Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

FIRST AID VS MEDICAL TREATMENT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester 2


Mata Kuliah Kecelakaan

Oleh:
dr Faizal Ablansyah Anandita ( 2006542305)

Dosen Mata Kuliah:


dr. Imron K., MS., Sp.OK

PROGRAM STUDI
MAGISTER KEDOKTERAN KERJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

i|Page
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………......................…………….
3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pertolongan Pertama
..........................................................................................
4
2.2 Penanganan Medis
.............................................................................................
5

BAB IIITINJAUAN KASUS


3.1 Contoh Kasus Kecelakaan PT XXX
................................................................
7

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


4.1 Pembahasan……………… ……………………………...........
…………... 14
4.2 Kesimpulan………………. ……………………………...........
…………... 14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
1

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

First Aid menurut definisi Occupational Safety and Heatlh Administration (OSHA)
adalah attensi medis, tindakan jangka pendek saat cidera terjadi. Termasuk didalamnya
adalah membersihkan luka, memasang perban dan tindakan-tindakan awal lainnya. Diluar
daripada penanganan medis, contohnya meminum air dingin untuk menghilangkan heat
stress, mengaliri mata yang terkena debu atau debris dengan air juga termasuk tindakan First
Aid. Menurut OSHA, tindakan First Aid tidak perlu dilakukan pencatatan, meski dilakukan di
First Aid Post atau Health Care.
Medical Treatment definisi Occupational Safety and Heatlh Administration (OSHA)
adalah manajemen dan perawatan pasien untuk melawan penyakit atau cideranya. Kunci
utama menurut OSHA adalah apapun yang bukan merupakan First Aid atau definisi OSHA
lainnya adalah merupakan suatu Medical Treatment. Menurut OSHA, tindakan Medical
Treatment perlu dilakukan pencatatan. Bahkan sebuah obat vitamin (non-prescribed) yang
apabila diminum dengan indikasi (prescribed strength) masuk dalam sebuah Medical
Treatment.
Lebih jauh, beberapa hal yang perlu didiskusikan dalam perbedaan antara First Aid vs
Medical Treatment ini cukup menarik, dimana dalam segi administrative, pertolongan
pertama (First Aid) tidak perlu dicatat dalam pelaporan kecelakaan kerja. Sedangkan untuk
Penanganan Medis (Medical Treatment) harus dicatat sedetail mungkin. Contoh kasus
disajikan sebagai bahan pembelajaran terkait penanganan medis (Medical Treatment) vs
pertolongan pertama (First Aid)

BAB II

3|Page
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertolongan Pertama (First Aid)

Pertolongan pertama (First Aid) adalah perawatan darurat yang diberikan untuk
cedera atau penyakit mendadaksebelum perawatan medis darurat tersedia. Pertolongan
pertama penyedia di tempat kerja adalah seseorang yang terlatih dalam pengiriman prosedur
darurat medis awal, menggunakan jumlah terbatas peralatan untuk melakukan penilaian dan
intervensi utama sambil menunggu kedatangan layanan medis darurat (EMS) personil

Ketika seorang karyawan terluka atau menderita penyakit akibat insiden terkait
pekerjaan, prioritas utama Anda harus selalu diberikan perawatan apa pun yang dibutuhkan
dengan segera. Seringkali, langkah Anda selanjutnya adalah mencatat cedera atau penyakit di
log insiden OSHA. Namun tahukah Anda bahwa bergantung pada jenis perawatan yang Anda
berikan sebagai respons terhadap cedera terkait pekerjaan, Anda mungkin tidak perlu
mencatatnya.

Standar OSHA 1904.7 mengharuskan Anda untuk melaporkan cedera dan penyakit
terkait pekerjaan jika melibatkan perawatan medis selain pertolongan pertama. Jika Anda
hanya memberikan pertolongan pertama, Anda tidak perlu mencatat cedera atau penyakitnya.
Mengetahui perbedaannya akan membantu Anda meningkatkan akurasi log OSHA dan
mengurangi pelaporan berlebih.

OSHA mendefinisikan perawatan medis sebagai manajemen dan perawatan pasien


untuk memerangi penyakit atau gangguan. Definisi OSHA tentang perawatan medis tidak
termasuk kunjungan ke dokter atau profesional perawatan kesehatan berlisensi lainnya hanya
untuk observasi, konseling, prosedur diagnostik atau pertolongan pertama.

Definisi pertolongan pertama sangat spesifik dan hanya mencakup jenis perawatan
berikut:

1. Menggunakan obat tanpa resep dengan kekuatan tanpa resep

2. Pemberian imunisasi tetanus

3. Membersihkan, membilas atau merendam luka di permukaan kulit

4|Page
4. Menggunakan penutup luka seperti perban, kain kasa, dll .; atau menggunakan perban
kupu-kupu

5. Menggunakan terapi panas atau dingin

6. Minum cairan untuk menghilangkan stres panas

7. Menghapus serpihan atau benda asing dari area selain mata dengan irigasi, penjepit,
penyeka kapas atau cara sederhana lainnya

8. Mengebor kuku atau kuku kaki untuk mengurangi tekanan, atau mengeluarkan cairan
dari lepuh

9. Menggunakan penutup mata untuk menghindari debu/debris

10. Menghilangkan benda asing dari mata hanya dengan irigasi atau kapas

11. Menggunakan alat pendukung yang tidak kaku, seperti perban elastis, pembungkus,
sabuk belakang yang tidak kaku, dll.

12. Menggunakan pelindung jari

13. Memijat bagian yang nyeri

14. Menggunakan perangkat imobilisasi sementara saat mengangkut korban kecelakaan

Perbedaan antara pertolongan pertama dan perawatan medis bisa jadi kabur. Misalnya,
menggunakan obat tanpa resep dengan indikasi dianggap sebagai perawatan medis, seperti
halnya menggunakan alat penutup luka seperti jahitan dan staples. Perangkat dengan penahan
kaku atau sistem lain yang dirancang untuk melumpuhkan bagian tubuh, dan terapi fisik atau
perawatan kiropraktik juga dianggap sebagai perawatan medis, bukan pertolongan pertama.
Semua jenis perawatan yang tidak tercantum dalam butir-butir di atas merupakan perawatan
medis dan harus dicatat.

2.2 Penanganan Medis (Medical Treatment)

Sesuai definisi dari OSHA di bab sebelumnya, maka semua jenis perawatan / tindakan
medis yang tidak masuk dalam butir-butir kategori suatu pertolongan pertama (First Aid)
maka diangap masuk dalam suatu penanganan medis (Medical Treatment) sehingga harus
dilakukan pencatatan.
5|Page
Pencatatan disini dituangkan pada log incident OSHA, namun di Indonesia sesuai
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 3 tahun 1998 masuk dalam
prosedur pelaporan kecelakaan kerja.

Gambar 1 : Borang pengisian penangana medis (Medical Treatment) sesuai lampiran


Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 3 tahun 1998

6|Page
BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Contoh Kasus Kecelakaan PT XXX

Berikut disajikan sebuah contoh pelaporan kejadian kecelakaan di suatu


perusahaan yang dimana didalamnya terdapat laporan penanganan medis (Medical
Treatment) dan cuplikan kata-kata yang seharusnya memasukan tindakan penangana awal
(First Aid). Nama perusahaan, dokter, paramedic, serta lokasi rumah sakit disamarkan.

KRONOLOGI KEJADIAN
Pada tanggal…. 2019 pukul 16.30 Sdr XXX mengalami kecelakaan dijalan kerinci Pit
North tutupan.

1. Pukul 16.25 WITA Sdr XXX tiba di FAP LW-MIA 4 PT YYY. Selanjutnya Sdr
XXX segera mendapatkan penanganan oleh Sdr BBB (Paramedik XXX). (Point ini
seharusnya meliputi First Aid, namun tidak dicantumkan)
2. Pada Pukul 17.51 WITA Sdr XXX dirujuk ke Rumah Sakit XXX dengan menggunakan
ambulance (A-97) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut (Rontgen dan Tindakan
medis lanjutan).
3. Sekitar pukul 19.02 WITA korban mendapatkan penanganan dari Rumah Sakit XXX
dan dilakukan Foto Rontgen serta pemeriksaan medis lainnya.
4. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan team dokter Rumah Sakit XXX korban
menyatakan bahwa Sdr XXX tidak ditemukan Fracture pada bagian tubuh, tangan dan
kaki.
5. Sdr XXX mengalami cidera kepala ringan (CKR), trauma upper dan lower extremitas,
mid facial dan trauma shoulder dextra.
6. Sdr XXX selanjutnya menjalani observasi lanjutan di Rumah Sakit XXX.
7. Tanggal 24 Maret 2019 Pukul 10.00 WITA, Sdri AAA (dokter PT XXX), mengunjungi
dan melakukan pemeriksaan terhadap Sdr XXX dengan kondisi umum sadar penuh
dengan keluhan, adanya nyeri pada tangan kiri dan daya genggam menurun. Tidak ada
Mual muntah sakit yang di rasakan pada daerah sisi kanan.

7|Page
(Bagian Penanganan Medis / Medical Treatment)
Tanda tanda Vital dalam batas normal : Tek. Darah 116/ 64 mmHg, Nadi 121x/mnt,
Suhu : 36°C RR: 20x/mnt. Didapatkan data-data medis sebagai berikut :
Diagnosa : CKR (Cidera Kepala Ringan)+Trauma Upper Mid Facial + Trauma
Shoulder D

Terapi yang dilakukan :

- RL
- Cefotaxime
- Piracetam
- Arm skul
- Collar neck

8|Page
No. Gambar Keterangan

1 Foto Skull AP : (23/03/2019)

2 Foto Waters : (30/03/2019)

3 Foto Thorax AP : (23/03/2019)

Table gambar radiologi

9|Page
Penunjang :Tanggal 23 Maret 2019 (20:45 WITA)

Tabel pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan H/L Hasil Nilai Rujukan Satuan

Hemoglobin 14,3 12,0-16,0 g/uL

Leukosit H 19,7 5,0 – 10,0 103/uL

Eritrosit 5,0 4,0-5,0 106 uL

Trombosit L 106 150-450 103/uL

Hematokrit 44,3 36,0-48,0 %

MCV 88,4 75,0 – 100,0 Fl

MCH 28,5 25,0 – 35,0 Pg

MCHC 32,2 31,0 – 38,0 g/dL

RDW 12,7 11,0- 16,0 %

EOSINOFIL 2,0 2,0 -4,0 %

NETROFIL H 86,0 50,0 – 70,0 %

LIMFOSIT L 10,0 25,0 – 40,0 %

MONOSIT 2,0 2,0 -8,0 %

Pemeriksaan H/L Hasil Nilai Rujukan Satuan

Hemoglobin 14,3 12,0-16,0 g/uL

Leukosit H 19,7 5,0 – 10,0 103/uL

Eritrosit 5,0 4,0-5,0 106 uL

Trombosit L 106 150-450 103/uL

Hematokrit 44,3 36,0-48,0 %

MCV 88,4 75,0 – 100,0 Fl

MCH 28,5 25,0 – 35,0 Pg

MCHC 32,2 31,0 – 38,0 g/dL

RDW 12,7 11,0- 16,0 %

EOSINOFIL 2,0 2,0 -4,0 %

NETROFIL H 86,0 50,0 – 70,0 %

10 | P a g e
LIMFOSIT L 10,0 25,0 – 40,0 %

MONOSIT 2,0 2,0 -8,0 %

23 Maret 2019 ( 20: 44 WITA)

Tabel Pemeriksaan Bekuan, Serologi, dan Fungsi Ginjal

Pemeriksaan H/L Hasil Nilai Rujukan Satuan

Masa Pembekuan 4’37” 2-6 menit

Masa Pendarahan 2’14” 1-3 Menit

SEROLOGI/IMUNOLOGI

HbsAg Serum Non reactive Non reactive

Anti HIV Non reactive Non reactive

FUNGSI GINJAL

Creatinin 1.0 0,7 – 1,2 mg/dL

Urea BUN 39 15-39 Mg/dL

06 April 2019 ( 15: 37 WITA)

Tabel Pemeriksaan Hematologi

11 | P a g e
Pemeriksaan H/L Hasil Nilai Rujukan Satuan

Hemoglobin 11,7 12,0-16,0 g/uL

Leukosit H 21,9 5,0 – 10,0 103/uL

Eritrosit 4,0 4,0-5,0 106 uL

Trombosit L 35,2 150-450 103/uL

Hematokrit 87,8 36,0-48,0 %

MCV 29,3 75,0 – 100,0 Fl

MCH 33,3 25,0 – 35,0 Pg


Pemeriksaan H/L Hasil Nilai Rujukan Satuan
MCHC 12,6 31,0 – 38,0 g/dL
Anti SARS-COV-2 IgM Non Reactive Non Reactive
RDW 3,0 11,0- 16,0 %
Anti SARS-COV-2 IgG Non Reactive Non Reactive
EOSINOFIL 0,8 2,0 -4,0 %
SEROLOGI/IMUNO
NETROFIL H 82,5 50,0 – 70,0 %
HbsAg Serum Non reactive Non reactive
LIMFOSIT L 7,1 25,0 – 40,0 %
Anti HIV Non reactive Non reactive
MONOSIT 6,6 2,0 -8,0 %
Glukosa Sewaktu 170 <200 mg/dL

Tanggal 07 April 2019 (20: 24 WITA)


Kimia Klinik
Elektrolite

Pemeriksaan H/L Hasil Nilai Rujukan Satuan

Kalium 3,5 3,5-5,1 Mmol/L

Natrium L 133 136 –145 Mmol/L

Chlorida L 95 97-111 Mmol/L

12 | P a g e
BAB IV

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

4.1 Pembahasan

Dari contoh kasus diatas (Cuplikan kecil pelaporan kejadian kecelakaan suatu
perusaan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Poin 1 menjelaskan penanganan awal suatu kejadian kecelakaan yang dilakukan


oleh seorang paramedic saat terjadi kecelakaan. Dalam contoh kasus diatas,
penanganan awal tidak dicatat.

2. Poin 7 menjelaskan seluruh penanganan medis dari kejadian kecelakaan di rumah


sakit (Health Care Unit). Dalam contoh kasus diatas, penanganan medis dicatat
dengan lengkap

4.2 Kesimpulan

Sesuai tinjauan literature yang dilakukan pada makalah ini, menurut Occupational
Safety and Heatlh Administration (OSHA) First Aid attensi medis, tindakan jangka pendek
saat cidera terjadi. Pada Penanganan Awal (First Aid) tidak dilakukan pencatatan. Sedangkan
Medical Treatment adalah manajemen dan perawatan pasien untuk melawan penyakit atau
cideranya, dan harus dilakukan pencatatan.

Standar OSHA 1904.7 mengharuskan Anda untuk melaporkan cedera dan penyakit
terkait pekerjaan jika melibatkan perawatan medis selain pertolongan pertama.

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

1. OSHA. Best Practices Guide : Fundamentals of a Workplace First-Aid Program.


OSHA 3317-06N 2006. 2006:28.
2. Peraturan Meneteri Teanaga Kerja Republik Indonesia Nomor : Per.03/MEN/1998
tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan Kerja
3. Medical Treatment vs First Aid for OSHA Recordkeeping. Vector Solutions. Article.
2016. Cited at : https://www.vectorsolutions.com/resources/blogs/medical-treatment-
or-first-aid/
4. OSHA Recordkeeping : Medical Treatment vs First Aid. The Quill: A Newsletter on
Safety and Risk Management. Article. 2012. Cited at:
https://www.protectiveinsurance.com/Documents/the-quill/2012/02/medical-
treatment-vs-first-aid.html

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai