraan makanan pasien
KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam menjaga kebersihan peralatan distribusi makanan di Instalasi Gizi
1. Peralatan makan pasien diambil dan dikumpulkan dari masing-masing ruangan rawat
pasien setelah 1-2 jam proses distribusi makanan
2. Peralatan makan dibawa ke lokasi tempat cuci alat, petugas mempersiapkan alat
pelindung diri
3. Peralatan makan dibersihkan dari sisa-sisa makanan
4. Membilas peralatan makan dengan air mengalir untuk membersihkan sisa makanan yang
masih menempel
5. Membersihkan peralatan dengan spon dan cairan pencuci piring
PROSEDUR 6. Membilas peralatan dengan menggunakan air yang mengalir
7. Merendam peralatan di dalam Waskom yang berisi air panas selama 15 menit
8. Meniriskan peralatan pada rak piring yang tersedia, hingga kering (tanpa di lap), setelah
kering kemudian menyusun peralatan di rak alat sesuai dengan jenisnya
9. Setelah pencucian selesai dilakukan, bersihkan spon / sabut dan membuang sisa sabun
pencuci piring
10. Setiap kali pencucian menggunakan cairan pencuci piring yang baru dilarutkan dan spon
yang bersih
11. Bersihkan wastafel / tempat cuci piring dari sisa-sisa makanan
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
ISPRS
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Persiapan yang dilakukan oleh tenaga produksi distribusi sebelum melakukan kegiatan
PENGERTIAN
produksi dan distribusi
Dengan persiapan yang dilakukan, diharapkan hygiene dan sanitasi makanan tetap
TUJUAN
terjaga
1. Tenaga produksi dan distribusi datang 10 menit sebelum jadwal yang telah
ditetapkan
2. Tenaga produksi dan distribusi dating dalam keadaan rapid an bersih.
Meliputi :
a. Pastikan personal hygiene ( kuku, tangan, rambut, pakaian, dan lain-lain)
dalam keadaan rapi
b. Gunakan alat keengkapan masak :
PROSEDUR -Tutup kepala
-celemek
-masker
-alas kaki
3. siap kerja
4. setelah selesai lepaskan semua atribut/kelengkapan masak
5. cuci celemek, masker, tutup kepala dsb
6. keringkan
7. siap digunakan untuk besok
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
ISPRS
Ditetapkan,
Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN Suatu kegiatan untuk menentukan jenis diet pasien selama dirawat di rumah sakit
TUJUAN Memberikan makanan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gizi pasien
KEBIJAKAN Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan
1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat bahwa ada pasien rawat inap baru
2. Ahli gizi mencari keterangan yang terkait melalui perawat dan dokter
3. Melakukan skrining gizi awal dengan membaca status pasien yang meliputi
PROSEDUR hasil laboratorium, pemeriksaan fisik klinis dan diagnose penyakit pasien.
4. Mengkonsulkan dengan dokiter dan perawat tentang bentuk makanan dan
jenis diit pasien.
5. Mencatat di buku diit pasien mengenai bentuk makanan dan jenis diit pasien.
PENGERTIAN Kegiatan membersihkan dapur yang dilakukan satu bulan sekali pada minggu pertama
Ditetapkan,
Direktur RS
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Ahmad Choir, MARS
Kebijakan SK DIREKTUR
Prosedur 1. Pasien baru yang masuk melalui instalasi gawat darurat maupun di
instalasi rawat jalan dilakukan skrining risiko gizi awal oleh perawat yang
melakukan pengkajian awal dengan mengisi skor pada format yang telah
disiapkan.
2. Bila total skor ≥ 2, atau pasien dengan kondisi khusus, misalnya: diabetes
mellitus, kemoterapi, penyakit ginjal, geriatric, hipertensi, penurunan
imunitas, penyakit jantung, infeksi dan penyakit lainnya yang
memerlukan penanganan gizi, maka perawat mengkoordinasikan ke ahli
gizi ruangan/dietisien untuk dilakukan pengkajian gizi.
3. Selanjutnya ahli gizi/dietisien melakukan pengkajian gizi dengan mengisi
format yang sudah disediakan.
4. Untuk pasien rawat jalan bila skor ≥ 2 atau dengan kondisi khusus maka
dikonsul ke poliklinik gizi.
5. Dietisien membaca hasil skor yang ditulis oleh perawat dan
membubuhkan nama, tanda tangan dan jam pelaksanaan.