Anda di halaman 1dari 30

MATRIKS FORMULIR KRITERIA AUDIT

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA


Kep Dirjen Minerba KESDM No 185.K/37.04/DJB/2019

Tanggal Audit:
NILAI MAKSIMAL
NILAI AUDIT
KRITERIA

PERSENTASE NIAI ELEMEN


NILAI SUB-SUB ELEMEN

NILAI SUB-SUB ELEMEN

TOTAL NILAI ELEMEN


NILAI SUB ELEMEN

NILAI SUB ELEMEN


PERSENTASE
KRITERIA KETERANGAN

I. KEBIJAKAN 10% 19 0 0%
I.1. Penyusunan Kebijakan 4
I.2. Isi Kebijakan 4
I.3. Penetapan Kebijakan 3
I.4. Komunikasi Kebijakan 4
I.5. Tinjauan Kebijakan 4

II. PERENCANAAN 15% 28 14 0 0%


II.1. Penelaahan Awal 4
II.2 Manajemen Risiko 14
II.2.1. Komunikasi dan Konsultasi Risiko 4
II.2.2. Penetapan Konteks Risiko 2
II.2.3. Identifikasi bahaya 3
II.2.4. Penilaian dan Pengendalian risiko 3
II.2.5. Pemantauan dan peninjauan 2
II.3 Identifikasi dan Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang- 3
Undangan dan persyaratan lainnya yang terkait
II.4. Penetapan Tujuan, Sasaran dan Program 4
II.5. Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Pertambangan 3
III. ORGANISASI DAN PERSONEL 17% 67 0 0%
III.1. Penyusunan dan Penetapan Struktur Organisasi 4
III.2. Penunjukan KTT, Kepala Tambang Bawah Tanah dan/atau Kepala Kapal Keruk 6
untuk Perusahaan Pertambangan
III.2.1. Penunjukan KTT 2
III.2.2. Penunjukan Kepala Tambang Bawah Tanah 2
III.2.3. Penunjukan Kepala Kapal Keruk 2
III.3. Penunjukan PJO untuk Perusahaan Jasa Pertambangan 2
III.4. Pembentukan dan Penetapan Bagian Keslamatan dan Kesehatan Kerja 4
Pertambangan dan Keselamatan Operasi Pertambangan
III.5. Penunjukan Pengawas Operasional dan Pengawas Teknik 4
III.6. Penunjukan Tenaga Teknik Pertambangan yang Berkompeten 4
III.7. Pembentukan dan Penetapan Komite Keselamatan Pertambangan 4
III.8. Penunjukan dan Penetapan Tim Tanggap Darurat 4
III.9. Seleksi dan penempatan personil 4
III.10. Pendidikan dan Pelatihan serta Kompetensi Kerja 8
III.10.1. Pendidikan dan pelatihan pekerja 4
III.10.3. Kompetensi kerja 4
III.11. Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Komunikasi Keselamatan 4
Pertambangan
III.12. Pengelolaan Administrasi Keselamatan Pertambangan 16
III.12.1. Buku Tambang 4
III.12.2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang 3
III.12.3. Pelaporan pengelolaan Keselamatan Pertambangan 3
III.12.4. Dokumentasi Kejadian Berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga 3
kerja, dan Penyakit Akibat Kerja
III.12.5. Dokumen dan Laporan Pemenuhan Kompetensi dan Persyaratan 3
Lainnya
III.13. Penyusunan, Penerapan dan Pendokumentasian Prosedur Partisipasi, 3
Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran Pelaksanaan SMKP Minerba

IV. IMPLEMENTASI 35% 137 0 0%


IV.1. Pelaksanaan Pengelolaan Operasional 12
IV.1.1. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, Pendokumentasian, dan 4
Evaluasi Prosedur Operasi/Kerja
IV.1.2. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, Pendokumentasian, dan 4
IV.1.3. Evaluasi Izin kerja
Penyusunan, khusus Penerapan, Pendokumentasian, dan
Penetapan, 4
Evaluasi Alat pelindung diri dan alat keselamatan
IV.2. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Kerja 40
NILAI MAKSIMAL
NILAI AUDIT
KRITERIA

PERSENTASE NIAI ELEMEN


NILAI SUB-SUB ELEMEN

NILAI SUB-SUB ELEMEN

TOTAL NILAI ELEMEN


NILAI SUB ELEMEN

NILAI SUB ELEMEN


PERSENTASE
KRITERIA KETERANGAN

IV.2.1. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya Debu 4


IV.2.2. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya Kebisingan 4
IV.2.3. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya Getaran 4
IV.2.4. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya Pencahayaan 4
IV.2.5. Pelaksanaan Pengelolaan Kuantitas dan Kualitas Udara Kerja 4
IV.2.6. Pelaksanaan Pengelolaan Iklim Kerja 4
IV.2.7. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya Radiasi 4
IV.2.8. Pelaksanaan Pengelolaan Faktor Kimia 4
IV.2.9. Pelaksanaan Pengelolaan Faktor Biologi 4
IV.2.10. Pelaksanaan Kebersihan Lingkungan Kerja 4
IV.3. Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja 30
IV.3.1. Pemeriksaan Kesehatan 4
IV.3.2. Pelayanan Kesehatan 4
IV.3.3. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan 2
IV.3.4 Pengelolaan Kelelahan Kerja (fatigue) 3
IV.3.5 Pengelolaan Pekerja pada Tempat yang Memiliki Risiko Kesehatan 2
Tinggi
IV.3.6 Pengelolaan Rekaman Data Kesehatan Kerja 4
IV.3.7 Pengelolaan Higiene dan Sanitasi 2
IV.3.8 Pengelolaan Ergonomi 3
IV.3.9 Pengelolaan Makanan, Minuman, dan Gizi Kerja 2
IV.3.10 Diagnosis dan Pemeriksaan Penyakit Akibat Kerja 4
IV.4. Pelaksanaan Pengelolaan KO Pertambangan 16
IV.4.1. Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana, 4
prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan

IV.4.2. Pengamanan instalasi 4


IV.4.3. Kelayakan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan 4

IV.4.4. Kompetensi tenaga teknik 4


IV.5. Pengelolaan Bahan Peledak dan Peledakan 14
IV.5.1. Gudang bahan peledak 2
IV.5.2. Penyimpanan bahan peledak 4
IV.5.3. Pengangkutan bahan peledak 4
IV.5.4. Pekerjaan Peledakan 4
IV.6. Penetapan Sistem Perancangan dan Rekayasa 6
IV.6.1. Perancangan dan rekayasa 3
IV.6.2. Perubahan 3
IV.7. Penetapan Sistem Pembelian 4
IV.8. Pemantauan dan Pengelolaan Perusahaan Jasa Pertambangan 6
IV.8.1. Persyaratan, seleksi dan penetapan Perusahaan Jasa Pertambangan 2

IV.8.2. Tanggung jawab pemantauan dan pelaporan Perusahaan Jasa 2


Pertambangan
IV.8.3. Evaluasi Perusahaan Jasa Pertambangan 2
IV.9. Pengelolaan Keadaan Darurat 3
IV.10. Penyediaan dan Penyiapan P3K 3
IV.11. Pelaksanaan Keselamatan di Luar Pekerjaan (Off the Job Safety) 3

V. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT 15% 60 0 0%


V.1. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja 20
V.1.1. Pemantauan dan Pengukuran Pencapaian Tujuan, Sasaran, dan 4
program keselamatan pertambangan
V.1.2. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Pengelolaan lingkungan kerja 4
V.1.3. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Pengelolaan kesehatan kerja 4
V.1.4. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keselamatan 4
Operasi Pertambangan
V.1.5. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Pengelolaan bahan peledak 4
dan peledakan
NILAI MAKSIMAL
NILAI AUDIT
KRITERIA

PERSENTASE NIAI ELEMEN


NILAI SUB-SUB ELEMEN

NILAI SUB-SUB ELEMEN

TOTAL NILAI ELEMEN


NILAI SUB ELEMEN

NILAI SUB ELEMEN


PERSENTASE
KRITERIA KETERANGAN

V.2. Inspeksi Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan 4


V.3. Evaluasi Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan dan 4
Persyaratan lainnya yang terkait
V.4. Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya dan Penyakit Akibat Kerja 4
V.5 Evaluasi Pengelolaan Administrasi Keselamatan Pertambangan 20
V.5.1. Buku Tambang 4
V.5.2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang 4
V.5.3. Pelaporan pengelolaan Keselamatan Pertambangan 4
V.5.4. Dokumentasi Kejadian Berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga 4
kerja, dan Penyakit Akibat Kerja
V.5.5. Dokumen dan Laoran Pemenuhan Kompetensi serta Persyaratan 4
Lainnya
V.6. Audit Internal Penerapan SMKP Minerba 4
V.7. Rencana Perbaikan dan Tindak Lanjut 4
VI. DOKUMENTASI 3% 12 0 0%
VI.1. Penyusunan, Penetapan, dan Pendokumentasian Manual SMKP Minerba 4
VI.2. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, dan Pendokumentasian Prosedur 3
Pengendalian Dokumen Keselamatan Pertambangan

VI.3. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, dan Pendokumentasian Prosedur 3


Pengendalian Rekaman Keselamatan Pertambangan
VI.4. Penetapan Jenis Dokumen dan Rekaman 2
VII. TINJAUAN MANAJEMEN & PENINGKATAN KINERJA 5% 13 0 0%
VII.1. Pelaksanaan Tinjauan Manajemen Penerapan SMKP Minerba oleh 4
Manajemen Tertinggi Perusahaan
VII.2. Pendokumentasian Catatan Hasil Tinjauan Manajemen 2
VII.3. Keluaran dari Tinjauan Manajemen Keselamatan Pertambangan 2
VII.4. Pencatatan, Pendokumentasian, dan Pelaporan Hasil Tinjauan Manajemen 2
VII.5. Pelaksanaan Peningkatan Kinerja 1
VII.6. Penggunaan Tinjauan Hasil dari Tindak Lanjut Rencana Perbaikan dalam 2
Penentuan Kebijakan
Total 100% 0%
Persentase Pemenuhan 0.00%
Keterangan
Perhitungan Nilai Audit
1 Total Nilai Elemen Nilai Sub Elemen + Nilai Sub-Sub Elemen SMKP MINERBA
2 Persentase Nilai Elemen (%) (Total Nilai Elemen : Total Nilai Elemen Maksimal) x Perentase Nilai Maksimal
3 Total Nilai Penerapan SMKP Penjumlahan Nilai Elemen-Elemen
4 Total Persentase Penjumlahan Persentase Nilai Elemen-Elemen

1 KEBIJAKAN
1

7 TINJAUAN MANAJEMEN 1 2 PERENCANAAN

No Elemen % 0
1 KEBIJAKAN 0
2 PERENCANAAN 0 6 DOKUMENTASI 3 ORGANISASI DAN PERSONEL
3 ORGANISASI DAN PERSONEL 0
4 IMPLEMENTASI 0
EVALUASI 0 5 EVALUASI 4 IMPLEMENTASI
5
6 DOKUMENTASI 0
7 TINJAUAN MANAJEMEN 0
BUKU KERJA AUDIT
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA
Kep Dirjen Minerba KESDM No 185.K/37.04/DJB/2019
PT. CIBALIUNG SUMBERDAYA

Tautan dengan
KRITERIA KETENTUAN PENILAIAN CATATAN AUDIT
Elemen lain
I. KEBIJAKAN
I.1. Penyusunan Kebijakan Telah melakukan tinjauan awal kondisi - Tabel identifikasi Isu Internal & Eksternal -
Keselamatan Pertambangan dan telah MOM Managemen review masukan pekerja
memenuhi 3 (tiga) syarat penyusunan tinjauan
awal, serta melibatkan seluruh
departemen/bagian dari Pekerja atau serikat
Pekerja dalam penyusunan kebijakan, dan telah
dilakukan evaluasi tehadap penyusunan
kebijakan tersebut. (Nilai maks 4)

I.2. Isi Kebijakan Di dalam kebijakan terdapat visi, misi, dan - Kebijakan Supra 2019 (visi,misi terpisah
tujuan, serta komitmen dalam melaksanakan dengan kebijakan). - poin 4 kebijakan perlu
Keselamatan Pertambangan, dan semua isi disesuaikan
kebijakan Keselamatan Pertambangan telah
diturunkan menjadi program kerja Keselamatan
Pertambangan. (Nilai Maks 4)

I.3. Penetapan Kebijakan Tertulis, telah disahkan oleh pimpinan tertinggi


pemegang IUP, dan bersifat dinamis, yaitu
menyesuaikan perubahan yang ada di
perusahaan. (nilai maks 3)

I.4. Komunikasi Kebijakan Telah melakukan komunikasi kebijakan dan telah


menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh
Pekerja, dan telah menggunakan beberapa
media seperti papan pengumuman, brosur,
verbal dalam apel (briefing), dan/atau media
lainnya, serta telah melakukan evaluasi
ketersampaian informasi kepada seluruh
departemen/bagian dari Pekerja. (nilai maks 4)

I.5. Tinjauan Kebijakan Telah melakukan tinjauan kebijakan secara - MOM Managemen review
berkala dengan menyesuaikan kondisi
perubahan yang terjadi di dalam perusahaan dan
di luar perusahaan (eksternal) seperti ketentuan
peraturan peundang-undangan dan standar,
serta seluruh hasil tinjauan kebijakan
ditindaklanjuti sebagai masukan dalam
penyusunan kebijakan baru. (nilai maks 4)

II. PERENCANAAN
II.1. Penelaahan Awal Melakukan penelaahan awal, menentukan - KPI Prosedure - KPI Actual, - Bisnis Proses. -
tingkat pencapaian kinerja Keselamatan Isu internal & Eksternal
Pertambangan yang sesuai dengan kondisi, dan
telah sikron dengan program Keselamatan
Pertambangan yang ditetapkan. (nilai maks 4)

II.2 Manajemen Risiko


II.2.1. Komunikasi dan Konsultasi Risiko Telah melakukan komunikasi dan konsultasi - Prosedur managemen risiko QHSE (SBM-
risiko dengan seluruh pemangku kepentingan, PSO-MS-06). - Prosedur komunikasi dan
serta seluruh hasil dari komunkasi dan konsultasi pertisipasi (SBM-PSO-HSE-01)
risiko menjadi bahan pertimbangan dalam
Manajemen Risiko. (nilai maks 4)

II.2.2. Penetapan Konteks Risiko Telah melakukan penetapan konteks risiko yang - Tabel Isu Internal & Eksternal
telah mencakup seluruh faktor internal dan
faktor eksternal. (nilai maks 3)

II.2.3. Identifikasi bahaya Telah melakukan identifikasi bahaya, dan telah - MATRIX RISIKO (SBM-WI-MS-02). - HIRA
bahaya diidentifikasi. (nilai maks 2)
II.2.4. Penilaian dan Pengendalian risiko Telah melakukan pengendalian risiko yang sesuai - HIRA
dengan hirarki pengendalian, dan implementasi
penngendaliannya telah memadai. (nilai maks 3)

II.2.5. Pemantauan dan peninjauan Pemantauan dan peninjauan rissiko dilakukan - MOM review HIRA untuk proses kegiatan
secara periodik atau apabila terjadi kecelakaan (Tidak ada proses pemantauan dan
atau kejadian berbahaya, Penyakit Akibat Kerja, peninjauan, tetapi terdapat pada KPI)
perubahan dalam peralatan, instalasi, dan/atau
proses serta kegiatan pertambangan dan ada
proses serta kegiatan baru, serta hasil
pemantauan dan peninjauan telah memadai.
(nilai maks 3)
II.3 Identifikasi dan Kepatuhan Terhadap Identifikasi dan pemanatau telah dilakukan Terdapat prosedur evaluasi PP SBM-PSO-
Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan terhadap peraturan perundangan dan HSE-05 dantelah dilakukan identifikasi &
dan persyaratan lainnya yang terkait persyaratan lainnya, dan berdasasrkan evaluasi Evaluasi PP tetapi masih terdapat Peraturan
telah mematuhi ketentuan peraturan yang belum teridentifikasi
perundang-undangan dan persyaratan lainnya.
(nilai maks 3)

II.4. Penetapan Tujuan, Sasaran dan Program TSP di sahkan oleh Komite Keselamatan Terdapat TSP tetapi masih belum selaras
Pertambangan. Seluruh tujuan, sasaran, program dengan kebijkan
telah selaras dengan kebijakan dan telah
terukur; dan penyusunan program telah
seluruhnya memperimbangkan seluruh
keentuan penyusunan. (nilai maks 4)

II.5. Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Telah melakukan penetapan RKAB aspek Terdapat RKAB tetapi belum dijelaskan
Pertambangan Keselamatan Pertambangan yang mendapat secara rinci baik skala prioritas maupun
persetujuan dari Direktur Jendral atas nama program kerja
Menteri atau Gubernur sesuai kewenangannya.
(nilai maks 3)

III. ORGANISASI DAN PERSONEL


III.1. Penyusunan dan Penetapan Struktur Memiliki struktur organisasi yang terintegrasi
Organisasi dalam struktur organisasi perusahaan, yang
menggambarkan posisi KTT, KTBT, Pengawas
Operasional, Pengawas Teknis, dan Pengelola
Keselamatan Pertambangan. Penyusunan
struktur organisasi pengelola Keselamatan
Pertambangan telah memenuhi ketentuan yang
dipersyaratkan dan telah dikomunikasikan
kepada Pekerja dan pihak-pihak terkait. (nilai
maks 4)

III.2. Penunjukan KTT, Kepala Tambang Bawah


Tanah
III.2.1. dan/atau KepalaKTT
Penunjukan Kapal Keruk untuk Terdapat KTT yang mendapatkan pengesahan
dari KaIT atau Kepala Dinas ESDM atas nama
KaIT, dan sertifikat KTT tersebut telah sesuai
dengan kompetensi yang ditentukan dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan
(Kepdirjen Minerba KESDM No.
308.K/30/DJB/2018). (nilai maks 2)

III.2.2. Penunjukan Kepala Tambang Bawah Terdapat KTBT yang mendapatkan pengesahan
Tanah dari KaIT atau Kepala Dinas ESDM atas nama
KaIT, dan sertifikat KTBT tersebut telah sesuai
dengan kompetensi yang ditentukan dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan
(Kepdirjen Minerba KESDM No.
308.K/30/DJB/2018). (nilai maks 2)

III.2.3. Penunjukan Kepala Kapal Keruk N/A = tidak dapat diaplikasikan


III.3. Penunjukan PJO untuk Perusahaan Jasa Selurh perusahaan jasa pertambangan yang
Pertambangan dipersyaratkan telah memiliki PJO yang
mendapatkan pengesahan dari KTT, dan seluruh
PJO telah memenuhi kualifikasi persyaratan
administratif dan persyaratan teknis sesuai
kriteria peraturan perundang-undangan
(KepMen ESDM No. 1796.K/30/MEM/2018).
(nilai maks 2)

III.4. Pembentukan dan Penetapan Bagian Telah membentuk Bagian Keselamatan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja Pertambangan, Bagian
Pertambangan dan Keselamatan Operasi Keselamatan Operasi Pertambangan
Pertambangan berdasarkan pertimbangan jumlah pekerja serta
sifat atau luasnya pekerjaan, berada langsung di
bawah KTT dalam struktur organisasi pemegang
IUP, tugas dan tanggung jawab telah mencakup
seluruh ruang lingkup pengelolaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pertambangan dan
Keselamatan Operasi Pertambangan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (KepMen 1827.K/30/Mem/2018 &
Kep Dirjen Minerba KESDM No.
185.K/30/DJB/2019), serta tugas dan tanggung
jawab tersebut telah dijalankan sepenuhnya.
(nilai maks 4)
III.5. Penunjukan Pengawas Operasional dan KTT telah mengangkat seluruh pengawas
Pengawas Teknis operasional dan pengawas teknis di lapangan
dengan Surat Penunjukan Pengawas Operasional
atau Surat Pengesahan Pengawas Teknis dan
seluuh pengawas operasional telah memiliki
Kartu Pengawas Operasional yang disahkan oleh
KaIT; dan pengawas operasional dan pengawas
teknis yang dimaksud sudah menjalankan
seluruh tugas dan tanggung jawab sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
(PerMen ESDM No. 11 tahun 2018). (nilai maks
4)

III.6. Penunjukan Tenaga Teknis Pertambangan KTT telah menunjuk Tenaga Teknis
yang Berkompeten Pertambangan yang Berkompeten dengan
kondisi KTT sudah membuat Daftar Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten dan
seluruh Tenaga Teknis Pertambangan yang
Berkompeten telah memiliki Surat Penunjukkan
dari KTT, memiliki sertifikat sesuai standar
kompetensi kerja yang berlaku yang ditetapkan
oleh pemerintah atau oleh KTT bagi yang standar
kompetensi tenaga kerjanya belum ditetapkan
oleh Pemerintah, dan seluruh Tenaga Teknis
Pertambangan yang Berkompeten sudah
menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai
ketentuan peaturan perundang-undangan. (nilai
maks 4)

III.7. Pembentukan dan Penetapan Komite Telah membentuk dan dan menetapkan Komite
Keselamatan Pertambangan Keselamatan Pertambangan, disahkan oleh KTT,
keanggotaan telah terdapat seluruhnya
perwakilan dari Bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan, Bagian
Keselamatan Operasi Pertambangan, bagian
operasional pertambangan, dan juga wakil dari
Pekerja. (nilai maks 4)

III.8. Penunjukan dan Penetapan Tim Tanggap Telah ada penunjukkan tim tanggap darurat oleh
Darurat KTT, dilaporkan ke KaIT ata Kepala Dinas atas
nama KaIT. Tim tanggap darurat telah memadai,
menccakup seluruh area kerja, dan selalu siaga
setiap saat, telah memiliki keterampilan dan
kompetensi yang diperlukan untuk memberikan
layanan terhadap keadaan darurat, dan telah
mendapat pendidikan dan pelatihan untuk
menjaga dan meningkatkan keterampilan yang
diperlukan.(nilai maks 4)

III.9. Seleksi dan penempatan personil Ada aturan sistem seleksi dan penempatan
personel secara tertulis, dengan kondisi: a)
mempertimbangkan hasil identifikasi
kompetensi kerja; b) memasukkan persyaratan
aspek Keselamatan Pertambangan di dalamnya;
c) setiap personel telah memiliki tugas dan
tanggung jawab yang jelas dan di dalamnya
mencakup aspek Keselamatan Pertambangan;
dan d) setiap personel memahami dan
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang
mencakup aspek Keselamatan Pertambangan.
(nilai maks 4)

III.10. Pendidikan dan Pelatihan serta Kompetensi


Kerja
III.10.1. Pendidikan dan pelatihan pekerja Telah menyelenggarakan dan melaksanakan
diklat kepada setiap Pekerja, pengawas
operasional, dan pengawas teknik, dengan
kondisi: (1) pengumpulan data dan informasi
yang mencakup identifikasi pekerjaan dan
identifikasi Pekerja telah dilakukan secara
memadai; (2) penyusunan analisis kebutuhan
diklat (training need analysis) telah dilakukan
secara memadai; (3) program diklat telah
direncanakan berdasarkan analisis kebutuhan
diklat; (4) pelaksanaan monitoring dan evaluasi
program diklat telah dilakukan secara memadai;
(5) hasil monitoring dan evaluasi program diklat
telah ditindaklanjuti untuk menjamin perbaikan
berkelanjutan; dan (6) program diklat telah
mencapai tingkat ketercapaian target, dan
sasaran yang diharapkan. (nilai maks 4)

III.10.3. Kompetensi kerja Standar kompetensi kerja Keselamatan


Pertambangan telah diidentifikasi, dengan
kondisi: (1) seluruh Pekerja, pengawas
operasional, dan pengawas teknik memiliki
kompetensi yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan, standar nasional,
standar internasional, dan/atau standar
kompetensi kerja Keselamatan Pertambangan
yang dikembangkan oleh perusahaan; (2) hasil
identifikasi kompetensi kerja telah digunakan
sebagai dasar penentuan program diklat; (3)
hasil identifikasi kompetensi kerja telah
digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
penerimaan, seleksi, promosi, dan penilaian
kinerja; dan (4) standar kompetensi kerja
Keselamatan Pertambangan telah dikembangkan
sesuai kebutuhan. (nilai maks 4)

III.11. Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Telah menyusun, menetapkan, menerapkan


Komunikasi Keselamatan Pertambangan mekanisme untuk mengkomunikasikan hal-hal
yang memiliki dampak terhadap Keselamatan
Pertambangan kepada pihak terkait, dan/atau
apabila ada informasi kecelakaan tambang,
kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit
tenaga kerja, Penyakit Akibat Kerja, kondisi
darurat lainnya yang terjadi, dan hal-hal yang
memiliki dampak terhadap keselamatan
pertambangan, baik di dalam mapun di luar
perusahaan. Perusahaan telah melakukan
evaluasi penyampaian informaso kepada pihak-
pihak terkait; dan informasi yang disampaikan
telah ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait
yang dapat dikontrol oleh KTT. (nilai maks 4)

III.12. Pengelolaan Administrasi Keselamatan


Pertambangan
III.12.1. Buku Tambang Buku Tambang tersedia di Kantor KTT, dapat
dibaca dan dipelajari oleh Pekerja. KTT telah
memastikan bahwa Pekerja memahami isi dari
buku tambang. KTT telah melaksanakan seluruh
larangan, perintah, dan petunjuk Inspektur
Tambang dalam buku tambang; atau telah
mencatat seluruh hal-hal yang diwajibkan untuk
didaftarkan di buku tambang berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan. (nilai maks
4)

III.12.2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang Memiliki buku datar kecelakaan tambang, dan
mendaftarkan setiap kecelakaan tambang yang
berakibat cidera ringan, berat, dan mati (jika
ada) dalam buku daftar kecelakaan tambang.
(nilai maks 3)

III.12.3. Pelaporan pengelolaan Keselamatan Telah menyampaikan seluruh laporan tertulis


Pertambangan aspek Keselamatan Pertambangan kepada KaIT
dengan format, dan memenuhi tata waktu yang
ditetapkan ketentuan peraturan perundang-
undangan. (nilai maks 3)
III.12.4. Dokumentasi Kejadian Berbahaya, Telah mendokumentasikan seluruh Kejadian
kejadian akibat penyakit tenaga Berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga
kerja, dan Penyakit Akibat Kerja kerja, dan Penyakit Akibat Kerja, menggunakan
format khusus yang ditentukan KaIT. (nilai maks
3)

III.12.5. Dokumen dan Laporan Pemenuhan Telah mendokumentasikan seluruh dokumen


Kompetensi dan Persyaratan Lainnya kelayakan sarana, prasarana, dan instalasi
Pertambangan; sertifikat dan laporan
kompetensi tenaga kerja; lisensi antara lain
Kartu Izin Meledakkan, Kartu Pekerja Peledakan,
Kartu Pengawas Operasional, dan/atau surat izin
mengoperasikan unit yang dikeluarkan oleh KTT;
pengesahan KTT, Wakil KTT, dan/atau Kepala
Tambang Bawah Tanah; dan izin kerja khusus
antara lain Izin Kerja Ruang Terbatas, Izin Kerja di
Ketinggian, Izin Kerja Panas, Izin Kerja Terpapar
Radioaktif; dan telah melaukan pemantauan dan
pelaporan pemenuhan kompetensi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan serta
persyaratan lainnya. (nilai maks 3)

III.13. Penyusunan, Penerapan dan Telah melakukan penyusunan, Penerapan dan


Pendokumentasian Prosedur Partisipasi, Pendokumentasian Prosedur Partisipasi,
Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran Pelaksanaan
Pelaksanaan SMKP Minerba SMKP Minerba, dan telah melibatkan seluruh
departeen/bagian dari Pekerja maupun pihak
lain yang terkait di dalam penerapan dan
pengembangan SMKP. Proses dari partisipasi,
konsultasi, motivasi, dan kesadaran dengan
suluruh Pekerja dan pihak lain yang terkait
menjadi mmasukan dalam peningkatan
penerapan Keselamatan Pertambangan. (nilai
maks 3)

IV. IMPLEMENTASI
IV.1. Pelaksanaan Pengelolaan Operasional
IV.1.1. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, Prosedur operai/kerja disusun, ditetapkan, dan
Pendokumentasian, dan Evaluasi terdokumentasi, dengan kondisi: (1) prosedur
Prosedur Operasi/Kerja telah disahkan oleh KTT dan diberi nomor, (2)
prosedur telah terdapat untuk setiap pekerjaan,
(3) penyusunan prosedur telah
mempertimbangkan hasil pemetaan behavior
based safety, (4) prosedur telah dikomunikasikan
kepada pihak-pihak terkait, (5) prosedur telah
dievaluasi dan ditinjau ulang secara berkala dan
apabila terjadi kecelakaan, perubahan peralatan,
perubahan proses, dan/atau perubahan bahan,
(6) telah secara konsisten diterapkan oleh
seluruh Pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya. (nilai maks 4)

IV.1.2. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, Izin kerja khusus telah disusun, ditetapkan, dan
Pendokumentasian, dan Evaluasi Izin terdoumentasikan, dengan kondisi: (1)
kerja khusus penyusunan izin kerja khusus telah
mempertimbangkan hasil pemetaan behavior
based safety, (2) izin kerja khusus telah
dievaluasi secara berkala, (3) izin kerja khusus
telah secara konsisten diterapkan oeh seluruh
Pekerja. (nilai maks 3)

IV.1.3. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, (1) telah menilai kebutuhan apD/Alat


Pendokumentasian, dan Evaluasi Alat Keselamatan yang sesuai dengan jenis pekerjaan
pelindung diri dan alat keselamatan dan bahaya yang timbul, menentukan dan
menyediakan APD/Alat Keselamatan dengan
jumlah yang memadai secara cuma-Cuma; (2)
elah melaksanakan pelatihan untuk Pekerja yang
terkait dengan fungsi, manfaat, penggunaan,
dan perawatan APD/Alat Keselamatan; (3) telah
melakukan evaluasi kepatuhan terhadap
penggunaan dan perawatan A{D/Alat
Keselamatan; dan (4) berdasarkan hasil evaluasi
kepatuhan ditemukan bahwa seluruh Pekerja
telah Patuh dalam penggunaan dan perawatan
APD/Alat Keselamatan. (nilai maks 4)

IV.2. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Kerja


IV.2.1. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya (1) menetapkan prosedur yang terdokumentasi
Debu mengenai pengelolaan bahaya debu; (2)
antisipasi dan pengenalan bahaya debu dan
karakteristiknya termasuk jenis, bentuk, dan
ukurannya telah dilakukan; (3) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan secara
berkala yang terdokumentasikan; (4)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
dilakukan oleh Tenaga Teknis Pertambangan
yang Berkompeten yang mengacu kepada
ketentuan peraturan perundang-undangan; (5)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
menggunakan alat pemeriksaan yang terbukti
telah dikalibrasi dan dipelihara sesuai prosedur;
dan (6) seluruh hasil pengukuran dan penilaian
(evaluasi) telah ditindaklanjuti untuk
pengendalian risiko terkait debu sesuai hirarki
pengendalian. (nilai maks 4)

IV.2.2. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya (1) menetapkan prosedur yang terdokumentasi


Kebisingan mengenai pengelolaan bahaya kebisingan; (2)
antisipasi dan pengenalan bahaya kebisingan
pada setiap area kerja telah dilakukan; (3)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
dilakukan secara berkala yang
terdokumentasikan; (4) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan oleh Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten yang
mengacu kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan; (5) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah menggunakan alat
pemeriksaan yang terbukti telah dikalibrasi dan
dipelihara sesuai prosedur; dan (6) seluruh hasil
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
ditindaklanjuti untuk pengendalian risiko terkait
kebisingan sesuai hirarki pengendalian untuk
memnuhi Nilai Ambang Batas, paling sedikit
mencakup: (a) tindakan untuk menghilangkan
atau mengurangi kebisingan sampai pada batas
yang dapat diterima; (b) pelaksanaan hearing
conservation program; (c) pembatasan jam kerja
pekerja yang disesuaikan dengan tingkat
kebisingan yang ada pada tempat kerja; (d)
pemasangan rambu yang menginformasikan
tingkat kebisingan dan instruksi
pengendaliannya;

(e) pembuatan peraturan dalam upaya


mengelola kebisingan di setiap area kerja; dan (f)
penyediaan alat pelindung diri yang sesuai
dengan ttingkat kebisingan di area kerja. (nilai
maks 4)

IV.2.3. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya (1) menetapkan prosedur yang terdokumentasi


Getaran mengenai pengelolaan bahaya getaran; (2)
antisipasi dan pengenalan bahaya getaran baik
pada getaran seluruh tubuh (whole body
vibration) maupun getaran tangan dan lengan
(hand-arm vibration) pada setiap area kerja telah
dilakukan; (3) pengukuran dan penilaian
(evaluasi) telah dilakukan secara berkala yang
terdokumentasikan; (4) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan oleh Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten yang
mengacu kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan; (5) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah menggunakan alat
pemeriksaan yang terbukti teah dikalibrasi dan
dipelihara sesuai prosedur; dan (6) seluruh hasil
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
ditindaklanjuti untuk pengendalian risiko sesuai
hirarki pengendalian, paling sedikit mencakup (a)
tindakan untuk mengurangi getaran sampai pada
batas yang dapat diterima; (b) pengaturan
pembatasan jam kerja Pekerja yang disesuaikan
denngan tingkat getaran pada lengan dan tangan
atau seluruh tubuh Pekerja; dan (c) penyediaan
alat pelindung diri. (nilai maks 4)
IV.2.4. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya (1) menetapkan prosedur yang terdokumentasi
Pencahayaan mengenai pengelolaan bahaya pencahayaan; (2)
antisipasi dan pengenalan bahaya pencahayaan
pada setiap area kerja telah dilakukan; (3)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
dilakukan secara berkala yang
terdokumentasikan; (4) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan oleh Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten yang
mengacu kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan; (5) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah menggunakan alat
pemeriksaan yang terbukti telah dikalibrasi dan
dipelihara sesuai prosedur; dan (6) seluruh hasil
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
ditindaklanjuti untuk pengendalian risiko terkait
pencahayaan sesuai hirarki pengendalian,
dengan menyesuaikan pencahayaan terhadap
persyaratan pencahayaan lingkungan kerja
sesuai area kerja dan aktifitas pekerjaan. (nilai
maks 4)

IV.2.5. Pelaksanaan Pengelolaan Kuantitas (1) menetapkan prosedur yang terdokumentasi


dan Kualitas Udara Kerja mengenai pengelolaan bahaya kuantitas dan
kualitas udara kerja; (2) antisipasi dan
pengenalan bahaya kuantitas dan kualitas udara
kerja pada setiap area kerja telah dilakukan; (3)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
dilakukan secara berkala yang
terdokumentasikan; (4) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan oleh Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten yang
mengacu kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan; (5) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah menggunakan alat
pemeriksaan yang terbukti telah dikalibrasi dan
dipelihara sesuai prosedur; dan (6) seluruh hasil
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
ditindaklanjuti untuk pengendalian risiko terkait
kuantitas dan kualitas udara kerja sesuai hirarki
pengendalian, paling sedikit mencakup: (a)
penyesuaian kuantitas dan kualitas udara kerja
terhadap persyaratan kuantitas dan kualitas
udara kerja; (b) penyediaan ventilasi yang
memadai; (c) pemasangan rambu peringatan
bahaya; (d) pembuatan peraturan perusahaan
dalam upaya mengelola kuantitas dan kualitas
udara kerja; dan

IV.2.6. Pelaksanaan Pengelolaan Iklim Kerja (1) menetapkan prosedur yang terdokumentasi
mengenai pengelolaan bahaya iklim kerja; (2)
antisipasi dan pengenalan bahaya iklim kerja
dengan indikator Index Suhu Basah dan Bola
(ISBB) pada setiap area kerja telah dilakukan; (3)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
dilakukan secara berkala yang
terdokumentasikan; (4) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan oleh Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten yang
mengacu kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan; (5) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah menggunakan alat
pemeriksaan yang terbukti telah dikalibrasi dan
dipelihara sesuai prosedur; dan
(6) seluruh hasil pengukuran dan penilaian
(evaluasi) telah ditindaklanjuti untuk
pengendalian risiko terkait iklim kerja kerja
sesuai hirarki pengendalian, paling sedikit
mencakup: (a) penyesuaian iklim kerja di setiap
area kerja dengan syarat ketentuan peraturan
perundang-undangan atau standar yang diakui;
(b) penyediaan sarana prasarana untuk
mengendalikan iklim kerja di setiap area kerja;
(c) pengaturan siklus kerja sesuai dengan kondisi
iklim kerja di setiap area kerja; (d) pembuatan
peraturan perusahaan dalam upaya mengelola
iklim kerja; dan (e) penyediaan alat pelindung
diri yang sesuai dengan kondisi iklim kerja di
area kerja. (nilai maks 4)

IV.2.7. Pelaksanaan Pengelolaan Bahaya (1) telah menetapkan prosedur yang


Radiasi terdokumentasi mengenai pengelolaan bahaya
radiasi; (2)antisipasi dan pengenalan bahaya
terkait radiasi yang mencakup radiasi alamiah
dan buatan, serta radiasi pengion dan pengion
pada setiap area kerja telah dilakukan: (3)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
dilakukan secara berkala yang
terdokumentasikan; (4) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan oleh Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten yang
mengacu kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan; (5) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah menggunakan alat
pemeriksaan yang terbukti telah dikalibrasi dan
dipelihara sesuai prosedur; dan (6) seluruh hasil
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
ditindaklanjuti untuk pengendalian risiko terkait
radiasi sesuai hirarki pengendalian. (nilai maks 4)

IV.2.8. Pelaksanaan Pengelolaan Faktor (1) telah menetapkan prosedur yang


Kimia terdokumentasi mengenai pengelolaan faktor
kimia; (2) antisipasi dan pengenalan bahaya
terkait penggunaan bahan kimia, baik sebagai
bahan kimia itu sendiri, reaksi yang terjadi pada
saat digunakan, maupun produk antara, akhir,
dan sampingan yang dihasilkan pada setiap area
kerja telah dilakukan: (3) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan secara
berkala yang terdokumentasikan; (4)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
dilakukan oleh Tenaga Teknis Pertambangan
yang Berkompeten yang mengacu kepada
ketentuan peraturan perundang-undangan; (5)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
menggunakan alat pemeriksaan yang terbukti
telah dikalibrasi dan dipelihara sesuai prosedur;
dan (6) seluruh hasil pengukuran dan penilaian
(evaluasi) telah ditindaklanjuti untuk
pengendalian risiko terkait faktor kimia sesuai
hirarki pengendalian. (nilai maks 4)
IV.2.9. Pelaksanaan Pengelolaan Faktor (1) telah menetapkan prosedur yang
Biologi terdokumentasi mengenai pengelolaan faktor
biologi; (2) antisipasi dan pengenalan bahaya
terkait faktor biologi, baik yang berasal dari
mikro organisme maupun makro organisme
pada setiap area kerja telah dilakukan: (3)
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
dilakukan secara berkala yang
terdokumentasikan; (4) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah dilakukan oleh Tenaga
Teknis Pertambangan yang Berkompeten yang
mengacu kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan; (5) pengukuran dan
penilaian (evaluasi) telah menggunakan alat
pemeriksaan yang terbukti telah dikalibrasi dan
dipelihara sesuai prosedur; dan (6) seluruh hasil
pengukuran dan penilaian (evaluasi) telah
ditindaklanjuti untuk pengendalian risiko terkait
faktor kimia sesuai hirarki pengendalian. (nilai
maks 4)

IV.2.10. Pelaksanaan Kebersihan Lingkungan (1) telah menetapkan prosedur yang


Kerja terdokumentasi mengenai pelaksanaan
kebersihan lingkungan kerja; (2) antisipasi dan
pengenalan bahaya akibat pengelolaan
kebersihan lingkungan kerja yang kurang optimal
pada setiap area kerja telah dilakukan: (3)
pemantauan dan evaluasi kebersihan lingkungan
k telah dilakukan secara berkala yang
terdokumentasikan; (4) seluruh hasil evaluasi
kebersihan lingkungan kerja telah ditindaklanjuti
dengan melakukan pengendalian. (nilai maks 4)

IV.3. Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja


IV.3.1. Pemeriksaan Kesehatan (1)Telah menyusun dan menetapkan prosedur
pemeriksaan kesehatan; (2) Telah melaksanakan
seluruh pemeriksaan kesehatan (Pemkes awal,
berkala, kesehatan khusus, dan akhir) untuk
pekerja sesuai peraturan-perundangan)

IV.3.2. Pelayanan Kesehatan

IV.3.3. Pertolongan Pertama pada


Kecelakaan

IV.3.4 Pengelolaan Kelelahan Kerja (fatigue)

IV.3.5 Pengelolaan Pekerja pada Tempat


yang Memiliki Risiko Kesehatan
Tinggi

IV.3.6 Pengelolaan Rekaman Data


Kesehatan Kerja

IV.3.7 Pengelolaan Higiene dan Sanitasi


IV.3.8 Pengelolaan Ergonomi

IV.3.9 Pengelolaan Makanan, Minuman,


dan Gizi Kerja

IV.3.10 Diagnosis dan Pemeriksaan Penyakit


Akibat Kerja

IV.4. Pelaksanaan Pengelolaan KO Pertambangan


IV.4.1. Sistem dan pelaksanaan
pemeliharaan/perawatan sarana,
prasarana, instalasi dan peralatan
pertambangan

IV.4.2. Pengamanan instalasi

IV.4.3. Kelayakan sarana, prasarana,


instalasi dan peralatan
pertambangan

IV.4.4. Kompetensi tenaga teknik

IV.5. Pengelolaan Bahan Peledak dan Peledakan


IV.5.1. Gudang bahan peledak

IV.5.2. Penyimpanan bahan peledak

IV.5.3. Pengangkutan bahan peledak

IV.5.4. Pekerjaan Peledakan

IV.6. Penetapan Sistem Perancangan dan Rekayasa


IV.6.1. Perancangan dan rekayasa
IV.6.2. Perubahan

IV.7. Penetapan Sistem Pembelian

IV.8. Pemantauan dan Pengelolaan Perusahaan Jasa


Pertambangan
IV.8.1. Persyaratan, seleksi dan penetapan
Perusahaan Jasa Pertambangan

IV.8.2. Tanggung jawab pemantauan dan


pelaporan Perusahaan Jasa
Pertambangan

IV.8.3. Evaluasi Perusahaan Jasa


Pertambangan

IV.9. Pengelolaan Keadaan Darurat

IV.10. Penyediaan dan Penyiapan P3K

IV.11. Pelaksanaan Keselamatan di Luar Pekerjaan

(Off the Job Safety)

V. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


V.1. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja
V.1.1. Pemantauan dan Pengukuran
Pencapaian Tujuan, Sasaran, dan
program keselamatan pertambangan

V.1.2. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja


Pengelolaan lingkungan kerja

V.1.3. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja


Pengelolaan kesehatan kerja

V.1.4. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja


Pengelolaan Keselamatan Operasi
Pertambangan
V.1.5. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja
Pengelolaan bahan peledak dan
peledakan

V.2. Inspeksi Pelaksanaan Keselamatan Pertambang

V.3. Evaluasi Kepatuhan Terhadap Ketentuan


Peraturan Perundang-Undangan dan
Persyaratan lainnya yang terkait

V.4. Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya


dan Penyakit Akibat Kerja

V.5 Evaluasi Pengelolaan Administrasi


Keselamatan
V.5.1. BukuPertambangan
Tambang

V.5.2. Buku Daftar Kecelakaan Tambang

V.5.3. Pelaporan pengelolaan Keselamatan


Pertambangan

V.5.4. Dokumentasi Kejadian Berbahaya,


kejadian akibat penyakit tenaga
kerja, dan Penyakit Akibat Kerja

V.5.5. Dokumen dan Laporan Pemenuhan


Kompetensi serta Persyaratan
Lainnya

V.6. Audit Internal Penerapan SMKP Minerba

V.7. Rencana Perbaikan dan Tindak Lanjut

VI. DOKUMENTASI
VI.1. Penyusunan, Penetapan, dan
Pendokumentasian Manual SMKP Minerba
VI.2. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, dan
Pendokumentasian Prosedur Pengendalian
Dokumen Keselamatan Pertambangan

VI.3. Penyusunan, Penetapan, Penerapan, dan


Pendokumentasian Prosedur Pengendalian
Rekaman Keselamatan Pertambangan

VI.4. Penetapan Jenis Dokumen dan Rekaman

VII. TINJAUAN MANAJEMEN & PENINGKATAN KINERJA


VII.1. Pelaksanaan Tinjauan Manajemen Penerapan
SMKP Minerba oleh Manajemen Tertinggi
Perusahaan

VII.2. Pendokumentasian Catatan Hasil Tinjauan


Manajemen

VII.3. Keluaran dari Tinjauan Manajemen


Keselamatan Pertambangan

VII.4. Pencatatan, Pendokumentasian, dan


Pelaporan Hasil Tinjauan Manajemen

VII.5. Pelaksanaan Peningkatan Kinerja

VII.6. Penggunaan Tinjauan Hasil dari Tindak Lanjut


Rencana Perbaikan dalam Penentuan
Kebijakan

Total
KATEGORI TEMUAN

KRITIKAL MAJOR MINOR


BUKU KERJA INTERNAL AUDIT

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERBA


Kep Dirjen Minerba KESDM No 185.K/37.04/DJB/2019

AUDITOR :
:

AUDITI :

TANGGAL :

Anda mungkin juga menyukai