Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA

NY.S USIA 54 TAHUN DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI DESA SUCI


KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK

Disusun Oleh :

Devi Andrini

2022090059

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS GRESIK

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1. Konsep hipertensi

1. Definisi hipertensi
Penyakit Hipertensi atau darah tinggi merupakan tekanan darah yang tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg, sedangkan pada
penyakit hipertensi pada lansia tekanan sistolik di atas 160 mmHg dan diastolik di
atas 90 mmHg (Anita, 2019).
2. Etiologi hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua golongan menurut
(Aspiani, 2020) :
a. Hipertensi primer atau hipertensi esensial
Hipertensi primer atau hipertensi esensial disebut juga hipertensi idiopatik
karena tidak diketahui penyebabnya.
b. Genetik
Faktor genetik ini tidak dapat dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga
yang memliki tekanan darah tinggi.
c. Jenis kelamin dan usia
Jika usia bertambah maka tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat
dikendalikan serta jenis kelamin laki–laki
lebih tinggi dari pada perempuan.
d. Diet
Konsumsi diet tinggi garam secara langsung berhubungan dengan
berkembangnya hipertensi. Jika garam yang dikonsumsi berlebihan,
ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan menahan cairan lebih
banyak dari pada yang seharusnya didalam tubuh.
e. Gaya hidup
Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan pola hidup sehat
dengan menghindari faktor pemicu hipertensi yaitu merokok, konsumsi
alkohol dapat meningkatkan tekanan darah.
3. Klasifikasi
Hipertensi sekunder terjadiakibat penyebab yang jelas.salah satu contoh hipertensi
sekunder adalah hipertensi vaskular rena, yang terjadiakibat stenosi arteri renalis.
Kelainan ini dapat bersifat kongenital atau akibat aterosklerosis.stenosis arteri renalis
menurunkan aliran darah ke ginjalsehingga terjadi pengaktifan baroreseptor ginjal,
perangsangan pelepasn renin, dan pembentukan angiostenin II. Angiostenin II secara
langsung meningkatkan tekanan darahdan secara tidak langsung meningkatkan
sintesis andosteron danreabsorbsi natrium. Apabiladapat dilakukan perbaikan pada
stenosis,atau apabila ginjal yang terkena diangkat,tekanan darah akan kembalike
normal (Aspiani, 2020).
4. Patofisiologi
Tekanan arteri sistemik adalah hasil dari perkalian cardiac output (curah jantung)
dengan total tahanan prifer. Cardiac output (curah jantung) diperoleh dari perkalian
antara stroke volume dengan heart rate (denyut jantug). Pengaturan tahanan perifer
dipertahankan oleh sistem saraf otonom dan sirkulasi hormon. Empat sistem kontrol
yang berperan dalam mempertahankan tekanan darah antara lain sistem baroreseptor
arteri, pengaturan volume cairan tubuh, sistem renin angiotensin dan autoregulasi
vaskular (Udjianti, 2018).
5. Klasifikasi
Menurut (WHO, 2018) batas normal tekanan darah adalah tekanan darah sistolik
kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg. Seseorang
yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
6. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita hipertensi yaitu : (Aspiani, 2020)
a. Stroke terjadi akibat hemoragi disebabkan oleh tekanan darah tinggi di otak
dan akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan
tekanan darah tinggi.
b. Infark miokard dapat terjadi bila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium dan apabila membentuk 12
trombus yang bisa memperlambat aliran darah melewati pembuluh darah.
c. Gagal jantung dapat disebabkan oleh peningkatan darah tinggi.
d. Ginjal tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
7. Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium
1. Albuminuria pada hipertensi karena kelainan parenkim ginjal
2. Kreatinin serum dan BUN meningkat pada hipertensi karena
parenkim ginjal dengan gagal ginjal akut.
3. Darah perifer lengkap
4. Kimia darah (kalium, natrium, keratin, gula darah puasa)
 EKG
1) Hipertrofi ventrikel kiri
2) Iskemia atau infark miocard
3) Peninggian gelombang P
4) Gangguan konduksi
 Foto Rontgen
1) Bentuk dan besar jantung Noothing dari iga pada koarktasi aorta.
2) Pembendungan, lebar paru
3) Hipertrofi parenkim ginjal
4) Hipertrofi vascular ginjal
(Aspiani, 2020).
2. Konsep Lansia

a. Pengertian Lansia
Menurut Emmelia tahun (2017) lansia adalah seseorang yang telah mencapai
usia di atas 60 tahun dan memiliki penurunan daya terhadap dirinya baik daya tahan
tubuh atau daya dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Darmojo dalam Emmelia tahun ( 2017) lansia merupakan tahapan dari
perubahan umur seseorang yang dapat ditandai dengan menurunnya akal kemampuan
dan fisik. Di Indonesia usia pensiun 56 tahun biasanya disebut sudah lansia namun
ada Undang – undang mengatakan bahwa usia 60 tahun ke atas baru paling layak atau
paling tepat disebut usia lanjut usia biologis adalah usia yang sebenarnya kenapa
begitu karena dimana kondisi pematangan jaringan sebagai indeks usia lansia pada
biologisnya.

b. Ciri-ciri Lansia

Lanjut usia dapat dilihat dari beberapa faktor, ciri-ciri orang lanjut usia menurut
Hurlock dalam Emmelia tahun 2017, yaitu:
 Usia lanjut sebagai periode kemunduran
 Usia lanjut memiliki status kelompok minoritas
 Usia lanjut sebagai proses menua yang membutuhkan peran
 Usia lanjut melakukan penyesuaian yang buruk
c. Tipe Lansia
Lansia memang beragam dan memiliki beberapa kepribadian, menurut
Nugroho dalam Sofia tahun (2020) tipe lansia yaitu:
a. Tipe Bijaksana
Tipe lansia ini dapat menyesuaikan dengan perubahan zaman yang ada.
b. Tipe Mandiri
Memiliki sifat yang selektif dalam memilih pertemanan dan pekerjaan.
c. Tipe Tidak Puas
Memiliki sifat yang terlalu pemilih, suka mengkritik, tidak sabar dan sulit
dilayani.
d. Tipe Pasrah
Lansia ini memiliki sifat yang menerima dan menunggu nasib.

e. Tipe BingungLansia ini memiliki sifat minder dan kehilangan kepribadiannya.


Mereka lebih dominan untuk acuh dan mengasingkan diri.
d. Karakteristik Lansia

Karakteristik lansia menurut (Kemenkes.RI, 2017) yaitu :

1. Seseorang dikatakan lansia ketika telah mencapai usia 60 tahun keatas

2. Status pernikahan Berdasarkan Badan Pusat Statistik RI SUPAS 2015,


penduduk lansia ditilik dari status perkawinannya sebagian besar berstatus
kawin (60 %) dan cerai mati (37 %).

3. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit,
kebutuhan biopsikososial dan spiritual, kondisi adaptif hingga kondisi
maladaptive.

4. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi


e. Klasifikasi lansia
Menurut Lilik Marifatul (2018) terdapat beberapa versi dalam pembagian
kelompok lansia berdasarkan batasan umur Menurut WHO, lansia dibagi menjadi
empat kelompok, yaitu:
1. Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45-59 tahun 2). Lansia
(edderly), yaitu kelompok usia 60-74 tahun.
2. Lansia tua (old),yaitu kelompok usia 75-90 tahun
3. Lansia sangat tua (very old),yaitu kelompok usia lebih dari 90 tahun.

f. Perubahan Terjadi Pada Lansia


Semakin bertambahnya umur manusia, terjadi proses penuaan secara degeneratif
yang biasanya akan berdampak pada perubahan- perubahan pada jiwa atau diri
manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial dan sexual
(National & Pillars, 2020).

3. WOC HIPERTENSI
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Konsep Asuhan Keperawatan


a. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama, umur, agama, jenis kelamin, tanggal masuk dan penanggung jawab.
2. Keluhan Utama
Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri kepala, gelisah, palpitasi,
pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, mudah lelah, dan
impotensi.
3. Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengalami sakit yang sangat berat.
 Riwayat kesehatan sekarang
Beberapa hal yang harus diungkapkan pada setiap gejala yaitu sakit
kepala,kelelahan,pundak terasa berat.
 Riwayat kesehatan keluarga
Apakah keluarga pernah mengalami penyakit yang sama.
4. PEMERIKSAAN FISIK
 Kepala
Kulit kepala : Jejas, lesi (-), kulit kepala bersih, nyeri tekan (-)
Mata : reflek pupil (+/+), isokor, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis
Telinga : Bentuk simetris,lesi,jejas (-), pendengaran normal, cairan (-)
Hidung : Bentuk simetris, lesi,jejas (-), tdk ada sumbatan,
Mulut dan gigi : simetris, lesi,luka (-), gigi lengkap, mukosa bibir kering
Wajah : simetris, lesi,jejas,tumor (-)
 Leher
Bentuk simetris, pembesaran tiroid (-), lesi,jejas (-)
 Dada/ thoraks
Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris, lesi, jejas (-)
Palpasi : pergerakan simetris, nyeri tekan(-)
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskuler selebral dan iskemia
2. Gangguan Pola tidur
6. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh
perawat didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai
luaran (outcome) yang diharapkan. Sedangkan tindakan keperawatan adalah
perilaku atau aktivitas spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan. 39 Tindakan pada intervensi
keperawatan terdiri atas observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi (PPNI,
2018).
7. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang diharapkan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada
kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan
keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi
(Dinarti & Muryanti, 2017).
DFATAR PUSTAKA

Anita, (2019). Hipertensi Esensial : Diagnosa Dan Tatalaksana Terbaru Pada Dewasa,
46(3), 172–178.

Aspiani, R. yuli. (2020). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular.

