WAJIB
2
KEAMANAN PANGAN
Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan
dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain
yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi
UU No 18 Tahun 2012
UU No 18 Tahun 2012
PP 86 Tahun
2019 TENTANG
KEAMANAN PANGAN
Makanan harus AMAN dan SEHAT
Apakah “Food Safety” itu ?
Adalah pangan yang tidak
akan menyebabkan bahaya
(sakit) ketika makanan
disajikan dan/atau dimakan
sesuai tujuan penggunaan.
Meningkatnya keracunan akibat suatu produk, karena:
• Ketidaktahuan
• Kelalaian
• keduanya
Codex General Principles of Food Hygiene
Food safety: from farm to table
• Combination of
control
& Traceability
SUMBER BAHAYA KEAMANAN PANGAN
1. FISIK
2. KIMIA
3. MIKROBIOLOGI
RAMBUT PASIR
ROKOK
KULIT BIJI2AN
BAHAYA
KANCING FISIK
TULANG, BULU
BENANG
PERHIASAN KAYU
PAKU
BAHAYA
RESIDU KIMIA KIMIA
PESTISIDA PEMBERSIH
Ø Typhoid fever
Ø Non thypoid
Ø salmonelloses
> 90 % episode Ø Cholera
Ø Disentri amuba – bakteri
Ø Botulism
Ø Intoksikasi lain
Ø Hepatitis A dan
Ø Trichinellosis
Ø Histamin
Photo. 1 Ujung jarum jahit
(30 kali pembesaran) Photo. 2 Ujung jarum jahit
(180 kali pembesaran)
kapang khamir
virus bakteri
Kondisi yang membantu tumbuhnya bakteri
Perkenalkan kami..
Escherichia colli
Salmonella Staphylococcus
typhi aureus
Clostridium
botulinum
DANGER ZONE
Deskripsi Unit
• Unit ini menjelaskan persyaratan
pengembangan Cara Produksi
Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)
dan Operasionalisasinya dalam
Sanitation Standard Operating
Procedures (SSOP) yang mencakupi
identifikasi penerapan hingga
menetapkan dokumen dan rekaman.
Relevansi dan Manfaat
• Relevansi: semua industri pangan
seharusnya memiliki Prosedur Kerja untuk
mendisain CPPOB/GMP dan SSOP
• Manfaat dari unit ini adalah memberikan
percaya diri para karyawan industri pangan
untuk mendisain CPPOB/GMP dan SSOP
v PENTING
Untuk mendemonstrasikan unit ini, peserta harus
dapat memberikan bukti:
q Membuat Dokumen CPPOB
sesuai bidangnya;
q Membuat SOP pengolahan
pangan;
q Membuat SSOP dan
dokumen rekamannya;
q Mendemonstrasikan
monitoring sanitasi higiene
harian unit IRTP.
TIU: MENGELOLA PROGRAM AUDIT/INSPEKSI/ASEMEN
KEAMANAN PANGAN
Sasaran:
Keputusan Keputusan
Tim Manajemen
q Multi Bagian
q Multi Disiplin
q Terlatih/ Kompeten
q Ditetapkan oleh Pemimpin Puncak
Latihan 1. Membentuk Tim CPPOB/GMP
NO NAMA BAGIAN LATIHAN/
SERTIFIKAT
2.3. Membuat Diskripsi produk untuk bahan
baku dan produk akhir
Diskripsikan Produk
q Nama Produk
q Komposisi
q Perlakuan Microcidal/Static (heat treatment, freezing,
brining, smoking, etc)
q Cara Penyiapan dan Penyajian
q Tipe Pengemasan
q Masa Simpan dan Storage Condition
q Sasaran Konsumen yang Akan Dicapai
q Metode distribusi
q Standar mutu produk
Bisnis Multiple Products: à dapat mengelompokkan produk
berdasar karakteristik sejenis (catering operations)
Contoh deskripsi produk
NO KATEGORI DESKRIPSI
1 Nama Produk Bakso daging sapi
2 Komposisi Daging sapi , tepung terigu, garam, bumbu
3 Perlakuan Microcidal/Static Pemanasan dalam proses untuk tujuan pemasakan
• Potensi bahaya:
o Mikrobiologi: salmonella, E.coli, Staphilococcus
aureus, Clostridium, dll
o Kimia: borax, pewarna buatan yg dilarang, formalin,
dll.
o Fisik: rambut, kotoran, bangkai, batu, dll
• Mengidentifikasikan semua potensi-potensi bahaya:
o Regulasi Teknis: (BPOM, KEMENINDUSTRI,
KKP, KEMENTAN, dll).
o Standar: SNI, CAC, ISO, dll).
• Menentukan tindakan-tindakan pengendalian yang
diperlukan untuk mencegah bahaya.
Prevalensi bahaya biologi
(see also Huss et. al 2004)
Salmonella Ditransfer dari kotoran manusia, burung dan hewan lainnya
Vibrio cholera Cocok dalam lingkungan akuatik. Hanya 2 dari 130 serotipe bersifat
patogen. Sejumlah besar bakteri pada salinitas. rendah. Bertahan
hidup di air sungai.
Vibrio parahae- Cocok dilingkungan akuatik, hanya sedikit serotipe yang patogen.
Perlu 2-3% garam untuk tumbuh. Mesophilic - meningkat pada
Molyticus
musim panas
Staphylococcus Paling sering ditransfer dari personel yang terinfeksi pada tangan dan
aureus
08/09/20 tenggorokan. 89
Faktor pembatas pertumbuhan
(see also Huss et. al 2004)
Min. opt. Min. Max. Heat
temp. temp. ph salt resistance
Salmonella 5C 35-43 C 3,8 6% D6o: 1-3 min
E. coli 7C 35-40 C 4,4 5% Very sensitive
PROSES PENGOLAHAN I T o i l e t
T o i l e t
PROSES PENGOLAHAN II
P E N G E P A K A N
2.7. Membuat “lay out” ruang proses pengolahan.
P E N Y I M P A N A N
2.8. Membuat Prosedur penarikan produk
pangan.
• Penarikan produk pangan adalah tindakan menghentikan
peredaran pangan karena diduga sebagai penyebab
timbulnya penyakit atau keracunan pangan. Tujuannya
adalah mencegah timbulnya korban yang lebih banyak
karena mengkonsumsi pangan yang membahayakan
kesehatan.
1. Pemilik IRT harus menarik produk pangan dari
peredaran jika diduga menimbulkan penyakit atau
keracunan pangan
2. Pemilik IRT harus menghentikan produksinya sampai
masalah terkait diatasi.
3. Pemilik IRT harus melaporkan penarikan produknya ke
Pemerintah Kabupaten/Kota setempat dengan tembusan
kepada Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan
setempat
4. Pangan yang terbukti berbahaya bagi konsumen harus
dimusnahkan.
PROSEDUR PENARIKAN PRODUK TIDAK SESUAI
Pernyataan recall procedures:
PT…….. menetapkan kebijakan penarikan kembali terhadap produk-produk yang tidak sesuai dan telah beredar sesuai dengan
kategori
Klasifikasi:
1. Kategori 1: Ketidaksesuaian dapat mengancam jiwa manusia
2. Kategori 2: Ketidaksesuaian berpotensi mengancam jiwa manusia
3. Kategori 3: Ketidaksesuaian berpotensi mengakibatkan economic fraud
Metode:
1. Notifikasi pada jaringan distribusi
2. Penarikan produk
3. Menentukan sumber masalah
4. Menangani keluhan konsumen
5. Melakukan tindakan koreksi
Rekaman recall: Rekaman notifikasi, jumlah produk yang berhasil ditarik, sumber masalah, dan tindakan koreksi
Latihan 6. Membuat Prosedur Penarikan produk
Pernyataan recall procedures:
Klasifikasi:
1. Kategori 1: Ketidaksesuaian dapat mengancam jiwa manusia
2. Kategori 2: Ketidaksesuaian berpotensi mengancam jiwa manusia
3. Kategori 3: Ketidaksesuaian berpotensi mengakibatkan economic fraud
Metode:
Waktu Recall:
Penanggung jawab verifikasi:
Prosedur:
Rekaman recall:
TP3. Menetapkan Sanitation Standard Operating
Procedures (SSOP)