2
MENGENAL 25 ASPEK CPPOB
3
PENUTUP
2
1.
PENDAHULUAN
Ada komentar tentang gambar ini?
Apa yang salah dari sikon dalam gambar yang ini?
CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK
Adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar aman,
bermutu dan layak untuk dikonsumsi, antara lain dengan cara :
a. Mencegah tercemarnya pangan olahan oleh cemaran biologis, kimia dan benda lain.
b. Mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik patogen.
c. Mengendalikan proses produksi
(1) Setiap Orang yang terlibat dalam rantai Pangan wajib mengendalikan risiko bahaya pada
Pangan, baik yang berasal dari bahan, peralatan, sarana produksi, maupun dari
perseorangan sehingga Keamanan Pangan terjamin.
(2) Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atau proses produksi, penyimpanan,
pengangkutan, dan/atau peredaran Pangan wajib:
a. memenuhi Persyaratan Sanitasi; dan
b. menjamin Keamanan Pangan dan/atau keselamatan manusia.
CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK
MANFAAT
• Meningkatkan kepercayaan pelanggan
• Meningkatkan citra/kompetensi UMKM Mikro
Kecil
Menengah
• Meningkatkan kesempatan UMKM untuk
memasuki pasar global dengan menyediakan
produk pangan aman Besar
• Perwujudan peran UMKM sebagai penanggung
jawab keamanan pangan
PERBEDAAN
11
25 ASPEK CPPOB 13. Pengendalian Proses dan Pencegahan
Kontaminasi Silang
14. Penanganan Produk Tidak Sesuai
1. Komitmen PJ/pemilik Sarana Produksi 15. Laboratorium Pengujian Internal
2. Lingkungan Sarana Produksi 16. Pengendalian Hama
3. Konstruksi dan Layout Bangunan 17. Fasilitas Karyawan dan Kebersihan
4. Area Pengolahan Personil
5. Air, Es, Gas dan Energi 18. Pelatihan Personil
6. Ventilasi dan Kualitas Udara 19. Pengemasan
7. Penerangan 20. Pengendalian Bahan Kimia Non Pangan
8. Penanganan Limbah dan Drainase 21. Sistem Ketertelusuran dan Penarikan
9. Peralatan 22. Penyimpanan Bahan Baku, Bahan
10. Program Sanitasi Tambahan Pangan, Bahan Penolong,
11. Pengelolaan Barang dan Jasa yang Dibeli Kemasan dan Produk Akhir
12. Bahan Baku, Bahan Tambahan Pangan, 23. Pemuatan Produk ke Kendaraan
Bahan Penolong, Kemasan dan Produk 24. Informasi Produk
Akhir 25. Tanggap Darurat Keamanan Pangan
Form Checklist Penilaian Mandiri Sarana Produksi Pangan:
a. apabila pernyataan pada kolom “aspek yang dinilai” belum diterapkan maka beri tanda ‘√’
(tick) pada kolom skoring 0;
b. apabila pernyataan pada kolom “aspek yang dinilai” belum diterapkan secara konsisten
maka beri tanda ‘√’ (tick) pada kolom skoring 1;
c. apabila pernyataan pada kolom “aspek yang dinilai” sudah diterapkan secara konsisten
maka beri tanda ‘√’ (tick) pada kolom skoring 2;
d. apabila pernyataan pada kolom “aspek yang dinilai” tidak berlaku di perusahaan maka
beri tanda ‘√’ (tick) pada kolom TB (tidak berlaku);
1. Komitmen Penanggung Jawab/Pemilik Sarana Produksi
Komitmen tertulis
Khusus UMK:
Lokasi sarana produksi dapat berada di daerah pemukiman dengan memperhatikan kemungkinan
adanya sumber pencemaran dan/atau melakukan tindakan efektif untuk melindungi pangan olahan
dari pencemaran.
KEMASAN PANGAN
PENGOLAH PANGAN
BAHAN BAKU HEWAN
PANGAN PELIHARAAN
SUMBER KONTAMINASI
PADA PANGAN
AIR KOTOR
HAMA
KOTORAN/TANAH SAMPAH/LIMBAH
3. Konstruksi dan Layout Bangunan
7. Pintu ruangan produksi sebaiknya membuka ke arah 10. Terdapat program pemeliharaan
luar dan dapat menutup secara sempurna atau bangunan yang dilakukan secara
menggunakan tirai ketika pintu terbuka (*) (MN) konsisten (MN)
LANTAI
▪ Permukaan rata, tahan air, tidak licin
▪ Retakan / area yang berlubang harus tertutup rapat (tidak ada celah)
▪ Mudah dibersihkan → batas dinding dengan lantai harus dibuatkan melengkung atau mudah dibersihkan
▪ Area basah disediakan saluran air dan lantai dibuat miring searah aliran sehingga air tidak tergenang
atau tersedia alat pengering
Retakan
akan
menyulitkan
pembersihan
dan berisiko
menjadi
Tumpukan bahan baku rumah bagi
tidak menempel di serangga
dinding agar mudah
dibersihkan
Dinding rata dengan cat berwarna Cat yang terkelupas, berisiko jatuh
cerah akan memudahkan pembersihan dan mencemari produk yang sedang
dan terdeteksi jika kotor diolah dibawahnya
DINDING
▪ Kondisi rata dan ditutup dengan permukaan bersih dan mudah dibersihkan
▪ Hindari peralatan berbahan kayu, karena kemungkinan besar akan dihinggapi rayap/ lembab berjamur.
▪ Berwarna cerah dan tidak ada retakan / celah
▪ Barang-barang diletakkan berjarak cukup dari dinding, agar mudah dibersihkan
ATAP DAN RANGKA
▪ Didesain untuk mencegah tumpukan kotoran dan mengurangi kondensasi / pembentukan jamur.
▪ Struktur rangka terpelihara baik : bebas karat, jaring laba-laba dan mudah dibersihkan
▪ Tidak bocor, lubang (sebagai tempat masuknya binatang)
Door closer/
pintu otomatis
(jika perlu)
Pintu dan
Pintu
Pintu
toilet
toilet
jendela
Lembaran plastik saling membuka
membuka keke
dilapisi kawat Pintu ruang
menumpuk, ujung dalam
arahtoilet
dalam
nyamuk/ram produksi
bawah plastik tepat toilet (didorong)
membuka ke
menyentuh lantai
arah luar (ditarik)
PINTU DAN JENDELA
▪ Pintu-pintu harus menutup dengan rapat, dan jika perlu menutup sendiri (automatic door closer).
▪ Arah pintu membuka keluar (tidak masuk debu/ kotoran dari luar)
▪ Pintu luar harus selalu tertutup. Jika proses sering memerlukan penggunaan pintu luar, plastic curtain /
pintu otomatis harus dipasang.
▪ Jendela harus tertutup /dipasang kawat jaring untuk mencegah masuknya serangga, tinggi jendela dari
lantai minimal 1 meter
▪ Untuk area yang langsung berhubungan dengan produksi hindari bahan kaca/ gelas.
Khusus UMK:
UMK yang masih berada di lingkungan rumah tinggal, maka kontruksi bangunan yang diperiksa
adalah area pengolahan.
▪ Dinding semi permanen dapat dimungkinkan digunakan sesuai karakteristik pangan olahan
yang diproduksi dengan persyaratan mudah dibersihkan dan tidak berpeluang menimbulkan
kontaminasi.
▪ Pertemuan lantai dan dinding serta dinding dengan dinding dapat dimungkinkan tidak memiliki
lengkungan saniter dengan persyaratan harus tetap mudah dibersihkan. Konstruksi lantai
ruangan dirancang dengan baik dan terjaga kebersihannya. Untuk kemiringan lantai hanya
diterapkan untuk sarana yang mengolah pangan dengan menggunakan air yang banyak untuk
proses pengolahan.
▪ Jika tidak terdapat langit-langit yang memadai, dapat digunakan penutup yang mudah
dikendalikan kebersihannya untuk melindungi pangan olahan yang sedang diproses.
▪ Desain pintu masuk ke area pengolahan dapat berupa pintu berengsel maupun pintu geser yang
didesain dapat menutup rapat.
▪ Jendela yang terbuka di area pengolahan dilengkapi dengan kasa pencegah serangga atau
hama serta mudah dibersihkan.
4. Area Pengolahan
Khusus UMK:
Area pengolahan masih dapat dimungkinkan dalam satu ruangan untuk beberapa tahapan
proses produksi sepanjang tata letak peralatan di area pengolahan dirancang dengan baik
sehingga memberikan ruang gerak yang cukup kepada karyawan sesuai dengan proses
produksi dan tidak menimbulkan kontaminasi silang.
Jenis-jenis Tata Letak atau Pola Urutan Proses Produksi
pengemasan
in Pengupasan pencucian pengirisan penggorengan out
pengemasan
Pengupasan penggorengan
in out
Pengupasan
pengemasan
Pengupasan
penggorengan
Area rumah tinggal
pengemasan
out pengemasan
in
Area rumah tinggal out in
out
Area rumah tinggal
5. Air, Es, Gas, dan Energi (Listrik, Bahan Bakar)
17.Terdapat cadangan sumber energi atau pasokan listrik tersedia pada saat
dibutuhkan bagi industri yang memerlukan pasokan energi secara
berkesinambungan, misal terkait cold chain atau proses khusus lainnya (jika
diperlukan)
6. Ventilasi dan Kualitas Udara
Exhaust fan
Sisi dalam
18. Tersedia ventilasi (pengendalian udara) di area pengolahan Sisi luar
dan penyimpanan untuk mencegah kondensasi, debu, dan
bau berlebihan (MN/MJ)
Keterangan:
Minor apabila ditemukan di area lain.
Major apabila ditemukan di area pengolahan
Cerobong
Kisi/Ram pada pintu dan jendela Turbin ventilator exhaust fan
7. Penerangan
Khusus UMK:
Untuk UMK yang telah tersedia fasilitas drainase
agar dipelihara dengan baik dan tertutup sehingga
tidak memungkinkan risiko infestasi hama atau
kontaminasi silang dari limbah.
9. Peralatan
Khusus UMK:
Verifikasi program pembersihan dan sanitasi dilakukan jika berdasarkan hasil pengujian produk
akhir baik yang dilakukan oleh internal ataupun dari hasil pengawasan produk di peredaran tidak
memenuhi syarat.
11. Pengelolaan Barang dan Jasa Yang Dibeli
Seleksi + Kesepakatan
dengan pemasok
36. Bahan baku, BTP, bahan penolong, kemasan dan produk akhir
yang digunakan sesuai dengan peraturan dan persyaratan
ditangani dengan baik(MN/MJ)
Keterangan:
Minor apabila inkonsisten.
Major apabila bahan tidak sesuai dengan peraturan dan
persyaratan dan tidak ditangani dengan baik
13. Pengendalian Proses dan Pencegahan Kontaminasi Silang (1)
41. Terdapat catatan monitoring pengendalian proses dan catatan tindakan koreksi terhadap
ketidaksesuaian (MN/MJ)
Keterangan:
Minor jika tidak konsisten dalam melakukan pencatatan tehadap tahap-tahap kritis.
Major jika tidak melakukan pencatatan tehadap tahap-tahap kritis
Khusus UMK:
42. Terdapat prosedur evaluasi pelepasan produk akhir (release product) (*) Terdapat pencatatan
(MJ/KT) evaluasi terhadap
Keterangan: parameter pelepasan
Major jika tidak konsisten menerapkan prosedur evaluasi. produk akhir (release
Kritis jika tidak dilakukan evaluasi pelepasan produk akhir product).
43. Terdapat program untuk mencegah, mengendalikan dan mendeteksi kontaminasi silang dan
alergen (MJ/KT)
Keterangan:
Major jika inkonsistensi implementasi program dan produk tidak mengandung alergen.