Aryantiningsih, D. S., & Silaen, J. B. (2018). Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Di


Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru. Jurnal Ipteks Terapan, 12(1),
64. https://doi.org/10.22216/jit.2018.v12i1.1483

Emeia. (2017). Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: EGC


.
Dinarti, & Muryanti, Y. (2017). Bahan Ajar Keperawatan: Dokumentasi Keperawatan. 1–
172.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/11/Praktika-
Dokumen-Keperawatan-Dafis.Pdf

Lilik Marifatul (2018). Hubungan Peran Parawat Sebagai Care Giver Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Instalasi Gawat Darurat Di Rsu. Gmibm Monompia
Kotamobagu Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Keperawatan, 4(2)

Udjianti (2018). Teknik-Teknik Observasi. 21–46.(Sebuah Alternatif Metode


Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu Sosial).Universitas Islam Negeri Semarang

Sofia (2020). Determinan Kejadian Hipertensi Pada Pengunjung Posbindu Di Wilayah


Kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makassar. Nasional Ilmu Kesehatan, 1, 28–
35.
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.S Usia 64 Dengan Diagnosa
Medis Hipertensi Pada Lansia Di Desa Suci Rt 06 Rw 11 Kecamatan Manyar Gresik, Telah
Disahkan Dan Disetujui Oleh Pembimbing Pada Tanggal

Hari :
Tanggal :

Gresik, 25 Maret 2023


Mahasiswa

Devi Andrini
NIM. 2022090059

DOSEN PEMBIMBING

Khoiroh Umah S.Kep.Ns.,M.Kep.


NIDN. 0714028303
FORMULIR PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GERONTIK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK

Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2023

A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny. S
Tempat & tanggal lahir : Kediri, 30 Juni 1959 (64 Tahun)
Pendidikan terakhir. : SLTA
Agama : Islam
Status perkawinan : Nikah
TB/ BB : 156 Cm/ 65 Kg
Penampilan : bersih dan rapi
Ciri-ciri tubuh : Kulit sawo matang, tinggi, rambut memutih sebagian
Alamat : Jl. Tarakan Desa Suci RT: 06 RW: 11 Kec. Manyar
Gresik
Orang yang dekat dihubungi : Nn. I L/ P
Hubungan dengan Usila : Anak
Alamat : Jl. Tarakan Desa Suci RT: 06 RW: 11 Kec. Manyar
Gresik
Telp : 08194984xxxx

B. RIWAYAT KELUARGA

Genogram (3 generasi) :

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: satu rumah
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja (pengsiunan)
Alamat pekerjaan :-
Berapa jarak dari rumah : - Km
Alat transportasi :-
Pekerjaan sebelumnya : Guru
Berapa jarak dari rumah : 3 Km
Alat transportasi : Sepeda motor
Sumber-sumber pendapatan & Kecukupan terhadap kebutuhan : Hasil dari anaknya bekerja
dan hasil dari pengsiunan
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP

Tipe tempat tinggal : Permanen

Jumlah kamar : 2 kamar

Kondisi tempat tinggal : Kondisi kamar cukup bersih, tertata, tidak ada pakaian kotor
menumpuk, tempat tidur cukup bersih, pertukaran udara dan
sinar matahari cukup terdapat 4 jendela.

Jumlah orang yang tinggal di rumah : Perempuan = 3 orang

: laki-laki = 1 orang

Derajat privasi : Cukup terjaga, mempunyai kamar sendiri, terpisah dari kamar
anaknya.

Tetangga terdekat : Tn. A

E. RIWAYAT REKREASI

Hobi/ Minat : Berjalan-jalan

Keanggotaan organisasi :-

Liburan/ Perjalanan : Klien menghabiskan liburan di rumah saja sambil nonton tv

F. SISTEM PENDUKUNG

Perawat/ Bidan/ Dokter/ Fisioterapi : Perawat/Bidan

Jarak dari rumah : 4,1 Km

Rumah sakit : Puskesmas Sukomulyo Jaraknya : 4,1 Km

Klinik : Bidan y Jaraknya : 1 Km

Pelayanan kesehatan di rumah : Klien biasa dirawat anaknya

Makanan yang dihantarkan : Nasi, sayuran-sayuran (kangkung,bayam, terong),


tahu dan ikan.

Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : Keseluruhan baik.


G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN

Kebiasaan ritual : Menjalankan sholat lima waktu setiap hari dirumah

Yang lainnya : Mengikuti pengajian saat tahlilan 1 minggu sekali di rumah warga

H. STATUS KESEHATAN

Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : Klien mengatakan pandangan agak kabur.

Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : Dada berdebar dan sedikit nyeri pada
bagian dada.

Keluhan utama : Pusing dan nyeri dibagian kepala belakang

 Provokative/ Paliative : Terasa nyeri bila aktivitas yang cukup berat.

 Quality/ Quantity : pusing terasa berputar-putar.

 Region : Nyeri pada bagian kepala belakang.

 Severity scale : Bila nyeri kambuh, klien mengatakan sulit tidur. Skala : 4

 Timming : Terasa nyeri saat kelelahan

 Pemahaman & Penatalaksanaan masalah kesehatan : Klien apabila merasa kurang enak
badan, tidak segera memeriksa diri ke pelayanan kesehatan terdekat.

Obat-obatan :

No Nama Obat Dosis Keterangan


1. Amlodipine besilate 10 mg Diminum sekali pada malam hari
2. Concor (bisoprolol fumarate) 5 mg Diminum saat pagi hari

Status Imunisasi : (catat tanggal terbaru)


Tetanus, Difteri :-
Influenza :-
Pneumovaks :-

Alergi : (catat agen dan reaksi spesifik)

Obat-obatan : klien tidak memiliki riwayat alergi obat

Makanan : klien tidak memiliki riwayat alergi makanan

Faktor lingkungan : klien tidak memiliki riwayat alergi faktor lingkungan, mis: debu,
bulu, dll.

Penyakit yang diderita :

 Hipertensi  Rheumatoid  Asma  Dimensia

 Lain-lain, sebutkan :

I. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)

Indeks Katz : A/ B/ C/ D/ E/ F/ G

Oksigenasi : Klien bernafas normal tanpa bantuan alat.

Cairan dan elektrolit : klien mengatakan setiap hari minum air putih ± 7 gelas/hari,
Selain itu setiap hari klien tidak lupa minum minuman yang
manis.
Nutrisi : Klien makan teratur 3x/hari porsi hanya habis .

Eliminasi : Klien mengatakan BAB 1-3 hari sekali, konsistensi lunak,


warna coklat tua kekuningan dan BAK 3-4x sehari, jumlah
sedikit, warna kuning jernih.

Aktivitas : Klien mengatakan sekarang lebih sering aktivitas dan lebih


banyak bersantai dirumah sambil nonton TV.

Istirahat & Tidur : Klien tidur kira-kira 4 jam sehari dan Tn. S susah tidur malam
hari. Tidurnya tidak pulas dan sering terbangun pada malam
hari.
klien biasanya tidur jam 22.00 dan bangun tiap jam 02.00 dini
hari

Personal Hygiene : Klien mandi 2x sehari, ganti pakaian 2xsehari, keramas 1x


/2hari, gosok gigi setiap mandi, memotong kuku 2 minggu 1x,

Seksual : Mulai mengalami penurunan

Rekreasi : Klien menghabiskan liburan di rumah

Psikologis :

 Persepsi klien : Cukup

 Konsep diri : Klien merasa sendirian

 Emosi : Tidak stabil

 Adaptasi : Kurang baik

 Mekanisme pertahanan diri : Saat ada masalah, klien membicarakan dengan anaknya.

J. TINJAUAN SISTEM

Keadaan umum : Baik

Tingkat Kesadaran : Composmentis

Skala Koma Glasgow : Mata =4 Verbal =5 Motorik = 6 (15)

Tanda-tanda Vital : Suhu =36,50C

Nadi = 88 x/mnt

Tensi = 160/90 mmHg

RR= 17 x/mnt

1. Kepala :Normal, tidak ada benjolan

2. Mata, Telinga, Hidung : Mata: Penglihatan agak kabur, telinga dan hidung: normal

3. Leher :.Normal, tidak ada pembesaran vena jugularis dan kel.tiroid

4. Dada & Punggung : Dada sering berdebar dan terkadang nyeri dada saat kelelahan

5. Abdomen & Pinggang : Normal, tidak ada distensi abdomen

6. Ektremitas Atas & Bawah : Ekstremitas atas: normal, ekstremitas bawah: Normal.
Tidak terdapat oedema pada daerah persendian

7. Sistem Imun : Normal

8. Genetalia : Normal, tidak ada gangguan


9. Sistem Reproduksi : Normal

10. Sistem Persyarafan :GCS: 456

11. Sistem Pengecapan : Normal

12. Sistem Penciuman : Normal

13. Tactil Respons : Rasa raba norma

K. STATUS KOGNITIF/ AFEKTIF/ SOSIAL

1. Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) : Fungsi intelektual utuh (0)

2. Mini-Mental State Exam (MMSE) : Fungsi kognitif baik/tdk ada gangguan kognitif
(28)

3. Inventaris Depresi Berck : Tidak ada depresi/minimal (3)

4. APGAR Keluarga : Tidak ada disfungsi keluarga (8)

L. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium :-
2. Radiologi :-
3. EKG :-
4. USG :-
5. CT Scan :-
6. Obat-obatan :-

M. PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri akut
2. Gangguan pola tidur

Gresik, 25 Maret 2023


Ners,

Devi Andriani

(MA’RIFATUL H.)
ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1 Ds:klien mengatakan dada sering berdebar Gangguan Sirkulasi Nyeri akut (D.0077)
dan terasa nyeri pada dada kiri . *

Do:
Pembuluh darah
- P : terasa nyeri saat aktivitas yang cukup koroner
berat.
- Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk.
- R: nyeri pada dada sebelah kiri.
- S: bila nyeri kambuh saat aktivitas, klien Iskemik Miokard
mengatakan sulit tidur. Skala : 4
- T: terasa nyeri saat kelelahan

Suhu =36,50C agen cedera


Nadi = 88 x/mnt fisiologis (Nyeri
Tensi = 160/90 mmHg dada)
RR= 17 x/mnt

2 Ds: Gangguan Sirkulasi Gangguan Pola tidur


(D.0055)
- Klien mengatakan mengeluh susah tidur
dan terkadang ia terbangun dimalam
hari dan tidak bisa tidur lagi. Klien juga Retensi Pembuluh
merasa tidak puas dalam tidur. darah di otak ↑
- klien mengatakan biasanya tidur jam
22.00 dan bangun tiap jam 02.00 dini
hari
- klien mengatakan susah mengontrol Kurangnya Kontrol
tidurnya Tidur

Do:

- Lingkaran hitam bawah mata


- Nampak lesu dan lelah
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Ruang :-


Umur : 64 tahun No. RM :-
Dx. Medis : Hipertensi

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL


1. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan veskuler Manajemen Nyeri (I.08238) 1. Untuk mengetahui tingkat nyeri klien
selebra dan iskemia (D.0077) 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Kualitas, 2. Untuk membantu mengurangi nyeri dengan teknik
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan intensitas nyeri, skala nyeri. non-farmakologi
3x 1 jam tingkat nyeri dapat menurun. 2. Ajarkan teknik non farmakologi nafas dalam 3. Untuk mengontrol TD, N,S,RR
Kriteria Hasil : Tingkat Nyeri (L.08066) 3. Lakukan pemeriksaan TTV 4. Untuk membantu menurunkan tingkat nyeri
- Keluhan nyeri menurun (5) 4. Kontrol lingkungan dan aktivitas yang memperberat nyeri. 5. Untuk menambah pengetahuan klien tentang
- Gelisah menurun (5) 5. Berikan penyuluhan tentang penyakit ”Hipertensi” Hipertensi dan bisa mengontrol tekanan darah klien
- Kesulitan tidur menurun (5)
- Frekuensi nadi membaik (5)
- Tekanan darah membaik (5)
- Pola napas membaik (5)
2. Gangguan Pola tidur berhubungan dengan Dukungan Tidur (I.05174) 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mengganggu
Kurangnya Kontrol Tidur (D.0055) 1. Identifikasi faktor pengganggu tidur tidur
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur 2. Untuk mengetahui konsumsi klien sebelum tidur
3x 1 jam pola tidur dapat membaik. (kopi, teh) 3. Untuk membantu relaksasi klien melalui lingkungan
Kriteria Hasil : Pola Tidur (L.05045) 3. Modifikasi lingkungan (mis: pencahayaan, kebisingan, suhu) tidur
- Keluhan sulit tidur menurun (5) 4. Batasi waktu tidur siang 4. Untuk memaksimalkan waktu tidur pada malam hari
- Keluhan sering terjaga menurun (5) 5. Anjurkan untuk menghindari makanan dan minuman yang 5. Untuk mengurangi resiko terbangun diakibatkan
- Keluhan tidak puas tidur menurun (5) mengganggu tidur buang air
6. Ajarkan relaksasi otot autogenik. 6. Untuk membantu relaksasi klien dengan
menggunakan teknik non-farmakologi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Ruang :-


Umur : 64 tahun No. RM :-
Dx. Medis : Hipertensi

HARI/ TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


Jumat Nyeri akut berhubungan dengan Manajemen Nyeri (I.08238) S : Klien mengatakan pusing dan nyeri Devi
25 Maret agen cedera fisiologis (Nyeri 16.00 - Mengidentifikasi PQRST Nyeri bagian belakang kepala dan klien merasa
2023 dada) (D.0077) P: terasa nyeri saat aktivitas yang cukup berat. lebih tenang setelah melakukan teknik
Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. nafas.
R: nyeri pada kepala belakang.
O : Klien tampak mengerti setelah
S: bila nyeri kambuh saat aktivitas, klien
dijelaskan tentang teknik nafas dalam
mengatakan sulit tidur. Skala : 4 Suhu =36,50C
T: terasa nyeri saat kelelahan Nadi = 88 x/mnt
- Mengajarkan teknik non farmakologi nafas dalam. Tensi = 160/90 mmHg
16.15 - Melakukan pemeriksaan TTV RR= 17 x/mnt
- Mengontrol lingkungan dan aktivitas yang Skala: 2
16.20 memperberat nyeri dengan cara mengurangi
16.25 aktivitas sehari-hari. A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1,3,4,5 dilanjutkan

