: Khaerani Angelia
Date of Birth : 2 Juli 1986
Address : Kebonjeruk, West Jakarta
Email : era.angelia7@gmail.com
EDUCATION
FORMAL EDUCATION
SCHOOL PLACE DEGREE YEAR
University ❖ Binawan Institute Of Health Bachelor Degree 2011
Majoring Nutrition
❖ Nutrition Academy Ministry Diploma Of 2007
Of Health Nutrition
Majoring Nutrtion
WORK EXPERIENCE
Place Position Job Description Year
Cipto Dietitian Food Service 2007 - Present
Mangunkusumo Management
General Hospital
(RSCM)
TRAINING EXPERIENCES
1. Short Course Food Safety Management system & Auditor Training (ISO
22000:2005, ISO 22000:2018 & ISO 9001:2008 → (2015, 2016, 2017, 2018, 2019,
2020)
2. Training Food Service as a Trainer Food Safety ,HACCP, and GMP in
Jakarta, Karawang, Papua, Palembang, Pekanbaru, Bali → ( 2015, 2016,
2017, 2018, 2019, 2020)
3. Asian Conggress Of Dietetics (Bangkok, Thailand 2010), (Hongkong, 2018)
4. Korean Society Nephrology Conggress (Korea, 2018 dan 2019)
OUTLINE
Good Manufacturing
01 Pendahuluan 04 Pracitces
(GMP)/Persyaratan Dasar
Kebijakan Terkait
02 05 HACCP
Kemanan Pangan
Konsep Keamanan
03 06 Penutup
Pangan
PENDAHULUAN
FOOD
PES
(Problem Etiologi Sign Symtomps
SOLUTION
MASALAH
makanan yang telah terkontaminasi organisme,
seperti bakteri, virus, dan parasit, atau racun,
seperti paparan bahan kimia dan logam.
SOLUSI
• Sistem Keamanan pangan yang fokus terhadap
pencegahan masalah, “Sebelum permasalahan terjadi”.
• Program untuk perbaikan dan verifikasi keamanan
pangan
JAWABAN
Food Safety Management System
(Sistem Manajemen keamanan Pangan)
Undang-undang Tentang Pangan
No.18 Tahun 2012
Pasal 71
(1)Setiap Orang yang terlibat dalam rantai
Pangan wajib mengendalikan resiko bahaya
pada pangan, baik yang berasal dari bahan,
peralatan, sarana produksi, maupun dari
perseorangansehingga keamanan pangan
terjamin
Focus on the
production
environment :
people, and facility
REGULASI TERKAIT
KEAMANAN PANGAN
REQUIRED BY LAW
• Peraturan Menteri Perindustrian RI No.
75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara
Produksi Pangan Olahan Yang Baik (Good
Manufacturing Practices)
• UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Hygiene
Sanitasi Jasaboga
• UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No.7 Tahun
2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit
• Peraturan Pemerintah No.86 Tahun 2019
tentang Keamanan Pangan 13
REQUIRED BY LAW
• Permenkes No.70 Tahun 2016 Standar
Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
• Permenkes No.492 Tahun 2010 Persyaratan
Kualitas Air Minum
• PerBPOM No.31 Tahun 2018 Label Pangan
Olahan
• PerBPOM No.3 Tahun 2018 Pangan Radiasi
• PerBPOM No.13 Tahun 2019 Batas Maksimal
Cemaran Mikrobiologi
• PerBPOM No.8 Tahun 2018 Cemaran Kimia
pada Pangan
• PerBPOM No.5 Tahun 2018 Cemaran Logam
Berat 14
REQUIRED BY LAW
01
GOOD
MANUFACTURING
PRACTICES (GMP)
G M P /
Persayaratan Dasar
Pertimbangkan :
1 Persyaratan Pelanggan
ELEMEN ELEMEN
1 Lokasi 10 Pengemas
2 Bangunan 11 Label dan Keterangan Produk
3 Fasilitas Sanitasi 12 Penyimpanan
4 Mesin/Peralatan 13 Pemeliharaan & Program sanitasi
5 Bahan 14 Pengangkutan
6 Pengawasan Proses 15 Dokumentasi & Pencatatan
7 Produk Akhir 16 Pelatihan
8 Laboratorium 17 Penarikan Produk
9 Karyawan
LOKASI & BANGUNAN
Lokasi Bangunan
Cover Uncover
BANGUNAN
Ventilasi/Penghawaaan/
Lubang Angin
▪ Bangunan atau ruangan tempat pengolahan
makanan harus dilengkapi dengan ventilasi
sehingga terjadi sirkulasi/peredaran udara.
▪ Setiap ventilasi yang terbuka harus ada
pelindungnya dan mencegah kontaminasi
▪ Exhaust hood harus mudah dibersihkan dan
berfungsi menghilangkan semua uap air yang
dihasil dari proses
Ruang Pengolahan
❑ Luas tempat pengolahan makanan harus sesuai
dengan jumlah karyawan yang bekerja dan
peralatan yang ada diruang pengolahan
❑ Peralatan di ruang pengolahan makanan minimal
harus ada meja kerja, lemari/tempat
penyimpanan bahan dan makanan jadi yang
terlindung dari gangguan serangga, tikus dan
hewan lainnya
Tempat sampah harus bertutup, tersedia dalam jumlah yang cukup dan
diletakkan sedekat mungkin dengan sumber produksi sampah, namun
dapat menghindari kemungkinan tercemarnya makanan oleh sampah.
PERALATAN
❑ Terbuat dari bahan tahan karat, tidak beracun,
tidak menimbulkan bau dan rasa ke pangan
❑ Permukaan halus, bebas lubang, bebas celah, bebas
retakan
❑ Harus ada program perawatan termasuk kalibrasi
alat ukur
❑ Peralatan dan bahan makanan yang telah
dibersihkan disimpan dalam tempat yang
terlindung dari pencemaran serangga, tikus dan
hewan lainnya.
❑ Pencucian bahan makanan yang tidak dimasak
atau dimakan mentah harus dicuci dengan
menggunakan larutan Kalium Permanganat
(KMnO4) dengan konsentrasi 0,02% selama 2 menit
atau larutan kaporit dengan konsentrasi 70%
selama 2 menit atau dicelupkan ke dalam air
mendidih (suhu 80°C - 100°C) selama 1 – 5 detik
Sumber : PERMENKES RI NOMOR 1096 TAHUN 2011
MAINTENANCE
Penyimpanan
(Suhu Ruang, Chiller, & Freezer)
Suhu Penyimpanan
pangan siap saji
Transportasi
➢ Kendaraan dan container untuk
trasnportasi harus mempertahankan
suhu jika dipersyaratkan
➢ Ada catatan penggunaan transportasi
yang baik dan benar
➢ Produk ready to eat harus menggunakan
trasnportasi higienis
➢ Hindari debu dan kontaminasi
➢ Pemeliharaan transportasi secara rutin
sesuai SPO
➢ Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan
ukurannya memadai dengan jumlah
makanan yang akan ditempatkan
T H A W I N G
3 CARA AMAN THAWING
Sampel Makanan di
1. simpan selama 3x24
Sampel jam di suhu < 4°C
12 Menetapkan Dokumentasi
MEMBENTUK
TIM HACCP
Anggota
Anggota Anggota Anggota Anggota
Anggota Anggota
Anggota Anggota Anggota Anggota
Anggota Anggota
❑ Anggota Tim Terdiri dari ❑ Keahlian yang dibutuhkan :
Anggota
multidisplin Anggota Anggota ✓ Ahli di bidang QA/QC
Anggota
❑ Industri kecil menggunakan Anggota
✓Ahli dibidang proses produksi
ahli eksternal atau konsultan Anggota Anggota ✓Ahli Teknik
Anggota
❑ Penetapan ketua tim ✓Ahli mikrobiologi
❑ Persyaratan kompetensi ✓Lainnya sesuai kebutuhan
MEMBUAT
DESKRIPSI
PRODUK
Deskripsi Produk ➢ Nama produk
➢ Komposisi
➢ Karakteristik Biologi/Kimia/Fisik
➢ Cara produksi
➢ Pengemasan
➢ Informasi pada label
➢ Cara penyimpanan
➢ Umur simpan
➢ Metode distribusi
➢ Instruksi/Rencana penggunaan
➢ Target Pengguna
Karakteristik Bahan Baku
Karakteristik Bahan Kemas
IDENTIFIKASI
RENCANA
PENGGUNAAN
3. Identifikasi Rencana Penggunaan
✓ Bayi ?
✓ Orang sakit ?
Kemungkinan
kesalahan penggunaan ✓ Ibu hamil/menyusui
? ✓ Orang tua
31,500
Big numbers catch your audience’s
attention
Contoh Diagram Alir
31,500
Big numbers catch your audience’s
attention
VERIVIKASI
DIAGRAM ALIR
5. Verifikasi Diagram Alir
Melakukan
Analisis Bahaya
5. Melakukan analisis
bahaya (Prinsip 1) BAHAYA
Pengertian Bahaya
Benda atau Kondisi biologi, kimia,
atau fisik pada makanan yang
berpotensi menimbulkan pengaruh
buruk bagi kesehatan
DENTIFIKASI
I B A H A Y A
Identifikasi Bahaya
Biologi, Kimia, Fisik pada
bahan baku, bahan kemas
dan proses melalui diskusi
01
tim, studi literatur, tinjau Sumber Bahaya
lapangan Bahan Baku/kemas, lingkungan,
02 manusia, proses tidak sempurna,
Tingkat Penerimaan (Acceptable Level) hama, bangunan , peralatan
✓ Tingkat dimana bahaya keamanan
pangan tidak terlewati pada produk akhir.
✓ Pertimbangkan : Regulasi, persyaratan
Penilaian Bahaya
pelanggan, Rencana penggunaan , dan
literatur lain
03 • Peniliaian signifikan bahaya
• Penilaian kelayakan batas kritis
Tindakan Pengendalian
• Pendekatan logis dan konsisten 04
• Menggunakan Codex Decision 05
Tree
• Untuk yang memiliki risiko tinggi
6 Melakukan Analisis Bahaya Prinsip 1
Penilaian Bahaya
LOW
Tidak pernah terjadi dalam 1
tahun terakhir
PELUANG MEDIUM
KEJADIAN Terjadi 1x dalam 1 tahun terakhir
(Likelihood)
HIGH
Terjadi >1x dalam 1 tahun terakhir
6 Melakukan Analisis Bahaya Prinsip 1
Penilaian Bahaya
LOW
Menyebabkan sakit ringan,
masih bisa melakukan aktifitas
KEPARAHAN MEDIUM
(Severity) Menyebabkan sakit rawat jalan,
tidak sampai rawat inap
HIGH
Menyebabkan sakit sampai dirawat
inap hingga kematian
Risk Assesment Matrix
12 LANGKAH PENERAPAN HACCP
Menentukan
Titik Kendali
Kritis
Codex Decision Tree
Menetapkan
Batas Kritis
Menetapkan Batas Kritis
Menetapkan
Sistem
Pemantauan
01 02 03
❖Gunakan 4W1H
Apa yang dipantau => Di mana Siapa yang Berapa sering Bagaimana cara
pastikan hal yang pemantauan bertanggung (frekuensi) pemantauan
di pantau dilakukan jawab untuk pemantauan dilakukan
langsung melakukan dilakukan =>perlu prosedur
berhubungan pemantauan atau instruksi kerja
dengan CCP dan peralatan
(terkalibrasi)
Prinsip 5
Tindakan
Koreksi
TINDAKAN KOREKSI
FOURTH FIRST
Tinjau hasil Direncanakan untuk
monitoring dimana setiap CCP
ada pengendalian 04 01
yang terlewatkan
THIRD SECOND
03 02
Tinjau ketidaksesuaian yang Menghilangkan Akar
ditemukan pelanggan atau Masalah
hasil inspeksi Lembaga
pemerintah
Prinsip 6
Menetapkan
Prosedur
Verifikasi
Verifikasi
FIRST
Konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif ,
bahwa persyaratan yang ditetapkan telah
terpenuhi
SECOND
Dilakukan setelah aktifitas dan menyediakan
informasi untuk mengkonfirmasi kesesuaian
THIRD
Rencana verifikasi meliputi : Tujuan, Metode,
Frekuensi dan Tanggung Jawab
Aktifitas Verifikasi
● Pemeriksaan catatan
mencakup pemantauan
● Pemeriksaan penyimpangan
dan tindakan yang diambil
● Inspeksi visual saat produksi
terhadap tindakan pengendalian
● Pengambilan contoh dan
analisis secara acak
● Pemeriksaan keluhan
pelanggan atau konsumen
● Audit internal HACCP
● Pemeriksaan kembali rencana
HACCP
VERIFIKASI
CCP PLAN
Prinsip 7
Menetapkan
Dokumentasi
SISTEM HACCP
1.
1. Berkaitan dengan 12
langkah