Anda di halaman 1dari 43

INSPEKSI KESELAMATAN

KESEHATAN & KERJA

Disampaiakn oleh :
Ir. Nasirman Chan

1
Ir. Nasirman Chan.
ME (EU), PEng. ASEAN Eng. CSE

Tempat/Tgl Lahir : Pariaman/1 Januari 1966


Keluarga : 1 Istri dan 3 Anak
Hobby : Music, Nature, Philatelist, Travelling
Alamat : Jl. Seranti No. 5 Air Tawar Timur, Padang, 25132
Perjalanan Luar Negri : Malaysia, Singapura, Philipina dan Thailand
Pengalaman Kerja : Direktur Utama PT. Arsy Cita Kamato ( Contractor )
Direktur Utama PT. Limpapeh Tour & Travel
Organisasi : - Ketua PII Cabang Padang 2015 – 2018
- Sekretaris PDK Kosgoro Sumbar 2013 – 2018
- Ketua A2K4I Sumbar 2013 - 2017
- Sekretaris ASSMI Sumbar 2015 – 2019
Email : sikucur@yahoo.com
HP : +62 81388602389
Sertifikat Pelatihan
1. Penataran P4 Pola 144 Jam Tingkat Nasional XXXII, Jakarta 1995
2. Penataran Kewaspadaan Nasional XVI, Jakarta 1996
3. Internasional Corse Integrated Housing Project, Malaysia 2006
4. Internasional Coference On Urban Studies, Manila 2016
5. TOT SMK3 Konstruksi, Lombok 2016
6. Pertemuan Ilmiah Tahun Riset Kebencanaan III IAB, ITB 2016
7. Insinyur Profesional Madya
8. Sertifikasi Keahlian :
a. Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung
b. Ahli Madya Teknik Jembatan
c. Ahli Madya Manajemen Konstruksi
d. Ahli Madya Manajemen Proyek
e. Ahli Madya Manajemen Mutu
f. Ahli Madya K3 Konstruksi
Introduction
DEFINISI:
INSPEKSI ADALAH PEMERIKSAAN RUTIN & BERKALA
TERHADAP SATU OBJEK atau KEGIATAN.
AUDIT ADALAH PEMERIKSAAN THDP SISTEM KESELU-
RUHAN KEGIATAN OPERASI DIBANDINGKAN DGN
STANDARD YG DIACU .

Inspeksi merupakan salah satu alat terbaik


dalam mengidentifikasi bahaya/risiko.
Dasar Hukum
Permenaker No. 05/ 1996 (Elemen 4.1)
OSHAS 18002 : 1999 (Klausal 4.5.1, butir d. 3):

4
Benefit
 Mengidentifikasi problem potensial.
 Mengidentifikasi defisiensi peralatan (equipment).
 Mengidentifikasi kekeliruan dalam tindakan/ pelaksanaan
kerja.
 Mengidentifikasi efek perubahan (effect of changes).
 Mengidentifikasi kekurangan dalam tindakan perbaikan
(remedial action).
 Mengidentifikasi positive performance dan quality result.
 Mendemonstrasikan komitmen manajemen.
 Hasil Inspeksi akan menjadi salah satu topik penting
dalam Audit

5
Katagori

Terdapat 2 katagori inspeksi secara umum


(berdasarkan jenisnya):
– Inspeksi Informal (Unplanned inspection)
– Inspeksi Formal (Planned Inspection)

6
Inspeksi Informal

 Dilakukan dengan tingkat kesadaran yang


tinggi oleh setiap orang dalam rutinitas
aktifitasnya.
 Spontan, terbatas dan tidak sistematis.
 Mendapatkan kondisi/ data sebenarnya/
nyata & asli.
 Bisa dalam bentuk kotak saran.

7
Inspeksi Formal

 Menyeluruh dan komprehensif


 Terjadwal dengan jelas
 Bagian dari tanggung jawab
manajemen lini (line management).
 Dilakukan secara team.
 Dimana dan apa – need analysis.

8
Inspeksi Formal

Manfaat Inspeksi Formal :


 Inspector/ observant memberikan perhatian penuh
dalam inspeksi.
 Inspector/ observer mempersiapkan menjadi observant
dan cepat mengerti (perceptive) terhadap kondisi.
 Menggunakan check-list yang terstruktur dan teratur.
 Inspector melihat sesuatu di luar penglihatan normal
(outside normal eye level).
 Temuan sumber bahaya diklasifikasi, diprioritaskan dan
ditindak lanjuti.
 Temuan dan rekomendasi dilaporkan, meningkatkan
hazard awareness, corrective action dan pencegahan
kecelakaan.

9
Inspeksi Formal

Secara umum inspeksi formal dapat


dikatagorikan sbb:
A. Inspeksi umum K3 (general inspection).
B. Inspeksi kebersihan (Housekeeping)
C. Inspeksi kritikal (critical part inspection)
D. Inspeksi Preventive maintenance
E. Pre-use equipment inspection

10
Inspeksi Formal
Berdasarkan Urgensinya, Inspeksi
Formal dibagi dlm 2 bagian:
 Inspeksi Umum : bertujuan utk melihat apakah
ada perubahan thdp prosedur kerja, peralatan,
bahan dan lingkungan kerja.

- Inspeksi Bagian Kritis: inspeksi yg ditujukan


kepada bagian kritis dari mesin, peralatan atau
struktur yg akan menimbulkan masalah besar bila
rusak, aus, salah pemakaian atau pelaksanaan kerja
yg tidak memadai.

11
Inspeksi Formal

Tahapan Inspeksi Formal :


1. Persiapan (preparation)
2. Pelaksanaan Inspeksi (inspection)
3. Mengembangkan langkah perbaikan
4. Tindak lanjut (follow-up action).
(Tahapan: Persiapan, pelaksanaan Inspeksi, pencatatan,
pelaporan, mengembangkan perbaikan, tindak lanjut)

12
Tahapan Inspeksi Formal
1. Persiapan (preparation)
– Mulailah dengan positive attitude.
- Persiapan mental untuk tidak hanya melihat hal
yang substandard namun juga harus hal yang
benar (right).
– Buat perencanaan inspeksi.
- Ketahui penanggung jawab area.
- Buat peta dan rute inspeksi.
– Tentukan apa yang akan dilihat/ diinspeksi
– Pelajari & pahami apa yg dilihat/ diinspeksi.
– Buat daftar verikasi (checklist)

13
Tahapan Inspeksi Formal
1. Persiapan (preparation)
– Tinjau kembali (review) laporan inspeksi sebelumnya.
• Temukan hal – hal yang belum tuntas akar
permasalahnya (basic causes).
• Temukan lokasi atau equipment yg belum diinspeksi.
• Temukan item – item yang terbatas dan masih dapat
dikembangkan.
• Temukan dan analisa corrective action yang mungkin
tidak tepat atau masih bisa dikembangkan.
• Temukan laporan tentang Critical Parts.

14
Tahapan Inspeksi Formal
1. Persiapan (preparation)
– Persiapkan dan lengkapi peralatan, material
dan kebutuhan lainnya untuk menunjang
inspeksi.
• Pakaian yang cocok
• Alat pelindung diri
• Senter
• Alat ukur/ meteran/kaca pembesar
• Kamera
• P3K secukupnya.
• Clip Board, kertas dan pensil/ballpoint.

15
Tahapan Inspeksi Formal
2. Pelaksanaan Inspeksi (inspection)
“Key-point” / “Tips” dalam inspeksi:
• Mengacu pada Map dan Check-list.
• Berbicara secara positive.
• Lihat secara detail dan tajam.
• Lakukan tindakan perbaikan sementara.
• Uraikan dan petakan seluruh item temuan dengan jelas.
• Klasifikasikan sumber bahaya.
• Memeriksa & melaporkan existing item bila dianggap perlu
• Menentukan basic causes dari substandard action dan
substandard condition (gunakan magic word “Why”).
Pelaksanaan Inspeksi boleh dilakukan oleh supervisor
pekerjaan, dengan catatan: “Supervisor tsbt mempunyai
kompetensi dlm pekerjaan Inspeksi” .

16
Tahapan Inspeksi Formal

2.1. Klasifikasi Sumber Bahaya


– Klas ‘A’ (Major)
• Kondisi atau tindakan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan fatal atau cacat permanen.
– Klas ‘B’ (Serius)
• Kondisi atau tindakan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan serius atau cacat sementara.
– Klas ‘C’ (Minor)
• Kondisi atau tindakan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan minor dan tanpa cacat.

17
Tahapan Inspeksi Formal

2.2. Time Frame vs Klasifikasi Risiko


– Klas ‘A’ segera (immediately)
– Klas ‘B’ tidak lebih dari 6 jam
– Klas ‘C’ tidak lebih dari 12 jam

18
Tahapan Inspeksi Formal
 Sumber Bahaya Potensial:
1. People/Process/Procedure
2. Equipment
3. Material
4. Environment

 Tipe Sumber Bahaya Potensial:


1. Bahaya Fisik
2. Bahaya Biologi
3. Bahaya Kimia
4. Bahaya Ergonomi
5. Bahaya Psikologi

19
Tahapan Inspeksi Formal

3. Mangembangkan Langkah Perbaikan


– Tidak sebatas correction tapi juga corrective action.
– Merekomendasikan sesuatu yang sistematis yang
dapat mengontrol immediate / basic causes.
• Pontensi dari severity loss
• Kemungkinan timbul kerugian
• Biaya pengontrolan
• Level pengontrolan
• Alternatif pengontrolan
• Justifikasi/ alasan pengontrolan

20
Tahapan Inspeksi Formal

4. Tindakan Lanjut (follow-up)


– Sebagai tindakan nyata dari rekomendasi tindakan
perbaikan.
– Inspektor harus berinisiatif dalam follow-up action:

• Commendation, memorandum, recourses, verifying,


progress monitoring, final review.

21
Katagori Inspeksi Formal

B. Inspeksi Kebersihan/ Housekeeping


– Tidak terbatas pada kebersihan namun kerapaian
juga.
– Bersih: Sebuah tempat untuk sesuatu dan sesuatu
selalu berada pada tempatnya.
– Rapi: Sebuah tempat bebas dari sesuatu yang tidak
penting dan sesuatu yang penting berada pada
tempat yang tepat.

22
Katagori Inspeksi Formal

C. Inspeksi Kritikal (Critical Part Inspection)


– Critical part: komponen dari mesin, equipment,
material, struktur atau lokasi yang lebih vital dari
komponen lainya yang dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bila mengalami kegagalan atau
kerusakan.

23
Katagori Inspeksi Formal

D. Inspeksi Preventive Maintenance


– Preventive Maintenance bertujuan untuk menjaga
performa equipment atau mesin dalam kondisi prima
dan jauh dari kegagalan (fails).
– Point pada preventive maintenance:
• Histori kegagalan (failure), kecelakaan/ breakdowns
• Risk Assessment
• Program inspeksi
• Regulatory requirement
• Informasi dan data manufacturer’s

24
Katagori Inspeksi Formal

D. Pre-use inspection
– Suatu inspeksi yang dilakukan sebelum suatu alat/
equipment digunakan untuk memastikan kelayakan
serta terpenuhinya persyaratan safety yang
diharuskan.

25
Site Visit

26
4/9/23 Laurensius Lamech 27
28
4/9/23 Laurensius Lamech 29
4/9/23 Laurensius Lamech 30
Laurensius Lamech 31
4/9/23 Laurensius Lamech 32
4/9/23 Laurensius Lamech 33
4/9/23 Laurensius Lamech 34
4/9/23 Laurensius Lamech 35
4/9/23 Laurensius Lamech 36
CONTOH LEMBAR PERIKSA INSPEKSI K3 UNTUK ACETYLENE & OXYGEN

Hari/tanggal: / Untuk pekerjaan: Lokasi:


NO. ITEM YANG AKAN DIINSPEKSI BAIK TIDAK KET.
1. Apakah kondisi tabung dalam keadaan baik?
2. Apakah regulator dalam kondisi baik?
3. Apakah selang/hose dalam kondisi baik?
4. Apakah tidak ada kebocoran pada kerangan?
5. Apakah tabung bertekanan pada posisi berdiri tegak dan diikat pada
tempat kuat/sesuai?
6. Apakah tabung dipisahkan antara yang kosong dan yang masih berisi
serta diberi label?
7. Apakah tabung yang tidak digunakan dilengkapi penutup yang baik?
8. Apakah kondisi cutting torch dalam kondisi yang baik?
9. Apakah hose yang digunakan dilengkapi oleh Flashback Arrestor?
10. Apakah ketika digunakan disediakan tabung pemadam api?

11. Apakah tabung dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar

Sebelum digunakan, tabung acetylene / oxygen harus di inspeksi terlebih dahulu . Formulir No.:
Disetujui Oleh: Diinspeksi Oleh:

Nama: Nama:
Jabatan: Jabatan:
Contoh lembar periksa inspeksi K3 untuk Scaffolding & Tangga
Hari/tanggal: / Lokasi:
NO. ITEM YANG AKAN DIINSPEKSI BAIK TDK KET.
1. Apakah material (bahan pembuat) scaffolding dan tangga dalam kondisi baik?
2. Apakah landasan scaffolding telah level?
3. Apakah scaffolding telah tegak lurus?
4. Apakah sambungan pipa dlm kondisi baik & diikat dgn clamp yg baik?
5. Apakah pipa horizontal telah level?
6. Apakah tersedia platfrom yang kuat?
7. Apakah tersedia handrail dalam kondisi baik?
8. Apakah tersedia tangga yang kokoh?
9. Apakah clamp dalam kondisi yang baik?
10. Apakah scaffolding telah diberikan braching?
11. Apakah clamp putar hanya digunakan pada braching?
12. Apakah ketinggian scaffolding lebih dari 2 meter?
13. Apakah tag sudah terpasang?

Sebelum digunakan harus diberi "Tag OK" terlebih dahulu. Formulir No.:

Disetujui Oleh: Diinspeksi Oleh:

Nama: Nama:
Contoh lembar periksa persediaan APD
Hari/tanggal: / Lokasi:

NO. ITEM YANG AKAN DIINSPEKSI JMLH BAIK TDK KET.


1. Pelindung Mata / Safety Goggles
2. Sepatu Keselamatan / Safety Boot
3. Topi Keselamatan / Safety Helmet
4. Sarung Tangan / Safety Hand Gloves
5. Pelindung Telinga / Safety Ear Plug

6. Pelindung Pernafasan / masker/Respirator


7. Full Body Harness/Safety belt
8. Kap Las / Welding Cap
9. Alat Pemadam Api Ringan / Fire
10. P3K / First Aid Kit
11. Tandu / Stretcher

Sebelum digunakan harus diberi "Tag OK" terlebih dahulu.


Formulir No.:
Disetujui oleh: Dibuat oleh:

Nama: Nama:
Koordinator K3 Petugas K3/Bag. Gudang
Contoh lembar periksa untuk Safety Patrol
Hari/tanggal: / Waktu: s/d: Lokasi:
NO. ITEM YANG AKAN DIINSPEKSI BAIK TDK KET.
1. Alat Pelindung Diri (APD)
a. Pelindung Mata / Safety Goggles
b. Sepatu Keselamatan / Safety Boot
c. Topi Keselamatan / Safety Helmet
d. Sarung Tangan / Safety Hand Gloves

e. Pelindung Telinga / Safety Ear Plug


f. Pelindung Pernafasan / Masks
g. Sabuk Keselamatan / Safety Belt
h. Kap Las / Welding Cap
i. Full Body Harness
2. Rambu-Rambu Keselamatan
3. Perilaku Para Pekerja
4. Pengoperasian Alat
5. Pelaksanaan Pekerjaan
Hal-hal lain yang berbahaya (fasilitas atau perilaku pekerja):
Formulir No.:
Disetujui oleh: Diobservasi oleh:

Nama: Nama:
Koordinator Unit K3 Petugas K3
Contoh lembar periksa untuk Equipment
No. Pol./Police No.: Tahun/Year: Jenis:
Perusahaan/Company: Merk/Type: Bahan Bakar:
Kondisi
NO. Uraian
BAIK TDK KET.

1. Sabuk Pengaman /Seat Belt


2. Rem / Break
3. Rem Tangan / Hand Break
4. Alat Pemadam Api Ringan / Fire Extinguisher
5. Segitiga Pengaman / Triangle

6. Kotak P3K / First Aid Kit


7. Dongkrak / Jack
8. Kunci Ban / Wrench
9. Kaca Spion Kanan & Kiri / Side Mirror
10. Lampu Besar / Head Light

11. Lampu Kecil / Small Light


12. Lampu Sign Kiri & Kanan / Signal Light
13. Lampu Mundur / Reverse Light
14. Kabel-Kabel / Cables
15. Penutup Kepala Battery / Battery Lock
16. Ban / Tire
Formulir No.: ------------------------------------, ------------------------------ 20---------
Diobservasi oleh:

Ahli Mesin / Mechanic


Contoh Rencana Inspeksi
Frekuensi Penanggung Jawab
NO. Jenis Inspeksi Formulir Terkait
Inspeksi Inspeksi
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.
13.
14.
15.
16.

Formulir No.:
Disetujui oleh: Dibuat oleh:

_______________________ ________________________
Management Representative Koordinator K3
Tanggal: Tanggal:
43

Anda mungkin juga menyukai