Anda di halaman 1dari 41

PENYUSUNAN DIET PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit DitetapkanOleh :
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Adalah kegiatan yang dimulai dari pengumpulan data-data
assessment (antropometri, biokimia, klinis, riwayat gizi) atau
pengkajian gizi, dan perencanaan terapi diet yang dihitung
berdasarkan data yang diperoleh hingga dilakukan monitoring
dan evaluasi diit yang diberikan.
TUJUAN Agar pasien mendapatkan diet yang tepat untuk mendukung
proses pemulihan.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Kebijakan Direktur BLUD RSUD Abepura No.
Tentang Pelayanan Gizi di BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR 1. Pasien masuk rumah sakit dan diterima diruang warat inap.
2. Ahli gizi membaca rekam medis pasien dan melakukan
pengkajian data untuk memberikan terapi diet yang sesuai
dengan penyakitnya. Apabila pasien tidak memerlukan
terapi diet khusus maka akan langsung diberikan makanan
biasa, Apabila pasien memerlukan terapi diit khusus, ahli
gizi merencanakan diet yang sesuai dengan penyakitknya
dan melakukan mencatatkan di lembar asuhan gizi dengan
format ADIME
3. Ahli gizi menginformasikan pada bagian instalasi Gizi
mengenai diet pasien.
4. Ahli gizi menuliskan hasil evaluasi asupan makanan pada
form asuhan gizi dan memasukan ke dalam rekam medis
pasien
5. Bila ada penyelesaian/ perubahan terapi diit selama pasien
dirawat, tindakan terapi diet akan berubah ke tindakan
nomor 2, dan ahli gizi memberikan konsultasi gizi pasien
untuk kelanjutan terapi diet di rumah.
Unit Terkait  Ruang Rawat Inap
PENYALURAN BAHAN MAKANAN,
PRODUKSI, DAN DISTRIBUSI MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. DAISY CH. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Pelayanan bahan makanan ke pelayanan produksi dan
distribusi makanan adalah suatu pekerjaan menyalurkan
semua keperluan bahan makanan baik basah maupun kering
yang akan diolah pada hari itu
TUJUAN Tujuan prosedur ini ialah agar bahan makanan basah dan
kering yang akan diolah pada hari itu tersedia dengan jenis,
kualitas dan kuantitas yang akan sesuai dengan seharusnya.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Kebijakan Direktur BLUD RSUD Abepura No.
Tentang Pelayanan Gizi di BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
1. Juru masak mengisi bon permintaan bahan makanan atau
SR (Store Request) sesuai dengan jumlah pasien yang
dilayani, mengecek dan menanda tangani bon tersebut.
2. Bon diajukan kepada staf administrasi dapur untuk
dibuatkan laporan distribusi bahan kananan kering. Untuk
bahan makanan basah, Penyaluran langsung ditangani oleh
petugas dapat dengan cara mengisi kartu stock.
6. Juru masak mengecek bahan makanan yang diterima.
UNIT TERKAIT  Sub Bagian Administrasi Gizi
 Sub Bagian Produksi
PEMESANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
BLUD RSUD
Abepura

DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan
menu dan rata-rata jumlah pasien/klien yang akan dilayani
TUJUAN Tersedianya daftar pasien bahan makanan sesuai standar atau
spesifikasi yang telah ditetapkan.
KEBIJAKAN Adanya spesifikasi bahan makanan dan adanya daftar pesanan
bahan makanan
PROSEDUR
1. Ahli gizi membuat rekapitulasi kebutuhan bahan makanan
untuk esok hari dengan cara menghitung standar porsi
dikalikan dengan jumlah pasien
2. Hasil perhitungan ditulis dalam form Delivery Order dan
kemudian diserahkan kepada rekanan yang telah ditunjuk
sebagai rekanan rumah sakit.
3. Kemudian rekanan akan menerima daftar pesanan bahan
makanan akan dibelanjakan esok sesuai denga permintaan
4. Selanjtnya pihak pemesanan bahan makanan akan
menerima bahan makanan yang dipesan pada esok harinya
sesuai dengan daftar pemesanan bahan makanan
UNIT TERKAIT  Instalasi Gizi
 Rekanan
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Kegiatan yang meliputi pemeriksaan/ penelitian, pencatatan
dan pelaporan tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan
makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta
spesifikasi yang telah ditetapkan
TUJUAN Tersedianya bahan makanan yang siap diolah
KEBIJAKAN Tersedianya Daftar pemesanan bahan makanan
Tersedianya Spesifikasi bahan makanan
PROSEDUR
1. Setelah barang disediakan oleh rekanan, kemudian bahan
makanan diperiksa satu perseta disesuaikan dengan daftar
permintaan (order), untuk mengetahui bila ada
barang/bahan yang kurang atau yang berlebih
2. Bahan juga diperiksa kualitasnya disesuaikan dengan
spesifikasi, agar dapat menghasilkan bahan dengan
kualitas baik.
3. Kemudian bahan makanan ditimbang satu persen sesuai
dengan jumlah yang telah dipesan sesuai dengan daftar
4. Hasil dari penimbangan dicatat dan dibuatlah pelaporan
penerimaan barang
5. Kemudian barang/bahan makanan disalurkan ketempat
persiapan dan gudang
UNIT TERKAIT  Instalasi Gizi
 Rekanan/ Leveransir
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Kegiatan menata, menyimpan dan memelihara keamanan
bahan makanan kering dan basah baik kualitasnya maupun
kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah serta
pencatatan dan pelaporannya
TUJUAN Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat
KEBIJAKAN Adanya sistem penyimpanan dan kartu stok
PROSEDUR
1. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima,
harus segera dibawa ketempat penyimpanan, gudang
ataupun yang siap pakai.
2. Apabila bahan makanan langsung akan digunakan setelah
ditimbang dan awasi oleh bagian penyimpanan bahan
makanan setempat dibawa keruang persiapan
3. Siap dikerjakan oleh tenaga yang bertugas
UNIT TERKAIT  Sub Bagian Penyimpanan
PENGELOLAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah
menjadi bahan makanan yang sipa dimakan, berkualitas dan
aman untuk dikonsumsi
TUJUAN Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi, meningkatkan nilai
cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna,
keempukan, dan menampilkan makanan, bebas dari organisme
dan zat yang berbahaya
KEBIJAKAN Tersedianya bahan makanan yang akan diolah, tersedianya
peralatan, dan tersedianya siklus menu
PEOSEDUR
1. Setelah bahan makanan melalui proses persiapan,
pencucian dan pemotongan sesuai dengan jenis bahan
makanan dan menu masakan, bahan tersebut siap diolah/
dimasak
2. Sebelum pengolahan makanan terlebih dahulu dipersiapkan
macam bumbu masakannya.
3. Kemudian bahan makanan siap diolah sesuai dengan
medium pengelolaannya (direbus, digoreng, bakar,
panggang, kukus ataupun di steam)
4. Bahan makanan dimasak hingga matang dan siap disajikan
UNIT TERKAIT  Sub Bagian Produksi
ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
BLUD RSUD
ABEPURA
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai
dari perencanaan diet, pelaksanaan konseling diet hingga
evaluasi rencana diet kepada klien/pasien rawat jalan
TUJUAN Memberikan pelayanan gizi kepada klien/ pasien rawat jalan agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan kondisi
kesehatannya
KEBIJAKAN Adanya pasien rawat jalan dan ahli gizi yang melayani
PROSEDUR 1. Pengkajian Status Gizi
a. Antropometri
Dilakukan dengan berbagai cara yakni, PB (Panjang
Badan), TB (Tinggi Badan), BB (Berat Badan), LILA, Skin
Fold Thickness, LK, LD, RLPP (Rasio Lingkar Pinggang
Pinggul) semuanya dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan
b. Laboratorium
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan biokimia
untuk mendukung menegakkan masalah gizi juga untuk
mengintervensi gizi, diantaranya adalah pemeriksaan
darah (Hb, Kolestrol, HDL, LDL, Glukosa, Ureum,
Creatinin, Uric aced, Trigliserida dll), Urena (glukosa,
kadar gula, albumia dll), faces.
c. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berhubungan dengan gangguan gizi, pemeriksaan fisik
meliputi tanda-tanda klinis kurang kurang gizi (sangat
kurus, pucat atau bengkak), gizi lebih (gemuk/sangat
gemuk)dl
ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
BLUD RSUD
ABEPURA

2. Riwayat Gizi
Untuk memperoleh gambaran kebiasaan makna sehari
berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan (kualitatif),
dan gambaran asupan zat gizi sehari dengan recall 24 jam,
semua data yang diperoleh dicatat dan disimpulkan sebagai
hasil kajian dalam perencanaan diet
3. Penentuan kebutuhan Gizi
Penentuan kebutuhan gizi diberikan berdasarkan status gizi,
pemeriksaan klinis, dan data laboratorium, selain itu juga
kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan harian,
kebutuhan tambahan karena kehilangan serta tambahan untuk
pemulian jaringan atau orang yang sedang sakit.
4. Penentuan Jenis Diet
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit dengan
memperhatikan menu seimbang, dan kebiasan makan.
5. Konseling Gizi
Siapkan rencana konseling terlebih dahulu, alat peraga maupun
media dan konseling diberikan untuk merubah pengetahuan,
sikap dan perilaku makan, serta pola makan sesuai dengan
kebutuhan
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi perubahan pengetahuan pasien melalui kuis, atau
kunjungan ulang pasien ke Poli Gizi
UNIT  Instalasi Gizi
TERKAIT  Poli Gizi
 Poli Penyakit Dalam
 Poli Anak
ASUHAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
BLUD RSUD
Abepura
DitetapkanOleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai
dari perencanaan diet, hingga evaluasi rencana diet pasien
diruang rawat inap
TUJUAN Memberikan pelayanan gizi kepada klien /pasien rawat inap agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan kondisi
penyakit, dalam upaya mempercepat proses penyembuhan.
KEBIJAKAN Adanya pasien rawat inap dan ahli gizi yang melayani diruang
rawat inap
PROSEDUR
1. Pengkajian Status Gizi
a. Antropometri
Dilakukan dengan berbagai cara yakni, PB (Panjang
Badan), TB (Tinggi Badan), BB (Berat Badan), LILA, Skin
Fold Thickness, LK, LD, RLPP (Rasio Lingkar Pinggang
Pinggul) semuanya dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan
b. Laboratorium
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan biokimia
untuk mendukung menegakkan masalah gizi juga untuk
mengintervensi gizi, diantaranya adalah pemeriksaan
darah (Hb, Kolestrol, HDL, LDL, Glukosa, Ureum,
Creatinin, Uric aced, Trigliserida dll), Urena (glukosa,
kadar gula, albumia dll), faces.
c. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berhubungan dengan gangguan gizi, pemeriksaan fisik
meliputi tanda-tanda klinis kurang kurang gizi (sangat
kurus, pucat atau bengkak), gizi lebih (gemuk/sangat
ASUHAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2

BLUD RSUD
Abepura

gemuk)dll
2. Riwayat Gizi
Untuk memperoleh gambaran kebiasaan makna sehari
berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan
(kualitatif), dan gambaran asupan zat gizi sehari dengan
recall 24 jam, semua data yang diperoleh dicatat dan
disimpulkan sebagai hasil kajian dalam perencanaan diet
3. Penentuan kebutuhan Gizi
Penentuan kebutuhan gizi diberikan berdasarkan status gizi,
pemeriksaan klinis, dan data laboratorium, selain itu juga
kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan harian,
kebutuhan tambahan karena kehilangan serta tambahan
untuk pemulian jaringan atau orang yang sedang sakit.
4. Penentuan Jenis Diet
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit dengan
memperhatikan menu seimbang, dan kebiasan makan.
5. Konseling Gizi
Siapkan rencana konseling terlebih dahulu, alat peraga
maupun media dan konseling diberikan untuk merubah
pengetahuan, sikap dan perilaku makan, serta pola makan
sesuai dengan kebutuhan
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi perubahan pengetahuan pasien melalui kuis, atau
kunjungan ulang pasien ke pili gizi
UNIT TERKAIT  Instalasi Gizi
 Rawat Inap
PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/2
BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit DitetapkanOleh :
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Suatu kegiatan penyusunan anggaran biayanya yang diperlukan
untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen/pasien yang
dilayani.
TUJUAN Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan
bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar
kecukupan gizi
KEBIJAKAN Tersedianya data standar makanan untuk pasien, data standar
harga, jumlah konsumen, siklus menu, dan peraturan pemberian
makanan
PROSEDUR 1. Kumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen tahun
sebelumnya
2. Tetapkan macam dan jumlah konsumen/ pasien
3. Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar
dengan melakukan survei pasar, kemudian tentukan harga
rata-rata bahan makanan
4. Buat standar kecukupan gizi (standar porsi) kedalam berat
kalor
5. Hitung indeks harga makanan perorangan perhari sesuai
dengan konsumen yang mendapat makan
6. Hitung anggaran belanja makanan setahun untuk masing-
masing konsumen/pasien (termasuk pegawai)
7. Hasil perhitungan anggaran diserahkan kepada pengambil
keputusan (sesuai dengan struktur organisasi) untuk
perbaikan
8. Rencana anggaran diusulkan secara resni melalui jalur
administrasi
UNIT TERKAIT  Sub Bagian Administrasi Gizi
 Sub Bagian Perencanaan Bahan Makanan
PERENCANAAN MENU
No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit DitetapkanOleh :
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Suatu kegiatan penyusunan anggaran biayanya yang diperlukan
untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen/pasien yang
dilayani.
TUJUAN Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan
bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar
kecukupan gizi
KEBIJAKAN Tersedianya data standar makanan untuk pasien, data standar
harga, jumlah konsumen, siklus menu, dan peraturan pemberian
makanan
PROSEDUR
1. Bentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari ahli
gizi (Nutritionis Dietisien), kepala masak dll
2. Kumpulkan tanggapan/keluhan konsumen mengenai menu
dengan cara menyebarkan kuesioner
3. Buat rincian macam dan jumlah konsumen yang akan dilayani
4. Kumpulkan data peralatan dan perlengkapan dapur yang
tersedia
5. Sesuaikan penyusunan menu dengan macam dan jumlah
tenaga
6. Perhatian kebiasaan makan daerah setempat, musim, dan
pasar
7. Tetapkan siklus menu yang akan dipakai, Tetapkan standar
porsi
8. Susun menu
 Kumpulkan berbagai jenis hidangan, kelompokan
 Susun pola menu dan master menu yang memuat garsi
besar frekuensi penggunaan bahan makanan
 Masukan Lauk Hewani, Nabati sayur dan buah yang

PERENCANAAN MENU
No. Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

BLUD RSUD
Abepura

 serasi konsistensi bentuk dan variasinya.


 Siapkan formulir penilaian yang meliputi pola menu, rasa,
aroma, ukuran, bentuk potongan, temperatur makanan,
pengulangan pengajian dan sanitasi.
 Nilai menu dengan beberapa penilaian objektif, lakukan
pretest untuk mengetahui tanggapan klien
 Buat perbaikan menu dan menu siap untuk diusulkan
UNIT TERKAIT  Penanggung Jawab Gizi Rawat Inap
 Penanggung Jawab Produksi
PERHITUNGAN KEBUTUHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Suatu kegiatan penyusunan kebutuhan bahan makanan yang
diperlukan untuk pengadaan bahan makanan
TUJUAN Tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan bahan makanan
untuk pasien dalam satu tahun anggaran
KEBIJAKAN Adanya kebijakan Rumah Sakit, tersedianya peraturan
pemberian makanan rumah sakit, adanya standar makanan
pasien, adanya standar harga, siklus menu dan data jumlah
pasien
PROSEDUR  Tentukan jumlah pasien dengan berdasarkan pada DPMP
pada saat itu yang dibuat oleh ahli gizi dan dibuat oleh
pramusaji
 Tentukan standar porsi tiap-tiap bahan makanan dan
tentukan berat kotor semua bahan makanan yang dipakai
 Hitung berapa kali pemakaian bahan makanan setiap satu
siklus menu
 Hitung dengan cara jumlah pasien x berat kotor x jumlah
pemakaian dalam satu siklus menu
UNIT TERKAIT  Sub Bagian Perencanaan Gizi
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

BLUD RSUD
Abepura
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan
yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan,
memtong, mengupas, mengocok, merendam dll.
TUJUAN Mempersiapkan bahan-bahan makanan, serta bumbu-bumbu
sebelum dilakukan kegiatan pemasakan
KEBIJAKAN Adanya bahan makanan yang akan dipersiapkan, dan adanya
peralatan persiapan bahan makanan
PROSEDUR  Periksa dahulu semua jenis bahan makanan yang akan
dipersiapkan untuk saat itu sesuai dengan menu yang akan
digunakan
 Bahan makanan dikelompokan sesuai dengan jenisnya
masing-masing (Lauk Hewani, Lauk Nabati,Sayuran dan
Buah)
 Bersihkan dahulu bahan makanan dari sampah dan kotoran
yang melekat
 Siangi dan buang bahan makanan yang tidak dapat
digunakan /dimakan, kupas bila perlu
 Cuci dengan air bersih yang mengalir diruang pencucian,
kemudian potong-potong sesuai bentuk dan jenis bahan
makanan
 Bahan makanan siap diproduksi
UNIT TERKAIT  Sub Bagian Penerimaan
PENYUSUNAN MAKANAN FORMULA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1

BLUD RSUD
Abepura

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
PENGERTIAN Penyusunan makanan formula adalah rangkaian kegiatan
untuk membuat komposisi satu jenis atau lebih makanan
formula dengan menggunakan bahan makanan bernilai gizi
dan sesuai dengan syarat diit dan penyakitnya unntuk tiap-tiap
jenis makanan formula
TUJUAN Untuk membuat macam-macam formula yang sesuai dengan
kondisi pasien rawat inap
KEBIJAKAN 1. Layanan gizi menyediakan makanan formula rumah sakit
2. Formula rumah sakit dibuat sendiri oleh layanan gizi, dan
Boga berdasarkan kebutuhan pasien yang dirawat dengan
komposisi nilai gizi tertentu sesuai jenis penyakitnya
PROSEDUR 1. Staf Gizi mengelompokan bahan-bahan makanan yang
dipakai untuk membuat satu/lebih jenis formula rumah sakit
seperti (Susu, Gula pasir, tepung maezena, dan lain-lain)
bahan satu komposisi dan menambahkan berat yang
dibutuhkan dari setiap jenis bahan makanan yang dipakai.
2. Staf Gizi menghitung komposisi nilai gizi unntuk masing-
masing makanan formula rumah sakit per porsi penyajian
3. Staf Gizi melaksanakan evaluasi
UNIT TERKAIT  Bagian Layanan Rawat Inap
 Sub Bagian Administrasi Gizi
 Sub Bagian Produksi
BLUD RSUD
ABEPURA PENYUSUNAN MAKANAN FORMULA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Penyaluran makanan pegawai adalah proses pemorsian
makanan untuk pegawai kedalam alat makanan dan
penyampaikannya kepada petugas kantin
Tujuan Tujuan prosedur ini adalah supaya permintaan makanan
pegawai terpenuhi
Kebijakan Makanan pegawai disalurkan sesuai peraturan rumah sakit dan
menu yang berlaku
Prosedur 1. Juru masak II / III mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan untuk distribusi
2. Sistem distribusi adalah desentralisasi
3. Langkah penyaluran makan adalah :
- Pegawai mengambil sendiri alat makanan yang tersedia
- Makanan pokok dapat diambil sendiri oleh pegawai
- Untuk lauk, sayur dan buah sudah diporsi oleh penjaga
kantin
Unit Terkait  Sub Bagian Produksi
BLUD RSUD
ABEPURA PENELITIAN GIZI TERAPAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Penelitian gizi terapan adalah proses pengambilan data untuk
kepentingan ilmiah atau instansi guna menyusun karya tulis
ilmiah atau artikel / makalah ilmiah
Tujuan Agar peneliti melaksanakan penelitian di RS memahami dan
melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
Kebijakan 1. Penelitian yang dilaksanakan di Layanan Gizi dan Boga
harus sudah mendapatkan ijin dari SDM RS.
2. Ijin penelitian dikeluarkan oleh bagian Diklat SDM RS
apabila calon peneliti telah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan sesuai prosedur tetap
3. Penelitian yang dilaksanakan di Layanan Gizi dan Boga
diutamakan untuk membantu upaya peningkatan kualitas
pelayanan gizi RS
4. Penelitian dengan perlakuan perlu melampirkan Etika
Penelitian (Ethical Clearence dan Inform Consent dari
respondent)
5. Segala biaya yang muncul akibat penelitian tersebut
sepenuhnya ditanggungg oleh peneliti yang bersangkutan
6. Administrasi penelitian sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit
Prosedur 1. Calon peneliti mengajukan izin Peneliti kepada Direktur
disertai proposal penelitian yang telah disahkan
2. Kepala Bagian SMD memberikan disposisi kepada
Supervisi Diklat dan Pengembangan SDM untuk
dikoordinasikan dengan yang terkait
3. Supervisi Diklat dan Pengembangan SDM meneruskan
kepada Layanan Gizi dan Boga untuk mendapatkan
masukan kesesuaian dan penelitian
4. Supervisi Gizi dan Boga member umpan balik ke Bagian
Diklat SDM bahwa penelitian/pengambilan data dapat/tidak
dapat dilakukan
5. Calon peneliti mempresentasikan proposalnya di Layanan
Gizi dan Boga
6. Bagian Diklat SDM mencatat dan memantau pelaksanaan
pengambilan data melalui surat pernyataan telah selesai
mengambil data yang di tanda tangani oleh Spv. Gizi dan
Boga
7. Peneliti melaksanakan penelitianya
8. Peneliti melapor ke Supervisi Diklat dan Pengembangan
SDM bahwa pengambilan data telah selesai dengan
membawa surat pernyataan dari Supervisi Gizi dan Boga,
hasil penelitiann diinformasikan ke Layanan Gizi dan Boga
(berupa Naskah lengkap penelitiannnya)
Unit Terkait  Bagian Diklat dan Penngembangan
 Bagian Administrasi Gizi
BLUD RSUD
PENANGANAN ALAT MAKAN PASIEN DENGAN PENYAKIT
ABEPURA
INFEKSI MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Penanganan alat makan pasien dengan penyakit infeksi

menular adalah suatu proses pemisahan alat makan pasien

yang diinfeksius dengan alat makan pasien yang lain.

Tujuan Tujuan prosedur ini adalah memutuskan rantai penularan

panyakit melalui alat makan sehingga dapat mencegah

penyebaran infeksi menular

Kebijakan 1. Alat makan pasien dengan penyakit menular terpisah

dengan alat makan pasienn dengan penyakit tidak menular

2. Alat makan pasien dengan penyakit infeksi menular dicuci

dengan desinfektan

Prosedur 1. Pramusaji memisahkan alat makan untuk pasien infeksi

penyakit menular menggunakan plato (tempat makan

pasien) dengan warna berbeda. ( Mis: Plato Hijau untuk

pasien dengan penyakit infeksi menular,dan plato Merah

untuk pasien dengan penyakit tidak menular)

2. Pramusaji mengambil alat kotor dari meja pasien dengan

penyakit infeksi menular

3. Pramusaji meletakan alat makan kotor pasien dengan

infeksi penyakit menular terpisah dengan alat makan

pasien lainnya
4. Pramusaji membuang sisa makanan ke bak sampah yang

sudah tersedia

5. Pramusaji mengumpulkan alat makan kotor pasien

infeksius ke dalam bak pencucian

6. Steward membersihkan alat makan kotor pasien infeksius di

tempat yang terpisah dengan pencuciann alat makan yang

tidak infeksius. Alat makan direndam dengan cairan

disinfektan khusus/ dengan Air panas.

Unit Terkait  Bagian Layanan Rawat Inap

 Bagian Produksi

BLUD RSUD
PENYALURAN BAHAN MAKANAN KEPEYALANAN
ABEPURA
PRODUKSI DAN DISTRIBUSI MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Pelayanan bahan makanan ke pelayanan produksi dan
distribusi makanan adalah suatu pekerjaan menyalurkan
semua keperluan bahan makanan baik basah maupun kering
yang akan diolah pada hari itu
Tujuan Tujuan prosedur ini ialah agar bahan makanan basah dan
kering yang akan diolah pada hari itu tersedia dengan jenis,
kualitas dan kuantitas yang akan sesuai dengan seharusnya.
Kebijakan Penyaluran bahan mekanan sesua dengan menu yang berlaku
dan tepat waktu.
Prosedur
3. Juru masak mengisi bon permintaan bahan makanan atau
SR (Store Request) sesuai dengan jumlah pasien yang
dilayani, mengecek dan menanda tangani bon tersebut.
4. Bon diajukan kepada staf administrasi dapur untuk
dibuatkan laporan distribusi bahan kananan kering. Untuk
bahan makanan basah, Penyaluran langsung ditangani
oleh petugas dapat dengan cara mengisi kartu stock.
5. Juru masak mengecek bahan makanan yang diterima.
Unit Terkait  Sub Bagian Administrasi Gizi
 Sub Bagian Produksi.
BLUD RSUD
ABEPURA PEMESANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan
menu dan rata-rata jumlah pasien/klien yang akan dilayani
Tujuan Tersedianya daftar pasien bahan makanan sesuai standar atau
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Kebijakan Adanya spesifikasi bahan makanan dan adanya daftar pesanan
bahan makanan
Prosedur
5. Ahli gizi membuat rekapitulasi kebutuhan bahan makanan
untuk esok hari dengan cara menghitung standar porsi
dikalikan dengan jumlah pasien
6. Hasil perhitungan ditulis dalam form Delivery Order dan
kemudian diserahkan kepada rekanan/leveransir yang telah
ditunjuk sebagai rekanan rumah sakit.
7. Kemudian rekanan akan menerima daftar pesanan bahan
makanan akan dibelanjakan esok sesuai denga permintaan
8. Selanjtnya pihak pemesanan bahan makanan akan
menerima bahan makanan yang dipesan pada esok harinya
sesuai dengan daftar pemesanan bahan makanan
Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Rekanan/ Leveransir
BLUD RSUD
ABEPURA PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Kegiatan yang meliputi pemeriksaan/ penelitian, pencatatan
dan pelaporan tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan
makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta
spesifikasi yang telah ditetapkan
Tujuan Tersedianya bahan makanan yang siap diolah
Kebijakan Tersedianya Daftar pemesanan bahan makanan
Tersedianya Spesifikasi bahan makanan
Prosedur
6. Setelah barang disediakan oleh rekanan, kemudian bahan
makanan diperiksa satu perseta disesuaikan dengan daftar
permintaan (order), untuk mengetahui bila ada
barang/bahan yang kurang atau yang berlebih
7. Bahan juga diperiksa kualitasnya disesuaikan dengan
spesifikasi, agar dapat menghasilkan bahan dengan
kualitas baik.
8. Kemudian bahan makanan ditimbang satu persen sesuai
dengan jumlah yang telah dipesan sesuai dengan daftar
9. Hasil dari penimbangan dicatat dan dibuatlah pelaporan
penerimaan barang
10. Kemudian barang/bahan makanan disalurkan ketempat
persiapan dan gudang
Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Rekanan/ Leveransir

BLUD RSUD
ABEPURA PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Kegiatan menata, menyimpan dan memelihara keamanan
bahan makanan kering dan basah baik kualitasnya maupun
kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah serta
pencatatan dan pelaporannya
Tujuan Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat
Kebijakan Adanya sistem penyimpanan dan kartu stok
Prosedur
4. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima,
harus segera dibawa ketempat penyimpanan, gudang
ataupun yang siap pakai.
5. Apabila bahan makanan langsung akan digunakan setelah
ditimbang dan awasi oleh bagian penyimpanan bahan
makanan setempat dibawa keruang persiapan
6. Siap dikerjakan oleh tenaga yang bertugas
Unit Terkait  Sub Bagian Penyimpanan

BLUD RSUD
ABEPURA PENGELOLAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah
menjadi bahan makanan yang sipa dimakan, berkualitas dan
aman untuk dikonsumsi
Tujuan Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi, meningkatkan nilai
cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna,
keempukan, dan menampilkan makanan, bebas dari organisme
dan zat yang berbahaya
Kebijakan Tersedianya bahan makanan yang akan diolah, tersedianya
peralatan, dan tersedianya siklus menu
Peosedur
5. Setelah bahan makanan melalui proses persiapan,
pencucian dan pemotongan sesuai dengan jenis bahan
makanan dan menu masakan, bahan tersebut siap diolah/
dimasak
6. Sebelum pengolahan makanan terlebih dahulu dipersiapkan
macam bumbu masakannya.
7. Kemudian bahan makanan siap diolah sesuai dengan
medium pengelolaannya (direbus, digoreng, bakar,
panggang, kukus ataupun di steam)
8. Bahan makanan dimasak hingga matang dan siap disajikan
Unit Terkait  Sub Bagian Produksi
BLUD RSUD
ABEPURA ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan
dimulai dari perencanaan diet, pelaksanaan konseling diet
hingga evaluasi rencana diet kepada klien/pasien rawat jalan
Tujuan Memberikan pelayanan gizi kepada klien/ pasien rawat jalan
agar memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan
kondisi kesehatannya
Kebijakan Adanya pasien rawat jalan dan ahli gizi yang melayani
Prosedur
7. Pengkajian Status Gizi
d. Antropometri
Dilakukan dengan berbagai cara yakni, PB (Panjang
Badan), TB (Tinggi Badan), BB (Berat Badan), LILA,
Skin Fold Thickness, LK, LD, RLPP (Rasio Lingkar
Pinggang Pinggul) semuanya dapat dilakukan sesuai
dengan kebutuhan
e. Laboratorium
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan biokimia
untuk mendukung menegakkan masalah gizi juga untuk
mengintervensi gizi, diantaranya adalah pemeriksaan
darah (Hb, Kolestrol, HDL, LDL, Glukosa, Ureum,
Creatinin, Uric aced, Trigliserida dll), Urena (glukosa,
kadar gula, albumia dll), faces.
f. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berhubungan dengan gangguan gizi, pemeriksaan fisik
meliputi tanda-tanda klinis kurang kurang gizi (sangat
kurus, pucat atau bengkak), gizi lebih (gemuk/sangat
gemuk)dll
8. Riwayat Gizi
Untuk memperoleh gambaran kebiasaan makna sehari
berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan
(kualitatif), dan gambaran asupan zat gizi sehari dengan
recall 24 jam, semua data yang diperoleh dicatat dan
disimpulkan sebagai hasil kajian dalam perencanaan diet
9. Penentuan kebutuhan Gizi
Penentuan kebutuhan gizi diberikan berdasarkan status
gizi, pemeriksaan klinis, dan data laboratorium, selain itu
juga kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan
harian, kebutuhan tambahan karena kehilangan serta
tambahan untuk pemulian jaringan atau orang yang sedang
sakit.
10. Penentuan Jenis Diet
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit dengan
memperhatikan menu seimbang, dan kebiasan makan.
11. Konseling Gizi
Siapkan rencana konseling terlebih dahulu, alat peraga
maupun media dan konseling diberikan untuk merubah
pengetahuan, sikap dan perilaku makan, serta pola makan
sesuai dengan kebutuhan
12. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi perubahan pengetahuan pasien melalui kuis, atau
kunjungan ulang pasien ke Poli Gizi
Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Poli Gizi
 Poli Penyakit Dalam
 Poli Anak

BLUD RSUD
ABEPURA ASUHAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan
dimulai dari perencanaan diet, hingga evaluasi rencana diet
pasien diruang rawat inap
Tujuan Memberikan pelayanan gizi kepada klien /pasien rawat inap
agar memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan
kondisi penyakit, dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan.
Kebijakan Adanya pasien rawat inap dan ahli gizi yang melayani diruang
rawat inap
Prosedur
7. Pengkajian Status Gizi
d. Antropometri
Dilakukan dengan berbagai cara yakni, PB (Panjang
Badan), TB (Tinggi Badan), BB (Berat Badan), LILA,
Skin Fold Thickness, LK, LD, RLPP (Rasio Lingkar
Pinggang Pinggul) semuanya dapat dilakukan sesuai
dengan kebutuhan
e. Laboratorium
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan biokimia
untuk mendukung menegakkan masalah gizi juga untuk
mengintervensi gizi, diantaranya adalah pemeriksaan
darah (Hb, Kolestrol, HDL, LDL, Glukosa, Ureum,
Creatinin, Uric aced, Trigliserida dll), Urena (glukosa,
kadar gula, albumia dll), faces.
f. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berhubungan dengan gangguan gizi, pemeriksaan fisik
meliputi tanda-tanda klinis kurang kurang gizi (sangat
kurus, pucat atau bengkak), gizi lebih (gemuk/sangat
gemuk)dll

8. Riwayat Gizi
Untuk memperoleh gambaran kebiasaan makna sehari
berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan
(kualitatif), dan gambaran asupan zat gizi sehari dengan
recall 24 jam, semua data yang diperoleh dicatat dan
disimpulkan sebagai hasil kajian dalam perencanaan diet
9. Penentuan kebutuhan Gizi
Penentuan kebutuhan gizi diberikan berdasarkan status
gizi, pemeriksaan klinis, dan data laboratorium, selain itu
juga kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan
harian, kebutuhan tambahan karena kehilangan serta
tambahan untuk pemulian jaringan atau orang yang sedang
sakit.
10. Penentuan Jenis Diet
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit dengan
memperhatikan menu seimbang, dan kebiasan makan.
11. Konseling Gizi
Siapkan rencana konseling terlebih dahulu, alat peraga
maupun media dan konseling diberikan untuk merubah
pengetahuan, sikap dan perilaku makan, serta pola makan
sesuai dengan kebutuhan
12. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi perubahan pengetahuan pasien melalui kuis, atau
kunjungan ulang pasien ke pili gizi
Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Rawat Inap

BLUD RSUD
ABEPURA PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Suatu kegiatan penyusunan anggaran biayanya yang
diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi
konsumen/pasien yang dilayani.
Tujuan Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah
bahan makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai
dengan standar kecukupan gizi
Kebijakan Tersedianya data standar makanan untuk pasien, data standar
harga, jumlah konsumen, siklus menu, dan peraturan
pemberian makanan
Prosedur
9. Kumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen
tahun sebelumnya
10. Tetapkan macam dan jumlah konsumen/ pasien
11. Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar
dengan melakukan survei pasar, kemudian tentukan harga
rata-rata bahan makanan
12. Buat standar kecukupan gizi (standar porsi) kedalam berat
kalor
13. Hitung indeks harga makanan perorangan perhari sesuai
dengan konsumen yang mendapat makan
14. Hitung anggaran belanja makanan setahun untuk masing-
masing konsumen/pasien (termasuk pegawai)
15. Hasil perhitungan anggaran diserahkan kepada pengambil
keputusan (sesuai dengan struktur organisasi) untuk
perbaikan
16. Rencana anggaran diusulkan secara resni melalui jalur
administrasi
Unit Terkait  Sub Bagian Administrasi Gizi
 Sub Bagian Perencanaan Bahan Makanan

BLUD RSUD
ABEPURA PERENCANAAN MENU
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Suatu kegiatan penyusunan anggaran biayanya yang
diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi
konsumen/pasien yang dilayani.
Tujuan Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah
bahan makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai
dengan standar kecukupan gizi
Kebijakan Tersedianya data standar makanan untuk pasien, data standar
harga, jumlah konsumen, siklus menu, dan peraturan
pemberian makanan
Prosedur
9. Bentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari ahli
gizi (Nutritionis Dietisien), kepala masak dll
10. Kumpulkan tanggapan/keluhan konsumen mengenai menu
dengan cara menyebarkan kuesioner
11. Buat rincian macam dan jumlah konsumen yang akan
dilayani
12. Kumpulkan data peralatan dan perlengkapan dapur yang
tersedia
13. Sesuaikan penyusunan menu dengan macam dan jumlah
tenaga
14. Perhatian kebiasaan makan daerah setempat, musim, dan
pasar
15. Tetapkan siklus menu yang akan dipakai, Tetapkan standar
porsi
16. Susun menu
 Kumpulkan berbagai jenis hidangan, kelompokan
 Susun pola menu dan master menu yang memuat garsi
besar frekuensi penggunaan bahan makanan
 Masukan Lauk Hewani, Nabati sayur dan buah yang
serasi konsistensi bentuk dan variasinya.
 Siapkan formulir penilaian yang meliputi pola menu,
rasa, aroma, ukuran, bentuk potongan, temperatur
makanan, pengulangan pengajian dan sanitasi.
 Nilai menu dengan beberapa penilaian objektif, lakukan
pretest untuk mengetahui tanggapan klien
 Buat perbaikan menu dan menu siap untuk diusulkan
Unit Terkait  Penanggung Jawab Gizi Rawat Inap
 Penanggung Jawab Produksi

BLUD RSUD
ABEPURA PERHITUNGAN KEBUTUHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Suatu kegiatan penyusunan kebutuhan bahan makanan yang
diperlukan untuk pengadaan bahan makanan
Tujuan Tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan bahan makanan
untuk pasien dalam satu tahun anggaran
Kebijakan Adanya kebijakan Rumah Sakit, tersedianya peraturan
pemberian makanan rumah sakit, adanya standar makanan
pasien, adanya standar harga, siklus menu dan data jumlah
pasien
Prosedur  Tentukan jumlah pasien dengan berdasarkan pada DPMP
pada saat itu yang dibuat oleh ahli gizi dan dibuat oleh
pramusaji
 Tentukan standar porsi tiap-tiap bahan makanan dan
tentukan berat kotor semua bahan makanan yang dipakai
 Hitung berapa kali pemakaian bahan makanan setiap satu
siklus menu
 Hitung dengan cara jumlah pasien x berat kotor x jumlah
pemakaian dalam satu siklus menu
Unit Terkait  Sub Bagian Perencanaan Gizi

BLUD RSUD
ABEPURA PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. DAISY C. URBINAS
Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan
yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan,
memtong, mengupas, mengocok, merendam dll.
Tujuan Mempersiapkan bahan-bahan makanan, serta bumbu-bumbu
sebelum dilakukan kegiatan pemasakan
Kebijakan Adanya bahan makanan yang akan dipersiapkan, dan adanya
peralatan persiapan bahan makanan
Prosedur  Periksa dahulu semua jenis bahan makanan yang akan
dipersiapkan untuk saat itu sesuai dengan menu yang akan
digunakan
 Bahan makanan dikelompokan sesuai dengan jenisnya
masing-masing (Lauk Hewani, Lauk Nabati,Sayuran dan
Buah)
 Bersihkan dahulu bahan makanan dari sampah dan kotoran
yang melekat
 Siangi dan buang bahan makanan yang tidak dapat
digunakan /dimakan, kupas bila perlu
 Cuci dengan air bersih yang mengalir diruang pencucian,
kemudian potong-potong sesuai bentuk dan jenis bahan
makanan
 Bahan makanan siap diproduksi
Unit Terkait  Sub Bagian Penerimaan

BLUD RSUD
ABEPURA PENYUSUNAN MAKANAN FORMULA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Penyusunan makanan formula adalah rangkaian kegiatan
untuk membuat komposisi satu jenis atau lebih makanan
formula dengan menggunakan bahan makanan bernilai gizi
dan sesuai dengan syarat diit dan penyakitnya unntuk tiap-tiap
jenis makanan formula
Tujuan Untuk membuat macam-macam formula yang sesuai dengan
kondisi pasien rawat inap
Kebijakan 3. Layanan gizi menyediakan makanan formula rumah sakit
4. Formula rumah sakit dibuat sendiri oleh layanan gizi, dan
Boga berdasarkan kebutuhan pasien yang dirawat dengan
komposisi nilai gizi tertentu sesuai jenis penyakitnya
Prosedur 4. Staf Gizi mengelompokan bahan-bahan makanan yang
dipakai untuk membuat satu/lebih jenis formula rumah sakit
seperti (Susu, Gula pasir, tepung maezena, dan lain-lain)
bahan satu komposisi dan menambahkan berat yang
dibutuhkan dari setiap jenis bahan makanan yang dipakai.
5. Staf Gizi menghitung komposisi nilai gizi unntuk masing-
masing makanan formula rumah sakit per porsi penyajian
6. Staf Gizi melaksanakan evaluasi
Unit Terkait  Bagian Layanan Rawat Inap
 Sub Bagian Administrasi Gizi
 Sub Bagian Produksi

BLUD RSUD
ABEPURA PENYUSUNAN MAKANAN FORMULA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Penyaluran makanan pegawai adalah proses pemorsian
makanan untuk pegawai kedalam alat makanan dan
penyampaikannya kepada petugas kantin
Tujuan Tujuan prosedur ini adalah supaya permintaan makanan
pegawai terpenuhi
Kebijakan Makanan pegawai disalurkan sesuai peraturan rumah sakit dan
menu yang berlaku
Prosedur 4. Juru masak II / III mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan untuk distribusi
5. Sistem distribusi adalah desentralisasi
6. Langkah penyaluran makan adalah :
- Pegawai mengambil sendiri alat makanan yang tersedia
- Makanan pokok dapat diambil sendiri oleh pegawai
- Untuk lauk, sayur dan buah sudah diporsi oleh penjaga
kantin
Unit Terkait  Sub Bagian Produksi

BLUD RSUD
ABEPURA PENELITIAN GIZI TERAPAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Penelitian gizi terapan adalah proses pengambilan data untuk
kepentingan ilmiah atau instansi guna menyusun karya tulis
ilmiah atau artikel / makalah ilmiah
Tujuan Agar peneliti melaksanakan penelitian di RS memahami dan
melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
Kebijakan 7. Penelitian yang dilaksanakan di Layanan Gizi dan Boga
harus sudah mendapatkan ijin dari SDM RS.
8. Ijin penelitian dikeluarkan oleh bagian Diklat SDM RS
apabila calon peneliti telah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan sesuai prosedur tetap
9. Penelitian yang dilaksanakan di Layanan Gizi dan Boga
diutamakan untuk membantu upaya peningkatan kualitas
pelayanan gizi RS
10. Penelitian dengan perlakuan perlu melampirkan Etika
Penelitian (Ethical Clearence dan Inform Consent dari
respondent)
11. Segala biaya yang muncul akibat penelitian tersebut
sepenuhnya ditanggungg oleh peneliti yang bersangkutan
12. Administrasi penelitian sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit
Prosedur 9. Calon peneliti mengajukan izin Peneliti kepada Direktur
disertai proposal penelitian yang telah disahkan
10. Kepala Bagian SMD memberikan disposisi kepada
Supervisi Diklat dan Pengembangan SDM untuk
dikoordinasikan dengan yang terkait
11. Supervisi Diklat dan Pengembangan SDM meneruskan
kepada Layanan Gizi dan Boga untuk mendapatkan
masukan kesesuaian dan penelitian
12. Supervisi Gizi dan Boga member umpan balik ke Bagian
Diklat SDM bahwa penelitian/pengambilan data dapat/tidak
dapat dilakukan
13. Calon peneliti mempresentasikan proposalnya di Layanan
Gizi dan Boga
14. Bagian Diklat SDM mencatat dan memantau pelaksanaan
pengambilan data melalui surat pernyataan telah selesai
mengambil data yang di tanda tangani oleh Spv. Gizi dan
Boga
15. Peneliti melaksanakan penelitianya
16. Peneliti melapor ke Supervisi Diklat dan Pengembangan
SDM bahwa pengambilan data telah selesai dengan
membawa surat pernyataan dari Supervisi Gizi dan Boga,
hasil penelitiann diinformasikan ke Layanan Gizi dan Boga
(berupa Naskah lengkap penelitiannnya)
Unit Terkait  Bagian Diklat dan Penngembangan
 Bagian Administrasi Gizi

BLUD RSUD
PENANGANAN ALAT MAKAN PASIEN DENGAN PENYAKIT
ABEPURA
INFEKSI MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur BLUD RSUD Abepura
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. DAISY C. URBINAS


Pembina/TK.I (VI/b)
NIP : 19671231 200502 2 028
Pengertian Penanganan alat makan pasien dengan penyakit infeksi
menular adalah suatu proses pemisahan alat makan pasien

yang diinfeksius dengan alat makan pasien yang lain.

Tujuan Tujuan prosedur ini adalah memutuskan rantai penularan

panyakit melalui alat makan sehingga dapat mencegah

penyebaran infeksi menular

Kebijakan 3. Alat makan pasien dengan penyakit menular terpisah

dengan alat makan pasienn dengan penyakit tidak menular

4. Alat makan pasien dengan penyakit infeksi menular dicuci

dengan desinfektan

Prosedur 7. Pramusaji memisahkan alat makan untuk pasien infeksi

penyakit menular menggunakan plato (tempat makan

pasien) dengan warna berbeda. ( Mis: Plato Hijau untuk

pasien dengan penyakit infeksi menular,dan plato Merah

untuk pasien dengan penyakit tidak menular)

8. Pramusaji mengambil alat kotor dari meja pasien dengan

penyakit infeksi menular

9. Pramusaji meletakan alat makan kotor pasien dengan

infeksi penyakit menular terpisah dengan alat makan

pasien lainnya

10. Pramusaji membuang sisa makanan ke bak sampah yang

sudah tersedia

11. Pramusaji mengumpulkan alat makan kotor pasien

infeksius ke dalam bak pencucian

12. Steward membersihkan alat makan kotor pasien infeksius di

tempat yang terpisah dengan pencuciann alat makan yang

tidak infeksius. Alat makan direndam dengan cairan

disinfektan khusus/ dengan Air panas.

Unit Terkait  Bagian Layanan Rawat Inap

 Bagian Produksi

Anda mungkin juga menyukai