Oleh:
dr Faizal Ablansyah Anandita ( 2006542305)
PROGRAM STUDI
MAGISTER KEDOKTERAN KERJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
i|Page
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………......................…………….
3
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
1
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
First Aid menurut definisi Occupational Safety and Heatlh Administration (OSHA)
adalah attensi medis, tindakan jangka pendek saat cidera terjadi. Termasuk didalamnya
adalah membersihkan luka, memasang perban dan tindakan-tindakan awal lainnya. Diluar
daripada penanganan medis, contohnya meminum air dingin untuk menghilangkan heat
stress, mengaliri mata yang terkena debu atau debris dengan air juga termasuk tindakan First
Aid. Menurut OSHA, tindakan First Aid tidak perlu dilakukan pencatatan, meski dilakukan di
First Aid Post atau Health Care.
Medical Treatment definisi Occupational Safety and Heatlh Administration (OSHA)
adalah manajemen dan perawatan pasien untuk melawan penyakit atau cideranya. Kunci
utama menurut OSHA adalah apapun yang bukan merupakan First Aid atau definisi OSHA
lainnya adalah merupakan suatu Medical Treatment. Menurut OSHA, tindakan Medical
Treatment perlu dilakukan pencatatan. Bahkan sebuah obat vitamin (non-prescribed) yang
apabila diminum dengan indikasi (prescribed strength) masuk dalam sebuah Medical
Treatment.
Lebih jauh, beberapa hal yang perlu didiskusikan dalam perbedaan antara First Aid vs
Medical Treatment ini cukup menarik, dimana dalam segi administrative, pertolongan
pertama (First Aid) tidak perlu dicatat dalam pelaporan kecelakaan kerja. Sedangkan untuk
Penanganan Medis (Medical Treatment) harus dicatat sedetail mungkin. Contoh kasus
disajikan sebagai bahan pembelajaran terkait penanganan medis (Medical Treatment) vs
pertolongan pertama (First Aid)
BAB II
3|Page
TINJAUAN PUSTAKA
Pertolongan pertama (First Aid) adalah perawatan darurat yang diberikan untuk
cedera atau penyakit mendadaksebelum perawatan medis darurat tersedia. Pertolongan
pertama penyedia di tempat kerja adalah seseorang yang terlatih dalam pengiriman prosedur
darurat medis awal, menggunakan jumlah terbatas peralatan untuk melakukan penilaian dan
intervensi utama sambil menunggu kedatangan layanan medis darurat (EMS) personil
Ketika seorang karyawan terluka atau menderita penyakit akibat insiden terkait
pekerjaan, prioritas utama Anda harus selalu diberikan perawatan apa pun yang dibutuhkan
dengan segera. Seringkali, langkah Anda selanjutnya adalah mencatat cedera atau penyakit di
log insiden OSHA. Namun tahukah Anda bahwa bergantung pada jenis perawatan yang Anda
berikan sebagai respons terhadap cedera terkait pekerjaan, Anda mungkin tidak perlu
mencatatnya.
Standar OSHA 1904.7 mengharuskan Anda untuk melaporkan cedera dan penyakit
terkait pekerjaan jika melibatkan perawatan medis selain pertolongan pertama. Jika Anda
hanya memberikan pertolongan pertama, Anda tidak perlu mencatat cedera atau penyakitnya.
Mengetahui perbedaannya akan membantu Anda meningkatkan akurasi log OSHA dan
mengurangi pelaporan berlebih.
Definisi pertolongan pertama sangat spesifik dan hanya mencakup jenis perawatan
berikut:
4|Page
4. Menggunakan penutup luka seperti perban, kain kasa, dll .; atau menggunakan perban
kupu-kupu
7. Menghapus serpihan atau benda asing dari area selain mata dengan irigasi, penjepit,
penyeka kapas atau cara sederhana lainnya
8. Mengebor kuku atau kuku kaki untuk mengurangi tekanan, atau mengeluarkan cairan
dari lepuh
10. Menghilangkan benda asing dari mata hanya dengan irigasi atau kapas
11. Menggunakan alat pendukung yang tidak kaku, seperti perban elastis, pembungkus,
sabuk belakang yang tidak kaku, dll.
Perbedaan antara pertolongan pertama dan perawatan medis bisa jadi kabur. Misalnya,
menggunakan obat tanpa resep dengan indikasi dianggap sebagai perawatan medis, seperti
halnya menggunakan alat penutup luka seperti jahitan dan staples. Perangkat dengan penahan
kaku atau sistem lain yang dirancang untuk melumpuhkan bagian tubuh, dan terapi fisik atau
perawatan kiropraktik juga dianggap sebagai perawatan medis, bukan pertolongan pertama.
Semua jenis perawatan yang tidak tercantum dalam butir-butir di atas merupakan perawatan
medis dan harus dicatat.
Sesuai definisi dari OSHA di bab sebelumnya, maka semua jenis perawatan / tindakan
medis yang tidak masuk dalam butir-butir kategori suatu pertolongan pertama (First Aid)
maka diangap masuk dalam suatu penanganan medis (Medical Treatment) sehingga harus
dilakukan pencatatan.
5|Page
Pencatatan disini dituangkan pada log incident OSHA, namun di Indonesia sesuai
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 3 tahun 1998 masuk dalam
prosedur pelaporan kecelakaan kerja.
6|Page
BAB III
TINJAUAN KASUS
KRONOLOGI KEJADIAN
Pada tanggal…. 2019 pukul 16.30 Sdr XXX mengalami kecelakaan dijalan kerinci Pit
North tutupan.
1. Pukul 16.25 WITA Sdr XXX tiba di FAP LW-MIA 4 PT YYY. Selanjutnya Sdr
XXX segera mendapatkan penanganan oleh Sdr BBB (Paramedik XXX). (Point ini
seharusnya meliputi First Aid, namun tidak dicantumkan)
2. Pada Pukul 17.51 WITA Sdr XXX dirujuk ke Rumah Sakit XXX dengan menggunakan
ambulance (A-97) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut (Rontgen dan Tindakan
medis lanjutan).
3. Sekitar pukul 19.02 WITA korban mendapatkan penanganan dari Rumah Sakit XXX
dan dilakukan Foto Rontgen serta pemeriksaan medis lainnya.
4. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan team dokter Rumah Sakit XXX korban
menyatakan bahwa Sdr XXX tidak ditemukan Fracture pada bagian tubuh, tangan dan
kaki.
5. Sdr XXX mengalami cidera kepala ringan (CKR), trauma upper dan lower extremitas,
mid facial dan trauma shoulder dextra.
6. Sdr XXX selanjutnya menjalani observasi lanjutan di Rumah Sakit XXX.
7. Tanggal 24 Maret 2019 Pukul 10.00 WITA, Sdri AAA (dokter PT XXX), mengunjungi
dan melakukan pemeriksaan terhadap Sdr XXX dengan kondisi umum sadar penuh
dengan keluhan, adanya nyeri pada tangan kiri dan daya genggam menurun. Tidak ada
Mual muntah sakit yang di rasakan pada daerah sisi kanan.
7|Page
(Bagian Penanganan Medis / Medical Treatment)
Tanda tanda Vital dalam batas normal : Tek. Darah 116/ 64 mmHg, Nadi 121x/mnt,
Suhu : 36°C RR: 20x/mnt. Didapatkan data-data medis sebagai berikut :
Diagnosa : CKR (Cidera Kepala Ringan)+Trauma Upper Mid Facial + Trauma
Shoulder D
- RL
- Cefotaxime
- Piracetam
- Arm skul
- Collar neck
8|Page
No. Gambar Keterangan
9|Page
Penunjang :Tanggal 23 Maret 2019 (20:45 WITA)
10 | P a g e
LIMFOSIT L 10,0 25,0 – 40,0 %
SEROLOGI/IMUNOLOGI
FUNGSI GINJAL
11 | P a g e
Pemeriksaan H/L Hasil Nilai Rujukan Satuan
12 | P a g e
BAB IV
4.1 Pembahasan
Dari contoh kasus diatas (Cuplikan kecil pelaporan kejadian kecelakaan suatu
perusaan dapat disimpulkan sebagai berikut :
4.2 Kesimpulan
Sesuai tinjauan literature yang dilakukan pada makalah ini, menurut Occupational
Safety and Heatlh Administration (OSHA) First Aid attensi medis, tindakan jangka pendek
saat cidera terjadi. Pada Penanganan Awal (First Aid) tidak dilakukan pencatatan. Sedangkan
Medical Treatment adalah manajemen dan perawatan pasien untuk melawan penyakit atau
cideranya, dan harus dilakukan pencatatan.
Standar OSHA 1904.7 mengharuskan Anda untuk melaporkan cedera dan penyakit
terkait pekerjaan jika melibatkan perawatan medis selain pertolongan pertama.
13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
14 | P a g e