Maret 2017
Training Rundown
Time Topics
08.00 – 08.30 GMP Introduction & Principles
08.30 – 10.00 GMP Implementation
10.00 – 10.15 Coffee break 1
10.30 – 12.00 7 PRINCIPLES OF HACCP (1-2)
12.00 – 13.00 Lunch break
13.00 – 15.00 7 PRINCIPLES OF HACCP (3-5)
15.00 – 15.15 Coffee break 2
15.15 – 16.30 7 PRINCIPLES OF HACCP (6-7)
Pengantar Hal hal yang perlu diperhatikan selama training berlangsung
Agenda Training
On Time
Start : 08.00 Hargailah waktu. Peserta diharapkan datang
tepat waktu, istirahat sesuai dengan waktu
Break : 10.00
diberikan.
Lunch : 12.00
Interaktif
Finish : 16.00 Ajukan pertanyaan kapan saja saat dirasakan
perlu. Diskusi 2 (dua) arah
Informasi Penting !!
Demi kelancaran training, mohon agar informasi ini dapat dilaksanakan
semua peserta.
Konsep Implementasi
PRP/ Equipment
Calibration
Storage and
Transport
Consumer
Response
Good Lab
Practice
GMP
Control of Allergen Foreign Obj Weight Identification
Operation Control Prevention Control & Traceability
Konsep HACCP dirancang pertama kali tahun 1959 oleh Pillsbury Company
(Perusahaan Biskuit) dan NASA untuk membuat makanan yang bebas
kontaminasi bagi astronot.
Hazard Analysis Critical Control Point
Pencegahan Kontaminasi
Resiko pangan tidak aman
Membayar kompensasi ke
Dipenjarakan konsumen yang menjadi korban
7
Good Manufacturing Practices (GMP)
Definisi
memproduksi makanan
yang aman melalui proses
operasional terkontrol
dengan baik yang dapat
menghindarkan terjadinya
segala bentuk kontaminasi
• Bersih
• Bebas debu, embun, lumut, celah/retakan,
Dinding & Langit-langit sarang laba-laba
• Tercat dengan baik
Dinding Langit-langit
√ √
1. Layout/desain bangunan
12
KOMPONEN GEDUNG
15
3. Services
GOOD
Cahaya & udara (ventilasi) yang
cukup sesuai produk/pengolaha
nnya
Instalasi listrik yang tidak meng
ganggu proses, mudah dibersih
Tersedianya fasilitas fire fighting
Pemakaian steam untuk direct &
indirect contact dengan produk,
16
Perawatan Peralatan Kerja, Mesin
& Instalasi Listrik
Peralatan Kerja & Mesin
Meja, kursi, computer, lemari, laci, mesin, pipa, motor, pompa:
*Layak pakai.
*bersih, terawat, disimpan rapi
*Digunakan sesuai dengan fungsinya
Instalasi Listrik
Kontrol panel/switch box, tray kabel:
*Baik, bersih/tidak berdebu, tertutup & tidak berkarat
*Instalasi listrik tidak terpakai diletakkan ditempatnya & rapi
4. Maintenance
18
5. Incoming Material
19
6. Rework & Waste
20
7. Cleaning (Good Hygiene Practice)
Cleaning merupakan hasil dari pengerahan tenaga terhadap setiap permukaan dengan t
ujuan menghilangkan semua jenis kotoran
Marriott (1994), cleaning merupakan pembersihan yang biasanya dilakukan oleh tenaga
kerja secara manual atau mesin (automatic) dengan media cleaning (air), senyawa cleani
ng dan sanitizer. Tenaga kerja yang akan cleaning harus mempersiapkan peralatan cleani
ng
Alat cleaning yang mudah menjangkau bagian yang sulit dicleaning
21
7. Cleaning (Good Hygiene Practice)
Sanitasi
Aktivitas mematikan mikroorganisme penyebab penyakit dan racun yang terdapat pa
da mesin/peralatan sesudah cleaning (Stanfield dalam Hui, et al, 2003)
Proses cleaning terlebih dahulu sebelum sanitasi. Permukaan mesin/alat yang akan di
sanitasi harus bersih dan tidak ada residu bahan/produk
Cleaning yang tidak bersih (masih meninggalkan residu bahan/produk) justru akan m
