Anda di halaman 1dari 21

Webinar P2BK3I

BUDAYA K3 MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS


PERUSAHAAN

Transformasi Digital

18 Juni 2022
Bagaimana Pelaksanaan K3 Di Indonesia

Kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) pada perusahaan di Indonesia secara
umum diperkirakan termasuk rendah
Masih banyak perusahaan yang
mementingkan bussines oriented daripada
safety oriented
K3 belum menjadi budaya dalam
perusahaan
(Unair News, 2020)
Tren Kasus Kecelakaan Kerja 2017-2021

- Mayoritas kecelakaan tersebut


234,270 dialami di lokasi kerja
221,740
- Usia terbanyak yang
182,835 mengalami kecelakaan kerja
173,415
adalah pada kelompok usia
muda 20 sampai 25 tahun
Jumlah kasus

123,040 - Hal itu pun paling banyak


terjadi pada pagi hari pukul
06.00 hingga 12.00.
Sumber :
Dataindonesia.com, Jogyaprov.go.id

2017 2018 2019 2020 2021


tahun
Perbandingan Angka Kecelakaan Kerja dengan Angka Kematian
2001-2021

• Tren jumlah
kematian karena
kecelakaan kerja
stabil sekitar 2%.
• Tren kecelakaan
kerja meningkat
tajam tahun 2020,
karena adanya
Covid-19
Penyebab Kecelakaan Kerja secara Umum

Ingin Cepat Menyelesaikan Pekerjaan


Persiapan Kerja yang Tidak Maksimal
Tempat Kerja yang kurang representatif
Menganggap Remeh Prosedur Kerja
Faktor Lingkungan (lantai licin, suhu
udara, kebisingan, penerangan)
Kenapa Yang Muda tertinggi dalam kecelakaan kerja
Berdasarkan laman resmi safetysign.co.id, Occupational Safety and Health Administration (OSHA) Amerika
Serikat bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi fenomena ini adalah karakter pekerja muda:

• yang rentan mengalami stress,


• kurangnya pengawasan supervisor,
• pelatihan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) yang tidak memadai,
• pengoperasian peralatan kerja
yang tidak aman.
Siapa Yang Bertanggungjawab dalam Implementasi K3

Kewajiban perusahaan untuk :


Pemberian pelatihan K3,
Keberadaan ahli K3 bersertifikasi,

Penjaminan alat kerja yang aman,


Sistem penjaminan K3,
Memberikan jaminan faktor lingkungan
Peran Pemerintah Dalam Menurunkan Angka Kecelakaan Kerja

Menyempurnakan peraturan perundang-undangan serta standar di


bidang K3, termasuk tersedianya Panduan Pengawasan
Ketenagakerjaan di Masa Pandemi,
Meningkatkan peran pengawas bidang K3 dalam pembinaan dan
pemeriksaan serta penegakan hukum di bidang K3;
Meningkatkan kesadaran pengusaha/pengurus, tenaga kerja dan
masyarakat sehingga memiliki kompetensi dan kewenangan bidang
K3;
Meningkatkan peran serta masyarakat, lembaga K3 dan pemeduli K3;
Meningkatkan kolaborasi dengan asosiasi-asosiasi profesi K3 dan
perguruan tinggi memiliki program K3;
Menyempurnakan pelaksanaan pengawasan, informasi, dan layanan
K3 berbasis digitalisasi
Perlunya Transformasi Digital dalam Pengelolaan K3

 Keberadaan dunia digital dalam dominasi system


kerja
 Proses transformasi digital dalam semua lini
 Hikmah di balik Pandemi Covid-19
 Pentingnya K3 dalam pencegahan penularan C-19
 Pemanfaatan teknologi dalam pengawasan pekerja
WFH dan mobilitas pekerja.
 Digitalisasi dapat memberikan nilai tambah bagi
perusahaan dari aspek layanan pelanggan.
 Digitalisasi akan mampu mengurangi pekerja
operator yang rawan dengan kecelakaan kerja
Sistem digital memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam
melakukan pengawasan dalam keselamatan dan kesehatan kerja
(K3).
Kemajuan teknologi mengubah sifat profesional K3 dalam :
mengurangi risiko,
membuat keputusan, dan
mengalokasikan sumber daya. 
Evolusi K3 vs Evolusi Industri
EVOLUSI K3
TOOLS/MACHINES

WORKER
K3 1.0
OBJECT/ Task/Work
K3 2.0 PRODUCT

K3 3.0
Pe
r
ke
m

K3 4.0 ORGANIZATION
RULES
ba
ng
an

COMMUNITY
se
m
en
ta
ra

K3 5.0

Sumber : Reka Ulang Adopsi Gueterezz, Miranda, Gonzales (2022)


Revolusi Industri Pertama (1.0) , yang dimulai pada akhir abad ke-18 (1750-1780),
adalah periode di mana energi hidrolik dan mesin uap memainkan peran K3 1.0
Revolusi Industri Kedua (2.0) berawal dari akhir abad ke-19 (1870) hingga awal
abad ke-20 dan ditandai dengan kemajuan dalam bentuk penggunaan energi (listrik,
gas, dan minyak) dan penerapannya  K3 2.0
Revolusi Industri Ketiga (3.0) berasal dari abad ke-20 (1964) dan ditandai dengan
penggabungan energi atom ke dalam proses produksi dan kebangkitan elektronik
dan sibernetika K3 3.0
Revolusi Industri Keempat” (sejak 2012) dan transisinya ke Industri 5. 0 (hingga
saat ini) ditandai dengan transformasi digital organisasi melalui konektivitas
digital.K3 4.0  5.0
K3 1.0 K3 2.0
• Tidak ada tindakan sistematis • Model pencegahan berfokus pada
atau preskriptif tentang keamanan dan kebersihan proses
keselamatan di tempat kerja. produksi dan produk

• Tidak ada model pencegahan di • Model preskriptif keselamatan


pabrik, atau di sektor lain seperti kerja dan kebersihan industri.
pertambangan, pertanian.

• Hukum asuransi kecelakaan di


Spanyol dan kerangka preskriptif
• Kurangnya regulasi khusus. di negara lain
• Bekerja sebagai sumber ketahan • Pekerjaan mengintensifkan
metabolisme, asal-usulnya. generasi keretakan metabolisme.
.
K3 3.0 K3 4.0 – 5.0
• Model pencegahan berfokus pada • Konsepsi ilmu keselamatan dari ilmu kompleksitas, secara
terintegrasi multi-skala, multi-level, dan multi-aspek
proses dan keamanan produk.
ekonomi, lingkungan, dan cara sosial, di bawah prinsip
kompleksitas minimum dengan struktur organisasi dan
manajemen fraktal
• Undang-undang tentang • Model K3 dalam konteks keberlanjutan sosial sebagai salah
pencegahan bahaya kerja. satu dari tiga pilar keberlanjutan (ekonomi, lingkungan dan
• Model manajemen pencegahan, sosial)..
pelayanan pencegahan sebagai unit • Peningkatan K3 secara terus-menerus dengan
mengintegrasikan pengetahuan (tepi) tingkat lanjut tentang
organisasi. spesialisasi pencegahan dan pendukung digital

• Pemantauan dan kontrol kesehatan dan keselamatan secara


• Spesialisasi keselamatan di tempat real time dengan sistem dan dasbor yang terhubung secara
kerja, kebersihan, ergonomi dan cerdas melalui indikator yang dikelola dengan pemikiran
psikososiologi. sistemik
Bagaimana mensukseskan Tranformasi Digital

Memahami tentang masalah yang harus


dipecahkan,
Menilai K3 Digital Maturity saat ini
Berpandangan strategis tentang teknologi
digital
Mencari sistem dan solusi digital K3 yang
terintegrasi dan otomatis
Berinvestasi untuk mendukung kemampuan
digital
Mengambil Insiatif Digitalisasi Pengelolaan K3
Beberapa Contoh :
Inisiatif Pengelolaan K3 Teknologi

Teknologi yang dapat gunakan untuk mengurangi insiden cedera Manual handling risk
muskuloskeletal. Dengan mengukur gerakan tubuh "berisiko", pengguna dapat menerima mitigation technology
peringatan realtime ke aplikasi seluler melalui umpan data yang sedang berlangsung. Tutorial
kemudian diberikan untuk membantu pekerja dalam teknik penanganan manual mereka.

Teknologi yang dapat digunakan untuk secara signifikan meningkatkan efektivitas Virtual Reality Technology
pelatihan. Teknologi dapat memberi organisasi pengaruh tinggi, skalabel, dan metode yang
efisien untuk membangun kemampuan pekerja dengan cepat, terutama mereka yang kurang
berpengalaman di lingkungan berisiko tinggi.

Teknologi yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan dari “3D"; berbahaya, Drone & Robotics
kotor dan sulit. Teknologi tersebut dapat mengakses area yang sulit dijangkau, seperti dalam Technology
skenario tanggap darurat. Mereka juga dapat digunakan untuk menghemat periode waktu yang
signifikan, seperti pemindaian situs besar dalam aplikasi pertanian dan pertambangan.
Inisiatif Pengelolaan K3 Teknologi
Teknologi yang dapat gunakan untuk digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas Bot AI Technology
kompleks, dan disematkan ke dalam banyak aplikasi untuk memandu pengguna — termasuk
penanganan manual yang dapat melatih pekerja melalui pelatihan penanganan manual yang
disesuaikan.
Teknologi yang dapat digunakan untuk pemasangan sensor ke stasiun kerja untuk Workplace
mengukur elemen kinerja. Aliran data yang dihasilkan dapat digunakan untuk melatih pekerja, analyticsTechnology
dan meningkatkan stasiun kerja dan desain antarmuka. "Analisis ergonomis" sedang dilakukan
dalam transportasi, listrik dan utilitas, dan pengaturan manufaktur.
Teknologi yang dapat digunakan penerapan sensor ke pekerja itu sendiri, untuk Biometrics Technology
mengumpulkan kesehatan fisik, kesehatan mental, dan metrik lainnya. Misalnya, tingkat
kelelahan dan suhu tubuh dapat diukur secara real time, dengan peringatan yang dirancang untuk
campur tangan dan memperingatkan pekerja dan organisasi mereka. Sensor penanganan manual
telah dikembangkan untuk mengukur gerakan tubuh "berisiko", dan memberikan tutorial
pelatihan yang ditargetkan kepada pekerja.
Implementasi Transfomasi K3 yang Berhasil

Memenuhi harapan dan tujuan pemangku kepentingan utama

Tingkatkan kinerja K3

Secara efektif membantu manajemen risiko K3


Integrasikan ke dalam operasi bisnis yang lebih luas

Menghasilkan keterlibatan dan adopsi yang responsif di


seluruh organisasi
Contoh Aplikasi

1. Monitoring KPI K3
2. Monitoring Insiden K3
3. Monitoring K3-Bulanan

Anda mungkin juga menyukai