Anda di halaman 1dari 28

Trauma Toraks

Trimodal Death Distribution:


(ACS,97)
. Periode I: detik-menit cedera CNS, Cor, Aorta
Periode II: menit-jam  kelainan multiple
(fr.iga, pneumotoraks, hemotoraks, dll.) + blood lost
Periode III: hari – minggu  sepsis atau MOF

Di Amerika (1990-an): 180.000 kematian/ tahun karena trauma: 25 % trauma


toraks, 25 % trauma toraks + penyerta
• 10 % dari trauma tumpul dan ± 25 % dari trauma
tembus toraks  torakotomi (ACS, 1997; Boffard, 2000).
• Angka mortalitas trauma toraks adalah ± 10 %
PATOFISIOLOGI AKIBAT TRAUMA TORAKS

Sering terjadi: hipoksia, hiperkarbia & asidosis


Perubahan patofisiologi:
1. kegagalan ventilasi dan distribusi udara
2. kegagalan pertukaran gas pada tingkat alveolar atau
kegagalan difusi
3. kegagalan sirkulasi karena perubahan hemodinamik
berakibat gangguan perfusi jaringan dan organ

-ARDS
Rangsangan
hipoksia--- Cytokines -SIRS
-MOF
TRAUMA TORAKS
• Trauma tumpul
• Trauma tembus :
 Luka tembak
 Luka tusuk
 Terjatuh pada benda tajam
ANATOMI

Silinder berongga
dengan 12 pasang
kosta
• Paru-paru : lobus
kanan & kiri
• Pleura parietal &
viseral
• Mediastinum
Pleura : parietal & viseral
PEMERIKSAAN FISIK
• Inspeksi : Jejas ?

• Auskultasi : Suara nafas ?

• Palpasi : Nyeri Tekan ?

• Perkusi : ?
DIAGNOSTIK TRAUMA TORAKS

1. Keadaan umum penderita:


Sesak; anemis, syok, pre-syok?; bagaimana nadi dan tensi penderita?
(akral?)
A. membebaskan airway (jalan nafas);
B. menjamin breathing (pernafasan);
C. memperbaiki circulation: infus (RL , atau darah); D; E

2. Status lokalis:
● Inspeksi: jejas pada dinding toraks? Sisi mana?; gerakan nafas, simetris,
terhambat?; arah dan lokalisasinya ?; flail chest?
● Palpasi : krepitasi? (udara di bawah kulit, fraktur iga)
● Perkusi : pneumotoraks?; hemotoraks? Sampai setinggi mana?
● Auskultasi: suara nafas sisi mana yang kurang/hilang?; suara jantung?

3. Pemeriksaan tambahan:
a. Foto toraks AP; b. EKG; c. Echokardiografi; d. USG; e. Analisis gas darah,
f. Aortografi-angiografi; g.Esofagusgrafi/skopi; h.Torakoskopi; i. CT-scan
FLAIL CHEST

Penyebab : tumbukan
pada sternum atau sisi
lateral dada
Fraktur lebih satu kosta (minimal dua) berturut-turut pada dua tempat
atau lebih pada masing-masing kosta
Flail Chest
SEGMEN BEBAS  GERAKAN PARADOKSAL
DIAGNOSIS FLAIL CHEST
• Riwayat trauma (+)
• Nyeri
• Gerakan pernafasan abnormal
• Krepitasi
• Foto Rontgen
PENANGANAN FLAIL CHEST

• Tahanan kedalam
• Analgetik
• Ventilasi
Indikasi penggunaan ventilator secara dini pada flail chest yang :
disertai :

• Shock

• Trauma lain lebih dari 3

• Cidera Kepala Berat

• Penyakit paru yang berat sebelumnya

• Patah tulang iga lebih dari 8

• Usia lebih dari 65 thn.

Robert F. Wilson, Handbook of Trauma,


Pitfalls of Tauma, Section of Thoracic &
Cardiovascular Surgery, Wayne State
university
Penatalaksanaan
Bedah
TORAKO-ABDOMINAL
“trauma tembus di bawah nipple”

• Kematian lebih banyak karena cedera intra abdomen

– Approach bergantung pada perkiraan sumber


perdarahan utama:
• Hepar/Lien  Laparotomi

• Jantung /bronchus/paru-paru  Torakotomi

– Diagnostik Laparoskopi vs Torakoskopi


Bangun dong !

Anda mungkin juga menyukai