Anda di halaman 1dari 30

Penerapan Norma Penyelenggaraaan

Pelayanan Kesehatan Kerja


Prinsip2 Penerapan Norma Kesehatan Kerja
1. Merupakan bagian dari pemenuhan syarat2 K3
sesuai UU No. 1 Tahun 1970 ttg Keselamatan
Kerja
2. Pelayanan keehatan kerja secara komprehensif
dg menitikberatkan pada upaya preventif dan
promotif melalui Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. 03
Tahun 1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja
3. Strategi penerapan : program kesehatan
kerja berbasis risiko (Risk Based Program)
Syarat2 K3 yg berkaitan dg Kesehatan Kerja
(Ps 3 UU No.1/70) :
1. Memberikan P3K
2. Memberikan APD
3. Mencegah & mengendalikan timbul/menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, gas,
hembusan
4. Mencegah dan mengendalikan PAK
5. Memperoleh penerangan yang cukup & sesuai
6. Menyelenggarakan suhu & lembab udara yang baik
7. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
8. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
9. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja,
lingkungan, cara kerja & proses kerjanya.
Pelayanan kesehatan kerja secara komprehensif melalui
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
(Tugas Pokok PKK) :
1) Pemeriksaan kesehatan TK (awal, berkala, khusus)
2) Pembinaan & pengawasan atas penyesuaian pekerjaan thd. TK.
3) Pembinaan & pengawasan terhadap lingkungan kerja.
4) Pembinaan & pengawasan perlengkapan sanitair.
5) Pembinaan & pengawasan perlengkapan kesehatan TK.
6) Pencegahan dan pengobatan thd. penyakit umum & PAK
7) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
8) Pendidikan kesehatan untuk TK dan latihan untuk petugas P3K
9) Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kerja, pemilikan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta
penyelenggaraan makan di tempat kerja.
10) Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK.
11) Pembinaan dan pengawasan thd. TK dg. kelainan tertentu dalam
kesehatannya.
12) Memberikan laporan berkala tentang PKK kepada pengurus.
Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja (PKK)
Permennakertrans NO. 03 Tahun 1982

 Memberikan bantuan kepada TK dalam


penyesuaian diri dengan pekerjaannya
 Melindungi TK thd. gangguan kesehatan yang
timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
 Meningkatkan kesehatan badan, kondisi
mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga
kerja
 Memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi TK yang sakit
UPAYA KESEHATAN KERJA

Program / Kegiatan harus bersifat


komprehensif, meliputi :
 Pencegahan (Preventif)
 Pembinaan (Promotif)
 Pengobatan (Kuratif)
 Pemulihan (Rehabilitatif)
UPAYA KESEHATAN KERJA SECARA
KOMPREHENSIF
 UPAYA2 PREVENTIF :
– Optimalisasi beban kerja
– Pengendalian lingkungan kerja (teknis,
administratif, APD/PPE)
– Pemeriksaan Kes Tenaga Kerja (Awal, Berkala,
Khusus)
– Pengaturan waktu kerja (rotasi, mutasi,
pengurangan jam kerja terpapar faktor risiko dll);
– Penempatan/pemindahan TK sesesuai kondisi
kesehatan TK
– Penerapan higiene dan sanitasi
– Penerapan prinsip ergonomi kerja
– Prosedur kerja aman (SOP)
– Pelaporan data kesehatan kerja dan PAK
– Pemberian makanan sesuai kebutuhan gizi
– Vaksinasi, dll.
UPAYA KESEHATAN KERJA SECARA
KOMPREHENSIF
 UPAYA2 PROMOTIF
• Pembinaan kesehatan kerja
• Pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan kerja
• Perbaikan gizi kerja
• Program olah raga raga/senam kesegaran jasmani
di tempat kerja
• Program bebas rokok di tempat kerja
• Penerapan ergonomi kerja
• Pembinaan cara hidup sehat
• Program pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS dan Narkoba di tempat kerja
• Penyebarluasan informasi kesehatan kerja melalui
penyuluhan dan media KIE (Komunikasi, Informasi
dan Edukasi), dengan topik yang relevan.
• Instruksi K3 sebelum mulai bekerja misalnya
Safety talk
UPAYA KESEHATAN KERJA SECARA
KOMPREHENSIF

 UPAYA2 KURATIF
– Pemberian P3K
– Pengobatan, perawatan terhadap tenaga
kerja yang sakit atau cidera
– Tindakan Operasi Dll.

 UPAYA2 REHABILITATIF
– Kompensasi kecelakaan kerja & PAK
– Pemberian prothese dan orthose
– Fisiotherapi
– Konsultasi psikologis
– Dll.
PRINSIP- PRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA

1. Pelayanan kesehatan kerja wajib melaksanaakan


tugas pokok pelayanan kesehatan kerja secara
menyeluruh dan terpadu (komprehensif) yang
meliputi upaya kesehatan :
• pencegahan (preventif),
• pembinaan/peningkatan (promotif),
• pengobatan (kuratif) dan
• pemulihan (rehabilitatif),
dengan lebih menitik beratkan pada upaya
kesehatan pencegahan dan
pembinaan/peningkatan (promotif dan
preventif).
PRINSIP- PRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
2. Penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja
adalah dokter pemeriksa kesehatan tenaga
kerja, sedangkan tenaga pelaksananya dapat
terdiri dari :
a) dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja
(penanggung jawab merangkap pelaksana),
b) dokter perusahaan dan atau
c) paramedis perusahaan.
PRINSIP- PRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
3. Teknis penyelenggaraan program/kegiatan pelayanan
kesehatan kerja mengacu pada prinsip-prinsip :
a) Program/kegiatan kesehatan kerja berupa upaya kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu, dengan lebih menitik
beratkan pada upaya kesehatan preventif dan promotif tanpa
mengurangi upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif.
b) Upaya kesehatan yang bersifat preventif dan promotif
disesuaikan dengan hasil penilaian risiko potensi bahaya
yang ada di perusahaan.
c) Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif
minimal berupa pelayanan kesehatan kerja yang bersifat
dasar yaitu :
– pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
dan
– pengobatan (rawat jalan tingkat pertama);
d) Perencanaan program dan kegiatan pelayanan kesehatan
kerja dibuat dengan skala prioritas dan mempertimbangkan
kondisi perusahaan, permasalahan kesehatan di perusahaan
maupun masalah kesehatan umum lainnya.
PRINSIP- PRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
e. Program/kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama
ditujukan untuk pencegahan penyakit akibat kerja
(PAK), peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja dan
peningkatan kapasitas kerja melaui program/kegiatan :
• Pemeriksaaan kesehatan tenaga kerja;
• Penempatan tenaga kerja disesuaikan dengan status
kesehatannya;
• Promosi/peningkatan kesehatan tenaga kerja;
• Pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK) melalui
perbaikan lingkungan kerja (program higiene industri);
• Pencegahan PAK melalui perbaikan kondisi kerja
(program ergonomi kerja);
• P3K, medical emergency respon, pengobatan, rehabilitasi,
rujukan kesehatan, pemberian kompensasi akibat
kecelakaan dan PAK.;
• Pengembangan organisasi, program dan budaya
kesehatan kerja.
PRINSIP- PRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA

4. Pelaksanaan program dan kegiatan kesehatan


kerja diintegrasikan/dikoordinasikan dengan
program Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) serta melibatkan ahli
K3, Ahli K3 Kimia, Hygienis Industri, petugas
K3 dan personil K3 lainnya yang ada di
perusahaan yang bersangkutan.
PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Dilaksanakan melalui Lembaga Kesehatan


Kerja :
 Pelayanan Kesehatan Kerja
 Permennaker No. 03/1982
 Pelayanan Kesehatan Kerja
 Permennaker No. 01/1998
 Peny. PKK dg Manfaat > baik dari PKD Jamsostek

 PJK3 bidang Kesehatan Kerja


 Permenaker No.04/Men/1995
 Jasa pemeriksaan kesehatan TK, pelayanan kesehatan kerja
dan pengujian lingkungan kerja dapat berupa : RS
pemerintah/swasta, Lab. Klinik, Lab Lingkungan dll. 
Mendapat Surat Keputusan Penunjukan (SKP) dari Dirjen
Binwasnaker untuk
BENTUK PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. 03/1982

 Diselenggarakan sendiri oleh pengurus :


– Poliklinik perusahaan
– Rumah sakit perusahaan
 Diselenggarakan melalui pengadaan ikatan/kerja
sama dengan dokter atau pelayanan kesehatan
lain :
– JPK (Jaminan Pelayanan Kesehatan Kerja) Jamsostek
– Dokter praktek swasta
– Puskesmas
– Poliklinik swasta
– Rumah sakit
– Dan lain-lain
 Diselenggarakan secara bersama antar beberapa
perusahaan :
– Rumah sakit pekerja
– Dan lain-lain
PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Dilaksanakan oleh SDM yang memiliki


kompetensi kesehatan kerja :
 Dokter kesehatan kerja :
– Permennakertrans No. Per. 01/Men/1976 ….. Dokter
perusahaan, wajib pelatihan hiperkes & KK
– UU No. 1/ 1970 pasal 8, Permennakertrans No. Per.
02/Men/1980 …. Dokter pemeriksa kesehatan TK,
dibenarkan oleh direktur  mendapat Surat Keputusan
Penunjukan (SKP) dari Dirjen Binwasnaker
– Permennakertrans Per. 03/Men/1982…..dokter pemeriksa
kesehatan TK sebagai penanggung jawab PKK
 Paramedis Perusahaan :
– Permennaker No. 01/1979 .. Wajib Latihan
Hyperkes
Kewajiban-Kewajiban
Dalam Pelayanan Kesehatan Kerja

Kewajiban Pengurus :
1. Memberikan PKK sesuai kemajuan ilmu & teknologi
2. Memberikan kebebasan profesional kepada dokter yang
menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja.
 Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Pelayanan Kesehatan Kerja diberikan kebebasan untuk
memasuki tempat-tempat kerja untuk melakukan
pemeriksaan-pemeriksan dan mendapatkan keterangan-
keterangan yang diperlukan.
3. Menyampaikan laporan pelaksanaan PKK secara rutin kpd Dinas
Tenaga Kerja setempat dengan tembusan kpd Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi up. Direktur Pengawasan Norma
K3.

Kewajiban dokter dan paramedis perusahaan :


 Memberikan keterangan2 tentang PKK kepada Pegawai
Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja jika diperlukan
Juknis Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

KepDirjen No 22 Tahun 2008


A. Syarat Lembaga Pelayanan Kesehatan Kerja :

1. Memiliki personil kesehatan kerja yang yang meliputi :


a) Dokter penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja,
b) Tenaga pelaksanan kesehatan kerja berupa dokter
perusahaan dan atau paramedis perusahaan,
c) Petugas administrasi atau pencatatan dan pelaporan
pelayanan kesehatan kerja.
2. Memiliki sarana dan prasarana pelayanan kesehatan kerja,
3. Pelayanan kesehatan kerja yang ada di perusahaan
mendapat pengesahan dari instansi di bidang
ketenagakerjaan sesuai wilayah kewenangannya,
4. Pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh pihak di
luar perusahaan wajib dilengkapi dengan Nota
Kesepahaman (MoU) penyelenggaraan pelayanan kesehatan
kerja antara pengusaha dengan kepala unit pelayanan
kesehatan yang bersangkutan dan dilaporkan ke instansi di
bidang ketenagakerjaan sesuai wilayah kewenangannya.
PENGESAHAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA
SESUAI WILAYAH KEWENANGAN

 Di wilayah Kab/Kota ……… oleh Disnaker Kab/Kota


 Lintas Kab/Kota ………...…. oleh Disnaker Provinsi
 Lintas Propinsi/Nasional .………. oleh Depnakertrans
B. Syarat Personil Pelayanan Kesehatan Kerja:

1. Syarat dokter penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja :


a) Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan atau kepala unit/intsansi yang
bersangkutan dan dilaporkan ke instansi ketenagakerjaan sesuai
wilayah kewenangannya;
b) Telah mendapatkan Surat Keputusan Penunjukan (SKP)
sebagai dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja dari
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan,
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi;Memiliki sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan kerja,
2. Syarat tenaga pelaksana pelayanan kesehatan kerja (dokter
perusahaan dan atau paramedis perusahaan) :
a) Memiliki sertifikat pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja
(atau sertifikat lainnya) sesuai peraturan perUndang-Undangan
yang berlaku;
b) Mematuhi etika profesi dokter dan tenaga kesehatan lainnya
sesuai kode etik profesi dan peraturan perUndang-Undangan yang
berlaku;
3. Syarat dokter perusahaan :
a) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dokter, atau sejenisnya
sesuai peraturan perundangan yang berlaku;
b) Surat ijin praktek (SIP) dokter yang masih berlaku dari instansi
yang berwenang.
C. Syarat sarana & prasarana penyelenggaraan pelayanan
kesehatan Kerja :

SARANA DASAR : SARANA PENUNJANG :


1. Perlengkapan umum: 1. Alat Pelindung Diri (APD)
a. Meja dan kursi 2. Alat evakuasi :
b. Tempat tidur pasien a. tandu,
c. Wastafel b. ambulance/kendaraan pengangkut
d. Timbangan badan korban dll.
e. Meteran/pengukur tinggi badan 3. Peralatan penunjang diagnosa :
f. Kartu status a. spirometer,
g. Register pasien berobat b. audiometer dll.
4. Peralatan pemantau/pengukur
2. Ruangan : lingkungan kerja :
a. Ruang tunggu a. sound level meter,
b. Ruang periksa b. lux meter,
c. Ruang/almari obat c. gas detector dll.
d. Kamar mandi dan WC
3. Peralatan medis :
a. Tensimeter dan stetoskop
b. Termometer
c. Sarung tangan
d. Alat bedah ringan (minor set)
e. Lampu senter
f. Obat-obatan
g. Sarana/Perlengkapan P3K
h. Tabung oksigen dan isinya
Tata cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan

No Jenis Pelayanan Bentuk Kegiatan

1. Pelayanan kesehatan  Pembinaan kesehatan kerja kepada tenaga


preventif dan promotif kerja minimal 1 bulan sekali
 Pengawasan dan pembinaan lingkungan kerja
minimal 2 bulan sekali
2. Pelayanan kesehatan  Memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
kuratif dan selama hari kerja dan selama ada shift kerja
rehabilitatif dengan 500 orang tenaga kerja atau lebih
 Pelayanan oleh dokter perusahaan setiap hari
kerja
 Pelayanan oleh paramedis/perawat dapat
dilakukan untuk shift kerja ke 2 dan seterusnya.
3. Pelayanan kesehatan  Dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
rujukan lebih lengkap apabila ada kasus kesehatan
yang tidak dapat ditangani di dalam perusahaan
Tata cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
melalui kerja sama dengan pihak di luar perusahaan (1)

No. Kriteria perusahaan Cara Pelayanan

Perusahaan dengan
Kuratif, Rehabilitatif
A tingkat risiko Preventif dan Promotif
& Rujukan
tinggi
1. Jumlah tenaga kerja  pembinaan dan
200 s.d 500 pengawasan kesehatan
orang kerja dan lingkungan  diberikan selama
kerja minimal setiap 2 jam kerja
bulan sekali

2. Jumlah tenaga kerja  pembinaan dan


< 200 orang pengawasan kesehatan
kerja dan lingkungan  diberikan selama
kerja minimal setiap 3 jam kerja
bulan sekali
Tata cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
melalui kerja sama dengan pihak di luar perusahaan (2)

Perusahaan dengan
Kuratif, Rehabilitatif &
B tingkat risiko Preventif dan Promotif
Rujukan
rendah

1. Jumlah tenaga kerja  pembinaan dan  diberikan selama


> 500 s.d 1.000 orang pengawasan kesehatan jam kerja dan
kerja dan lingkungan kerja selama ada shift
minimal setiap 2 bulan kerja dengan 500
sekali orang tenaga kerja
atau lebih
2. Jumlah tenaga kerja  pembinaan dan
200 s/d 500 orang pengawasan kesehatan
 diberikan minimal
kerja dan lingkungan kerja
setiap 2 hari sekali
minimal setiap 3 bulan
sekali
3 Jumlah tenaga kerja  pembinaan dan
s.d 200 orang pengawasan kesehatan
 diberikan minimal
kerja dan lingkungan kerja
setiap 3 hari sekali
minimal setiap 6 bulan
sekali
Analisa dan evaluasi data kesehatan kerja

No Jenis Jml Jenis Kemungkinan Saran


penyakit/g pekerj penyebab tindak
angguan aan/ lanjut
kesehatan Tempat Faktor bahaya/risiko Faktor
yang kerja di tempat kerja penyebab
diderita lain

3
Lampiran Juknis Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja
1) Formulir permohonan pengesahan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
2) Bentuk surat Keputusan Pengesahan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
3) Formulir pelaporan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kerja
a) Data penyakit yang diderita oleh tenaga kerja
b) Data kecelakaan kerja
c) Data kegiatan kesehatan kerja lainnya
4) Check List (Daftar Periksa) Pengawasan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
SYARAT DOKTER PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. 03/1982

 Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan


 Disetujui oleh Disnaker Setempat
 Disetujui oleh Direktur (Dirjen Binwasnaker)

Telah memiliki Surat Keputusan Penunjukkan


(SKP) Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga
Kerja dari Dirjen Binwasnaker cq Direktur
Pengawasan Kesehatan Kerja Depnakertrans

Catatan :
Untuk perusahaan/instansi yang dokter perusahaannya lebih
dari 1 (satu) orang yang wajib memiliki SKP cukup 1 orang
(penanggungjawabnya saja), tetapi dokter perusahaan yang
lain wajib memiliki sertifikat pelatihan hiperkes
PENERBITAN SKP
Dokter Pemeriksa KesehatanTenaga Kerja
Mengajukan Permohonan Ke Direktur Pengawasan
Norma K3 dg melampirkan :
1) Surat penunjukan dari pimpinan perusahaan atau kepala
unit/instansi
2) Surat Pernyataan (sanggup mentaati peraturan peruu-an di
bidang kesehatankerja)
3) Salinan Surat Keterangan telah training Hiperkes bagi dokter
perusahaan
4) Salinan Ijasah Dokter
5) Salinan Surat Ijin Dokter/STR
6) Salinan Surat Ijin Praktek
7) Pas foto warna ukuran 3X4 cm = 3 lembar
Syarat Dokter Pemeriksa Kes TK :
1) Memahami peraturan perundang-undangan K3 khususnya dibidang
kesehatan kerja
2) Memenuhi persyaratan profesional yang disyahkan oleh instansi yang
berwenang (Ijazah dokter, Surat Ijin Dokter/SID atau STR dan Surat
Ijin Praktek/SIP).

Anda mungkin juga menyukai