Identifikasi Resiko
2
Teknik-teknik Identifikasi
3
Teknik-teknik Identifikasi
• Sasaran Indentifikasi resiko adalah mengembangkan daftar
sumber resiko dan kejadian komprehensif yang memiliki
dampak terhadap pencapaian sasaran .
6
TAHAPAN Iidentifikasi Bahaya
TAHAPAN I
EMME (Equipment, Method, Material and Enviroment )
Yang harus dilakukan, tentukan ruang lingkupnya
seperti:
• Motivasi
• Pengetahuan dan pemahaman
• Kebiasaan
• Karacter
• Ketrampilan
• Kondisi Phisik dan phsikis
• Adat dan budaya
* 8
Cara Mengidentifikasi Bahaya
• Diskusikan dan rencanakan dengan teman kerja.
• Gunakan daftar periksa
• Lakukan brainstorming
• Kenali kejadian dan kecelakaan yang pernah terjadi
• Gunakan informasi yang diperlukan (gambar, datasheet
peralatan, prosedur kerja, dsb.)
• Identifikasi semua bahaya pada setiap langkah pekerjaan
• Mengembangkan Pertanyaan “Bagaimana Jika”
METHODS
OF HAZARD IDENTIFICATION
• Accident
investigations
• Accident statistics
• Inspections
• Discussions,
interviews
• Job safety analysis
• Audits
• Checklist
• HIRA
• BBS/STOP Program
• HAZOP
10
Job Safety Analysis (JSA)
Suatu proses identifikasi bahaya dan resiko yang didasarkan
pada tiap-tiap tahap dalam suatu proses pekerjaan. Metode
yang digunakan dalam teknik ini meliputi:
• Metode observasi (pengamatan)
• Metode diskusi (konsultasi)
• Metode review/meninjau kembali prosedur kerja yang
sudah ada.
13
14
Pelaksanaan JSA ini terdiri dari langkah-langkah utama
sebagai berikut:
15
Failure Mode Effect Analysis
(FMEA)
FMEA adalah salah satu teknik identifikasi yang
agak lebih rumit dari yang sebelumnya.
Dasar teknik ini adalah dengan mengandaikan
kegagalan salah satu elemen yang ada dalam
suatu sistim proses.
Dengan dasar itu kemudian ditelusur penyebab
kegagalan tersebut, dan dilanjutkan dengan
rekomendasi agar kegagalan tersebut tidak
terjadi.
16
Hazard Operability Study
(HAZOP)
Hazop adalah teknik identifikasi yang sangat
berguna untuk mengidentifikasi berbagai jenis
resiko yang terdapat dalam suatu rangkaian
proses instalasi yang didalamnya terdapat
parameter-parameter tekanan, suhu, kecepatan
aliran, perubahan zat, viskositas, dsb.
18
LEMBAR KERJA ANALISIS & IDENTIFIKASI BAHAYA
DENGAN PROSES “HAZOP”
What if Analysis
20
LEMBAR KERJA ANALISIS & IDENTIFIKASI BAHAYA DENGAN
Aanalisa “What If”
21
E
Analisa Resiko
22
Analisa Resiko
Ada 2 hal utama dalam analisa resiko, yaitu :
• Perkiraan seberapa besar dampak yang ditimbulkan bila
suatu resiko tersebut menjadi kenyataan (consequence
analysis),
• Seberapa besar kemungkinan (probability analysis)
terjadinya suatu resiko tersebut :
▪ Seberapa lama (durasi) terpapar resiko
▪ Seberapa sering (frequency analysis) terpajan suatu resiko
23
Analisa Resiko
Analisa Kualitatif
Metode ini menganalisa dan menilai suatu
risiko dengan cara membandingkan terhadap
suatu diskripsi/uraian dari parameter (peluang
dan akibat) yang digunakan.
24
Analisa Resiko
Analisa Semikuantitatif
25
Analisa Resiko
Analisa Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan nilai dari
masing-masing parameter yang didapat dari hasil
analisa data-data yang representatif
26
• Rumus :
Atau
27
Pembagian Tingkat Keparahan
Kecelakaan : ⮚ Ringan (Minor)
⮚ Sedang (Intermediate)
⮚ Berat (Major)
28
Dampak pada Manusia
⮚ Ringan : Cedera ringan, hanya memerlukan
pertolongan pertama saja
⮚ Sedang : ada waktu kerja yang hilang (< 2 minggu),
sifatnya sementara
⮚ Berat : ada waktu kerja yang hilang lebih dari 2
minggu, cacat permanen menyebabkan kematian dalam
waktu 24 jam.
29
Dampak pada Lingkungan
⮚ Ringan : kerugian < $ 1,000.
⮚ Sedang : kerugian antara $1,000 – 10,000
⮚ Berat : kerugian > $10,000
Bisa saja kecelakaan lingkungan ini dilihat dari sisi
lain misalnya: ukuran pencemaran, kerusakan hutan
dll.
30
Langkah-langkah Pelaksanaan
Analisa Resiko
31
Pelaksanaan Analisa Resiko
1. Estimasi Tingkat Kerusakan/Keparahan
(Consequence Analysis)
Memperkirakan besarnya dampak yang akan timbul
akibat bahaya tersebut. Hal ini dapat berhubungan
dengan keluarnya bahan kimia dari bejana yang retak
atau bocor, dampak akibat kebakaran pada manusia
atau property, atau efek dari menyebarnya suatu gas
beracun dalam suatu wilayah.
32
NILAI KEPARAHAN
33
Pelaksanaan Analisa Resiko
36
TINGKAT KEMUNGKINAN
A/5 B/4 C/3 D/2 E/1
5 25 20 15 10 5
TINGKAT KEPARAHAN
4 20 16 12 8 4
3 15 12 9 6 3
2 10 8 6 4 2
1 5 4 3 2 1
37
Tingkat Resiko
• Tingkat resiko sangat tinggi = 25
• Tingkat resiko tinggi = 16 s/d 20
• Tingkat resiko Substansial = 8 s/d 15
• Tingkat resiko Menengah = 6 s/d 3
• Tingkat resiko diterima = 1 s/d 2
Kriteria Resiko
• 25 sangat tinggi : kegiatan harus dihentikan dan perlu perhatian
manajemen puncak
• 16 s/d 20 tinggi : perlu perhatian manajemen puncak dan tindakan
perbaikan segera dilakukan
• 8 s/d 15 substansial : lakukan perbaikan secepatnya dan tidak diperlukan
keterlibatan manajemen puncak
• 3 s/d 6 menengah : tindakan perbaikan dapat dijadwalkan kemudian dan
penanganan cukup dilakukan dengan prosedur yang ada
• < 2 rendah : resiko dapat diterima
38
38
F
Penanganan Resiko
39
PENANGANAN RISIKO
40
Risiko yang bisa diterima
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan tergantung
kepada penilaian/pertimbangan dari suatu organisasi
berdasarkan :
❖ Tindakan pengendalian yang telah ada
❖ Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll)
❖ Regulasi/standard yang berlaku
❖ Rencana keadaan darurat
❖ Catatan/data kecelakaan terdahulu, dll
Catatan : walau suatu risiko masih dapat diterima tapi tetap
harus dipantau/dimonitor
41
Resiko Yang Tidak Bisa Diterima
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya pengendalian risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan
penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut :
☻ Hindari risiko
☻ Kurangi/minimalkan risiko
☻ Transfer risiko
☻ Terima risiko
42
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI
3 REKAYASA/
ENGINEERING
PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF
5 APD
43
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
✔ Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
✔ Proses menyapu diganti dengan vakum
✔ Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
✔ Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
✔ Pemasangan alat pelindung mesin (mechin
guarding)
✔ Pemasangan general dan local ventilation
✔ Pemasangan alat sensor otomatis
44
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Pengendalian Administratif
✔ Pemisahan lokasi
✔ Pergantian shift kerja
✔ Pembentukan sistem kerja
✔ Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
✔ Helmet
✔ Safety Shoes
✔ Ear plug/muff
✔ Safety goggles
45
G
Pemantauan Resiko
46
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG
47
48