Tanggal Audit:
NILAI MAKSIMAL
NILAI AUDIT
KRITERIA
I. KEBIJAKAN 10% 19 0 0%
I.1. Penyusunan Kebijakan 4
I.2. Isi Kebijakan 4
I.3. Penetapan Kebijakan 3
I.4. Komunikasi Kebijakan 4
I.5. Tinjauan Kebijakan 4
1 KEBIJAKAN
1
No Elemen % 0
1 KEBIJAKAN 0
2 PERENCANAAN 0 6 DOKUMENTASI 3 ORGANISASI DAN PERSONEL
3 ORGANISASI DAN PERSONEL 0
4 IMPLEMENTASI 0
EVALUASI 0 5 EVALUASI 4 IMPLEMENTASI
5
6 DOKUMENTASI 0
7 TINJAUAN MANAJEMEN 0
BUKU KERJA AUDIT
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA
Kep Dirjen Minerba KESDM No 185.K/37.04/DJB/2019
PT. CIBALIUNG SUMBERDAYA
Tautan dengan
KRITERIA KETENTUAN PENILAIAN CATATAN AUDIT
Elemen lain
I. KEBIJAKAN
I.1. Penyusunan Kebijakan Telah melakukan tinjauan awal kondisi - Tabel identifikasi Isu Internal & Eksternal -
Keselamatan Pertambangan dan telah MOM Managemen review masukan pekerja
memenuhi 3 (tiga) syarat penyusunan tinjauan
awal, serta melibatkan seluruh
departemen/bagian dari Pekerja atau serikat
Pekerja dalam penyusunan kebijakan, dan telah
dilakukan evaluasi tehadap penyusunan
kebijakan tersebut. (Nilai maks 4)
I.2. Isi Kebijakan Di dalam kebijakan terdapat visi, misi, dan - Kebijakan Supra 2019 (visi,misi terpisah
tujuan, serta komitmen dalam melaksanakan dengan kebijakan). - poin 4 kebijakan perlu
Keselamatan Pertambangan, dan semua isi disesuaikan
kebijakan Keselamatan Pertambangan telah
diturunkan menjadi program kerja Keselamatan
Pertambangan. (Nilai Maks 4)
I.5. Tinjauan Kebijakan Telah melakukan tinjauan kebijakan secara - MOM Managemen review
berkala dengan menyesuaikan kondisi
perubahan yang terjadi di dalam perusahaan dan
di luar perusahaan (eksternal) seperti ketentuan
peraturan peundang-undangan dan standar,
serta seluruh hasil tinjauan kebijakan
ditindaklanjuti sebagai masukan dalam
penyusunan kebijakan baru. (nilai maks 4)
II. PERENCANAAN
II.1. Penelaahan Awal Melakukan penelaahan awal, menentukan - KPI Prosedure - KPI Actual, - Bisnis Proses. -
tingkat pencapaian kinerja Keselamatan Isu internal & Eksternal
Pertambangan yang sesuai dengan kondisi, dan
telah sikron dengan program Keselamatan
Pertambangan yang ditetapkan. (nilai maks 4)
II.2.2. Penetapan Konteks Risiko Telah melakukan penetapan konteks risiko yang - Tabel Isu Internal & Eksternal
telah mencakup seluruh faktor internal dan
faktor eksternal. (nilai maks 3)
II.2.3. Identifikasi bahaya Telah melakukan identifikasi bahaya, dan telah - MATRIX RISIKO (SBM-WI-MS-02). - HIRA
bahaya diidentifikasi. (nilai maks 2)
II.2.4. Penilaian dan Pengendalian risiko Telah melakukan pengendalian risiko yang sesuai - HIRA
dengan hirarki pengendalian, dan implementasi
penngendaliannya telah memadai. (nilai maks 3)
II.2.5. Pemantauan dan peninjauan Pemantauan dan peninjauan rissiko dilakukan - MOM review HIRA untuk proses kegiatan
secara periodik atau apabila terjadi kecelakaan (Tidak ada proses pemantauan dan
atau kejadian berbahaya, Penyakit Akibat Kerja, peninjauan, tetapi terdapat pada KPI)
perubahan dalam peralatan, instalasi, dan/atau
proses serta kegiatan pertambangan dan ada
proses serta kegiatan baru, serta hasil
pemantauan dan peninjauan telah memadai.
(nilai maks 3)
II.3 Identifikasi dan Kepatuhan Terhadap Identifikasi dan pemanatau telah dilakukan Terdapat prosedur evaluasi PP SBM-PSO-
Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan terhadap peraturan perundangan dan HSE-05 dantelah dilakukan identifikasi &
dan persyaratan lainnya yang terkait persyaratan lainnya, dan berdasasrkan evaluasi Evaluasi PP tetapi masih terdapat Peraturan
telah mematuhi ketentuan peraturan yang belum teridentifikasi
perundang-undangan dan persyaratan lainnya.
(nilai maks 3)
II.4. Penetapan Tujuan, Sasaran dan Program TSP di sahkan oleh Komite Keselamatan Terdapat TSP tetapi masih belum selaras
Pertambangan. Seluruh tujuan, sasaran, program dengan kebijkan
telah selaras dengan kebijakan dan telah
terukur; dan penyusunan program telah
seluruhnya memperimbangkan seluruh
keentuan penyusunan. (nilai maks 4)
II.5. Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Telah melakukan penetapan RKAB aspek Terdapat RKAB tetapi belum dijelaskan
Pertambangan Keselamatan Pertambangan yang mendapat secara rinci baik skala prioritas maupun
persetujuan dari Direktur Jendral atas nama program kerja
Menteri atau Gubernur sesuai kewenangannya.
(nilai maks 3)
III.2.2. Penunjukan Kepala Tambang Bawah Terdapat KTBT yang mendapatkan pengesahan
Tanah dari KaIT atau Kepala Dinas ESDM atas nama
KaIT, dan sertifikat KTBT tersebut telah sesuai
dengan kompetensi yang ditentukan dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan
(Kepdirjen Minerba KESDM No.
308.K/30/DJB/2018). (nilai maks 2)
III.4. Pembentukan dan Penetapan Bagian Telah membentuk Bagian Keselamatan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja Pertambangan, Bagian
Pertambangan dan Keselamatan Operasi Keselamatan Operasi Pertambangan
Pertambangan berdasarkan pertimbangan jumlah pekerja serta
sifat atau luasnya pekerjaan, berada langsung di
bawah KTT dalam struktur organisasi pemegang
IUP, tugas dan tanggung jawab telah mencakup
seluruh ruang lingkup pengelolaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pertambangan dan
Keselamatan Operasi Pertambangan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (KepMen 1827.K/30/Mem/2018 &
Kep Dirjen Minerba KESDM No.
185.K/30/DJB/2019), serta tugas dan tanggung
jawab tersebut telah dijalankan sepenuhnya.
(nilai maks 4)
III.5. Penunjukan Pengawas Operasional dan KTT telah mengangkat seluruh pengawas
Pengawas Teknis operasional dan pengawas teknis di lapangan
dengan Surat Penunjukan Pengawas Operasional
atau Surat Pengesahan Pengawas Teknis dan
seluuh pengawas operasional telah memiliki
Kartu Pengawas Operasional yang disahkan oleh
KaIT; dan pengawas operasional dan pengawas
teknis yang dimaksud sudah menjalankan
seluruh tugas dan tanggung jawab sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
(PerMen ESDM No. 11 tahun 2018). (nilai maks
4)
III.6. Penunjukan Tenaga Teknis Pertambangan KTT telah menunjuk Tenaga Teknis
yang Berkompeten Pertambangan yang Berkompeten dengan
kondisi KTT sudah membuat Daftar Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten dan
seluruh Tenaga Teknis Pertambangan yang
Berkompeten telah memiliki Surat Penunjukkan
dari KTT, memiliki sertifikat sesuai standar
kompetensi kerja yang berlaku yang ditetapkan
oleh pemerintah atau oleh KTT bagi yang standar
kompetensi tenaga kerjanya belum ditetapkan
oleh Pemerintah, dan seluruh Tenaga Teknis
Pertambangan yang Berkompeten sudah
menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai
ketentuan peaturan perundang-undangan. (nilai
maks 4)
III.7. Pembentukan dan Penetapan Komite Telah membentuk dan dan menetapkan Komite
Keselamatan Pertambangan Keselamatan Pertambangan, disahkan oleh KTT,
keanggotaan telah terdapat seluruhnya
perwakilan dari Bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan, Bagian
Keselamatan Operasi Pertambangan, bagian
operasional pertambangan, dan juga wakil dari
Pekerja. (nilai maks 4)
III.8. Penunjukan dan Penetapan Tim Tanggap Telah ada penunjukkan tim tanggap darurat oleh
Darurat KTT, dilaporkan ke KaIT ata Kepala Dinas atas
nama KaIT. Tim tanggap darurat telah memadai,
menccakup seluruh area kerja, dan selalu siaga
setiap saat, telah memiliki keterampilan dan
kompetensi yang diperlukan untuk memberikan
layanan terhadap keadaan darurat, dan telah
mendapat pendidikan dan pelatihan untuk
menjaga dan meningkatkan keterampilan yang
diperlukan.(nilai maks 4)
III.9. Seleksi dan penempatan personil Ada aturan sistem seleksi dan penempatan
personel secara tertulis, dengan kondisi: a)
mempertimbangkan hasil identifikasi
kompetensi kerja; b) memasukkan persyaratan
aspek Keselamatan Pertambangan di dalamnya;
c) setiap personel telah memiliki tugas dan
tanggung jawab yang jelas dan di dalamnya
mencakup aspek Keselamatan Pertambangan;
dan d) setiap personel memahami dan
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang
mencakup aspek Keselamatan Pertambangan.
(nilai maks 4)
III.12.2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang Memiliki buku datar kecelakaan tambang, dan
mendaftarkan setiap kecelakaan tambang yang
berakibat cidera ringan, berat, dan mati (jika
ada) dalam buku daftar kecelakaan tambang.
(nilai maks 3)
IV. IMPLEMENTASI
IV.1. Pelaksanaan Pengelolaan Operasional
IV.1.1. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, Prosedur operai/kerja disusun, ditetapkan, dan
Pendokumentasian, dan Evaluasi terdokumentasi, dengan kondisi: (1) prosedur
Prosedur Operasi/Kerja telah disahkan oleh KTT dan diberi nomor, (2)
prosedur telah terdapat untuk setiap pekerjaan,
(3) penyusunan prosedur telah
mempertimbangkan hasil pemetaan behavior
based safety, (4) prosedur telah dikomunikasikan
kepada pihak-pihak terkait, (5) prosedur telah
dievaluasi dan ditinjau ulang secara berkala dan
apabila terjadi kecelakaan, perubahan peralatan,
perubahan proses, dan/atau perubahan bahan,
(6) telah secara konsisten diterapkan oleh
seluruh Pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya. (nilai maks 4)
IV.1.2. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, Izin kerja khusus telah disusun, ditetapkan, dan
Pendokumentasian, dan Evaluasi Izin terdoumentasikan, dengan kondisi: (1)
kerja khusus penyusunan izin kerja khusus telah
mempertimbangkan hasil pemetaan behavior
based safety, (2) izin kerja khusus telah
dievaluasi secara berkala, (3) izin kerja khusus
telah secara konsisten diterapkan oeh seluruh
Pekerja. (nilai maks 3)
IV.2.6. Pelaksanaan Pengelolaan Iklim Kerja (1) menetapkan prosedur yang terdokumentasi
mengenai pengelolaan bahaya iklim kerja; (2)
antisipasi dan pengenalan bahaya iklim kerja
dengan indikator Index Suhu Basah dan Bola
(ISBB) pada setiap area kerja telah dilakukan; (3)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
dilakukan secara berkala yang
terdokumentasikan; (4) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan oleh Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten yang
mengacu kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan; (5) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah menggunakan alat
pemeriksaan yang terbukti telah dikalibrasi dan
dipelihara sesuai prosedur; dan
(6) seluruh hasil pengukuran dan penilaian
(evaluasi) telah ditindaklanjuti untuk
pengendalian risiko terkait iklim kerja kerja
sesuai hirarki pengendalian, paling sedikit
mencakup: (a) penyesuaian iklim kerja di setiap
area kerja dengan syarat ketentuan peraturan
perundang-undangan atau standar yang diakui;
(b) penyediaan sarana prasarana untuk
mengendalikan iklim kerja di setiap area kerja;
(c) pengaturan siklus kerja sesuai dengan kondisi
iklim kerja di setiap area kerja; (d) pembuatan
peraturan perusahaan dalam upaya mengelola
iklim kerja; dan (e) penyediaan alat pelindung
diri yang sesuai dengan kondisi iklim kerja di
area kerja. (nilai maks 4)
VI. DOKUMENTASI
VI.1. Penyusunan, Penetapan, dan
Pendokumentasian Manual SMKP Minerba
VI.2. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, dan
Pendokumentasian Prosedur Pengendalian
Dokumen Keselamatan Pertambangan
Total
KATEGORI TEMUAN
AUDITOR :
:
AUDITI :
TANGGAL :