1/1
TUJUAN Agar peralatan makan pasien yang dihasilkan dari kegiatan pembersihan
sesuai dengan persyaratan kesehatan
- 1/1
- 1/1
1/1
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1. Pengertian Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata,
menyimpan, memelihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahan
makanan kering dan segar di gudang bahan makanan kering dan
dingin/beku.
Penyaluran bahan makanan adalah tata cara mendistribusikan bahan
makanan berdasarkan permintaan dari unit kerja pengolahan makanan.
2. Tujuan Penyimpanan adalah tersedianya bahan makanan siap digunakan dalam
jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan pesanan, waktu dan
kebutuhan.
Penyaluran adalah tersediannya bahan makanan siap pakai dengan
jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang
dibutuhkan.
3. Kebijakan SK Kepala Rumah Sakit Nomor , tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi di RS Danau Salak
4. Prosedur 1. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, segera
dibawa ke ruang penyimpanan, gudang atau ruang
pendingin
Bahan makanan segar dapat disimpan di lemari
pendingin atau di lemari pembeku (freezer)
- Daging, ikan, udang dan hasil olahan pada suhu -10 – 0 ºC
- Telur, buah dan hasil olahan pada suhu 5 – 7 ºC
- Sayur, buah dan minuman pada suhu 10 ºC
- Tepung dan biji-bijian pada suhu 25 ºC
Bahan makanan kering (gudang bahan makanan)
- Bahan makanan harus ditempatkan secara teratur menurut macam,
golongan ataupun urutan pemakaian bahan makanan
- Menggunakan bahan yang diterima terlebih dahulu (FIFO = First
In First Out). Untuk mengetahui makanan yang diterima diberi
tanda tanggal penerimaan.
- Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai
pembukuan di bagian penyimpanan bahan makanan ini, termasuk
kartu stok bahn makanan harus segera diisi tanpa ditunda,
diletakkan pada tempatnya, diperiksa dan diteliti secara kontinyu.
- Kartu/ buku penerimaan, stok dan pengeluaran bahan makanan,
harus segera diisi dan diletakkan pada tempatnya
- Gudang dibuka pada waktu yang telah ditentukan.
- Semua bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup,
terbungkus rapat dan tidak berlobang. Diletakkan di atas rak
bertingkat yang cukup kuat dan tidak menempel pada dinding.
- Pintu harus selalu terkunci pada saat tidak ada kegiatan serta
dibuka pada waktu – waktu yang telah ditentukan. Karyawan yang
masuk keluar gudang juga hanya karyawan yang telah ditentukan.
2. Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelah
ditimbang dan diperiksa oleh bagian penyimpanan bahan makanan
setempat dibawa keruang persiapan makanan
5.Unit Terkait 1. Logistik
2. Rekanan Pembelanja
3. Gudang Gizi
RS Danau Salak PENYULUHAN DAN KONSELING GIZI
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1. Pengertian Penyuluhan dan konseling gizi ialah serangkaian proses kegiatan asuhan
gizi yang berkesinambungandimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian
diagnosis, intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada pasien disertai
dengan memberikan nasihat gizi mengenai jumlah asupan makanan yang
sesuai, jenis diet yang tepat, jadwal makan dan cara makan yang sesuai
dengan kondisi kesehatannya.
2. Tujuan Memberikan pelayanan pada pasien atau kelompok dengan mencari
solusi masalah gizinya melaluai nasihat gizi mengenai jumlah asupan
makanan yang sesuai, jenis diet yang tepat, jadwal makan dan cara
makan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
3. Kebijakan SK Kepala Rumah Sakit Nomor , tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi di RS Danau Salak
4. Prosedur 1. Bagi Pasien Rawat Inap:
- Pasien dilakukan asesman gizi berupa anamnesis, riwayat makan,
riwayat personal, pemeriksaan fisik, pemeriksaan antropometri,
membaca hasil laboratorium. Kemudian ditetapkan diagnosis gizi,
kebutuhan dan terapi intervensi gizi.
- Kemudian dilakukan kegiatan konseling dengan menjelaskan kepada
pasien dan atau keluarga pasien diet yang perlu dijalankan oleh
pasien untuk proses penyembuhan. Kepatuhan pasien untuk
melaksanakan diet yang telah ditentukan dan pemecahan masalah
yang timbul dalam melaksanakan diet.
- Pemantauan evaluasi dan tindak lanjut
2. Bagi Pasien Rawat Jalan:
Pasien dilakukan asesman gizi berupa anamnesis, riwayat makan,
riwayat personal, pemeriksaan fisik, pemeriksaan antropometri,
membaca hasil laboratorium. Kemudian ditetapkan diagnosis gizi,
kebutuhan dan terapi intervensi gizi.
- Kemudian dilakukan kegiatan konseling dengan menjelaskan kepada
pasien dan atau keluarga pasien diet yang perlu dijalankan oleh
pasien untuk proses penyembuhan. Kepatuhan pasien untuk
melaksanakan diet yang telah ditentukan dan pemecahan masalah
yang timbul dalam melaksanakan diet.