Kritis jika program tidak dilaksanakan dan produk mengandung alergen
14. Penanganan Produk Tidak Sesuai
44. Terdapat prosedur penanganan produk yang tidak sesuai, tindakan koreksi yang
dilakukan dan pencatatan. Pengendalian proses rework dilakukan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan (MN/MJ)
Keterangan:
Rework
Minor jika terdapat inkonsistensi terhadap pelaksanaan prosedur dan Redisposisi
pencatatan produk tidak sesuai. Reject
Major jika pengendalian rework tidak sesuai prosedur
48. Fasilitas pencucian tangan tersedia di dekat area pengolahan dan/atau tempat yang mudah
dijangkau dengan jumlah yang memadai serta terdapat peringatan dan petunjuk cara mencuci
tangan (MN/MJ)
Keterangan:
Minor: jika tidak terdapat peringatan.
Major: jika tidak tersedia air mengalir, sabun dan pengering tangan (tisu, lap tangan atau hand
dryer)
49. Terdapat fasilitas karyawan yang bersih dan terawat seperti tempat ganti pakaian kerja dan
tempat penyimpanan barang pribadi, kantin dan tempat ibadah (jika diperlukan) (MN)
50. Tersedia toilet dengan jumlah yang cukup, mudah dijangkau, dan/atau tidak terbuka langsung
ke area pengolahan serta sarana mencuci tangan dan perlengkapannya, yakni sabun dan alat
pengering (tisu, lap tangan atau hand dryer) (*) (MN/MJ/KT)
Keterangan:
Minor: jika jumlah toilet tidak memadai;
Major: bila sarana cuci tangan tidak lengkap dan toilet mengarah langsung ke area pengolahan;
Kritis: bila tidak ada perlengkapannya
Peringatan WAJIB CUCI TANGAN :
✓ Sebelum Bekerja
✓ Setelah dari toilet
✓ Setelah menangani benda kotor
Air bersih
mengalir
Lap bersih
Sabun
51. Personel berpakaian kerja bersih dan lengkap meliputi: sarung tangan (jika
diperlukan); tutup rambut termasuk jenggot, kumis dan jambang; masker;
dan sepatu khusus (jika diperlukan)(MN/MJ)
Keterangan:
Minor apabila personel tidak kontak langsung dengan produk.
Major apabila personel kontak langsung dengan produk
52. Perilaku personel tidak menyebabkan kontaminasi silang (MN/MJ)
Keterangan:
Minor apabila personel tidak kontak langsung dengan produk.
Major apabila personel kontak langsung dengan produk Pakaian kerja
53. Terdapat program dan catatan pemeriksaan kesehatan personel, termasuk lengkap & dipakai
penyakit infeksi berbahaya (MN/MJ) dengan benar
Keterangan:
Minor apabila terdapat inkonsistensi implementasi program dan catatan
pemeriksaan kesehatan.
Major apabila tidak ada program pemeriksaan kesehatan
Khusus UMK:
Jika toilet berada di area pengolahan, maka pintu toilet tidak terbuka langsung ke area
pengolahan dan dirancang diberi partisi atau pembatas.
18. Pelatihan Personil
Khusus UMK:
Bukti pelatihan personel dapat berupa sertifikat keikutsertaan dan
pencatatan riwayat pelatihan bagi karyawan
19. Pengemasan
56. Bahan kimia yang peruntukannya bukan untuk pangan yang berisiko
kontak dengan produk bersifat aman untuk pangan dan tidak mencemari
produk (MJ/KT)
Keterangan:
Major apabila bahan kimia non pangan berpotensi mencemari pangan
Kritis apabila bahan kimia non pangan mencemari produk.
Khusus UMK:
Penerapan sistem ketertelusuran dan penarikan produk di UMK difokuskan pada prosedur,
pencatatan pemasaran produk dan pencatatan penyedia bahan baku, BTP, bahan penolong
dan kemasan.
22. Penyimpanan Bahan Baku, Bahan Tambahan Pangan,
Bahan Penolong, Kemasan dan Produk Akhir
Khusus UMK:
Transportasi untuk frozen food UMK dapat didistribusikan dengan menggunakan box/wadah/
peralatan yang mampu mempertahankan kondisi produk akhir
24. Informasi Produk
68. Terdapat prosedur tanggap darurat keamanan pangan yang memadai (MN)
3.
PENUTUP
PENUTUP
AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA