Resiko
•Potensi bahaya kimia, yaitu potesni bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan
dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja
melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact
(melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari
jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan
(toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.
•Potensi bahaya biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman
penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita
penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-
bahan yang digunakan dalam proses produksi.
•Potensi bahaya fisiologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan
ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam
melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan
kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun
ketidakserasian antara manusia dan mesin.
•Potensi bahaya Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-
aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti :
penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen
atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan
tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta
hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya
tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
•Potensi bahaya dari proses produksi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh
bebarapa kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi, yang sangat bergantung dari: bahan dan
peralatan yang dipakai, kegiatan serta jenis kegiatan yang dilakukan.
SUMBER BAHAYA
Bahaya bisa berasal dari :
a. Manusia
Dalam hal ini dapat berupa Unsafe Condition (Human Error)
b. Lingkungan
Dalam hal ini dapat berupa bahaya dari Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan
c. Peralatan
Dalam hal ini dapat berupa :
- Bahaya Terpadu (Inherent) Sesuai Fungsinya
- Salah Penggunaan (Kegagalan Manusia)
- Tidak Memenuhi Syarat Keselamatan (Kegagalan Peralatan)
d. Bahan
Dapat berasal dari :
- Bahan Baku, Produksi / Sampingan
- Zat Padat, Cair, Maupun Gas
Identifikasi Bahaya dilakukan terhadap seluruh aktivitas
operasional Perusahaan ditempat kerja meliputi :
1. Aktivitas kerja rutin maupun non-rutin di tempat kerja.
2. Aktivitas semua pihak yang memasuki termpat kerja termasuk kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu.
3. Budaya manusia, kemampuan manusia dan faktor manusia lainnya.
4. Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja yang dapat mengganggukeselamatan dan kesehatan
kerjatenaga kerja yang berada di tempat kerja.
5. Infrastruktur, perlengkapan dan bahan (material) di tempat kerja baik yang disediakan
Perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan dengan Perusahaan.
6. Perubahan atau usulan perubahan yang berkaitan dengan aktivitas maupun bahan/material
yang digunakan.
7. Perubahan Sistem Manajemen K3 termasuk perubahan yang bersifat sementara dan
dampaknya terhadap operasi, proses dan aktivitas kerja.
8. Penerapan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berlaku.
9. Desain tempat kerja, proses, instalasi mesin/peralatan, prosedur operasional, struktur
organisasi termasuk penerapannya terhadap kemampuan manusia.
Pengendalian resiko didasarkan pada
hierarki sebagai berikut :
1.Eliminasi (Menghilangkan sumber bahaya).
2.Substitusi (Mengganti
proses/aktivitas/area/mesin/alat/bahan yang lebih
aman).
3.Perancangan (Modifikasi
proses/aktivitas/area/mesin/alat/bahan yang lebih
aman).
4.Administrasi (Prosedur, Aturan, Rambu dan Tanda
Bahaya).
5.APD (Alat Pelindung Diri).
Upaya Penanggulangan Resiko
melakukan pemeliharaan dan penyimpanan yang baik terhadap
bahan dan hasil produksi untuk menghindari resiko kecurian dan
kerusakan, mengadakan pendekatan kemanusiaan untuk mencegah
terjadinya pemogokan.
Mengalihkan memindahkan resiko kepada pihak lain, yaitu dengan
cara mengadakan kontrak pertanggungan (asuransi) dengan
perusahaan asuransi terhadap resiko tertentu, dengan mambayar
sejumlah premi asuransi yang telah ditetapkan, sehingga
perusahaan asuransi akan mengganti kerugian bila betul-betul
terjadi kerugian yang sesuai dengan perjanjian.
Hal –hal yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk
perusahaannya terkait dengan identifikasi resiko :
7. Komukasikan
Sosialisasikan kepada pelaksana pekerjaan
8. Tinjau Ulang
Lakukan peninjauan ulang JSA apabila terjadi hal-hal berikut :
– Saat pekerjaan selesai
– Ada sumber bahaya lain teridentifikasi
– Ada metode pekerjaan yang berubah
dari langkah-langkah tersebut sudah bisa dilaksanakan sebuah program JSA&RA idealnya pembuatan JSA&RA dapat dibentuk tim antara
lain :
Report this ad
1. Atasan dari pelaksana pekerjaan
2. perwakilan pekerja yang melakukan pekerjaan
3. Ahli K3 Perusahaan.
DEFINISI JSA dan HIRA
Hazard Identification and Risk Assessment
Job Safety Analisis (JSA) adalah sebuah Determining Control (HIRADC) merupakan
metode mendeskripsikan bahaya dan sebuah metode menilai risiko dari pekerjan-
risiko dari sebuah pekerjaan yang pekerjaanyang ada di perusahaan sehingga
didapatkan prioritas pekerjaan yang mana
dijabarkan secara lebih detail per-step dulu yang harus dikendalikan bahaya nya,
pekerjaan, tetapi di JSA nggak ada karena yang namanya anggaran perusahaan
perhitungan nilai risiko nya. untuk K3 kan pastinya terbatas, jadi harus
tahu mana pekerjaan yang paling memiliki
JSA sering digunakan untuk mengetahui risiko tertinggi. Sebetulnya hiradc sama
dan memberitahu ke pekerja dan dengna jsa, yaitu ada kolom penulisan per-
karyawan tentang bahaya dari setiap step (langkah) pekerjaan kemudian terdapat
bahaya dan risiko nya, tetapi di hiradc ada
langkah /prosedur pekerjaan. Jadi intinya kolom perhitungan tingkah keseringan,
JSA bertujuan memberikan gambaran tingkat keparahan, dan nilai risikonya.
bahaya dan risiko per-step dari suatu HIRADC bertujuan menilai risiko dari
pekerjaan semua pekerjaan yang ada.
THANK YOU