SMK3 PERENCANAAN
Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko
3
Menejemen K3
4.1. Identifikasi Bahaya & Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
Aspek-aspek K3 dari setiap aktivitas atau operasional perusahaan harus
diidentifikasi dan dianalisa baik bahaya maupun tingkat resikonya.
Identifikasi dan analisa bahaya serta resiko ini kemudian digunakan dalam
menentukan pengelolaan dampak-dampak aktivitas yang terkait dengan K3.
Aspek K3 diidentifikasi dan dianalisa sebagai berikut;
Identifikasi potensi bahaya untuk menghasilkan daftar resiko pada setiap jenis
aktifitas.
Analisa resiko (Risk Analysis) menggunakan teknik Analisa K3 (Job Safety
Analysis) untuk menghasilkan sebuah petunjuk teknis yang baku (SOP).
Menentukan tindakan perbaikan atau kontrol yang diperlukan untuk setiap
aktivitas dengan bahaya dan risiko tertentu yang dianggap perlu.
Data mengenai aspek-aspek K3 harus selalu ditinjau ulang minimal sekali setiap
tahun atau apabila terjadi suatu perubahan yang signifikan terhadap operasional
atau kondisi lain yang mempengaruhinya.
4
Definisi
5
Definisi
6
Definisi
7
Definisi
9
Proses Penilaian Risiko
2. Membentuk Konteks
5. Perlakuan Risiko
10
1. Identifikasi Cakupan & Manfaat Studi
Penilaian Risiko
1. Cakupan Umum
Untuk mengidentifikasi dan mem-bobot risiko
2. Tujuan detil
Mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan aktivitas berisiko tinggi
dimana studi akan dilakukan
Menganalisa dan mem-bobot risiko dengan menggunakan suatu Standard
Analisa Risiko
Mengidentifikasi Matriks Analisa Risiko
Mengidentifikasi Risiko yang tidak dapat diterima menggunakan suatu
standard Matriks Analisa Risiko
Mengidentifikasi peluang atau kontrol untuk mengurangi risiko
11
2. Membentuk Konteks
1. Metodologi
Klarifikasi cakupan pekerjaan
Matriks analisa risiko
Tim risk assessment
Proses identifikasi risiko
Diskusikan setiap risiko, konsekuensi dan peluang kejadiannya
Pemberitahuan perlakukan risiko yang ada dan yang diusulkan
12
3. Identifikasi Hazard
Metodologi
Aktivitas baru - Job Safety Analysis
Rangkaian aktivitas – studi risiko diidentifkasi melalui
aktivitas diskusi yang menantang
13
Job Safety Analysis
Prosedur Analisa Tempat Kerja
Procedures (2)
14
Definisi Job Safety Analysis
Analisa Keselamatan Kerja
Analisis Keselamatan Kerja (Job Safety Analysis) merupakan suatu sistem perencanaan
suatu pekerjaan dengan keselamatan kerja sebagai prioritas utama. Perlu diperhatikan
bahwa tidak setiap orang mengetahui dengan pasti cara melakukan pekerjaannya dengan
benar dan aman.
Proses formal mengidentifikasi bahaya, mengevaluasi dan mengendalikan resiko
Keuntungan menggunakan sistem JSA adalah untuk meningkatkan keselamatan dan
efisiensi suatu pekerjaan.
JSA diharapkan dapat menghasilkan suatu cara yang lebih baik dalam melakukan suatu
pekerjaan.
JSA mempunyai hubungan erat dengan sistem Keselamatan Kerja, dengan memastikan
perbaikan tata cara dan prosedur kerja dengan aman.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan adalah
keselamatan menjadi pertimbangan utama
Pikirkan terhadap pekerjaan tersebut dan bahaya apa yang akan muncul sebelum dimulai
15
Manfaat Analisa Keselamatan Kerja
16
Ada 3 Cara Untuk Melakukan JSA
1. Pengamatan langsung
17
Penjelasan rencana operasi di KPC
Pertimbangkan Hal-Hal Berikut Sebelum
Membuat JSA
18
Tahap-tahap JSA
19
Step 1. Identifikasi dan katagorikan
pekerjaan
20
Pekerjaan vs. Tugas
Pekerjaan
Tugas-tugas yang berbahaya
Pekerjaan baru (material, peralatan, proses/metode)
Pekerjaan yang jarang dilakukan, atau yang dilakukan oleh orang
baru
Pekerjaan dengan kondisi tempat kerja berubah
21
Step 2. Pecah pekerjaan tersebut dalam
langkah demi langkah secara logis
1. Gunakan kata kerja yang
mengarah terhadap penjelasan
pekerjaan
2. Jabarkan langkah setiap tugas
dengan jelas bukan
menjelaskan ‘bagaimana’ setiap
langkah dilakukan
3. Jabarkan langkah tugas secara
lengkap dengan urutan
sederhana, tidak terlalu panjang
atau pendek
4. Batasi langkah tersebut dalam
10 langkah
22
Latihan: Uraikan langkah-langkah tugas
23
Step 3. Identifikasi bahaya yang muncul
1. Jenis-jenis bahaya
2. Bagaimana terjadinya cedera
3. Bahaya fisik: tekanan, listrik, kimia, alat yang berputar, kendaraan,
ketinggian, kedalaman, ruangan tertutup, getaran, jalan masuk, benda
yang terlempar, cuaca, benda yang panas/dingin, kebisingan, radiasi,
peralatan dan perlengkapan berat, material yang berbahaya, kondisi
tanah.
4. Bahaya mekanis: terkena benda jatuh, terjerat di, tertarik, terantuk,
terpeleset dan jatuh, tertelan/tersedot, terbakar, panas/debu/gas kimia.
5. Faktor tambahan: pencemaran lingkungan, peralatan yang rusak,
faktor manusia (kompetensi, kemampuan, pelatihan,
kebugaran,kelelahan/keletihan), operasi kerja terus menerus dll.
