TRIAGE
oleh :
Pengertian
Pembagian Triage
Proses Triage
Dokumentasi Triage
Penutup
Latar Belakang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) salah satu akses masuk pasien ke
rumah sakit selalu dihadapkan pada tantangan jumlah pasien yang
cenderung melebihi kapasitas serta dengan kondisi yang tidak dapat
diprediksi sebelumnya. Sistem triage hadir untuk menjawab tantangan
tersebut (Schllein, et al, 2008; ENA, 2011).
Trauma ringan
Sudah meninggal
Prinsip dalam Pelaksanaan
Triage
• Triage seharusnya dilakukan segera dan tepat waktu
Gawat Tidak
• Keadaan mengangancam nyawa. Setelah dilakukan resusitasi maka
ditindak lanjuti oleh dokter spesialis.
• Misalnya : pasien kanker tahap lanjut, open fraktur, sickle cell dan lainya.
Darurat (P2)
Darurat Tidak
• Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan tindakan.
Pasien sadar, tidak ada gangguan ABC dan dapat langsung diberikan
terapi definitif. Untuk tindak lanjut dapat ke poliklinik.
Gawat (P3) • Misalnya: laserasi, fraktur minor/tertutup,sistitis, otitis media dan lainya.
Tidak Gawat
• Keaadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan
gawat. Gejala dan tanda klinis ringan/asimptomatis.
• Misalnya penyakit kulit biasa, batuk, flu, dan sebagainya
Tidak Darurat
Pembagian Triage cont...
KLASIFIKASI KETERANGAN
Prioritas I Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan bedah
segera, mempunyai kesempatan hidup yang besar. Penanganan dan
pemindahan bersifat segera yaitu gangguan pada jalan nafas,
pernafasan dan sirkulasi. Contohnya sumbatan jalan nafas, tension
pneumothorak, syok hemoragik, luka terpotong pada tangan dan kaki,
combutio (luka bakar tingkat II dan III >25 %
Prioritas II Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera
ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan
bersifat jangan terlambat. Contoh : patah tulang besar, combutio (luka
bakar) tingkat II dan III <25 %, trauma thorak / abdomen, laserasi luas,
trauma bola mata.
Prioritas III Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera.
Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Contoh luka superficial,
luka-luka ringan.
Prioritas 0 Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya perlu
terapi suportif. Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis.
Pembagian Triage cont...
TINGKAT KEAKUTAN KETERANGAN
Kelas I Pemeriksaan fisik rutin (misalnya memar minor) dapat
menunggu lama tanpa bahaya
Kelas II Nonurgen / tidak mendesak (misalnya ruam, gejala flu)
dapat menunggu lama tanpa bahaya
Kelas III Semi-urgen / semi mendesak (misalnya otitis media)
dapat menunggu sampai 2 jam sebelum pengobatan
Kelas IV Urgen / mendesak (misalnya fraktur panggul, laserasi
berat, asma); dapat menunggu selama 1 jam
Kelas V Gawat darurat (misalnya henti jantung, syok); tidak
boleh ada keterlambatan pengobatan ; situasi yang
mengancam hidup
Pembagian Triage cont...
Pita atau gelang yang digunakan sebagai
identifikasi pasien di triage :
Gelang identitas : nama lengkap, umur, nomer
rekam medis
Warna gelang identitas :
• Merah muda : Perempuan
• Biru muda : Laki-laki
Gelang resiko :
• Kuning : Jatuh
• Merah : Alergi
• Ungu : DNR (Do Not Resusitate)
Proses Triage
Pasien
Datang ke IGD
Inisial asessment
(Data subjektif dan objektif)
<5 menit
Menempatkan pasien di
area pengobatan yang
tepat
(ENA, 2005).
Kesimpulan
• Triage adalah memilih atau
menggolongkan semua pasien
yang datang ke IGD dan
menetapkan prioritas
penanganannya.
• Triage dilakukan berdasarkan pada
ABCDE (Airway / jalan nafas,
Breathing / pernafasan,
Circulation / sirkulasi, Disability /
Kecacatan, Exposure /
Keterpaparan ), beratnya cedera,
jumlah pasien yang datang, sarana
kesehatan yang tersdia serta
kemungkinan hidup pasien.