enjadi sumber kontaminasi sehingga sanitasi tidak efektif
Dilakukan untuk semua permukaan yang kontak dengan produk, peralatan proses, o
verhead structures, lantai dan dinding, dan area storage
Cleaning verifikasi: Visual, Swab test (micro), Rapid method (ATP test)
22
SAMPAH/KOTORAN/BARANG
BEKAS
Dampak sampah
*Kotor
*Bau tidak sedap
*Mengundang Pest
*Kontaminasi terhadap produk
Sumber Sampah
24
8. Hygiene Personal (Good Hygiene Practices)
Sebagian besar Staphylococcus aureus ada di mulut, hidung & telinga, untuk mencegah bakteri
masuk ke makanan maka:
Hindari memasukkan j
Hindari bersin/batuk Dilarang mencoba p ari pada mulut pada
di depan produk ma roduk langsung den saat menangani prod
kanan gan tangan uk makanan
Program Training/Pelatihan :
Hygiene training berkala (karyawan tetap dan tenaga kont
rak) untuk memberi dasar teknik/ketrampilan tentang hygi
ene dan penyegaran, berikut contoh peternak dan penge
lola sapi:
• kesehatan hewan dan penggunaan obat (veterinary dru
gs);
• pengolahan dan pakan ternak (terutama fermented feed
s);
• manajemen kandang;
• hygienic milking;
• storage, handling, collection dan transport of milk (clean
ing storage tank, persyaratan suhu, prosedur sampling, ds
b)
• microbiological, chemical dan physical hazards dan cont
rol measures-nya
9. Pengendalian Hama
Pengendalian Hama:
Usaha untuk menghindari gangguan/ kontaminasi akibat keberadaan or
ganisme pengganggu (hama) pada suatu area
Definisi Hama:
Organisme atau binatang yang akibat keberadaannya dapat menimbulk
an gangguan/ kerugian
Tujuan Pengendalian Hama:
mengendalikan binatang/organisme berpotensi :
Menimbulkan kontaminasi pada produk yang dihasilkan
Merusak kemasan produk yang tersimpan
Mengganggu jalannya proses produksi
Mengganggu kenyamanan karyawan
Merusak struktur bangunan
Tahap Pengendalian Hama: Inspeksi – Identifikasi - Pemilihan metode p
engendalian - Implementasi metode pengendalian - Follow up
28
Aturan Penyimpanan, Kontrol
Operasi & Perlindungan Produk
*Bahan baku & produk bersih/tidak berdebu
*Produk sesuai FIFO dan Bahan baku sesuai FEFO
Aturan Penyimpanan
*Palletizing sesuai prosedur
*Penyimpanan produk berjarak min. 30 cm dari dinding
Kontrol Operasi *Pemisahan dokumen yg aktif & non aktif, pengkodean sesuai WI
*Mesin/peralatan terkalibrasi & diberi label kalibras
*Produk, bahan baku, bahan kimia disimpan terpisah & diberi label
*Kemasan produk & non produk digunakan sesuai fungsinya
Perlindungan Produk
*Wadah harus diberi label
*peralatan sanitasi untuk proses disimpan degan baik & diperlakukan hi
gienis
Prinsip-prinsip Sanitasi, Persyaratan di
Area Khusus, Fasilitas Toilet & APD
Persyaratan Area Khusus
Karyawan, tamu, cleaner, kontraktor mengenakan:
*Seragam, APD
*Alat kebersihan sesuai dengan Area (Basic, Medium, High c
are)
APD
*Karyawan menggunakan seragam:
Baju, safety shoes, topi, sarung tangan, masker dalam kond
isi yg bersih, rapi
*Terawat saat mulai kerja & selama bekerja
Prinsip-prinsip Sanitasi, Persyaratan
di Area Khusus, Fasilitas Toilet
Prinsip-prinsip Sanitasi
Fasilitas Toilet
*Fasilitas toilet & cuci tangan dalam kondisi yg bersih
*Berfungsi dengan baik & terawat
√
MENGAPA PERLU HACCP
Kematian (death)
Hazard Analysis