24
Identifikasi Potensi Bahaya
25
Potensi Bahaya
26
Bahaya vs. Resiko
28
Step 4. Menetapkan Cara Mengontrol Bahaya &
Hirarki Kendali Bahaya atau Resiko
Bahaya Karyawan
29
30
Kontrol Risiko
4.1. Eliminasi
Reaksi kimia ke fisika; penggunaan perekat diganti dengan klem/penjepit/baut-mur (resiko kimia dihilangkan)
Pekerjaan pemotongan kayu yg berdebu diganti dengan pembelian bahan yg ready-cut/sized-form material (resiko
debu dihilangkan)
4.2. Substitusi
Chlorinated degreasing solvent diganti dengan detergen; cat berbahan dasar organik/hidrokarbon diganti dengan cat
berbahan dasar air (resiko berkurang)
Material berbentuk tepung yg berdebu diganti dengan yang berbentuk pasta/pelet; cat dengan aplikasi semprot diganti
dengan aplikasi kuas (resiko berkurang)
4.3. Isolasi
Pengoperasian jarak jauh – remote control drilling
Membangun ruangan untuk mesin generator listrik
Membuat barikade atau larangan masuk ke daerah yang licin atau rawan longsor
4.4. Rekayasa
Penggunaan ruang berventilasi untuk pekerjaan spray painting atau fibre-glassing
Pekerjaan las menggunakan robot
Otomatisasi pekerjaan
Penggunaan bejana reaksi tertutup
4.5. Administratif
Mengurangi jumlah orang yang terpapar bahaya
Mengurangi waktu paparan/exposure
Larangan makan/minum di area yang terkontaminasi
Safe Work Procedure (SWP) / JSA
4.6. APD 31
Alat Pelindung Diri - PPE
32
Kebutuhan APD
33
Peralatan Pelindung Diri
Helm Pengaman
Helm pengaman harus disediakan oleh supervisor masing-masing dan dikenakan setiap saat di tempat
yang mengharuskan pemakaian helm tersebut.
Pemakaian Helm pengaman ketika berada di dalam kendaraan tertutup atau ruangan ber-AC seperti di
kantor dan ruang tidak diwajibkan, kecuali pekerjaan yang Anda lakukan bisa menimbulkan bahaya.
Sepatu Pengaman
Sepatu pengaman harus dipakai setiap saat oleh semua karyawan ketika berada di lokasi operasi dan
lokasi bengkel atau lokasi yang mengharuskan pemakaian sepatu pengaman tersebut.
36
Peralatan Pelindung Diri
Rompi Pengaman
Sebagai persyaratan minimal, rompi pengaman yang memantulkan cahaya
(reflektor) atau pakaian kerja yang berwarna menyolok dan didesign dengan
reflector harus dikenakan setiap karyawan tambang terbuka dan bawah tanah
di tempat yang mengharuskan pemakaian rompi tersebut.
Semua peralatan pelindung diri bagi karyawan harus disediakan oleh masing-
masing supervisor.
Pelindung Pendengaran
Pendengaran akan terganggu bila personil terpapar pada kebisingan dalam
kurun waktu tertentu. Semua area yang mempunyai kebisingan lebih dari 85 dB
personil wajib mengenakan pelindung pendengaran untuk meredam suara yang
masuk kedalam telinga.
Gangguan atau kerusakan pendengaran permanen dapat terjadi bila terpapar
pada kebisingan seperti ditunjukka pada Tabel berikut.
37
Sound Pressure Pa dB Threshold of Pain
100
1.000.000
Heavy 90
Truck Average Street Traffic
80
100.000
70
Conversation Talk
Business Office
60
10.000
50
20 0 Threshold of Hearing 38
Ambang Batas Kebisingan
6 92
4 95
3 97
2 100
1–½ 102
1 105
½ 110
>¼ 115
39
Step 5. Catat JSA di Formulir dan periksa
ulang
40
JSA Worksheet
Project: Sign off:__________________
Date: ___________________
Team:
Accepted: Yes / No
Task:
Instruction on reverse side Title of person who does Job Department Reviewed by:
Company/organization: Plant Location: Approved by:
Recommendation Action Or
Sequence Of Basic Job Equipment Potential hazard
Procedure
42
Tanggung Jawab Formal Implementasi
Kesehatan & Keselamatan Kerja
SAFETY MEETING
Safety Daily Safety
LEVEL Stop CPR
Inspection Check Contact
Weekly Monthly
Review
Review and
Foreman & & ensure
Ensure One
General - 1 4/month 1/month The -
Program/m
Foreman check
onth
list/daily
Review &
Superintendent Audit
Review
& General - 1 4/month 1/Qtr - Accountability
1/Qtr
Superintendent Performance
every Quarter
Managers & Review
Vice President / Result of
- 1/Qtr 2/month 1/Qtr - -
General Audit In Every
Manager Semester
43
JSA Penambangan & Expose Batubara
di AB 2 HATARI
PT Kaltim Prima Coal Job NAMA TUGAS (dan nomor jika ada): TGL: 27 Juli Tanda
PENAMBANGAN BATUBARA 2005 Tangan
JOB SAFETY ANALYSIS HAL 1 DARI 1 JSA NO. 1
44
JSA Penambangan & Expose Batubara
di AB 2 HATARI
N Urutan langkah
Bahaya Tindakan & prosedur yang disarankan
O tugas pokok
1 Penambangan Terkena 1. Supervisor operation melakukan identifikasid inspeksi area kerja
Batubara dari longsoran sebelum memasuki area kerja, terutama memeriksa tanda peringatan
Selatan ke Utara material (extenso meter) yang telah di pasang geotech crew, dan memastikan
dengan Terkenan safety berm dalam keadaan baik/standard.
menggunakan kejatuhan 2. Supervisi melekat selama proses expose dan clean up berlangsung
bottom side loading, material 3. Supervisor segera menghentikan kegiatan expose dan atau clean up
menggunakan Tabrakan dan mengevakuasi semua alat dan personil jika ada tanda / alarm
Hitachi EX1800, Terguling dari patok monitor yang telah di pasang oleh Geotech crew.
Komatsu 785 HD & 4. Supervisis membuat dan memastikan emergency access ke arah
Cat 777 Utara tersedia sebelum pekerjaan expose di mulai.
5. Mengacu pada prosedur pengoperasian alat backhoe
6. Mengacu pada prosedur pengoperasian haul truck
7. Kegiatan di lakukan pada siang hari (06.00 – 18.00)
8. Saat hujan kegiatan di hentikan.
9. Geotechnical memasang patok monitoring dan extenso meter. dan
memberikan briefing kepada semua pengawas yang ditugaskan di
daerah tersebut tentang tanda-tanda adanya pergerakan monitoring
yang harus segera dilaporkan dan di tindak lanjuti dengan proses
evakuasi.
10. Geotechnical harus melakukan monitoring harian terhadap alat
monitoring (extenso meter) untuk memastiakn bahwa alat masih
berfungsi dengan baik dan hasil monitoring dicatat dan dilaporkan
kepada Supt./Gen. Supt/Manager yang bertanggung jawab di area
tersebut.
11. Jalan yang berada di atas area kerja di tutup selama proses
pekerjaan berlangsung. 45
12. Fueling, PM dan Inspeksi terhadap alat backhoe harus di laklukan di
luar radius 22M
Job Safety Analysis
PT. Aneka Tambang Batubara Nama Tugas (nomor jika ada): Membuka singkapan batubara Tgl: 27 Juli 05 TTD
Analisis Oleh:
Jabatan orang yg melakukan tugas
Supervisor: Ahmadinejad
Instruksi Dibalik Lembar ini ini:
Shift Supervisor SBY
Operator Backhoe
Goerge Bush
Perusahaan: Lokasi/Gedung: Departemen: Diperiksa
oleh:
PT. ATB - Divisi MOD Pit ABC Dept Tambang Batubara
Peralatan pelindung diri yg diharuskan dan atau disarankan: Standar PPE, Trunking Radio Disetujui oleh:
Urutan Langkah
No Bahaya Tindakan & prosedur yg disarankan
Tugas Pokok
1 Kegiatan Terkena 1. Supervisor operation mengidentifikasi & inspeksi area kerja sebelum masuk area kerja, terutama
priming longsoran periksa tanda peringatan yg di pasang geotech crew & pastikan safety berm berkondisi baik & std.
Pengisisan material 2. Saat final check, Supervisi harus lakukan inspeksid & identifikasi pada area blasting & pada dinding
bahan peledak Terkenan tebing untuk pastikan tidak ada material yang menggantung, yang potensi runtuh.
Proses tie up, kejatuhan 3. Selama final check, salah seorang blast crew harus ditunjuk untuk monitor adanya pergerakan dari
PF = 0.12 dan material dinding tebing.
50 ms delay Tabrakan 4. Gunakan ”sirine” untuk pemberitahuan adanya bahaya, dan Supervisor segera lakukan evakuasi.
antar row Terguling 5. Supervisi melekat selama proses peledakan berlangsung
Final Check Terbalik 6. Pengisian bahan peledak menggunakan hose, & tempatkan truck exposive diluar radius 22 m
7. Supervisor Drill pastikan sisi timur area blasting telah di buatkan access untuk jalur truck exposive.
8. Supervisor segera menghentikan kegiatan dan mengevakuasi semua alat dan personil jika ada tanda
/ alarm dari patok monitor yang telah di pasang oleh Geotech crew.
9. Mengacu pada blasting prosedur (SWP Blast 1 s/d Blast 7)
10.Kegiatan di lakukan pada siang hari (06.00 – 18.00)
11.Saat hujan kegiatan di hentikan.
12.Geotechnical pasang patok monitoring & extensometer & briefing kepada semua pengawas yang
ditugaskan di daerah tersebut tentang tanda-tanda adanya pergerakan monitoring yang harus segera
dilaporkan dan di tindak lanjuti dengan proses evakuasi.
13.Geotechnical harus monitoring harian terhadap alat monitoring utk pastiakn alat berfungsi baik & hasil
monitoring dicatat & dilaporkan kepada Supt./Gen. Supt/Manager yg bertanggung jawab di area tsb.
14.Jalan yang berada di atas area kerja di tutup selama proses pekerjaan berlangsung.
48
Job Title (And Number If Applicable):
JOB SAFETY ANALYSIS
Pengambilan Sampel Emisi & Partikulat
Sequence Of Basic Job Equipment Potential hazard Recommendation action or procedure
Ikuti prosedur Testing atau Adjusting
yang berlaku di workshop.
1.a. Tertabrak Unit/ Alat berat Gunakan Visitor Lock dan Tag
Selalu didampingi oleh Mekanik/Supervisor,
selama melakukan pekerjaan
Lakukan pekerjaan dengan menggunakan Scissor Lift atau
Platform yang standar & kondisi baik.
Selalu gunakan 3 point contact jika menaiki tangga
1. Persiapan alat & menaikkan ke atas Gunakan tas/ back pack atau alat bantu untuk membawa
Platform/ Scissor Lift 1.b. Jatuh dari Platform/ Scissor Lift peralatan, jika sedang menaiki tangga.
Memakai harness jika diperlukan
(sesuaikan dengan prosedur di workshop)
Scissor Lift dioperasikan oleh yang berwenang
(memiliki Kimper untuk Scissor Lift)
51
Tips Menggunakan LPG Aman & Benar-1
53
Tips Menggunakan LPG Aman & Benar-3
54
Contoh Kasus-1
(KPC)
Melepas / Memasang Wheel Tyre Cat 777 – 785 - 789B menggunakan Tyre Handle
1.0. Purpose
Untuk memberikan panduan kepada semua karyawan cara melepas dan memasang Wheel tyre
777/785/789. dengan menggunakan Tyre handle dengan aman.
2.0. Scope
Pekerjaan melepas dan memasang Wheel Tyre pada unit Haultruck.
3.0. Accountability
Supervisor / Leading Hand harus menyampaikan prosedur/intruksi kerja aman ini kepada semua
karyawan yang akan terlibat pekerjaan ini.
Karyawan (mekanik) yang akan melakukan pekerjaan ini harus memahami dan mematuhi
prosedur/intruksi kerja aman ini, jika dipandang ada hal yang perlu ditinjau kembali dari prosedur ini
harap dilaporkan kepada atasannya.
4.0. Procedure
Step 1. PERSIAPAN
Laksanakan 5 pertanyaaan Emas secara berkelompok
Pad lock
Usahakan unit yg akan dimasukkan kedalam workshop dalam keadaan bersih.
Tyre Handle.Flour jack 120 ton.
Tools yg diperlukan
55
Contoh Kasus-2
56
Tyre Handler F-300
57
Kuis – Pertanyaan
Dari penyebab-penyebab berikut ini, urutkan dari yang paling
bermungkinan untuk menyebabkan fatalitas?
58
Risiko
"Risk comes from not knowing what you're doing" (Warren Buffet)
Seringkali risiko timbul dari adanya suatu bahaya
Risiko Bisnis
Ancaman suatu peristiwa mempengaruhi
kemampuan perusahaan secara negatif
Risiko Residual
Perlu dicatat bahwa walaupun terminologi ini sering dipakai dalam konteks yang
sama namun, ada perbedaan yang sangat besar antara proses risk assessment
dan proses risk management.
Risk assessment: dasarnya adalah pekerjaan “desktop” yang membantu sebuah
organisasi untuk mengerti risikonya dan mengembangkan rencana strategik
untuk mengelola risiko tsb.
Proses selengkapnya soal risk management melibatkan implmentasi selanjutnya
dan pemantauan berkelanjtan, mengkaji kontrol risiko yang membuat organisasi
mengkonfirmasi bahwa perlakukan strategik terhadap risiko sudah di-
implemntasikan dan tetap efektif.
61
Risk Assessment
Tujuan risk assessment adalah untuk secara efektif membantu menejemen melakukan
idetifikasi berikut:
Risiko apa saja yang sangat perlu dikurangi dan apa pilihannya untuk mengurangi risiko
tsb
Risiko yang mana yang perlu pengelolaan berkelanjutan secara hati-hati dan baik serta
bagaimana perilakunya pengelolaan berkalnjutan tsb
Untuk mengidentifikasi kekurangan dalam proses yang diadopsi oleh yang bertanggung
jawab terhadap keselamatan kerja mesin, peralatan atau metode yang diterapkan,
sehingga mengurangi peluang terjadi risiko signifikan yang sedang diawasi atau
diperlakukan tak sesuai
Untuk membantu mereka yang bertanggung jawab untuk memperbaiki pendekatan
mereka untuk risk assessments dikemudian hari
Untuk mempromosikan pendekatan efektif dan pro aktift dalam mengelola K3 di suatu
pertambangan
62
Kepentingan Risk Assessment
Advancement in technology and management systems too often outstrip the ability
of experts to provide exacting community standards for the safe and effective
operation of management systems and equipment. The ideal workplace would have
fit for purpose equipment, competent personnel, management systems in place, all
within a known environment. In reality inherent hazards associated with technology
and management of technology within the mining environment requires a process to
be utilised not only to reduce hazards to an acceptable level but also produce
management systems appropriate for the business. This demands the adoption of a
structured process for the identification of hazards and evaluation and control of
work related risks.
63
Operational Risk In Mining And Metals
64
Risiko di Industri Tambang
Resource
Nationalism
Project Risk Price & FX Risk
Risk
Capacity Constraints Legal Risk
Technical Risk Liquidity & Credit
Risk
Risk
Pipeline Shrinkage Title Risk
Social Risk
Risk
Accounting &
Social License to Regulatory Risk
Product Chain Risk Reporting
Operate
Risk
Risk Standard of Business
Political & Security Risk
Raising Cost Conduct Risk
Capital Structure
Access & Cost of
Joint Venture Risk Risk
Capital Etc
Raising
Etc Etc
Etc
FRAUD RISK 65
Ernst & Young Risk Universe for Mining Industry
66
Mendefinisikan Risk Management
67 67
Manfaat Risk Management
68 68
Kisah Sukses Risk Management di
Pertambangan
Pemasok
Mitra bisnis
Risiko pasar investasi
Harapan pemegang saham
Risk management gap
Perubahan mata uang asing - results in increased
Perubahan
Waktu
70 70
VISI
Menjadi Kelompok Perusahaan Tambang &
Energi Indonesia yang terkemuka
Sistem Menejemen
MISI
Kami bergerak di bidang Pertambangan
dan Energi untuk:
Total Commitment Memuaskan kebutuhan pelanggan
Top Management untuk Mengembangkan karyawan
Menjalin kemitraan dengan pemasok
Perbaikan Berkelanjutan
Mendukung pembangunan masyarakat &
negara
Komitmen & Mengutamakan keselamatan dan kelestarian
Kebijakan lingkungan (mencegah fataliti?)
Pengorganisasian Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham
Risk Management
Company Risk Improvement
1 Assessment
Assess and Prioritize risks
Improve the overall level of risk
Management competency by
Embedding risk management
activities within existing
functions and business
3 prosesses
Improving risk management
components that support
Risk Competence Scan overall coordination and
2 Evaluate the organization’s
Capability to manage risk
alignment
Developing specific plans to
address significant risks
73
Change Management – Jack Welch
Risk Management Process
(AS/ANZ4360-1999)
Analyze risks
Establish the context
Determining existing controls
• The strategy context Identify risks Evaluate risks
• The organization context
• What can happen Determine Determine • Compare against criteria
• The risk management context likelihood consequence
• How can it happen • Set risk priorities
• Develop criteria
• Decide the structure
Estimate level of risks
Accept
risks
Treat risks
• Identify treatment options
• Evaluate treat options
• Select treatment options
• Prepare treatment plans
• Implement plans
74
Communication & consult
Kerangka Menejemen Resiko
75
Skematik Diagram Aliran Menejemen
Resiko
76
Proses Menejemen Resiko
77
Proses Menejemen Resiko
Penetapan Konteks
1. Konteks Strategik
2. Konteks Organisasi
5. Analisa Struktur
78
1 - Konteks Strategik
79
2 - Konteks Organisasi
80
3 - Konteks Menejemen Risiko
81
4. Parameter Kriteria “Company Risk
Assessment”
Citra
Ekonomi Nasional dan Global
Gangguan Stop Operasional
Kesehatan & Keselamatan Kerja – Kecelakaan tambang
Lingkungan Hidup – Ekosistem
Perencanaan Short-term vs. Long-term
OB Management
Fleet Management
Teknologi - Teknikal
Rekrutmen vs. Kompetensi
Sosial lokal & Regional
Keamanan
Finansial
Aspek Hukum
82 82
Politik
Sumber Resiko
Citra
Perilaku hubungan manusia.
Masalah hubungan
Finansial & pemasaran
komersial/legal.
Aktivitas menejemen dan kontrol
Ekonomik
Teknologi dan teknikal
Kontraktual
The activity itself/operations.
Project initiation
Interupsi bisnis
Procurement planning
Kesehatan & Keselamatan Kerja
Konstruksi
Lingkungan
Perawatan/pemeliharaan
Properti/aset
Desain
Keamanan
Sistem
Public/Professional liability
Sosio-politik/legal.
Product liability
Bencana alam
83
Contoh Kriteria Resiko Tambang A-1
Consequence Actual Loss / Deviation in realization of Efficiency (Projected Unscheduled operational Geological error / variation Cost per ton of coal
Level Opportunity Loss Justification Current Year's projected EBITDA vs Coal Sales a stoppage of mine in reserve estimation produced
/ Potential Loss Net Income year) operation (JORC standards) (% deviation from target)
84
Contoh Kriteria Resiko Tambang A-2
Light Injury
(need medical treatment)
0% < Employee turnover Grievance employee Significant env damage onsite / Local operational area scale Written Warning
Able to work on the same
≤ 3.3% activities a technical compliance breach negative publicity without sanction
day
85
5 - Analisa Risiko & Evaluasi
risiko
intolerable
87
5 - Analisa Struktur Resiko
Qualitatif
Semi-quantitatif
Quantitatif
88
5.1. Analisis Qualitatif
89
5.2. Analisis Semi-Quantitatif
90
5.3. Analisis Quantitatif
Jika pengambilan data tidak regular dan konsisten, maka data bisa
91
Membangun Kriteria Konsekuensi &
Peluang Kejadian
Skala peluang kejadian untuk bisnis tambang harus praktikal dan logik
dan juga harus sesuai dengan skala waktu kejadian yang realistik –
paling lama adalah seumur tambang
92
6. Perlakuan Risiko
1. Kegunaan Langkah-langkah: untuk membangun perlakuan-perlakuan risiko.
2. Strategi Perlakuan Pengendalian Risiko Generik
2.1. Menerima Risiko sesuai dengan seperti apa adanya - risiko tersebut diterima dan tidak ada rencana penanganan
risiko lebih lanjut.
2.2. Menghindari & Pencegahan risiko: diperlukan jika sebuah aktivitas tidak dijalankan sebagai alat untuk mengelola risiko.
2.3. Mentransfer Risiko: dapat secara pengalihan tanggung jawab secara kontrak atau secara fisik contoh lain memindahkan
risiko kepada pihak ketiga yang independen dan memiliki kemampuan secara finansial (contoh: asuransi).
2.4. Pengurangan Konsekuensi dan Peluang Kejadian: dengan mengurangi konsekuensi &/ peluang kejadian.
Menghilangkan risiko – Eliminasi
Substitusi ke risiko yang lebih rendah
Mengurangi risiko secara kontrol rekayasa dan atau secara kontrol prosedur dan dengan memfokuskan pada
usaha-usaha pengurangan Impact dan Likelihood.
Penggunaan PPE yang sesuai
2.5. Risk Retention
Jaga dan pertahankan risiko sisa
Risiko apapun yg tak dapat dihilangkan atau dihindari seharusnya, sampai dengan tingkat tertentu dipertahankan.
Menejemen risiko mampu menahan risiko sisa untuk dijalankan dengan wawasan pengetahuan.
3. Rekomendasi
Perlakuan risiko untuk setiap jenis risiko harus dikembangkan secara detil dan dikonfirmasi untuk menjadi strategi yang
cocok untuk mengelola risiko. Konfirmasi alokasi tanggung jawab untuk mengimplementasikan perlakuan risiko harus
dibuat. 93
Perlakuan - Kontrol - Pengendalian K3 Terhadap
Kegiatan Yang Telah Diidentifikasi
94
Kriteria Tingkat Risiko
(Risk Level)
Kriteria Tingkat Risiko
98
Matriks Kriteria Tingkat Risiko IMPACT - KONSEKUENSI
Besarnya kerugian finansial/ non-finansial
Berapa besar kerugiannya?
Berapa besar kerusakan yang ditimbulkan?
Berdasarkan pengalaman historis dan/ atau ekspektasi masa depan
Kriteria Impact memiliki 5 tingkatan
Konsekuensi
Peluang Kejadian Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
1 2 3 4 5
A (almost certain) S S H H H
B (likely) M S S H H
C (moderate) L M S H H
D (unlikely) L L M S H
E (rare) L L M S S
1 2 3 4 5
Scale
Konsekuensi (Severity)
100
Contoh Matriks Tingkat Risiko
Konsekuensi
Peluang 1. Serious injury – 1. Medical 1. Minor impact
1. Fatal 1. Disabling Injury
permanent Treatment 2. Kerusakan
Kejadian 2. Kerusakan Aset >
2. Kerusakan Aset
2. Kerusakan Aset
2. Kerusakan Aset Aset <USD 5K
Probabilitas USD 1 M > USD 50K
> USD 150K > USD 30K 3. Penundaan
3. Penundaan 3. Penundaan
3. Penundaan 3. Penundaan produksi ½
produksi > 1 mg produksi 1 hari
produksi 2 hari produksi 1 shift shift
Harian 1 3 6 10 15
Bulanan 2 5 9 14 19
Tahunan 4 8 13 18 22
5 Tahunan 7 12 17 21 24
> 25 Thn
11 16 20 23 25
LOM
risiko
risiko kritikal risiko tinggi risiko rendah
menengah
Risiko kritikal 1-5: Risiko tinggi 6-12:
Hentikan aktivitas Lakukan tindakan koreksi & preventif segera
Lakukan tindakan koreksi & preventif Tindakan kontrol dikaji atau ditentukan oleh
segera menejemen
Hanya mulai jika kontrol terjadi
Risiko rendah 18-25:
Risiko menengah 13-17: 101 101
Lakukan koreksi dalam jangka waktu yang sesuai
Lakukan tindakan koreksi seperlunya Tindakan kontrol dikaji seperlunya
Contoh Kriteria Tingkat Resiko-2
102
Sumber KPC
Contoh Kriteria Tingkat Resiko-3
103
Sumber KPC
Contoh Kriteria Tingkat Resiko-4
Health, Safety and Environment Employee
Production, Reputation,
Consequence Development /
Cost and Community Compliance
Rating Health Safety Environment Organisational
Project NPV and PR
Effectiveness
<1 shift Single onsite Insignificant Isolated
Insignificant Transitory First aid Isolated PR
< US$50,000 event – internal non- employee
1 health impact treatment incident
< 3% NPV negligible harm compliance dissatisfaction
Health impact Onsite event
1 shift - 2 requiring with Internal non-
Injury Low level
days medical recoverable compliance;
Minor requiring community Grievance
US$50,000- treatment / harm; repeated minor breach
2 medical dis- activity
US$500,000 intervention; onsite events of regulation;
treatment satisfaction
3-10% NPV not with localized no fines.
permanent harm
Serious
2 days – 1 Chronic Offsite impact Local adverse
breach of
week health effects with localized media
internal
Moderate US$0.5 causing Loss of body harm; onsite coverage;
policy; breach Arbitration
3 million - partial impact part / function event with repeated
of regulation;
US$2 million on body longer term community
potential for
10-40% NPV function harm complaints
fines
LTC health
Offsite impact State adverse
effects to Multiple
with severe media
1 – 4 weeks workers or serious injury Major breach
harm; onsite coverage;
Major US$2- US$10 public with & of regulation;
incident with reduction in Work slowdown
4 million major impact hospitalizatio potential for
potential for credibility with
40-80% NPV on body n; permanent severe fines.
severe offsite major
function / disability
harm stakeholders
lifestyle
LTC health
Fatality, Operations
> 4 weeks effects to National or Prolonged
multiple Offsite impact suspended or
Catastrophic > US$10 workers or international strike; loss of
fatality; major with permanent severely
5 million public with adverse media multiple
104key
permanent severe harm reduced by
> 80% NPV potential for coverage. skills / personnel
disability authorities
death
Biaya Tindakan Penurunan Resiko
Implement reduction
measures
Use
judgement
Uneconomic
Costs
105
Ringkasan Keluaran Utama
Tujuan Detil:
Mengidentifikasi resiko yg berasosiasi dengan aktivitas beresiko
tinggi dimana studi akan dilakukan.
Menganalisa dan merangking resiko-resiko dengan menggunakan
contoh matriks analisa resiko.
Mengidentifikasi resiko yang tidak dapat diterima dengan
menggunakan contoh matriks analisa resiko.
Mengidentifikasi peluang untuk mengurangi resiko-resiko.
Preventive Preventive
Monitoring Monitoring
Contingensi Contingensi
107
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa Risiko-A1
Open Pit Mine Bunglon Project Formulir Penilaian Risiko Tanggal: 12/5/2007
Tim Penilai
DESKRIPSI PEKERJAAN Risiko Tanda Tangan : Penilian Risiko:
Nama :
HS SEBELUM
FITTING & CHECKING BIAS TYRE ON
adanya Tinggi
LIEBHERR TRUCKS SR Kontrol
Kendaraan : Liebherr XK 2450 HM SETELAH
adanya Rendah
LOKASI : PIT A MINING Kontrol
INSTALLING TYRES
1.1.1 Pastikan Operator Memiliki Kimper yg
sesuai dg Unit tersebut
1.1.2 Pastikan seluruh areal sekeliling
1.1 Bergerak
bebas dan aman
1. Parkir Unit maju/mundur C 1 2H D 4 21 L
1.1.3 Pasang wheel chock depan/belakang
ban.
Harus ada seorang spotter untuk memandu
unit.
2.1.1 Periksa daerah sekitar yang akan di
2. Pengiso- 2.1 Terjatuh, isolasi.
lasian unit & 2.2 Terjepit box C 2 2H 2.1.2 Hati - hati dan kenali bahaya. D 4 21 L
taging. isolation. 2.1.3 Pasang personal lock holder pada
isolation box yg sdh di siapkan
108
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa Risiko-A2
Tugas Bahaya L C RL Pengontrolan L C RL
INSTALLING TYRES
4. Membuang 4.1 Suara nyaring dapat 4.1.1 Gunakan PPE dengan benar dan tepat
C 4 3H E 5 25 L
presure Tyre merusak gendang telinga. 4.1.2 Gunakan peredam suara jika ada
6.1 Semburan debu saat 6.1.1 Gunakan alat pelindung diri yg banar dan tepat
menggunakan impact. 6.2.1 Melepas wheel nut dg tools yg benar dan tepat ikuti
6. Melepas wheel
6.2 Terjepit tool impact C 4 3H procedure yg benar. E 5 24 L
nut and clamp.
6.3 tertimpa clamp saat 6.2.3 Gunakan socket impact yang sesuai.
pengangaktan. 6.2.4 Periksa impact gun sebelum di gunakan.
9.1. Semburan debu saat 9.1.1 Gunakan alat pelindung diri yg banar dan tepat
menggunakan impact. 9.2.1 Melepas wheel nut dg tools yg benar dan tepat ikuti
9. Memasang Tyre procedure yg benar.
9.2 Terjepit tool impact C 1 3H E 5 24 L
assy ke Unit
9.3 tertimpa clamp saat 9.2.3 Gunakan socket impact yang sesuai.
pengangaktan. 9.2.4 Periksa impact gun sebelum di gunakan
109
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa Risiko-A3
INSTALLING TYRES
110
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa Resiko-B
WHEEL MONITORING
1. Pengisolasian
Cidera jari. Selalu gunakan sarung tangan ( PPE ) ikuti
Unit bergerak atau di start C 1 2H procedure tagging dan isolation, pasang ganjal. C 3 13 S
dan tagging.
orang lain. Dan test sumber energy
Cidera mata yg
2.Pemeriksaan Gunakan selalu PPE yg standart.
disebabkan tekanan angin C 1 2H C 3 13 S
tekanan angin. Jangan berdiri di depan ban
dari dalam ban
3. Pemeriksaan Cidera jari tangan saat Ikuti SOP penggunaan tool.
temperatur ban menggunakan bor tangan Hanya dilakukan oleh orang yang terlatih
C 1 2H C 3 13 S
dengan thermo- untuk mengebor ban. Selalu gunakan APD.
meter kit
111
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa
Resiko-C1
Risk
MINING OPERATION DIVISION Ran
Blind Curve k
Safety Suggestion: To reduce potential vehicle collision due to blind curve at
intersection 13
Intersection at cross point between XY Office Bus Road and Borneo Teknik Assembly Area
Location
Entrance
Date April 13th, 2004
Mgr HSE hereby suggested for safety improvement to Mining Service Department (Road
Safety
Construction and Maintenance Section) from the following ideas: Cut the threes around that
Suggestion
intersection (see attached pictures).
To reduce potential vehicle collision due to blind curve at that intersection.
Reason for The dividers will avoid vehicle collision for all directions, but vehicles which will move to the
exemption Assembly area have potential collision with other vehicles from XY Office directions due to
blind curve.
Current Risk
Consequence = RWDI, Likelihood = Once in 5 years so that the Risk Level is 13 (Medium)
Rank
Residual Risk
Consequence = LDI, Likelihood = Once in approx 15 years, so that the Risk Level is 17
Rank as Safety
(Medium)
Suggestion
112
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa
Resiko-C2
Fig 1: The view from XY Office Direction. Green circle Fig. 2: The view from AB Direction. Green circle is
is suggested to be cut. suggested to be cut.
113
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa
Resiko-D1
114
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa Resiko-D2
115
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa Resiko-D3
116
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa Resiko-D4
117
Contoh Proses Detil Pembuatan Analisa Resiko
Truk PK Didaerah Mudah Ledak
Potensi
No. Analisa Tambahan Kontrol Resiko Yang Analisa Orang
insiden Perlakuan Resiko Yang Ada
Resiko Resiko Awal Direkomendasikan Resiko Residual Akuntabel
Skenario
Preventif CL LL RL Preventif CL LL RL
Pemantauan Pemantauan
Supervisi
Setiap laporan baru dari Panggilan Tangap
Audit Lap Panggilan TD
Darurat atau pemadaman latihan api harus
Audit Laporan Latihan PK
selalu di kaji ulang dan kelemahannya di
On Spot Inspection
tindaklanjuti
SBO
Kotingensi Kontingensi
119
Contoh Analisa Resiko Menejemen-1
120 120
Contoh Analisa Resiko Menejemen-2
Analisa
Kontrol Resiko Yang Ada Usulan
Aktivitas Faktor Kategori Resiko
Detil Resiko Kontrol
Lokasi Penunjang Resiko
Pencegahan Monitoring Kontingensi C L R Resiko
Kerusakan
Pemeliharaan
Mekanikal &
jalan.
Kondisi jalan
Pemeliharaan
Kecelakaan bus buruk.
bus.
karyawan terjadi.
Fasilitas Pemantauan Emergency
Karyawan celaka Supir letih. Safety 5 C 22
Manajemen oleh security. services.
serius/fatal &
SIM
mengganggu produksi. Kecepatan.
perusahaan
Batas
Supir tdk
kecepatan.
kompetent.
Dilarang
Kabin DT besar
Perawatan merokok di
terbakar menyebabkan Emergency
buruk Safety & kabin
Tambang supir celeka serius & SBO response 2 C 8
Kecerobohan Finansial Pemadam api
kehilangan produksi team.
supir. Sistem
sementara
pemadam api
Pastikan
Perawatan
bhw
buruk Sistem
audit /
Kecerobohan pemadam api
Shovel besar terbakar review
operator. Emergency
menyebabkan Safety & sistem
Tambang PMs utk sistem response 2 C 8
kehilangan produksi utk Finansial pemada
Sistem kebakaran. team.
suatu waktu. m api
pemadam api
dilakuka
tidak PMs utk alat.
n
memadai
regular.
121
Contoh Analisa Resiko Menejemen-3
Mining Risk Based on Mega Process (Executive)
Predefined Process ------------------------------------------------------------------------------------> Assessment Process in Business Units ------------------------------------------------------------------------------------------------------->
No Produksi Nikel Risk Owner Inherent Risk Inherent Risk Residual Residual Control Control Risk Causes Risk Solution
(Impact) (Likelihood) Risk (Impact) Risk Adequacy Effectiveness
(Likelihood)
Eksekutif
1 Kompetensi sumber daya dan fasilitas yang SVP Nikel VH VH
diperlukan belum mencukupi untuk
memenuhi kewajiban produksi yang
diperlukan.
2 Pelaksanaan produksi tidak sesuai dengan DSVP Operation H VH
rencana yang telah disetujui
3 Pihak ketiga (full outsourcing) tidak dapat SVP, DSVP VH VH
memenuhi kewajibannya Operation
4 Kenaikan atau terhentinya harga bahan SVP, DSVP VH VH Kenaikan harga LME Nikel - Mengurangi pemakaian ore dari
baku ore. Operation Formula perhitungan harga dalam INCO -> Substitusi dengan ore dari
kontrak. Halmahera.
- Negosiasi dengan manajemen INCO
6 Berkurangnya cadangan bijih nikel BOD, SVP, DSVP VH VH VH VH Adanya penjualan dalam bentuk Menurunkan COG,
Operation, Mining, raw material yang bila mencari/menggunakan energi
Pemasaran dibandingkan dengan FeNi alternatif, negoisasi dengan buyer
memiliki nilai tambah kecil, untuk menurunkan kadar, development
permintaan kadar tinggi dari pabrik drilling.
8 Pengawasan dari perusahaan terhadap DSVP Operasi VH VH VH H Konservasi cadangan tidak dapat Untuk daerah baru, perencanaan
pekerjaan tambang nikel yang dilaksanakan Pomalaa dilaksanakan dengan baik; tambang dan pengawasan kualitas
oleh pihak ketiga (full outsourcing di pengawasan kualitas bijih kurang dilaksanakan perusahaan, kegiatan
Halmahera) belum maksimal. optimal; kaderisasi tenaga penambangan dan pengangkutan oleh
berpengalaman di bidang kontraktor; untuk kontrak
penambangan terhenti. penambangan di daerah sudah
berjalan menempatkan Surveyor untuk
monitor kemajuan tambang,
menambah mining engineer untuk
Supervisi dan QC
9 Instabilitas wilayah UBP Nikel SVP, DSVP HR & VH VH VH H Masalah tuntutan tanah dari Penyelesaian melalui jalur hukum,
GA, Com.Dev masyarakat di lokasi KP, lokasi sertifikasi tanah-tanah HGB,
yang berdempetan dengan pembatasan yang jelas untuk areal-
masyarakat, kesejahteraan dan areal vital perusahaan, enforcement
kesenjangan sosial. dari security.
10 Kenaikan biaya penggunaan bahan bakar SVP, DSVP VH VH VH H Harga minyak dunia yang Pemanfaatan sumber energi alternatif,
untuk produksi Pomalaa Operation melonjak tajam, kebutuhan BBM efisiensi pemanfaatan energi dengan
yang meningkat dengan adanya operasi mesin pada kondisi optimal,
FeNi 3 plant. kerjasama dengan instansi terkait
11 Pengadopsian teknologi baru tidak disertai DSVP Operation, VH VH VH L Tidak ada alih teknologi dari pihak Koordinasi yang lebih baik diantara
dengan pengenalan teknologi lebih baik DSVP Finance, HR vendor ke perusahaan semua pihak yang terkait, technical
& GA, HR scope dan support dari Vendor.
12 Demonstrasi karyawan internal, pihak DSVP HR & GA, VH VH VH L Kurangnya komunikasi antara Komunikasi antara karyawan dengan
outsourcing dan pensiunan (termasuk ComDev, HR Manajemen dan pegawai. manajemen via serikat pekerja, LKS
keluarganya)
122
bipartit dan respon cepat terhadap
keluhan pegawai.
Contoh Analisa Resiko Menejemen-4
Mining Risk Based on Major Process
(Mine Plan - Mine Production – Processing – Transportation)
Predefined Process ------------------------------------------------------------------------------------> Assessment Process in Business Units ------------------------------------------------------------------------------------------------------->
No Produksi Nikel Risk Owner Inherent Risk Inherent Risk Residual Residual Control Control Risk Causes Risk Solution
(Impact) (Likelihood) Risk (Impact) Risk Adequacy Effectiveness
(Likelihood) Assessment Assessment
3 Kesalahan pengambilan sample Mining, Quality VH VH VH M Kesalahan pengambilan dan Evaluasi cara pengambilan sample.
Control preparasi sample.
123
Contoh Analisa Resiko Menejemen-5
Mining Risk Based on Major Process
(Mine Plan - Mine Production – Processing – Transportation)
Pengolahan FeNi
1 Penanganan keadaan darurat alat-alat SVP, DSVP VH VH
produksi (misal: kurang/lemahnya power Operation, Op
dan water supply) belum optimal. Support, FeNi
Plant
2 Kapasitas keseluruhan pabrik (termasuk SVP, DSVP VH VH
kapasitas terpasang furnace 2) belum Operation, FeNi
maksimal. Plant
3 Proses pendinginan FeNi Plant yang tidak SVP, DSVP VH VH VH M Penurunan debit air sungai; Mencari sumber alternatif air baru,
optimal Operation, FeNi Penggundulan di hulu dan DAS; pemakaian air laut (desalinasi),
Plant Aktivitas penambangan oleh INCO resirkulasi air pabrik untuk
yang sedang berjalan menurunkan make up water.
4 Rendahnya temperatur crude metal dan DSVP Operation, VH VH H M Perubahan komposisi anthrasit Melakukan blowing oksigen untuk
tingginya kecepatan penurunan temperatur Production dan batubara di RK/EF; Kondisi menjaga temperature proses,
brick pada furnace yang sudah Melakukan long-term contract untuk
kritis sehingga tidak spesifikasi anthrasit; Investasi
memungkinkan load tinggi. Induction Furnace
5 Terjadinya boiling di furnace VH VH H L Kondisi kalsin yang berdebu, Pengaturan operasi rotary kiln,
FeNi Plant, kurang matang, adanya kebocoran preventive maintenanace, pengecekan
Process Plant pipa/beam di dalam tanur listrik. harian dalam furnace.
Transportasi VH
1 Pelaksanaan transportasi oleh pihak ketiga Mining, Shipping, H VH
tidak sesuai kontrak perjanjian. Material Handling
2 Terbawanya boulder dalam proses Mining M VH
pengangkutan.
3 Schedule pengapalan yang tidak sesuai DSVP Pomalaa VH VH H L Overlapping hingga 3 kapal dalam Menambah tug boat, menambah
rencana semula yang dapat mengakibatkan Operation, waktu bersamaan sehingga tidak prasarana dermaga pemuatan,
demorage (contoh: penumpukan kapal Marketing, dapat dilayani semuakarena koordinasi internal dengan Mining dan
karena pengalihan tujuan pemuatan) Shipping keterbatasan sarana dan QC untuk penempatan stockyard
prasarana transhipment rencana ekspor
4 Keterlambatan analisa sampling untuk DSVP Pomalaa VH VH VH H Keterlambatan preparasi karena Memberikan batas waktu dan sanksi
ekspor Operation, Quality faktor manusia dan faktor cuaca. yang tegas kepada perusahaan
Control outsourcing, membangun fasilitas
pengeringan. 124
Peta Matriks Resiko & Tindakan
125
Management Enhanced Priorities Area &
Internal Audit Focus Area
Membaca Peta Resiko Cautionary Area & Internal Audit Focus
Area
Internal Audit Focus Area
Monitoring Area
Identifikasi dan pengukuran resiko
Pemetaan resiko sesuai dengan impact
dan likelihood
Penetapan resiko “signifikan” yang
terletak di Management Enhanced
Priorities Area (daerah merah pada peta
resiko)
Resiko-resiko yang sudah diidentifikasi
signifikan perlu didiskusikan untuk
perumusan rencana mitigasi resiko
Top management akan memilih Risk that
Matter dari resiko signifikan untuk
implementasi detil rencana mitigasi
resiko
126 126
Pertanyaan Utama Yang Harus Dijawab Saat
Merumuskan Rencana Mitigasi Resiko
127
Kuis – Pertanyaan
Case 1:
128
Kuis – Pertanyaan
Tentukan kriteria pengukuran mana yang dapat digunakan untuk
mengukur risiko di bawah ini (dengan menggunakan kriteria
pengukuran risiko yang telah dibagikan):
Case 2:
129