Anda di halaman 1dari 40

PENYUSUNAN STANDAR MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.01/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR 03 Januari 2022
OPERASIONAL

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Standar makanan adalah susunan macam/contoh bahan makanan
serta jumlahnya (berat kotor) yang digunakan sebagai standar
dalam sistem penyelenggaraan makanan institusi, disesuaikan
dengan dana yang tersedia dan kecukupan gizi.

TUJUAN Tercapainya kecukupan gizi yang selaras dengan dana yang


tersedia.
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Terjemahkan kecukupan gizi yang telah dihitung ke dalam item


item/nama macam bahan makanan.
a. Sehari 9-12 item.
b. Makan pagi/makan siang/makan malam 4-5 item.
c. Buat alternatif-alternatif bahan makanan yang digunakan
dengan mempertimbangkan dana yang tersedia serta
bahan makanan yang umum digunakan.
d. Untuk menerjemahkan ke dalam zat gizi digunakan daftar
penukar bahan makanan.
e. Setelah diperkirakan sesuai dengan sumber daya,
konversikan ke dalam berat kotor. Harga bahan makanan
yang digunakan dihitung harganya berdasarkan berat kotor.

2. Menetapkan standar makanan.


Setelah ditentukan standar kecukupan gizi pasien, maka
selanjutnya kecukupan gizi dikonversikan ke dalam bentuk
makanan yang disebut standar makanan rumah sakit.

3. Standar makanan disesuaikan dengan anggaran yang telah


ditetapkan setiap tahunnya oleh sub bagian Keuangan dan
Perlengkapan rumah sakit
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi
2. Instalasi rawat inap
3. Sub bagian keuangan dan perlengkapan
PERENCANAAN MENU

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.02/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR 03 Januari 2022
OPERASIONAL

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Perencanaan menu adalah kegiatan penyusunan menu yang
disesuaikan dengan standar makanan, anggaran, ketersediaan
bahan makanan di pasaran, dan fasilitas fisik/peralatan.

TUJUAN Tersedianya menu sesuai dengan tujuan sistem penyelenggaraan


makanan.

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Menetapkan macam menu


2. Menetapkan siklus menu
3. Menetapkan periode siklus menu
4. Menetapkan pola menu
5. Menetapkan besar porsi
6. Membuat master menu
7. Inventarisasi golongan hidangan, macam hidangan, dan
resepnya
8. Merancang menu dalam siklus yang ditetapkan
9. Melakukan prestest/try out

UNIT TERKAIT
1. Instalasi gizi
2. Instalasi rawat inap
3. Sub bagian keuangan dan perlengkapan
PERENCANAAN BAHAN MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.03/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Perencanaan bahan makanan adalah kegiatan penyusunan
macam bahan makanan yang akan digunakan dalam menu.

TUJUAN Terselenggaranya pengadaan bahan makanan yang lancar dan


baik, dan terkendalinya harga makanan

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Menyusun bahan makanan yang akan digunakan, lalu


digolongkan ke dalam bahan makanan segar atau bahan
makanan kering
2. Menghitung kebutuhan semua bahan makanan satu persatu
a. Menetapkan jumlah pasien rata-rata yang dilayani
b. Tetapkan periode dan siklus menu
c. Hitung berapa kali/frekuensi 1 jenis bahan makanan dalam 1
siklus menu
d. Hitung berapa siklus dalam 1 periode yang ditetapkan
e. Hitung kebutuhan tiap jenis bahan makanan untuk 1 periode
tersebut
f. Masukkan dalam formulir kebutuhan bahan makanan
(dilengkapi spesifikasi)

UNIT TERKAIT
1. Instalasi gizi
2. Instalasi rawat inap
3. Sub bagian Keuangan dan Perlengkapan
PEMESANAN BAHAN MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.04/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Pemesanan bahan makanan adalah suatu kegiatan memsesan
bahan makanan yang diperlukan untuk pengolahan makanan
pasien kepada supplier yang telah ditunjuk oleh sub bagian
Keuangan dan Perlengkapan
TUJUAN Tersedianya semua bahan makanan/barang yang dibutuhkan
untuk penyelenggaraan makanan di setiap harinya
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. PJ Dapur merencanakan kebutuhan bahan makanan untuk


esok hari kemudian menuliskannnya dalam Bon Permintaan
Bahan Makanan Basah/Kering
2. PJ Dapur menyerahkan Bon Permintaan Bahan Makanan
Basah setiap hari kepada supplier dan Bon Permintaan Bahan
Makanan Kering setiap 10 hari sekali. Atau on call untuk
pemesanan keadaan darurat
3. Supplier yang ditunjuk mengirim bahan makanan sesuai
pesanan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Supplier
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.05/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Tata cara mendistribusikan bahan makanan berdasarkan permintaan
dari unit kerja pengolahan makanan
TUJUAN Sebagai acuan agar bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan
kualitas yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang
diperlukan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Penerimaan

Penyimpanan bahan Penyimpanan bahan


makanan segar makanan kering

Persiapan bahan
makanan

Pemasakan

Pendistribusian

Pembuangan
Pencucian alat
sampah sementara

Pembuangan sampah akhir


(di luar ruang pengolahan)

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Supplier
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.06/SPO/ Revisi : 1-2
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Penerimaan bahan makanan merupakan kegiatan yang meliputi
pemeriksaan, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas
dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan
pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan dalam perjanjian
jual beli.
TUJUAN Terkendalinya mutu dan kuantitas bahan makanan
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Petugas menerima bahan makanan dari petugas supplier


bahan makanan. Penerimaan bahan makanan dilakukan oleh
petugas gizi/penanggung jawab (PJ) dapur/ahli gizi atau orang
di luar instalasi gizi yang telah ditunjuk oleh kepala rumah
sakit
2. Petugas mengecek kesesuaian jenis, jumlah, tanggal
kadaluarsa dan spesifikasi bahan makanan yang dipesan
dengan yang diterima.
3. Jika jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa dan spesifikasi bahan
makanan yang diterima telah sesuai dengan pesanan maka
petugas mencentang pada berita acara penerimaan bahan
makanan dan mencocokkannya dengan bon permintaan
bahan makanan.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Penitia penerima bahan makanan
3. Supplier
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.06/SPO/ Revisi : 2-2
JANGMED 00
PROSEDUR 4. Jika jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa dan spesifikasi bahan
makanan belum sesuai maka petugas gizi/ahli gizi segera
melakukan retur barang pada supplier maksimal dalam waktu
4 jam setelah penerimaan untuk diganti dengan bahan
makanan yang sesuai dengan pesanan
5. Petugas mengarsipkan bon permintaan dan berita acara
penerimaan pada tempat yang disediakan

