Practice : 1. Occupational Health Clinic Prodia – Menara Palma ( 2009- saat ini)
2. Klinik Dokter Keluarga FKUI Kayu Putih (sampai 2009)
2 2
Prepared by DS modified DS, KK, AS (6 dan 7 Feb 2024)
Outline
• Pendahuluan
• Kebijakan MCU/ Dasar Hukum
• Jenis MCU
• Pelaksanaan MCU
• Interpretasi MCU
• Kesimpulan
• Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981, tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
• Kepmenaker R. I. No. : KEPTS. 79/MEN/2003 Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan Kerja.
5
Prepared by DS modified DS, KK, AS (6 dan 7 Feb 2024)
UU no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan
6
Prepared by DS modified DS, KK, AS (6 dan 7 Feb 2024)
UU no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan …..
8
Prepared by DS modified DS, KK, AS (6 dan 7 Feb 2024)
PP no 88 tahun 2019, pasal 6 dan 7
Upaya PENANGANAN PENYAKIT:
• meliputi a. P3K di tempat kerja
b. Diagnosis dan tatalaksana penyakit
c. Penanganan kasus kedaruratan medik dan/ rujukan
• P3K cedera dan sakit di tempat kerja
• Diagnosis dan tatalaksana penyakit akibat kerja dan bukan penyakit akibat kerja
• Penanganan kasus kegawatdaruratan medik- penanganan lanjut
• Rujukan
• Bila ditemukan kecacatan – penilaian kecacatan
• Hasil penilaian kecacatan – pertimbangan jaminan kecelakaan kerja
Dan lain-lainnya
Ked. Olahraga
Ked. Okupasi
Kebidanan
Farmako
Anestesi
Forensik
Psikiatri
Interna
KlinPat
Bedah
Neuro
Mikro
Mata
Anak
Paru
kulit
THT
PA
0
Dokter
20
40
Dokter
60 Spesialis
Inten
sifika
si 80
100
Diversifikasi
Dokter = SKDI 2012 Prepared by DS modified DS, KK, AS (6 dan
7 Feb 2024)
120 Dokter Spesialis = Standar Kompetensi sesuai Kolegium masing-masing 10
Standar Kompetensi Dokter Indonesia – Perkonsil tahun 2012
Surat keterangan Medis adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter untuk tujuan tertentu
tentang kesehatan atau penyakit pasien, atas permintaan pasien atau permintaan pihak ketiga
dengan persetujuan pasien atau atas perintah Undang-Undang.
• sebuah klinik untuk para pekerja mendapatkan solusi atas permasalahan kesehatan
dirinya yang harus di sesuaikan dengan tuntutan ditempat
kerjanya.(https://www.rsi.co.id/berita/item/284-kedokteran-okupasi-apa-itu-
menjawab-permasalahaan-kesehatan-anda-di-tempat-kerja)
Personel
Jenis industri
• Owners:
1. Incompany services (Big Company)
2. Inter enterprise
3. Branch specific
4. Private Health Care
5. Hospital based
6. Primary Health care
7. University based
Prepared by Dewi S Soemarko ( Juni 2023) 19
Pelayanan Kesehatan Sekunder
• Pelayanan ini dilakukan oleh dokter spesialis dan dokter subspesialis
terbatas dan ditujukan untuk masyarakat yang memerlukan
pelayanan rawat inap atau pelayanan jalan.
• Berdasarkan target/sasaran:
1. Internal : pegawai RS sesuai Program K3RS
2. Eksternal : pekerja, pasien pekerja, komunitas pekerja (perusahaan)
B. Individu:
1. Promosi kesehatan
2. Fit to work
3. Diagnosis & Penanganan Penyakit Akibat Kerja
4. Job Analysis
5. Penanganan Kecelakaan Kerja
6. Return to work evaluation
Prepared by DS modified DS, KK, AS (6 dan 7 Feb 2024) Courtesy by: Dewi S Soemarko (Agustus 2014) 26
DEFINISI
PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA
(MCU)
ALO DOKTER:
• Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Melalui pemeriksaan ini, diharapkan suatu penyakit atau gangguan
kesehatan bisa dideteksi sejak dini. Tes ini sekaligus berguna untuk
merencanakan metode penanganan dan pengobatan yang tepat
sebelum penyakit berkembang.
Sumber: Slide Pengantar Fit to Work dan Return to Work oleh Dr. Astrid B Sulistomo- PERDOKI, Feb 2021
Sumber: Slide Pengantar Fit to Work dan Return to Work oleh Dr. Astrid B Sulistomo- PERDOKI, Feb 2021
Sumber: Slide Pengantar Fit to Work dan Return to Work oleh Dr. Astrid B Sulistomo- PERDOKI, Feb 2021
Sumber: Slide Pengantar Fit to Work dan Return to Work oleh Dr. Astrid B Sulistomo- PERDOKI, Feb 2021
Prepared by DS modified DS, KK, AS (6 dan 7 Feb 2024) 30
Perbedaan MCU Okupasi dengan MCU biasa (1)
1. MEDICAL ASSESSMENT:
a. Oleh dokter
b. Status kesehatan dan prognosisnya
2. SPECIFIC JOB:
a. Job Demand
3. EFFECTIVELY:
a. Mampu melakukan
4. SAFELY & NO RISK FOR THE WORKER and OTHERS:
a. Tidak berisiko
Di Belanda: Bila pekerja tidak masuk kerja karane sakit selama 2 minggu –
HARUS diperiksa Occupational Health Doctor dahulu
Di Jerman: Bila pekerja tidak masuk kerja selama 2 hari – HARUS diperiksa
Occupational Health Doctor dahulu
Pem.Kesehatan Pra Kerja, Berkala dan Khusus (Dr.dr. Suma’mur PK, MSc, SpOk)
• Meningkatkan derajat kesehatan pekerja
• Mencegah terjadinya PAK dan Kecelakaan Kerja
Antara lain
PEM. KESEHATAN
DIAGNOSIS KLINIS
Anamnesis Pekerjaan
DIAGNOSIS OKUPASI
Fit to work
(PAK / Diperberat / Bukan PAK)
• Pakai form daftar tilik pemeriksaan (ditentukan perusahaan dan dokter perusahaan/pihak lain
yang mempunyai kompetensi kesehatan dan kedokteran kerja) sesuai dengan jenis pekerjaan
dan pajanan di lingkungan kerja.
• Prosedur MCU perhatikan aspek legal, etika kedokteran dan standar operasional pelayanan
kesehatan
• Bila kurang 3 bulan sudah periksa kesehatan dan tidak ada keraguan
tidak perlu dilakukan pem. Kesehatan sebelum bekerja (ayat 7
pasal 2)
• Pengusaha/Pengurus dan dokter wajib menyusun Pedoman
Pemeriksaan Kesehatan
• Sebagai Data Dasar Pekerja untuk follow up tahun mendatang (Data
Base)
•Hal lain diperhatikan: bila ada kelainan organ mutlak yang tidak memungkinkan orang ini bekerja di tempat
tersebut,
misalkan: Pekerja yang mempunyai riwayat / dalam pengobatan epilepsi untuk tidak bekerja di
lingkungan yang berbahaya baik bagi dirinya maupun orang lain, namun untuk pekerjaan yang diperhitungkan
tidak berbahaya, pekerja ini dapat diberikan kesempatan untuk bekerja dengan catatan selalu melakukan
evaluasi ke dokter untuk mengevaluasi kesehatannya.
• Tidak Kelainan Syaraf Pendengaran /Gangguan Pendengaran Konduktif Sedang s/d Berat yang
permanen.
Gangguan Pendengaran Ringan dapat tetap bekerja dengan persyaratan penggunaan alat pelindung
telinga yang tepat.
• Tidak menderita penyakit infeksi telinga: Otitis Media Supuratifa Khronis (OMSK) yang disertai
rusaknya gendang telinga permanen (Perforasi Membran Timpani).
Prepared by DS modified DS, KK, AS (6 dan 7 Feb 2024) 60
Pekerja terpajan bahaya potensial ergonomi
• repetitif (gerakan berulang)
• Tidak menderita kelainan syaraf perifer dan pusat yang menetap (khusus
anggota tubuh yang digunakan untuk bekerja), kelainan saraf pusat
(khususnya terdapat reflek patologis) dan gangguan sistem koordinasi
anggota gerak, misalkan: kelemahan anggota gerak, adanya tremor,
kecekatan dan reflek yang berkurang.
Form daftar tilik anamnesis (wawancara) riwayat kesehatan diri, keluarga, riwayat pekerjaan /
jenis pekerjaan dan hal yang berhubungan dengan kemungkinan terjadinya penyakit akibat
hubungan kerja atau untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit akibat hubungan kerja.
Tingkat derajat kesehatan pekerja sesuai dengan jenis pekerjaannya yang akan disimpulkan oleh
- Dokter Perusahaan (bagi perusahaan yang mempunyai dokter perusahaan)/
- Dokter Pemeriksa Kesehatan Kerja dari Penyedia Pemeriksaan MCU (bagi yang tidak mempunyai
Dokter Perusahaan).
Semoga Allah SWT memberikan Kemudahan dan Kelancaran kepada kita semua
Semoga Allah SWT juga memberikan Kesehatan dan Keselamatan dunia akhirat kepada kita semua.
69