Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 2

Ratumas Rizki (N1A118010)


W.Fatchurrachman P (N1A118032)
M. Ichbat Fadli Azim (N1A118027)
Monica Tri Astuti (N1A118056)
Helen Puspa Pratiwi (N1A118052)
Olivia Melinda (N1A118060)
Sentana Br Barus (N1A118063)
Widya Anggraini (N1A118099)
Rati Andriani (N1A118072)
Ghina Salsabila (N1A118146)
GANGGUAN
OTOT RANGKA
AKIBAT KERJA
01
Definisi Gangguan
Otot Kerja
Definisi Gangguan Otot Rangka
Definisi gangguan otot tulang rangka (Gotrak) adalah semua gangguan kesehatan
dan cidera yang mengenaisistem gerak tubuh (otot, tendon, selaput
tendon,ligamen, tulang rangka, sendi, tulang rawan, bursa, spinal discs,
pembuluh darah dan saraf) yang disebabkan atau diperberat oleh beberapa faktor
resiko pekerja dan atau lingkungan kerja. Cidera atau gangguan otot tulang
rangka yang disebabkan oleh dampak langsung dari jatuh, terpukul, kecelakaan,
perkelahian dan lain-lain tidak termasuk dalam Gotrak.

Muskuloskeletal Disorder (MSDs) adalah istilah yang ditujukan pada gangguan


pada otot yang terjadi pada otot-otot rangka yang dirasakan seseorang mulai dari
keluhan ringan sampai keluhan yang berat. Keluhan yang biasa dirasakan adalah
kerusakan pada sendi ligament dan tendon kerusakan seperti ini biasanya
disebabkan karena otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu
yang lama, keluhan dan kerusakan tersebut dinamakan Muskuloskeletal disorder
(MSDs).
02
Masalah yang Timbul pada
Gangguan Otot Tulang Rangka
(Gotrak) Akibat Kerja
Masalah yang Timbul pada Gangguan Otot
Tulang Rangka (Gotrak)  Akibat Kerja
Musculoskeletal Disorders (MSDs) atau gangguan otot skeletal yaitu adanya
suatu gangguan atau gejala yang ada kaitannya dengan jaringan otot, ligamen,
kartilago, sistem syaraf, tendon, pembuluh darah dan struktur tulang. Gejala
awal pada musculoskeletal menyebabkan adanya rasa nyeri, sakit, kesemutan.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan gangguan sistem
muskuloskeletal dibedakan atas penyebab primer, sekunder, dan kombinasi.
Penyebab primer antara lain meliputi peregangan otot yang berlebihan,
aktivitas berulang, dan sikap kerja tidak alamiah. Penyebab sekunder antara
lain meliputi tekanan, getaran, dan paparan suhu dingin yang berlebihan atau
mikroklimat. Penyebab kombinasi antara lain umur, jenis kelamin, kebiasaan
merokok, aktivitas fisik, kekuatan fisik, dan ukuran tubuh.

Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Rotulung (2015) menunjukkan


bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dan keluhan
musculoskeletal disorders. Jadi, semakin lama seseorang bekerja atau
semakin lama seseorang terpapar dengan faktor risiko musculoskeletal
disorders maka semakin besar pula risiko untuk mengalami keluhan
musculoskeletal disorders.
JENIS
MSDs
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Low Back Pain Syndrome (LBP)
Bentuk umum dari sebagian besar
Gangguan tekanan pada saraf yang
kondisi patologis yang mempengaruhi
mempengaruhi saraf tengah, salah satu
dari tiga saraf yang menyuplai tangan tulang, tendon, saraf, ligament,
dengan kemampuan sensorik dan intervetebral disc dari lumbar spine
motorik. (tulang belakang).
Peripheral Nerve Entrapment
Hand-Arm Vibration Syndrome (HAVS) Syndrome
Gangguan pada pembuluh darah dan Penjepitan syaraf pada tangan atau kaki
saraf pada jari yang disebabkan oleh (saraf sensorik, motorik dan
getaran alat atau bagian/permukaan autonomic).
benda yang bergetar dan menyebar
langsung ke tangan.
JENIS
MSDs

Peripheral Neuropathy
Gejala permulaan yang tersembunyi dan
membahayakan dari dysesthesias dan
ketidakmampuan dalam menerima
sensasi. Tendinitsi dan Tenosynovitis.
Peradangan pada tendon, adanya
struktur ikatan yang melekat pada
masingmasing bagian ujung dari otot
ke tulang.
03
Diagnosis Penyakit pada
Gangguan Otot Tulang Rangka
(Gotrak)  Akibat Kerja
 
Diagnosis  1 : Nyeri Akut berhubungan
dengan agen penyebab cidera fisik (yang
berasosiasi dengan pekerjaan)
● Mengkaji skala nyeri dengan skor
PQRST
● Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
● Memberikan obat analgetik sesuai
resep dokter
Diagnosis 2 : Defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan tidak familiar
dengan sumber informasi
● Mengkaji tingkat pengetahuan klien
tentang proses penyakit yang spesifik
● Memberikan pendidikan kesehatan
tentang kondisi dengan cara yang
tepat.
● Memdiskusikan dengan keluarga
tentang komplikasi dari kondisi yang
akan datang dimasa depan.
04
Faktor Risiko Gangguan
Otot Tulang Rangkat
(Gotrak) Akibat Kerja
Faktor Risiko
Gangguan Otot ● Sikap posisi kerja tidak
Tulang Rangkat alamiah/janggal (Body position)

(Gotrak) Akibat ● Aktivitas yang berulang


Kerja (Repetitive movement)

● Kerja otot berat/berlebihan


(force)

● Suhu tempat kerja/temperature

● Getaran/virtasi

● Bekerja secara statis


05
Pencegahan dan Pengendalian
Gangguan Otot Tulang Rangka
(Gotrak)  Akibat Kerja
Pencegahan
Pengendalian Gangguan Otot Tulang
Pencegahan Gangguan Otot Rangka(Gotrak)
Tulang Rangka • Pengendalian Melalui Perundang-
undangan (Legislative Control)
• Menggunakan alat pengaman
yang sesuai dengan pekerjaan.
• Pengendalian melalui Administrasi
• Melakukan teknik kerja dengan
Organisasi (Administrative Control)
benar dan tepat
• Melakukan pekerjaan sesuai
• Pengendalian Secara Teknis (Engineering
dengan kemampuan.
Control)
• Mengatur pola makan dan
istirahat yang cukup.
• Pengendalian Melalui Jalur kesehatan
(Medical Control)
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Undang-undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 dijelaskan untuk
memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya, mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang, mengamankan dan memperlancar pekerjaan
bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang. Muskuloskeletal Disorder
adalah istilah yang ditujukan pada gangguan pada otot yang terjadi pada otot-otot
rangka yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan ringan sampai keluhan yang
berat.

Supaya tidak terjadinya gangguan otot tulang rangka (gotrak) pada pekerja,
perlunya pekerja mengetahui apa itu gotrak dan faktor apa yang dapat
mengakibatkannya agar pekerja dapat terhindar dari terjadinya gotrak. Pekerja
dapat mengoptimalkan waktu istirahat diluar jam kerja untuk melakukan
peregangan dengan tidak berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai