Control 4 1 Antisipasi
Evaluasi 3 2 Rekognisi
Merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk memprediksi kemungkinan atau potensi-potensi
1 Antisipasi
bahaya yang ada di tempat kerja, khususnya bahaya
kesehatan kerja
Tujuan :
• Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini sebelum muncul menjadi ahaya dan risiko yang
nyata
• Mempersiapkan tindakan yang perlu, sebelum suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki
• Meminimalisasir kemungkinan risiko yang terjadi pada saat suatu proses dijalankan atau suatu
area dimasuki
1 Antisipasi
Tahapan : Pengumpulan informasi, analisis dan diskusi,
pembuatan hasil antisipasi
Tujuan :
• Mengetahui karakteristik suatu bahay secara detil (sifat, kandungan, efek pola pajanan, besaran)
Tahapnya :
Pengambilan Analisis di
Pengukuran Lab
Sampel
Evaluasi 3
Penilaian lingkungan dapat menentukan :
Kondisi lingkungan kerja
secara kuantitatif & Perlu/tidaknya teknologi Dokumen data
terperinci pengendalian di tempat kerja
1 3 5
2 4
TUJUAN 3. Memenuhi
6. Mengetahui jenis
& besaran hazard PENGUKURAN Peraturan
secara lebih spesifik DALAM EVALUASI (legal aspek)
Reff : Buku Ajar Hiegene Lingkungan Industri, FKM Undip, 2018, https://www.cdc.gov/niosh/topics/hierarchy/
Pengenalan Potensi Bahaya
di Tempat Kerja & Pengendaliannya
Metode Metode
Bahaya Klasifikasi Pengukuran Pengendalian
dan Evaluasi Bahaya
Bahaya Menurut Talty (1988)
• Potensi bahaya (hazard ) yang dapat dijumpai di tempat kerja secara umum dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu : toxic hazard (potensi bahaya yang dihasilkan oleh reaksi kimia dalam tubuh
manusia), physical hazard (potensi bahaya uang dihasilkan dari gaya fisika yang diberikan pada
tubuh manusia sebagai hasil dari beberapa gerakan kerja dan lingkungan kerja) dan potensi
bahaya lain (termasuk potensi bahaya yang bersifat stress psikologis dan biologis)
Bahaya Menurut Suma’mur (1999)
Faktor-faktor lingkungan kerja yang menjadi penyebab sakit atau timbulnya penyakit akibat kerja
adalah sebagai berikut : Faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis, faktor fisiologis dan faktor Psiko
logis
Bahaya Menurut ISO 45001 (2018)
• Sumber atau situasi yang berpotensi untuk menyebabkan cedera dan sakit” (klausul 3.19).
• Dengan kata lain, sifat / ciri / karakteristik dari proses produksi yang memiliki kemampuan untuk
membahayakan individu. Misalnya penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksi,
atau mesin yang memiliki titik pinch ( jepit) yang perlu dijaga untuk melindungi orang-orang yang
menggunakannya. Bisa juga berupa posisi bekerja dalam kantor yang membutuhkan tindakan
tertentu yang dari waktu ke waktu dapat menyebabkan cedera regangan berulang.
Klasifikasi Menurut Talty (1988)
1. Toxic hazards
Potensi bahaya yang dihasilkan oleh reaksi kimia dalam tubuh manusia
2. Physical hazards
Potensi bahaya yang dihasilkan dari gaya fisika pada tubuh manusia
sebagai hasil dari gerakan kerja dan lingkungan kerja
3. Potensi bahaya yang lain
Potensi bahaya yang bersifat stress psikologis dan biologis
Klasifikasi Menurut Suma’mur (1999)
1. Faktor fisik
Contoh : kebisingan, radiasi, suhu extrim, penerangan/pencahayaan
2. Faktor kimia
Contoh : Debu silicosis, asbestosis, gas beracun (CO, H2S, SO2)
3. Faktor biologis
Contohnya oleh bibit penyakit Bactery anthrax pada pekerja
4. Faktor Fisiologis
Contoh : Timbulnya kelelahan fisik atau perubahan fisik yang disebabkan oleh
kesalahan kontruksi mesin, beban kerja berlebihan, dan lain-lain
5. Faktor Psikologis
Contoh : hubungan kerja antara pekerja, suasana kerja yang monoton
Metode
Pengukuran
dan Evaluasi
1. Walk-Through Survey
b. Penilaian dimulai dengan memilih salah satu area kerja yang dianggap paling penting,
pertimbangkan pula paparan yang sering terjadi.
• Sebagai contoh kontaminan di udara, potensi bahaya yang bersifat fisik, dan materi/
bahan berbahaya. Dengan mempertimbangkan jens paparan terhadap tenaga kerja,
ahli higene industry perlu melihat kembali catatan-catatan proses kerja, bahan yang
digunakan, deskripsi kerja dan berbagai prosedur kerja yang digunakan.
• Fokus Utama adalah mengidentifikasi seluruh potensi paparan
Metode
Pengukuran
dan Evaluasi
Pengenalan Potensi Bahaya (pendahuluan).
• Untuk setiap jenis paparan potensi bahaya yang berbeda perlu diberikan penjelasan
yang mencakup jenis potensi bahaya yang ada, kemungkinan sumber bahaya dan
kemungkinan penyebab. Penjelasan harus singkat tapi jelas
• Hal penting selanjutnya pada survey pendahuluan ini adalah jumlah tenaga kerja yang
berpotensi terpapar.
Metode
Pengukuran
dan Evaluasi
Pengenalan Potensi Bahaya (pendahuluan).
c. Tahapan selanjutnya adalah mengkaji sudah seberapa jauh potensi bahaya telah berdam
pak terhadap tenaga kerja.
• Secara umum dampak paparan bahaya terhadap tenaga kerja dibagi menjadi tiga
kategori yaitu :
1. level rendah, dimana potensi bahaya sudah menggangu tenaga kerja dan
berpotensi dampak yang berbahaya;
2. level menengah, dimana potensi bahaya sudah membahayakan tenaga kerja;
3. level tinggi, dimana potensi bahaya dapat menyebabkan kecelakaan atau
kematian.
c. Tahapan selanjutnya adalah mengkaji sudah seberapa jauh potensi bahaya telah berdam
pak terhadap tenaga kerja.
• Secara umum dampak paparan bahaya terhadap tenaga kerja dibagi menjadi tiga
kategori yaitu :
1. level rendah, dimana potensi bahaya sudah menggangu tenaga kerja dan
berpotensi dampak yang berbahaya;
2. level menengah, dimana potensi bahaya sudah membahayakan tenaga kerja;
3. level tinggi, dimana potensi bahaya dapat menyebabkan kecelakaan atau
kematian.