Identifikasi ketidakterimaan
(re)contamination dari:
Semi-finished Biological
products agent
Chemical
oleh agent
Finished Physical
products agent
Semi-finished
Chemical contaminant in product
Finished
Physical
product
Aflatoxins (B1, G1, B2, G2 and M1) are the best known
mycotoxins, produced mainly in corn and peanuts by
Aspergillus flavus and A. parasiticus. IARC has
classified aflatoxin B1 as a known human carcinogen
Hazard Analysis
Indentifikasi ketidakterimaan
Line environment
Growth or
production line
Salmonella
Of microorganisms in
Semi-finished
Survival or finished
product
Staphylococcus
Bacterial growth curve
Toxic
- - - - - - - - - - - -+++++++++++
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Spoils
+ + +
9
Time to spoilage
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Time
Lag phase Log phase Stationary phase
39
Bacterial Growth & Prevention
Bakteri perlu 4 hal untuk dapat berkembang biak yakni: makanan, suhu, air dan
waktu. Memutus salah satu dari empat unsur tersebut, maka dapat mengurangi/
menghentikan pertumbuhan bakteri
Suhu Suhu dingin memperlambat bakteri berkembang biak dan suhu > 70C waktu tertentu dapat
membunuh hampir semua bakteri. Hati-hatilah pada kisaran suhu bahaya: 5 - 63 C !!! Atau biasa di
sebut DANGER ZONE. Karena kisaran tersebut bakteri mengalami puncak perkembangbiakan
paling optimum.
Rencana penggunaan
Siap dikonsumsi?
Perlu ada pengolahan lebih lanjut atau dicampur dengan maka
nan lain?
Target Market
Dewasa?
Anak-anak?
yaitu:
– GMP dan GHP
– Audit Supplier
– Kondisi proses
– dsb
Contoh: Kontrol pertumbuhan mikroba
48
LANGKAH 6 - Melakukan Analisis Bahaya
Prinsip 1
Effect explanation
LANGKAH 6 - Melakukan Analisis Bahaya
Prinsip 1
Prinsip 2
Penentuan CCP dilakukan dengan pendekatan yang logis dan ko
nsisten
Pohon Keputusan (Codex Decision Tree) dapat digunakan untuk
mempermudah penentuan CCP
Pohon Keputusan dapat diaplikasikan untuk kebanyakan bahaya
Dibutuhkan pelatihan bagi HACCP Tim untuk menggunakan
Codex Decision Tree
Penentuan CCP & Critical Limit
• CCP: Critical Control Point adalah suatu tahapan dimana control bisa diterapkan d
an penting untuk mencegah atau menghilangkan suatu food safety hazard atau
menguranginya sampai level yang bisa diterima (an acceptable level)
• Jika kontrol tidak diterapkan pada tahap ini, ada kemungkinan yang besar bahwa
produk tidak aman
• 3 Prinsip:
Tahu jenis parameter yang akan di-monitor
Menentukan batas dari acceptability & unacceptability dari parameter tersebut
Memastikan selama monitoring, batas/limit tersebut diperhatikan
Target Value = suatu nilai atau karakteristik dari suatu asal physical, chemical atau biological yang dipakai un
tuk memastikan bahwa critical limits sudah terpenuhi/sesuai
57
LANGKAH 7 – Menentukan Titik Kendali Kritis (CCP)
Prinsip 2
Apakah pengen
dalian pada tah
Adakah tindakan pengendalian Modifikasi Tahapan
Q1 ? Proses atau Produk Ya
ap ini perlu unt
uk pengamana
Tidak n? Tidak
Ya
Prinsip 3
Prinsip 4
Prinsip 4
Pengujian secara kimia dan fisik seringkali lebih disukai daripada uji
mikrobiologi karena :
Lebih cepat
Sering menunjukkan pengendalian mikrobiologi
Gunakan 4W1H
Prinsip 5
63
LANGKAH 11 – Menetapkan Prosedur Verifikasi
Prinsip 6
66
LANGKAH 12 – Menetapkan Dokumentasi
Prinsip 7
68