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Penitia penerima bahan makanan
3. Supplier
PENYIMPANAN DAN PENYALURAN
BAHAN MAKANAN
RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
CIPINANG 05.07/SPO/ Revisi : 1-2
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Penyimpanan bahan makanan merupakan suatu tata cara
menata, menyimpan, memelihara, keamanan bahan makanan
kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan
makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya.
Sedangkan penyaluran bahan makanan adalah tata cara dalam
mendistribusikan bahan makanan yang dibutuhkan sesuai menu
yang ditetapkan.
TUJUAN Terselenggaranya pengurusan bahan makanan agar setiap waktu
diperlukan dapat melayani dengan tepat, cepat dan aman
digunakan dengan cara yang efisien.
KEBIJAKAN

PROSEDUR Untuk bahan makanan basah:


1. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima,
harus segera dibawa ke ruangan pendingin
2. Suhu tempat harus betul-betul sesuai dengan keperluan
bahan makanan, agar tidak menjadi rusak.
3. Pengecekan terhadap suhu dilakukan dua kali sehari dan
pembersihan lemari es dilakukan setiap hari.
4. Semua bahan yang akan dimasukan ke lemari es dimasukkan
ke tempat tertutup
5. Tidak menempatkan bahan makanan yang berbau keras
bersama bahan makanan yang tidak berbau.
6. Khusus untuk sayuran, suhu penyimpanan harus betul-betul
diperhatikan. Untuk buah-buahan, ada yang tidak memerlukan
pendingin dalam lemari es, seperti pepaya dan pisang
7. Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelah
ditimbang dan diawasi oleh bagian gudang, bahan makanan
dibawa ke tempat persiapan bahan makanan.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
PENYIMPANAN DAN PENYALURAN
BAHAN MAKANAN
RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
CIPINANG 05.07/SPO/ Revisi : 2-2
JANGMED 00
PROSEDUR Untuk bahan makanan kering:
1. Bahan makanan harus ditempatkan secara teratur menurut
macam golongan ataupun urutan pemakaian bahan
makanan.
2. Barang diberi label tanggal penerimaan, kemudia
menggunakan bahan makanan yang diterima terlebih
dahulu atau First In First Out (FIFO) dan First Expired First
Out (FEFO).
3. Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta
berbagai pembukuan di bagian penyimpanan bahan
makanan ini, termasuk kartu stok bahan makanan harus
segera diisi tanpa ditunda, letakan pada tempatnya,
diperiksa dan diteliti secara kontinyu.
4. Gudang dibuka pada waktu yang telah ditentukan.
5. Semua bahan diletakan dalam wadah di atas rak bertingkat
yang cukup kuat dan tidak menempel pada dinding.
6. Pintu harus terkunci pada saat tidak ada kegiatan serta
dibuka pada waktu-waktu yang ditentukan. Pegawai yang
keluar masuk gudang juga hanya pegawai yang ditentukan.
7. Pembersihan ruangan secara periodik setiap hari
8. Penyemprotan ruangan dengan insektisida dilakukan
secara periodik dengan mempertimbangkan keadaan
ruangan.
9. Semua lubang yang ada di gudang berkasa, serta bila
terjadi perusakan oleh binatang pengerat, harus segera
diperbaiki.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.08/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam
penanganan bahan makanan meliputi berbagai proses, yaitu:
membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam dan
sebagainya.
TUJUAN Tersedianya racikan yang tepat dari berbagai macam bahan
makanan dan bumbu untuk berbagai hidangan dalam jumlah yang
sesuai dengan menu yang berlaku, standar porsi dan jumlah
konsumen.
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Menyiapkan peralatan yang diperlukan


2. Membersihkan/menyiangi bahan makanan
3. Memotong bahan makanan
4. Mengupas bahan makanan
5. Merendam bahan makanan
Dsb. (disesuaikan dengan menu)
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
PENYIAPAN MAKANAN DENGAN CARA
MENGURANGI RESIKO KONTAMINASI DAN
PEMBUSUKAN
RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
CIPINANG 05.09/SPO/ Revisi : 1-2
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Serangkaian kegiatan dalam persiapan bahan makanan menjadi
makanan yang bebas dari resiko kontaminasi atau pembusukan yang
berguna meningkatkan citra rumah sakit dan meningkatkan
kepercayaan pasien terhadap makanan .
TUJUAN Menyiapkan makanan yang bebas dari kontaminasi baik biologis,fisik
ataupun kimia dan pembusukan oleh bakteri sehingga meningkatkan
jaminan food safety .
KEBIJAKAN

PROSEDUR Penanganan bahan makanan


1. Pilih bahan makanan yang bermutu baik, segar, aman, bergizi,
utuh, tidak berlubang/berulat, bentuk seragam, tidak busuk, tidak
kotor, tidak layu, dan tidak kadaluarsa.
2. Penanganan bahan makanan harus tepat dan baik, handling,
pengepakan/pengemasan, distribusi, penyimpanan, dan
penggudangan yang memenuhi syarat
3. Bahan makanan sebelum diolah harus dibersihkan terlebih
dahulu
4. Pada tahap pengolahan bahan makanan harus tersedia air
bersih dan tempat pembuangan sampah
5. Simpan makanan yang telah diolah pada tempat penyimpanan
yang sesuai dan jangan dicampurkan dengan bahan makanan
6. Dalam proses pemasakan bahan makanan harus sesuai dengan
prosedur yang ada
7. Setelah selesai proses menyiapkan makanan ,peralatan dan
ruang tempat pengolahan harus dibersihkan kembali
8. Pada saat distribusi makanan yang telah disiapkan harus
memakai alat makan yang ditutup dan dibersihkan setiap hari.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
PENYIAPAN MAKANAN DENGAN CARA
MENGURANGI RESIKO KONTAMINASI DAN
PEMBUSUKAN
RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
CIPINANG 05.09/SPO/ Revisi : 2-2
JANGMED 00
PROSEDUR Tenaga penjamah makanan
1. Tenaga penjamah makanan harus menjaga kebersihan diri,
pakaian dan seluruh badan
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) sesuai dengan
prosedur yang ada
3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah bekerja
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah dari toilet
5. Menggunakan masker bila batuk/bersin
6. Menggunakan sendok/garpu untuk mencicipi makanan
7. Tidak boleh merokok
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.10/SPO/ Revisi : 1-2
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Suatu kegaiatan mengubah atau memasak bahan makanan
mentah menjadi makanan yang siap makan, berkualitas dan aman
untuk dikonsumsi.

TUJUAN Mengurangi risiko kehilangan zat gizi bahan makanan,


meningkatkan nilai cerna, meningkatkan dan mempertahankan
warna, rasa, keempukan dan penampilan makanan (kualitas
makanan), makanan bebas dari zat potensial yang berbahaya
bagi tubuh.

KEBIJAKAN

PROSEDUR Tergantung menu yang dimasak hari pada tsb.


1. Blanching
Memasukkan bahan makanan dalam air mendidih dengan
waktu sekitar 1-3 menit, kemudian segera diangkat dan
didinginkan.
2. Boiling
Memasak dalam cairan banyak sampai bahan terendam
dengan suhu 100˚C (mendidih)
3. Simmering
Merebus dalam air mendidih perlahan-lahan dengan api
sedang dengan suhu 100˚C
4. Steaming
Memasak dengan uap air (mengukus). Bahan dapat
diletakkan langsung pada alat pengukus atau ditempatkan
dulu dalam wadah atau dibungkus kemudian diletakkan dalam
kukusan
UNIT TERKAIT Instalasi gizi
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.10/SPO/ Revisi : 2-2
JANGMED 00
PROSEDUR 5. Pan Frying
Memasak cepat dalam minyak panas sampai bahan makanan
berubah warna kecoklatan.
6. Sauteering
Memasak dalam wajan secara cepat dengan sedikit lemak,
dilakukan untuk bahan makanan yang cepat matang.
7. Deep Frying
Menggoreng dengan minyak panas yang banyak sampai
bahan terendam dengan suhu mencapai 250˚C
8. Braising
Memasak dengan lemak sampai berubah warna menjadi
coklat, kemudian ditambahkan cairan sedikit dan ditutup
pancinya, lalu dimasak sampai matang.

UNIT TERKAIT Instalasi gizi

PENGETESAN RASA DAN PENAMPILAN


MAKANAN UNTUK PENGAWASAN MUTU

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah


CIPINANG 05.11/SPO/ Revisi : Halaman :
JANGMED 00 1-1
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Adalah suatu kegiatan untuk mencicipi dan menilai semua rasa
dan penampilan makanan sebelum disajikan.
TUJUAN Menjamin mutu makanan yang akan disajikan meliputi : rasa,
warna, penampilan, tekstur, ukuran dan kebersihan, sehingga
makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi.
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Makanan yang selesai diolah harus dicicipi oleh juru masak
kemudian diletakkan di tempat sampel.
2. PJ Dapur atau ahli gizi melakukan uji organoleptik yaitu:
melihat, membaui dan mencicipi masakan untuk mengetahui
rupa, bentuk, warna, rasa, aroma, tekstur dan ukuran dari
makanan yang disajikan.
3. Jika terjadi ketidaksesuaian masakan terhadap standar,
resep/standar diet maka dikembalikan lagi ke juru masak untuk
diperbaiki atau diganti baru.
4. Untuk mengkonfirmasi cita rasa makanan jika terjadi komplain,
maka diambil sample semua makanan dan disimpan di lemari
pendingin selama 1 x 24 jam
5. Secara berkala (min 1x setahun) Panitia Infeksi Nosokomial RS
melakukan pemeriksaan mikrobiologi secara sampling terhadap
makanan dan peralatan yang digunakan untuk pasien.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Panitia Nosokomial RS
DISTRIBUSI MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.12/SPO/ Revisi : 1-2
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Distribusi makanan merupakan rangkaian kegiatan penyaluran
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan pasien
yang dilayani (makanan biasa maupun makanan khusus)

TUJUAN Pasien mendapatkan makanan sesuai diet dan ketentuan yang


berlaku

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Jam distribusi


Pagi pukul 07.00 – 07.30 WIB
Siang pukul 12.00 – 12.30 WIB
Sore pukul 17.00 – 17.30 WIB
2. Petugas dapur menyiapkan peralatan makan yang telah
disediakan.
3. Petugas dapur menghitung jumlah peralatan makan sesuai
dengan kebutuhan.
4. Petugas memisahkan alat makan beradasarkan ruangan
dengan pasien infeksius dan non infeksius, kemudian
menempelkan etiket diet di tutup tempat makan
5. Petugas distribusi mengisi peralatan makan dengan
menggunakan alat penyaji (tidak menggunakan tangan
langsung) yang dimulai dengan mengisi makanan pokok,
sayur, lauk hewani, lauk nabati, buah dan snack sesuai
dengan etiket diet pasien.
6. PJ Dapur memeriksa kesesuaian etiket diet meliputi besar
porsi, jenis makanan dan cita rasa di dalam tempat makan
7. Petugas langsung mendistribusi makanan dari dapur gizi ke
pasien (distribusi sentral)
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi
2. Instalasi rawat inap
3. Tim dokter dan perawatan
DISTRIBUSI MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.12/SPO/ Revisi : 2-2
JANGMED 00
PROSEDUR 8. Petugas menyerahkan makanan kepada pasien dengan
terlebih dahulu mengkonfirmasi identitas pasien berupa nama
dan tanggal lahir, kemudian dicocokkan dengan etiket yang
tertempel di tempat makan
9. Petugas mengisi form ekspedisi distribusi makan pasien yang
kemudian ditandatangani perwakilan pasien, perawat dan
petugas jaga.
10. Selesai distribusi makanan, petugas kemudian mengambil alat
makan bekas jam makan sebelumnya
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi
2. Instalasi rawat inap
3. Tim dokter dan perawatan
DISTRIBUSI MAKANAN ENTERAL

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.13/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Distribusi makanan enteral merupakan rangkaian kegiatan
penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis
makanan enteral pasien yang dilayani
TUJUAN Pasien mendapatkan makanan sesuai diet dan ketentuan yang
berlaku

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Setelah proses peracikan, makanan enteral dimasukkan ke


dalam gelas plastik sekali pakai yang telah ditempel etiket diet
sebelumnya dan setiap gelas plastik disertai sedotan steril .
2. Makanan enteral yang telah siap akan didistribusikan bersama
dengan makanan biasa pada jam distribusi, maupun terpisah
sesuai jam pemberian makanan enteral yang tertera di etiket
diet
3. Petugas harus menjaga agar gelas plastik selalu dalam
keadaan tertutup selama perjalanan menuju ruang rawat inap
4. Makanan enteral langsung diberikan kepada pasien di rawat
inap

UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi


2. Instalasi rawat inap
3. Tim perawatan
PENANGANAN SAMPAH DI GIZI

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.14/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Penanganan sampah adalah suatu proses kegiatan untuk
membuang sampah pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
TUJUAN Agar sampah di Instalasi Gizi dapat ditangani dengan baik
sehingga tidak menimbulkan pencemaran dan bau yang tidak
sedap.
KEBIJAKAN Semua sampah di Instalasi Gizi harus dimasukkan dalam kantong
plastik hitam, diikat lalu dibuang oleh petugas kebersihan.
PROSEDUR 1. Semua sampah di Instalasi Gizi harus dimasukkan ke dalam
plastik sampah atau bak sampah yang dilapisi plastik hitam.
2. Sampah dipisahkan menjadi sampah organik dan anorganik
3. Pengisian plastik sampah ± ¾ dari bak/tong sampah, dan
diikat rapi
4. Petugas kebersihan kemudian mengambil sampah tersebut
dan dibuang ke Tempat Penampungan Sementara (TPS)
setiap kali kegiatan pengolahan makan dan pencucian alat
makan selesai, yaitu pada jam 08.00, 13.00 dan 16.30 WIB.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Kesehatan Lingkungan
SANITASI PERALATAN MAKAN DAN MASAK

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.15/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Suatu proses pencucian peralatan makan dan masak dengan
menggunakan sabun dan dengan air mengalir.

TUJUAN 1. Menghilangkan sisa proses pemasakan yang dapat digunakan


untuk pertumbuhan mikroorganisme
2. Menghilangkan mikroorganisme melalui pencucian, pembilasan
dan pengeringan
KEBIJAKAN Dilakukan oleh petugas dapur yang telah ditunjuk dengan
pengawasan ahli gizi
PROSEDUR 1. Pemisahan
Tahap pemisahan terdiri dari dua perlakuan yaitu pembuangan
sisa makanan dan menyiramnya dengan air mengalir.
2. Pencucian peralatan menggunakan sabun dengan bantuan alat
berupa tapas/spons.
3. Pembilasan.
4. Sanitasi dan desinfeksi
Sanitasi dan desinfeksi peralatan setelah pembilasan dilakukan
dengan merendam dalam bak berisi air panas yang bersuhu
80˚C selama ±2 menit.
5. Penirisan dan pengeringan dalam rak khusus.
UNIT TERKAIT
1. Instalasi gizi
2. Instalasi kesehatan lingkungan
HIGIENE DAN SANITASI PETUGAS DAPUR

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.16/SPO/ Revisi : 1-2
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Higiene dan sanitasi petugas dapur adalah upaya yang dilakukan
untuk menjaga kebersihan individu petugas dapur.
TUJUAN Mencegah timbulnya penyakit, keracunan, dan terkontaminasinya
makanan yang akan disajikan ke pasien.
KEBIJAKAN Dilakukan oleh semua petugas dapur

PROSEDUR 1. Cuci tangan dengan sabun sebelum mulai/sesudah bekerja,


setiap keluar WC, dan sesudah menjamah bahan yang kotor.
2. Sebelum dan selama bekerja tidak memegang-megang
rambut, muka, hidung dan bagian tubuh lain yang dapat
menimbulkan kuman
3. Tidak memakai cat kuku, aksesoris tangan (seperti jam tangan
dan cincin), dan tidak berkuku panjang
4. Alihkan muka dari makanan dan alat-alat makan /minum bila
batuk atau bersin. Tutup mulut/hidung dengan tangan atau
saputangan serta mencuci tangan setelahnya.
5. Pergunakan APD lengkap berupa celemek, masker, penutup
kepala, sepatu karet tertutup
6. Menjamah makanan yang sudah matang menggunakan
sendok, garpu atau alat yang lainnya, atau sarung tangan
plastik, tidak dibolehkan menjamah makanan secara langsung
menggunakan tangan atau bagian tubuh lainnya.
7. Makan dan merokok tidak boleh di area kerja.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi
2. Instalasi kesehatan lingkungan
HIGIENE DAN SANITASI PETUGAS DAPUR

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.16/SPO/ Revisi : 2-2
JANGMED 00
PROSEDUR 8. Selalu menjaga area kerja, ruang istirahat, dan WC agar selalu
bersih setiap waktu.
9. Mengganti pakaian dari rumah dengan seragam sebelum
memasuki area pengolahan makanan; jadwal seragam yaitu
Senin setelan kemeja biru, Selasa kaos hitam, Rabu kaos
merah, Kamis setelan biru, Jumat batik, Sabtu kaos hitam,
Minggu kaos bebas rapi.
10. Melaporkan kepada koordinator untuk selanjutnya difollow up
ke unit K3 apabila pada petugas ditemukan penyakit infeksi
menular
11. Petugas dibebastugaskan selama masih belum dinyatakan
sembuh oleh unit K3
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi
2. Instalasi kesehatan lingkungan
3. Instalasi K3
4. PPI

PENYIMPANAN SAMPEL MAKANAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.17/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Suatu prosedur pengambilan bagian dari maknan matang untuk
disimpan dan diperiksa jika ada keracunan makanan.

TUJUAN Untuk keperluan pengujian jika terjadi suatu kejadian keracunan


makanan
KEBIJAKAN Dilakukan oleh petugas dapur yang telah ditunjuk dengan
pengawasan ahli gizi
PROSEDUR 1. Setiap macam makanan yang telah matang diambil untuk
sampel oleh petugas dapur saat pemorsian
2. Sampel makanan dimasukkan ke dalam plastik-plastik kecil
terpisah sesuai jenisnya, kemudian disimpan dalam tempat
makan tertutup dan bersih
3. Tempat makan diberi label berisi tanggal, waktu produksi, dan
jenis makanan.
4. Tempat makanan kemudian disimpan di freezer selama 3x24
jam.
5. Setelah 3 hari maka sampel makanan dibuang dan tempat
makan dicuci bersih untuk kemudian bisa digunakan kembali
6. Jika terjadi keracunan makanan maka sampel tersebut akan
dibawa ke laboratorium mikrobiologi untuk diperiksa
UNIT TERKAIT
1. Instalasi gizi
2. Insatalasi Laboratorium
PENCATATAN SUHU RUANG PENYIMPANAN
(GUDANG KERING DAN CHILLER)

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.18/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Suatu kegiatan pencacatan suhu ruang penyimpanan yang
dilakukan dan dicatat setiap hari

TUJUAN Terjaganya kondisi suhu ruangan yang optimal sehingga menjamin


keamanan, efektifitas dan kualitas bahan makanan
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Setiap hari jam 07.30 – 08.30 WIB PJ Dapur memeriksa suhu
dalam chiller dan ruang gudang kering, dan diperiksa kembali
menjelang sore hari di jam 14.00 – 15.00 WIB
2. Suhu dicatat dan diplot dalam lembar Kontrol Suhu Ruang
3. Untuk gudang kering suhu yang dikehendaki dalam rentang
19˚C sd. 21 ˚C
4. Untuk chiller suhu yang dikehendaki dalam rentang 1˚C sd. 10
˚C
5. Jika suhu ruang menunjukkan angka pada daerah yang diarsir
biru, maka dipantau intensif
6. Jika suhu ruang menunjukkan angka pada daerah yang diarsir
merah, maka laporkan kepada bagian IPSRS
7. Jika suhu ruang menunjukkan angka di luar angka yang
tercantum dalam grafik, bubuhkan titik pada angka terendah atau
tertinggi
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi
2. Insatalasi IPSRS
PENENTUAN DAN PENYUSUNAN DIET
PASIEN SERTA EVALUASI DIET

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.19/SPO/ Revisi : 1-2
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Penentuan dan penyusunan diet pasien adalah kegiatan
penetapan penghitungan dan penjabaran diet dalam bentuk
makanan pasien sesuai diagnosa penyakit.
Evaluasi diet pasien adalah penilaian terhadap hasil pelaksanaan
diet, apakah sudah tepat atau perlu penyesuaian.
TUJUAN Pasien mendapatkan makanan (diet) sesuai dengan diagnosa
penyakit dan kondisi fisiknya saat itu.
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Penentuan dan penyusunan diet pasien serta evaluasi diet


dilakukan oleh Tim Terapi Gizi (TTG) Rumah Sakit Umum
Pengayoman Cipinang yang terdiri dari dokter, ahli gizi dan
perawat.
2. Dokter yang menentukan jenis diet, bentuk makanan, kalori
dan zat gizi yang diperlukan, kemudian ahli gizi yang akan
menyusun dan menjabarkan dalam bentuk makanan sehari-
hari, bagian Dapur yang mempersiapkan dan distribusi
makanan, sedang keperawatan juga ahli gizi memantau intake
makanan pasien.
3. Ahli gizi dalam menyusun diet berdasarkan standar umum
makanan rumah sakit atau standar khusus.
4. Ahli gizi melakukan evaluasi pelayanan gizi ini baik secara
langsung kepada pasien atau melalui informasi dari
keperawatan, dokter atau keluarga.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi
2. Dokter
3. Keperawatan

PENENTUAN DAN PENYUSUNAN DIET


PASIEN SERTA EVALUASI DIET
No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
RSU PENGAYOMAN 05.19/SPO/ Revisi : 2-2
CIPINANG JANGMED 00
PROSEDUR 5. Tujuan evaluasi diet adalah untuk mengetahui :
a. Apakah diet yang diberikan bisa diterima oleh pasien.
b. Bagaimanakah intake makanan pasien
c. Seberapa banyak sisa makanan pasien
d. Adakah hasil pemeriksaan lanjutan yang akan
mempengaruhi perubahan diet
e. Bagaimanakah perkembangan diet yang diberikan.
6. Jika ditemukan permasalahan maka ahli gizi akan
menginformasikan kepada dokter dan atau melalui perawat.
7. Hasil evaluasi diet akan dicatat dalam status pasien.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi
2. Dokter
3. Keperawatan

PELAYANAN GIZI RUANG RAWAT INAP

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.20/SPO/ Revisi : 1-2
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman Cipinang
PROSEDUR
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Pelayanan gizi pasien rawat inap adalah kegiatan yang dilakukan
oleh Instalasi Gizi kepada pasien yang sedang dirawat di rumah
sakit meliputi: anamnesa diet, penentuan diet, penyediaan diet,
penjelasan diet, kunjungan ahli gizi dan evaluasi serta tindak lanjut
pelayanan gizi.
TUJUAN Semua pasien rawat inap mendapatkan pelayanan gizi secara
optimal.
KEBIJAKAN Kegiatan pelayanan gizi ruang rawat inap mengacu pada standar
Kemenkes RI.
PROSEDUR 1. Perawat menginformasikan ke Instalasi Gizi tentang diet pasien
baru di dalam form diet pasien baru/form Daftar Pemesanan
Diet Pasien (DPDP).
2. Ahli Gizi mengecek form pasien baru/DPDP tersebut kemudian
merekap dan membuat pesanan makanan ke juru masak.
3. Juru masak menata makanan sesuai pesanan menu/diet
masing-masing pasien.
4. Ahli Gizi mengecek makanan di dalam trolly sebelum
didistribusi ke ruangan.
5. Ahli Gizi melakukan skrining berdasarkan skor MST di status
pasien
6. Ahli Gizi mengunjungi pasien di ruang RWI untuk evaluasi diet
pasien, memberi penjelasan diet/konsultasi diet, mengecek
intake pasien, mendengarkan keluhan/informasi pasien serta
menindaklanjutinya.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Dokter
3. Keperawatan

PELAYANAN GIZI RUANG RAWAT INAP

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.20/SPO/ Revisi : 2-2
JANGMED 00
PROSEDUR 7. Ahli Gizi melakukan Asuhan Gizi Terstandar (AGT) pada
pasien yang dirawat dengan diet khusus/bermasalah dengan
dietnya.
8. AGT dilakukan secara berkelanjutan selama pasien dirawat di
Rumah Sakit Umum Pengayoman Cipinang.
9. Hasil kegiatan konsultasi diet dan AGT dicatat di status pasien.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Dokter
3. Keperawatan

SKRINING GIZI PASIEN RAWAT INAP

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.21/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Suatu proses cepat dan sederhana oleh staff yang memiliki
izin/tenaga kesehatan dengan maksud identifikasi status nutrisi
pasien.
TUJUAN
Mengidentifikasi pasien yang berisiko, tidak berisiko malnutrisi atau
kondisi khusus. Kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien
dengan kelainan metabolik; hemodialisis; anak; geriatrik; kanker
dengan kemoterapi/radiasi; luka bakar; pasien dengan imunitas
menurun; sakit kritis dan sebagainya.
KEBIJAKAN Kegiatan skrining gizi mengacu pada Pedoman PGRS Kemenkes
RI.
PROSEDUR 1. Ahli Gizi mengecek skor Malnutrition Screening Tools (MST) di
status pasien yang telah diisi oleh dokter/perawat
2. Bila skor MST ≤ 3 maka Ahli Gizi melakukan Proses Asuhan
Gizi Terstandar (PAGT)
3. Bila skor MST >3 maka pasien akan dikonsultasikan kepada
dokter spesialis gizi klinik mendapat terapi medik gizi
selanjutnya
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Keperawatan
PEMBUATAN DAFTAR PESANAN
DIET PASIEN (DPDP) RAWAT INAP
RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
CIPINANG 05.21/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Daftar pesanan diet pasien (DPDP) adalah suatu daftar yang berisi
tentang jumlah, jenis diet dan pesanan-pesanan khusus masing-
masing pasien yang dibuat oleh bagian keperawatan untuk
Instalasi Gizi.
TUJUAN Memberi makanan yang tepat sesuai diet pasien
KEBIJAKAN DPDP harus diserahkan ke Instalasi Gizi sebelum jam 08.00
PROSEDUR 1. Petugas ruangan mengisi DPDP dengan mengisi tanggal,
ruangan, dan jenis diet pasien kemudian ditandatangani
2. Formulir permintaan makanan pasien disampaikan Ke Instalasi
Gizi selambat-lambatnya pukul 08.00 wib untuk permintaan
makan pagi, siang dan sore pada hari itu.
3. Petugas gizi menyediakan makanan sesuai dengan DPDP
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Keperawatan
PENGATURAN MAKANAN PASIEN BARU/
PINDAH/PULANG/PERUBAHAN

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.22/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Adalah pemberitahuan tertulis di bagian Keperawatan ke Instalasi
Gizi tentang diet pasien baru, pasien pindah, dari 1 ruangan ke
ruangan lain/pasien rencana pulang/perubahan diet pasien yang
sedang dirawat.
TUJUAN Adanya informasi akurat (tertulis) dari perawatan ke Instalasi Gizi
tentang pasien baru/pindah/pulang/perubahan.
KEBIJAKAN Semua informasi pasien baru/pindah/pulang/perubahan yang tidak
tertulis dalam form dianggap tidak sah.
PROSEDUR 1. Dokter menginstruksikan diet untuk pasien baru/pasien
pindah/ pasien rencana pulang/pasien berubah dietnya
kepada perawat.
2. Perawat menuliskan instruksi dokter ke dalam DPDP dan
menandatanganinya.
3. Perawat menyerahkan DPDP ke Instalasi Gizi sebelum jam
08.00 atau melalui telepon apabila CITO sementara DPDP
menyusul
4. Juru masak dan ahli gizi segera memproses instruksi diet
tersebut.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Dokter
3. Keperawatan
PENGECEKAN SISA MAKAN
PASIEN RAWAT INAP
RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
CIPINANG 05.23/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Adalah kegiatan mengecek sisa makan pasien mulai makan pagi,
siang, dan sore
TUJUAN Untuk mengetahui tingkat penerimaan pasien terhadap makanan
yang disajikan.
KEBIJAKAN Banyak sedikitnya sisa makanan merupakan salah satu indikator
yang menentukan kualitas makanan suatu rumah sakit.
PROSEDUR
1. Pemeriksaan sisa makanan dilakukan 3 kali sehari
2. Juru masak mengecek dan menuliskan sisa makanan pasien
pada form Analisis Konsumsi Makanan yang disediakan mulai
dari makan pagi, makan siang, dan makan sore.
3. Analisis Konsumsi Makanan dikerjakan setelah kegiatan
mengambil alat makan kotor pasien
4. Form Analisis Konsumsi Makanan akan dicek setiap hari oleh
ahli gizi
5. Jika ada pasien yang sisa makanannya ≥ ¾ porsi, maka ahli
gizi akan segera mengunjungi pasien tersebut dan
menanyakan penyebab masih banyaknya sisa makanan lalu
mencari solusi agar pasien bisa menghabiskan porsi
makanan yang disediakan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Keperawatan
PENGHITUNGAN KALORI DAN ZAT GIZI

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.24/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Penghitungan kalori & zat gizi adalah suatu proses
penghitungan kebutuhan kalori dan zat gizi pasien.
TUJUAN Mengetahui kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
pasien.
KEBIJAKAN Ahli Gizi harus menghitung kebutuhan kalori & zat gizi pasien
jika dokter belum menentukannya.
PROSEDUR 1. Ahli Gizi mengecek data pasien meliputi: nama, umur, jenis
kelamin, aktivitas, tinggi badan, berat badan dan diagnosa
penyakit.
2. Ahli gizi menghitung kebutuhan kalori dan zat gizi sebagai
berikut:
a. Penghitungan berat badan ideal :
 Berat Badan Ideal = (TB-100) – 10%
 Jika wanita dengan TB ≤ 150 cm atau pria dengan
TB ≤ 160 cm, maka BBI = (TB-100) kg.
b. Kebutuhan kalori :
 Wanita : BBI x 25 cal ditambah aktivitas
 Pria : BBI x 30 cal ditambah aktivitas
 Aktivitas (Ringan 20%, Sedang 30%, Berat 50%)
c. Kebutuhan zat gizi :
 Karbohidrat : 50 – 65% total kalori
 Protein : 15 – 20% total kalori
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Keperawatan
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.25/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Proses asuhan gizi terstandar adalah sarana dalam upaya
pemenuhan zat gizi pasien.
TUJUAN Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara optimal baik
berupa pemberian makanan pada pasien maupun konsultasi
gizi.
KEBIJAKAN Pengisian form proses asuhan gizi terstandar diutamakan
untuk pasien dengan diet khusus (diet diabetes, rendah
protein, rendah kalori dan malnutrisi).
PROSEDUR
1. Ahli Gizi mengisi semua data pasien yang diperlukan dalam
lembar asuhan gizi terstandar.
2. Ahli Gizi melakukan asesmen pada pasien.
3. Ahli Gizi menentukan diagnosa gizi
4. Ahli Gizi menentukan kebutuhan terapi gizi/intervensi gizi
yang meliputi :
a. Penentuan jenis diet pasien (jika belum ditentukan oleh
dokter yang merawatnya).
b. Melakukan konsultasi diet.
c. Mencatat data konsultasi diet ini ke dalam status pasien
5. Ahli Gizi melakukan monitoring dan evaluasi sesuai kondisi
pasien

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Keperawatan
MONITORING DAN EVALUASI GIZI

RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :


CIPINANG 05.26/SPO/ Revisi : 1-1
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Monitoring dan evaluasi gizi adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengetahui respon pasien terhadap intervensi
dan tingkat keberhasilan .
TUJUAN 1. Untuk melihat apakah hasil terapi gizi sesuai yang diharapkan
oleh pasien dan petugas gizi.
2. Untuk melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan dari terapi
nutrisi yang telah diberikan
KEBIJAKAN Pengisian form proses asuhan gizi terstandar diutamakan
untuk pasien dengan diet khusus (diet diabetes, rendah
protein, rendah kalori dan malnutrisi).
PROSEDUR 1. Mengecek pemahaman dan ketaatan diet pasien
2. Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai dengan
rencana/preskripsi diet
3. Menentukan apakah status gizi pasien tetap atau berubah
4. Mengidentifikasi hasil lain baik yang positif maupun yang
negative
5. Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidak
adanya perkembangan dari kondisi pasien
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gizi
KONSULTASI DIET PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
RSU PENGAYOMAN 05.27/SPO/ Revisi : 1-1
CIPINANG JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Memberikan penjelasan diet kepada pasien rawat inap sesuai
dengan penyakitnya.
TUJUAN Agar pasien bisa menerima diet yang disajikan selama dirawat.
KEBIJAKAN Semua pasien yang dirawat dengan diet khusus akan diberikan
konsultasi diet.
PROSEDUR
1. Konsultasi diet pasien rawat inap dapat dilakukan atas :
a. Permintaan Dokter/pasien
b. Penawaran Ahli Gizi ke Dokter/pasien
2. Ahli Gizi membaca file pasien dan mempersiapkan
konsultasi diet.
3. Ahli Gizi melaksanakan asuhan gizi rawat inap dengan
mengisi Form Asuhan Gizi terstandar terutama untuk pasien
yang berdiet khusus.
4. Ahli Gizi menghitung kebutuhan gizi pasien dan
merencanakan dietnya jika dokter belum menentukannya.
5. Ahli Gizi memberikan konsultasi diet
6. Ahli Gizi menginformasikan ke pasien bahwa jika sudah
pulang dan ingin berkonsultasi diet kembali, agar datang ke
klinik gizi.
7. Ahli Gizi mencatat hasil konsultasi diet di status pasien dan
buku catatan konsultasi diet.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Keperawatan
KONSULTASI DIET PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
RSU PENGAYOMAN 05.28/SPO/ Revisi : 1-2
CIPINANG JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Memberikan penjelasan diet kepada pasien rawat jalan sesuai
dengan penyakitnya.
TUJUAN Agar pasien dapat menjalankan dietnya dengan mudah, tepat
dan penuh kesadaran.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Pasien datang ke ruang konseling gizi secara mandiri
ataupun dengan membawa surat rujukan dokter yang ada
di rumah sakit atau dokter/ahli gizi dari luar rumah sakit.
2. Ahli gizi mencatat data pasien dalam buku registrasi dan
rekam medis.
3. Ahli gizi melakukan asesmen gizi dimulai dengan
pengukuran antropometri pada pasien yang belum ada
data TB dan BB.
4. Ahli gizi menyerahkan hasil asesmen kepda dokter
spesialis gizi klinik
5. Dokter spesialis gizi klinik menerima asesmen
antropometri dan melanjutkan asesmen/pengkajian gizi
berupa anamnesa riwayat makan, riwayat personal,
membaca hasil pemeriksaan lab dan fisik klinis (bila ada).
6. Dokter spesialis gizi klinik menganalisa semua data
asesmen gizi.
7. Dokter spesialis gizi klinik menetapkan diagnosis gizi.
UNIT TERKAIT 1. Dokter spesialis gizi klinik
2. Keperawatan
3. Pendaftaran
4. Instalasi Gizi
KONSULTASI DIET PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
RSU PENGAYOMAN 05.28/SPO/ Revisi : 2-2
CIPINANG JANGMED 00
PROSEDUR
8. Dokter spesialis gizi klinik melakukan review terhadap
materi konsultasi gizi yang telah diberikan untuk
mengetahui tingkat pemahaman/penerimaan materi
pendidikan yang telah disampaikan.
9. Dokter spesialis gizi klinik memberikan kesempatan
bertanya pada pasien dan atau keluarga untuk bertanya
dan memberikan kritik saran kepada RSU Pengayoman
Cipinang
10. Dokter spesialis gizi klinik melakukan review terhadap
materi konsultasi gizi yang telah diberikan untuk
mengetahui tingkat pemahaman/penerimaan materi
pendidikan yang telah disampaikan.
11. Jika pasien dan atau keluarga belum paham dengan materi
yang diberikan maka dokter spesialis gizi klinik akan
kembali memberikan penjelasan pokok-pokok materi
secara singkat.
12. Jika pasien dan atau keluarga telah memahami materi yang
diberikan maka dokter spesialis gizi klinik segera
mengakhiri konsultasi gizi.
13. Dokter spesialis gizi klinik menganjurkan ke pasien dan
untuk melakukan kunjungan ulang (kontrol), untuk
mengetahui keberhasilan intervensi untuk dilakukan
monitoring dan evaluasi gizi (monev)
14. Dokter spesialis gizi klinik gizi mencatat hasil konsultasi
gizi dan dimasukkan ke rekam medik pasien
15. Untuk rujukan pasien eksternal, dokter spesialis gizi klinik
menulis balasan rujukan yang ditujukan oleh dokter/ahli gizi
perujuk.

UNIT TERKAIT 1. Dokter spesialis gizi klinik


2. Keperawatan
3. Pendaftaran
4. Instalasi Gizi
EDUKASI PEMBERIAN MAKANAN DARI LUAR
RUMAH SAKIT
RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
CIPINANG 05.29/SPO/ Revisi : 1-2
JANGMED 00
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
STANDAR Kepala RSU Pengayoman
PROSEDUR Cipinang
OPERASIONAL 03 Januari 2022

dr. Ummu Salamah


NIP. 19750926 200312 2 001
PENGERTIAN Serangkaian kegiatan proses komunikasi dua arah yang
dilaksanakan oleh ahli gizi untuk menanamkan dan meningkatkan
pengertian sikap dan perilaku klien/pasien dalam mengenali dan
mengatasi masalah gizi melalui pengaturan makanan dan
minuman. Sedangkan Makanan Luar Rumah Sakit adalah
makanan yang dikonsumsi pasien selain dari makanan/diet yang
diberikan disediakan oleh rumah sakit.
TUJUAN 1. Sebagai acuan edukasi pemberian makanan pasien dari luar
rumah sakit
2. Memberikan pelayan gizi melalui peningkatan pengetahuan
tentang makanan selain yang diberikan/disediakan oleh rumah
sakit kepada pasien rawat inap agar memperoleh asupan
makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya
mempercepat proses penyembuhan ,mempertahankan dan
meningkatkan status gizi.
3. Menanamkan dan meningkatkan pengetahuan ,sikap serta
perilaku sehat pada pasien dan atau keluarga pasien rawat inap
melalui penyediaan makan dan minum dengan memperhatikan
keamanan pangan.
KEBIJAKAN Semua pasien yang dirawat dengan akan diberikan edukasi
pemberian makanan dari luar rumah sakit
PROSEDUR 1. Sampaikan salam,perkenalkan diri, nama dan profesi.
2. Lakukan identifikasi pasien dengan melihat gelang identitas
pasien.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Keperawatan
EDUKASI PEMBERIAN MAKANAN DARI LUAR
RUMAH SAKIT
RSU PENGAYOMAN No. Dokumen : Tanggal dan No Jumlah Halaman :
CIPINANG 05.29/SPO/ Revisi : 2-2
JANGMED 00
PROSEDUR
3. Tanyakan ke pasien dan atau keluar pasien tentang diet yang
dijalankan
4. Tanya ke pasien atau keluarga pasien tentang ada/tidak
makanan yang dikonsumsi dari luar rumah sakit
5. Saran kepada pasien dan/atau keluarga pasien agar tidak
membawa makanan dari luar rumah sakit
6. Jelaskan kepada pasien dan/atau keluarga pasien apabila
membawa dari luar rumah sakit dengan menggunakan leaflet
bahan makanan penukar tentang jenis dan jumlah makanan
dari luar rumah sakit yang boleh di makan sebagai pengganti
makanan rumah sakit.
7. Jelaskan bahwa makanan dari luar rumah sakit harus
memperhatikan 5 kunci keamanan pangan
8. Menjelaskan isi leaflet 5 Kunci Keamanan Pangan kepada
pasien dan/atau keluarga pasien (penggunaan air dan bahan
baku yang aman, menjaga pangan pada suhu aman, menjaga
kebersihan, memisahkan pangan mentah dan pangan matang,
serta memasak pangan dengan benar)
9. Tanyakan kepada pasien apakah sudah mengerti atau belum
tentang cara-cara mengganti makanan dari luar rumah sakit
dan 5 Kunci Keamanan Pangan dan jelaskan kembali apabila
ada hal yang belum dimengerti
10. Sampaikan salam dan ucapkan terima kasih atas
kerjasamanya
11. Ahli gizi mendokumentasikan pelaksanaan edukasi ke dalam
'l

rekam medik
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai