NIM : KM.P.1800080
2018
NILAI AMBANG BATAS LINGKUNGAN KERJA
PENGERTIAN
Nilai Ambang Batas adalah standar factor bahaya di tempat kerja sebagai kadar /
intensitas rata – rata tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima
tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan
sehari – hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam atau 40 jam seminggu. (Permenaker no 5
tahun 2018 bab 1 ayat 7)
Factor fisika adalah factor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja,
meliputi Iklim Kerja, Kebisingan, Getaran, Radiasi Gelombang Mikro, Radiasi Ultra
Ungu (UItra Violet), Radiasi Medan Magnet Statis, Tekanan udara dan
pencahayaan.(permenaker no 5 tahun 2018 pasal 1 ayat 11)
1. Iklirn Kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembapan, kecepatan gerak udara
dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenagakerja sebagai
akibat pekerjaannya meliputi tekanan panas dan dingin. (permenaker no 5 tahun 2018 pasal 1 ayat 16)
2. Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat –
alat proses produksi dan / atau alat – alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran. (permenaker no 5 tahun 2018 pasal 1 ayat 22)
3. Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik
dari kedudukan keseimbangannya. (permenaker no 5 tahun 2018 pasal 1 ayat 23)
4. Radiasi gelombang radio atau gelombang mikro adalah radiasi elektro magnetic
dengan frekuensi 30 kilohertz sampai 300 gigahertz. (permenaker no 5 tahun 2018 pasal 1 ayat 24)
5. Radiasi ultra violet adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180
nanometer – 400 nanometer. (permenaker no 5 tahun 2018 pasal 1 ayat 25)
6. Medan magnet statis adalah suatu medan atau area yang ditimbulkan oleh
pergerakan arus listrik (permenaker no 5 tahun 2018 pasal 1 ayat 26)
7. Tekanan udara ekstrim adalah tekanan udara yang lebih tinggi atau yang lebih
rendah dari tekanan udara normal (1 atmosphere). (permenaker no 5 tahun 2018 pasal 1 ayat 27).
8. Pencahayaan adalah sesuatu yang memberikan terang (sinar) atau yang menerangi,
meliputi pencahayaan alami atau pencahayaan buatan. (permenaker no 5 tahun 2018 pasal 1 ayat 29)
9.
PEMBAHASAN
Pengukuran dan pengendalian iklim kerja harus dilakukan pada tempat kerja yang
memiliki surnber bahaya tekanan panas dan Tekanan dingin. Tempat kerja yang memiliki
sumber bahaya tekanan panas merupakan ternpat kerja yang terdapat surnber panas dan
atau mcrniliki ventilasi yang tidak memadai. Tempat kerja yang memiliki sumber bahaya
tekanan dingin merupakan tempat kerja yang terdapat sumber dingin dan / atau
dikarenakan persyaratan operasi.
Berikut adalah tabel nilai ambang batas iklim kerja Indeks Suhu Basah dan Bola
(ISBB) yang diperkenankan,
Pengaturan waktu ISBB (℃)
kerja setiap jam Beban Kerja
Ringan Sedang Berat Sangat
Berat
75% - 100% 31,0 28,0 - -
50% - 75% 31,0 29,0 27,5 -
25% - 50% 32,0 30,0 29,5 28,0
0% - 25% 32,5 31,5 30,5 30,5
Jika pengaturan beban kerja 75% - 100% maka suhu iklim kerja yang
diperbolehkan adalah tidak lebih dari 31℃ untuk beban kerja ringan dan tidak melebihi
28 ℃ untuk beban kerja sedang dst. Hal ini menunjukan bahwa besaran persentase jam
kerja/lama kerja, beban kerja dan suhu ruang saling mempengaruhi. Bila hasil
pengukkuran melebihi dari NAB / standar maka harus dilakukan pengendalian.
b. Nilai Ambang Batas Kebisingan
Pengukuran dan pengendalian kebisingan harus dilakukan pada tempat kerja yang
memiliki sumber bahaya kebisingan dari operasi peralatan kerja yang bersifat trus
menerus,terputus – putus, impulsive dan impulsive berulang. Berikut adalah tabel nilai
ambang batas kebisingan ,
Tabel tersebut menunjukan waktu paparan bising dan intensitas kebisingan dalam
dBA (A-weighted decibels/satuan decibel berbobot). Jika pemaparan terjadi sepanjang
jam kerja 8 jam maka inensitas kebisingan tidakboleh melebihi 85 dBA. Jika melebihi
angka tersebut maka lama pemaparan akan lebih berkurang sesuai tabel diatas. Jika
intensitas melebihi139 dBA (> 140 dBA) maka pekerja tidak boleh terpajan walaupun
sesaat.
c. Nilai Ambang Batas Getaran
Pengukuran dan pengendalian getaran harus dilakukan pada tempat kerja yang memiliki
sumber bahaya getaran dari operasi peralatan kerja yang terdapat pada sumber getaran
pada lengan dan tangan dan getaran seluruh tubuh.
Untuk total pajanan getaran perhari kerja 6-8 jam NAB getaran lengan dan tangan
tidak boleh melebihi 5 m/det2 , jika melebihi maka waktu pemaparan akan berkurang.
Untuk NAB getaran seluruh tubuh jumlah kerja 0.5 jam tidak melebihi dari 3,4644 m/det2
dan jumlah kerja maksimal 8 jam tidak boleh melebihi 0,8661 m/det2.
Tabel diatas mencakup nilai minimal dan maksimal kadar paparan dengan bagian tubuh
yang terpapar medan magnet dalam lingkungan kerja.
1. Nilai Ambang Batas adalah standar factor bahaya di tempat kerja sebagai kadar /
intensitas rata – rata tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima
tenaga kerja.
2. Factor fisika adalah factor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja, meliputi
Iklim Kerja, Kebisingan, Getaran, Radiasi Gelombang Mikro, Radiasi Ultra Ungu (UItra
Violet), Radiasi Medan Magnet Statis, Tekanan udara dan pencahayaan.(
REFERENSI
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerja.Jakarta: Kementerian Ketenagakerjaan RI