Anda di halaman 1dari 28

JOB SAFETY ANALYSIS

(JSA)
Definisi & Tujuan

JSA adalah serangkaian proses untuk mengidentifikasi


bahaya dari setiap tahapan suatu pekerjaan ,dinilai
bahayanya & dibuatkan pengendaliannya untuk
mencegah kecelakaan dalam bekerja
Tujuan :
Identifikasi potensi bahaya & pengendalian resiko
Upaya pencegahan kecelakaan kerja
Diterapkan sebagai pengganti prosedur kerja yang
belum tersedia
Peraturan terkait JSA

1. Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018


“Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan yang Baik”
2. Kepdirjen Minerba No.
185.K/37.04/DJB/2019 “Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan
dan Pelaksanaan, Penilaian dan Pelaporan
SMKP Minerba”
Flow Chart Pembuatan JSA
Dasar Pemikiran

1. Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya


2. Setiap tugas dapat diuraikan ke dalam urutan
tahapan sederhana
3. Setiap pekerjaan dapat dikenali bahayanya
4. Setiap bahaya pada tahapan kerja dapat diatasi
Yang paling bertanggung jawab
atas JSA

Pengawas ...Mengapa ???


1. Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung
dengan tiap jenis pekerjaan yg menjadi tugas anak
buahnya
2. Mempunyai kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya
3. Mempunyai catatan kecelakaan paling lengkap
Yang terlibat dalam membuat JSA

1. Supervisor

2. Team kerja (Punya Kompetensi)

3. Team Ahli
Identifikasi Tugas Kritis

Setiap pengawas wajib mengidentifikasi tugas


kritis di lokasi kerjanya :
Tugas rutin yang kritis
Beresiko tinggi menghasilkan kecelakaan serius
Tugas baru
Pertimbangan :
Kekerapan pekerjaan (frekuensi)
Keparahan jika terjadi kecelakaan
Faktor Peluang

Resiko bahaya yang terkandung


Tingkat Kesulitan (Pengaruh thd kualitas kerja)
Kerumitan tugas
Kemungkinan kerugian (Jika dikerjakan tidak tepat
caranya)
Kecelakaan
Pembuatan JSA
Metode Diskusi

1. Pilih personil yang berpengalaman


2. Lakukan pertemuan satu kali /
lebih
3. Jelaskan penggunaan & cara
pendekatannya
4. Tentukan langkah yang significant
& aktivitas kritis
5. Identifikasi kerugian yang terpapar
Pembuatan JSA
Metode Diskusi & Observasi

1. Seleksi pekerja
2. Beri penjelasan
3. Observasi setiap langkah
4. Periksa bersama dengan pekerja
5. Ulang dengan pekerja lain
6. Identifikasi potensi kerugian
Keuntungan JSA
Metode Diskusi & Observasi

Bisa mengetahui kondisi actual problem di


lapangan & kondisi lingkungan teraktual untuk
1. Memilih kompetensi personil untuk
menunjang tugas
2. Memilih peralatan, bahan yang dipakai untuk
pekerjaan yang sesuai
3. Menentapkan metode kerja yang diyakini
paling aman
4. Menyiapkan kondisi lokasi kerja yang aman
Langkah Membuat JSA

1. Memilih pekerjaan

2. Menguraikan langkah tugas

3. Identifikasi bahaya/resiko

4. Mengendalikan resiko
Pengenalan Form JSA
Pengenalan Form JSA

Penomoran numeric 2
Penomoran numeric 1 angka angka Penomoran numeric 3angka

1.2
Tahap 1
Menguraikan Tahapan Pekerjaan

1. Urutkan langkah kritis


2. Jangan sampai ada langkah yang
terlewat
3. Gunakan Kata kerja
4. Jangan memasukkan
pengendalian ke dalam langkah
kerja

Jika masih bingung. Buka buku manual pabrikan


Kesalahan yang sering dilakukan
dalam menguraikan tahapan
pekerjaan
1. Tidak urut dari awal sampai akhir
2. Langkah terlalu singkat/terlalu panjang

Jika masih bingung. Buka buku manual


pabrikan (untuk pedoman teknis)
Tahap 2
Mengidentifikasi Bahaya

Utamakan bahaya yang beresiko tinggi


Aktivitas kritis harus dianalisa bersama
Pelajari kasus kecelakaan yang pernah
terjadi
Amati bahaya lain :
- Yang tidak terlihat (contoh gas beracun),
- Yang bisa berkembang (Contoh atap
bangunan yang retak, tanah yang terdapat
pergerakan)
Tahap 2
Mengidentifikasi Bahaya
Kenali Sumber Bahaya Kenali Jenis Bahaya
1. Man (Perilaku) 1. Biologi
2. Metode Kerja 2. Kimia
3. Material/Bahan 3. Fisika
4. Mesin/Alat 4. Psikologi
5. Enviro 5. Ergonomi
6. Energy 6. Psikologi
Tahap 2
Mengidentifikasi Bahaya
Menuliskan Bahaya Menuliskan resiko

Tuliskan dgn format S P O


Contoh : Jari Terjepit Pintu

Contoh: Resiko mekanisme cidera:


 Jalan licin  Jari terpukul palu
 Ledakan ban  Jari terjepit pintu
 Sarang tawon  Terjatuh dari ketinggian
Beberapa Kesalahan
Mengidentifikasi Bahaya

Kurang detail dalam mengidentifikasi bahaya


Terburu-buru dalam mengidentifikasi bahaya
(Ingin segera selesai)
Tidak detail dalam menuliskan bahaya
sehingga dalam menentukan langkah
pengendaliannya kurang spesifik sesuai
bahaya/resiko yang teridentifikasi
Tahap 3 (Pengendalian
Bahaya/Resiko)

Menghilangkan Bahaya

Mengganti (Bahan, Proses, Cara kerja)

Dengan perangcangan, Isolasi Sumber Bahaya

Dengan pengaturan pekerjaan (SOP, Rambu,


JSA, Pelatihan, Work Permitt)
Menggunakan Alat Pelindung Diri (Mengurangi
Keparahan thd paparan bahaya)
Hirarki Pengendalian Resiko

Terapkan hirarki pengendalian resiko:


1. Tuliskan pengendalian yang teknis
2. Bahasanya singkat jelas mudah dipahami
Hirarki Pengendalian Resiko

Yang sering terjadi :


Pengendalian terlalu umun/tidak teknis

Hal ini beresiko :


Tidak dipahami tim kerja
Menggunakan tools seadanya
Persiapan kerja tidak memadai (Alat, personil, lingkungan)
Beresiko terjadi kecelakaan
Manfaat JSA

1. Orientasi pekerja/tugas baru


2. Pelatihan pengawas baru
3. Observasi tugas terencana
4. Dafety Talk/Pertemuan K3
5. Investigasi Kecelakaan
6. Instruksi tugas yang benar
7. Pelatihan ketrampilan
Latihan JSA

Anda mungkin juga menyukai