Anda di halaman 1dari 124

Objective:

“Pada akhir sesi ini peserta


dapat memahami dan
dapat mendemonstrasikan
proses pemberian
Bantuan Hidup Dasar
serta familiar dengan peralatan
first aid yang tersedia”
Definisi :
“Pertolongan yang harus diberikan
segera kepada seseorang yang
mendapat kecelakaan (cedera) atau
yang sakit secara tiba-tiba, sebelum
pertolongan dari seorang dokter atau
petugas medis terlatih tiba di tempat
kejadian”
Tujuan :
 Menyelamatkan nyawa/mencegah
kematian
 Mengurangi/mencegah keadaan yang
lebih buruk
 Mempercepat/membantu proses
penyembuhan
DASAR PERATURAN
PERUNDANGAN
1.Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER-
15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di
Tempat Kerja
RASIO JUMLAH PEKERJA
DENGAN PETUGAS P3K
RASIO JUMLAH KOTAK DENGAN
PEKERJA
ISI KOTAK P3K
Perlengkapan yang ada di kotak
obat
 Obat anti racun ( norit, Ipecac)
 Obat penghilang rasa nyeri( paracetamol, ponstan,
NEURALGIN)
 Obat anti Diare ( New Diatab, diaform, entrostop )
 Obat anto Alergi ( CTM, dexametason)
 Obat anti mual( vometa, antasid,)
 Obat anti septik( alkohol, bethadine)
 Salep anti gatal ( kalmetason salf, benoson salf)
 Nomor telp penting ( RS , polisi dll )
Keadaan gawat darurat..
 Ada kecelakaan mobil atau motor
 Tersengat listrik
 Orang jatuh tangannya patah
 Orang terbakar / tersiram minyak panas
 Anak kecil terminum cairan pembersih lantai
 Pria pucat pasi dan saya yakin napas nya
berhenti
 Orang terkena serangan jantung
 Orang tua jatuh panggul patah
 Orang digigit ular atau kelabang.
 Panas tinggi sampai menggigil.
 dll
Apa yang harus dilakukan dalam
keadaan darurat ????

1. Tetap tenang
2. Pastikan anda dan korban dalam posisi
yang aman
3. Periksa tingkat kesadaran korban
(pingsan ringan atau berat / tidak sadar )
4. Minta bantuan orang sekitar
5. Periksa denyut nadi korban
6. Periksa pernafasan korban
7. Telp RS
SHOCK
PINGSAN

15
Basic First Aid Training
PENGERTIAN SHOCK

SHOCK adalah :
Suatu keadaan dimana sistem peredaran darah
terganggu, sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan dari organ2 seluruh tubuh.

16
Basic First Aid Training
TANDA TANDA UMUM

 Kesadaran Menurun
 Denyut Nadi Cepat (> 100 x / menit )
kemudian melemah, lambat dan hilang.
 Mual / Muntah
 Kulit Dingin, Lembab, Pucat
 Nafas Dangkal dan Tidak Teratur
 Pupil Mata Melebar / Dilatasi

17
Basic First Aid Training
PENANGANAN SHOCK

 Support ABC
 Pindahkan korban ke tempat yg.sejuk
 Longarkan Pakaian yang Mengikat
 Tungkai bawah ditinggikan 45 derajat
 Beri wewangian & jaga air way
 Beri oksigen / masker
 Bila perlu rujuk ke Rumah Sakit.
18
Basic First Aid Training
POSISI SHOCK

19
Basic First Aid Training
POSISI SHOCK

20
PINGSAN & TIDAK SADAR

Pingsan “adalah ketidak sadaran sementara


akibat berkurangnya aliran darah ke otak”.

Dapat disebabkan :

 Kesakitan yang hebat.


 Lelah, letih.
 Kurang makan atau Keadaan stress/emosi.
 Lama berdiri atau duduk diam yang lama
khususnya pada cuaca panas.
Tanda-tanda PINGSAN

 Tidak sadar tiba tiba  pasien jatuh


 Nadi lambat pada awalnya
kemudian kembali normal.
 Pucat, kulit dingin dan berkeringat.

Korban pingsan biasanya dapat


kembali normal dalam waktu
yang cepat.
MENGATASI PINGSAN RINGAN
 Berikan rangsangan pada penderita dengan
memberikan aroma yang menyengat pada daerah
sekitar lubang hidung,
 tujuannya adalah untuk memberikan rangsangan pada syaraf
otak agar kesadaran dapat pulih kembali.
 Jika penderita mulai sadar, sebaiknya diberikan
minum air teh hangat dicampur gula atau cukup air
gula.
 Tujuannya adalah, jika penderita pingsan akibat kelelahan,
atau kelaparan, pemberian air gula akan meningkatkan
glukosa penderita yang sangat dibutuhkan oleh otak untuk
memproduksi energi. Pingsan akibat kelaparan biasanya
ditandai dengan berkeringat, wajah nampak pucat, dan
anggota badan terasa dingin.
Penyebab TIDAK SADAR
(PINGSAN BERAT)

 Kekurangan Oksigen (Hypoxia)


 Ketidak seimbangan zat zat kimia
tubuh
 CIDERA KEPALA ATAU DADA
 KURANG CAIRAN
 KERACUNAN
 Aliran listrik
Penanganan TIDAK SADAR
 Pastikan aman dari bahaya
 LIHAT / CEK kesadaran korban
 Pertahankan jalan napas terbuka dan bersih
 Periksa napas – lakukan bantuan napas bila
diperlukan
 Periksa nadi – lakukan Resusitasi Jantung Paru bila
diperlukan
 Periksa keadaan korban – Lakukan Survei kedua
 Baringkan korban pada posisi stabil (recovery
position)
 Selimuti korban
 Monitor tanda-tanda vital
Posisi Pasien Tidak Sadar

Jangan tinggalkan pasien tidak sadar tanpa perhatian penolong


GEJALA SERANGAN JANTUNG

10 “
Harus bagaimana ?
Jawabannya :
 Jangan panik,
 usahakan berbatuk terus dengan sekuat tenaga.
Setiap kali sebelum batuk, harus tarik nafas dalam – dalam.
 Kemudian berbatuk dengan kuat – kuat, dalam – dalam dan panjang –
panjang seperti hendak mengeluarkan dahak yang berada dalam dada.
 Setiap selang dua detik, harus tarik nafas sekali dan berbatuk sekali.
 Hingga pertolongan tiba, atau hingga merasa denyut jantung sudah
normal, baru boleh istirahat.
Tujuan tarik nafas, untuk memasukan oxigen kedalam paru – paru.
Tujuan batuk, untuk menekan jantung agar aliran darah bersirkulasi
 Menekan jantung juga dapat membantu denyut jantung kembali normal
Pertolongan cara ini, agar penderita mempunyai kesempatan pergi ke
rumah sakit
 Telpon RS terdekat
 Jangan pergi sendirian/ mengendarai mobil sendirian
Chain Of Survival
Rantai Kehidupan

• Sistem gawat darurat yang efektif dapat


menyelamatkan 50% henti jantung mendadak
• Faktanya kebanyakan sistem gawat darurat,
angka keberhasilan dari henti jantung
mendadak sangat rendah
• Masih ada kesempatan untuk memperbaiki dan
memperkuat rantai kehidupan diatas
Sistim Pendukung Hidup Dasar
Manusia, apakah itu?
Manusia hidup dari pertukaran gas yang berguna untuk
metabolisme tubuh (rangkaian reaksi kimia yang
berlangsung pada mahluk agar tetap hidup)
Sel-sel membentuk jaringan dan organ tubuh dalam
kelompok dan bersama struktur lainnya melakukan tugas
dalam beberapa bentuk sistim, yaitu:
 Sistim Pernapasan
 Sistim Sirkulasi
 Sistim Saraf
 Sistim Rangka dan lain nya
Sistem Sirkulasi
Sistem Pernapasan
SISTIM PERNAPASAN
Berapa persen Oksigen yang gunakan dari
udara yang kita hirup?

 Udara disekelilng kita


mengandung 21% oksigen
 Manusia hanya
menggunakan 5% dari
kadar yang ada
 Pada saat pemberian napas
bantuan, kita meniupkan
16% oksigen keparu korban
SISTIM PERNAPASAN ... lanjt ….

1. Saat kadar CO2


Mekanisme bernapas
meningkat, otak
. memerintahkan agar

. diagfrahma menekan
kedalam menjadi rata

. 2. Rusuk terangkat keatas

3. Volume paru membesar


.

4. Udara masuk melalui


mulut atau hidung
BEBERAPA PERMASALAHAN
DENGAN SISTIM
PERNAPASAN
Sakit Jantung

Beberapa
Permasalahan
dengan Sistem
Sirkulasi
BEBERAPA PERMASALAHAN DENGAN SISTIM SIRKULASI …lanjt

STROK
E
SISTIM SARAF

.
BEBERAPA PERMASALAHAN
DENGAN SISTIM
SARAF
Otak adalah salah satu organ tubuh kita yang sangat sensitif terhadap
kekurangan oxigen.
Menolong sesama
Mengapa Bantuan Hidup Dasar (BLS) sangat
penting? MATI KLINIS - 0 menit
pertama sejak jantung &
napas berhenti (berhentinya
sirkulasi)

MATI BIOLOGIS - 10 menit


pertama sejak sel otak mulai
mati karena kekurangan
oksigen
KERUSAKAN OTAK : 4 – 6 menit
pertama otak tidak mendapatkan
oksigen maka akan mulai terjadi
kematian sel Otak
tanda-tanda kematian yang irreversibel :

Kaku mayat
Lebam mayat
Dekapitasi
Pembusukan
PRIMARY SURVEY
(SURVEI AWAL)

 Adalah langkah yang


MENDASAR dan PRIORITAS
dalam penanganan suatu
keadaan DARURAT
(Emergency)
PRIMARY SURVEY
(SURVEI AWAL)
 Lebih dikenal dengan :

 D-R-Help C-A-B-
D – DANGER (Bahaya)
R – RESPONSE (Reaksi)
 Help!! Minta Tolong
 C – CIRCULATION (Sirkulasi)
 A – AIRWAY (Jalan Napas)
 B – BREATHING (Napas)
Chain of survival
Chain Of Survival
Rantai Kehidupan

• Sistem gawat darurat yang efektif dapat


menyelamatkan 50% henti jantung mendadak
• Faktanya kebanyakan sistem gawat darurat,
angka keberhasilan dari henti jantung
mendadak sangat rendah
• Masih ada kesempatan untuk memperbaiki dan
memperkuat rantai kehidupan diatas
RJP
A. Periksa Respon, jika tidak ada respon

B. Aktifkan sistem (SPGDT), minta bantuan (bila belum dilakukan)

C. Buka jalan nafas dan lakukan pemeriksaan nafas

D. Lakukan bantuan nafas awal 2 kali dan jika perlu singkirkan benda asing (yang mungkin ada atau menyumbat) dari mulut korban

E. Jika korban bernafas dan nadi karotis teraba letakkan korban pada posisi pemulihan

F. Periksa nadi karotis jika tidak ada denyutan maka lakukan RJP

G. Posisikan penolong dan tentukan titik pijatan.

H. Lakukan pijatan jantung sebanyak 30 kali dengan kecepatan pijatan 80 - 100 kali per menit

I. Berikan nafas buatan 2 kali secara kuat lembut, dilakukan setelah 30 kali pijatan jantung dengan waktu per satu tiupan sekitar 1,5 -
2 detik

J. Lakukan terus sampai mencapai 5 siklus dari 30 pijatan dan 2 bantuan pernafasan

K. Kemudian periksa nadi karotis korban

L. Jika nadi berdenyut dan nafas ada teruskan monitor ABC sampai bantuan datang

M. Jika nadi berdenyut tetapi nafas belum ada maka teruskan bantuan pernafasan 10 -12 kali per menit, jika kemudian nadi masih
tidak berdenyut lakukan lagi RJP. Periksa kembali nadi karotis dan nafas setiap 2 atau 3 menit kemudian.
DANGER = BAHAYA
• Selalu mengamati
kondisi bahaya sebelum
melakukan tindakan

• Bertindaklah bila keadaan telah


aman
• Pastikan tidak ada lagi korban
KONDISI BAHAYA MELIPUTI

• Bahaya terhadap
orang lain

• Bahaya terhadap
diri sendiri

• Bahaya terhadap
korban
DETEKSI KONDISI BAHAYA
DENGAN:

• Lihat

• Dengar

• Cium
KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA
1. Listrik

Akibat sengatan listrik arus se-arah dan arus bolak-


balik.
2. Gas

KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA


3. Api &
Bahan yang mengandung api

KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA


4. Air

KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA


5. Struktur yang tidak stabil

KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA


6. Posisi pasien

KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA


7. Lalu lintas

KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA


8. Bahan berminyak

KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA


10.Bahan kimia yang mengandung
racun

KEMUNGKINAN KONDISI BAHAYA


R - RESPONSE (REAKSI)

 Cek Respon
 Menepuk pundak atau
dada korban
 Berteriak / berkata
keras
 Respon
 Rintihan
 Gerakan
Periksa kesadaran
PASTIKAN KORBAN
TIDAK SADAR

Genggam/remas bahu dengan


lembut
Tanya: ”apakah anda baik-baik
saja?”
Jika ada respons:
• Jangan ubah posisi korban.
• Cari hal yang tidak beres.
• Ulangi pemeriksaan
berkala.
Bila korban sadar :

 Biarkan pasien tetap pada posisi ditemukan

 Periksa keadaan pasien secara berkala dan


teratur
Bila korban tidak ada respons:
 Berteriak meminta bantuan

 Aktifkan system Emergency


Tolong !!!!!
Panggil bantuan /
telpon ambulans

jika korban tidak respon


Panggil BANTUAN

✓ telp. Ambulans
✓ sebutkan:
‣ ID penelpon, lokasi, apa yg
terjadi, jumlah korban, keadaan
korban, apa yg sudah dilakukan,
informasi penting lain
‣ Tutup terakhir

66
C – CIRCULATION System
( Sistem SIRKULASI)

• Periksa/Cek NADI
• Bila nadi teraba,
periksa/Cek
bila ada
perdarahan
HEBAT
• Bila nadi tidak
teraba lakukan
CPR
MENILAI NADI,NAFAS
dan TANDA KEHIDUPAN

 Raba nadi carotis


(< 10 detik)
 Hitungan 1—5
lihat dada
mengembang atau
tidak.
 Jangan keliru
dengan nafas
agonal/gasping
(megap-megap)68
68
MENILAI PERNAFASAN
NAFAS AGONAL

 Pada > 40% kasus


henti jantung, terjadi
segera

 Nafas pendek, berat,


bunyi nafas terdengar
keras atau megap-
megap

 Nafas agonal = tanda


henti jantung !!
69
69
MENILAI NADI,NAFAS dan TANDA
KEHIDUPAN

 Hitungan ke 6 melihat bulu mata


bergerak atau tidak.
 Hitungan 7 dan 8 lihat pergerakan jari
tangan kanan dan kiri.
 Hitungan 9dan 10 lihat pergerakan jari
kaki kanan dan kiri.

70
MENILAI NADI,NAFAS dan TANDA
KEHIDUPAN

 Putuskan hasilnya nadi - / +


Nafas - / + pergerakan - / +.
 Bila nadi (-), nafas (–) dan
pergerakan (-),lakukan CPR
 Bila hasil Nadi (+), Nafas (-),
lakukan management jalan
nafas.
71
CPR – RJP

 CPR – Cardio Pulmonary Resuscitstion


 RJP – Resusitasi Jantung Paru
 Tujuan ?
 Kapan di lakukan ?
 Mulai ?
 Berhenti ?
TUJUAN - CPR/RJP

 Mengembalikan fungsi Jantung dan


Paru-paru kepada kondisi
semula/normal
Jangan hentikan 30:2
sampai ada indikasi stop BHD

STOP BHD JIKA .....


 Kembalinya sirkulasi dan ventilasi spontan
 Pasien dialihrawatkan kpd yg lebih berwenang
 Baru diketahui telah ada tanda-tanda kematian yang
irreversibel
 Penolong lelah atau keselamatannya terancam
 Adanya perintah DNAR (Do Not Resuscitation)

74
Langka/Urutan Tindakan CPR

 Berlutut disisi korban


 Letakan telapak tangan yang
satu di tengah tulang dada
korban
 Letakan telapak tangan lainnya
diatas tangan yang pertama
 Kunci jari tangan anda untuk
meyakinkan tidak adanya
tekanan pada tulang rusuk
disekitarnya.
 Jangan lakukan penekanan di
daerah abdomen atau diujung
bawah tulang dada
CHEST COMPRESSIONS
(TEKAN DADA)
Apa gunanya?
Teknik tekan:
1. Korban harus diatas tempat yang
rata dan keras
2. Letakkan tumit satu tangan

.
ditengah dada diantara dua putting
susu (nipples)
3. Letakkan tangan yang lain
diatasnya lalu kunci jari-jari
4. Tekan dada tegak lurus kebawah
 Paling sedikit 100 – 120 kali / menit
 Kedalaman tekan: 5 -6 cm (dewasa)
Titik Tekan
Langka/Urutan Tindakan CPR

 Posiskan diri anda tegak


lurus tepat diatas dada
korban, dengan tangan
anda lurus menekan ke
tulang dada sedalam 5 –
6 cm.
 Antara penekanan,
tekanan harus benar2 di
angkat/bebas tanpa
mengangkat tangan
anda dari permukaan
dada korban
Langka/Urutan Tindakan CPR

 Setelah 30x
penekanan
dilanjutkan dengan
2x napas buatan
 Ratio; tekan
dada:napas buatan
= 30:2
 RATE ; tekan 100 –
120 x per menit.
CHEST COMPRESSIONS
(TEKAN DADA)
BUKA JALAN NAPAS, dengan
HEAD TILT CHIN LIFT

created by:
-andycsoetjipto-
A – AIRWAY (Jalan Napas)

• Membuka dan
membebaskan
jalan nafas

• Periksa dan
pastikan jalan
nafas bebas
dari benda
asing
Jaw Thrust
A – AIRWAY (Jalan Napas)

 JALAN NAFAS BAGIAN


YANG PALING PENTING
PADA TINDAKAN
RESUSITASI

 PEMBEBASAN JALAN
NAFAS ADALAH
PRIORITAS PERTAMA
PADA SEMUA KASUS
INJURY
AIRWAY
(JALAN NAPAS - PERIKSA dan BUKA

HARUS SELALU TERBUKA - TIDAK TERSUMBAT !

LIDAH
KITA

terbuka terhalang

tertutup
B – BREATHING (Napas)

PENILAIAN PERNAFASAN :
Ø  Amati gerakan naik turunnya dada (LOOK)
Ø   Dengarkan suara nafas (LISTEN)
Ø   Rasakan adanya aliran udara (FEEL)

Waktu penilaian tidak lebih dari 5 detik Posisi kepala pasien tetap pada posisi ekstensi
Pandangan penolong menghadap ke tubuh pasien
B – BREATHING (Napas)

 Jika pasien bernapas :


Letakan pada Recovery Position
 Jika pasien Tidak Bernapas :
Segera berikan 2x Napas Buatan
B – BREATHING (Napas)
Technic mouth to mouth
dengan Barier

 Posisi kepala pasien tetap ekstensi


 Setiap nafas harus disertai
ekshalasi
 Lama tiupan 1 detik
 Volume udara yang yang
dihembuskan : min 4 x BB
 Frekuensi pernafasan
10 – 12 kali per menit
 Pencet hidung
NAFAS BUATAN korban
 Penolong tarik
nafas normal
 Bibir penolong
menutupi mulut
korban dgn erat
 Tiupkan udara nafs
sampai dada korbn
brgrk trngkt
 1 tiupan=1 dtk
 Biarkan dada
korban mengempis
spontan
 Ulangi
90
Tiupan nafas buatan untuk bayi

 Mulut dan
hidung bayi
sekaligus dlm
mulut penolong
Tiupan
hanya
sekembung pipi
penolong
B – BREATHING (Napas)

Evaluasi pemberian nafas buatan yang benar:


Ø  Observasi naik turunnya dada
Ø  Mendengar dan merasakan udara keluar pada
waktu ekshalasi

Penyebab kegagalan memberikan pernafasan buatan adalah


posisi kepala dan dagu yang tidak benar
Evaluasi setiap 2 menit

Periksa apakah ada


tanda-tanda
sirkulasi:

Bergerak
Bernafas
Batuk
dll
Jangan hentikan 30:2
sampai ada indikasi stop BHD

STOP BHD JIKA .....


 Kembalinya sirkulasi dan ventilasi
spontan
 Pasien dialih rawatkan kpd yg lebih
berwenang
 Baru diketahui telah ada tanda-tanda
kematian yang irreversibel
 Penolong lelah atau keselamatannya
terancam
 Adanya perintah DNAR
Bila Resusitasi Berhasil

 Jika Tidak Sadar – letakkan pasien


pada recovery position.

 Jika Sadar jelaskan apa yang terjadi.

 Monitor catat Vital Sign; Pernapasan,


Nadi dan tingkat kesadaran setiap 10
menit
RECOVERY POSITION
POSISI STABIL

96
Basic First Aid Training
Posisi Stabil / Recovery
Position
Tujuan:
 Membebaskan jalan nafas
 Melindungi jalan nafas dari muntah/lendir

Tehnik:
 Miringkan korban dengan posisi tangan
dibawah dagu sehingga kepala dapat lebih
terangkat.
97
Basic First Aid Training
POSISI STABIL

 Lepaskan kacamata dan barang-barang


berbahaya

 Berlututlah di sisi korban dan pastikan kedua


kaki korban dalam keadaan lurus

 Letakkan lengan korban yang terdekat


dengan anda dalam posisi terbuka, dengan
siku tertekuk serta telapak tangan 1

menghadap ke atas
POSISI STABIL

 Angkat lengan korban yang jauh dari anda


melintang dada, dan tahan punggung telapak
tangan pada pipi korban sisi terdekat dengan
anda.

 Dengan tangan anda yang lain raih tungkai


yang terjauh di atas lutut dan tarik ke atas
dengan telapak kaki tetap di tanah.
1
POSISI
STABIL

 Pertahankan tangan korban menekan pipi,


tarik tungkai terjauh dan gulingkan korban ke
arah anda sehingga korban berbaring pada
sisi tubuhnya

 Atur tungkai atas sehingga panggul dan lutut


tertekuk pada sudut yang sesuai

 Dongakkan leher untuk memastikan jalan


napas tetap terbuka 1
POSISI STABIL

 Atur posisi telapak


tangan di bawah
pipi bila perlu
untuk menjaga
kepala tetap
terdongak

 Periksa pernapasan
secara teratur

101 / 26
Basic First Aid Training
RECOVERY POSITION

Tujuan:

• Mempertahankan jalan napas


• Mencegah aspirasi
CHOKING (TERSEDAK)
SUMBATAN JALAN NAPAS
Tanda-tanda:

 Korban terlihat sedang


makan

 Pada anak-anak -
sedang memasukkan
sesuatu kedalam mulut

 Korban terlihat
memegang lehernya

 Panik
Korban dengan sumbatan parsial
(sebagian)
 Akan terlihat batuk
 Gelisah
 Sulit untuk bernapas
Korban dengan
sumbatan total:
 Tidak dapat berbicara atau batuk
 Tidak dapat bernapas
 Sering diikuti hilangnya kesadaran
dengan segera
Pertolongan Pertama:

 Jika korban masih


dapat bernapas/sadar
- Minta untuk batuk

 Jika korban terlihat


semakin lemah atau
tidak dapat batuk –
lakukan 5x TEPUKAN
PUNGGUNG (back
slap) korban
 Bila tepuk punggung
belum berhasil

Lakukan Abdominal
Thrust

1. Berdiri di belakang korban


2. Kepalkan tangan anda &
letakan diantara pusar dan
pertemuan tulang iga bagian
bawah
3. Pegang kepalan tangan anda
4. Bungkukan korban ke arah
depan
5. Buatlah gerakan kepalan
tersebut menarik kedalam
perut & angkat keatas
Bila korban jatuh pingsan
LUKA & PERDARAHAN

110
DEFINISI LUKA

Apa yang dimaksud dengan LUKA ?

Luka adalah :
Cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot,
saraf atau pembuluh darah akibat suatu ruda
paksa.

Hilangnya kesinambungan antara bagian yang satu dengan


yang lainnya. ( kulit / jaringan ). 111 / 19
KLASIFIKASI LUKA

1. Luka Terbuka
Cedera pada jaringan lunak disertai kerusakan / terputusnya
jaringan kulit, rusaknya kulit disertai jaringan bawah kulit.

2. Luka Tertutup
Cedera pada jaringan lunak tanpa disertai kerusakan /
terputusnya jaringan kulit, yang rusak hanya pada bagian
bawah kulit.
112 / 19
AKIBAT DARI LUKA

 PERDARAHAN
 RASA SAKIT
 SHOCK
 KEMATIAN JARINGAN
 INFEKSI
 MENINGGAL

113 / 19
Jenis-jenis LUKA
LUKA
Luka adalah terlepasnya kontinuitas
jaringan kulit baik dibagian luar
maupun dalam tubuh
Prinsip penanganan luka:
 Luka Kecil
 Pencegahan thd infeksi
 Luka Besar
 Penghentian darah
LUKA BESAR
PERDARAHAN
Perdarahan digolongkan berdasarkan
pembuluh darah yang rusak :
 Perdarahan Arteri – Merah terang dan
memancar
 Perdarahan Vena – Merah gelap, keluar
perlahan
 Perdarahan Kapiler - Merembes
Perdarahan digolongkan berdasarkan
Letaknya :
1. Perdarahan Luar
2. Perdarahan Dalam
Penanganan Perdarahan Luar

Penanganan dengan
Rumus :
 Tekan Langsung (T)
 Tinggikan (T)
 Tekan Titik tekan (T)
 Balut tekan (B)
Bleeding Management
TORNIKET (Ikat Mati)

 HANYA
digunakan BILA
langkah2
penghentian
darah sudah
dilakukan
tetapi gagal

 Pada Luka
Amputasi
Tourniket-cara terakhir
Perdarahan Dalam
(Internal Bleeding)

Penanganan:
Kompres es – mengurangi
bengkak dan rasa sakit

Bila perdarahan dalam hebat


 Monitor tanda-tanda syok
 Panggil bantuan medis
Perdarahan Dalam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai