Anda di halaman 1dari 39

HIGIENE LINGKUNGAN KERJA

British Occupational Higiene Society adalah :


Aplikasi dari ilmu yang menitikberatkan pada identifikasi, pengukuran/ rekognasi, menilai risiko dan kontrol untuk mencapai standard yang diperbolehkan, pada faktor-faktor fisik, kimia dan biologi yang ada atau berasal dari tempat kerja yang kemungkinan berpengaruh pada kesehatan atau kehidupan mereka yang bekerja atau masyarakat sekitar.

Fungsi utama dari departemen higiene industri adalah :

Mempelajari operasi kerja/work operation dan memahami secara detail setiap pekerjaan yang dilakukan pekerja, bahan dan proses serta alat-alat yang digunakan, hasil/produk dan hasil tambahan /by product, jumlah dan jenis kelamin dan jam kerja .Membuat penilaian yang sesuai mengenai besar exposure pada pekerja dan masyarakat, menggunakan metode dan istrument yang sesuai untuk mengukur ini. Mengiterpretasikan hasil penilaian, terhadap lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan, efisiensi pekerja, dan gangguan terhadap masyarakat.

Membuat keputusan yang spesifik yang dibutuhkan dan efektif, dan bila perlu memberi nasehat mengenai prosedur yang sesuai dan efektif pada lingkungan kerja dan lingkungan luar
.Mempersiapkan aturan-aturan standart dan prosedur untuk tercapainya kesehatan kerja dan mencegah gangguan pada masyarakat Memberikan pendapat sebagai ahli dalam pengendalian, dalam dengar pendapat

Mempersiapkan label informasi dan tanda peringatan untuk bahan dan produk yang akan digunakan oleh pekerja dan masyarakat

Mengadakan program pendidikan bagi pekerja dan masyarakat dalam mencegah penyakit akibat kerja dan gangguan pada masyarakat
Mengadakan studi epidemiologi mengenai pekerja dan industri untuk menemukan kemungkinan adanya penyakit akibat kerjaa dan mempebaiki TLV atau standar sebagai panduan dalam menjaga kesehatan dan efisiensi Mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai efek kerja yang berkaitan dengan kesehatan dan cara mencegah penyakit akibat kerja, polusi udara di masyarakat, kebisingan, gangguan dan lain-lain

Bentuk/jenis kegiatan higiene ditempat kerja secara garis besar terdiri dari :
A. Identifikasi / Rekognasi
Pada tahap kegiatan awal ini, HI bekerja mencari informasi tentang faktor- faktor risiko dari lingkungan kerja. ada 4 kelompok faktor risiko dari lingkungan kerja : .Kimia contohnya debu, gas, uap, dll .Fisika contohnya bising, getaran, lampu, radiasi ionisasi, tekanan dll .Biologi contohnya serangga, vibrasi, bakteri, virus, dll .Ergonomis contohnya interaksi manusia dan mesin

Walk-through survey :

Suatu kegiatan berupa berjalan diberbagai area di tempat kerja. yang diamati pada kegiatan ini adalah melihat lingkungan fisik dan kondisi. Pada kegiatan ini sangat penting mendapatkan berbagai informasi dari pekerja yang berhubungan langsung dengan pekerjaannya. Dari pekerja lah kita dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya.

Keuntungan walk-trough survey adalah :

Dapat dilakukan dengan cepat Tempat kerja dapat diinvestigasi per area atau perproses Mendapat berbagai masukan karena dilakukan oleh tim baik dari HI, manajemen dan pekerja Menggunakan Cecklist sebagai alat

Kerugiannya adalah :

Hanya dapat mewakili satu waktu pada saat dilakukan survey tidak selama 8 jam kerja
Sistem dan proses tidak secara penuh terinvestigasi Hazard yang tidak tampak atau samar mungkin tidak dapat diidentifikasi

Evaluasi
Setelah mengetahui adanya hazard potensial di tempat kerja, kemudian maka dilakukan evaluas untuk menilai besar konsentrasinya.

Dua kegiatan utama dalam evaluasi yaitu :


Pengukuran faktor-faktor hazard yang petensial di tempat kerja dengan cara sampling. Sampling dilakukan tergantung pada jenis faktor-faktor bahaya yang potensial. .Interpretasi hasil pengukuran. Hasil sampling kemudian dibandingkan dengan baku mutu/nilai ambang batas yang telah ditetapkan.

Pengendalian / control
A. 1. 2. 3. 4.

Tindakan Tehnik/ Engineering Specification Subtitution Segregation Local exhaust ventilation


untuk

Membuat cerobong atau ruang asam peralatan pemurnian udara seperti charcoal filter mengurangi kontaminasi kimia organik Penghisap udara Kipas air untuk memindahkan udara

B. Tindakan Administrasi
1. Good housekeeping dan personal hygiene 2. Reduced time exposure. 3. Personal protection yaitu perlindungan langsung pada pekerja baik berupa peningkatan pengetahuan pekerja tentang hazard, PPE ataupun asuransi.

Safety officer : adalah profesi yang tugas utamanya menitikberatkan pada pecegahan kecelakaan
industrial hygienist : adalah profesi yang tuga utamanya menitikberatkan pada pencegahan kecelakaan dan kesakitan melalui lingkungan kerja.

Occupational Physician (dokter kesja) adalah seorang dokter yang memiliki pengetahuan luas mengenai :

.Hubungan cause-effect dari bahaya kimia dan physic .Tanda/signs dan gejala/symtoms eksposur yang bersifat kronik dan akut .Penanganan terhadap efek yang buruk bagi kesehatan.

Organisasi pemerhati K3
AS memiliki OSHA dan NIOSH. Pusat Kesehatan Kerja dan direktorat PPM & PL Depkes RI DNKK dan Hiperkes Depnaker RI Beberapa Ikatan Profesi dan alumni K3 Milis K3LH yang merupakan tempat berdiskusi antara praktisi K3 yang membahas masalah k3.

Lembaga yang mengeluarkan Nilai Ambang Batas/TLV/Baku Mutu diantaranya :


- ACGIH (American Cenference of Govermental Industrial Hygienist) mengeluarkan TLV (threshold Limit Value) - Surat Ederan Menteri Tenaga Kerja no. SE-01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja Departemen Tenaga Kerja Badan Perencanaan dan Pengembangan Tenaga Kerja Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja - Keputusan Menteri Tenaga Kerja no. KEP-51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat kerja Departemen Tenaga Kerja RI - Keputusan Menteri Kesehatan RI no 261/Menkes/SK/II/1998 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

FAKTOR-FAKTOR BAHAYA POTENSIAL DI TEMPAT KERJA

Faktor fisik
Suhu lingkungan
Suhu lingkungan kerja dipengaruhi oleh :

Suhu udara Kelembaban Aliran udara Mekanisme fisiologis

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 261/Menkes/SK/II/1998 :

Perkantoran adalah 18-260C dengan kelembaban 40-60% dan pertukaran udara 0,283 M3/menit/org dengan laju ventilasi 0,15 - 0,25 m/h detik. Industri adalah 18-300C dengan kelembaban 65%-95% dan pertukaran udara 0,283 M3/menit/org dengan laju ventilasi 0,15 0,25 m/detik.

