1/1
BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit DitetapkanOleh :
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
1/1
BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. DAISY CH. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Pelayanan bahan makanan ke pelayanan produksi dan
distribusi makanan adalah suatu pekerjaan menyalurkan
semua keperluan bahan makanan baik basah maupun kering
yang akan diolah pada hari itu
TUJUAN Tujuan prosedur ini ialah agar bahan makanan basah dan
kering yang akan diolah pada hari itu tersedia dengan jenis,
kualitas dan kuantitas yang akan sesuai dengan seharusnya.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Kebijakan Direktur BLUD RSUD Abepura No.
Tentang Pelayanan Gizi di BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
1. Juru masak mengisi bon permintaan bahan makanan atau
SR (Store Request) sesuai dengan jumlah pasien yang
dilayani, mengecek dan menanda tangani bon tersebut.
2. Bon diajukan kepada staf administrasi dapur untuk
dibuatkan laporan distribusi bahan kananan kering. Untuk
bahan makanan basah, Penyaluran langsung ditangani oleh
petugas dapat dengan cara mengisi kartu stock.
6. Juru masak mengecek bahan makanan yang diterima.
UNIT TERKAIT Sub Bagian Administrasi Gizi
Sub Bagian Produksi
PEMESANAN BAHAN MAKANAN
1/1
BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
1/1
BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
1/1
BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
1/1
BLUD RSUD
ABEPURA
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
1/1
BLUD RSUD
ABEPURA
2. Riwayat Gizi
Untuk memperoleh gambaran kebiasaan makna sehari
berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan (kualitatif),
dan gambaran asupan zat gizi sehari dengan recall 24 jam,
semua data yang diperoleh dicatat dan disimpulkan sebagai
hasil kajian dalam perencanaan diet
3. Penentuan kebutuhan Gizi
Penentuan kebutuhan gizi diberikan berdasarkan status gizi,
pemeriksaan klinis, dan data laboratorium, selain itu juga
kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan harian,
kebutuhan tambahan karena kehilangan serta tambahan untuk
pemulian jaringan atau orang yang sedang sakit.
4. Penentuan Jenis Diet
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit dengan
memperhatikan menu seimbang, dan kebiasan makan.
5. Konseling Gizi
Siapkan rencana konseling terlebih dahulu, alat peraga maupun
media dan konseling diberikan untuk merubah pengetahuan,
sikap dan perilaku makan, serta pola makan sesuai dengan
kebutuhan
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi perubahan pengetahuan pasien melalui kuis, atau
kunjungan ulang pasien ke Poli Gizi
UNIT Instalasi Gizi
TERKAIT Poli Gizi
Poli Penyakit Dalam
Poli Anak
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
1/2
BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai
dari perencanaan diet, hingga evaluasi rencana diet pasien
diruang rawat inap
TUJUAN Memberikan pelayanan gizi kepada klien /pasien rawat inap agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan kondisi
penyakit, dalam upaya mempercepat proses penyembuhan.
KEBIJAKAN Adanya pasien rawat inap dan ahli gizi yang melayani diruang
rawat inap
PROSEDUR
1. Pengkajian Status Gizi
a. Antropometri
Dilakukan dengan berbagai cara yakni, PB (Panjang
Badan), TB (Tinggi Badan), BB (Berat Badan), LILA, Skin
Fold Thickness, LK, LD, RLPP (Rasio Lingkar Pinggang
Pinggul) semuanya dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan
b. Laboratorium
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan biokimia
untuk mendukung menegakkan masalah gizi juga untuk
mengintervensi gizi, diantaranya adalah pemeriksaan
darah (Hb, Kolestrol, HDL, LDL, Glukosa, Ureum,
Creatinin, Uric aced, Trigliserida dll), Urena (glukosa,
kadar gula, albumia dll), faces.
c. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berhubungan dengan gangguan gizi, pemeriksaan fisik
meliputi tanda-tanda klinis kurang kurang gizi (sangat
kurus, pucat atau bengkak), gizi lebih (gemuk/sangat
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
BLUD RSUD
Abepura
gemuk)dll
2. Riwayat Gizi
Untuk memperoleh gambaran kebiasaan makna sehari
berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan
(kualitatif), dan gambaran asupan zat gizi sehari dengan
recall 24 jam, semua data yang diperoleh dicatat dan
disimpulkan sebagai hasil kajian dalam perencanaan diet
3. Penentuan kebutuhan Gizi
Penentuan kebutuhan gizi diberikan berdasarkan status gizi,
pemeriksaan klinis, dan data laboratorium, selain itu juga
kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan harian,
kebutuhan tambahan karena kehilangan serta tambahan
untuk pemulian jaringan atau orang yang sedang sakit.
4. Penentuan Jenis Diet
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit dengan
memperhatikan menu seimbang, dan kebiasan makan.
5. Konseling Gizi
Siapkan rencana konseling terlebih dahulu, alat peraga
maupun media dan konseling diberikan untuk merubah
pengetahuan, sikap dan perilaku makan, serta pola makan
sesuai dengan kebutuhan
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi perubahan pengetahuan pasien melalui kuis, atau
kunjungan ulang pasien ke pili gizi
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Rawat Inap
PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit DitetapkanOleh :
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Suatu kegiatan penyusunan anggaran biayanya yang diperlukan
untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen/pasien yang
dilayani.
TUJUAN Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan
bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar
kecukupan gizi
KEBIJAKAN Tersedianya data standar makanan untuk pasien, data standar
harga, jumlah konsumen, siklus menu, dan peraturan pemberian
makanan
PROSEDUR 1. Kumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen tahun
sebelumnya
2. Tetapkan macam dan jumlah konsumen/ pasien
3. Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar
dengan melakukan survei pasar, kemudian tentukan harga
rata-rata bahan makanan
4. Buat standar kecukupan gizi (standar porsi) kedalam berat
kalor
5. Hitung indeks harga makanan perorangan perhari sesuai
dengan konsumen yang mendapat makan
6. Hitung anggaran belanja makanan setahun untuk masing-
masing konsumen/pasien (termasuk pegawai)
7. Hasil perhitungan anggaran diserahkan kepada pengambil
keputusan (sesuai dengan struktur organisasi) untuk
perbaikan
8. Rencana anggaran diusulkan secara resni melalui jalur
administrasi
UNIT TERKAIT Sub Bagian Administrasi Gizi
Sub Bagian Perencanaan Bahan Makanan
PERENCANAAN MENU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit DitetapkanOleh :
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Suatu kegiatan penyusunan anggaran biayanya yang diperlukan
untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen/pasien yang
dilayani.
TUJUAN Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan
bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar
kecukupan gizi
KEBIJAKAN Tersedianya data standar makanan untuk pasien, data standar
harga, jumlah konsumen, siklus menu, dan peraturan pemberian
makanan
PROSEDUR
1. Bentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari ahli
gizi (Nutritionis Dietisien), kepala masak dll
2. Kumpulkan tanggapan/keluhan konsumen mengenai menu
dengan cara menyebarkan kuesioner
3. Buat rincian macam dan jumlah konsumen yang akan dilayani
4. Kumpulkan data peralatan dan perlengkapan dapur yang
tersedia
5. Sesuaikan penyusunan menu dengan macam dan jumlah
tenaga
6. Perhatian kebiasaan makan daerah setempat, musim, dan
pasar
7. Tetapkan siklus menu yang akan dipakai, Tetapkan standar
porsi
8. Susun menu
Kumpulkan berbagai jenis hidangan, kelompokan
Susun pola menu dan master menu yang memuat garsi
besar frekuensi penggunaan bahan makanan
Masukan Lauk Hewani, Nabati sayur dan buah yang
PERENCANAAN MENU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
BLUD RSUD
Abepura
1/1
BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Suatu kegiatan penyusunan kebutuhan bahan makanan yang
diperlukan untuk pengadaan bahan makanan
TUJUAN Tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan bahan makanan
untuk pasien dalam satu tahun anggaran
KEBIJAKAN Adanya kebijakan Rumah Sakit, tersedianya peraturan
pemberian makanan rumah sakit, adanya standar makanan
pasien, adanya standar harga, siklus menu dan data jumlah
pasien
PROSEDUR Tentukan jumlah pasien dengan berdasarkan pada DPMP
pada saat itu yang dibuat oleh ahli gizi dan dibuat oleh
pramusaji
Tentukan standar porsi tiap-tiap bahan makanan dan
tentukan berat kotor semua bahan makanan yang dipakai
Hitung berapa kali pemakaian bahan makanan setiap satu
siklus menu
Hitung dengan cara jumlah pasien x berat kotor x jumlah
pemakaian dalam satu siklus menu
UNIT TERKAIT Sub Bagian Perencanaan Gizi
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
1/1
BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan
yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan,
memtong, mengupas, mengocok, merendam dll.
TUJUAN Mempersiapkan bahan-bahan makanan, serta bumbu-bumbu
sebelum dilakukan kegiatan pemasakan
KEBIJAKAN Adanya bahan makanan yang akan dipersiapkan, dan adanya
peralatan persiapan bahan makanan
PROSEDUR Periksa dahulu semua jenis bahan makanan yang akan
dipersiapkan untuk saat itu sesuai dengan menu yang akan
digunakan
Bahan makanan dikelompokan sesuai dengan jenisnya
masing-masing (Lauk Hewani, Lauk Nabati,Sayuran dan
Buah)
Bersihkan dahulu bahan makanan dari sampah dan kotoran
yang melekat
Siangi dan buang bahan makanan yang tidak dapat
digunakan /dimakan, kupas bila perlu
Cuci dengan air bersih yang mengalir diruang pencucian,
kemudian potong-potong sesuai bentuk dan jenis bahan
makanan
Bahan makanan siap diproduksi
UNIT TERKAIT Sub Bagian Penerimaan
PENYUSUNAN MAKANAN FORMULA
BLUD RSUD
Abepura
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dengan desinfektan
pasien lainnya
4. Pramusaji membuang sisa makanan ke bak sampah yang
sudah tersedia
Bagian Produksi
BLUD RSUD
PENYALURAN BAHAN MAKANAN KEPEYALANAN
ABEPURA
PRODUKSI DAN DISTRIBUSI MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
BLUD RSUD
ABEPURA PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
BLUD RSUD
ABEPURA PENGELOLAAN BAHAN MAKANAN
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah
menjadi bahan makanan yang sipa dimakan, berkualitas dan
aman untuk dikonsumsi
Tujuan Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi, meningkatkan nilai
cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna,
keempukan, dan menampilkan makanan, bebas dari organisme
dan zat yang berbahaya
Kebijakan Tersedianya bahan makanan yang akan diolah, tersedianya
peralatan, dan tersedianya siklus menu
Peosedur
5. Setelah bahan makanan melalui proses persiapan,
pencucian dan pemotongan sesuai dengan jenis bahan
makanan dan menu masakan, bahan tersebut siap diolah/
dimasak
6. Sebelum pengolahan makanan terlebih dahulu dipersiapkan
macam bumbu masakannya.
7. Kemudian bahan makanan siap diolah sesuai dengan
medium pengelolaannya (direbus, digoreng, bakar,
panggang, kukus ataupun di steam)
8. Bahan makanan dimasak hingga matang dan siap disajikan
Unit Terkait Sub Bagian Produksi
BLUD RSUD
ABEPURA ASUHAN GIZI RAWAT JALAN
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
BLUD RSUD
ABEPURA ASUHAN GIZI RAWAT INAP
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan
dimulai dari perencanaan diet, hingga evaluasi rencana diet
pasien diruang rawat inap
Tujuan Memberikan pelayanan gizi kepada klien /pasien rawat inap
agar memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan
kondisi penyakit, dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan.
Kebijakan Adanya pasien rawat inap dan ahli gizi yang melayani diruang
rawat inap
Prosedur
7. Pengkajian Status Gizi
d. Antropometri
Dilakukan dengan berbagai cara yakni, PB (Panjang
Badan), TB (Tinggi Badan), BB (Berat Badan), LILA,
Skin Fold Thickness, LK, LD, RLPP (Rasio Lingkar
Pinggang Pinggul) semuanya dapat dilakukan sesuai
dengan kebutuhan
e. Laboratorium
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan biokimia
untuk mendukung menegakkan masalah gizi juga untuk
mengintervensi gizi, diantaranya adalah pemeriksaan
darah (Hb, Kolestrol, HDL, LDL, Glukosa, Ureum,
Creatinin, Uric aced, Trigliserida dll), Urena (glukosa,
kadar gula, albumia dll), faces.
f. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berhubungan dengan gangguan gizi, pemeriksaan fisik
meliputi tanda-tanda klinis kurang kurang gizi (sangat
kurus, pucat atau bengkak), gizi lebih (gemuk/sangat
gemuk)dll
8. Riwayat Gizi
Untuk memperoleh gambaran kebiasaan makna sehari
berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan
(kualitatif), dan gambaran asupan zat gizi sehari dengan
recall 24 jam, semua data yang diperoleh dicatat dan
disimpulkan sebagai hasil kajian dalam perencanaan diet
9. Penentuan kebutuhan Gizi
Penentuan kebutuhan gizi diberikan berdasarkan status
gizi, pemeriksaan klinis, dan data laboratorium, selain itu
juga kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan
harian, kebutuhan tambahan karena kehilangan serta
tambahan untuk pemulian jaringan atau orang yang sedang
sakit.
10. Penentuan Jenis Diet
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit dengan
memperhatikan menu seimbang, dan kebiasan makan.
11. Konseling Gizi
Siapkan rencana konseling terlebih dahulu, alat peraga
maupun media dan konseling diberikan untuk merubah
pengetahuan, sikap dan perilaku makan, serta pola makan
sesuai dengan kebutuhan
12. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi perubahan pengetahuan pasien melalui kuis, atau
kunjungan ulang pasien ke pili gizi
Unit Terkait Instalasi Gizi
Rawat Inap
BLUD RSUD
ABEPURA PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA MAKANAN
BLUD RSUD
ABEPURA PERENCANAAN MENU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
BLUD RSUD
ABEPURA PERHITUNGAN KEBUTUHAN MAKANAN
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Suatu kegiatan penyusunan kebutuhan bahan makanan yang
diperlukan untuk pengadaan bahan makanan
Tujuan Tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan bahan makanan
untuk pasien dalam satu tahun anggaran
Kebijakan Adanya kebijakan Rumah Sakit, tersedianya peraturan
pemberian makanan rumah sakit, adanya standar makanan
pasien, adanya standar harga, siklus menu dan data jumlah
pasien
Prosedur Tentukan jumlah pasien dengan berdasarkan pada DPMP
pada saat itu yang dibuat oleh ahli gizi dan dibuat oleh
pramusaji
Tentukan standar porsi tiap-tiap bahan makanan dan
tentukan berat kotor semua bahan makanan yang dipakai
Hitung berapa kali pemakaian bahan makanan setiap satu
siklus menu
Hitung dengan cara jumlah pasien x berat kotor x jumlah
pemakaian dalam satu siklus menu
Unit Terkait Sub Bagian Perencanaan Gizi
BLUD RSUD
ABEPURA PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan
yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan,
memtong, mengupas, mengocok, merendam dll.
Tujuan Mempersiapkan bahan-bahan makanan, serta bumbu-bumbu
sebelum dilakukan kegiatan pemasakan
Kebijakan Adanya bahan makanan yang akan dipersiapkan, dan adanya
peralatan persiapan bahan makanan
Prosedur Periksa dahulu semua jenis bahan makanan yang akan
dipersiapkan untuk saat itu sesuai dengan menu yang akan
digunakan
Bahan makanan dikelompokan sesuai dengan jenisnya
masing-masing (Lauk Hewani, Lauk Nabati,Sayuran dan
Buah)
Bersihkan dahulu bahan makanan dari sampah dan kotoran
yang melekat
Siangi dan buang bahan makanan yang tidak dapat
digunakan /dimakan, kupas bila perlu
Cuci dengan air bersih yang mengalir diruang pencucian,
kemudian potong-potong sesuai bentuk dan jenis bahan
makanan
Bahan makanan siap diproduksi
Unit Terkait Sub Bagian Penerimaan
BLUD RSUD
ABEPURA PENYUSUNAN MAKANAN FORMULA
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
BLUD RSUD
ABEPURA PENYUSUNAN MAKANAN FORMULA
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
BLUD RSUD
ABEPURA PENELITIAN GIZI TERAPAN
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
BLUD RSUD
PENANGANAN ALAT MAKAN PASIEN DENGAN PENYAKIT
ABEPURA
INFEKSI MENULAR
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dengan desinfektan
pasien lainnya
sudah tersedia
Bagian Produksi