Gangguan Pola tidur Dukungan Tidur (I.05174) S : Klien mengatakan sering minum air Devi
berhubungan dengan Kurangnya 16.30 - Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur putih banyak saat sebelum tidur karena
Kontrol Tidur (D.0055) 16.35 - Mengidentifikasi makanan dan minuman yang klien merasa haus.
mengganggu tidur (kopi, teh)
16.40 - Modifikasi lingkungan dengan cara O : Klien tampak lemas dan lesu karena
menggelapkan/mematikan lampu tempat tidur kurang tidur
klien.
16.45 - Membatasi waktu tidur siang dan membuatkan A : masalah teratasi sebagian
jadwal kegiatan untuk klien P : Intervensi 1,2,3,4,5,6 dilanjutkan dan
16.50 - Menganjurkan untuk menghindari minuman (air observasi evaluasi klien.
putih yang terlalu banyak) yang mengganggu tidur
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Ruang :-


Umur : 64 tahun No. RM :-
Dx. Medis : Hipertensi

HARI/ TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


Sabtu Nyeri akut berhubungan dengan Manajemen Nyeri (I.08238) S : Klien mengatakan sudah melakukan Devi
26 Marer agen cedera fisiologis (Nyeri 15.00 - Mengidentifikasi PQRST Nyeri teknik nafas dalam dan klien merasa
2023 dada) (D.0077) P: terasa nyeri saat aktivitas yang cukup berat. berkurang nyeri kepala klien juga sudah
Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. mengurangi aktivitasnya.
R: nyeri pada kepala belakang.
O : Klien tampak mengerti setelah
S: bila nyeri kambuh saat aktivitas, klien
dijelaskan tentang penyakit “Hipertensi”
mengatakan sulit tidur. Skala : 2 klien juga sangat antusias saat penyuluhan
T: terasa nyeri saat kelelahan Suhu =36,50C
15.15 - Melakukan pemeriksaan TTV Nadi = 80 x/mnt
15.20 - Mengontrol lingkungan dan aktivitas yang Tensi = 150/90 mmHg
memperberat nyeri dengan cara mengurangi RR= 17 x/mnt
aktivitas sehari-hari. Skala: 1
15.10 - Memberikan penyuluhan tentang ”Hipertensi” A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 3,4, dilanjutkan

Gangguan Pola tidur Dukungan Tidur (I.05174) S : Klien mengatakan terbangunhanya 2 Devi
berhubungan dengan Kurangnya 15.30 - Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur kali saat tidur setelah mengurangi minum
Kontrol Tidur (D.0055) 15.35 - Mengidentifikasi makanan dan minuman yang air putih dan menggelapkan lampu kamar.
mengganggu tidur (kopi, teh)
15.40 - Modifikasi lingkungan dengan cara mengatur O : Klien tampak lemas dan lesu karena
kipas angin agar sesuai dengan kebutuhan klien. kurang tidur
- Membatasi waktu tidur siang dan membuatkan
15.45 jadwal kegiatan untuk klien A : masalah teratasi sebagian
15.50 - Menganjurkan untuk menghindari minuman (air
putih yang terlalu banyak) yang mengganggu tidur P : Intervensi 1,3,4,5,6 dilanjutkan dan
. observasi evaluasi klien.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Ruang :-


Umur : 64 tahun No. RM :-
Dx. Medis : Hipertensi

HARI/ TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


Minggu Nyeri akut berhubungan dengan Manajemen Nyeri (I.08238) S : Klien mengatakan sudah dapat Devi
27 Maret agen cedera fisiologis (Nyeri 15.10 - Mengidentifikasi PQRST Nyeri mengontrol rasa nyeri dengan melakukan
2023 dada) (D.0077) P: terasa nyeri saat aktivitas yang cukup berat. teknik nafas dalam dan sudah mengurangi
Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. aktivitasnya.
R: nyeri pada dada sebelah kiri.
O : Klien tampak tenang dan rileks
S: bila nyeri kambuh saat aktivitas, klien
Suhu =36,50C
mengatakan sulit tidur. Skala : 1 Nadi = 80 x/mnt
T: terasa nyeri saat kelelahan Tensi = 140/80 mmHg
15.20 - Melakukan pemeriksaan TTV RR= 17 x/mnt
15.25 - mengontrol lingkungan dan aktivitas yang Skala: 1
memperberat nyeri dengan cara mengurangi
aktivitas sehari-hari. A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Gangguan Pola tidur Dukungan Tidur (I.05174) S : Klien mengatakan terbangun hanya 1 Devi
berhubungan dengan Kurangnya 15.30 - Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur kali saat tidur setelah mengurangi minum
Kontrol Tidur (D.0055) 15.35 - Modifikasi lingkungan dengan cara mengatur air putih dan menggelapkan lampu kamar
kipas angin agar sesuai dengan kebutuhan klien. dan mengatur kipas angin.
15.40 - Membatasi waktu tidur siang dan membuatkan
jadwal kegiatan untuk klien O : Klien tampak lebih segar dan rileks,
15.45 - Menganjurkan untuk menghindari minuman (air kantung mata klien juga sudah berkurang
putih yang terlalu banyak) yang mengganggu tidur
. A : masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
INDEKS KATZ
(Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-hari)

