Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PENDIDIKAN DISIPLIN KEILMUAN OLAHRAGA”

(KINESIOLOGICAL STUDIES)

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Olahraga dan Lingkungan Hidup

Disusun oleh kelompok 6:

Haerani Islami (1603620001)

Siti Kartika Putri Bahari (1403620002)

Ermyka Elma Ramadani (1603620005)

Cahyadi Darmawan (1603620019)

Munawar Nur Arifin (1603620025)

Naufal Kamil Putra Murdanov (1603620035)

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan
karunianya maka kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KINESIOLOGICAL STUDIES” dengan tepat waktu. Atas segala dukungan moral
dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami selaku penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Dr. Kurnia Tahki, M.Pd dan ibu
Nadya Dwi Oktafiranda, S.Or.,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen
olahraga.

kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa makalah ini belum sempurna,
untuk itu kami menerima kritik dan saran dari para pembaca makalah ini agar
kedepannya saya dapat lebih baik lagi dalam membuat makalah..

Jakarta, 16 November 2022

Penulis

2
Daftar Isi
Daftar Isi........................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5

C. Tujuan ................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 6

A. Definisi Pendidikan Jasmani .............................................................................. 6

B. Hakikat Pendidikan Jasmani .............................................................................. 7

C. Tujuan Pendidikan Jasmani................................................................................ 7

D. Definisi Disiplin Ilmu ........................................................................................ 9

E. Pendidikan Jasmani sebagai disiplin ilmu ....................................................... 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari


sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas
emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas
jasmani dan olahraga. Di dalam intensifikasi penyelengaraan pendidikan
sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup,
peranan Pendidikan Jasmani adalah sangat penting, yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman
belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang dilakukan secara
sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina,
sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Pendidikan
Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan
motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-
mental-emosional-spiritualsosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.
Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang
erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai
ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani,
kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap
gerak manusia.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi, hakikat, tujuan, dari Pendidikan Jasmani, lalu definisi


dari disiplin ilmu dan Pendidikan Jasmani sebagai disiplin ilmu?

C. Tujuan

1. Mengetahui serta memahami arti dari Pendidikan Jasmani dan


Pendidikan Jasmani sebagai disiplin ilmu
2. Mengetahui tujuan dari Pendidikan Jasmani
3. Mengetahui serta memahami disiplin ilmu itu sendiri

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses yang terencana dan


bertahap yang perlu dibina secara hati-hati dalam waktu yang diperhitungkan.
Penjas juga dapat diartikan pendidikan untuk jasmani. Dengan demikian Penjas
berarti pendidikan melalui aktivitas jasmani yang berarti aktivitas jasmani
hanya sebagai media atau sarana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
pada umumnya. Pendidikan Jasmani mempunyai kelebihan dibanding dengan
pelajaran yang lain. Pendidikan Jasmani tidak hanya mempelajari tentang teori
ilmu keolaharagaan (kognitif), tetapi juga melakukan praktek keolahragaan
tersebut (psikomotor), dan melakukan sosialisasi, komunikasi, menghayati
serta pengaruh kejiwaan pada anak didik (Afektif). (choesnan Efendi dan Lilik
Herawati, 2009).
Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani anak yang mendapat
pendidikan emosi lebih mampu mengatasi masalah-masalah yang terjadi
disekitar mereka dan mampu memenuhi kebutuhan akademik di sekolah.
Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan
jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan,
kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Hal
ini berbeda defenisinya dengan olahraga yang merupakan bagian terpenting
pada setiap negara.
Oleh karena itu, perlu pemahaman dalam pelaksanaan yang baik pada
setiap negara tersebut, melalui berbagai kajian teori dalam pengembangannya.

6
Pemaknaan jasmani dan olahraga dalam konsep pengembangan pendidikan
merupakan pembahasan yang akan disajikan lebih lanjut. Pendidikan Jasmani
atau sering disingkat dengan Penjas melibatkan interaksi antara guru dengan
anak serta anak dengan anak. Di dalam adegan pembelajaran yang melibatkan
interaksi tersebut, terletak suatu keharusan untuk saling mengakui dan
menghargai keunikan masing-masing termasuk kelebihan dan kelemahannya.
Program penjas yang baik tentu harus dilandasi oleh pemahaman guru terhadap
karakteristik psikologis anak dan yang paling penting dalam hal sumbangan apa
yang dapat diberikan oleh program penjas terhadap perkembangan mental dan
psikologis anak.

B. Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang


memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan dalam kualitas
individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Pendidikan jasmani
memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada
hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan
mentalnya.

C. Tujuan Pendidikan Jasmani

Sama halnya dengan pengertian pendidikan jasmani, tujuan pendidikan


jasmani pun sering dituturkan dalam redaksi yang beragam. Namun, keragaman
tujuan penuturan tujuan pendidikan jasmani tersebut pada dasarnya bermuara
pada pengertian pendidikan jasmani itu sendiri.
Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui
aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk
meningkatkan kemampuan jasmani. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai

7
melalui pendidikan jasmani pun mencakup pengembangan individu secara
menyeluruh. Tujuan Pendidikan Jasmani dalam sebuah studi ilmu berupa:
1. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam
pendidikan jasmani
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap
sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
3. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas
pembelajaran Pendidikan Jasmani.
4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
5. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi
berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam,
aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (Outdoor
education).
6. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya.
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani.
7. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan
orang lain.
8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi
untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.
9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat
rekreatif.

Tujuan penjas menurut Bloom ada 3 ranah yaitu berupa; Kognitif, Afektif,
dan Psikomotor. Namun Menurut Bucher tujuan penjas terdiri atas lima bagian
yaitu; perkembangan kesehatan, jasmani atau organ2 tubuh; perkembangan
mental-emosional; perkembangan l neuro-muskuler; perkembangan sosial; dan
perkembangan intelektual. Disisi lain Bookwalter juga mengatakan bahwa

8
tujuan penjas berupa perkembangan optimal dari individu yang utuh dan
berkemampuan menyesuaikan diri secara jasmaniah, sosial dan mental melalui
pelajaran yang terpimpin dan partisipasi dalam olahraga yang dipilih.

D. Definisi Disiplin Ilmu

Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis,


pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-
kaidah umum. (Nazir, 1988). Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal,
yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi
(Shapere, 1974). pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi
subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962). Definisi ilmu
adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam
suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya
(apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika dilihat dari
dalam). Ada beberapa syarat agar suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai
ilmu, yaitu:
1. Adanya suatu obyek yang diamati atau diteliti
2. Adanya suatu metode
3. Pokok permasalahan

Berbagai disiplin ilmu yang ada dalam setiap cabang ilmu akan sangat
membantu manusia dalam memperlajari fenomena alam, manusia, serta
mehkluk hidup lainnya. Bahkan manusia juga bisa mempelajari berbagai benda
mati yang memiliki siklus tertentu. Melalui berbagai disiplin ilmu, manusia
dapat mengembangkan kualitas hidup mereka. Itulah mengapa ilmu sangat
penting bagi kehidupan manusia.

9
E. Pendidikan Jasmani sebagai disiplin ilmu

Suatu Pengetahuan dapat dipandang sebagai suatu ilmu apabila mempunyai


ciri-ciri tertentu dan dilaksanakan secara penuh disiplin dan konsekuen, ciri-ciri
tersebut adalah ontologi, epistimologi dan aksiologi. Ontologi yang berarti ilmu
tersebut mempunyai obyek kajian yang jelas dan belum digarap oleh ilmu lain,
dalam hal ini sebagi obyek kajian pendidikan jasmani adalah gerak manusia.
Sedang epistimologi bahwa ilmu tersebut dibentuk dan disusun melalui kajian teori
yang berdasarkan logika atau penalaran tertentu. Ciri yang ketiga adalah aksiologi
yang berarti ilmu tersebut bermafaat untuk kehidupan manusia pada umumnya.
Para pakar berpendapat bahwa satu disiplin ilmu harus mempunyai tubuh
pengetahuan. Tubuh pengetahuan dari pendidikan jasmani adalah bagian dari
pengetahuan yang berasal dari banyak disiplin yang terjalin menjadi satu unit yang
terintegrasi dan berhubungan dengan pendidikan jasmani. Tubuh pengetahuan
pendidikan jasmani berasal dari disiplin biologi, antropologi, sosiologi, psikologi,
filosofi, fisika, dan disiplin lainnya. Pendidikan jasmani bersifat antar disiplin dan
silang disiplin. Antar disiplin, pengetahuan yang diambil dari beberapa disiplin lain
seperti anatomi, fisiologi, psikologi. Silang disiplin, pendidikan jasmani juga
memusatkan pada aspek disiplin lain seperti fisilogi latihan adalah salah satu aspek
dari fisiologi, psikologi pendidikan jasmani adalah satu aspek dari psikologi dan
sebagainya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses yang terencana dan


bertahap yang perlu dibina secara hati-hati dalam waktu yang diperhitungkan.
Penjas juga dapat diartikan pendidikan untuk jasmani. Dengan demikian Penjas
berarti pendidikan melalui aktivitas jasmani yang berarti aktivitas jasmani
hanya sebagai media atau sarana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
pada umumnya. Suatu Pengetahuan dapat dipandang sebagai suatu ilmu apabila
mempunyai ciri-ciri tertentu dan dilaksanakan secara penuh disiplin dan
konsekuen, ciri-ciri tersebut adalah ontologi, epistimologi dan aksiologi.
Ontologi yang berarti ilmu tersebut mempunyai obyek kajian yang jelas dan
belum digarap oleh ilmu lain, dalam hal ini sebagi obyek kajian pendidikan
jasmani adalah gerak manusia. Sedang epistimologi bahwa ilmu tersebut
dibentuk dan disusun melalui kajian teori yang berdasarkan logika atau
penalaran tertentu. Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama
sifatnya, baik menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun
menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam).

11
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. (2020). Idoc.pub.
https://idoc.pub/documents/makalah-pendidikan-jasmani-dan-olahraga-
jlk9woekg545

Rahmad. (2015). MAKALAH: Pendidikan Jasmani Sebagai Disiplin Ilmu. Di akses


melalui situs Blogspot.com. https://ilmurahmad.blogspot.com/2015/11/
makalah-pendidikan-jasmani-sebagai.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai