BUSINESS EXHIBITION of
PT MUTUAGUNG LESTARI CUSTOMER
GHP/GMP/PRP Pengendalian
Konten:
HACCP
GHP dan HACCP
CAC/RCP 1. 1969
SNI CAC/RCP.1-2011
General Principles of Foor Hygiene
Rekomendasi Nasional Kode Praktis –
Adopted 1969, Amandement 1999.
Prinsip umum Hygiene pangan
revisions 1997 and 2003
CXC 1 - 1969
CXC 1 - 1969
General Principles of Foor Hygiene
Prinsip Umum hygiene pagan
Adopted 1969, Amanded in 1999,
CXC 1-1969 Revisi 2020
revised in 1997, 2003, 2020.
CAC.1 -1968 Revisi 2020.IDT)
Editorial corrrention ini 2011
Perubahan pada struktur dokumen
Hal mendasar untuk keberhasilan fungsi sistem hygiene pangan adalah pembentukan
dan pemeliharaan budaya keamanan pangan yang positif yang memahami pentingnya
perilaku manusia dalam keamanan dan kesesuaian pangan. Unsur-unsur berikut ini
penting dalam pertumbuhan budaya keamanan pangan yang positif:
1. Komitmen manajemen dan semua personel untuk produksi dan penanganan
pangan yang aman
2. Kepemimpinan untuk menetapkan arah yang benar dan untuk melibatkan semua
personil dalam praktek keamanan pangan
3. Kesadaran akan pentingnya hygiene pangan oleh semua personil dalam bisnis
pangan
4. Komunikasi yang terbuka dan jelas di antara semua personil dalam bisnis pangan,
termausuk komunikasi penyimpangan dan harapan
5. Ketersediaan sumber daya yang cukup untuk memastikan berfungsinya sistem
kebersihan pangan secara efekftif.
• Memastikan bahwa peran, tanggung jawab dan wewenang
dikomunikasikan dengan jelas dalam bisnis pangan
• Menjaga keutuhan sistem hygiene pangan ketika perubahan
Manajemen direncanakan
sebaiknya • Memverifikasi bahwa pengendalian telah dilakukan dan berfungsi
memastikan up to date
efektivitas • Memastikan bahwa pelatihan dan supervisi yang tepat tersedia
sistem Hygiene untuk personil
pangan dengan:
• Memastikan kepatuhan dengan persyaratan peraturan yang
relevan, dan
• Mendorong peningkatan berkelanjutan, jika sesuai dengan
mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan best practices
Good Hygiene Practices
Bab 1
Bagian 1 :
Pendahuluan dan Pengendalian
Bahaya Pangan
• Pengembangan, implementasi dan pemeliharaan GHP/ CHB memberikan
kondisi dan aktivitas yang diperlukan untuk mendukung produksi pangan
yang aman dan sesuai di semua tahap rantai pangan mulai dari produksi
primer hingga penanganan produk akhir. Diterapkan secara umum dalam
membangu mengendalikan bahaya dalam produk pangan
• Pengetahuan tentang pangan dan proses produksinya sangat penting
Kunci Penting untuk implemeatsi GHP yang efektif. GHP mengelola sumber bahaya
keamanan pangan yang dapat mencemari produk pangan, misalnya:
orang yang menangani pangan saat panen, selama produksi dan selama
persiapan: bahan baku dan bahan lainnya yang dibeli dari pemasok,
membersihkan dan memelihara lingkungan kerja, penyimpanan dan
penjualan.
• GHP saja mungkin cukup untuk mengelola bahaya. Jika terdapat bahaya
yang dignifikat teridentifikasi setelah penerpan GHP, maka perlu
dikembangkan dan diterapkan sistem HACCP
Bagian 2 :
Produksi Primer
Tujuan dan Alasan
Tujuan:
Produksi primer harus dikelola denan cara yang memastikan pangan aman dan sesuai tujuan
penggunaan, Jika sesuai, hal ini mencakup:
• Asesmen/ penilaian kesesuaian air yang digunakan yang mungkin mendatangkan bahaya
• Menghindari menggunakan area dengan lingkungan yang membahayakan keamanan
pangan
• Pengendalian kontaminasi, hama dan penyakit hewan dan tanaman
• Praktek dan pengendalian untuk memastikan pangan di produksi dalam kondisi higienis
Alasan:
Untuk mengurangi kemungkinan masuknya kontaminasi yang dapat membahayakan keamanan
pangan, kesesuaian untuk konsumsi, di semua Langkah di rantai pangan
Sumber kontaminasi potensial dari lingkungan harus diidentifikasi,
tidak sekedar dipertimbangkan, secara khusus, produksi primer tidak
boleh dilakukan di area di mana keberadaan kontaminan akan
mengarah ke tingkat yang tidak dapat diterima, kecuali ada tindakan
untuk mengurangi atau mencegah kontaminasi ke pangan
2.1 Pengendalian
Lingkungan
2.2 Produksi Higienis
Produsen harus menerapkan Langkah-Langkah untuk:
• Mengendalikan kontaminasi dari tanah, air, bahan pakan,
pupuk (termasuk pupuk alami), pestisida, obat hewan atau
bahan kimia yang digunakan dalam produksi primer
• Melindungi sumber pangan dari kotoran dan kontaminasi
lainnya (misalnya zoonosis)
• Mengendalikan Kesehatan tanaman dan hewan agar tidak
menimbulkan ancaman bagi Kesehatan manusia melalui
pangan konsumsi, atau mempengaruhi Kesehatan produk,
dan
• Mengelola limbah dan menyimpan bahan berbahaya dengan
tepat
2.3 Penanganan, Penyimpanan dan
Transportasi
Alasan:
Mempertahankan desain dan konstruksi yang higienis, lokasi yang sesuai dan penyediaan fasilitas yang
memadai yang diperlukan untuk memungkinkan pengendalian kontaminasi secara efektif.
3.1 Lokasi dan Struktur
3.1.1 Lokasi bangunan
• Struktur internal harus dibangun dari material yang tahan lama, yang mudah dirawat,
dibersihkan dan jika sesuai, mudah didisinfeksi
• Dinding dan partisi harus memiliki permukaan yang halus hingga ketinggian yang sesuai untuk
pengoperasian
• Lantai dibangun untuk memungkinkan drainase dan pembersihan yang memadai
• Langit-langit dan perlengkapan overhead (misalkan penerangan) dibuat agar tahan pecah, bila
sesuai dan meminimalkan penumpukan debu dan kondensasi
• Jendela mudah dibersihkan, dibuat untuk meminimalkan penumpukan kotoran dan jika perlu,
dilengkapi dengan screen hama yang dapat dilepas dan dibersihkan, dan
• Permukaan pintu halus dan tidak menyerap, mudah dibersihkan dan jika perlu, disinfeksi
Permukaan kerja yang bersentuhan langsung dengan pangan harus dalam kondisi yang baik, tahan
lama, dan mudah dibersihkan, dipelihara dan didesinfeksi. Terbuat dari bahan halus, tidak menyerap
dan inert terhadap pangan, detergen dan disinfektan dalam kondisi pengoperasian normal
3.1.4 Bangunan sementara/ bergerak
dan Vending
Wastafel cuci tangan tidak boleh digunakan untuk mencuci pangan atau peralatan
3.2.4 Suhu
Sarana ventilasi alami atau mekanis yang memadai harus disediakan, khususnya untuk:
• Meminimalkan kontaminnasi pangan mellaui udara, misalnya dari aerosol dan
tetesan kondensasi
• Membantu mengendalikan suhu lingkungan
• Mengendalikan bau yang mungkin pempengaruhi kesesuain pangan , dan
kesesuaian pangan (misalnya untuk mencegah peningkatan kelembaban pangan
kering yang memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme dan produksi mikotoksin
Sistem ventilasu dirancang dan dibangun sehingga udara tidak mengalir dari area yang
terkontaminasi ke area bersih, sistem harus mudah dipelihara dan dibersihkan
3.2.6 Pencahayaan
Jenis fasilitas penyimpanan yang dibutuhkan tergantung pada sifat pangan. Fasilitas penyimpanan yang
terpisah dan aman untuk bahan pembersih dan bahan berbahaya harus disediakan.
3.3 Peralatan
3.3.1 Umum
Peralatan dan wadah yang bersentuhan dengan pangan harus sesuai untuk
kontak pangan, dirancang, dibangun dan ditempatkan untuk memastikan
agar dapat dibersihkan secara memadai (selain wadah yang sekali pakai);
didesinfeksi (jika perlu), dan dipelihara atau dibuang untuk menghindari
kontaminasi pangan, sesuai dengan prinsip desain higienis
3.3.2 Peralatan pengendalian dan pemantauan
Peralatan harus dirancang agar suhu dapat dipantau, jika perlu dan
dikendalikan. Jika sesuai, peralatan pemantauan harus dikalibrasi untuk
memastikan suhu proses pangan akurat
Bagian 4 :
Pelatihan dan Kompetensi
Tujuan dan Alasan
Tujuan:
Semua orang yang terlibat dalam operasional pangan yang secara langsung atau tidak
langsung kontak pangan harus memiliki pemahaman yang cukup tentang hygiene
pangan untuk memastikan mereka memiliki kompetensi yang sesuai dengan operasional
yang harus mereka lakukan
Alasan:
Pelatihan adalah secara fundamental penting untuk setiap sistem hygiene pangan dan
kompetensi personel. Pelatihan hygiene yang memadai, dan/ atau instruksi dan supervisi
seluruh personel yang terlibat dalam kegiatan terkait pangan berkontribusi untuk
memastikan keamanan pangan dan kesesuaiannya untuk konsumsi
4.1 Kesadaran dan Tanggung Jawab
Selain itu, untuk retail dan jasa pangan, perlu pelatihan jika personil berinteraksi langsung
dengan pelanggan, terkait penyampaian informasi tertentu tentang produk (seperti
allergen) kepada pelanggan.
4.3 Instruksi dan Supervisi
• Manajer supervisor dan/ atau operator pekerja harus memiliki pengetahuan yang
cukup tentang prinsip dan praktik hygiene pangan untuk dapat mengidentifikasi
penyimpanan dan pengambilan tindakan yang diperlukan sesuai dengan pekerjaan
mereka
• Penilaian berkala terhadap efektivitas program pelatihan dan instruksi pengajaran
juga harus diawasi dan diverifikasi secara rutin untuk memastikan bahwa prosedur
dilaksanakan secara efektif
• Personil yang ditugaskan untuk melakukan aktivitas dalam pengendalian pangan
harus dilatih secara memadai untuk memastikan kompetensi dan menyadari
dampak pekerjaan mereka terhadap keamanan dan kesesuaian pangan
4.4 Pelatihan Penyegaran
Alasan:
Untuk memfasilitasi pengendalian kontaminan, hama, dan bahan lain yang
membahayakan keamanan dan kesesuaian pangan.
5.1 Perawatan dan Pembersihan
5.1.1 Umum
Pembersihan harus menghilangkan sisa pangan dan kotoran yang mungkin menjadi sumber kontaminasi,
termasuk allergen.
Metode dan bahan pembersihan yang diperlukan akan bergantung pada sifat bisnis dengan, jenis pangan
dan pembukaanya akan dibersihkan. Desinfeksi mungkin diperlukan setelah pembersihan, terutama
untuk permukaan kontak pangan.
Perhatian harus diberikan pada kebersihan selama kegiatan pembersihan dan pemeliharaan agar tidak
membahayakan keamanan dan kesesuaian pangan. Produk pembersih yang cocok untuk permukaan
kontak pangan harus digunakan di area persiapan dan penyimpanan pangan.
Bahan kimia pembersih dan desinfeksi harus ditangani dan digunakan dengan hati-hati dan sesuai
dengan instruksi pabrik, misalnya, menggunakan pegenceran dan waktu kontak yang benar dan
disimpan, dimana perlu, dipisahkan dari pangan, dalam wadah yang diidentifikasi dengan jelas untuk
menghindari kontaminasi pangan.
Peralatan dan perkakas pembersih yang berbeda, harus digunakan untuk zona higienis yang berbeda
misalnya permukaan kontak pangan dan non-pangan.
Peralatan pembersih harus disimpan di tempat yang tepat dan mencegah kontaminasi. Peralatan
kebersigan harus selalu bersih, dirawat dan diganti secara berkala agar tidak menjadi sumber
kontaminasi silang permukaan atau pangan.
5.1.2 Metode dan Prosedur Pembersihan
dan Desinfeksi
• Prosedur pembersihan dan desinfeksi harus memastikan bahwa semua bagian
bangunan bersih dengan benar
• Jika sesuai, program harus disusun dengan berkonsultasi
dengan pakar terkait. Prosedur pembersihan dan desinfeksi
tertulis harus digunakan, jika sesuai. Mereka harus menentukan:
1. Area, item peralatan dan perkakas yang harus dibersihkan dan jika sesuai
didesifeksi
2. Tanggung jawab untuk tugas tertentu
3. Metode dan frekuensi pembersihan dan, jika sesuai, desifensi dan
4. Kegiatan pemantauan dan verifikasi
5.1.3 Pemantauan Efektivitas
• Penerapan prosedur pembersihan dan desinfeksi harus dipantau keefektifannya dan secara berkala
diverifikasi dengan cara seperti inspeksi visual dan audit untuk memastikan prosedur telah
diterapkan dengan benar
• Jenis pemantauan akan bergantung pada sifat prosedur, tetapi dapat mencakup pH, suhu air,
konduktivitas, konsentrasi bahan pembersihan,
konsentrasi desinfektan dan parameter lain
yang penting memastikan program pembersihan
dan desifeksi dilaksanakan sesuai rancangan dan
verifikasi keefektifannya.
• Peninjauan berkala terhadap desinfektan harus
dilakukan untuk membantu memastikan desinfektan
yang digunakan efektif dan sesuai. Rotasi desinfektan
dapat dipertimbangkan untuk memastikan inaktivasi
yang berbeda jenis mikroorganisme (mislanya bakteri dan jamur)
5.2 Sistem Pengendalian Hama
5.2.1 Umum
GHP harus digunakan untuk menghindari terciptanya lingkungan yang kondusif
bagi hama. Praktik yang baik terkuat desain bangunan, tata letak, perawatan dan
lokasi serta pembersihan, inspeksi bahan yang masuk dan pemantauan yang
efektif, dapat meminimalkan kemungkinan infestasi, sehingga akan membatasi
kebutuhan penggunaan pestisida.
5.2.2 Pencegahan
• Bangunan harus dijaga dalam kondisi dan perbaikan yang baik untuk
mencegah akses hama dan menghilangkan potensi tempat berkembang biak
• Lubang saluran air dan tempat lain di mana menjadi akses masuk, harus
ditutup
• Pintu harus menutup rapat ke laintai. Kasa kawat, misalnya pada jendela,
pintu dan ventilator akan mengurani masuknya hama
• Hewan (peliharaan) harus sedapat mungkin, dikeluarkan dari pabrik
pengolahan pangan
5.2.3 Tempat bersarang dan infestasi
• Area baik di dalam maupun di luar tempat pangan harus tetap bersih dan
bebas dari limbah. Tempat bersarang yang potensial, seperti peralatan lama
dan tidak terpakai harus dihilangkan
• Area di sekitar pabrik pangan harus dirancang untuk meminimalkan menarik
dan bersarangnya hama
5.2.4 Pematauan dan deteksi
• Infestasi hama harus segera ditangani oleh orang atau perusahaan yang
memenuhi syarat dan tindkan korektif yang sesuai diambil
• Penyebab infestasi harus diidentifikasi dan tindakan koreksi diambil untuk
mencegah masalah terulang Kembali. Rekaman terkait infestasi. Rekaman
terkait infestasi, pemantauan dan pemberantasan disimpan
5.3 Pengelolaan Limbah
5.3.1 Umum
Tujuan:
Untuk memastikan bahwa mereka yang kontak langsung dengan pangan:
• Menjaga Kesehatan pribadi yang sesuai
• Mempertahankan tingkat kebersihan pribadi yang sesuai, dan
• Berperilaku dan beroperasi dengan cara yang tepat
Alasan:
Personil yang tidak menjaga kebersihan pribadinya dengan baik, yang memiliki
penyakit atau kondisi tertentu atau yang berperilaku tidak sesuai, dapat
mencemari pangan dan menularkan penyakit kepada konsumen melalui pangan.
6.1 Status kesehatan
Bila sesuai, personil setelah sakit agar mendapatkan izin medis sebelum Kembali
bekerja
6.2 Penyakit dan Cedera
Beberapa gejala penyakit yang harus dilaporkan ke manajemen untuk dialihkan dari area penanganan pangan
meliputi:
• Penyakit kuning
• Diarea
• Muntah
• Demam
• Sakit tenggorokan dengan deman
• Lesi kulit yang tampak terinfeksi (bisul, luka, dll) dan
• Kotoran dari telingan, mata atau hidung
- Personil dengan luka dan luka bakar harus, jika perlu, ditugaskan untuk bekerja di area yang tidak ada kontak
langsung dengan pangan
- Dimana personil diizinkan untuk terus bekerja , luka dan luka bakar harus ditutupi dengan plester kedap air
yang sesuai dan jika sesuai menggunakan sarung tangan
- Tindakan yang tepat harus diaplikasikan untuk memastikan plester tidak menjadi sumber kontaminasi (misal
Plester dengan warna kontras terhadap pangan dan/ atau yang dapat dideteksi menggunnakan metal detector
atau x-ray detector)
6.3 Kebersihan Personil
• Tindakan harus diterapkan untuk mencegah kontaminasi silang oleh personel
melalui pencucian tangan yang memadai dan jika perlu, pemakaian sarung tangan.
Jika sarung tangan dipakai, tindakan yang tepat harus diterapkan untuk
memastikan sarung tangan tidak menjadi sumber kontaminasi
• Cuci tangan dilakukan ketika
- di awal kegiatan penanganan pangan
- saat kembali bekerja setelah istirahat
- segera setelah menggunakan toilet, dan
- setelah menangani bahan yang terkontaminasi seperti limbah atau pangan
mentah dan tidak diolah yang dapat menyebabkan kontaminasi
• Personel harus mencuci tangan dengan sabun dan air serta membilas dan
mengeringkannya dengan cara yang tidak mengkontaminasi Kembali tangan. Hand
sanitizer tidak boleh menggantikan cuci tangan dan harus digunakan hanya setelah
tangan dicuci.
6.4 Perilaku Pribadi
Barang-barang pribadi seperti perhiasan, jam tangan, pin atau barang lain seperti kuku/ bulu
mata palsu tidak boleh digunakan atau dibawa ke area penanganan pangan jika menimbulkan
ancaman bagi keamanan dan kesesuaian pangan
6.5 Pengunjung dan Personil Lainnya
dari Luar Bangunan
Alasan:
Jika operasi tidak dikendalikan dengan tepat, pangan mungkin
menjadi tidak aman atau tidak cocok untuk dikonsumsi.
7.1 Deskripsi Produk dan Proses
7.1.1 Deskripsi Produk
Deskripsi dapat mencakup, jika sesuai:
1. Tujuan penggunaan pangan
2. Produk yang ditujukan untuk kelompok konsumen rentan tertentu
3. Spesifikasi yang relevan
4. Setiap Batasan relevan yang ditetapkan untuk pangan oleh otoritas yang
berkompeten atau, jika tidak ada, tetapkan oleh FBO
5. Instruksi yang diberikan untuk penggunaan selanjutnya
6. Penyimpanan produk
7. Bahan kemasan pangan yang digunakan
7.1.3 Deskripsi Proses
Jika hasil pemantauan menunjukkan adanya penyimpangan, FBO harus melakukan Tindakan Korektif.
Tindakan perbaikan harus:
1. Menngembalikan proses ke normal misalnya, mengubah suhu atau waktu, atau konsentrasi
desinfektan
2. Mengisolasi produk yang terpengaruh dan mengevaluasi keamanan dan/ atau kesesuaiannya
3. Menentukan disposisi yang tepat dari produk yang terpengaruh yang tidak dapat diterima pasar
4. Mengidentifikasi penyebab yang mengakibatkan penyimpangan , dan
5. Mengambil Langkah-Langkah untuk mencegah terulangnya Kembali
FBO harus melakukan aktivitas verifikasi yang relevan untuk memeriksa prosedur
GHP telah dilaksanakan secara efektif, pemantauan dilakukan sesuai rencana dan
tindakan perbaikan yang sesuai diambil ketika persyaratan tidak terpenuhi.
Kegiatan verifikasi misalnya:
• Review prosedur GHP, pemantauan, tindakan korektif dan catatan
• Meninjau ketika ada perubahan pada produk, proses dan operasi lain, dan
• Penilaian efektivitas pembersihan
• Desain dan bahan kemasan harus aman dan cocok untuk penggunaan, memberikan
perlindungan yang memadai pada produk untuk meminimalkan kontaminasi,
mencegah kerusakan dan mengakomodasi pelabelan yang tepat.
• Bahan kemasan atau gas yang digunakan tidak boleh mengandung kontaminasi
beracun dan tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan pangan dan
kesesuaian pangan dalam kondisi penyimpanan dan penggunaan yang ditentukan
• Setiap kemasan yang dapat digunakan Kembali (reusable) harus tahu bahan tahan
lama, mudah dibersihkan dan jika perlu didesinfeksi
7.3 Air
Air termasuk es dan uap, harus sesuai untuk pendekatan riisko, air
disirkulasi ulang untuk digunakan Kembali harus dipastikan tidak
menggangu keamanan dan kesesuaian
7.4 Dokumentasi dan catatan
Catatan yang sesuai untuk operasi bisnis pangan harus disimpan untuk
jangka waktu yang melebihi umur simpan produk atau sebagaimana
ditentukan oleh otoritas yang kompeten
7.5 Prosedur Penarikan
Wadah dan alat angkut untuk pengangkutan pangan curah harus dirancang
dan ditandai yang digunakan untuk pangan saja dan dan digunakan sesuai
tujuan, kecuali tedapat pengendalian untuk memastikan bahwa keamanan
dan kesesuaian pangan tidak bermasalah
Terima kasih