SAMPLING :
Minimal 3 bulan sekali (menurut Keputusan Dirjend PPM & PLP no. HK. 00.06.6.82 tentang Petujuk Teknis Pelaksanaan Kep.MenKes RI no. 261/MENKES/SK/II/1998 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja) Wet Bulb Globe Temperature Index (WBGT) yang menggunakan alat : Globe Temperature Dry bulb temperature Termometer dengan skala celcius, skala franheit

Variabel yang digunakan dalam pengukuran WBGT adalah : Dry Bulb temperatur (DB) Wet Bulb temperatur (WB) Globe Bulb temperatur (G)

Rumus :

Untuk suhu lingkungan kerja yang indoor atau outdoor tetapi tidak terkena matahari langsung = (0,7 X WB) + (0,3X G) Untuk lingkungan kerja yang terkena matahari langsung = (0,7 X WB) + (0,2 X G) + (0,1XDB)

Suhu ekstrem panas akan menimbulkan :


Heat rash : tanda-tanda merah pada kulit Heat Cramps : tanda-tanda awal terkena panas berlebih. Gejalanya berupa cramp dan ngilu pada otot Heat odema : Oedema karena pada terjadi didaerah persendian. Merupakan gejala menengah. Heat syncope : terjadi disebabkan karena adanya pengeluaran cairan tubuh yang berlebihan dan rendahnya tekanan darah Heat Exhaustion : selain keluar cairan berlebih, tubuh juga pucat, dingin. Sakit kepala dan pandangan kabur Heat stroke dan Hyperpyrexia : gejalanya berupa kulit menjadi panas karena tidak dapat lagi keluar keringat. Pada tahap ini dapat berakibat fatal pada pekerjaSuhu

Ekstrem dingin akan menimbulkan :

Gejala awal adalah menggigil Hypothermia Cool stress

Control Suhu ruangan :


Engginering Control Lakukan intervensi pada sumber panasnya Lakukan rekayasa pada lingkungan kerja seperti :
Di perkantoran :
Tinggi langit-langit dari lantai min. 2,5 m Bila suhu diluar > 260C perlu menggunakan alat penata udara Bila suhu diluar < 180C perlu menggunakan pemanas ruangan Bila kelembaban udara ruang kerja > 60% perlu menggunakan alat dehumidifierBila kelembaban udara ruang kerja < 40% perlu menggunakan humidifier (misalnya mesin pembentuk aerosol)

Di Industri :
Tinggi langit-langit dari lantai min. 2,5 m Bila suhu diluar > 260C perlu menggunakan alat penata udara Bila suhu diluar < 180C perlu menggunakan pemanas ruangan Bila kelembaban udara ruang kerja < 40% perlu menggunakan humidifier (misalnya mesin pembentuk aerosol)

Pemeriksaan kesehatan pada saat penerimaan karyawan Penggunaan APD dan pemenuhan kebutuhan diit pekerja

Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu kesehatan.


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 261/Menkes/SK/II/1998 tingkat kebisingan tempat kerja Perkantoran adalah 85 dBA dalam waktu kerja 8 jam Lingkungan kerja produksi adalah sebagai berikut : 85 dBA selama 8 jam kerja 88 dBA selama 4 jam kerja 91 dBA selama 2 jam kerja 94 dBA selama 1 jam kerja 97 dBA selama 30 menit kerja 100 dBA selama 15 menit kerja

Pengambilan minimal titik sampling 1 titik dan minimal dilakukan 3 bulan sekali. Kebisingan tempat kerja dapat diukur menggunakan Sound Level meter (untuk mengukur tingkat kebisingan lingkungan) atau personal Sound Exposure Meter (untuk mengukur dosis yang diterima)

Efek kesehatan yang muncul karena kebisingan adalah :


Efek fisiologi seperti metabolisme dan jantung
Efek phisikologi seperti konsentrasi Efek patologi seperti tuli akibat kerja Efek keselamatan seperti kecelakaan

Tindakan kontrol

Rekayasa pealatan: Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa salah satunya adalah pembuatan countur kebisingan Tindakan administrasi yang sering dilakukan beberapa tempat kerja dikenal dengan The Hearing Conservation Amendment programs dengan kegiatan : w Measure Noise w Audiometric Tests w Hearing Protectors w Education & Training
Record Keeping

Pencahayaan : jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanaakan kegiatan secara efektif

NAB : Perkantoran adalah 100 lux dalam ratarata pengukuran 8 jam. Industri adalah sebagai berikut :
Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus 100 lux ---- ruangan penyimpanan dan ruangan peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang terus menerus

Pekerjaan kasar dan terus menerus dengan mesin dan perakitan kasar

200 lux ----pekerjaan

Pekerjaan rutin 500 lux --- pekerjaan kantor /administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin dan perakitan kasar Pekerjaan halus 1000 lux --- pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin Pekerjaan amat halus 1500 lux --- tidak menimbulkan bayangan mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus Pekerjaan detail 3000 lux --- tidak menimbulkan bayangan pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus

Pencahayaan diukur dengan menggunakan lux meter, Photo-meter, atau brihtness meter dengan pengambilan sampel 1 titik di setiap ruangan dengan frekuensi pengambilan sampel 3 bulan sekali.

Gangguan pencahayaan dapat menimbulkan :


1.Gangguan pada lensa mata 2.Gangguan pada konsentrasi kerja 3.Sakit kepala 4.Penurunan akomodasi dan konvergensi

Tindakan control yang dapat dilakukan :


Perkantoran :

Pencahayaan alami maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan kesilauan dan memiliki intensitas sesuai dengan peruntukan Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimal dan bola lampu sering dibersihkan Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti Penambahan pencahaya lokal pada pekerjaan-pekerjaan tertentu

Industri : Pencahayaan alami maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan kesilauan dan memiliki intensitas sesuai dengan peruntukan Kontras sesuai kebutuhan, hindarkan terjadinya kesilauan atau bayangan Untuk ruang kerja yang menggunakan peralatan berputar dianjurkan untuk tidak menggunakan lampu neon Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimal dan bola lampu sering dibersihkan .Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti .Penambahan pencahaya lokal pada pekerjaan-pekerjaan tertentu

Radiasi adalah emisi energi yang dilepas dari bahan atau alat radiasi yang dipergunakan pada kegiatan kesehatan /kedokteran/industri, militer, pertanian, pertambangan dan lainnya.

Titik sampling radiasi diambil di setiap ruangan dengan menggunakan Gauss/tesla meter. Diambil 3 bulan sekali

Efek radiasi terhadap kesehatan diantaranya adalah : Gangguan Gangguan Gangguan Kanker Gangguan

pada sistem syaraf pusat pada gastro intestinal pada sistem hemopoetik
genetikal

Kegiatan kontrol radiasi di perkantoran diantaranya :

a. Pencegahan terhadap radiasi medan listrik


Merancang instalasi sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Menyediakan alat pelindung (isolasi) radiasi pada sumber

b. Pencegahan terhadap radiasi medan magnet listrik

Lokasi perkantoran jauh/tidak berada dibawah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), jarak vertikal bangunan dari sumber maksimal 10 m dan jarak horisontal minimal 30 m.

Kegiatan kontrol radiasi di industri diantaranya :


a. Pencegahan terhadap radiasi medan listrik :

Merancang instalasi sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Menyediakan alat pelindung (isolasi) radiasi pada sumber

b. Pencegahan terhadap radiasi medan magnet listrik :

Lokasi perkantoran jauh/tidak berada dibawah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), jarak vertikal bangunan dari sumber maksimal 10 m dan jarak horisontal minimal 20 m. Untuk menggunakan kabel umum tegangan menengah tidak dipergunakan sebagai tempat kerja (20KV)

Getaran : gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan

Titik sampling getaran di permukaan lantai ruang kerja diambil di setiap ruangan dengan menggunakan vibration meter. Diambil 3 bulan sekali

Efek getaran diantaranya adalah

- Gangguan kenyamanan saat bekerja - Gangguan pada tubuh mulai dari otot pada pajanan singkat sampai gangguan tulang bila pajanan lama

Kegiatan kontrol :

Melengkapi ruang kerja dengan peredam getar .Memperbaiki / memelihara sistem penahan getaran .Mengurangi getaran pada sumber, misalnya dengan memberi bantalan pada sumber getaran

Anda mungkin juga menyukai