Tanggal : 25 Maret 2023 Umur : 64 tahun


Nama Klien : Ny. S TB/ BB : 156 Cm/65 Kg
Jenis Kelamin : perempuan Gol. Darah :O
Pendidikan : SLTA Agama : Islam
Suku : Jawa Alamat : Jl. Tarakan desa suci

Skor Kriteria
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
A berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan
satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E atau F
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE
(SPMSQ)
(Penilaian untuk Mengetahui Fungsi Intelektual Lansia)

Tanggal : 25 Maret 2023 Umur : 64 tahun


Nama Klien : Ny. S TB/ BB : 156 Cm/65 Kg
Jenis Kelamin : Perempuan Gol. Darah :O
Pendidikan : SMA Agama : Islam
Suku : Jawa Alamat : Jl. Tarakan Desa suci

Skor No Pertanyaan Jawaban


+ -
√ 1 Tanggal berapa hari ini ? Tgl: 25 Thn: 2023
√ 2 Hari apa sekarang ini ? Hari: jumat
√ 3 Apa nama tempat ini ? Ruang Tamu
√ 4 Di mana alamat Anda ? Jl. Tarakan Desa Suci RT: 06
RW: 11 Kec. Manyar Gresik
√ 5 Berapa umur Anda ? 64 tahun
√ 6 Kapan Anda lahir ? 30/06/1959
√ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang ? Jokowi
√ 8 Siapa presiden sebelumnya ? SBY
√ 9 Siapa nama kecil ibu Anda ? Sri ningsih
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 17, 14, 11, 8, 4, 0
dari setiap angka baru ! (Semua secara
menurun)
Jumlah kesalahan total 0

Keterangan :
Kesalahan 0 – 2 : Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3 – 4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5 – 7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8 – 10 : Kerusakan intelektual berat
 Bisa dimaklumi pada lebih dari satu kesalahan bila subyek hanya berpendidikan sekolah
dasar
 Bisa dimaklumi pada kurang dari satu kesalahan bila subyek mempunyai pendidikan di
atas sekolah menengah atas
 Bisa dimaklumi pada lebih dari satu kesalahan untuk subyek kulit hitam, dengan
menggunakan kriteria pendidikan yang sama (Pfeiffer E., 1975)

Kesimpulan : Fungsi intelektual utuh (0)


MINI – MENTAL STATE EXAM (MMSE)
(Menguji Aspek-aspek Kognitif dari Fungsi Mental)

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2022 Hari : Rabu
Musim : hujan Bulan : Mei
Tanggal : 18
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara : Indonesia Panti : -
Propinsi: Jawa Timur Wisma : -
Kabupaten/kota : Gresik.
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja,
kertas), kemudian ditanyakan kepada klien,
menjawab : Kertas
4 Perhatian dan 5 3 Meminta klien berhitung mulai dari 100
kalkulasi kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
79
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada poin ke- 2
Kertas
6 Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang benda
(sambil menunjukan benda tersebut).
1) Bulpoin
2) HP
3). Minta klien untuk mengulangi kata
berikut :
“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi Klien
menjawab : ada, dan, jika, tetapi Minta klien
untuk mengikuti perintah berikut yang
terdiri 3 langkah.
4). Ambil kertas ditangan anda
5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktifitas sesuai perintah nilai satu poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien untuk menulis
kalimat dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima yang saling
bertumpuk

Total nilai 30 28
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat

Kesimpulan : fungsi kognitif baik/tdk ada gangguan kognitif

INVENTARIS DEPRESI BECK


(Mengetahui Tingkat Depresi Lansia dari Beck & Deck, 1972)

Tanggal : 25 Maret 2023 Umur : 64 tahun


Nama Klien : Ny. S TB/ BB : 156 Cm/65 Kg
Jenis Kelamin : Perempuan Gol. Darah :O
Pendidikan : SLTA Agama : Islam
Suku : Jawa Alamat : Jl. Tarakan Desa Suci.

Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih/ tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau/ sedih sepanjang waktu dan saya tak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih dan galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/ istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/ tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli pada
mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanent dalam penampilan
saya dan ini membuat saya tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya

Keterangan :

Total Skor Penilaian


0–4 Depresi tidak ada atau minimal
5–7 Depresi ringan
8 – 15 Depresi sedang
 16 Depresi berat
(Beck AT., & Beck RW.: Screening Depressed Patients in Family Practice, 1972)

Kesimpulan : Depresi tidak ada atau minimal (3)


APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
(Alat Skrining Singkat yang dapat Digunakan untuk Mengkaji Fungsi Sosial Lansia)

Tanggal : 25 Maret 2023 Umur : 64 tahun


Nama Klien : Ny. S TB/ BB : 156 Cm/65 Kg
Jenis Kelamin : Perempuan Gol. Darah :O
Pendidikan : SLTA Agama : Islam
Suku : Jawa Alamat : Jl. Tarakan Desa Suci.

No Uraian Fungsi Skor


1 Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman- Adaptation 2
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya Partnership 2
membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan
masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima dan Growth 2
mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas atau
arah baru
4 Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya Affection 1
mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi-emosi
saya seperti marah, sedih atau mencintai
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya Resolve 1
menyediakan waktu bersama-sama

Penilaian
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab :
Selalu : Skor 2
Kadang-kadang : Skor 1
Hampir tidak pernah : Skor 0 Total skor = 8

Kriteria :
< 3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
4-6 : Disfungsi keluarga sedang
Nilai 7 -10 mengidentikasikan bahwa keluarga memiliki fungsi
yang baik.

(Smilkstein, 1982)

Kesimpulan : keluarga memiliki fungsi yang baik.(8)


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Hipertensi

Hari/Tanggal : Sabtu, 25 maret 2023

Waktu / Jam : 30 Menit / 11.00 – 11.30 WIB

Tempat : Jl. Tarakan Desa Suci.

Peserta : Pasien dan Keluarga pasien

TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Pasien dan Keluarga pasien di Ruang Cempaka mampu
mengetahui cara – cara pencegahan dan penanganan Hipertensi dan dapat diaplikan dalam kehidupan
sehari – hari.

TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Pasien dan Keluarga pasien di Ruang Cempaka :

 Menjelaskan pengertian Hipertensi


 Menjelaskan tentang penyebab Hipertensi
 Menjelaskan tanda gejala Tanda dan Gejala Hipertensi
 Menjelaskan cara menangani Hipertensi
MATERI
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Penatalaksanaan Hipertensi
METODE
Ceramah Dan Tanya Jawab

MEDIA
Leaflet

Pengorganisasian
Penyuluh : Devi Andriani

KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap kegiatan Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta Media

5 menit  Menguca p l  Mendengarkan Kata-kata


Pra Interaksi sa la m
l l
 Bertanya mengenai atau
 Perkena la n diri l l
perkenalan dan kalimat
 Menya mpa ika n l l l
tujuan jika ada
yang kurang jelas
tenta ng ma ksut
l l

da n tujua n
l l

 Kontra k wa ktu
l l

Fase Inti 20 menit Menyajikan materi  Mendengarkan Leaflet


tentang : dengan seksama dan
Ceramah
 Pengertian
Hipertensi
 Penyebab
Hipertensi
 Tanda dan gejala
Hipertensi
 Penatalaksanaan
Hipertensi
Terminasi 5 menit Melakukan diskusi  Bertanya mengenai Kata-kata
(menjawab pertanyaan) hal-hal yang kurang atau
jelas dan belum kalimat
 Melakukan dimengerti
evaluasi dengan  Sasaran dapat
memberikan menjelaskan
pertanyaan kembali point-
sederhana point yang
 Menyampaikan diajarkan
ringkasan materi  Mendengarkan
 Menyampaikan
hasil evaluasi
 Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan
terima kasih atas
perhatiannya.

KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP
 Kesiapan media: Leaflet dan fotocopy materi
 Peserta hadir di tempat penyuluhan
 Penyelenggaraan dilaksanakan di Ruang Cempaka
 Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
 Suasana penyuluhan tertib
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah sebagian peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg
dan tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, maka semakin besar resikonya.`
2. Penyebab
a. Jenis kelamin
b. Keturunan
c. Umur
d. Obesitas
e. Kurang Olaraga
f. Merokok dan mengkonsumsi alcohol
g. Mengkonsumsi garam berlebih
h. Stress
3. Tanda dan gejala
a. Pusing
b. Rasa berat di tengkuk
c. Jantung berdebar
d. Mudah lelah
e. Pengelihatan kabur
f. Telinga berdenging
g. Mimisan
4. Pencegahan
a. Mengurangi asupan garam
b. Tidak mengkonsumsi alcohol
c. Berhenti merokok
d. Mengkonsumsi sayur dan buah-buahan dan produk susu rendah lemak
e. Rutin beraktifitas fisik dan berolaraga
f. Penurunan berat badan
5. Makanan yang dianjurkan
a. Kacang kacangan
b. Semua sayuran dan buah segar
c. Seledri, wortel
d. Bawang putih
e. Belimbing, mentimun
f. Jintah hitam
6. Makanan yang tidak dianjurkan
a. Jangan makan garam dapur
b. Batasi konsumsi daging dan keju
c. Hindari cemilan yang asin asin
d. Kurangi minuman yang beralkhol
e. Berhenti merokok
f. Makanan laut
g. Sayuran dalam kaleng
h. Margarine dan mentega biasa
i. Bumbu siap saji
7. Komplikasi
a. Gangguan pengelihatan
b. Gagal ginjal
c. Stroke
d. Gangguan jantung
Lampiran 1
Lampiran 2

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai