Anda di halaman 1dari 22

 ” Penyakit akibat

kerja (Occupational
disease) yaitu
penyakit yang
diderita sebagai
akibat pemajanan
terhadap faktor-
faktor resiko yang
timbul dari kegiatan
bekerja.”
( ILO , 1996)
: ”Penyakit akibat
kerja adalah setiap
penyakit yang
disebabkan oleh
pekerjaan atau
lingkungan kerja".
( Per Menaker no :
01/Men/1981)
" Penyakit yang
disebabkan oleh
pekerjaan atau
lingkungan kerja".
(Perpres R.I No. 7
tahun 2019)
 Penyakit yang terjadi sebenarnya dapat
dicegah, untuk itu perlu adanya kesadaran
dan kemauan.
 Penyakit yang terjadi dapat menimbulkan

kelanan atau cacat yang tidak dapat pulih


kembali.
 Menghilangkan waktu kerja
 Penyakit yang timbul atau terjadi adalah

akibat tindakan atau perbuatan manusia


sendiri.
 Alat atau bahan yang tidak aman
 Sikap dan tingkah laku pekerja yang tidak

hati-hati atau lalai


 Pengawas atau supervisor yang tidak

mengetahui kemungkinan bahaya,


memberikan prosedur kerja yang salah atau
tidak tepat.
 Golongan fisik
 Golongan kimia
 Golongan biologi
 Golongan fisiologis
 Golongan psikologi
 Suara ( kebisingan) : Tuli
 Temparatur (suhu) :
◦ Suhu tinggi : - Heat stroke, Heat Cramp,Heat
Exhaust.
◦ Suhu rendah : - Frostbite
. Radiasi :
- Sinar elektromagnetis:
- Infra merah : Catarak
- Ultra Violet : cunjucntivitis
photoelectrica
- Sinar Radioaktif : akut kronis
tergantung dosisnya.
. Tekanan Udara : Caison disease
. Pencahayaan : daya penglihatan
. Getaran : Renaud’s disease
 Padat
 Cair
 Di Udara :
◦ Uap : pneumoconioses: silicosis, asbestosis
◦ Gas : Keracunan CO, H2S
◦ Uap : dermatitis,keracunan
◦ Larutan : dermatitis
◦ Kabut /awan : keracunan dari insectisida
 Bibit penyakit anthrax atau brucella pada
pekerja-pekerja penyamak kulit.
 Virus
 Bakteri
 Jamur
 Parasit
 Kesalahan konstruksi mesin
 Sikap badan kurang baik
 Cara melakukan pekerjaan

 Kelelahan fisik : sakit otot, sakit pinggang,


cedera punggung
 Monoton
 Hubungan Kerja tidak baik
 Upah dibawah ketentuan
 Tidak sesuai bakat
 Pekerjaan didaerah terpencil
 Riwayat Penyakit dan Riwayat pekerjaan
 Pemeriksaan klinis
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan Rontgen
 Pemeriksaan/ Pengukuran ruang atau tempat

kerja
 Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja

dengan gejala penyakit .


 Bagi tenaga kerja :
>Akibat langsung :
- Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB)
- Cacat sebagian atau cacat total untuk
selama-lamanya fisikatau mental.
- Meninggal dunia
>Akibat tidak langsung :
-Kehilangan/menurunnya kemampuan
kerja
-Kehilangan pekerjaan
Bagi pengusaha :
 PAK yang tidak terdeteksi sering dianggap
penyakit umum sehingga :
- memerlukan biaya pengobatan yang
tinggi
- mengurangi banyak waktu kerja
- kegiatan lebih banyak kuratif
 Kasus PAK terdeteksi mengakibatkan :

- Terbuangnya waktu untuk mengurus


pengobatan dan pembayaran kompensasi
- Meningkatnya waktu kerja yang hilang
- Menurunkan image perusahaan
- Menurunkan motivasi kerja
 Peraturan-perundangan
 Standarisasi
 Pengawasan
 Penelitian teknis
 Riset Medik
 Penilitian Psikologik
 Penelitian secara statistik
 Pendidikan
 Pelatihan
 Pendidikan
 Pelatihan
 Persuasi
 Asuransi
 Penerangan/sosialisasi
 Pelaporan

 Kompensasi akibat PAK


 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
 Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973

tentang pengawasan atas Peredaran,


penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
 Permennaker no.1 tahun 1981 ttg

kewajiban melapor penyakit akibat kerja.


 Permen.TK.No.1 tahun 1976 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Dokter
Perusahaan
 Per.Men.TK.No. 1 Tahun 1979 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Paramedia
Perusahaan
 Per.Men.TK No. 2 tahun 1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
penyelenggaraan Keselamatan Kerja
 Per.Men.TK.No.3 Tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
 PerKemterian Ketenagakerjaan No.Per.05

tahun 2018
 Perpres no. 7 tahun 2019 tentang Penyakit

Akibat Kerja.
SEKIAN

TERIMA KESIH

MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai