Skenario Seorang wanita berusia 32 tahun datang dengan riwayat kekakuan dan nyeripada leher dan bahu kanan sejak satu bulan sebelumnnya.ia juga mengeluh adannya rasa letih pada lengan dan tangan kanan disertai keram yang terjadi sesekali serta rasa baal pada jari tangan.dari pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan otot trapezius bilateral(lebih dirasakan pada sisi kanan) dan nyeri tekan otot ekstensor lengan bawah.leher terasa nyeri saat kepala diputar kesamping.pemeriksaan neurologis normal Saat ditannya,ia mengaku bahwa untuk pekerjaannya saat itu sebagai sebagai operator mesin pembukuan selama 3 bulan Analisis tempat kerja menunjukkan bahwa ia harus duduk miring kearah kiri meja dengan leher yang ditekuk kearah depan.lengan kanan diangkat dari meja sedangkan tangan meraba keyboard pada mesin pembukuan.ketinggian meja ditemukan terlalu tinggi terhadap kursi sehingga ia harus mengangkat lengan kanan tinggi-tinggi dan memiringkan badannya sebagai kompensasi masalah ketinggian tersebut
Kata kunci
Kata sulit
Perempuan 32 tahun Riwayat : kekakuan dan nyeri pada leher dan bahu kanan sejak 1 bln sbelumnnya Keluhan Rasa letih pada lengan dan tangan kanan Rasa baal pada jari tangan Pemeriksaan fisik nyeri tekan otot trapezius bilateral (kanan) nyeri tekan otot ekstensor lengan bawah Pemeriksaan neurologis normal Analisis duduk miring kearaah kiri meja dengan leher yang ditekuk kedepan Ketinggian meja
Key problem
Perempuan 32 tahun yang mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaannya
Pertanyaan
Apa yag dimaksuda dengan K3 ? Apa faktor yang mempengaruhi gangguan K3 yang sesuai skenario ? Bagaimana SOP (standart operational prosedure) K3 pada skenario ? Apa peraturan perundag-undagan untuk K3 ?
Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang K3
Sasaran pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang Definisi K3 Faktor yang mempengaruhi gangguan K3 sesuai skenario Bagaimana SOP K3 sesuai skenario Peraturan perundag-undagan untuk K3
MIND MAP
DEFINISI Devinisi Ruang lingkup
tujuan
prinsip
Erganomi
K3
UU K3
Kenyamanan pada posisi mata Posisi mata pada layar harus lurus Posisi mata tidak terlalu tinggi/rendah Layar yang digunakan sebaiknya layar yang low radiasi Jangan menggunakan efek warna yang terlalu terang Gunakan kaca anti radiasi
Kenyamanan posisi tangan di keyboard Pilihlah tuts keyboard yang lembet Gunakan jari sebanyak mungkin untuk mengetik
FAKTOR KIMIA
- Debu - Obat - Gas - Cairan Beracun - Uap - Penyakit Infeksi - Penimbul alergi - Sikap/Posisi kerja - Cara Bekerja - Proses Kerja - Hubungan Kerja - Suasana Kerja
FAKTOR BIOLOGIS
FAKTOR FISIOLOGIS/ERGONOMI
FAKTOR PSIKOLOGIS
Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan elemen-elemen lain dalam suatu sistem dan pekerjaan yang mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode untuk merancang suatu sistem yang optimal, dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya. Ergonomi memberikan sumbangan untuk rancangan dan evaluasi tugas, pekerjaan, produk, lingkungan dan sistem kerja, agar dapat digunakan secara harmonis sesuai dengan kebutuhan, kempuan dan keterbatasan manusia (International Ergonomics Association / IEA, 2002).
Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang diterimanya.
Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan proses motorik. Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk desain lingkungan kerja dimana pekerja terlibat. Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan tersebut, dalam ergonomi dipergunakan untuk memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan kepercayaan diri pekerja sehingga dapat mempermudah pengenalan dan pemahaman terhadap tugas yang diberikan serta untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pekerja (Oborne, 1955).
TUJUAN ERGONOMI
Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja; Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. (Tarwaka. dkk, 2004).
Dasar-dasar Hukum K3
Undang-undang (UU) No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja UU No 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce (yang mana disahkan 19 juli 1947). UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal 86&87) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3