PADA KECELAKAAN
KERJA
Endang s ediningsih,st,mm
DasarHukum
1. UU No 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja
2. UU No 13 th 2003 tentang ketenagakerjaan
UU no 08 th 2016 upaya peningkatan
Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat
PP 44 th 2015 program jaminan Kecelakaan
kerja dan jaminan kematian
Kepmen 205 /1999 pelatihan kerja dan
penempatan Tenaga kerja Penyandang cacat
Dasar hukum
1. UU no.14/1969, psl 10 Pemerintah membina norma perlindungan tenaga kerja
yang meliputi :
1. Norma keselamatan kerja
2. Norma kesehatan kerja
3. Norma kerja
4. Pemberian ganti kerugian, perawatan & rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
2. * UU no.3/1992, tentang Jaminan kecelakaan kerja
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan
kerja meliputi:
1. Biaya pengangkutan.
2. Biaya pemeriksaan pengobatan dan/atau perawatan.
3. Biaya rehabilitasi.
4. Santunan berupa uang meliputi :
a. Santunan sementara tidak mampu bekerja.
b. Santunan cacat sebagian untuk selamanya.
c. Santunan cacat total untuk selamanya baik fisik maupun mental.
d. Santunan kematian
WHO
REHABILITASI ADALAH
SERANGKAIAN UPAYA YANG
TERKOORDINASI, TERDIRI DARI
UPAYA-UPAYA MEDIS, SOSIAL
EDUKASIONAL UNTUK MELATIH
KEMBALI SESEORANG AGAR
DAPAT MENCAPAI KEMAMPUAN
FUNGSIONAL PADA TARAF
SETINGGI MUNGKIN.
DEPARTEMEN SOSIAL RI
REHABILITASI ADALAH
SUATU PROSES
REFUNGSIONALISASI DAN
PENGEMBANGAN UNTUK
MEMUNGKINKAN PENDERITA
CACAT MAMPU
MELAKSANAKAN FUNGSI-
FUNGSI SOSIAL SECARA
WAJAR DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
DALAM KONSEP WHO DIBAGI DALAM 3
(TIGA) KONSEP UTAMA YAKNI
1. IMPAIRMENT ( kelaianan), KEHILANGAN ATAU
KETIDAKNORMALAN STRUKTUR ATAU FUNGSI BAIK SECARA
PSIKOLOGIS, FISIKOLOGIS ATAU ANATOMIS.
2. DISABILITY (ketidakmampuan):
KETERBATASAN ATAU KEKURANGAN UNTUK MELAKSANAKAN
KEGIATAN SECARA WAJAR BAGI KEMANUSIAAN YANG
DIAKIBATKAN OLEH KONDISI IMPAIRMENT
3. HANDICAP ( Kecacatan ):
a physical or mental condition that
makes ordinary activities more difficult than
they are for other people
Tujuan Rehabilitasi
Meniadakan keadaan cacat bila mungkin
Mengurangi keadaan cacat sebanyak mungkin
Melatih orang dengan sisa keadaan cacat badan untuk dapat
hidup dan bekerja dengan apa yang tinggal padanya/ kondisinya
saat itu.
konsep pencegahan keadaan cacat
hospital stay ↓
Ada 3 macam rehabilitasi :
Rehabilitasi Medik : proses pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan fungsi fisik dan psikik
individu dan bila perlu mengembangkan mekanisme
kompensasinya agar individu dapat berdikari
Rehabilitasi Sosial : bagian dari proses rehabilitasi yang
bertujuan agar penyandang cacat dapat berintegrasi atau
reintegrasi kedalam masyarakat dengan membantunya
menyesuaikan diri pada keluarga, masyarakat dan pekerjaannya.
Rehabilitasi Kerja (vocational rehabilitation) : pemberian/
pengadaan pelayanan kekaryaan seperti :
- bimbingan kekaryaan (vocational guidance)
- latihan kerja (vocational training)
- penempatan kerja (vocational placement)
Rehabilitasi kerja
Prosesnya : modifikasi pekerjaan, pemulihan kerja,
evaluasi dan analisis tempat kerja
1. Evaluasi Prakerja : u mengetahui sisa
kemampuan pekerja , ketrampilan , potensi dan
motivasi pekerja
2. bimbingan konseling pekerjaan :
Memberikan arahan mengenai pekerjaan yg akan
dilakukan
3.pelatihan kerja
4. penempatan kerja
Rehabilitasi psikososial
Rehabilitasi juga harus mengatasi masalah
ketidakmampuan secara psikis dan persepsi
masyarakat (sosial)
Contoh :
Tk yg mengalami tuli krn PAK : pengkondisian
tempat kerja
1. mengganti alrm dg sinar lampu/kode warna
2. masalah komunikasi
3. membatasi penggunjingan ttg tuli
4.peningkatan profesional walaupun cacat
Return to work
Program Kembali Kerja merupakan penanganan kasus
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja melalui pelayanan
kesehatan, rehabilitasi, dan pelatihan agar pekerja dapat kembali
bekerja
Peraturan Menteri No. 10 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pemberian Program Kembali Kerja Serta Kegiatan Promotif dan
Kegiatan Preventif Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
manfaat ini, menurut Permenaker No. 10, baru dapat diberikan
berdasarkan rekomendasi dokter penasehat. Dokter dimaksud
adalah dokter yang memberikan pertimbangan medis, dan berhak
menentukan prosentase kecacatan yang dialami pekerja.
Permenaker No. 10 , Psll 5 mengatur syarat-syarat yang
harus dipenuhi
1. pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan dalam program
JKK.
2.pemberi kerja tertib membayar iuran.
3. pekerja nyata-nyata mengalami kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja yang mengakibatkan kecacatan.
4.ada rekomendasi dokter penasehat bahwa pekerja perlu
difasilitasi dalam Program Kembali Kerja.
5. pemberi kerja dan pekerja bersedia menandatangani
surat persetujuan mengikuti Program Kembali Kerja
Keuntungan bagi pengusaha
1. mengurangi biaya kompensasi
2. mengurangi hilangnya wkt kerja
3.Mengurangi biaya rekruitmen baru
4. memperbaiki hubungan industrial
Komunikasi :
Komunikasi internal : Tenaga kerja , manager , supervisor, serikat pekerja