Anda di halaman 1dari 92

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL KESMAS


DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM PERYARATAN DASAR


DALAM PENGELOLAAN HIGIENE SANITASI PANGAN
Tujuan Pembelajaran

Peserta mampu memahami program


persyaratan dasar pengelolaan hygiene
sanitasi pangan
Definisi
1. Catering
Persiapan, penyimpanan dan apabila memungkinkan pengiriman
pangan untuk konsumsi di tempat penyiapan ataupun unit diluar
penyiapan (Satelite unit)

2. Pembersihan
Penghilangan tanah, sisa-sisa pangan, debu, minyak atau senyawa
lainnya yang tidak diinginkan

3. Kontaminasi
Terjadinya kontaminasi pada pangan atau lingkungan tempat pangan
disiapkan sampai disajikan
Definisi
4. Kontaminan
Agen biologi atau kimia, benda asing atau senyawa lainnya yang tidak
sengaja ditambahkan ke dalam pangan yang dapat membahayakan
keamanan pangan

5. Kontaminasi Silang
Kontaminasi pada pangan yang sudah matang atau pre-cooked secara
langsung maupun tidak langsung oleh material dari proses sebelumnya

6. Disinfeksi
Pengurangan jumlah mikroorganisme di lingkungan dengan
menggunakan agen kimia / metode fisik sampai pada level yang tidak
membahayakan keamanan pangan
Definisi
7. Bangunan
Bangunan atau area dimana pangan ditangani dan area sekitarnya di
bawah kontrol manajemen yang sama

8. Petugas Penangan Pangan (Food Handler)


Orang yang menangani pangan (terkemas / tidak terkemas), peralatan
dan perlengkapan pangan, atau permukaan yang kontak dengan
pangan secara langsung, dan harus sesuai dengan persyaratan
hygiene yang telah ditetapkan

9. Penanganan Pangan
Operasi dalam persiapan, pengolahan, pemasakan, pengemasan,
penyimpanan, transportasi, distribusi dan pelayanan pangan
Definisi

10. Bahan Makanan


Senyawa, termasuk tambahan pangan, yang digunakan dalam
pengolahan atau persiapan dan yang terdapat dalam pangan, yang
mempertahankan/mengubah bentuk aslinya pada produk akhir

11. Lot / Batch


Unit pangan yang diolah atau dihasilkan atau dikemas dalam waktu,
personil atau lingkungan yang sama
Produksi Primer
Sumber kontaminasi potensial dari lingkungan
HARUS dipertimbangkan
Sumber kontaminasi ?

1. Kontaminasi dari : udara, tanah, air, bahan


pakan, pupuk, pestisida, obat hewan, dll
2. Penyakit tanaman dan atau hewan
3. Kontaminasi faecal
4. Personel
5. dll
7
Produksi Primer
Identifikasi titik-titik produksi yang memiliki peluang
kontaminasi tinggi! Dengan Pendekatan HACCP

HARUS ditetapkan tindakan


pengendalian khusus

1. Kontaminasi dari : udara, tanah, air, bahan


pakan, pupuk, pestisida, obat hewan, dll
2. Pengendalian kesehatan tanaman dan
hewan
3. Perlindungan dari kontaminasi faecal
8
Prosedur SEHARUSNYA diterapkan untuk:
1. Pemilahan pangan dan ingredien yang tidak
layak konsumsi
2. Pemusnahan bahan yang ditolak
3. Perlindungan pangan pada saat penanganan,
penyimpanan dan transportasi
4. Pembersihan dan pemeliharaan
5. Pengontrolan higiene personil
HARUS dilakukan tindakan pencegahan terhadap
kerusakan dan pembusukan pangan :
pengendalian suhu, kelembaban, atau
pengendalian lain.
9
Kontruksi TPM
1. Infrastruktur
2. Area Kerja
3. Supply Air
4. Perlengkapan & Peralatan
5. Hygiene Personil
6. Manajemen Pembelian
7. Penyimpanan dan Transportasi
8. Pembersihan dan Disinfeksi
9. Manajemen Limbah
10. Control Hama & Binatang
11. Manajemen dan Supervisi
12. Dokumentasi dan Rekaman
13. Prosedur Recall
1. Infrastuktur

Limbah Polusi

Bebas

Banjir / Hama
Genangan &
air Sarangnya
1. Infrastuktur (lanjutan)
Partisi mencegah
kontaminasi silang
Layout satu alur
Area penanganan
pangan terpisah
dengan non pangan

Konstruksi infrastuktur
solid
Dirawat baik
Desain sesuai
peruntukannya
1. Infrastuktur (lanjutan)
1. Infrastuktur (lanjutan)
Food-Handling Area
Permukaan dinding, lantai,
langit-langit :
Tidak menyerap cairan
Tidak bercelah
Lantai terbuat dari bahan
non-slip
Pertemuan dinding
dengan lantai tidak
membentuk sudut mati
Langit-langit dibuat rata
(tidak berundak)
Kusen jendela dibuat
miring
Jendela dilengkapi kasa
anti serangga yang mudah
dilepas & dibersihkan
1. Infrastuktur (lanjutan)

Lantai Epoxy Lantai Epoxy

Lantai Kayu (tidak


Lantai Ubin direkomendasikan
1. Infrastuktur (lanjutan)
Food-Handling Area
Pintu :
Tidak menyerap
cairan
Rata dan tidak
berlubang/bercelah
Mudah dibersihkan
Desain dapat
menutup sendiri
1. Infrastuktur (lanjutan)
Penerangan
Penerangan:
Memiliki cover
penutup (non kaca)
Cover bersih
Bisa menggunakan
pencahayaan alami /
buatan
1. Infrastuktur (lanjutan)
Ventilasi
Utility harus dirancang untuk
meminimalkan resiko kontaminasi
produk
Kualitas utilitas harus dipantau
untuk meminimalkan resiko
kontaminasi produk
Jika suhu dan atau kelembaban yang
dianggap penting, harus ada sistem
kontrol
Ventilasi (alami atau mekanis)
tersedia
1. Infrastuktur (lanjutan)
Ventilasi

Pemantauan kualitas udara dan


pengendalian harus ditetapkan
Dapat diakses untuk pembersihan,
pengantian saringan dan
pemeliharaan
Diperiksa secara berkala
1. Infrastuktur (lanjutan)
Fasilitas Personil Hygiene & Toilet
Letak toilet tidak langsung ke ruang
pengolahan
Dilengkapi bak cuci tangan & pengering
tangan
Dilengkapi dengan persedian air panas
dan dingin
Wastafel tersedia di dalam dan luar area
pengolahan
Wastafel tidak dioperasikan dengan
tangan
1. Infrastuktur (lanjutan)
Fasilitas Personil Hygiene & Toilet
Dilengkapi dengan tanda pemberitahuan
untuk karyawan
Dilengkapi dengan ruang ganti karyawan
Wastafel khusus cuci tangan terpisah dengan
wastafel membersihkan peralatan
Air yang digunakan untuk mencuci tangan
sesuai dengan persyaratan air minum
Jumlah cukup sesuai jumlah karyawan
Standar jumlah tempat cuci tangan (PERMENKES
Nomor1096/Menkes/Per/VI/2011)

Jumlah Karyawan Jumlah tempat cuci tangan


1 10 1
11 - 20 2
Penambahan 10 orang Penambahan 1 wastafel
Standar jumlah tempat toilet (PERMENKES
Nomor1096/Menkes/Per/VI/2011)

Jumlah Karyawan Jumlah tempat cuci tangan


1 10 1
11 - 25 2
26 - 50 3
Penambahan 25 orang Penambahan 1 toilet
Standar jumlah tempat peturasan (PERMENKES
Nomor1096/Menkes/Per/VI/2011)

Jumlah Karyawan Jumlah tempat cuci tangan


1 30 1
31 - 60 2
Penambahan 30 orang Penambahan 1 toilet
1. Infrastuktur (lanjutan)
Perawatan
Bangunan, peralatan dan perlengkapan di area
kerja harus dalam kondisi layak pakai, dan
bersih
Terdapat program pembersihan area kerja
Kegiatan maintanance dipastikan tidak
menimbulkan kontaminasi silang
Pelumas yang digunakan harus Food Grade
Petugas maintanance telah mengikuti pelatihan
Food Safety
2. Supply Air
Potable Water
Air yang digunakan harus sesuai dengan
standar air minum
Tempat penyimpanan air harus selalu dikontrol
secara periodik kebersihannya
Rekaman kebersihan dipelihara
Harus ada sistem pemurnian air jika
menggunakan air sumur
Air steam yang digunakan untuk kontak
langsung dengan makanan ataupun permukaan
kontak dengan pangan harus sesuai dengan
standar air minum
Standar air minum
(Permenkes RI No.492/Menkes/PER/IV/2010)
2. Supply Air (lanjutan)
Es
Es yang digunakan untuk kontak
langsung dengan makanan harus
dibuat dari air minum
Tempat transportasi &
penyimpanan harus dikontrol untuk
mencegah kontaminasi silang dan
dalam keadaan terawat baik
Harus ada mekanisme pemeriksaan
mikrobiologi untuk es yang dibeli
atau dibuat sendiri
2. Supply Air (lanjutan)
Non-potable water
Pipa air tidak layak minum harus
terpisah dengan pipa layak minum
Terdapat identifikasi khusus
sebagai pembeda
Bisa menggunakan ISO 14726
3. Peralatan & Perlengkapan

Memiliki rancangan hygienis


Mudah diakses
Kompatible dengan produk
Tidak ada lubang, retak, atau pecah
Tahan terhadap aktivitas operational
(pemanasan, pencucian, dll)
Meminimalkan kontak antara tangan
operator dengan produk
Peralatan seperti termometer harus ada
pengecekan rutin dan dikalibrasi
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)

Peralatan Pemantau
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)

VS
1. Terbuat dari bahan yang
sesuai
2. Kuat dan tahan terhadap
karat dan korosi
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)

X
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)

Peralatan Kecil
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)

Wadah Pangan
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)
4. Hygiene Personil

Harus ada aturan yang mengatur hygiene


personil
Terdapat aktivitas supervisi/pengawasan
terkait hygiene personil
Pengunjung (cth: tamu, personil
maintenance, dll) harus diberikan akses
terbatas ke area kerja
Pengunjung wajib menggunakan pakaian
pelindung yang sesuai dengan persyaratan
food safety.
4. Hygiene Personil (lanjutan)

Hygiene Training
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Sifat dasar pangan pertumbuhan mikroorganisme
patogen atau pembusuk
2. Cara penanganan dan pengemasan pangan
peluang terjadinya kontaminasi
3. Sifat pengolahan dan penyiapan lebih lanjut sebelum
konsumsi akhir
4. Kondisi penyimpanan pangan
5. Lamanya waktu sebelum pangan dikonsumsi
6. Penyakit-penyakit yang berefek pada keamanan
pangan
4. Hygiene Personil (lanjutan)

Hygiene Training
Rekaman pelatihan harus
dipelihara
Harus ada evaluasi keefektifan
pelatihan
4. Hygiene Personil (lanjutan)

Status Kesehatan

Karyawan harus menjalani


pemeriksaan medis sebelum
diterima bekerja
Pemeriksaan medis tambahan
harus dilakukan pada interval yang
ditentukan oleh perusahaan
4. Hygiene Personil (lanjutan)
Jika sakit :
1. Penyakit kuning
2. Diare
3. Muntah
4. Demam
5. Sakit tenggorokan
6. Infeksi kulit, dll
Jika terinfeksi harus dicegah menangani bahan
makanan
Menutup luka (harus berwarna cerah dan bila
memungkinkan dapat terdeteksi logam)
4. Hygiene Personil (lanjutan)

Cuci Tangan
Pada awal kegiatan
penanganan pangan
Setelah menggunakan toilet
Setelah menangani bahan
mentah
Diantara pergantian
penanganan tahapan
pengolahan pangan
Alkohol & sarung tangan
tidak mengantikan cuci
tangan
4. Hygiene Personil (lanjutan)

Sarung Tangan
Sesuai dengan
kondisi pangan
Kondisi bersih dan
tidak sobek/rusak
Tidak mengantikan
fungsi cuci tangan
4. Hygiene Personil (lanjutan)

Perilaku Karyawan
Karyawan HARUS menahan diri dari perilaku yang
dapat mengakibatkan kontaminasi pangan, misal:
Merokok
Meludah
Mengunyah atau makan
Bersin atau batuk di atas pangan yang terbuka

Perhiasan, jam tangan, pin atau barang


Lainnya tidak boleh digunakan jika beresiko
Terhadap keamanan dan kelayakan pangan
4. Hygiene Personil (lanjutan)

Perilaku Karyawan

Kebijakan larangan: merokok, makan/


mengunyah permen di area kerja,
penggunaan perhiasan harus
ditetapkan
Larangan penggunaan cat kuku, kuku
palsu dan bulu mata palsu, tindik, dan
anting
Larangan menyimpan peralatan kontak
produk di loker pribadi
5. Manajemen Pembelian
Evaluasi Pemasok

Harus dilakukan evaluasi


termasuk pemasok bahan
baku, khususnya bahan
pangan
Rekaman pemasok dipelihara
5. Manajemen Pembelian
(lanjutan)

Persyaratan Bahan Baku


Persyaratan bahan baku (bahan
mentah, ingredien dan kemasan)
harus ditetapkan dan dikomunikasi
kepada pemasok, meliputi: tanggal
kadaluarsa, dll
Kedatangan bahan baku harus
dilakukan verifikasi dan disetujui pada
saat penerimaan
5. Manajemen Pembelian
(lanjutan)

Persyaratan Bahan Baku


Bahan baku yang memerlukan kondisi
khusus (suhu, kelembaban, dll) harus
dikontrol dan rekaman dipelihara
Bahan baku yang tidak sesuai harus
dikembalikan kepada pemasok, jika
tidak memungkinan diberi label
identifikasi dan dipisahkan dengan
bahan yang sesuai
6. Penyimpan & Transportasi

Penyimpanan
Bahan baku harus disimpan untuk
mencegah kerusakan dan terjadinya
kontaminasi silang
Bahan baku asal hewan harus disimpan
dengan suhu 4 oC
Bahan baku beku harus disimpan (-18oC)
Produk sayuran dan buah-buahan segar
disimpan pada suhu < 10 oC
6. Penyimpan & Transportasi
(lanjutan)

Penyimpanan
Tempat penyimpanan dingin harus dirawat
kebersihannya
Suhu dipantau dan rekaman dipelihara
Alat pengukur suhu dan kelembaban harus
dikalibrasi
Penggunaan harus FIFO (First In First Out)
6. Penyimpan & Transportasi
(lanjutan)
Penyimpanan yang salah
6. Penyimpan & Transportasi
(lanjutan)

Penyimpanan
Jarak yang cukup antara bahan dan
dinding dan lantai inspeksi dan hama
penggunaan pallet
Penyimpanan bahan pembersih, bahan
kimia dan zat berbahaya lainnya harus
terpisah, aman (terkunci atau akses
dikendalikan)
Jika dilakukan transfer ke wadah lain,
bahan kimia harus diberi identitas yang
jelas
Jenis pallet
6. Penyimpan & Transportasi
(lanjutan)

Transportasi
Wadah yang digunakan untuk transportasi
harus sesuai untuk pangan
Mampu mempertahankan suhu dan kondisi
pangan
Kendaraan pengangkut dijaga
kebersihannya dan bebas dari debu serta
dikontrol suhunya jika memungkinkan
6. Penyimpan & Transportasi
(lanjutan)

Penanganan Bahan Berbahaya


Penyimpanan terkunci
Identitas jelas
Disimpan dalam kemasan aslinya
Wadah baru/bekas pangan tidak boleh
digunakan untuk bahan kimia berbahaya
Tidak disimpan di area penanganan
pangan
7. Pembersihan & Disinfeksi

Program pembersihan dan sanitasi


harus dimonitor untuk memastikan
sesuai dan efektif
7. Pembersihan & Disinfeksi
(lanjutan)

Program pembersihan (wet and dry) harus


didokumentasikan
Program harus menentukan :
Apa yang harus dibersihkan
Penanggung jawab
Metode pembersihan (misal CIP / COP)
Metode pembuangan atau pembongkaran
(parts)
Metode untuk memverifikasi efektivitas
pembersihan
7. Pembersihan & Disinfeksi
(lanjutan)

Program harus ditetapkan, dan mencakup


minimal:

1. Area, object, peralatan


2. Penanggung jawab
3. Metode dan frekuensi
4. Pemantauan dan verifikasi
5. Inspeksi setelah pembersihan dan sebelum
proses
7. Pembersihan & Disinfeksi
(lanjutan)

Area/Object/ Penanggu Metode Frekuensi Monitoring


Peralatan ng Jawab
Dapur Koki 1. Bilas dengan 1. Setiap Cek
air sebelum kebersihan
2. Lap dengan dan oleh head of
alkohol setelah chef
proses
memasak
7. Pembersihan & Disinfeksi
(lanjutan)

Peralatan untuk bahan mentah dan


preparasi tidak boleh digunakan
untuk pangan siap saji
Harus ada pembersihan yang efektif
diantara pengunaan
7. Pembersihan & Disinfeksi
(lanjutan)

Bahan sanitasi / pembersih harus secara jelas


diidentifikasi, food grade
Peralatan pembersih harus didesain hygienis
dan dipelihara (bukan sumber kontaminasi)
8. Manajemen Limbah

Limbah diidentifikasi,
dikumpulkan dan dibuang dengan
cara yang sesuai
Terdapat prosedur penanganan
limbah
Wadah Limbah
1. Identifikasi Jelas
- Sesuai peruntukannya

1
2. Rapih
2 - Disimpan ditempat yang telah
ditentukan
- Tertutup rapat (dibuka dengan kaki)

3 3. Bahan sesuai
- Bahan kedap air

4
- Mudah dibersihkan

4. Terkunci
- Khusus limbah berbahaya
8. Manajemen Limbah

Tidak diperbolehkan ada penumpukan sampah.


Frekuensi pembuangan minimal setiap hari
Label pada bahan, produk atau kemasan sebagai
sampah/limbah harus dihapus atau dihilangkan
untuk memastikan bahwa merek dagang tidak
dapat dipergunakan kembali
Pembuangan dan pemusnahan dilakukan oleh
kontraktor yang disetujui
Rekaman disimpan
9. Pengendalian Hama
Inspeksi kebersihan pabrik,
pembersihan, termasuk inspeksi barang
masuk dan prosedur monitoring harus
diimplementasikan, contoh :
Prioritaskan pemantauan bahan masuk
untuk meminimalkan penggunaan pestisida
Penutupan akses masuk hama (lubang /
saluran pembuangan)
Penggunaan kawat kasa (jendela, pintu dan
ventilasi terbuka)
Pangan disimpan dalam wadah anti hama,
disusun tidak langsung terkena lantai dan
mempunyai jarak dari dinding
9. Pengendalian Hama
(lanjutan)
Terdapat orang yang ditetapkan untuk
mengelola kegiatan pengendalian
hama dan atau berurusan dengan
kontraktor ahli yang ditunjuk
Dokumentasi rencana, metode,
jadwal, prosedur pengendalian dan
pelatihan
Daftar bahan kimia yang disetujui
untuk digunakan di area tertentu
Minuman

Pest

Makanan Sarang
9. Pengendalian Hama
(lanjutan)
Bahan yang terkontaminasi harus
ditangani untuk mencegah
kontaminasi dengan bahan lain atau
produk
Potensi bersarangnya hama (lubang,
semak, sampah) harus dihilangkan
Jika memanfaatkan area luar untuk
penyimpanan, barang yang disimpan
harus dilindungi dari cuaca atau
kerusakan hama (mis: kotoran
burung)
9. Pengendalian Hama
(lanjutan)

Monitoring & Deteksi


Peta detektor dan perangkap
Detektor dan perangkap (kuat,
tahan). Dirancang sesuai untuk
sasaran
Diperiksa pada frekuensi yang
ditetapkan
Dianalisis untuk mengindentifikasi
trend
DETEKSI ADANYA TIKUS

Sangat berguna
Sinar UV Dalam deteksi
Kontaminasi tikus

Kencing Tikus Segar Biru putih


Rambut Tikus tua Putih kekuningan
9. Pengendalian Hama
(lanjutan)

Langkah-langkah pemberantasan
harus segera dilakukan setelah
dilaporkan adanya bukti infestasi
Aplikasi pestisida harus dibatasi dan
harus dikendalikan untuk
menghindari bahaya keamaan produk
Rekaman penggunaan pestisida
harus dipelihara
10. Manajemen Pengawasan

HARUS:
Dilakukan instruksi dan supervisi secara
rutin
Semua pengawasan harus dilakukan oleh
personil yang kompeten dan yang telah
diberikan wewenang

75
11. Dokumentasi & Rekaman

Rekaman operational harus disimpan


Rekaman ditandatangani dan
disetujui oleh pihak yang berwenang

76
Kontrol Operasi
Penyelenggara bisnis pangan HARUS :
1. Mengidentifikasi setiap tahapan yang
kritis
2. Menerapkan prosedur pengendalian
3. Memantau prosedur pengendalian
4. Meninjau prosedur pengendalian secara
berkala, dan setiap kali dilakukan
perubahan kegiatan operational

SISTEM
HACCP 77
Aspek Kunci
Pengendalian Higiene

Pengendalian suhu dan waktu


Tahapan proses spesifik
(pendinginan, iradiasi, dll)
Analisa mikrobiologi, kimia dan fisika
Kontaminasi silang mikrobiologi, fisik
dan kimia

78
Pengambilan Sampel

Terkait dengan sampel peralatan dan


personil bisa menggunakan :
Metode swab (luas area < 100 cm2)
Sponge method (luas area > 100 cm2)
Swab Method
Cloth / Sponge Method
Digunakan untuk luasan contoh yang besar > 100
cm2
Menggunakan sponge atau kapas steril yang diberi
larutan pengencer dan diusapkan pada permukaan
sampel
Pengambilan Contoh
Pangan

Jenis Pangan Jumlah Sampel


Makanan kering, gorengan dan 1 potong
kue
Makanan berkuah 1 potong + kuah 1 sendok
Makanan penyedap / sambal 2 sendok makan
Makanan cair 1 sendok cair
Nasi 100 gram
Minuman 100 cc
Pengambilan Sampel

Gunakan peralatan steril

Untuk sampel cairan gunakan wadah


plastik / kaca yang bermulut lebar dan tidak
bersifat toksin terhadap mikroorganisme
Transportasi Sampel

Transportasikan sampel dalam waktu


4 jam di dalam cool box dengan suhu
1 4 oC
Pengujian dilakukan secepat
mungkin, tidak lebih dari 24 jam
Persyaratan Dasar
Spesifik
1. Thawing
2. Persiapan Proses
3. Pemasakan
4. Pembagian Porsi
5. Pendinginan dan Penyimpanan
6. Freezing, Storage & Thawing
7. Transportasi
8. Pemanasan Kembali (Food Reheating)
9. Penyajian Makanan
Informasi Produk
Meliputi :
1. Identifikasi Lot (CODEX STAN
1-1985, Rev 1 (1991))
2. Informasi produk
3. Pelabelan yang jelas
4. Edukasi konsumen

87
Peningkatan Kemampuan dan
Keterampilan Personil TPM
Personil TPM sekurang-kurangnya diberikan pelatihan
mengenai:
1. Sifat dasar pangan pertumbuhan
mikroorganisme patogen atau pembusuk
2. Cara penanganan dan pengemasan pangan
peluang terjadinya kontaminasi
3. Sifat pengolahan dan penyiapan lebih lanjut
sebelum konsumsi akhir
4. Kondisi penyimpanan pangan
5. Lamanya waktu sebelum pangan dikonsumsi

88
Peningkatan Kemampuan dan
Keterampilan Personil TPM

HARUS:
1. Dilakukan penilaian efektifitas
program pelatihan secara periodik
2. Dilakukan instruksi dan supervisi
secara rutin

89
Peningkatan Kemampuan dan
Keterampilan Personil TPM

Program pelatihan personil TPM


HARUS selalu rutin ditinjau dan
diperbarui

90
Reference

SNI CAC/RCP 1:2011 (CAC/RCP 1:1969, Rev


4:2003, Recommended International Code of
Practice General Principles of Food Hygiene)
CAC/RCP 39:1993, Code of hygienic practice for
precooked and cooked foods in mass catering
ISO/TS 22002-2, Prerequisite Programmes on Food
Safety Part 2: Catering
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai