Disampaikan dalam UMK Camp Tematik Pekan Gelar Pendampingan UMK Frozen Food
3 November 2021
Agenda
Pendahuluan 01
CPPOB 02
KAPABILITAS TERBATAS
Perwujudan
peran industri
Meningkatkan
sebagai kesempatan
penanggung Meningkatkan
daya saing industri untuk
jawab memasuki
produk
keamanan pasar global
pangan
Kertersedia
Meningkatkan an Pangan
Tingkatkan
image/ Olahan
kepercayaan
kompetensi yang aman,
masyarakat
industri bermutu
dan bergizi
Ketentuan Frozen Food
Pangan olahan beku (frozen food) merupakan pangan olahan
yang diproduksi dengan menggunakan proses pembekuan
dan dipertahankan tetap beku pada suhu -18°C sepanjang
rantai distribusi dan penyimpanannya, contohnya seperti es
krim, naget, kentang goreng beku, termasuk pangan siap saji
yang disimpan pada suhu beku (-18°C).
Mencegah tercemarnya pangan olahan oleh cemaran biologi, kimia dan benda lain.
DASAR HUKUM :
UNDANG-UNDANG NO.18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN Pasal 71
(1) Setiap Orang yang terlibat dalam rantai Pangan wajib mengendalikan risiko bahaya pada Pangan, baik
yang berasal dari bahan, peralatan, sarana produksi, maupun dari perseorangan sehingga Keamanan
Pangan terjamin.
(2) Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan,
dan/atau peredaran Pangan wajib:
a. memenuhi Persyaratan Sanitasi; dan
b. menjamin Keamanan Pangan dan/atau keselamatan manusia.
CPPOB (GMP) SEBAGAI PROGRAM DASAR
PERSYARATAN BUYER
Contoh : ISO 22000, BRC, FSSC 22000,
PIAGAM PMR
PERSYARATAN DASAR
(UNTUK PRODUK PKGK)
Contoh : Sertifikat HACCP
PERSYARATAN DASAR
Contoh : Rekomendasi Hasil
Pemeriksaan Sarana Oleh
BBPOM/BPOM
Peraturan Menteri Perindustrian No. 75 tahun 2010
tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
1. Komitmen tertulis dari manajemen dan
seluruh personel untuk memproduksi
pangan yang aman dan bermutu;
Budaya Kemanan Pangan 2. Kepemimpinan yang memberikan arah
yang benar dan melibatkan semua
personel dalam praktik keamanan pangan,
sehingga pimpinan/manajemen sarana
produksi mempunyai wawasan tentang
Pengendalian Keamanan Pangan termasuk
Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
(CPPOB) dan sebaiknya mempunyai
wawasan tentang Sistem Analisa Bahaya
dan Pengendalian Titik Kritis(HACCP);
Terdapat program
pemeliharaan bangunan
yang dilakukan secara
konsisten
• Untuk UMK yang masih berada di lingkungan rumah tinggal, maka kontruksi
bangunan yang diperiksa adalah area pengolahan.
Konstruksi dan Layout ▪ Dinding semi permanen dapat dimungkinkan digunakan sesuai karakteristik
pangan olahan yang diproduksi dengan persyaratan mudah dibersihkan dan
Bangunan (dinding, tidak berpeluang menimbulkan kontaminasi.
lantai, langit-langit,
▪ Pertemuan lantai dan dinding serta dinding dengan dinding dapat
pintu, jendela, dan dimungkinkan tidak memiliki lengkungan saniter dengan persyaratan harus
perpipaan) tetap mudah dibersihkan. Konstruksi lantai ruangan dirancang dengan baik dan
Khusus untuk Sarana terjaga kebersihannya. Untuk kemiringan lantai hanya diterapkan untuk sarana
yang mengolah pangan dengan menggunakan air yang banyak untuk proses
Produksi UMK pengolahan.
▪ Jika tidak terdapat langit-langit yang memadai, dapat digunakan penutup yang
mudah dikendalikan kebersihannya untuk melindungi pangan olahan yang
sedang diproses.
▪ Desain pintu masuk ke area pengolahan dapat berupa pintu berengsel maupun
pintu geser yang didesain dapat menutup rapat.
dan Energi Penggunaan udara bertekanan dan gas (CO2/N2/gas lainnya) sesuai persyaratan dan
(Listrik, Bahan terpelihara dengan baik
Bakar) Terdapat cadangan sumber energi atau pasokan listrik tersedia pada saat dibutuhkan bagi
industri yang memerlukan pasokan energi secara berkesinambungan, misal terkait cold chain
atau proses khusus lainnya (jika diperlukan)
Ventilasi dan Kualitas
Udara
Terdapat laboratorium
pengujian untuk industri
yang dipersyaratkan/sesuai
ketentuan
Pengendalian Hama
Terdapat program pengendalian
hama (binatang peliharaan dan
liar, pengerat, serangga, burung,
dan lainnya) yang efektif
Terdapat program
dan catatan
pelatihan personel
Pengemasan
Proses pengemasan
terhindar dari
kontaminasi silang
Pengendalian Bahan Kimia Non Pangan
• Terdapat pemberian
identitas/pengkodean pada bahan
baku, bahan antara, bahan kemas dan
produk akhir untuk ketertelusuran
• Terdapat sistem ketertelusuran dan
penarikan produk yang efektif termasuk
melakukan simulasi ketertelusuran dan
penarikan produk
Peraturan Kepala Badan POM No 22 Tahun 2017 tentang Penarikan Pangan dari
Peredaran
• Menghentikan sesegera mungkin, distribusi dan penjualan pangan yang berpotensi tidak
aman bagi kesehatan konsumen, tidak memenuhi persyaratan mutu pangan sesuai dengan
Standard Nasional Indonesia yang diwajibkan, tidak memenuhi persyaratan label pangan;
• Menarik kembali pangan yang berpotensi tidak aman dari peredaran secara efektif dan efisien;
• Memberitahukan perihal penarikan pangan secara efektif kepada instansi yang terkait,
produsen pangan, importir pangan, dan konsumen.
2-hour
Gunakan
segera atau 2-4 hour > 4-hour
tetap dijaga
pada suhu 5°C Gunakan Jangan
atau lebih
rendah atau segera dikonsumsi
60°C atau
diatasnya
Deep-frozen food Suhu yang Dipersyaratkan
Suhu penyimpanan dibawah suhu produk yang dipersyaratkan sehingga produk mengalami
kerusakan seperti freezing injuries
Kenaikan suhu pada saat dipajang secara eceran dan setelah dibeli oleh konsumen, dapat terjadi
karena kelebihan produk yang disimpan pad freezer display, konsumen membawa produk beku
tanpa perlindungan tas berinsulasi, atau suhu yang lebih tinggi di lemari es rumah tangga.
3. Pengendalian Sarana
Penggilingan Daging/Ikan
yang tidak Dimiliki Sendiri
• Tanggung jawab keamanan produk yang digiling
berada di pihak pemesan
• Perhatikan pemenuhan persyaratan kemanan pangan
oleh pihak penggiling, yaitu penerapan higiene sanitasi
yang memadai di area penggilingan, perlatan dan
personel yang bekerja
• Pemantauan rantai dingin selama proses
• Gunakan bahan baku yang sesuai dengan persyaratan
dan tidak bercampur dengan produk lainnya
• Buatkan prosedur yang diimplementasikan secara di
tempat penggilingan. Selama proses penggilingan
dalam pengawasan dari pihak pemesan