TUGAS AKHIR
Oleh :
MUHAMMAD DANIAR ILYASA
NIM 152011713040
TUGAS AKHIR
Oleh :
MUHAMMAD DANIAR ILYASA
NIM 152011713040
Surabaya, DD-MM-YYYY
Penulis
MATERAI Rp. 10.000
Muhammad Daniar Ilyasa
NIM. 152011713040
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Oleh :
Muhammad Daniar Ilyasa
NIM. 152011713040
Disetujui oleh :
Pembimbing
Penulisan Tugas Akhir ini sebagai salah satu persyaratan akademis untuk
1. Orang tua dan keluarga tercinta yang senantiasa memberikan doa dan
2. Bapak Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, drh., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga.
Universitas Airlangga.
5. Segenap dosen dan staff Program Studi Diploma III Keselamatan dan
8. Semua pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
perbaikan Tugas Akhiri ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak. Akhir Kata, penulis menyampaikan permohononan maaf dan
Surabaya, DD-MM-YYY
Penulis
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH
BAB I
PENDAHULUAN
organisasi itu sendiri. Faktor manusia ini sendiri merupakan faktor yang
Penyebab utama kenapa harus ada suatu perhatian khusus dari organisasi
terhadap sumber daya manusianya adalah, agar sumber daya manusia yang
dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) .(Adi Maulana Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia & Barat, t.t.)
tanggung jawab dari para pekerja serta pemberiaan bantuan sesuai dengan
kerja. Sedangkan kesehatan kerja merujuk pada kondisi yang bebas dari
gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh
setiap tahun sekitar 380.000 pekerja atau 13,7% dari 2,78 juta pekerja
Dan lebih dari 374 juta orang yang mengalami cedera, luka ataupun jatuh
sakit setiap tahun akibat kecelakaan yang terjadi dengan pekerja. (Ulfa
melayani 130.000 kasus kecelakaan akibat kerja mulai dari kasus ringan
173.415 kasus pada tahun 2018 menjadi 182.835 kasus pada tahun 2019.
Pada tahun 2018, kasus meninggal dunia sebanyak 3.400 orang, kasus
cacat 8.722 orang dan kasus sembuh sisanya 161.293 orang. Sedangan
pada tahun 2019, kasus meninggal dunia sebanyak 3.171 orang, kasus
cacat 6.091 orang dan kasus sembuh sisanya 173.572 orang .(Wahyu
keluhan yang sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima
beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat
berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7% (DOL, 2015). Pada tahun
2015, Health and Safety Authority (HSA) menyebutkan bahwa angka
Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang terjadi pada tahun 2012 menumpa 27,1
dari 1000 pekerja. Kasus ini terus meningkat sejak tahun 2012.
Berdasarkan jumlah kasus yang tercatat, diketahui bahwa sekitar 32% nya
MSDs pada pekerja akan berpengaruh pada hilangnya jam kerja seseorang.
Kurang lebuh 8.784.000 hari kerja hilang akibat MSDs yang terjadi di
tempat kerja menurut Labour Force Survey. Sementara itu sekitar 34% dari
seluruh hari kerja hilang akibat keluhan MSDs akibat keluhan MSDs di
tempat kerja (Health and Safety Executive, 2015). Menurut survey yang
disorders (MSDs) sebanyak 41% dari angka kejadian penyakit akibar kerja
kasus atau 34,54% selama 3 tahun terakhir dari semua kasus penyakit
akibat kerja yang ada. (Wahyu Dwiseptianto & Setyo Wahyuningsih, 2022)
terjadinya kerusakan pada sistem otot dan rangka tubuh manusia yang
otot dan rangka yang secara signifikan langsung maupun tidak langsung
mengurangi produktifitas bekerja. 3 Proporsi terbesar dari nyeri persisten
satu penyebab utama dari hilangnya waktu hidup karena suatu disabilitas
Faktor risiko utama untuk anak di bawah usia 5 tahun dan usia dewasa
sekitar 15-49 tahun (usia produktif) disebabkan oleh risiko pekerjaan. Pada
tahun 2010 Indonesia menduduki peringkat ke-6 pada kejadian Low Back
Pain dan peringkat ke-7 pada kejadian nyeri leher sebagai gangguan pada
dilakukan dengan manual oleh para pekerja di area tersebut. Stasiun kerja
yang dibuat kurang memenuhi kaidah ergonomi seperti kurang nya tempat
duduk untuk para pekerja, meja yang digunakan memiliki ketinggian yang
berjongkok.
serta risiko bahaya ergonomi yang tinggi dengan berdasarkan pada acuan
SNI 9011 Tahun 2021 merupakan hal yang sangat penting, mengingat dari
keluhan gangguan otot rangka akibat kerja serta analisis risiko bahaya
fabrikasi PT X.
TINJAUAN PUSTAKA
fisik maupun mental manusia sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik.
Ergonomi atau ergonomis sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu ergo
yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum. Dengan demikian
sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik yaitu
1. Fokus Utama
yaitu mempertimbangkan manusia dalam perancangan benda,
tersebut.
2. Pendekatan Utama
Sesuai dengan definisi ergonomi, dimana sebuah sistem kerja harus dapat
ergonomi yang baik berarti juga ekonomi yang baik. Tujuan dari penulisan
Keuntungan juga didapat bukan hanya oleh buruh saja, tetapi juga untuk
adalah fitting the job to the man rather than the man to the job, dalam
hal ini setiap perancangan sistem kerja harus sesuaikan dengan faktor
manusianya, dimana dan fungsi harusmengikuti karakteristik dari
sendiri adalah agar manusia dapat bekerja dengan efektif, aman, sehat,
ini masih dalam kategori aman ditinjau dari keluhan yang dialami pekerja
serta penilaian aspek ergonomi yang dilakukan (Sari, 2020). (Yuri Delano
lain :
tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. (Yuri Delano
disorders adalah gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh
karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus
dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan berupa
MSDs juga bisa diartikan sebagai gangguan fungsi normal dari otot,
skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan
sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang
yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan
Indonesia, postur kerja yang tidak alami ini lebih banyak disebabkan oleh
tidak berdasarkan ukuran tubuh orang Indonesia, maka pada saat bekerja
produksi di suatu pabrik yang diimpor dari Amerika dan Eropa akan
menjadi masalah bagi sebagian pekerja Indonesia. Hal ini disebabkan
pekerja Indonesia.
42%–58% kejadian dari semua sakit kerja dan 40% dari semua
karyawan sangat tinggi, yaitu 1,144 juta kasus dengan pembagian 493.000
300 hingga 400 kejadian per 100.000 tenaga kerja (Sekaaram and Ani,
dan carpal tunnel syndrome merupakan 59% penyakit yang sering dialami
secara umum meliputi postur tubuh yang canggung, gerakan kerja yang
jenis kelamin, aktivitas fisik, IMT, dan kebiasaan merokok. (Aprianto, Fajar
membantu mendapatkan fostur kerja yang nyaman bagi pekerja, baik itu
pada fostur kerja yang tidak alami dan berlangsung dalam jangka waktu
yang lama.
sakit pada bagian tubuh, cacat produk bahkan cacat tubuh. Untuk
jangka waktu yang lama. Untuk mengatasi hal ini maka stasiun kerja
kerjanya seperti meja, kursi dan lain-lain yang sesuai dengan data
ini bisa memberikan fostur kerja yang nyaman. Untuk hal-hal tertentu
ini bisa memberikan fostur kerja yang nyaman. Untuk hal-hal tertentu
ini bisa memberikan fostur kerja yang nyaman. Untuk hal-hal tertentu
karena hal ini dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki.
merupakan sikap siaga baik fisik maupun mental, sehingga kerja yang
dilakukan lebih cepat, kuat dan teliti. Berdiri lebih melelahkan daripada
duduk.
diterima oleh fisik akibat pelaksanaan kerja. Beban kerja fisik ini diterima
oleh tubuh akibat melaksanakan suatu aktivitas kerja. Prinsip dasar dalam
ergonomi adalah bagaimana agar Demand < Capacity, sehingga perlu
diupayakan agar beban kerja fisik yang diterima oleh tubuh saat bekerja
manusia dapat dilihat dari 2 sisi, yakni sisi biomekanika dan sisi fisiologi.
Sisi fisiologis melihat kapasitas kerja manusia dari sisi fisiologi tubuh (faal
kontak fisik, getaran, dan temperatur. Ada sejumlah faktor resiko ergonomi
yang erat kaitannya dengan pembebanan fisik yakni: masalah postur kerja
rotasi, pronasi, dan supinasi. Postur janggal adalah posisi tubuh yang
menyimpang secara signifikan terhadap posisi normal saat melakukan
dimana transfer tenaga dari otot ke jaringan rangka tidak efisien sehingga
menyebabkan stress mekanik local pada oto, ligamen, dan persendian. Hal
digunakan sebagai panduan cara yang benar dan tepat dalam melakukan
menarik hingga menurunkan material dengan cara yang benar dan tepat.
kecelakaan yang cukup besar, karena pada aktivitas ini akan terjadi kontak
langsung antara beban dan tubuh manusia. Beban yang tinggi pada otot
pada otot leher dan tulang belakang dan pada bagian tubuh yang lain.
Disamping itu pemakaian postur kerja yang tidak fisiologis atau tidak
aman dan beban yang besar dapat menyebabkan cedera tulang punggung
mekanis.
titik rawan, yaitu pada ruas tulang leher, ruas tulang belakang dan pada
pangkal paha. Titik pada ruas tulang belakang khususnya antara ruas
lumbar ke-5 dan sacrum ke-1 (L5/S1), merupakan titik yang paling rawan
terhadap kecelakaan kerja, karena pada titik tersebut terdapat disk (selaput
yang berisi cairan) yang berfungsi untuk meredam pergerakan antar ruas.
mengalami kelumpuhan.
disebabkan oleh aktivitas kerja. Menurut Keluhan rasa sakit terjadi karena
saat tubuh manusia mengangkat beban maka terjadilah kerja fisik dimana
dasarnya berfungsi untuk menegakkan tubuh manusia. Dan jika otot ini
diberi beban kerja tambahan maka dampaknya akan segera terasa karena
belakang bagian bawah ototnya akan terasa sakit. Sedangkan pada gerakan
yang ditetapkan oleh BSN pada tahun 2021. Standar ini disusun oleh
ini telah dibahas dalam rapat-rapat teknis, dan terakhir disepakati dalam
dalam standar ini adalah metode atau cara pengukuran ergonomi meliputi
ini mencakup ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, metode,
BAB III
METODE PENELITIAN
pada Jalan Jalan Raya Deandels 64-65 Km, Desa Kemantren, Kecamatan
yang bersumber pada acuan SNI 9011 tahun 2021 Lampiran B (survey
instrument yang digunakan adalah Kuisioner SNI 9011 tahun 2021 untuk
1. Data Primer
telah terkumpul dan memeriksa isi dari kuisioner yang telah terisi
dengan lengkap.
peneliti.
kategori penilaian.
3.4.2 Analisis Data
deskriptif.
BAB IV
Milik Daerah Provinsi Jawa Timur yang terletak di Tanjung Pakis Desa
dan luas 12.500 m2 yang dapat menampung empat supply vessels secara
tengah area jetty terdapat patent area yang berukuran 2.400m2 untuk
Pada setiap area berth tersedia fuel and water delivery line yang
dapat menyalurkan dengan jumlah yang besar dan aman; Open yard yang
dapat disewa; high speed diesel yang dapat dibeli dengan layanan 2 jam
yang dapat digunakan sebagai suplai air untuk kebutuhan kapal; area
liquid mud plant yang berlokasi hanya 150m dari berts; Helipad; pressure
test pound; bulk plant bays on jetty; designated bonded storage area;
office suits; reefer container yard; transit yard; dan equipment staging
b) Misi PT X
hidup.
dan efisien dengan penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dari
unik untuk membantu PSC dan Perusahaan Layanan untuk mengatur dan
beroperasi di lokasi baru, baik disewakan, disewa dan dibangun, atau
bangunan baru.
Logistics
pengguna jasa dari PT. Eastern Logistics memiliki kebutuhan yang erat
jalur laut, 75% aktifitas pekerjaan yang dilakukan di area PT. Eastern
kapal menuju truck maupun dari truck menuju kapal, muatan dari kapal
untuk Rig dari jetty menuju Rig. Proses Loading Unloading erat
kaitannya dengan alat berat, secara rutin alat berat milik PT. Eastern
berat akan tetapi kebutuhan fabrikasi lain seperti perlengkapan pada atap
ulang, stasiun kerja yang tidak memadahi, sikap kerja yang memperbesar
Desain stasiun kerja yang tidak tepat ini juga menjadi penyebab
sikap kerja dari pekerja menjadi tidak aman, pekerja banyak menunduk,
membungkuk, duduk tanpa ada sandaran, berdiri terlalu lama dan lain-
lain. Pada area tersebut terdapat 19 pekerja dengan pengaturan jam kerja
yaitu 1 shift kerja sejak pukul 08.00-16.00, dalam satu shift kerja tersebut
terdapat 2 istirahat coffee time pada pukul 09.30-10.00 dan pada pukul
pekerja dapat dikategorikan sebagai sikap kerja yang tidak aman untuk
terdapat satu kesamaan, yaitu tidak ada perubahan sikap kerja yang
seperti, keluhan leher. Keluhan pada leher umum terjadi pada saat
posisi duduk secara terus menerus. Salah satu keluhan leher yaitu
pada bahu terutama gerakan yang melibatkan bahu; yang ketiga yaitu
pekerja. Keluhan ini biasa disebut dengan Low Back Pain. Gejala yang
gerakan berulang pada tangan yang melibatkan ekstensi pada siku dan
tangan dan telapak tangan, biasa disebut dengan CTS (Carpal Tunnel
Syndrome) ditandai dengan gejala mati rasa pada jari. Terdapat keluhan
pada tendon.
seperti keluhan rasa tidak nyaman pada bahu, lengan, serta betis hingga
pada penelitian ini antara lain usia pekerja, indeks massa tubuh, bagian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
didapatkan distribusi frekuensi usia dari 19 pekerja seperti tabel diatas. Terdapat
kategori usia 17-25 tahun dengan jumlah 6 pekerja, kemudian kategori usia 26-35
tahun dengan 10 pekerja, serta kategori usia 36-45 tahun dengan 3 pekerja.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
didapatkan distribusi frekuensi Indeks Massa Tubuh dari 19 pekerja seperti tabel
yang memiliki IMT underweight. 9 orang dengan IMT normal, dan 8 orang
Tangan Dominan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
di area fabrikasi seperti tabel diatas. Terdapat dua kategori yang tercatat pada 19
pekerja, yaitu pekerja yang dominan bekerja menggunakan tangan kanan, serta
Kebiasaan Olahraga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
fabrikasi seperti tabel diatas. Terdapat 5 kategori kebiasaan olahraga, yaitu mulai
dari tidak pernah olahraga sama sekali dalam 1 minggu, hingga olahraga lebih dari
3 jam dalam seminggu, terdapat 6 pekerja yang tidak pernah olahraga sama sekali
seminggu.
Lama Bekerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
didapatkan distribusi frekuensi lama bekerja hingga saat ini dari 19 pekerja di area
fabrikasi seperti tabel diatas. Terdapat 2 orang yang baru bekerja selama 1 tahun,
5 orang pekerja telah bekerja selama 2 tahun, 6 pekerja bekerja selama 3 tahun,
kemudian 4 pekerja yang telah bekerja selama 4 tahun, dan 2 orang bekerja telah
Kelelahan Mental
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kelelahan Fisik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2 orang tidak pernah merasakan kelelahan fisik setelah bekerja, 8 orang terkadang
fisik setelah bekerja, dan 1 orang selalu merasakan kelelahan fisik setelah bekerja.
Fabrikasi
survey keluhan gangguan otot rangka akibat kerja pada 19 pekerja di area
fabrikasi, data tersebut didapatkan dari hasil kuisioner yang telah disebar
bersumber pada SNI 9011 tahun 2021 yaitu leher, bahu, siku, punggung
atas, punggung bawah, lengan, tangan, pinggul, lutut, paha, betis, dan
kaki, pada setiap bagian tubuh tersebut responden diminta untuk mengisi
keluhan yang dialami dengan kategori seberapa sakit yang dirasakan dan
Leher
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bahu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Siku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Punggung Atas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lengan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Punggung Bawah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pinggul
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Paha
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lutut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 17 89.5 89.5 89.5
Betis
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kaki
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent