Anda di halaman 1dari 43

Awareness

ISO45001

Istiyan Wijayanto

Universitas Andalas, Senin 26 September 2022


Tujuan

• Mengenalkan SMK3 berbasis ISO 45001:2018

• Konsep PDCA dalam Skema ISO 45001:2018

• Faktor pendukung menuju suksesnya penerapan SO 45001:2018


Latar Belakang
Sebuah organisasi bertanggung jawab atas
kesehatan dan keselamatan kerja pekerja dan orang
lain yang dapat dipengaruhi oleh aktivitasnya.
Penerapan Sistem Manajemen K3 dimaksudkan
untuk memungkinkan organisasi untuk
• tempat kerja yang aman dan sehat,
• mencegah cedera terkait pekerjaan dan
kesehatan yang buruk, dan
• terus meningkatkan kinerja K3.
Definisi ISO

Organisasi Internasional untuk


Standardisasi atau biasa disingkat
ISO adalah badan standar
internasional yang terdiri dari
wakil-wakil dari badan
standardisasi nasional setiap
negara.
Definisi ISO

• ISO merupakan suatu organisasi di luar


pemerintahan (Non-Government
Organization/NGO). Misi dari ISO (International
Standard Organization) adalah untuk mendukung
pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan
terkait lainnya dengan harapan untuk membantu
perdagangan internasional, dan juga untuk
membantu pengembangan kerjasama secara global
di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan
ekonomi.

• Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan


kesepakatan-kesepakatan internasional yang
kemudian dipublikasikan sebagai standar
internasional.
Macam-macam ISO
1. ISO 9001
Kegunaannya adalah :
untuk memastikan mutu sebuah perusahaan dimana
perusahaan tersebut harus bisa menjamin kualitas
produk atau jasa, tidak terpaku pada bidang tertentu.
untuk membantu perusahaan menjamin kepuasan
pelanggan serta membantu mengembangkan hal-hal
baru agar tetap sejalur dengan tujuan perusahaan.

2. ISO 14001
Berguna untuk :
menjamin dan memastikan bahwa perusahaan
memperhatikan keseimbangan lingkungan di
sekitarnya. Oleh karena itu, ISO 14001 berkaitan erat
dengan manajemen lingkungan dan dampak-dampak
yang ditimbulkan dari adanya perusahaan tersebut.
Macam-macam ISO
3. ISO 28000
Kegunaaanya adalah :
Untuk penentuan standar dalam sertifikasi ISO 28000
mencakup keamanan rantai pasokan atau keamanan segala
aktivitas dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan usaha
tersebut karena pekerjaan yang dilakukan memiliki resiko
yang cukup tinggi. Bidang-bidang usaha yang memerlukan
sertifikasi ini biasanya adalah bisnis perhotelan, tambang,
perbankan, dan fasilitas umum lainnya.

4. ISO 22000
Perusahaan yang harus memiliki standar sertifikasi ini adalah
perusahaan yang bergerak di bidang pangan mencakup
segala jenis produk makanan dan minuman. Perusahaan
harus bisa menjamin bahwa produk telah diuji keamanannya
sebelum bisa dikonsumsi secara luas. Diperlukan juga
adanya peningkatan quality control serta rencana
pengendalian produk.
ISO 45001
Apa Itu ISO 45001? Pengendalian Risiko, Manfaat dan Bidang Kerja. ISO 45001 berguna
untuk manajemen K3 di lingkungan instansi atau perusahaan.

ISO 45001 diterbitkan pada Maret 2018 oleh badan standardisasi internasional yang
mengatur tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Standar ini
kemudian digunakan sebagai pengganti OHSAS 18001 .

ISO 45001 juga merupakan standar internasional pertama yang membahas mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja. Rawannya kecelakaan di tempat kerja dan berbagai
macam gangguan kesehatan yang bisa timbul di lingkungan tempat bekerja membuat
standarisasi terkait K3 sangat penting dilakukan oleh perusahaan atau instansi.
ISO 45001

• ISO 45001 merupakan sebuah standar internasional yang


mengatur tentang sistem kesehatan dan keselamatan kerja atau K3
di lingkungan organisasi atau instansi.

• Penerapan standar ini nantinya akan membuat organisasi yang


dimaksud dapat melaksanakan dan menerapkan sistem manajemen
K3-nya secara aktif dan mencegah kecelakaan dan dampak
kesehatan yang dialami oleh para pekerjanya.

• Tidak hanya menjamin keselamatan dan kesehatan para


pekerjanya saja, ISO 45001 juga memiliki tujuan untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan kenyamanan saat bekerja.
ISO 45001
• ISO 45001 juga tidak harus dilakukan oleh
organisasi atau instansi besar saja, penerapannya
bisa dilakukan di segala jenis bidang industri dan
dari berbagai macam skala usaha. Hal ini karena
keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan
di masing-masing organisasi dan instansi.

• Organisasi dikatakan dapat memenuhi ISO


45001 apabila dapat melakukan analisis risiko
secara mendalam dan pengendalian risiko yang
mungkin dapat timbul. Organisasi juga harus
melakukan pengurangan dampak-dampak buruk
yang mungkin pada dampak buruk bagi fisik dan
mental yang kemungkinan bisa terjadi.
ISO 45001

• ISO 45001 dapat digunakan oleh


organisasi atau instansi yang menjadi
dasar dalam menciptakan K3 secara
efektif dan aman. Standar 45001 juga
bisa menjadi jaminan bagi organisasi
yang digunakan sebagai tempat bekerja
yang aman dan nyaman.
Manfaat ISO
45001

• ISO 45001 bermanfaat bagi perusahaan dan pekerja


untuk dapat:
• Meminimalisir kecelakaan kerja dan kemungkinan
gangguan kesehatan yang bisa muncul selama
aktivitas bekerja hingga Mengurangi risiko K3.
• Peningkatan efektivitas dan kinerja sistem
manajemen K3.
• Reputasi merek bagi perusahaan atau organisasi
sekaligus melindunginya.
• Mencegah risiko buruk yang bisa saja terjadi.
• Meningkatkan kesadaran terhadap undang-undang
yang berlaku.
Penerapan ISO 45001
• Penerapan ISO 45001 lebih menitikberatkan pada konteks
organisasi, berbeda dengan OHSAS 18001 sebelumnya.

• Pada standar ini disebutkan ketika akan menyusun sistem


manajemen K3, setiap organisasi diwajibkan untuk memahami
kebutuhan dan ekspektasi dari berbagai pihak yang memiliki
kepentingan, misalnya pemerintah, masyarakat, pemegang
saham , dan komunitas di lingkungan organisasi yang
diwajibkan dalam penanganan isu K3 yang dapat
mempengaruhi kinerja organisasi.

• K3 kini menjadi isu utama pada masing-masing organisasi


atau instansi. Pelaksanaan sistem manajemen K3 sangat
dipengaruhi oleh peran dan komitmen yang kuat dari pihak
manajemen.
Key Point ISO 45001
• Di ISO 45001 manajemen berperan kuat di
bidang kepemimpinan manajemen K3.

• Di pihak lain, para pekerja juga wajib


dilibatkan agar tujuan K3 dapat terlaksana
dengan baik.

• Tidak hanya peran manajemen saja, ISO


45001 juga membahas mengenai keterlibatan
para pekerja.

• Standar tersebut mengajak para pekerja untuk


berpartisipasi dalam pelaksanaan manajemen
K3 agar dapat terlaksana dengan optimal.
Memahami Organisasi Context of Organization
dan Konteksnya -
Memahami kebutuhan dan
Planning (P) - Clause 6 harapan pekerja dan pihak
Isu Internal dan Isu
Eksternal
6.1.1. Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang lain yang berkepentingan
6.1.2 Identifikasi bahaya & penilaian risiko & peluang
6.1.3. Penentuan persyaratan peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya
6.1.4. Tindakan perencanaan

6.2.1. Sasaran K3
6.2.2. Perencanaan untuk Sasaran K3

Clause 7 Dukungan dan Clause 8 Operasional


Clause 10 Action (A) Leadership 7.1. Sumber Daya
10.2. Insiden, Ketidaksesuaian and 7.2. Kompetensi
7.3. Pemahaman
dan Tindakan Perbaikan
Worker Participation 7.4. Komunikasi
7.5. Informasi Terdokumentasi
10.3. Perbaikan Berkelanjutan 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi
Clause 5 8.2. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat

Clause 9 Check (C)


9.1.1. Pemantauan, pengukuran, analisis, dan
evaluasi kinerja
9.1.2. Evaluasi Kepatuhan

Menentukan ruang 9.2 Internal Audit


Intended Outcomes
lingkup - 9.3 Tinjuan Manajemen of the OH&S
Sistem Manajemen K3 Management
System
PDCA Cycle of
ISO 45001:2018

Konsep PDCA adalah proses iteratif (siklus) yang


digunakan organisasi untuk mencapai peningkatan
berkelanjutan. Konsep ini dapat diterapkan pada sistem
manajemen dan masing-masing komponennya, sebagai
berikut:
a) Plan/ Perencanaan : menentukan dan menilai risiko
dan peluang K3 serta risiko dan peluang lainnya,
menetapkan sasaran k3 dan proses yang diperlukan untuk
mencapai hasil sesuai dengan kebijakan K3 organisasi;
b) Do/Pelaksanaan : melaksanakan semua proses sesuai
dengan yang direncanakan;
c) Check/Pemeriksaan : memantau dan mengukur
pelaksanaan semua kegiatan dan proses terkait kebijakan
dan sasaran K3, serta melaporkan hasilnya;
d) Act/Tindakan : mengambil tindakan untuk mengkoreksi
kinerja K3 secara berkelanjutan guna mencapai hasil yang
diinginkan.
Hasil yang diharapkan dari
penerapan SMK3 meliputi

• a) peningkatan kinerja K3 secara


berkelanjutan;
• b) pemenuhan persyaratan
peraturan perundang-undangan K3
dan persyaratan lainnya;
• c) pencapaian sasaran K3.
Konteks Organisasi
Memahami Organisasi dan
Memahami kebutuhan dan
Konteksnya - harapan pekerja dan pihak
Isu Internal dan Isu lain yang berkepentingan
Eksternal

Menentukan ruang lingkup -


Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3
Memahami Organisasi dan Konteksnya -
Isu Internal dan Isu Eksternal
menetapkan, menerapkan, memelihara, dan secara
berkelanjutan memperbaiki SMK3. Isu-isu internal
dan eksternal dapat bersifat positif atau negatif Sistem Manajemen K3
dan mencakup kondisi, karakteristik atau perubahan
keadaan yang dapat mempengaruhi SMK3 a) menetapkan satu atau lebih proses untuk
memberikan keyakinan bahwa proses dikendalikan,
Contoh : Issue rekrutment tenaga kerja local, issue
dilakukan sesuai rencana dan mencapai hasil yang
demonstrasi diharapkan dari SMK3;

Menentukan ruang lingkup - Sistem Manajemen


b) mengintegrasikan persyaratan-persyaratan
K3
Batasan dan penerapan boleh mencakup seluruh SMK3 ke dalam berbagai proses bisnis (misalnya
organisasi, atau bagian tertentu dari organisasi, desain dan pengembangan, pengadaan, sumber
dimana manajemen puncak dari bagian organisasi daya manusia, penjualan dan pemasaran).
tersebut memiliki fungsi, tanggung jawab, dan
kewenangannya sendiri untuk membangun SMK3 Contoh : Adanya job deskripsi dari setiap posisi
pekerjaan, SOP Pembelian yang mensyaratkan
peraturan K3 yang relevan (Internal maupun
external serta regulasi pemerintah)
5.1
Kepemimpinan dan
Komitmen

5.2
Kebijakan K3
5
Kepemimpinan dan
partisipasi pekerja
5.3
Peran, Tanggung Jawab
dan Wewenang Organisasi

5.4
Konsultasi dan Partisipasi
Pekerja
1. Ditandatangani Pimpinan tertinggi
2. Dibuat & direview periodic, Mengacu
perkembangan bisnis & peraturan
pemerintah, mencakup aspek K3L
3. Penyusunan melibatkan perwakilan
pekerja , serikat pekerja
4. Dimasukkan dalam program kerja K3 &
Operasional
5.1. Kepemimpinan dan Komitmen 5.3. Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang
• Manajemen puncak memiliki tanggung jawab khusus Organisasi
dimana mereka harus terlibat secara pribadi atau • Setiap orang di tempat kerja perlu memperhitungkan
dibutuhkan untuk melakukan pengarahan. tidak hanya kesehatan dan keselamatan mereka
sendiri, tetapi juga kesehatan dan keselamatan orang
• Cara terpenting manajemen puncak menunjukkan lain.
kepemimpinan adalah mendorong pekerja untuk • Manajemen puncak yang bertanggung jawab berarti
melaporkan insiden, bahaya, risiko dan peluang dan bertanggung jawab atas keputusan dan kegiatan
dengan melindungi pekerja dari tindakan balasan, seperti terkait badan pengatur organisasi, otoritas peraturan
ancaman pemecatan atau tindakan pendisiplinan, ketika perundang-undangan dan, lebih luas lagi, pihak yang
mereka melakukannya. berkepentingan

5.2. Kebijakan K3
5.4. Konsultasi dan Partisipasi
• Seperangkat prinsip yang dinyatakan sebagai komitmen
• Konsultasi menyiratkan komunikasi dua arah yang
dimana manajemen puncak menguraikan arah jangka
melibatkan dialog dan pertukaran pendapat.
panjang organisasi dalam mendukung dan memperbaiki
Sehingga dapat memberikan umpan balik untuk
secara berkelanjutan kinerja K3 organisasi.
dipertimbangkan oleh organisasi sebelum membuat
keputusan.
• Kebijakan K3 memberikan arahan secara keseluruhan,
serta kerangka kerja bagi organisasi dalam menetapkan
• Partisipasi memungkinkan pekerja untuk
sasaran dan mengambil tindakan untuk mencapai hasil
berkontribusi dalam proses pengambilan
yang diharapkan dari SMK3.
keputusan tentang ukuran kinerja K3 dan perubahan
yang diusulkan
6.1.1. Tindakan untuk mengatasi risiko dan
peluang
6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian
risiko dan peluang
6.1.3. Penentuan persyaratan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan
lainnya
6.1.4. Tindakan perencanaan

Clause 6
Planning (P)

6.2.1. Sasaran K3

6.2.2. Perencanaan untuk Sasaran K3


6.1.1. Tindakan penanganan risiko dan peluang 6.1.3. Penentuan persyaratan peraturan perundang-
Perencanaan memperhatikan hubungan dan interaksi antara undangan dan persyaratan lainnya
kegiatan dan persyaratan untuk sistem manajemen secara a) menentukan dan memiliki akses ke persyaratan
keseluruhan. peraturan perundang-undangan terbaru yang berlaku
b) menentukan bagaimana persyaratan peraturan
Peluang K3 menangani identifikasi bahaya, bagaimana bahaya perundang-undangan dan persyaratan lainnya tersebut
tersebut dikomunikasikan, dan dianalisis serta mitigasi bahaya berlaku dan dikomunikasin
yang diketahui. c) mempertimbangkan persyaratan peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya ketika menetapkan,
menerapkan, memelihara dan meningkatkan SMK3

6.1.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang 6.1.4 Tindakan perencanaan
Identifikasi Bahaya Organisasi harus merencanakan:
Proses identifikasi bahaya organisasi harus mempertimbangkan:
a) kegiatan dan situasi rutin dan non-rutin a) tindakan untuk:
b) faktor manusia 1) mengatasi risiko dan peluang
c) bahaya baru atau yang diubah 2) memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan
d) potensi situasi darurat dan persyaratan lainnya
e) Pekerja dan orang lain 3) mempersiapkan dan menanggapi situasi darurat
f) perubahan dalam pengetahuan, dan informasi tentang,
bahaya b) bagaimana cara :
Penilaian risiko dan peluang 1) mengintegrasikan dan menerapkan tindakan-tindakan ke
• Metode penilaian yang tepat dan sesuai dalam proses SMK3 atau proses bisnis lainnya;
• Pencapaian penilaian risiko untuk mencapai acceptance risk 2) mengevaluasi efektivitas tindakan-tindakan tersebut
dan peluang untuk peningkatan kinerja K3
6.2.1. Sasaran K3 6.2.2. Perencanaan untuk Sasaran K3
Sasaran bisa strategis, taktis atau operasional: • Merencanakan pencapaian sasaran secara
a) Sasaran strategis dapat ditetapkan untuk individual atau kolektif.
meningkatkan kinerja SMK3 (misalnya
menghilangkan paparan kebisingan); • Mengevaluasi sumber daya yang
dibutuhkan (misalnya keuangan, manusia,
b) Sasaran taktis dapat ditetapkan di fasilitas, peralatan, infrastruktur) untuk mencapai
proyek atau tingkatan proses (misalnya sasaran
mengurangi kebisingan di sumber);

c) Sasaran operasional dapat diatur pada


tingkatan aktivitas (misalnya memberikan penutup
pada mesin untuk mengurangi kebisingan).
Contoh aplikasi praktis
Ukuran
Kinerja K3
Clause 7 Dukungan
7.1. Sumber Daya
7.2. Kompetensi
7.3. Pemahaman
7.4. Komunikasi
7.5. Informasi Terdokumentasi

Clause 7 and 8
Do (D)

Clause 8 Operasional

8.1 Perencanaan dan


Pengendalian Operasi

8.2. Kesiapsiagaan dan Tanggap


Darurat
Informasi terdokumentasi Komunikasi
Contoh Pemetaan Kompetensi (Training Need Analysis)
7.1. Sumber Daya 7.2. Kompetensi
• sumber daya termasuk manusia, alam, infrastruktur, Dalam menentukan kompetensi untuk setiap peran, organisasi
teknologi, dan keuangan. seharusnya mempertimbangkan:
• Contoh infrastruktur meliputi bangunan, pabrik, a) pendidikan, pelatihan, kualifikasi dan pengalaman yang
peralatan, utilitas, teknologi informasi dan sistem diperlukan
komunikasi, dan sistem penanggulangan darurat b) lingkungan kerja;
organisasi. c) langkah-langkah pencegahan dan pengendalian resiko
d) persyaratan yang berlaku untuk SMK3;
e) persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
7.3. Pemahaman lainnya;
Selain pekerja (terutama pekerja sementara), kontraktor, f) kebijakan K3;
pengunjung, dan pihak lain harus memahami risiko K3 g) konsekuensi potensial dari kepatuhan dan ketidakpatuhan,
yang mereka hadapi. termasuk dampak pada kesehatan dan keselamatan pekerja;
h) manfaat partisipasi pekerja dalam SMK3 berdasarkan
pengetahuan dan keterampilan mereka;
i) tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan peran;
7.4. Komunikasi j) kemampuan individu, termasuk pengalaman, keterampilan
Proses-proses komunikasi yang ditetapkan oleh bahasa, aksara dan keberagaman;
organisasi seharusnya menyediakan pengumpulan, k) pembaharuan kompetensi yang relevan dibuat berdasarkan
pembaruan, dan penyebaran informasi. Proses-proses perubahan konteks atau pekerjaan.
tersebut seharusnya memastikan bahwa informasi yang
relevan diberikan, diterima dan dapat dimengerti oleh
semua pekerja yang relevan dan pihak yang 7.5. Informasi Terdokumentasi
berkepentingan. Informasi terdokumentasi seharusnya mencakup
perencanaan untuk memenuhi persyaratan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya serta
evaluasi efektivitas tindakan-tindakan tersebut.
8.1.1. Perencanaan dn Pengendalian Operasional
Proses perencanaan dan pengendalian operasional perlu
ditetapkan dan diimplementasikan seperlunya untuk
meningkatkan K3, dengan menghilangkan bahaya atau,
jika tidak dapat dilakukan, dengan mengurangi risiko K3 ke 8.1.4. Pengadaan
tingkat serendah mungkin untuk area dan kegiatan pengadaan seharusnya digunakan untuk
operasional menentukan, menilai dan menghilangkan bahaya,
dan untuk mengurangi risiko K3 yang terkait
8.1.2. Menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3 dengan, misalnya, produk, bahan atau bahan
Hierarki pengendalian dimaksudkan untuk memberikan berbahaya, bahan baku, peralatan, atau layanan
pendekatan secara sistematis dalam meningkatkan K3, sebelum diperkenalkan ke tempat kerja.
menghilangkan bahaya, dan mengurangi atau
mengendalikan risiko K3.

8.2. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat


Rencana kesiapsiagaan darurat dapat ditujukan
8.1.3. Manajemen Perubahan terhadap peristiwa alam, kesalahan teknis dan buatan
Meningkatkan K3 di tempat kerja, dengan meminimalkan manusia yang terjadi di dalam dan di luar jam kerja.
pengenalan bahaya baru dan risiko K3 ke dalam
lingkungan kerja akibat adanya perubahan (misalnya
teknologi, peralatan, fasilitas, praktik dan prosedur kerja,
desain spesifikasi, bahan baku, kepegawaian, standar atau
peraturan).
Real Facts

Apakah kita sudah membekali pekerja dengan pelatihan dan panduan


kerja aman yang sesuai? (MAN)

Apakah kita sudah memastikan bahwa metode kerja


digunakan di tempat kerja adalah hasil dari
Risk Assessment yang baik? (METHOD)

Apakah kita sudah memastikan bahwa bahan yang terlibat


dengan proses sudah dipahami oleh pekerja dan
interaksnya dengan system kerja? (MATERIAL)

Apakah kita sudah memastikan bahwa peralatan kerja yang digunakan


memenuhi persyaratan? (MACHINE)
9.1.1. Pemantauan, pengukuran,
analisis, dan evaluasi kinerja

9.1.2. Evaluasi Kepatuhan

Clause 9
9.2. Internal Audit
Check (C)

9.3. Management Review


9.1.2. Evaluasi Kepatuhan
Frekuensi dan waktu evaluasi kepatuhan dapat
bervariasi tergantung pada pentingnya persyaratan,
variasi kondisi operasi, perubahan persyaratan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya serta kinerja
9.1.1. Pemantauan, Pengukuran, Analisis dan Evaluasi organisasi sebelumnya
Kinerja K3
• Pemantauan
menentukan status suatu sistem, sekumpulan aktivitas 9.2. Internal Audit
yang saling terkait atau berinteraksi yang mengubah Menetapkan obyektifitas dan ketidakberpihakan dari
masukan menjadi keluaran atau suatu kegiatan audit internal dengan menciptakan suatu proses yang
memisahkan peran auditor sebagai auditor internal dari
• Pengukuran penugasan normal, atau organisasi juga dapat
sekumpulan aktivitas yang saling terkait atau berinteraksi menggunakan personil eksternal untuk fungsi ini.
yang mengubah masukan menjadi keluaran untuk
menentukan nilai
9.3. Tinjauan Manajemen
• Analisis Cakupan tinjuan manjemen mengacu pada beberapa
proses memeriksa data untuk mencari hubungan, pola, istilah berikut :
dan tren a) "kesesuaian" mengacu pada bagaimana SMK3 sesuai
dengan organisasi, proses, budaya dan sistem bisnisnya
• Evaluasi Kinerja b) "kecukupan" mengacu pada apakah SMK3
kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kesesuaian, diimplementasikan dengan benar;
kecukupan dan efektivitas suatu subyek untuk mencapai c) "efektivitas" mengacu pada apakah SMK3 mencapai
tujuan yang ditetapkan SMK3 hasil yang diinginkan.
10.2. Insiden,
Ketidaksesuaian dan
Tindakan Perbaikan

Clause 10
Action (A)

10.3. Perbaikan
Berkelanjutan
Organisasi seharusnya mempertimbangkan hasil dari 10.3. Peningkatan Berkelanjutan
analisis dan evaluasi kinerja K3, evaluasi kepatuhan, Sumber-sumber informasi dan hal-hal yang dapat
audit internal dan tinjauan manajemen saat mengambil dijadikan rujukan:
tindakan untuk perbaikan. a) teknologi baru;
b) praktik kerja baik (good practice), baik internal
10.2. Insiden, Ketidaksesuaian dan Tindakan maupun eksternal organisasi;
Perbaikan c) saran dan rekomendasi pihak berkepentingan;
Terdapat beberapa cakupan terdiri dari d) pengetahuan dan pemahaman baru tentang isu-
• Insiden, kejadian yang timbul dari, atau disebabkan isu terkait K3;
oleh, pekerjaan yang dapat atau memang e) bahan yang baru atau yang lebih baik;
mengakibatkan cedera dan gangguan kesehatan f) perubahan kapabilitas atau kompetensi pekerja;
dalam hubungan kerja (PAK) g) mencapai perbaikan kinerja dengan sumber daya
• Ketidaksesuaian, tidak terpenuhinya persyaratan, yang lebih sedikit (yaitu memudahkan,
kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, baik penyederhanaan, dan lain-lain).
tersirat maupun tersurat
• Tindakan Perbaikan, tindakan untuk
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian atau
insiden dan untuk mencegah terulang kembali
Real Facts

PLAN - DO - CHECK - AGAIN?


Success Factor
Efektivitas dan kemampuan dalam meraih hasil yang diinginkan dalam
penerapan dan pemeliharaan SMK3 tergantung pada sejumlah faktor kunci,
yang meliputi:
a) kepemimpinan, komitmen, tanggung jawab dan akuntabilitas manajemen
puncak;
b) manajemen puncak mengembangkan, memimpin dan mempromosikan
budaya dalam organisasi yang mendukung hasil yang diharapkan oleh
SMK3;
c) komunikasi;
d) konsultasi dan partisipasi pekerja, serta perwakilan pekerja jika ada
e) alokasi sumber daya yang diperlukan untuk memelihara SMK3;
f) kebijakan K3, yang kompatibel dengan sasaran strategis dan arah
organisasi secara keseluruhan;
Success Factor
g) proses-proses yang efektif untuk mengidentifikasi bahaya,
mengendalikan risiko K3 dan memanfaatkan peluang K3;
h) evaluasi kinerja dan pemantauan SMK3 secara berkelanjutan untuk
meningkatkan kinerja K3;
i) integrasi SMK3 ke dalam proses- proses bisnis organisasi;
j) sasaran K3 yang selaras dengan kebijakan K3 serta mempertimbangkan
bahaya pada tingkat organisasi, risiko dan peluang K3;
k) pemenuhan persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya.
Q&A
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai