angga hadi
/
0 Comments
Sejarah
mengenai
higiene
industri sudah ada sejak 400 tahun SM saat hiprokates menemukan
keracunan "Pb" pada pekerja tambang. higiene industri terus
berkembang seiring dengan berjalannya waktu hingga pada tahun
1920 di Australia dibentuk "Australian Industrial Hygiene Division".
Di Amerika Serikat, pada tahun 1938 dibentuk National Conference
of Governmental Industrial Hygienist (NCGIH) yang kemudian
berubah nama menjadi American Conference of Governmental
Industrial Hygienist (ACGIH) pada tahun 1946.
Di Indonesia sendiri sejarah mengenai higiene industri sudah ada
sejak masa kolonial belanda yaitu pada tahun 1930 dengan
dikeluarkannya mijn politie reglement dan selanjutnya setelah masa
penjajahan, dibentuklah hiperkes (Higiene pekerja dan kesehatan)
pada tahun 1968 yang disusuldengan dikeluarkannya UU No. 1
tahun 1970.
Konsep dalam higiene industri adalah bagaimana membatasi
paparan hazard yang diterima pekerja di tempat kerja.Pembatasan
dilakukan melalui proses antisipasi, rekognisi, evaluasi dan
pengendalian paparan hazard yang ada di tempat kerja.
Higiene Industri
oleh: dr. Ikhwan Muhammad
Tempat kerja dikenal sebagai lingkungan yang mengandung berbagai sumber bahaya
dan mengancam keselamatan dan kesehatan pekerjanya. Berangkat dari kenyataan
tersebut maka ditetapkanlah syarat-syarat keselamatan kerja padaUndang-undang (UU)
no.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja yang salah satu isinya mengamanahkan
agar dilakukannya pencegahan dan pengendalian suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara, dan getaran. Lebih
jauh lagi, UU ini mengamanahkan dilakukanya pencegahan dan pengendalian Penyakit
Akibat Kerja (PAK).
Gambar 1. Salah satu sumber bahaya di tempat kerja, debu kayu atau wood dust
Selain itu, sesuai dengan Permenakertrans No. PER. 01/MEN/1976, seorang dokter
perusahaan dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang ilmu higiene industri.
Faktor-faktor sumber bahaya yang diidentifikasi dalam lingkup higiene industri termasuk
faktor fisika, faktor kimia, dan faktor biologi.
Faktor Fisika
Banyak faktor fisika di tempat kerja yang mempengaruhi proses pekerjaan, diantaranya
termasuk iklim, kebisingan, getaran, dan pencahayaan. Minimnya kontrol terhadap
faktor-faktor fisika ini tidak hanya dapat berpengaruh ke produktivitas kerja namun
dapat berpengaruh ke kesehatan pekerja, bahkan dapat berkontribusi pada timbulnya
kecelakaan kerja.
(Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut tentang faktor fisika)
Faktor Kimia
Faktor-faktor kimia adalah salah satu sumber bahaya potensial bagi pekerja. Paparan
terhadap zat-zat kimia tertentu di tempat kerja dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Untuk memahami faktor
kimia di tempat kerja, seorang ahli K3 harus memiliki pengetahuan tentang efek toksik
dan sifat dari suatu zat kimia. Identifikasi zat kimia berbahaya dapat dilakukan dengan
melihat pelabelan bahan kimia dan Material Safety Data Sheet (MSDS).
(Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut tentang faktor kimia)
Faktor Biologi
Faktor Biologi
Oleh: dr. Ikhwan Muhammad
Gambar 1. Biohazard
Bahaya faktor biologi atau biological hazard (biohazard) didefinisikan sebagai agen
infeksius atau produk yang dihasilkan agen tersebut yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia. Sedangkan agen faktor biologi atau biological agent didefinisikan sebagai
mikroorganisme, kultur sel, atau endoparasit manusia, termasuk yang sudah
dimodifikasi secara genetic, yang dapat menyebabkan infeksi, reaksi alergi, atau
menyebabkan bahaya dalam bentuk lain yang mengganggu kesehatan manusia.
Biohazard dapat berefek pada manusia melalui kontak langsung dengan biological
agent (e.g gigitan ular berbisa) atau lewat penularan melalui agen perantara. Beberapa
penyakit seperti Toxoplasmosis dapat ditularkan secara langsung dan tidak langsung.
Klasifikasi biohazard
Klasifikasi berdasarkan tipe agen
Berdasarkan definisi biological agent, bahaya faktor biologi dapat diklasifikasikan
menjadi:
1.
Agen infeksius
2.
3.
3.
4.
Referensi
Newman-Martin, G. (2012). Biological Hazards. In HaSPA (Health and Safety
Professionals Alliance), The Core Body of Knowledge for Generalist OHS Professionals.
Tullamarine, VIC. Safety Institute of Australia
PENDAHULUAN
Managers dan supervisor, siapa yang bertanggung jawab dalam hal keselamatan dan kesehatan
Kerja perlu berupaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat Kerja, dengan
membangun budaya keselamatan di tempat kerja. Salah satu upayanya adalah dengan
mengembangkan serta menerapkan program higiene industri.
Higiene Industri dikembangkan berdasarkan antisipasi, rekognisi, evaluasi serta upaya control
terhadap kondisi di tempat kerja yang dapat menimbulkan injury maupun penyakit akibat Kerja.
Dikembangkan melalui upaya monitoring lingkungan Kerja serta metode analisisnya untuk
mendeteksi adanya paparan terhadap karyawan, serta dikendalikan melalui control secara teknik,
control administrative serta upaya control lainnya untuk mencegah gangguan kesehatan bagi
karyawan.
Seorang akhli Higiene Industri melakukan analisa, identifikasi dan mengukur potensi bahaya atau
stressor di tempat kerja (mis : factor fisik, kimiawi, ergonomic atau biologis) Dua peran seorang akhli
hygiene industry adalah menandai (identifikasi) potensi bahaya tadi serta mengontrolnya melalui
berbagai upaya yang sesuai.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah selesai, diharapkan peserta memiliki pemahaman dasar mengenai :
Pemahaman akan program Higiene Industri serta peran sebagai seorang pelaksana
Higiene Industri.
Memahami potensi bahaya yang ada di tempat Kerja (mis : Fisik, Kimiawi, Ergonomi,
Biologi), serta sumbernya di tempat kerja.
MATERI PELATIHAN :
Day 1 Introduction to Industrial Hygiene.
Introduction to the human body dan bagaimana dapat terganggu oleh paparan di tempat
Kerja baik oleh paparan diatas.
Hazard Communication.
Thermal stress,
Electromagnetic spectrum.
Measurements [vapours, gases aerosols and dust using techniques for sampling].
Analytical methods.
Noise measurement
JADWAL 2014 :
INVESTMENT
Jakarta/Bandung : Rp 5.500.000,-/peserta
Yogya/Surabaya : Rp 6.000.000,-/peserta
Bali/Batam : Rp Rp 6.500.000,-/peserta
Facilities :
Modul Hand-out, Flashdisk, 2x Coffe Break, Lunch, Sertificate, Non Residential
Estimasi Keuntungan
Es Batu Kristal
Selain untuk air minum, air ro bisa digunakan sebagai bahan baku es kristal, bahkan harga
jual jauh lebih baik daripada air minum ro itu sendiri. Usaha ini Bisa dijadikan pertimbangan
bagi anda yang sudah mempunyai mesin ro.
Kelebihan usaha ini adalah :
1.
Semua orang suka minuman dingin dan biasa menggunakan es
2.
Pelanggan yang membeli es kristal ini besok akan membeli lagi, walau es kristal tidak
habis dikonsumsi hari itu, karena es pasti meleleh dan tidak mungkin disimpan
Bagi orang yang sadar akan kesehatan, pasti menggunakan es kristal yang terbukti
higienis, karena menggunakan air ro.
4.
Harga jual adalah Rp.10.000.- / kantong, dengan berat sekitar 10kg.
5.
Dengan teknologi mesin es kristal, pembuatan sangat mudah dan cepat
3.
Es kristal
Mesin Es Kristal capasitas 3 ton per hari, berlokasi di tempat yang sama yaitu Jln. Platina III,
Titipapan, Medan.
Mesin Es Kristal capasitas 5 ton per hari, lokasi Jln. Kpt. Soemarsono, Helvetia, Medan.
Mesin Es Kristal capasitas 5 ton per hari, lokasi Jln. Medan - Banda Aceh, Bireuen, Aceh
Besar.
Fabrikasi es kristal
Kapasitas mesin produksi di sesuaikan dengan kebutuhan anda. mulai dari 1 ton perhari sampai 15
ton perhari.
Analisis Peluang Usaha Es kristal
Hasil produksi dalam 1 bulan
produksi 5 ton per hari = 250 bag ( 1 bag = 20kg )
Harga pasaran 1 bag = Rp 12.000 x 250 bag = Rp 3.000.000/ hari atau Rp90.000.000/ bulan
Estimasi profit
Listrik
30kw x Rp.850 x 24 jam x 30hari = 18.360.000
Karyawan
di butuhkan 3 orang untuk proses produksi 1.500.000 x 3 = 4.500.000
Kemasan
Plastik bag ukuran 20kg = Rp 1000 x 250 bag x 30 hari = Rp 7.500.000
Air bersih untuk produksi es kristal
5 ton / hari atau 150 ton/ bulan = 450.000
Transportasi
Bahan bakar untuk kendaran pengantar es Rp 200.000 / hari atau Rp 6.000.000 / bulan
Supir
gaji supir dan kernet Rp 3.500.000
Pengeluaran Tak terduga Rp 5.000.000
Jadi profit bersih setiap bulan
Laba kotor Rp90.000.000 - pengeluaran per bulan Rp 45.310.000 = Rp 44.690.000
Jadi profit perbulan untuk penjualan es kristal Rp 44.690.000
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi
Attaillah/tata 085277611776/085276336776
email/fb: tataprg@gmail.com
PENAWARAN
Penawaran tersebut tidak termasuk pengadaan listrik , air , bangunan , izin transport
dan pajak pajak yang mungkin timbul .
Pekerjaan Diselesaikan selama 90 hari . Pembayaran sebesar 50 % dimuka, 30% harga
sampai mesin siap berproduksi . Sisanya sebesar 20 % untuk jaminan pengelasan selama 1
bulan .
Penawaran Perakitan untuk pabrik es kristal
Menawaran Fabrikasi Es Kristal Cap 5 ton/hari ( ideal untuk home industri )
Untuk pembuatan unit tersebut dibutuhkan :
- 2 Bh Compressor Bitzer Type : VII
- 2 Bh Elektro motor 25 KW
- 1 Bh Aqumulator
- 2 Bh Oil Separator
- 2 Bh Shall & Tube Condensor
- 1 Set Cooling Tower Pump
- 1 Bh Receiver Tank
- 1 Set Seksi Rangka Mesin
- 1 Set Nozle
- 1 Set Freezer tank Accecories ( Pipa Steam SCH 40 )
- 1 Set Thawing Chamber
- 1 Set Cyrculation Pump tank
- 1 Set Water Suply Tank Pump
- 1 Set Cutter Gear Box Motor
- 1 Set Electrik Panel Control
- 1 Lot Solenoid Valve Stop Valve Expantion Valve Contol Pipa tembaga ( Steam)
-27 Tbg Freon 22 (Dupont)
- 8 Gln Sylinder Suniso 3 GS
- 6 Bh Filter Drier
Dimana untuk meterial tersebut, berikut upah kerja fabrikasi dan pemasangan sampai selesai , kami
tawarkan harga sebesar Rp. 450.000.000,- ( Empat ratus lima puluh juta rupiah )
Dengan ketentuan :
Penawaran tersebut tidak termasuk pengadaan listrik , air , bangunan , izin transport
dan pajak pajak yang mungkin timbul .
Pekerjaan Diselesaikan selama 90 hari . Pembayaran sebesar 50 % dimuka, 30% harga
sampai mesin siap berproduksi . Sisanya sebesar 20 % untuk jaminan pengelasan selama 1
bulan .
Hal hal yang tidak termasuk dalam penawaran tersebut adalah sebagai berikut :