- Pemantauan evaluasi dan tindak lanjut
3. Bagi masyarakat Umum/Pengunjung Rumah Sakit:
Persiapan penyuluhan
- Menentukan materi sesuai kebutuhan
- Membuat susunan materi yang akan disajikan
- Merencanakan media yang akan digunakan
- Pengumuman jadwal dan tempat penyuluhan
- Persiapan ruangan dan alat bantu/media yang dibutuhkan
Pelaksanaan penyuluhan
- Peserta mengisi daftar hadir
- Penyampaian materi penyuluhan
- Tanya jawab
5.Unit Terkait
Unit Rawat Jalan
Unit Rawat Inap
RS Danau Salak
HIGIENE PERALATAN PENGOLAHAN
MAKANAN
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1 Pengertian Suatu upaya untuk mencegah makanan terkontaminasi dari
cemaran biologis, kimiawi, dan benda lain dari peralatan
masak yang kotor
- 1/1
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1. Pengertian Kebersihan diri dan kesehatan penjamah makanan merupakan
kunci kebersihan dalam pengolahan makanan yang aman dan
sehat, karena penjamah makanan juga merupakan salah satu
vektor yang dapat mencemari bahan pangan baik berupa
cemaran fisik, kimia maupun biologis
2. Tujuan Mengetahui bahwa tubuh dan perilaku manusia juga
merupakan sumber cemaran dari manusia lain dan
lingkungannya termasuk makanan dan minuman. Bagian tubuh
seperti, dari tangan, rambut, mulut, hidung, telinga, organ
pembuangan(dubur dan organ kemaluan) sehingga harus
diupayakan personal higiene dan perilaku mencegah cemaran.
3. Kebijakan SK Kepala Rumah Sakit Nomor , tentang
Kebijakan Pelayanan Gizi di RS Danau Salak
4. Prosedur 1.Kondisi kesehatan penjamah makanan tidak menderita
penyakit mudah menular (batuk, pilek, influenza, diare,
penyakit menular lainnya)
2. Menjaga kebersihan diri dengan mandi teratur dengan sabun
dan air bersih. Menggosok gigi dengan pasta dan sikat gigi
secara teratur paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu
setelah makan dan sebelum tidur. Membiasakan
membersihkan lubang hidung, lubang telinga dan sela-sela
jari secara teratur. Mencuci dan keramas secara rutin dua
kali seminggu. Kuku dipotong pendek, tidak dicat kutek dan
bebas luka.
3. Mencuci tangan
- Sebelum menjamah dan memegang peralatan makanan
dan makanan
- Setelah keluar WC atau kamar kecil
- Setelah meracik bahan mentah seperti ikan, daging,
sayuran dan lain-lain
- Setelah mengerjakan pekerjaan lain seperti menyetir
kendaraan, bersalaman, memperbaiki peralatan, memegang
uang dan lain-lain.
4. Perilaku penjamah makana diruang pengolahan makanan
- Tidak menggaruk-garuk rambut, lubang hidung atau
sela-sela jari atau kuku.
- Tidak merokok, menutup mulut saat bersin atau batuk.
-Tidak meludah sembarangan diruangan pengolahan
makanan.
- Tidak menyisir rambut
-Tidak memegang, mengambil, memindahkan dan
mencicipi makanan dengan tangan
-Tidak memakan permen dan sejenisnya pada saat
mengolah makanan
5. Penampilan penjamah makanan selalu bersih dan rapi,
memakai celemek, tutup kepala, alas kaki yang tidak licin,
tidak memakai perhiasan, memakai sarung tangan jika
diperlukan.
5. Unit Terkait 1. Unit Perawatan di lingkungan RSU. St. Antonius
RS Danau Salak KEAMANAN MAKANAN
- 1/4
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1 Pengertian Suatu upaya untuk mencegah makanan terkontaminasi dari
cemaran biologis, kimiawi, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan.
2 Tujuan Mengantisipasi atau mencegah timbulnya foodborne disease
yaitu gejala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi
makanan yang mengandung atau tercemar bahan atau
senyawa beracun atau organism pathogen.
3 Kebijakan SK Kepala Rumah Sakit Nomor , tentang
Kebijakan Pelayanan Gizi di RS Danau Salak
4 Prosedur Memilih bahan makanan yang berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi
1) Pilih makanan dalam keadaan tertutup atau dalam
kemasan sehingga terbebas dari debu, lalat, kecoa dan
tikus serta mikroba.
2) Pilih makanan dalam kondisi baik atau sebelum melewati
tanggal kadaluarsa
3) Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau
jauh berbeda dari warna aslinya. Bahan makanan yang
berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan telah
ditambah zat pewarna yang tidak aman.
4) Perhatikan kualitas makanan tersebut, apakah masih segar
atau sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan.
Makanan yang sudah berjamur menandakan proses
pengawetan tidak berjalan sempurna, atau makanan
tersebut sudah kadaluarsa.
5) Amati komposisinya, kandungan bahan tambahan
makanan yang berbahaya yang bisa merusak kesehatan
6) Pembelian makanan impor, dengan memastikan produk
tersebut telah memiliki ijin edar yang bisa diketahui pada
label yang tertera di kemasan.
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1. Pengertian Pemesanan makanan adalah permintaan makanan berdasarkan jumlah
pasien yang dilayani dan berdasarkan jenis diet yang didapat
Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian
makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi pasien yang
dilayani
2. Tujuan Pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1. Pengertian Penyajian makanan merupakan rangkaian akhir dari perjalanan
makanan
2. Tujuan Pasien mendapat makanan yang siap dan layak santap
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1. Pengertian Food borne diseases outbreak adalah istilah yang digunakan dalam
epidemiologi untuk menggambarkan kejadian penyakit akibat konsumsi
makanan yang mengakibatkan peningkatan kasus lebih dari seharusnya
pada waktu dan tempat tertentu
2. Tujuan Dapat segera dilakukan identifikasi makanan yang menjadi sumber
pencemaran (apakah akibat kontaminasi mikroorganisme atau toksinnya
atau kontaminasi bahan kimia yang bersifat racun)
3. Kebijakan SK Kepala Rumah Sakit Nomor , tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi di RS Danau Salak
4. Prosedur 1. Setiap selesai pemasakan dan pengolahan makanan diambil sample
(makanan cair 100 ml, makanan padat 50 gram) dari setiap makanan,
disimpan di tempat yang bersih dan ditutup rapat
2. Sample makanan kemudian disimpan di dalam lemari
pendingin/freezer selama 5 hari dengan diberi label jam dan tanggal
pengambilan sample makanan.
3. Sample makanan yang telah lewat 5 hari dapat dibuang.
4. Bila terjadi outbreak contoh sample makanan yang disimpan
diperiksa ke laboratorium
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1. Pengertian Acuan atau patokan macam dan jumlah bahan makanan (berat kotor)
seorang sehari, disusun berdasarkan kecukupan gizi pasien yang
tercantum dalam penuntun diet.
2. Tujuan Tersedianya acuan macam dan jumlah bahan makanan seorang sehari
sebagai alat untuk merancang kebutuhan macam dan jumlah bahan
makanan dalam penyelengaraan makanan.
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1. Pengertian Serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah dan mutu bahan
makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu dalam rangka
mempersiapkan penyelengaraan makanan rumah sakit
2. Tujuan Tersedia taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan
spesifikasi yang ditetapkan dalam kurun waktu yang ditetapkan untuk
pasien
3. Kebijakan SK Kepala Rumah Sakit Nomor , tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi di RS Danau Salak
4. Prosedur 1. Susun macam bahan makanan yang diperlukan, lalu golongkan bahan
makanan apakah termasuk dalam bahan makanan segar atau bahan
makanan kering.
2. Hitung kebutuhan semua bahan makanan satu persatu dengan cara
menetapkan jumlah pasien rawat
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1. Pengertian Perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun dan
memadukan hidangan dalam variasi yang serasi, harmonis yang
memenuhi kecukupan gizi, cita rasa yang sesuai dengan selera pasien
dan kebijakan institusi
2. Tujuan Tersusunnya menu yang memenuhi kecukupan gizi, selera serta
memenuhi kepentingan penyelengaraan makanan rumah sakit
3. Kebijakan SK Kepala Rumah Sakit Nomor , tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi di RS Danau Salak
4. Prosedur 1. Menetapkan macam menu yaitu menu standar dan menu pilihan
2. Menetapkan lama siklus menu yaitu menu 10 hari dan kurun waktu
penggunaan menu yaitu 1 tahun.
3. Menetapkan pola menu dan frekuensi macam hidangan yang
direncanakan untuk setiap waktu selama satu putaran menu sehingga
dapat dikendalikan penggunaan bahan makanan, sumber zat gizi dengan
mengacu gizi seimbang
4. Menetapkan besar porsi yaitu banyaknya golongan bahan makanan
yang direncanakan setiap kali makan dengan menggunakan satuan
penukar berdasarkan standar yang berlaku.
5, Melakukan penilaian menu dan merevisi menu.
6. Melakukan tes awal menu dengan uji coba menu, setelah itu
diterapkan untuk perbaikan menu
5.Unit Terkait 1. Logistik
2. Rekanan Pembelanja
3. Gudang Unit Gizi
RS Danau Salak PERSIAPAN DAN PEMASAKAN MAKANAN
- 1/1
3. Kebijakan
RS Danay Salak SANITASI AIR DAN LINGKUNGAN
- 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
STANDAR Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Indra Dwi Pramono
1 Pengertian Sanitasi air dan lingkungan merupakan salah satu upaya
pencegahan yang menitikberatkan pada kegiatan dan
tindakan yang perlu untuk membebaskan air dan lingkungan
dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak
kesehatan.
2 Tujuan Menghindarkan bahan baku air dan es dari kontaminasi
mikroba pathogen dan bahan kimia berbahaya dan
terpeliharanya lingkungan dalam keadaan bersih sehingga
terhindar dari kontaminasi fisik, kimia maupun biologis.